international media rabu 27 november 2019 bin ......bahan mata acara rapat bisa diperoleh di kantor...

1
Ketua MPR Dorong Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Rusia “Informasi dari Duta Besar Rusia, seki- tar 11 negara sudah menjalin kerja sama dengan mereka untuk membangun PLTN. Dengan tingkat keamanan 5 kali lebih tinggi dibanding PLTN Fukushima, teknologi PLTN yang dikembangkan Ru- sia sejauh ini belum menghadapi kendala signi kan yang mempengaruhi keselama- tan manusia. Indonesia juga perlu memu- lai pengembangan PLTN, sehingga tak selamanya bergantung kepada PLTU,” jelas Bambang Soesatyo. JAKARTA (IM) - Mem- peringati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia, Presiden Rusia Vladimir Putin diagendakan untuk bertemu Presiden Joko Widodo. Mo- mentum ini menjadi kesem- patan bagi Indonesia untuk meningkatkan kerja sama da- lam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet pun mendorong kerja sama kedua negara dapat saling menguntungkan. “Tawaran Rusia kepada Indonesia untuk membeli 11 pesawat Sukhoi-35, me- lengkapi kekuatan tempur angkatan udara dan sistem pertahanan demi menjaga kedaulatan Indonesia, atau- pun tawaran dari berbagai negara sahabat lainnya, kita sambut baik. Terpenting kerja sama tersebut saling mengun- tungkan kedua belah pihak, dan sesuai dengan kondisi anggaran negara,” kata Bam- soet saat menerima Duta Besar Rusia untuk Indonesia, H.E. Lyudmila Georgievna Verobieva di Jakarta, yang dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11). Pihaknya pun mengapresiasi Rusia yang sukses membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Sebesar 20% kebutuhan listrik nasional mer- eka bisa terpenuhi dari PLTN. Negara seperti Iran, India, Fin- landia, Uzbekistan, dan Turki juga sudah bekerja sama den- gan Rusia dalam membangun PLTN. “Informasi dari Duta Be- sar Rusia, sekitar 11 negara sudah menjalin kerja sama dengan mereka untuk mem- bangun PLTN. Dengan tingkat keamanan 5 kali lebih tinggi dibanding PLTN Fukushima, teknologi PLTN yang dikem- bangkan Rusia sejauh ini belum menghadapi kendala signikan yang mempengaruhi keselama- tan manusia. Indonesia juga perlu memulai pengembangan PLTN, sehingga tak selamanya bergantung kepada PLTU,” jelasnya. Ia menilai di masa de- pan ketergantungan berbagai negara dunia terhadap PLTU akan berkurang drastis. Selain karena pencemaran terhadap lingkungan, keberadaan sum- ber daya alam batubara juga sudah mulai mengikis. Oleh karena itu Indonesia sejak kini juga sudah harus bersiap mengembangkan teknologi PLTN untuk memenuhi ke- butuhan konsumsi listrik na- sional. “Sebenarnya sejak tahun 1970-an Indonesia sudah mulai merencanakan pembangunan PLTN. Berbagai upaya dan proses panjang telah dilalui, namun tak kunjung membuah- kan hasil signikan. Hal yang sangat krusial adalah menyang- kut kepercayaan masyarakat,” ungkapnya. Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini pun yakin dengan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan dicintai rakyat, Presiden Joko Widodo akan mampu membawa Indonesia bergerak maju dalam pengem- bangan PLTN. Apalagi meng- ingat hasil listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) juga belum terlalu maksimal dalam menyuplai kebutuhan listrik nasional. “Pengembangan PLTN di Indonesia mulai mendapat titik terang usai Balitbang Kemen- terian ESDM menyelesaikan kajian PLTN yang akan dikem- bangkan PT PAL bekerja sama dengan Thorcon Internasional Pte Ltd, dengan kapasitas listrik 500 Megawatt. Political will dari seluruh elemen bangsa diperlukan agar kerja sama tersebut tak jalan di tempat. Selain juga perlunya Indonesia membuka kerja sama dengan pihak-pihak lain yang sudah terbukti mampu mengem- bangkan PLTN, seperti yang sudah ditunjukan oleh Rusia,” pungkasnya. Q dot JAKARTA (IM) - Badan Intelijen Negara (BIN) menga- takan generasi muda menjadi jaringan teroris untuk menye- barkan radikalisme. Kelompok teror disebut memanfaatkan sikap kritis pemuda. “Hingga saat ini, generasi muda ditengarai masih menjadi target potensial jaringan kelom- pok teror. Selain itu, rentan menjadi