internal quality assurance of indonesian higher education
TRANSCRIPT
1
BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
Koordinasi, Sinkronisasi dan Harmonisasi Sistem Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi
Bogor, Mataram, dan Makassar, 2-4 Oktober 2015
ISU STRATEGIS DAN KEBIJAKANSISTEM PENJAMINAN MUTU
EKSTERNAL (SPME)
2
AGENDA
o Sistem Penjaminan Mutuo Peraturan Perundang-undangano Standar dan Proseduro Tantangan dan Peluango Isu Strategiso Kecenderungan Globalo Permendikbud No. 87/2014
3
AKREDITASI
Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
UU No. 20/2003 Sistem Pendidikan NasionalPasal 1 ayat 22
PENJAMINAN MUTU
Internal ►► EVALUASI DIRI Eksternal ►► AKREDITASI
“ … a formal, published statement regarding the quality of an institution or a program, following a cyclical evaluation based on agreed standards (CRE, 2001).”
“… a process of external quality review used by higher education to scrutinize colleges, universities and higher education programs for quality assurance and quality improvement (CHEA, 2000).”
accountability“… a window into higher
education institution”(Peril & Promise, WB 2000)
4
SISTEM PENJAMINAN MUTU (SPMI dan SPME)
PERBAIKAN INTERNAL DAN PEMBINAAN
EVALUASI EKSTERNAL/AKREDITASI
REKOMENDASIPEMBINAAN
PERBAIKANINTERNAL
EVALUASI-DIRI
CQI = Continuous Quality Improvement
►►►budaya mutu
SPMI
SPME
SPMI = Sistem Penjaminan Mutu InternalSPME = Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
5
MANFAAT AKREDITASI BAGI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN
PEMERINTAH Penjaminan mutu PT/PS Penjaminan mutu tenaga kerja Informasi untuk pembinaan PT/PS (beasiswa/hibah)CALON MAHASISWA/ORANG TUA Informasi mengenai mutu PT/PS dan lulusannya PASAR KERJA Informasi mengenai mutu PT/PS dan lulusannyaORGANISASI PENYANDANG DANA Informasi mengenai mutu PT/PS dan lulusannyaPERGURUAN TINGGI/PROGRAM STUDI/PROGRAM PENDIDIKAN
PROFESI Informasi untuk peningkatan mutu dan perencanaan Informasi untuk kemitraandsb
PERATURAN DAN KEBIJAKAN MENGENAI AKREDITASI DAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN TINGGI (sejak tahun 2003) - 1
Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalUndang-undang No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional PendidikanRencana Strategis Depdiknas/Kemdiknas 2005-2009, 2010-2014 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 28/2005 tentang Badan
Akreditasi Nasional - Perguruan TinggiPeraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17/2009 tentang Perangkat
Akreditasi Program Studi SarjanaKebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan TinggiPeraturan Pemerintah No. 17/2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan PendidikanPeraturan Pemerintah No. 66/2010 tentang Perubahan atas PP No.
17/2010Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 6/2010Peraturan Presiden No. 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
6
PERATURAN DAN KEBIJAKAN MENGENAI AKREDITASI DAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN TINGGI (sejak tahun 2003) - 2
Undang-Undang No. 12/2012 tentang Pendidikan TinggiPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 59/2012 tentang
Badan Akreditasi NasionalPeraturan Pemerintah No.32/2013 tentang Perubahan atas PP
No.19/2005Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 73/2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional IndonesiaPeraturan Pemerintah No. 4/2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan TinggiPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49/2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan TinggiPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50/2014 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan TinggiPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 87/2014 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi
7
PERUBAHAN (UU 20/2003 s/d UU 12/2012)AKREDITASI DAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN TINGGI
Dari akreditasi sukarela wajib.Dari akreditasi program studi akreditasi program
studi dan akreditasi perguruan tinggi.Dari sistem penjaminan mutu internal sukarela
wajib. Dari badan akreditasi tunggal BAN-PT untuk
akreditasi program studi dan akreditasi institusi BAN-PT untuk akreditasi institusi dan LAM untuk akreditasi program studi.
8
9
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
Pasal 28
(3) Gelar akademik dan gelar vokasi dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh Menteri apabila dikeluarkan oleh:
a. Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi yang tidak terakreditasi; dan/atau
b. perseorangan, organisasi, atau penyelenggara Pendidikan Tinggi yang tanpa hak mengeluarkan gelar akademik dan gelar vokasi.
