investasi dan financing

25
PENELAHAAN ATAS SIKLUSI INVESTASI DAN PEMBIAYAAN Secara teratur mengambil keputusan tentang bagaimana cara menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuannya. Sumber daya itu dapat digunakan pada operasi dan untuk proses-proses kunci. Selain itu sumber daya ini dapat juga digunakan pada pengeluaran modal yang diperlukan untuk mendukung kesinambungan dan pertumbuhan operasi. Auditor biasanya ingin memperoleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ketika mengaudit siklus investasi dan pembiayaan. Aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas, dan apakah rencana jangka panjang manajemen untuk menentukan dasar aktiva entitas? Aktiva yang diakuisisi ,atau dilepaskan, selama peroide berjalan? Bagaimana aktiva baru diakuisisi dibiayai dan apakah rencana jangka panjang manajemen untuk membiayai pertumbuhan entitas? Pertanyaan-pertanyaan ini secara langsung tertuju pada aktivitas investasi dan pembiayaan. Aktivitas investasi (investing activities) adalah pembelian dan penjualan tanah,bangunan, peralatan,serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk di jual. Disamping itu aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrument keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdangangan. Sedangkan Aktivitas pembiayaan (financing activities) mencakup transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau

Upload: baguswijaya

Post on 30-Sep-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

audit investasi

TRANSCRIPT

PENELAHAAN ATAS SIKLUSI INVESTASI DAN PEMBIAYAANSecara teratur mengambil keputusan tentang bagaimana cara menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuannya. Sumber daya itu dapat digunakan pada operasi dan untuk proses-proses kunci. Selain itu sumber daya ini dapat juga digunakan pada pengeluaran modal yang diperlukan untuk mendukung kesinambungan dan pertumbuhan operasi. Auditor biasanya ingin memperoleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ketika mengaudit siklus investasi dan pembiayaan. Aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas, dan apakah rencana jangka panjang manajemen untuk menentukan dasar aktiva entitas? Aktiva yang diakuisisi ,atau dilepaskan, selama peroide berjalan? Bagaimana aktiva baru diakuisisi dibiayai dan apakah rencana jangka panjang manajemen untuk membiayai pertumbuhan entitas?Pertanyaan-pertanyaan ini secara langsung tertuju pada aktivitas investasi dan pembiayaan.Aktivitas investasi(investing activities) adalah pembelian dan penjualan tanah,bangunan, peralatan,serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk di jual. Disamping itu aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrument keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdangangan. SedangkanAktivitas pembiayaan(financing activities) mencakup transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada kreditor (pembiayaan dengan hutang) atau pemilik (pembiayaan dengan ekuitas). Aktivitas Pembiayaan dapat meliputi misalnya, mendapatkan pinjaman, lease modal, penerbitan obligasi,atau menerbitkan saham preferen atau saham biasa.PEMAHAMAN TENTANG ENTITAS DAN LINGKUNGANNYAMenurut ISA 315: Mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji yang material melalui pemahaman terhadap entitas dan linkungannya.Saat auditor mengembangkan pendekatan bisinisnya dalam aktivitas investasi, dia akan menghubungkan aset jangka panjang dengan pendanaan yang digunakan untuk menambah investasi-investasi tersebut. Jika perusahaan ingin mengembangkan aset tetap, harus dilakukan pertimbangan dalam biaya pengakuisisian. Auditor harus sadar kemungkinan akan ketidakpastian dan harus membuat pertanyaan-pertanyaan terkait dengan aset-aset apa saja yang ditambah, dan bagaimana mereka dibiayai. Jadi, pengetahuan industri sangat penting ketika ingin mengembangkan perusahaan. Karena investasi baru membutuhkan modal tambahan atau pendanaan dalam bentuk modal, ini adalah hal umum dalam strategi audit di bagian investasi dan pendanaan. Pemahaman sifat entitas dan lingkungannya mencakup pengawasan internal, menyediakan auditor dengan suatu kerangka acuan untuk pembuatan pertimbangan tentang penilaian resiko dan tanggapan sesuai dengan resiko.Pemahaman ini akan membantu auditor dalam: Membuat taksiran aplikasi manajemen dan pemilihan kebijakan akuntansi. Mengembangkan harapan perlu untuk melakukan/menyelenggarakan prosedur analitis. Designing / Performing prosedur audit lebih lanjut untuk mengurangi pengambilan resiko audit pada suatu level yang rendah. Mengevaluasi ketercukupan bukti audit memperoleh (sebagai contoh, kepantasan asumsi menggunakan dan perkataan manajemen dan penyajian tulisan).