sasaran brain wash, karena pertimbangan kemur- nian dan sikap kritisnya,” ujar Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto dalam diskusi ‘Anak Tiri Demokrasi’ di Aula Ma’had IPTIQ, Jl Lebak Bulus Raya, Lebak Bulus, Cilandak, Jaksel, Selasa (26/11). Wawan mengatakan gene- rasi muda rentang usia 17-24 tahun banyak yang menelan mentah-mentah dalam mene- rima informasi. Menurutnya, radikalisme di kalangan gene- rasi muda berawal dari adanya tukar pendapat yang intens dengan jaringan radikal di tengah masyarakat ataupun di lingkungan pendidikan. “Persentuhan kalangan generasi muda dengan radikalis- me didukung oleh lingkungan pendidikan. Terutama melalui proses tukar pendapat. Gera- kan radikal bermetamorfosis dengan merekrut elemen muda melalui proses kaderisasi tertu- tup,” katanya. Wawan mengatakan genera- si muda dijadikan target karena masih aktif dalam pencarian intelektual. Selain itu, kata dia, anak muda masih dalam tahap penguasaan media sosial dan teknologi informasi. “Pengungkapan jaringan terorisme dari kalangan ma- hasiswa di Universitas Riau menjadi salah satu bukti bahwa dunia kampus juga dijadikan ba- sis kegiatan dan bentuk strategi untuk mengelabui gerakan mereka,” katanya. Menurut Wawan, karakteris- tik radikalisme itu berupaya menghancurkan tatanan dengan cara kekerasan dan aksi-aksi ekstrem. “Pandangan dituju- kan untuk mengganti tatanan yang sudah ada sesuai dengan penyampaian kebeneran sistem lain. Dengan mengatasnamakan nilai kerakyatan dan kemanu- siaan,” tuturnya. Q osm BIN Sebut Generasi Muda Target Potensial Jaringan Teror Sebarkan Radikalisme INTERNATIONAL MEDIA, RABU 27 NOVEMBER 2019 JAKARTA (IM) - Kuasa hukum Tomy Wi- nata (TW), Maqdir Ismail, menilai eksepsi pemilik PT GWP (Geria Wijaya Prestige) atau Hotel Kuta Paradiso Bali Harijanto Karjadi sebagai terdakwa, dinilai tidak masuk logika hukum dan tidak cermat. Pernyataan ini meru- pakan tanggapan Maqdir mengenai eksepsi terdakwa dalam persidangan pidana di Pengadilan Negeri Den- pasar, Bali, Selasa (19/11) lalu. “Kronologis yang dis- ampaikan dalam Nota Ke- beratan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi karena piutang yang dialihkan oleh BPPN kepada PT Mil- lenium Atlantic Securi- ties (MAS) hanyalah tiga piutang dari kreditur yang berada di bawah Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yaitu Bank PDFCI, Bank Rama, dan Bank Dharmala,” kata Maqdir, dalam siaran tertu- lisnya, Selasa (26/11). Maqdir mengung- kapkan, kliennya membuat laporan karena telah men- jadi korban tindak pidana yang dilakukan oleh ter- dakwa. Kliennya, selaku kreditur PT GWP -(yang menggantikan kedudukan Bank CCBI) memiliki ke- pentingan. Itu karena, kata dia, aki- bat tindak pidana yang di- lakukan oleh terdakwa, aset yang dipergunakan sebagai jaminan hutang menjadi hilang atau berkurang. Aki- batnya, kliennya mengalami kerugian sekitar 20 juta dol- lar Amerika Serikat (AS). “Sehingga, laporan yang dibuat oleh klien kami telah memenuhi pengertian Pasal 108 ayat (1) KUHAP jo Pasal 1 angka 24 KU- HAP tersebut. Perihal Akta Perjanjian Pengalihan Piu- tang (Cessie) menyebutkan BPPN hanya mengambil alih piutang dari 3 kreditur yang berada di bawahnya, yaitu PT Bank Dharmala, PT Bank PDFCI, dan PT Bank Rama, sedangkan di dalam Lampiran 3 (Daftar Harga Pembelian Piutang) disebutkan piutang yang dialihkan oleh BPPN ke- pada MAS adalah piutang Bank Dharmala, Bank PDFCI dan Bank Rama,” paparnya. Menurut dia, surat dari Tim Pemberesan BPPN pada 2004 perihal status penanganan BPPN Tmter- hadap PT. GWP yang ditu- jukan kepada PT Bank Da- namon Tbk. selaku Agen Sindikasi dengan jelas me- nyatakan, hak tagih BPPN (eks. Bank Dharmala, Bank Rama dan Bank PDFCI) telah dialihkan kepada MAS. Surat itu, ujar dia, ditandatangani oleh Wakil Ketua Pokja Penanganan Masalah Hukum Team Kuasa Hukum TW Minta Pemilik Hotel Kuta Paradiso Lunasi Kewajiban Pemberesan BPPN Robertus Bilitea. “Klaim terdakwa bahwa kesepakatan Bersama tanggal 8 November 2000 merupakan pengalihan seluruh piutang kreditur sindikasi kepada MAS dari BPPN merupakan klaim yang sama sekali tidak