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGIIjasah
10
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
Pasal 33(1) Program pendidikan dilaksanakan melalui Program Studi.(2) Program Studi memiliki kurikulum dan metode pembelajaran sesuai dengan program Pendidikan.(3) Program Studi diselenggarakan atas izin Menteri setelah memenuhi persyaratan minimum akreditasi.(4) Program Studi dikelola oleh suatu satuan unit pengelola yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.(5) Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendapatkan akreditasi pada saat memperoleh izin penyelenggaraan.
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGIIzin dan Akreditasi Program Studi
11
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
Pasal 33 (lanjutan)(6) Program Studi wajib diakreditasi ulang pada saat jangka waktu akreditasinya berakhir.(7) Program Studi yang tidak diakreditasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat dicabut izinnya oleh Menteri.(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai metode pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pemberian izin Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dan pencabutan izin Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diatur dalam Peraturan Menteri.
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGIIzin dan Akreditasi Program Studi
12
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
Pasal 52(1) Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan.(2) Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar Pendidikan Tinggi.(3) Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.(4) Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) didasarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGIPenjaminan Mutu
13
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
Pasal 53
Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2) terdiri atas:a. sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi; danb. sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui akreditasi.
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGISPMI dan SPME
14
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
Pasal 55
(1) Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.(2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi atas dasar kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.(3) Pemerintah membentuk Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk mengembangkan sistem akreditasi.
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGIAkreditasi
15
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
Pasal 55 (lanjutan)(4) Akreditasi Perguruan Tinggi dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.(5) Akreditasi Program Studi sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan oleh lembaga akreditasi mandiri.(6) Lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (5) merupakan lembaga mandiri bentukan Pemerintah atau lembaga mandiri bentukan Masyarakat yang diakui oleh Pemerintah atas rekomendasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGIAkreditasi
16
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
Pasal 55 (lanjutan)
(7) Lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dibentuk berdasarkan rumpun ilmu dan/atau cabang ilmu serta dapat berdasarkan kewilayahan.(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dan lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dalam Peraturan Menteri.
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGIAkreditasi
17
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
Pasal 56(2) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai sumber informasi bagi:a. lembaga akreditasi, untuk melakukan akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGIPDDikti
18
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
Pasal 95
Sebelum terbentuknya lembaga akreditasi mandiri, akreditasi program studi dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGIKetentuan Peralihan
19
STA
ND
AR
NA
SIO
NA
L PE
ND
IDIK
AN
Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi: a. standar isi;b. Standar proses;c. Standar kompetensi kelulusan;d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan;e. Standar sarana dan prasarana; f. Standar pengelolaan;g. Standar pembiayaan; danh. Standar penilaian pendidikan.Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi.Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
PP No. 19/2005 Standar Nasional PendidikanPasal 2
2005
STANDAR AKREDITASI BAN-PT (2009)
20
A. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
B. TATAPAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU
C. MAHASISWA DAN LULUSAND. SUMBERDAYA MANUSIAE. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA
AKADEMIKF. PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, DAN
SISTEM INFORMASIG. PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT, DAN KERJASAMA
21
STA
ND
AR
PEN
DID
IKA
N T
ING
GI
(1) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas:a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh
Menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan
b. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat.
UU No. 12/2012 Pendidikan TinggiPasal 54
2012
22
STA
ND
AR
NA
SIO
NA
LPE
ND
IDIK
AN
TIN
GG
I
Permendikbud No. 49/2014 2014
Silahkan mengunduh Permendikbud No. 49/2014(sedang direvisi)
23
INSTRUMEN AKREDITASI (yang berlaku saat ini
Naskah Akademik Standar dan Prosedur Akreditasi Borang Program Studi Borang Institusi Pengelola Program Studi Panduan Pengisian Borang Pedoman Penilaian Borang Matriks Penilaian Borang Pedoman Asesmen Lapangan Pedoman Evaluasi Diri
BAN-PT►►►kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi
24
PROSEDUR AKREDITASIPENGIRIMAN
EVALUASI DIRIDAN BORANG
SERTALAMPIRAN
KEPADA BAN-PT(Prodi/PT)
VALIDASI(Anggota BAN-PT)
ASESMENLAPANGAN
(Asesor BAN-PT)
ASESMENKECUKUPAN
