ir. sutarto alimoeso, mm
TRANSCRIPT
OlehSutarto Alimoeso
Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras IndonesiaInstitut Transportasi dan Logistik TrisaktiDirektur Utama Perum Bulog, 2009 – 2014
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, 2006 – 2010
Disampaikan Pada Acara Seminar Nasional Majapahit:Refleksi Kejayaan Negara Agraris, Maritim dan Demokrasi Deliberatif
KOMITE SENI BUDAYA NUSANTARABertempat di Museum Nasional
Jakarta, 29 Agustus 2019
PENDAHULUAN• KERAJAAN MAJAPAHIT Jaya pada masanya sering disebut sebagai negara
Agraris dan Maritim• Perhatian terhadap rakyat, keamanan dan kemakmuran menjadi prioritas
kerajaan• Pertanian, perkebunan, pemanfaatan hutan, peternakan, perburuhan hewan dan
kerajinan merupakan penopang perekonomian kerajaan• Kerajaan menjadi Eksportir hasil pertanian dan perkebunan. Politik pertanian dan kebijakan pembangunan pertanian dirumuskan
berdasarkan kondisi dan tantangan pada masanya. Pertanian sebagai penyedia pangan, pakan, energi, kesempatan kerja, dan
sumber devisa negara • Indonesia merupakan negara Kepulauan dan berada pada posisi di sekitar
katulistiwa / daerah tropis yang memiliki dua musim, salah satu negara yang memiliki keunggulan komparatif bila dibandingkan dengan negara lainnya
• Perlu Upaya Sinergi Peningkatan Produktivitas Pertanian yang mandiri, produktif, efisien, berkualitas, sehat, terjangkau, kompetetif, stabil, berkelanjutan, adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia
2
KERAJAANMAJAPAHIT
Ø Letak geografis Kerajaan Majapahit ( di daerah tropis yang subur) :- dataran yang luas,- dialiri oleh Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas,- di dekat gunung berapi
Ø Wilayah Majapahit meliputi wilayah Nusantara ( NKRI plus )Ø Perhatian terhadap rakyat, keamanan dan kemakmuran menjadi
prioritasØ Pertanian, perkebunan, pemanfaatan hutan, peternakan,
perburuhan hewan dan kerajinan merupakan penopangperekonomian kerajaan
TANTANGANDANPELUANGPERTANIANDIMASAKERAJAANMAJAPAHIT
- penduduk relatif masih sedikit,- area untuk pertanian tersedia secara luas,- teknologi pertanian masih sederhana namun adaptif terhadaplingkungan
- untuk mencukupi kebutuhan sendiri dan- ekspor hasil pertanian ke negara lain- transportasi utama melalui sungai
KEBIJAKANPERTANIANDIMASAKERAJAANMAJAPAHIT
Ø Pembangunan Pertanian merupakan prioritasØ Pembangunan pusat – pusat perdagangan hasil pertanian : Canggu, Sedayu,
Tuban, Gresik dan Surabaya, untuk Ekspor hasil pertanianØ Perhatian terhadap pembangunan infrastruktur pertanian:
- Bendungan (Dawuan, Batu Kusmala)- Dam, jaringan/saluran irigasi dan tata air yang baik (talang, weluran, arung),- tanggul (untuk menghindari banjir)- Jaringan transportasi dan logistik melalui sungai dan pelabuhan- Jalan dan jembatan
Ø Peraturan perpajakanØ Peraturan/Undang undang perladangan (dilarang membakar: denda 5x lipat
kepada pemilik)Ø Petugas pertanian, seperti penghulu banu, hulu wras, pengulung padi, ambekel
tuwuh, asedahan thani, angucap gawe thani
PERTANIANDIMASAMAJAPAHIT
Ø Komoditi yang diusahakan dan dihasilkan antara lain adalah: beras, gula, minyakkelapa, kapas, pinang, bawang, cabe, labu, buah-buahan, mengkudu, daun sirih
Ø Komoditi tersebut sekaligus merupakan komoditi perdagangan antar pulau dan antarnegara (ekspor) dan di barter dengan rempah-rempah dari Maluku