mem- punyai dasar landasan hukum dan fakta,” ujarnya. Maqdir meyakini, alasan pengalihan ini tidak mempu- nyai landasan hukum, yakni mufakat itu hanya kesepakatan agar BPPN melakukan penagi- han terhadap PT GWP, bukan melakukan penjualan piutang, dan untuk melakukan penagi- han, BPPN harus mendap- atkan surat kuasa khusus dari kreditur sindikasi lainnya, yaitu PT. Bank Multicor, PT. Bank Arta Niaga Kencana, Tbk, PT. Bank Finconensia, PT. Bank Indovest, Tbk (Dalam Likuidasi). Surat kuasa itu, kata dia, pada akhirnya tidak pernah dibuat oleh 4 kreditur tersebut. Maqdir menjelaskan, peri- hal gugatan kliennya terh- adap PT. GWP terkait dengan wanprestasi, itu tidak ada relevansinya dengan perkara/ laporan pidana tentang me- masukkan keterangan palsu dalam akta otentik (Pasal 266 KUHP) dan penggelapan serti- kat tanah yang dipergunakan sebagai jaminan hutang (Pasal 372 KUHP) sehingga perkara pidana tidak berkaitan dengan sengketa kepemilikan. “Adanya perkara perdata yang diajukan oleh klien kami terhadap PT. GWP tidak dapat dipergunakan sebagai alasan untuk menghentikan atau menunda proses pidana kar- ena gugatan yang diajukan tidak menyangkut mengenai sengketa kepemilikan. Dalam perkara pidana ini juga tidak menyangkut mengenai seng- keta kepemilikan, tetapi men- genai memasukkan keterangan palsu dalam akta otentik dan penggelapan sertikat tanah yang dipergunakan sebagai jaminan hutang. Jadi, dalil adanya pre-judicial geschil yang diajukan oleh Terdakwa sama sekali tidak berdasar,” papar Maqdir. Dia menambahkan, terh- adap proses pidana yang sedang berlangsung ini, pihak terlapor Hartono Karjadi (kakak Hari- janto Karjadi) sebenarnya telah melakukan Praperadilan di PN Jakarta Selatan September 2018 lalu terhadap Kapolri Cq. Kapolda Bali Cq. Dir- eskrimsus Polda Bali. Namun, hukum memutuskan menolak pemohon Hartono Karjadi cs dan memenangkan Polda Bali (100/Pid.Pra/2018/PN.Jkt. Sel. tgl 17 September 2018). “Dalam Praperadilan terse- but juga disampaikan terkait legal standing Tomy Winata dan adanya laporan polisi di Direktorat Pidum Bareskrim Polri, namun diputuskan bah- wa tidak ada hubungannya dan relevansinya terhadap tindak pidana yang sedang berjalan saat ini,” kata dia. Q kris PANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk Dengan ini Direksi PT. Triwira Insanlestari Tbk (‘Perseroan”) mengundang rapat para Pemegang Saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”). Yang selanjutnya disebut sebagai (‘Rapat’) yang akan diselenggarakan pada : Hari / Tanggal : Kamis / 19 Desember 2019 Waktu : 10.00 – selesai Tempat : Oakroom, Oakwood Mega Kuningan Lt 3 Jalan Mega Kuningan Jakarta Selatan Dengan Mata Acara Rapat Sebagai Berikut : 1. Persetujuan Rencana Perubahan dan Atau penambahan Kegiatan Usaha Utama (Transaksi Material) 2. Persetujuan Penggabungan dan/atau Peleburan Usaha (Penggabungan atau Peleburan Usaha) 3. Persetujuan Rencana Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) 4. Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar 5. Persetujuan Pengangkatan Kembali / Perubahan Susunan Dewan Komisaris 6. Persetujuan Pengangkatan Kembali / Perubahan Susunan Direksi Ketentuan Umum: 1) Perseroan tidak mengirimkan undangan tersendiri kepada masing-masing pemegang saham, sehingga iklan panggilan ini merupakan undangan resmi bagi para pemegang saham Perseroan untuk menghadiri Rapat. 2) Pemegang Saham Perseroan yang berhak menghadri dan memberikan suara dalam Rapat adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang SahamPerseroan pada Hari Selasa, 26 November 2019 di Biro Administrasi Efek (‘’BAE’’) Perseroan PT Adimitra Jasa Korpora dan /atau pemilik saldo saham Perseroan pada Sub Rekening Efek di PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (‘’KSEI’’) pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (‘BEI’’) pada hari Selasa 26 November 2019 sampai dengan pukul 16.00 Wib 3) Bagi pemegang Saham Perseroan yang sahamnya yang dimasukan dalam penitipan kolektih KSEI, kon¿rmasi tertulis untuk Rapat dapat diperoleh di perusahaan efek atau di bank kistodian dimana para Pemegang Saham Perseroan membuka rekening efeknya. 