Audit pada Siklus Investasi:Pada bahasan kali ini kita akan banyak membahas pada aset tetap.Tujuan Audit:Klasifikasi terhadap transaksi yang berkaitan dengan audit aset tetap adalah:1. Memperoleh aset tetap (apakah membeli atau diproduksi).2. Menjual aset tetap (apakah menjual atau tukar tambah aset tetap).3. Transaksi perbaikan atau pemeliharaan aset tetap (transaksi mana yang seharusnya di kapiltalisasi).4. Beban depresiasi (mencocokan antara biaya dari aset tetap dan pendapatan).Tujuan audit siklus investasi juga dinyatakan dalam asersi. Menurut ISA 315 alenia A111 menjelaskan kelompok asersi yang dapt digunakan dalam auditor untuk mempertimbangkan berbagai salah saji dalam laporan keuangan, seperti berikut:Tujuan Transaksi:1. Keterjadian. Catatan akusisi dari aset tetap (EO1), penghentian dari aset tetap (EO2), dan perbaikan serta pemeliharaan (EO3), menggambarkan transaksi yang terjadi selama tahun tersebut.2. Kelengkapan. Semua akuisisi terhadap aset tetap (C1), penghentian aset tetap (C2), dan perbaikan serta pemeliharaan (C3), memang terjadi pada tahun tersebut.3. Akurasi. Akuisis dari aset tetap (VA1), penghentian aset tetap (VA2), dan perbaikan serta pemeliharaan (VA3), secara akurat diukur menggunakan IFRS dan dengan jurnal, posting dan pencatatan yang benar. Transaksi untuk beban depresiasi dinilai secara tepat (VA 4).4. Pisah batas. Catatan akusisi dari aset tetap (EO1 dan C1), penghentian dari aset tetap (EO2 dan C2), dan perbaikan serta pemeliharaan (EO3 danC3) telah dicatat pada periode yang tepat.5. Klasifikasi. Catatan akusisi dari aset tetap (PD1), penghentian dari aset tetap (PD2), dan perbaikan serta pemeliharaan (PD3) telah dicatat pada akun yang benar.Tujuan Saldo:1. Keadaan (existence). Mencatat aset tetap yang merupakan aset tetap produktif yang digunakan pada tanggal neraca (EO4).2. Kelengkapan. Saldo aset tetap meliputi pengaruh seluruh transaksi yang berlaku selama periode tersebut (C4).3. Hak dan Kewajiban. Entitas memiliki hak terhadap seluruh aset tetap yang dicatat pada saat tanggal neraca (RO1).4. Penilaian dan alokasi. Saldo aset tetap dinilai berdasarkan cost (VA5), dikurankan dengan akumulasi depresiasi (VA6), dan yang dicatat sesuai dengan penurunan nilai aset (VA7).Tujuan Penyajian:1. Keterjadian, hak dan kewajiban. Menyajikan kejadian dan transaksi aset tetap dan peralatan yang terjadi dan berkenaan dengan entitas (PD4).2. Kelengkapan. Semua PPE yang disajikan telah diungkap pada laporan keuangan yang dilaporkan (PD5).3. Klasifikasi dan dapat dimengerti. Seluruh informasi PPE dengan tepat digambarkan dan dijelaskan dan informasi disajikan secara lengkap dan jelas(PD6)4. Akurasi dan penilaian. Informasi PPE disajikan dengan jumlah yang tepat dan akurat (PD7) .Menurut ISA 315 alinea 25:Auditor wajib mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji pada:a. Tingkat laporan keuangan (Alinea A105-A108)b. Tingkat asersi untuk jenis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan (Alinea A109-A113) untuk merancang dan melaksanakan prosedur audit selanjutnya.Prosedur Penilaian Risiko:ISA 315.6 tentang prosedur penilaian risiko meliputi:a. Bertanya kepada manajemen dan pihak lain dalam entitas yang menurut auditor mungkin mempunyai informasi yang dapat membantu mengidentifikasi risiko salah saji yang material yang disebabkan oleh kecurangan atau kekeliruan (alinea A6)b. Prosedur analitikal (alinea A7-A10)c. Pengmatan dan inspeksi (alinea A11)

