interpretasi kualitatif berdasarkan korelasi data well log

Upload: octarosa

Post on 05-Nov-2015

72 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

minyak dan gasbumi

TRANSCRIPT

INTERPRETASI LINGKUNGAN PENGENDAPAN BERDASARKAN KORELASI DATA WELL LOG

Octarosa Astri Ponjasari21100112140054Teknik Geologi, UNDIP

ABSTRAKAnalisis sikuen stratigrafi dapat dilakukan dengan menganalisis data permukaan dan data bawah permukaan. Dalam penelitian ini data yang digunakan dalam analisis stratigrafi berupa 4 well log yang merupakan data bawah permukaan. Well loggingmerupakan suatu teknik untuk mendapatkan databawah permukaan dengan menggunakan alat ukur yang dimasukkan kedalam lubang sumur, untuk evaluasi formasi dan identifikasi ciri-ciri batuan di bawah permukaan. Pada keempat data wireline log, penentuan jenis litologi terbagi menjadi 3 yakni sandstone, shale, dan limestone.Pada Log yang telah diamati, tidak ditemukannya cross over antara Log Densitas dan Log Neutron hal tersebut menandakan jika tidak ditemukannya fluida berupa hidrokarbon pada daerah penelitian. Analisis lingkungan pengendapan berdasarkan bentukan dari pola dasar dari log yang mencerminkan suatu suksesi ukuran butir, yaitu log Gamma Ray. Pola dasar tersebut terdiri dari pola tabung (cylindrical), pola corong (funnel shaped), pola lonceng (bell shaped), dan pola bergerigi (irregular). Berdasarkan hal tersebut maka diinterpretasikan lingkungan pengendapan pada daerah penelitian ialah lingkungan pengendapan Delta.Kata kunci: Log, litologi, lingkungan pengendapan

PENDAHULUANWell loggingmerupakan suatu teknik untuk mendapatkan databawah permukaan dengan menggunakan alat ukur yang dimasukkan kedalam lubang sumur, untuk evaluasi formasi dan identifikasi ciri-ciri batuandi bawah permukaan (Schlumberger, 1958). Tujuan dari well loggingadalah untuk mendapatkan informasilitologi, pengukuran porositas, pengukuran resistivitas, dan kejenuhan hidrokarbon. Sedangkan tujuan utama dari penggunaan log ini adalah untuk menentukan zona, dan memperkirakan kuantitas minyak dan gas bumi dalam suatu reservoir. Pelaksanaan wireline loggingmerupakan kegiatan yang dilakukan dari memasukkan alat yang disebut sonde ke dalam lubang pemboran sampai ke dasar lubang. Pencacatan dilakukan dengan menarik sondetersebut dari dasar lubang sampai ke kedalaman yang diinginkan dengan kecepatan yang tetap dan menerus. Kegiatan ini dilakukan segera setelah pekerjaan pengeboran selesai. Hasil pengukuran atau pencatatan tersebut disajikan dalam kurva log vertikal yang sebandingdengan kedalamannya dengan menggunakan skala tertentu sesuai keperluan pemakainya.Tampilan data hasil metode tersebut adalah dalam bentuk log yaitu grafik kedalaman dari satu set kurva yang menunjukkan parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur (Harsono,1997). Dari hasil kurva-kurva yang menunjukkan parameter tersebut dapat diinterpretasikan jenis-jenis dan urutan-urutan litologi serta ada tidaknya komposisi hidrokarbon pada suatu formasi di daerah penelitian.Ahli geologi telah sepakat bahwa penentuan lingkungan pengendapan dapat dilihat dari bentuk kurva log terutama log gamma raydan spontaneous potential(Walker, 1992). Bentuk kurva log yang tidak spesifik dari setiap lingkungan pengendapan membuat interpretasi berdasarkan data tersebut sangat beresiko tinggi. Interpretasi lingkungan pengendapan yang cukup akurat didapat dari data core. Bentuk kurva log GR,SPdan resistivitas memiliki suatu urutan vertical.

METODOLOGIPenentuan litologi dapat dilakukan dengan mengamati kurva pada kertas logdan menentukan anomaly kurva log untuk menentukan erbedaan formasi serta perubahan litologinya. Tentukan batas pada kurva Log Gamma Ray yang paling besar dan yang paling kecil. Kemudian didapatkan batas antara sand baseline dan shale baseline serta cut off-nya. Litologi dapat dikatakan sand jika kurva log kecil melewati ct off dan disebut shale jika kurva log besar dan melewati cut off. Penentuan litologi secara detail dengan pegamatan kurva log Gamma Ray, Resistivity, Densitas dan Neutron. Litologi tersebut dapat dibedakan menjadi sand, shale, limestone dan coal. Untuk mengetahui batuan yang memiliki porositas dan fluida yang terkandung didalamnya, dilakukan pengamatan cross over antara Log Densitas dan Log Neutron.