(Asesor BAN-PT)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN HASIL AKREDITASI
(Pleno BAN-PT)
PENGUMUNANHASIL AKREDITASI
(Ka/Sek BAN-PT)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN HASIL ASESMEN KECUKUPAN
(Pleno BAN-PT)
2000 ++ asesor
15 anggota 2 staf ahli
BANDING DAN KELUHANPRODI/PT/MASYARAKAT
SURVEILENASESMEN LAPANGAN
(Anggota dan Asesor BAN-PT)
25
PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
PeringkatSkor Setiap Jenjang Program Studi
Diploma Sarjana Magister Doktor
A 361 - 400 361 - 400 361- 400 361- 400
B 301 - 360 301 - 360 301- 360 301- 360
C 200 - 300 200 - 300 200- 300 200- 300
Tidak Terakreditasi < 200 < 200 < 200 < 200
Perhatikan Permendikbud No. 87/2014, peringkat akan direvisi
26
ISU STRATEGIS
PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESI
A(DAL
AM ANGKA)
Lebih dari 4.000 PT Lebih dari 20.000 program studi Penanggungjawab:
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kementerian Agama Kementerian Kesehatan Kementerian Pertahanan Kementerian Dalam Negeri Kementerian Perhubungan dsb
DATA
27
AKREDITASI OLEH BAN-PT (30 Oktober 2015)AKREDITASI PROGRAM STUDI
A = 1946B = 8040 C = 8839
Jumlah = 18825
AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGIA = 26B = 240C = 586
Jumlah = 852
28
1 Maret 2015: LAM-PTKes melakukan akreditasi program studi bidang kesehatan
ANALISIS AKREDITASI PROGRAM STUDI
(Feb 2015)
29
30. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
Std 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
Std 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 4. Sumber Daya ManusiaStd 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
Std 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
Std 7. Penelitian, Pelayanan/PPM, dan Kerjasama
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
Akreditasi Program StudiJawa
30
31. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
Std 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
Std 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 4. Sumber Daya ManusiaStd 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
Std 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
Std 7. Penelitian, Pelayanan/PPM, dan Kerjasama
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
Akreditasi Program StudiLuar Jawa
31
Std 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
Std 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 4. Sumber Daya ManusiaStd 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
Std 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
Std 7. Penelitian, Pelayanan/PPM, dan Kerjasama
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
Akreditasi Program StudiPeringkat A
32. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI32
Std 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
Std 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 4. Sumber Daya ManusiaStd 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
Std 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
Std 7. Penelitian, Pelayanan/PPM, dan Kerjasama
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
Akreditasi Program StudiPeringkat B
33. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI33
Std 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
Std 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 4. Sumber Daya ManusiaStd 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
Std 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
Std 7. Penelitian, Pelayanan/PPM, dan Kerjasama
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
AkreditasiProgram StudiPeringkat C
34. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI34
35
Std 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
Std 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 4. Sumber Daya ManusiaStd 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
Std 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
Std 7. Penelitian, Pelayanan/PPM, dan Kerjasama
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
Akreditasi Program StudiTidak Terakreditasi
35. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
PEMBUKAAN PROGRAM STUDI BARUUU12/2012 Pasal 33 ayat 3
Program Studi diselenggarakan atas izin Menteri setelah memenuhi persyaratan minimum akreditasi.
36
BAN-PT
DITJEN KELEMBAGAAN IPTEK DIKTI
Instrumen Evaluasi Usulan Penyelenggaraan Program Studi Baru
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGIUU12/2012 Pasal 53
Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2) terdiri atas:
a. sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi; dan
b. sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui akreditasi.
37
BAN-PT
DITJEN BELMAWA
Instrumen SPMI dan SPME
Permendikbud No. 50/2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPMDikti)
PENGEMBANGAN SISTEM AKREDITASI NASIONALUU12/2012 Pasal 55 ayat 3
Pemerintah membentuk Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk mengembangkan sistem akreditasi.
38
DASAR HUKUM• Permendikbud No. 49/2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SNDikti)• Permendikbud No. 50/2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi (SPMDikti)• Permendikbud No. 87/2014 tentang Akreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi
BAN-PT SISTEM AKREDITASI NASIONAL
AKREDITASI PERGURUAN TINGGIUU12/2012 Pasal 55 ayat 4
Akreditasi Perguruan Tinggi dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
39
BAN-PT
Instrumen AIPT(Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi)
AKREDITASI PROGRAM STUDIUU12/2012 Pasal 55 ayat 5
Akreditasi Program Studi sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan oleh lembaga akreditasi mandiri.
40
BAN-PT
Instrumen rekomendasi pendirian serta monitoring dan evaluasi LAM(Lembaga Akreditasi Mandiri)
PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI BARUUU12/2012 Pasal 60 ayat 4
Perguruan Tinggi yang didirikan harus memenuhi standar minimum akreditasi.