Ø Sistem pertanian yang dikenal adalah: sawah, tegalan dan perladanganØ Beras merupakan salah satu produk ekspor utamaØ Ekspor hasil pertanian ke China, India dan SiamØ Dikenal ada dua macam sawah, yaitu sawah sorotan (sumber airnya dari sungai atau
mata air) dan sawah tadahan (sumber air dari air hujan) yang menghasilkan padiØ Tegalan umumnya penghasil buah-buahan dan umbi-umbian yang letaknya
berdekatan dengan perumahanØ Ladang dengan cara bergiliran membuka hutan untuk padi ladangØ Teknologi pertanian telah diterapkan (ama bakti, amaluku, menggaru, angurit,
andaut, atandur, mematuni, abani, simpan, anutu)Ø Kearifan lokal seperti penerapan “pranoto mongso”, sifat hari dan pasaran: pemilihan
jenis tanaman, turunnya Dewi Sri (padi), menanan, membawa pulang hasil pertanianØ Organisasi petani (thani bala, tanayan thani)
SISTEMPERTANIANMASAKINIDANINOVASIYANGDIHARAPKAN
TANTANGAN DANPELUANGMASAKINI• Ketergantungan Indonesiapada impor hasil pertanian sebagai bahan baku
industri dan subtitusi sumber karbohidrat masih cukup besar• Tantangan terberat :pada perlindungan produksi danpetani dalam negeri
akibat daya saing (harga,keadilan,ketersediaan,kontinyuitas,kualitas,stabilitas danbiaya transaksi)produksi pertanian dalam negeri yangtidakkompetitif bila dibandingkan dengan negara produsen pertanian negaralainnya,untuk menuju tercapainya kesejahteraan petani
• Peluang terbesar :Agroindustri hulu – hilir (Agibisnis)untuk penyediaankebutuhan Dalam Negeri yangberbasis produk lokal (komparatif unggul),peningkatan pemanfaatan produk samping dan turunannya ,danmemanfaatkan arus perdagangan bebas untuk memasarkan /ekspor produkpertanian tertentu dengan produk turunannya dan produk eksotik domestikke negara lain
• Pembatasan Impor hasil pertanian (bahan industri dan subtitusi)untukmemenuhi kebutuhan pasar domestik (importsubtitution)agarprodukpertanian lokal berkembang untuk diversivikasi pangan.
• Anggaran pembangunan pertanian tersedia diberbagai kementerian,diperlukan sinergi dalam pelaksanaanya 8
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
Global
• PerdaganganBebas:WTO
• Perekonomian Globalyangtidak menentu
• Isu PermasalahanPangan,energi,AirdanLingkungan
• Proteksi danSubsidiPangan di NegaraBesar/Kaya
Regional
• AFTAsejak 2015• Pertumbuhanekonomi yangtidakmerata
• Thailand,Vietnam,Kamboja &MyanmarNegaraSurplusdaneksportir Beras danPangan lainnya
• Teknologi Produksi(Inovasi)
• KualitasProduksi• Keragaman Komoditas
Nasional
• Otonomi Daerah• PertumbuhanPenduduk
• Jumlah PendudukTerbesar di ASEAN
• PertumbuhanEkonomi
• Dukungan PemerintahdanPemerintahDaerah
• Fluktuasi Produksi• Importir produkpertaniaan
• Keragaman Komoditas
9
POLITIKPANGAN/KEBIJAKANPERTANIANSAATINISEBAGAIDASARPELAKSANAANPENGELOLAANPEMBANGUNANPERTANIAN
1. PeraturanperundanganterkaitPembangunanPertanian,perdagangan,PemerintahanDaerahdii
2. Penyediaananggaranpembangunanpertanianantarsektor :à Subsidi input pertanian(pupuk,benih);penyediaansubsidikredit usaha tani,kredit
komersial/KURuntuk kegiatan industri pertanian (hilir- offfarm); bantuansosial;à PrioritasPadi,JagungdanKedelai(PAJALE)à Perluasan danperlindunganlahanpertanianà Infrastruktur pertanianà Bantuanlangsungalatmesinpertaniankepadakelompoktanià Penyediaaan anggaran pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah,untuk Operasi Pasar,bantuan