PEMBAHASANLog adalah suatu grafik kedalaman (waktu) dari satu set yang menunjukkan parameter fisik, yang diukur secara berkesinambungan dalam sebuah sumur (Harsono, 1997). Maksud dari logging adalah untuk mengukur parameter fisika sehingga dapat diinterpretasi litologi penampang sumur, karakteristik reservoir antara lain porositas, permeabilitas dan karakteristik fluidanya. LitologiData log yang digunakan dalam identifikasi litologi, korelasi marker stratigrafi dan korelasi tubuh pasir pada keempat data wireline log adalah data kedalaman berupa log listrik, yaitu log Gamma Ray (GR), dibantu dengan log resistivity.Log GR adalah log utama yang digunakan dalam berbagai penentuan, yakni identifikasi litologi dan penentuan elektrofasies serta digunakan dalam korelasi marker stratigrafi dan korelasi tubuh pasir. Pada log GR, shale ditunjukkan dengan nilai GR yang tinggi sedangkan sandstone ditunjukkan dengan nilai GR yang lebih rendah. Nilai GR yang tinggi pada shale disebabkan oleh kandungan unsure feldspar yang tinggi dibandingkan dengan unsur feldspar pada sandstone. Maka log GR dapat digunakan untuk menentukan perbedaan ukuran butir melalui besar nilai GR. Nilai GR tinggi mencirikan batuan sedimen berbutir halus sedangkan GR rendah mencirikan batuan sedimen berbutir kasar.Penentuan litologi dengan menggunakan log GR dilakukan dengan pembatasan shale baseline untuk nilai shale dan sandstone. Pembagian shale baseline pada keempat wireline log tersebut dilakukan setelah pembagian masing-masing wireline log. Nilai Shale baseline yang digunakan dapat berbeda, meneyesuaikan dengan data dukung dari resistivitas, neutron, dan densitas. Pada keempat data wireline log, penentuan jenis litologi terbagi menjadi 3 yakni sandstone, shale, dan limestone. SandstoneBerdasarkan data log, litologi ini dicirikan dengan data log Gamma Ray yang rendah yaitu sekitar 40 - 60 gAPI, hal ini karena pada lapisan ini hampir tidak mempunyai kandungan radioaktif atau dapat dikatakan mempunyai intensitas radioaktif yang sangat rendah. Dari hasil log neutron (NPHI) yang menunjukan angka yang besar maka dapat diketahui bahwa batuan ini memiliki porositas yang besar. Dan dengan melihat dari Log Density (RHOB) maka dapat diketahui pula bahwa batuan ini memiliki densitas yang rendah yang dimungkinkan berasal dari jumlah porositas yang banyak, oleh karena itu batuan ini mempunyai porositas yang baik (permeable). ShaleLitologi batuan ini dicirikan dengan data log Gamma Ray yang tinggi yaitu sekitar 80 gAPI, hal ini karena pada lapisan ini mempunyai kandungan radioaktif yang sangat tinggi. Pada Log resistivity harga yang ditunjukkan rendah, hal ini karena terjadi sparasi tahanan jenis yang negatif. Pada Log Neutron (NPHI) menunjukkan harga yang tinggi dan pada Log Density (RHOB) menunjukkan harga yang rendah, oleh karena itu batuan ini mempunyai porositas yang sangat kecil (impermeable). Pada Log resistivity, harga yang ditunjukkan rendah. Pada Log Neutron (NPHI) menunjukkan harga yang tinggi dan pada Log Density (RHOB) menunjukkan harga yang rendah, oleh karena itu batuan ini mempunyai porositas yang sangat kecil (impermeable). Lapisan shale pada data log ini hanya bersifat sebagai lapisan non reservoir atau bisa bersifat Cap Rock dari batuan reservoir seperti batupasir. LimestoneLitologi batuan ini dicirikan dengan data log berupa harga Gamma Ray yang rendah yaitu sekitar 35 API, hal ini karena pada lapisan ini mempunyai kandungan radioaktif yang cukup rendah. Pada Log resistivity, harga yang ditunjukkan cukup tinggi. Dan pada Log Neutron (NPHI) menunjukkan harga yang cukup rendah dan pada Log Density (RHOB) menunjukkan harga yang cukup tinggi yaitu >2.6 API, oleh karena itu batuan ini mempunyai porositas yang baik. Zona ReservoirLog densitas terdiri dari Kurva RHOB, menunjukkan besarnya densitas dari batuan yang ditembus lubang bor. Besaran ini sangat berguna dalam penentuan besaran porositas serta dapat mendeteksi adanya kandungan hidrokarbon atau air bersama-sama dengan log neutron. Log neutron terdiri dari kurva NPHI, berguna untuk menentukan kandungan fluida yang ada dalam porositas. Jika diketahui secara keseluruhan, bahwa kurva menunjukkan resistivitas yang kecil, NPHI kecil, dan RHOB kecil, maka batuan tersebut mengandung air, sedangkan jika diketahui secara keseluruhan, bahwa kurva menunjukkan resistivitas yang besar, NPHI kecil, dan RHOB besar, maka batuan tersebut mengandung Hidrokarbon. Pada Log yang telah diamati, tidak ditemukannya cross over antara Log Densitas dan Log Neutron hal tersebut menandakan jika tidak ditemukannya fluida berupa hidrokarbon pada daerah penelitian.Analisis Lingkungan PengendapanAnalisis lingkungan pengendapan pada keempat data wireline log menggunakan analisis elektrofasies. Analisis elektrofasies adalah penentuan fasies dan lingkungan pengendapan berdasarkan bentukan dari pola dasar dari log yang mencerminkan suatu suksesi ukuran butir, yaitu log Gamma Ray. Pola dasar tersebut terdiri dari pola tabung (cylindrical), pola corong (funnel shaped), pola lonceng (bell shaped), dan pola bergerigi (irregular). Berdasarkan Log Gamma Ray, diketahui perbedaan kenampakan bentuk elektrofasies pada Sumur PO1-PO7 secara rinci yakni : Pada log gamma ray berbentuk funnel shape-bell shape, menunjukkan litologi adalah sandstone dan limestone yang berselingan dan berstruktur coarsening upward (atas) dan finning upward (bawah), hal ini berarti pengendapan terjadi di Delta Front (Shallow Marine) yang merupakan daerah marine awal yang dangkal, dengan proses endapan material kasar dominan di bagian atas dan material halus di bagian bawah endapan. Pada log gamma ray berbentuk irregular, menunjukkan litologi adalah shale yang tebal, hal ini berarti pengendapan terjadi di Delta Plain yang merupakan daerah transisi menuju laut, dengan proses endapan material halus dan kasar yang berselingan. Pada log gamma ray berbentuk cylindrical, menunjukkan litologi adalah sandstone yang tebal, hal ini berarti pengendapan terjadi di Distributary Channel yang merupakan daerah transisi dengan endapan masih berupa material kasar.