A. Menanyakan Kepada Manajemen dan Pihak LainMenurut ISA 240.17 auditor wajib menanyakan kepada manajemen tentang:1. Penilaian oleh manajemen mengenai risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan karena kecurangan, termasuk tentang sifat, luas dan berapa seringnya penilaian tersebut dilakukan (alinea A12-A13)2. Proses yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menanggapi risiko kecurangan dalam entitas itu, termasuk risiko kecuranga yang diidentifikasi oleh manajemen atau yang dilaporkan kepada manajemen, atau risiko kecurangan mungkin terjadi dalam jenis transaksi, saldo akun, atau pengungkapan (alinea A14)3. Komunikasi manajemen dengan TCWG mengenai proses yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menanggapi risiko kecurangan dalam entitas itu, dan4. Komunikasi manajemen dengan karyawan, jika ada, tentang pandangan manajemen mengenai praktik-praktik bisnis dan perilaku etis.B. Prosedur analisisProsedur analisis merupakan salah satu bagian dari perencanaan audit, prosedur analisis memberikan biaya yang efektif, dan juga dapat membantu auditor dalam mengidentifikasi asersi yang kemungkinan salah saji. Beberapa prosedur analisis yang biasa digunakan pada audit aset tetap adalah:RasioFormulaMakna Audit

Fixed aset turnoverNet sales / average fix asetSuatu peningkatan yang tidak terduga terhadap fix aset turnover mengindikasi kemungkinan terjadinya salah pencatatan atau kapitalisasi aset yang dapat disusutkan

Total aset turnoverNet sales/ average total assetsSuatu peningkatan yang tidak terduga terhadap Total aset turnover mengindikasi kemungkinan terjadinya salah pencatatan atau kapitalisasi aset yang dapat disusutkan

Return on total aset(net income + (interst x (1- tax rate))) / average total asetSuatu peningkatan yang tidak terduga terhadap Return on total aset mengindikasi kemungkinan terjadinya salah pencatatan atau kapitalisasi aset yang dapat disusutkan

Depreciation expense as a percent of property, plant, and equipmentDepreciation expense / average property plant and equipmentSuatu peningkatan yang tidak terduga terhadap Depreciation expense as a percent of depreciable asset mengindikasi kemungkinan terjadinya salah mengkalkulasi depresiasi aset

Repair expense to net salesRepair and maintenance expense / net salesSuatu pengingkatan yang tidak terduga terhadap Repair expense to net sales mengindikasikan bahwa kemungkinan beban aset yang telah dikapitalisasi, dibebankan kembali oleh perusahaan

ISA 520 tentang prosedur analitisRuang Lingkup ISA 520 ini berkaitan dengan penggunaan prosedur analitis oleh auditor sebagai prosedur substantive. ISA ini juga berkaitan dengan tanggungjawab auditor untuk melakukan prosedur analitis pada akhir audit untuk membantu auditor saat membentu sebuah kesimpulan pada laporan keuangan. Tujuan: a. Untuk memperoleh bukti audit yang relevan dan handal saat menggunakan substantive analytical procedure. b. Untuk mendesain dan melaksanakan prosedur analitis di akhir audit untuk membantu auditor saat membentuk sebuah kesimpulan apakah laporan keuangan sudah sesuai dengan pemahaman auditor mengenai entitas tersebut.C. Observasi dan InspeksiObservasi atau pengamatan dan inspeksi mempunyai dua fungsi:a. Mendukung prosedur inquiries (bertanya) kepada manajemen dan pihak-pihak lain, danb. Menyediakan informasi tambahan mengenai entitas dan lingkungannya.ISA 540.8 Auditing atas estimasi akuntansi:Ketika melaksanakan prosedur penilaian risiko dan kegiatan terkait untuk memperoleh pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internalnya, sesuai ketentuan ISA 315, auditor wajib memperoleh pemahaman mengenai hal-hal berikut untuk mengidentifikasi risiko salah saji karena estimasi akuntansi, salah satunya adalah:Bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi dan pemahaman tentang data yang digunakan sebagai dasar, termasuk:i. Metode atau model yang digunakan untuk membuat estimasi akuntansi;ii. Pengendalian yang relevaniii. Apakah manajemen menggunakan tenaga ahliiv. Asumsi yang mendasari estimasi akntansiv. Apakah ada perubahan atau seharusnya ada perubahan dari tahun lalu, dalam membuat estimasi akuntansi, dan jika demikian, mengapa, danvi. Apakah manajemen menilai dampak ketidakpastian estimasi, dan jika demikian, bagaimana manajemen menilai dampak tersebut. Inherent Risk (Risiko Bawaan)Menurut ISA 240.25: Sesuai dengan ISA 315, audito wajib mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material karena kecurangan pada tingkat laporan keuangan, dan pada tingkat asersi untuk jenis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan.Risiko bawaan pada asersi keadaan (existence) cenderung kecil karena aset tetap tidak rentan untuk dicuri. Disisi lain, jika insentif untuk meningkatkan laba sangat tinggi maka risiko juga akan tinggi karena kemungkinan perusahaan akan mengkapitalisasi biaya. Asersi kelengkapan mungkin merepresentasikan risiko bawaan yang signifikan jika perusahaan menggunakan bentuk off balance sheet financing. Asersi kelengkapan mungkin juga risiko yang tinggi apabila hal tersebut sangat susah untuk ditemukan apakah substansi ekonomi terhadap leasing adalah operating lease atau capital lease. Asersi hak dan kewajiban juga signifikan karena aset biasanya dijanjikan sebagai jaminan pokok hutang. Risiko bawan terhadap asersi penilaian juga tinggi atau maksimum tergantung pada industri dan tingkat kesulitan dalam mengidentifikasi dan mengestimasi umur dan niai residual suatu aset guna menentukan metode beban depresiasi.Pertimbangan terhadap Internal Control (Considertaion of Internal Controls)Aspek aspek internal control berakar dari tingginya kesadaran terhadap lingkungan pengendalian yang kuat, penilaian risiko yang efektif, akuntabilitas yang efektif dalam menggunakan sumber daya, dan monitoring sistem pengendalian yang dinilai penting dalam konteks akuntansi dalam aset tetap. Setiap kontrol yang dilakukan perusahaan akan berkaitan dengan asersi asersi dan tujuan audit.Strategi Audit PendahuluanAuditor mungkin memiliki perbedaan yang besar dalam pendekatan strategi audit pendahuluan dalam public dan privat company. Perusahaan publik yang besar kemungkinan memiliki control yang lebih efektif terhadap berbagai macam pngeluaran. Dalam startegi audit pendahuluan kita dapat melihatnya juga dari asersi dan tujuan audit yaitu Existence and Occurance, completeness, right and obligations, valuation or allocation, dan presentation and disclosure. Dari tujuan audit ini kita membuat audit pendahuluan berdasarkan risiko bawaan, pengendalian risiko, analytical procedures risk, test of detail risk. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO AKTIVA TETAP