bencana alamà Penyediaankreditpangan dan risiko pengelolaannya untuk pengadaan panganà Kelembagaan Agribisnis (koperasi,Bumdes,SRG)à Rastra dan Bantuan Pangan NonTunai
3. KebijakanHargaPanganMURAH(menjadiopinipublik),penetapanHargaDasar/HPPdanHargaAtap/HET sebagai jaminan harga dan pasar untuk stabilisasi
4. Pengendalian Ekspor dan Impor hasil pertanian
10
ALURPIKIRGERAKANPENINGKATANPRODUKTIVITASPERTANIANDENGANKORPORASIPETANIGUNA
TERCAPAINYAKESEJAHTERAANMASYARAKAT
UMPANBALIK
GERAKANSINERGIPENINGKATANPRODUKTIVITAS
PERTANIANDENGANKORPORASIPETANI(SINERGIANTARAPEMERINTAH,
PELAKUBISNISDANPRODUSEN/PETANI)GUNATERCAPAINYA
PERTANIANKOMPETETIF
PRODUKTIVITASRENDAH,BERFLUK
TUASI,TIDAKEFISIEN,KUALITASRENDAH
DANTIDAKKOMPETETIF
PERDAGANGAN&LOGISTIKBELUMADILDAN
MERATA
SDMPERTANIANUSIALANJUT
PENDIDIKANRENDAHTAKBERKELOMPOKMINATGENERASIMUDAKURANG
TEKNOLOGIONFARMOFFFARMBELUM
TERAPLIKASI
KESEJAHTERAAN
MASYARAKATBELUM
TERCAPAI
PERKEMBANGANLINGKUNGANSTRATEGIS
KESEJAHTERAANMASYARAKATTERCAPAI
KETAHANANNASIONALMANTAP
PRODUKSIPERTANIANMENINGKAT
BERKECUKUPANBERKUALITASKONTINYU
BERKELANJUTAN
MANDIRIBERBASIS
PRODUKSILOKAL
ADIL,TERJANGKAU,MERATASETIAP
SAATDANTEMPATSERTASTABIL
PARADIGMANASIONALUNDANGUNDANGDASAR1945
PANCASILA
SDALAHANSEMPIT
DEGRADASIKONVERSI
TIDAKMERATA,RENTANIKLIM
LAHANPERTANIAN
www.themegallery.com CompanyLogo
KEADAAN SAAT INIØ Lahan Pertanian terbatasØ Kepemilikan lahan petani
Sempit (rata-rata per petanipadi < 0.5 ha), bahkan banyakpetani sebagai penyakap danburuh tani,
Ø Kearifan lokal bukan prioritasØ Konversi lahan Pertanian ke
non pertanian (HORISONTALDAN VERTIKAL)
Ø Turunnya kesuburan lahanØ Ketersediaan dan kemampuan
Infrastruktur pertanian (antaralain: bendungan, dam, jaringanirigasi, jalan produksi) terbatas
Ø Kesesuaian lahan untukpertanian bervariasi
Ø Ketepatan Sarana belumtercapai (sekalipun subsidi)
Ø Rentan perubahan Iklim ( ElNino dan La Nina)
Ø Gangguan hama dan penyakit(daerah tropis jenisnya banyakdan cepat perkembangannya)
YANG DIHARAPKANØ Pelaksanaan UU Perlindungan lahan secara
tegas dan berkelanjutanØ Pencegahan fragmentasi lahan pertanian
produktif (sistim waris, perlu insentif dandisinsentif)
Ø Konsolidasi lahan untuk kegiatan korporasidalam klaster
Ø Perluasan lahan pertanian utamanya untukpangan, dengan pemanfaatan lahan HGUterlantar sebagai HGU untuk petani
Ø Peningkatan peranan BUMN dalampeningkatan Produksi terutama Pangan
Ø Rehabilitasi kesuburan lahan pertanianØ Pembenahan dan peningkatan
Infrastruktur (antara lain: bendungan, dam,jaringan irigasi, jalan produksi)
Ø Subsidi benih dan pupuk secara tepatsasaran (tempat, jumlah, jenis, waktu,harga)
Ø intensifikasi pertanian denganmemperhatikan lingkungan (Iklim danGangguan Organisme PenggangguTanaman) sesuai dengan kaidah PrecisionFarming dan kearifan lokal
HASILYANGDICAPAI
Ø AKSESPETANIKEMODALDANPASARLEMAH,
Ø PRODUKTIVITASSTAGNAN
Ø LUASPANENBERFLUKTUASI(BAIKLOKASIDANWAKTU),
Ø KURANGEFISIEN,
Ø TIDAKKONTINYU
SUMBERDAYAMANUSIAPERTANIAN
www.themegallery.com CompanyLogo
KEADAAN SDM SAAT INI
Ø Pelakunya relatif banyakØ Pada umumnya petani
berusia lanjutØ Pendidikan petani
relatif rendahØ Petani belum
berkelompokØ Petani hanya sebagai
penyedia bahan bakuØ Sebagian besar petani
sebagai penerimamanfaat Bantuanpangan non tunai
Ø Bonus demografiØ Minat Generasi muda