4) Bagi pemegang Saham Perseroan yang tidak dapat hadir dapat diwakili oleh kuasanya dalam Rapat dengan membawa Surat Kuasa Para Anggota Direksi Anggota Dewan Komisaris dan Karyawan Perseroan dapat bertindak sebagai kuasa Pemegang Saham dalam Rapat ini, namun suara yang mereka keluarkan tidak dihitung dalam pemungutan suara. 5) Formulir Surat Kuasa dapat diperoleh setiap hari selama jam kerja di Kantor PT Adimitra Jasa Korpora, Kirana BoutiTue Of¿ce. Jln Kirana Avenue Blok F3 No. 5 Kelapa *ading –Jakarta Utara 14250 Indonesia 6) Semua Surat Kuasa yang diisi lengkap harus sudah diterima kembali oleh Perseroan selambat-lambatnya pada hari Senin 16 Desember 2019 sampai pukul 16.00 Wib melalui Kantor BAE PT. Adimitra Jasa Korpora. a. Para Pemegang Saham atau para kuasa pemegang saham yamg akan menghadiri Rapat dimohon untuk menyerahakan fotocopi Kartu Tanda Pendudu (KTP) atau tanda pengenal lainnya baik yang member kuasa maupun yang diberi kuasakepada petugas pendaftaran Perseroan sebelum memasuki ruang Rapat b. Bagi Pemegang Saham Perseroan yang berbentuk badan hokum seperti perseroan terbatas, koperasi, yayasan, atau dana pension agar membawa fotokopi anggaran dasar yang terakhir serta susunan pengurus yang terakhir keabsahan dan/atau keberlakuan dokumen tersebut menjadi tanggung jawab sepenuhnya badan hukum tersebut. 7) Bahan mata cara Rapat tersedia sejak tanggal pemanggilan Rapat Sampai dengan tanggal 19 Desember 2019. Bahan mata acara Rapat bisa diperoleh di Kantor Pusat Perseroan pada jam kerja Perseroan. 8) Untuk memudahkan pengaturan dan tertibnya Rapat, para Pemegang Saham atau kuasa-kuasanya yang sah diminta dengan hormat telah berada ditempat Rapat Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) menit sebelum Rapat di mulai Jakarta, 27 November 2019 PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk. Direksi JAKARTA (IM) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian bicara tentang kunjungannya ke Malaysia beberapa waktu lalu. Menurut- nya, tokoh-tokoh di Malaysia memuji politik Indonesia su- dah stabil usai bergabungnya kubu 01 dan 02. “Dalam pandangan Malay- sia kemarin saya ketemu dengan banyak tokoh di sana, langkah politik Indonesia stabil sekarang, terutama semenjak gabungin 01 sama 02, tinggal urusannya 212 aja,” kata Tito dalam sambutan- nya di acara Munas APPSI VI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/11). Tito mengatakan kondisi itu berbalik dengan kondisi di Malaysia. Tito mengatakan politik di Malaysia sedang tidak stabil karena ada tarik-menarik antara kelompok oposisi dan pemerintah. “Belum lagi janji prime minister step down digan- tikan Anwar Ibrahim yang juga belum jelas timing-nya kapan,” ucapnya. Tito mengatakan, setelah rekonsiliasi antara kubu 01 dan 02 seusai Pilpres dan suasana politik mulai stabil, pengusaha Malaysia malah banyak ingin berinvestasi di Indonesia. Tito menyebut, dalam pandangan negara lain, kondisi politik di Indonesia stabil. “Jadi intinya kira-kira da- lam pandangan luar, Indonesia sekarang ini politiknya stabil sehingga ada keinginan inves- tor untuk masuk ke Indonesia tinggi,” sambung Tito. Namun, dia menyebut ke- inginan investor masuk ke Indo- nesia masih terhambat regulasi dan kepastian hukum. Hal itu menjadi tantangan tersendiri dan harus segera dituntaskan. “Itu permasalahannya ketidaksesuaian daerah, kesesua- ian tidak sehat antarkementerian lembaga mungkin, itu problem,” tutur mantan Kapolri ini. Q han Tito: Politik RI Stabil Setelah Bergabungnya Kubu 01-02 IDN/ANTARA PERTEMUAN PIMPINAN MPR DENGAN PKS Ketua Majelis Permusyawara- tan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (kedua kiri) berja- bat tangan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman (tengah) disaksikan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (kiri), Arsul Sani (kanan) serta Sekjen PKS Mustafa Kamal (kedua kanan) sebelum melakukan pertemuan di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Selasa (26/11). Kedatangan pimpinan MPR tersebut untuk silaturah- mi serta membahas wacana amendemen UUD Tahun 1945.