a.Menentukan Risiko DeteksiPengujian substantif yang dilakukan oleh auditor akan jauh lebih ekstensif dalam audit pertama atas seorang klien dibandingkan dengan penugasan yang berulang. Dalam audit pertama, harus diperoleh bukti tentang ketepatan saldo awal akun dan kepemilikan aktiva bersangkutan. Seringkali risiko terbesar yang berkaitan dengan penugasan pertama meliputi informasi audit tentang saldo-saldo awal, yang mungkin memerlukan transaksi audit yang banyak terjadi dalam tahun-tahun sebelumnya.Dalam penugasan yang berulang, auditor akan memusatkan perhatian pada transaksi tahun berjalan. Ketika menentukan risiko deteksi, auditor harus mempertimbangkan sejauh mana klien mempunyai aktiva konstruksi, lease modal yang signifikan, dan penambahan serta penarikan yang signifikan dari aktiva-aktiva itu. Auditor juga perlu mengevaluasi asumsi-asumsi kunci yang bertalian dengan estimasi akuntansi atas beban penyusutan. Akhirnya risiko deteksi dalam penugasan yang berulang seringkali tergantung pada pengendalian internal siklus pengeluaran.b.Perancangan Pengujian SubstantifProsedur AwalSuatu prosedur awal yang penting termasuk memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri bersangkutan. Prosedur ini memberikan sarana untuk mengevaluasi kelayakan bukti yang diperoleh pada tahap audit berikutnya. Auditor menentukan bahwa saldo buku besar umum awal untuk akun-akun aktiva tetap telah sesuai dengan kertas kerja periode sebelumnya. Berikutnya, auditor harus menguji ketepatan matematis dari skedul penambahan dan pelepasan yang disiapkan klien serta merekonsiliasi totalnya dengan perubahan saldo buku besar umum terkait untuk aktiva tetap selama periode berjalan. Selain itu, auditor yang harus menguji skedul-skedul itu dengan memvouching pos-pos pada skedul tersebut ke ayat jurnal dalam buku besar, dan menelusuri ayat jurnal buku besar ke skedul bersangkutan untuk menentukan bahwa penyajian yang akurat atas catatan akuntansi yang disiapkan dari buku tersebut telah dilakukan.Prosedur AnalitisSuatu bagian yang penting dari siklus investasi adalah menentukan bahwa informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan ekspektasi auditor. Ketika melaksanakan prosedur analitis, auditor harus mempertahankan tingkat skeptisme profesional yang layak dan menyelidiki hasil-hasil yang tidak normal. Jika hasil prosedur analitis konsisten dengan ekspektasi auditor, maka strategi audit dapat dimodifikasi untuk mengurangi luas pengujian rincian transaksi dan saldo.Pengujian Detil TransaksiPengujian-pengujian substantive ini mencakup tiga jenis transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap: (1) penambahan, (2) pelepasan, dan (3) reparasi serta pemeliharaan.1) Pencocokan Tambahan Aktiva Tetap dengan Bukti PendukungSemua penambahan yang normal harus didukung oleh dokumentasi berupa otorisasi dalam notulen rapat, voucher, faktur, kontrak dan cek-cek yang dibatalkan. Jumlah yang dicatat harus divouching untuk mendukung dokumentasi (AT1). Vouching atas penambahan memberikan bukti tentang asersi eksistensi/keberadaan atau keterjadian (existence and occurrence-AT1), hak dan kewajiban (rights and obligations HK1) dan penilaian atau alokasi (valuation or allocation NA2).2) Pencocokan Penghentian Aktiva Tetap ke Dokumen PendukungBukti-bukti tentang penjualan, penarikan, dan tukar-tambah harus tersedia bagi auditor dalam bentuk nota pembayaran kas, otorisasi tertulis, dan perjanjian penjualan. Dokumentasi tersebut harus ditelaah secara seksama untuk menentukan ketepatan dan kelayakan catatan akuntansi, termasuk pengakuan keuntungan atau kerugian, (jika ada).