KESIMPULANPenentuan litologi dengan menggunakan log GR dilakukan dengan pembatasan shale baseline untuk nilai shale dan sandstone. Pembagian shale baseline pada keempat wireline log tersebut dilakukan setelah pembagian masing-masing wireline log. Nilai Shale baseline yang digunakan dapat berbeda, meneyesuaikan dengan data dukung dari resistivitas, neutron, dan densitas. Pada keempat data wireline log, penentuan jenis litologi terbagi menjadi 3 yakni sandstone, shale, dan limestone.Pada Log yang telah diamati, tidak ditemukannya cross over antara Log Densitas dan Log Neutron hal tersebut menandakan jika tidak ditemukannya fluida berupa hidrokarbon pada daerah penelitian.Analisis lingkungan pengendapan berdasarkan bentukan dari pola dasar dari log yang mencerminkan suatu suksesi ukuran butir, yaitu log Gamma Ray. Pola dasar tersebut terdiri dari pola tabung (cylindrical), pola corong (funnel shaped), pola lonceng (bell shaped), dan pola bergerigi (irregular). Berdasarkan hal tersebut maka diinterpretasikan lingkungan pengendapan pada daerah penelitian ialah lingkungan pengendapan Delta.

DAFTAR PUSTAKAKoesoemadinata, R.P. 1980. Geologi Minyak dan Gasbumi. ITB: BandungNugroho, Hadi. 2015. Buku Panduan Praktikum Geologi Minyak dan Gasbumi. UNDIP: SemarangSudarmo, Y. 2003. Interpretasi data Log open hole. PT Elnusa Geosains