Upload: others

Post on 26-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTERNATIONAL MEDIA RABU 27 NOVEMBER 2019 BIN ......Bahan mata acara Rapat bisa diperoleh di Kantor Pusat Perseroan pada jam kerja Perseroan. 8) Untuk memudahkan pengaturan dan tertibnya

Ketua MPR Dorong Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Rusia“Informasi dari Duta Besar Rusia, seki-tar 11 negara sudah menjalin kerja sama dengan mereka untuk membangun PLTN. Dengan tingkat keamanan 5 kali lebih tinggi dibanding PLTN Fukushima, teknologi PLTN yang dikembangkan Ru-sia sejauh ini belum menghadapi kendala signifi kan yang mempengaruhi keselama-tan manusia. Indonesia juga perlu memu-lai pengembangan PLTN, sehingga tak selamanya bergantung kepada PLTU,” jelas Bambang Soesatyo.

JAKARTA (IM) - Mem-peringati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia,

Presiden Rusia Vladimir Putin diagendakan untuk bertemu Presiden Joko Widodo. Mo-mentum ini menjadi kesem-patan bagi Indonesia untuk meningkatkan kerja sama da-lam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet pun mendorong kerja sama kedua negara dapat saling menguntungkan.

“Tawaran Rusia kepada

Indonesia untuk membeli 11 pesawat Sukhoi-35, me-lengkapi kekuatan tempur angkatan udara dan sistem pertahanan demi menjaga kedaulatan Indonesia, atau-pun tawaran dari berbagai negara sahabat lainnya, kita sambut baik. Terpenting kerja sama tersebut saling mengun-tungkan kedua belah pihak, dan sesuai dengan kondisi anggaran negara,” kata Bam-soet saat menerima Duta Besar Rusia untuk Indonesia, H.E. Lyudmila Georgievna Verobieva di Jakarta, yang dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11).

Pihaknya pun mengapresiasi Rusia yang sukses membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Sebesar 20% kebutuhan listrik nasional mer-eka bisa terpenuhi dari PLTN. Negara seperti Iran, India, Fin-landia, Uzbekistan, dan Turki juga sudah bekerja sama den-gan Rusia dalam membangun PLTN.

“Informasi dari Duta Be-sar Rusia, sekitar 11 negara sudah menjalin kerja sama dengan mereka untuk mem-

bangun PLTN. Dengan tingkat keamanan 5 kali lebih tinggi dibanding PLTN Fukushima, teknologi PLTN yang dikem-bangkan Rusia sejauh ini belum menghadapi kendala signifi kan yang mempengaruhi keselama-tan manusia. Indonesia juga perlu memulai pengembangan PLTN, sehingga tak selamanya bergantung kepada PLTU,” jelasnya.

Ia menilai di masa de-pan ketergantungan berbagai negara dunia terhadap PLTU akan berkurang drastis. Selain karena pencemaran terhadap lingkungan, keberadaan sum-ber daya alam batubara juga sudah mulai mengikis. Oleh karena itu Indonesia sejak kini juga sudah harus bersiap mengembangkan teknologi PLTN untuk memenuhi ke-butuhan konsumsi listrik na-sional.

“Sebenarnya sejak tahun 1970-an Indonesia sudah mulai merencanakan pembangunan PLTN. Berbagai upaya dan proses panjang telah dilalui, namun tak kunjung membuah-kan hasil signifi kan. Hal yang sangat krusial adalah menyang-

kut kepercayaan masyarakat,” ungkapnya.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini pun yakin dengan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan dicintai rakyat, Presiden Joko Widodo akan mampu membawa Indonesia bergerak maju dalam pengem-bangan PLTN. Apalagi meng-ingat hasil listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) juga belum terlalu maksimal dalam menyuplai kebutuhan listrik nasional.

“Pengembangan PLTN di Indonesia mulai mendapat titik terang usai Balitbang Kemen-terian ESDM menyelesaikan kajian PLTN yang akan dikem-bangkan PT PAL bekerja sama dengan Thorcon Internasional Pte Ltd, dengan kapasitas listrik 500 Megawatt. Political will dari seluruh elemen bangsa diperlukan agar kerja sama tersebut tak jalan di tempat. Selain juga perlunya Indonesia membuka kerja sama dengan pihak-pihak lain yang sudah terbukti mampu mengem-bangkan PLTN, seperti yang sudah ditunjukan oleh Rusia,” pungkasnya. dot

JAKARTA (IM) - Badan Intelijen Negara (BIN) menga-takan generasi muda menjadi jaringan teroris untuk menye-barkan radikalisme. Kelompok teror disebut memanfaatkan sikap kritis pemuda.

“Hingga saat ini, generasi muda ditengarai masih menjadi target potensial jaringan kelom-pok teror. Selain itu, rentan menjadi sasaran brain wash, karena pertimbangan kemur-nian dan sikap kritisnya,” ujar Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto dalam diskusi ‘Anak Tiri Demokrasi’ di Aula Ma’had IPTIQ, Jl Lebak Bulus Raya, Lebak Bulus, Cilandak, Jaksel, Selasa (26/11).