3) Review Ayat Jurnal atas Biaya Reparasi dan PemeliharaanTujuan auditor dalam melaksanakan pengujian ini adalah untuk menentukan kelayakan dan konsistensi pembebanan ke beban reparasi. Kelayakan meliputi pertimbangan mengenai apakah klien telah melakukan pembebanan yang tepat antara pengeluaran modal dan pendapatan. Untuk pos-pos ini, auditor harus memeriksa dokumentasi pendukung, seperti faktur penjual, pesanan kerja perusahaan, dan otorisasi manajemen guna menentukan kelayakan beban atau kebutuhan akan ayat jurnal penyesuaian (AT3).

Pengujian Detil-detil SaldoDua prosedur dalam kategori pengujian substantif ini adalah: (1) menginspeksi aktiva tetap, dan (2) memeriksa dokumen dan kontrak hak kepemilikan.1) Inspeksi Aktiva TetapInspeksi aktiva tetap akan memungkinkan auditor untuk mendapatkan pengetahuan pribadi yang langsung mengenai eksistensinya. Dalam penugasan yang berulang, inspeksi yang terinci dapat dibatasi pada pos-pos yang tercantum pada skedul penambahan aktiva tetap.2) Pemeriksaan Dokumen Pemilikan dan Kontrak Hak KepemilikanKepemilikan atas kendaraan dapat ditetapkan dengan memeriksa sertifikat hak (BPKB), sertifikat pendaftaran (STNK), dan polis asuransi. Untuk peralatan, perabotan, dan furniture, faktur yang telah dibayar mungkin merupakan bukti terbaik mengenai kepemilikan. Bukti tentang kepemilikan dalam industri real estate apartemen dapat ditemukan dalam akte pembelian, polis asuransi pemilikan, tagihan pajak property, tanda terima pembayaran hipotek dan polis asuransi kebakaran.Pengujian Rincian Saldo: Estimasi AkuntansiDua pengujian yang penting atas estimasi akuntansi adalah pengujian substantif untuk (1) mereview penyisihan penyusutan (NA1,2) dan (2) mengevaluasi penurunan nilai aktiva tetap (NA3).1) Review Besarnya DepresiasiDalam pengujian ini, auditor mencari bukti tentang kelayakan, konsistensi, dan ketepatan beban penyusutan. Penentuan kelayakan penyisihan penyusutan meliputi pertimbangan atas factor-faktor seperti (1) sejarah masa lalu klien dalam mengestimasi umur manfaat dan (2) umur manfaat yang tersisa atas aktiva yang ada.2) Penurunan Nilai Aktiva TetapAuditor harus mengevaluasi apakah klien telah memperhitungkan secara layak penurunan nilai (impairment) aktiva tetap apabila terjadi perubahan yang material bagaimana suatu aktiva digunakan, atau apabila terjadi perubahan yang material dalam lingkungan bisnis.Perbandingan Penyajian Di Laporan Dengan Prinsip Akuntansi Berlaku UmumKetentuan tentang cara penyajian laporan aktiva tetap dalam keuangan bersifat ekstensif (SU1,2,3). Properti yang digadaikan sebagai jaminan atas pinjaman harus diungkapkan. Kelayakan pengungkapan klien yang berkaitan dengan aktiva menurut lease dapat ditentukan dengan melihat kembali ke pengumuman akuntansi otoritatif dan perjanjian lease yang berkaitan.