41
BAN-PT
• Peraturan Pemerintah tentang pendirian Perguruan Tinggi Baru
• Instrumen Pendirian Perguruan Tinggi Baru
DITJEN KELEMBAGAAN IPTEK DIKTI
IMPLEMENTASIKERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
Perpres 8/2012 Permendikbud 73/2013
42
BAN-PT
DITJEN BELMAWA
Instrumen Akreditasi Berbasis Capaian Pembelajaran
JENIS/M
OD
EL A
SESMEN
AK
RED
ITASI
Evaluasi: Sumatif Formatif
Basis evaluasi: Input Process Output Outcome
Informasi untuk evaluasi: Borang Portofolio
Instrumen akreditasi program studi/profesi: Generik Spesifik/profesi
PELUANG UNTUK PENINGKATAN SISTEM AKREDITASI
43
KECENDERUNGAN GLOBAL
Penjaminan mutu pendidikan tinggi telah menjadi suatu kecenderungan global
Ekspansi sistem pendidikan tinggi secara cepat terjadi keanekaragaman perguruan tinggi.
Praktek penipuan (pabrik ijasah, PT abal-abal) perlu organisasi penjaminan mutu yang dapat dipercaya (credible).
Penurunan mutu pendidikan tinggi karena kendala ekonomi perlu mekanisme penjaminan mutu.
Mobilitas profesional dan proses integrasi regional dan internasional perlu mekanisme pengakuan ijazah dan sertifikat profesional perguruan tinggi.
44
HARMONIZATION, REFERENCING, ALIGNING
45
INTERNATIONAL
ASIA-PACIFIC
ASEAN
AQRF = ASEAN Qualification Reference FrameworkAQAF = ASEAN Quality Assurance Framework
AKREDITASI PROGRAM STUDIDAN
PERGURUAN TINGGIPermendikbud No. 87/2014
46
KETENTUAN UMUM (Pasal 2)
(1) Akreditasi merupakan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal sebagai bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
(2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan: a. menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi berdasarkan kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi; b. menjamin mutu Program Studi dan Perguruan Tinggi secara eksternal baik bidang akademik maupun non akademik untuk melindungi kepentingan mahasiswa dan masyarakat.
(3) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki prinsip: a. independen; b. akurat; c. obyektif; d. transparan; e. akuntabel.
47
KEBIJAKAN AKREDITASI (Pasal 3) - 1
(1) Akreditasi dilakukan terhadap Program Studi dan Perguruan Tinggi berdasarkan interaksi antarstandar di dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(2) Luaran proses akreditasi dinyatakan dengan status akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
(3) Status akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas: a. terakreditasi; dan b. tidak terakreditasi.
(4) Peringkat terakreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a terdiri atas: a. terakreditasi baik; b. terakreditasi baik sekali; c. terakreditasi unggul.
48
KEBIJAKAN AKREDITASI (Pasal 4, 5, dan 6)
Pasal 4 Akreditasi Perguruan Tinggi dapat dilakukan setelah semua Program Studi
di Perguruan Tinggi yang bersangkutan terakreditasi.
Pasal 5 Status akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi merupakan
salah satu syarat dalam pengakuan dan pengalihan satuan kredit semester antar Perguruan Tinggi.
Pasal 6 (1) Masa berlaku status akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi adalah 5 (lima) tahun. (2) Status akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi wajib diumumkan kepada masyarakat.
49
KEBIJAKAN AKREDITASI (Pasal 7)(1) Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi dilakukan dengan menggunakan
instrumen akreditasi. (2) Instrumen akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Instrumen akreditasi untuk Program Studi; dan b. Instrumen akreditasi untuk Perguruan Tinggi.
(3) Instrumen akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi disusun berdasarkan interaksi antarstandar di dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(4) Instrumen akreditasi Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a disusun berdasarkan:
a. jenis pendidikan, yaitu vokasi, akademik, profesi; b. program pendidikan, yaitu program diploma, sarjana, sarjana terapan, magister,
magister terapan, profesi, spesialis, doktor, dan doktor terapan; c. modus pembelajaran, yaitu tatap muka dan jarak jauh; serta d. hal-hal khusus. (5) Instrumen akreditasi Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
disusun berdasarkan pengelolaan perguruan tinggi, yaitu: PTS, PTN, PTN dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, atau PTN Badan Hukum.