Wawan mengatakan gene-rasi muda rentang usia 17-24 tahun banyak yang menelan mentah-mentah dalam mene-rima informasi. Menurutnya, radikalisme di kalangan gene-rasi muda berawal dari adanya tukar pendapat yang intens denga n jaringan radikal di tengah masyarakat ataupun di lingkungan pendidikan.

“Persentuhan kalangan generasi muda dengan radikalis-

me didukung oleh lingkungan pendidikan. Terutama melalui proses tukar pendapat. Gera-kan radikal bermetamorfosis dengan merekrut elemen muda melalui proses kaderisasi tertu-tup,” katanya.

Wawan mengatakan genera-si muda dijadikan target karena masih aktif dalam pencarian intelektual. Selain itu, kata dia, anak muda masih dalam tahap penguasaan media sosial dan teknologi informasi.

“Pengungkapan jaringan terorisme dari kalangan ma-hasiswa di Universitas Riau menjadi salah satu bukti bahwa dunia kampus juga dijadikan ba-sis kegiatan dan bentuk strategi untuk mengelabui gerakan mereka,” katanya.

Menurut Wawan, karakteris-tik radikalisme itu berupaya menghancurkan tatanan dengan cara kekerasan dan aksi-aksi ekstrem. “Pandangan dituju-kan untuk mengganti tatanan yang sudah ada sesuai dengan penyampaian kebeneran sistem lain. Dengan mengatasnamakan nilai kerakyatan dan kemanu-siaan,” tuturnya. osm

BIN Sebut Generasi Muda Target Potensial Jaringan Teror Sebarkan Radikalisme

INTERNATIONAL MEDIA, RABU 27 NOVEMBER 2019

JA K A RTA ( I M ) - Kuasa hukum Tomy Wi-nata (TW), Maqdir Ismail, menilai eksepsi pemilik PT GWP (Geria Wijaya Prestige) atau Hotel Kuta Paradiso Bali Harijanto Karjadi sebagai terdakwa, dinilai tidak masuk logika hukum dan tidak cermat.

Pernyataan ini meru-pakan tanggapan Maqdir mengenai eksepsi terdakwa dalam persidangan pidana di Pengadilan Negeri Den-pasar, Bali, Selasa (19/11) lalu.

“Kronologis yang dis-ampaikan dalam Nota Ke-beratan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi karena piutang yang dialihkan oleh BPPN kepada PT Mil-lenium Atlantic Securi-ties (MAS) hanyalah tiga piutang dari kreditur yang berada di bawah Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yaitu Bank PDFCI, Bank Rama, dan Bank Dharmala,” kata Maqdir, dalam siaran tertu-lisnya, Selasa (26/11).

Maqdir mengung-kapkan, kliennya membuat laporan karena telah men-jadi korban tindak pidana yang dilakukan oleh ter-dakwa. Kliennya, selaku kreditur PT GWP -(yang menggantikan kedudukan Bank CCBI) memiliki ke-pentingan.

Itu karena, kata dia, aki-bat tindak pidana yang di-

lakukan oleh terdakwa, aset yang dipergunakan sebagai jaminan hutang menjadi hilang atau berkurang. Aki-batnya, kliennya mengalami kerugian sekitar 20 juta dol-lar Amerika Serikat (AS).

“Sehingga, laporan yang dibuat oleh klien kami telah memenuhi pengertian Pasal 108 ayat (1) KUHAP jo Pasal 1 angka 24 KU-HAP tersebut. Perihal Akta Perjanjian Pengalihan Piu-tang (Cessie) menyebutkan BPPN hanya mengambil alih piutang dari 3 kreditur yang berada di bawahnya, yaitu PT Bank Dharmala, PT Bank PDFCI, dan PT Bank Rama, sedangkan di dalam Lampiran 3 (Daftar Harga Pembelian Piutang) disebutkan piutang yang dialihkan oleh BPPN ke-pada MAS adalah piutang Bank Dharmala, Bank PDFCI dan Bank Rama,” paparnya.

Menurut dia, surat dari Tim Pemberesan BPPN pada 2004 perihal status penanganan BPPN Tmter-hadap PT. GWP yang ditu-jukan kepada PT Bank Da-namon Tbk. selaku Agen Sindikasi dengan jelas me-nyatakan, hak tagih BPPN (eks. Bank Dharmala, Bank Rama dan Bank PDFCI) telah dialihkan kepada MAS. Surat itu, ujar dia, ditandatangani oleh Wakil Ketua Pokja Penanganan Masalah Hukum Team

Kuasa Hukum TW Minta Pemilik Hote l Kuta Paradiso Lunasi Kewajiban

Pemberesan BPPN Robertus Bilitea.

“Klaim terdakwa bahwa kesepakatan Bersama tanggal 8 November 2000 merupakan pengalihan seluruh piutang kreditur sindikasi kepada MAS dari BPPN merupakan klaim yang sama sekali tidak mem-punyai dasar landasan hukum dan fakta,” ujarnya.