Dede

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO EKUITAS PEMEGANG SAHAM Dalam melakukan pengujian substantif atas saldo ekuitas/modal pemegang saham sama halnya dalam melakukan pengujian substantif atas saldo hutang/kewajiban jangka panjang dapat dilakukan sebelum atau sesudah tanggal neraca. Untuk saldo ekuitas/modal pemegang saham atas asersi penilaian atau alokasi dan penyajian atau pengungkapan tujuannya untuk mempertahankan perbedaan antara modal yang disetor dan laba ditahan.

MENENTUKAN RISIKO DETEKSI Penilaian risiko bawaan/inheren untuk asersi-asersi yang berkenaan dengan saldo ekuitas pemegang saham dilihat dari tingkat aktifitas transaksi dan sifat yang mempengaruhi akun- akun bersangkutan. Transaksi saham yang sifatnya rutin di dalam perusahaan go publik ditangani oleh registrar dan agen transfer.auditor dalam menilai risiko bawaan dan pengendalaian untuk transaksi saham dinilai rendah. Penilaian risiko bawaan/inheren dan pengendalian pada tingkat tinggi jika auditor melihat adanya transaksi nonrutin yang melibatkan penerbitan saham dalam akuisisi, sekuritas konvertabel, atau adanya opsi saham. Faktor-fator tersebut harus diperhatikan oleh auditor dengan menggunakan model risiko audit dalam menentukan tingkat risko deteksi yang dapat diterima aas setiap asersi.

MERANCANG PENGUJIAN SUBSTANTIF Dalam merancang pengujian substantif terkait dengan tujuan spesifik auditor atas aktivitas ekuita/modal pemegang saham. Ada beberapa langkah yang dilakukan oleh auditor dalam melakukan pengujian subsatantif yaitu:

PROSEDUR AWAL

Auditor perlu memahami aktivitas/kegiatan bisnis dan industri serta sifat bisnis milik klien, hal ini membantu auditor dalam menentukan 1. Kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal/pihak luar 2. Manfaat menggunakan pembiayaan dengan ekuitas/modal guna mendukung pertumbuhan entitas milik perusahaan. Pembiayaan atas ekuitas/modal dpat digunakan sebagai alat pendukung aktivitas investasi atau mendukung investasi terkait dengan modal kerja (yaitu pertumbuhan persediaan dan piutang usaha/dagang yang diperlukan dalam mendukung entitas perusahaan). Dalam prosedur awal auditor perlu melakukan pengujian atas kecocokan data dalam menelusuri saldo awal ekuitas/modal perusahaan untuk tahun periode berjalan dengan melihat saldo akhir untuk tahun periode sebelumnya serta mencocokkan semua catatan akuntansi milik perusahaan yang terkait dengan aktivitas ekuitas/modal dan auditor memverifikasi buku besar pembantu telah sesuai dengan buku besar perusahaan sebagai salah satu bentuk pengendalian. Bukti atas prosedur awal berkaitan dengan ketepatan dalam pencatatan dan matematis atas asersi penilaian atau alokasi.

PROSEDUR ANALITIS Dalam prosedur analitis auditor menghitung rasio yaitu: a. Pengembalian atas ekuitas/modal pemegang saham. b. Ekuitas/modal terhadap total kewajiban dan ekuitas/modal. c. Pembayaran deviden.d. Laba per saham. e. Tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan.

Dengan melakukan perhitungan atas rasio tersebut auditor melakukan evaluasi atas kelayakan ekuitas/modal pemegang saham dan saldo-saldo ekuitas/modal pemegang saham. Bukti yang diperoleh dalam prosedur analitis berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian/eksistensi, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi.