50
KEBIJAKAN AKREDITASI (Pasal 8)
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi dilakukan dengan menggunakan data dan informasi pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
51
PDDikti
52
Digunakan sebagai acuan untuk memeriksa:
• Keaktifan PT/program studi pada beberapa semester terakhir
• Data dosen• Data mahasiswa• dsb
Lihat Surat Dir LemkermaNo. 8319 dan 8144 tahun 2014
KELEMBAGAAN AKREDITASIPermendikbud No. 87/2014
53
KELEMBAGAAN AKREDITASI MENDATANG
54
LAM-1 LAM-2 LAM-3 LAM-4
LAM = Lembaga Akreditasi Mandiri
LAM-n
Contoh: • LAM Bidang Kesehatan - HPEQ Project (World Bank, Ditjen Dikti Kemdikbud)
LAMPTKes • LAM Bidang Teknik – pendanaan dari JICA, target Washington Accord signatory
IABEE
BAN-PT • Akreditasi institusi • Akreditasi program studi (jika belum ada LAM yang serumpun) • Pemberian rekomendasi/penjaminan/evaluasi LAM• Pembukaan program studi baru (bersama Ditjen Dikti)• Pendirian perguruan tinggi baru (bersama Ditjen Dikti)
Kerjasama BAN-PT dengan asosiasi profesi dan asosiasi institusi pendidikan
BAN-PT (Pasal 9)
(1) BAN-PT dibentuk oleh Menteri (2) BAN-PT merupakan badan nonstruktural di
lingkungan Kementerian dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(3) BAN-PT memiliki kemandirian dalam melakukan akreditasi Perguruan Tinggi.
55
56
LAMPTKes (Kesehatan) Asosiasi Profesi: IDI, PDGI, PPNI, IBI, dsb (sementara 7
profesi kesehatan) Asosiasi Institusi Pendidikan: AIPKI, AFDOKGI, AIPNI,
AIPKIND, dsb (sementara 7 profesi kesehatan)
IABEE (Indonesia Accreditation Board for Engineering Education) PII dan asosiasi profesi teknik lainnya Asosiasi institusi pendidikan: BKS perguruan tinggi teknik
CONTOH PEMRAKARSA LAM-PS
Pengakuan nasional dan internasional
LEMBAGA AKREDITASI MANDIRIPermendikbud No. 87/2014
57
LAM – UMUM (Pasal 25)
(1) LAM dibentuk oleh Pemerintah atau masyarakat. (2) LAM dibentuk berdasarkan rumpun, pohon, dan/atau
cabang ilmu pengetahuan yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.
(3) LAM sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat membentuk perwakilan di setiap wilayah kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi.
(4) LAM sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berfungsi memberikan dukungan teknis dan administratif pelaksanaan akreditasi Program Studi.
(5) Rumpun, pohon, dan/atau cabang ilmu pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam Peraturan Menteri.
58
LAM – PEMERINTAH (Pasal 27)
(1) LAM Pemerintah merupakan badan nonstruktural di lingkungan Kementerian dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) LAM Pemerintah dibentuk oleh Menteri atas rekomendasi dari BAN-PT.
(3) Dalam melakukan akreditasi Program Studi, LAM Pemerintah memiliki kemandirian.
(4) LAM Pemerintah dapat membentuk LAM wilayah untuk memberi dukungan teknis administratif dalam melakukan akreditasi Program Studi di wilayah kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi tertentu.
59
LAM – MASYARAKAT (Pasal 36)
(1) LAM Masyarakat berbentuk badan hukum nirlaba. (2) Badan hukum nirlaba sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibentuk oleh pemrakarsa yang terdiri atas organisasi profesi dan asosiasi institusi pendidikan tinggi berbadan hukum dari suatu cabang ilmu dan/atau rumpun ilmu.
(3) LAM Masyarakat dapat membentuk LAM wilayah sebagai perwakilan untuk melakukan akreditasi Program Studi di wilayah kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi tertentu.
60
KOORDINASIDAN PENGAWASAN
Permendikbud No. 87/2014
61
KOORDINASI KELEMBAGAAN AKREDITASI (Pasal 41)
(1) Dalam pelaksanaan akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, BAN-PT dan/atau LAM saling berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal, Badan Standar Nasional Pendidikan, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, dan Perguruan Tinggi.
(2) Koordinasi antar lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan agar akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi mampu berkontribusi secara harmonis dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, membangun dan mengembangkan budaya mutu pendidikan tinggi.
62
PENGAWASAN (Pasal 47)
(1) Menteri melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan akreditasi oleh BAN-PT.
(2) BAN-PT melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan akreditasi oleh LAM.
63
MEKANISME AKREDITASIPermendikbud No. 87/2014
64
MEKANISME AKREDITASI (Pasal 42)
(1) LAM dan BAN-PT menyusun instrumen akreditasi sesuai dengan kewenangan masing-masing.
(2) Tahapan Akreditasi sebagai berikut: a. Tahap Evaluasi Data dan Informasi; b. Tahap Penetapan Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi; c. Tahap Pemantauan Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi.
65
66
SELESAI
Terima kasih atas perhatian yang diberikan