Maqdir meyakini, alasan pengalihan ini tidak mempu-nyai landasan hukum, yakni mufakat itu hanya kesepakatan agar BPPN melakukan penagi-han terhadap PT GWP, bukan melakukan penjualan piutang, dan untuk melakukan penagi-han, BPPN harus mendap-atkan surat kuasa khusus dari kreditur sindikasi lainnya, yaitu PT. Bank Multicor, PT. Bank Arta Niaga Kencana, Tbk, PT. Bank Finconensia, PT. Bank Indovest, Tbk (Dalam Likuidasi). Surat kuasa itu, kata dia, pada akhirnya tidak pernah dibuat oleh 4 kreditur tersebut.

Maqdir menjelaskan, peri-hal gugatan kliennya terh-adap PT. GWP terkait dengan wanprestasi, itu tidak ada relevansinya dengan perkara/laporan pidana tentang me-masukkan keterangan palsu dalam akta otentik (Pasal 266 KUHP) dan penggelapan serti-fi kat tanah yang dipergunakan sebagai jaminan hutang (Pasal 372 KUHP) sehingga perkara pidana tidak berkaitan dengan sengketa kepemilikan.

“Adanya perkara perdata

yang diajukan oleh klien kami terhadap PT. GWP tidak dapat dipergunakan sebagai alasan untuk menghentikan atau menunda proses pidana kar-ena gugatan yang diajukan tidak menyangkut mengenai sengketa kepemilikan. Dalam perkara pidana ini juga tidak menyangkut mengenai seng-keta kepemilikan, tetapi men-genai memasukkan keterangan palsu dalam akta otentik dan penggelapan sertifi kat tanah yang dipergunakan sebagai jaminan hutang. Jadi, dalil adanya pre-judicial geschil yang diajukan oleh Terdakwa sama sekali tidak berdasar,” papar Maqdir.

Dia menambahkan, terh-adap proses pidana yang sedang berlangsung ini, pihak terlapor Hartono Karjadi (kakak Hari-janto Karjadi) sebenarnya telah melakukan Praperadilan di PN Jakarta Selatan September 2018 lalu terhadap Kapolri Cq. Kapolda Bali Cq. Dir-eskrimsus Polda Bali. Namun, hukum memutuskan menolak pemohon Hartono Karjadi cs dan memenangkan Polda Bali (100/Pid.Pra/2018/PN.Jkt.Sel. tgl 17 September 2018).

“Dalam Praperadilan terse-but juga disampaikan terkait legal standing Tomy Winata dan adanya laporan polisi di Direktorat Pidum Bareskrim Polri, namun diputuskan bah-wa tidak ada hubungannya dan relevansinya terhadap tindak pidana yang sedang berjalan saat ini,” kata dia. kris

PANGGILANRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT. TRIWIRA INSANLESTARI TbkDengan ini Direksi PT. Triwira Insanlestari Tbk (‘Perseroan”) mengundang rapat para Pemegang Saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”). Yang selanjutnya disebut sebagai (‘Rapat’) yang akan diselenggarakan pada :

Hari / Tanggal : Kamis / 19 Desember 2019Waktu : 10.00 – selesaiTempat : Oakroom, Oakwood Mega Kuningan Lt 3 Jalan Mega Kuningan Jakarta Selatan

Dengan Mata Acara Rapat Sebagai Berikut :1. Persetujuan Rencana Perubahan dan Atau penambahan Kegiatan Usaha Utama (Transaksi Material)2. Persetujuan Penggabungan dan/atau Peleburan Usaha (Penggabungan atau Peleburan Usaha)3. Persetujuan Rencana Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD)4. Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar5. Persetujuan Pengangkatan Kembali / Perubahan Susunan Dewan Komisaris6. Persetujuan Pengangkatan Kembali / Perubahan Susunan Direksi

Ketentuan Umum:1) Perseroan tidak mengirimkan undangan tersendiri kepada masing-masing pemegang saham, sehingga iklan

panggilan ini merupakan undangan resmi bagi para pemegang saham Perseroan untuk menghadiri Rapat.2) Pemegang Saham Perseroan yang berhak menghadri dan memberikan suara dalam Rapat adalah pemegang

saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang SahamPerseroan pada Hari Selasa, 26 November 2019 di Biro Administrasi Efek (‘’BAE’’) Perseroan PT Adimitra Jasa Korpora dan /atau pemilik saldo saham Perseroan pada Sub Rekening Efek di PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (‘’KSEI’’) pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (‘BEI’’) pada hari Selasa 26 November 2019 sampai dengan pukul 16.00 Wib

3) Bagi pemegang Saham Perseroan yang sahamnya yang dimasukan dalam penitipan kolektih KSEI, kon rmasi tertulis untuk Rapat dapat diperoleh di perusahaan efek atau di bank kistodian dimana para Pemegang Saham Perseroan membuka rekening efeknya.