PENGUJIAN RINCIAN TRANSAKSI

Kegiatan auditor dalam melakukan pengujian rincian transaksi dibagi menjadi dua kategori yaitu: Vouching Ayat Jurnal Ke Akun Modal Disetor Setiap perubahan dalam akun modal yang disetor harus divouch/dipindah ke dokumen pendukung. Dalam memeriksa penerbitan saham baru auditor dapat melakukan pemeriksaan dengan memeriksa surat atas pengiriman uang dari hasil diterbitkannya saham milik perusahaan. Jika dalam pertimbangan untuk saham bukan dalam bentuk kas, maka auditor perlu mempertimbangkan dasar penilaiannya secara seksama/cermat, seperti penilaian pasar sebagai pertimbangan yang diterima atau yang diberikan. Dalam menentukan kelayakan penilaian dapat dilihat dari nilai pasar dari saham yang diterbitkan oleh perusahaan. Dan apabila nilai properti yang dapat diterima digunakan, maka diperlukannya suatu penaksiran. Auditor perlu berhati-hati dalam menentukan kelayakan atas perlakukan akuntansi yang diterapkan perusahaan untuk saham yang diterbitkan sebagai bagian dari opsi saham, waran saham, atau program konvensi saham atau dalam kaitannya dengan pemecahan saham. Dokumentasi harga pokok untuk saham treasury harus dimiliki oleh perusahaan dan disediakan bagi auditor yang isinya berupa otorisasi dari dewan direksi dalam bentuk catatan, voucher sebagai bukti pengeluaran kas, dan cek yang dibatalkan oleh perusahaan. Bukti atas vouching tersebut terkait dengan asersi keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban dan penilaian atau alokasi.2. Vouching Ayat Jurnal Ke Laba Ditahan Setiap pencatatan pada ayat jurnal untuk laba ditahan kecuali posting laba bersih atau rugi bersih harus divouch/dipindah ke dokumen pendukung. Sementara ayat jurnal untuk pengumuman deviden kepada para pemegang saham dan aprosiasi laba ditahan auditor dapat menelusuri ke dalam buku notulen hasil rapat perusahaan. Dalam menetukan kelayakan atas pembagian auditor harus:a. Menetapkan bahwa hak preferensi atau hak lainnya dari pemegang saham dan setiap pembatasan pembagian deviden telah diakui. b. Menetapkan jumlah saham yang beredar pada tanggal pencatatan dan memverifikasi ketepatan atas total pengumuman dividen dengan cara melakukan perhitungan kembali. c. Menelusuri pembayaran deviden pada cek-cek yang dibatalkan oleh perusahaan dan dokumen milik perusahaan terkait dengan pembayaran deviden.Perusahaan diharapkan untuk memberikan dukungan atas setiap penyesuaian pada periode tahun sebelumnya. Dengan dilakukannya vouching memungkinkan auditor untuk meyakinkan apakah(1) perbedaan yang tept telah dilakukan antara modal yang disetor dan laba ditahan dan (2) persyaratan hukum serta kontrak yang berlaku telah dipenuhi. Bukti yang diperoleh dalam pengujian transaksi terkait dengan asersi penilaian dan alokasi, asersi keberadaan dan keterjadian, serta hak dan kewajiban.

PENGUJIAN RINCIAN SALDO Kegiatan dalam pengujian substantif atas pengujian rincian saldo dibagi menjadi lima kategori yaitu: 1. Review Akte Pendirian dan Anggaran Rumah Tangga Auditor melakukan tanya jawab dengan manajemen perusahaan terkait dengan perubahan atas dokumen akte pendirian dan anggaran rumah tangga milik perusahaan. Dan auditor meriview kertas kerja milik auditor sebelumnya untuk melihat isi dari catatan auditor terdahulu terkait dengan akte pendirian dan rumah tangga milik perusahaan. Dalam tindakan audit pertama untuk sebuah perusahaan auditor melakukan identifikasi secara menyeluruh atas akte pendirian dan anggaran rumah tangga serta mencatat hal-hal penting terkait dengan akte pendirian dan anggaran rumah tangga milik perusahaan kedalam kertas kerja auditor. Dalam pengujian substantif atas review akte pendirian dan anggaran rumah tangga tujuannya untuk menentukan bahwa modal saham telah diterbitkan sesuai dengan hukum yang berlaku dan sesuai dengan persetujuan dari dewan komisaris perusahaan sebagai pemegang wewenang. Dalam bukti yang diperoleh dalam pengujian ini terkait dengan asersi keberadaan atau keterjaidan/eksistensi serta hak dan kewajiban. 2. Review Otorisasi dan Persyaratan Penerbitan Saham Dewan direksi memegang wewenang untuk mengotorisasi untuk semua saham yang diterbitkan, akuisisi saham, dan pengumuman atas deviden kepada para pemegang saham. Dan auditor dalam memperoleh bukti dengan melihat catatan notulen hasil rapat yang memberikan bukti tentang transaksi ekuitas pemegang saham yang diotorisasi selama tahun berjalan. Auditor juga perlu memeriksa setiap emisi atau penerbitan dan syarat-syaratnya serta membuat catatan yang tepat dalam kertas kerja. Bukti yang diperoleh dalam pengujian ini berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian serta hak dan kewajiban. 3. Konfirmasi Saham Yang Beredar Dengan Registar dan Agen Transfer Auditor dalam memperoleh bukti terkait dengan saham salah satunya dengan melakukan konfirmasi kepada perusahaan atau register/agen transfer terkait dengan total saham yang diotorisasi, saham yang diterbitkan oleh perusahaan, tanggal berdarnya saham milik perusahaan. Saat menerima jawaban atas konfirmasi auditor akan memperoleh bukti terkait jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing para pemegang saham. Jawaban atas konfirmasi yang diterima oleh auditor dibandingkan dengan akun modal saham dan buku besar pemegang saham. Konfirmasi atas saham yang dilakukan oleh auditor dalam memperoleh bukti terkait dengan asersi keberadaan atau keterjadian/eksistensi, kelengkapan, serta hak dan kewajiban. Memeriksa Buku Sertifikat Saham Dalam melakukan pengujian substantif atas pengujian rincian saldo ada beberapa tahap yang harus dilakukan oleh seorang auditor. Langkah pertama auditor harus memeriksa buku sertifikat saham tujuannya untuk menentukan bahwaa) Stubs untuk saham yang diterbitkan dan yang telah beredar telah dipisahkan oleh perusahaan. b) Sertifikat saham yang dibatalkan baik dari penerbitannya maupun peredarannya dimasukkan kedalam stuts yang asli. c) Semua sertifikat saham yang belum diterbitkan dalam kondisi asli dan masih utuh.

Langkah yang kedua, auditor harus memastikan bahwa perubahan yang terjadi selama tahun berjalan telah dicatat dengan benar oleh perusahaan kedalam masing-masing akun saham/pemegang saham didalam buku besar pembantu. Dan auditor juga perlu malakukan pengujian apabila terjadi penerbitan dan pembatalan saham yang dinilai jumlahnya besar. Langkah yang terakhir (ketiga), auditor harus melakukan rekonsiliasi atas total saham yang diterbitkan dan yang beredar seperti yang tercantum dalam buku besar pemegang saham.serta akun modal/ekuitas saham. Bukti yang diperoleh dalam pengujian ini terkait dengan asersi keberadaan atau keterjadian/eksistensi, kelengkapan serta hak dan kewajiban. 5. Memeriksa Sertifikat Saham yang Ditahan Sebagai Treasury Stock Modal/ekuitas saham milik perusahaan yang ditahan untuk dijadikan sebagai treasury stock maka uditor perlu melakukan perhitungan bersamaan dengan sekuritas lainnya.jumlah saham yang ditahan juga harus cocok dengan saham yang diperlhatkan dengan treasury stock. Dan auditor mencatatnya kedalam kertas kerja audit terkait dengan jumlah yang diakuisisi selama tahun berjalan untuk ditelusuri kedalam catatan kas. Bukti yang diperoleh dalam pengujian ini terkait dengan asersi keberadaan atau keterjadian/eksistensi, kelengkapan serta hak dan kewajiban.

JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS INVESTASI Auditor setelah menyelesaikan proses audit untuk siklus investasi, auditor dapat megevaluasi investasi entitas dengan membandingkan pada perusahaan lain yang bergerak dalam industri yang sama. Auditor dapat mengevaluasi seberapa efektif entitas perusahaan yang dapat memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan penjualan, laba, dan arus kas serta pencapaian tujuan entitas/modal perusahaan. Auditor dapat memberikan jasa secara independen dengan mengevaluasi aktiva investasi yang direncanakan dapat menjadi pendukung yang penting dalam mencapai sasaran/tujuan perusahaan. Auditor juga dalam memperoleh pmahaman dan pengetahuan atas perusahaan atas sumber pembiayaan yang digunakan oleh perusahaan dalam membiayai instasi strategis. Auditor juga memperoleh pengetahuan atas keunggulan dan kelemahan pembiayaan dari bank, hutang hipotek, pembiayaan dengan lease, pembiayaan yang berasal dari asuransi atau satuan usaha lainnya atau berbagai kelas saham preferen. Dan auditor/akuntan publik dapat memberikan saran kepada perusahaan bagaimana cara perusahaan melakukan pembiayaan investasi yang penting bagi perusahaan. Auditor juga dapat memberikan jasa kepada perusahaan terkait dengan memberikan saran serta mengidentifikasi calon akuisisi, mengevaluasi manfaat dan risiko potensial yang terkait dengan akuisisi dan bagaimana cara mengatur akuisis tersebut.