4) Bagi pemegang Saham Perseroan yang tidak dapat hadir dapat diwakili oleh kuasanya dalam Rapat dengan membawa Surat Kuasa Para Anggota Direksi Anggota Dewan Komisaris dan Karyawan Perseroan dapat bertindak sebagai kuasa Pemegang Saham dalam Rapat ini, namun suara yang mereka keluarkan tidak dihitung dalam pemungutan suara.

5) Formulir Surat Kuasa dapat diperoleh setiap hari selama jam kerja di Kantor PT Adimitra Jasa Korpora, Kirana Bouti ue Of ce. Jln Kirana Avenue Blok F3 No. 5 Kelapa ading –Jakarta Utara 14250 Indonesia

6) Semua Surat Kuasa yang diisi lengkap harus sudah diterima kembali oleh Perseroan selambat-lambatnya pada hari Senin 16 Desember 2019 sampai pukul 16.00 Wib melalui Kantor BAE PT. Adimitra Jasa Korpora.a. Para Pemegang Saham atau para kuasa pemegang saham yamg akan menghadiri Rapat dimohon untuk

menyerahakan fotocopi Kartu Tanda Pendudu (KTP) atau tanda pengenal lainnya baik yang member kuasa maupun yang diberi kuasakepada petugas pendaftaran Perseroan sebelum memasuki ruang Rapat

b. Bagi Pemegang Saham Perseroan yang berbentuk badan hokum seperti perseroan terbatas, koperasi, yayasan, atau dana pension agar membawa fotokopi anggaran dasar yang terakhir serta susunan pengurus yang terakhir keabsahan dan/atau keberlakuan dokumen tersebut menjadi tanggung jawab sepenuhnya badan hukum tersebut.

7) Bahan mata cara Rapat tersedia sejak tanggal pemanggilan Rapat Sampai dengan tanggal 19 Desember 2019. Bahan mata acara Rapat bisa diperoleh di Kantor Pusat Perseroan pada jam kerja Perseroan.

8) Untuk memudahkan pengaturan dan tertibnya Rapat, para Pemegang Saham atau kuasa-kuasanya yang sah diminta dengan hormat telah berada ditempat Rapat Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) menit sebelum Rapat di mulai

Jakarta, 27 November 2019PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk.

Direksi

JAKARTA (IM) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian bicara tentang kunjungannya ke Malaysia beberapa waktu lalu. Menurut-nya, tokoh-tokoh di Malaysia memuji politik Indonesia su-dah stabil usai bergabungnya kubu 01 dan 02.

“Dalam pandangan Malay-sia kemarin saya ketemu dengan banyak tokoh di sana, langkah politik Indonesia stabil sekarang, terutama semenjak gabungin 01

sama 02, tinggal urusannya 212 aja,” kata Tito dalam sambutan-nya di acara Munas APPSI VI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/11).

Tito mengatakan kondisi itu berbalik dengan kondisi di Malaysia. Tito mengatakan politik di Malaysia sedang tidak stabil karena ada tarik-menarik antara kelompok oposisi dan pemerintah. “Belum lagi janji prime minister step down digan-tikan Anwar Ibrahim yang juga

belum jelas timing-nya kapan,” ucapnya.

Tito mengatakan, setelah rekonsiliasi antara kubu 01 dan 02 seusai Pilpres dan suasana politik mulai stabil, pengusaha Malaysia malah banyak ingin berinvestasi di Indonesia. Tito menyebut, dalam pandangan negara lain, kondisi politik di Indonesia stabil.

“Jadi intinya kira-kira da-lam pandangan luar, Indonesia sekarang ini politiknya stabil

sehingga ada keinginan inves-tor untuk masuk ke Indonesia tinggi,” sambung Tito.

Namun, dia menyebut ke-inginan investor masuk ke Indo-nesia masih terhambat regulasi dan kepastian hukum. Hal itu menjadi tantangan tersendiri dan harus segera dituntaskan.

“Itu permasalahannya ketidaksesuaian daerah, kesesua-ian tidak sehat antarkementerian lembaga mungkin, itu problem,” tutur mantan Kapolri ini. han

Tito: Politik RI Stabil Setelah Bergabungnya Kubu 01-02

IDN/ANTARA

PERTEMUAN PIMPINA N MPR DENGAN PKSKetua Majelis Permusyawara-tan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (kedua kiri) berja-bat tangan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman (tengah) disaksikan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (kiri), Arsul Sani (kanan) serta Sekjen PKS Mustafa Kamal (kedua kanan) sebelum melakukan pertemuan di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Selasa (26/11). Kedatanga n pimpinan MPR tersebut untuk silaturah-mi serta membahas wacana amendemen UUD Tahun 1945.

Hal 2 Polhukam BARU.indd 1 11/26/2019 7:58:58 PM