kurang tertarik / engganbekerja di bidangpangan
HASILYANG DICAPAIØ Inovasi
teknologisulitberkembang
Ø Menunggubantuansosialpemerintah
Ø Produktivitaspetani relatifrendah
Ø Posisi tawarrendah
Ø Regenerasipetanilambat
YANG DIHARAPKANØ Peningkatan pendidikan bidang
pertanian , kejuruan menengahdan Perguruan Tinggi Pertanian
Ø Revitalisasi pendidikan danlatihan pertanian bagi petugaspertanian (in service training)
Ø Peningkatan perananpenyuluhan pertanian sesuaiamanat Undang Undang
Ø Petani berkelompok danmemiliki usaha bersamaKOPERASI
Ø Menumbuhkan minat Generasimuda melalui pembelajaransejak dini dan denganmoderenisasi AgribisnisPertanian (antara lain denganpeningkatan Mekanisasi danpenerapan Precician Farming)dan dikelola secara korporasi
TEKNOLOGIPERTANIAN
www.themegallery.com CompanyLogo
KEADAAN SAAT INI
Ø Teknologi on farm banyaktersedia: Pengolahantanah (mekanisasi),benih, pupuk,pengendalian OPT >>>lambat diadopsi olehpetani dikarenakanketerbatasan petani >>>bahkan tergantungbantuan sosialpemerintah
Ø Teknologi off farmcenderung tertinggal :antara lain Alat panen,perontokan,Pengering,Pengolahan, penggilingan/pengolahan bahan ,Gudang penyimpanan
Ø Kelembagaan usahaagribisnis terbatas
YANG DIHARAPKANØ On farm menerapkan Precision
farming tanpa meninggalkankearifan lokal: Pergilirantanaman, mekanisasi, benihunggul bermutu, pengairan,pemupukan, pengendalian OPTdikelola secara tepat dan sesuaidengan kebutuhan tanaman
Ø Off farm, diprioritaskan: Alatpanen, perontokan, Pengering,Pengolahan hasil pertanian,Pengemasan, penyimpanan,Hilirisasi produk pertanian
Ø Penelitian dan pengembanganinovasi baru di bidang AgribisnisPertanian
Ø Adopsi inovasi agribisnis darinegara lain dengan prinsipketepatan dan kehati-hatian
HASILYANGDICAPAI
Ø PRODUKTIVITASRENDAH/STAGNAN
Ø KUALITASBELUMMEMADAI
Ø BERFLUKTUASIØ TIDAK
BERKELANJUTANØ VARIASIPRODUK
OLAHANPERTANIANTERBATAS
Ø EKSPORBAHANMENTAH
PERDAGANGANDANLOGISTIKHASILPERTANIAN
www.themegallery.com CompanyLogo
KEADAAN SAAT INIØ Produsen pertanian terutama
pangan terkonsentrasi;Ø konsumen tersebar di banyak
pulauØ Keterbatasan Sarana logistik hasil
pertanian : transportasi,Penyimpanan / pergudangan,Pusat Distribusi hasil pertanian(mis. Koperasi dan terminalagribisnis (hub) / toko tani)
Ø Rantai pasok hasil pertanian yangpanjang
Ø Biaya logistik masih mahalØ Terjadinya praktek Oligopoli dan
monopoli perdagangan hasilpertanian
Ø Impor terutama pangan menjadipilihan utama pelaku bisnispertanian karena cepat memberikeuntungan
Ø Alat/Instrumen dan strategistabilisasi (Bulog, Koperasi) belumsepenuhnya didayagunakan
YANG DIHARAPKANØ Peninjauan kebijakan harga pangan
murah menjadi harga panganterjangkau
Ø Peningkatan pelayanan logistik hasilpertanian: transportasi danPenyimpanan/ pergudangan,Pelabuhan yang sesuai
Ø Pusat Distribusi (mis. Koperasi ,BUMDES dan terminal agribisnis),pemanfaatan SRG
Ø Sinergi dengan para enterpreuner dipedesaan untuk penerapan KlasterKorporasi Petani melaluipembentukan Cooperative mixedfarming
Ø Pengendalian praktek Oligopoli danmonopoli secara tepat
Ø Impor hasil pertanian perlu dibatasiØ Mendorong ekspor hasil pertanian
dan industri turunannyaØ Alat/instrumen dan strategi stabilisasi
(seperti peranan Bulog) perlu lebihdidayagunakan
HASILYANG
DICAPAI
Ø Persaingantidak sehat
Ø Harga hasilpertanianberfluktuasi
Ø kurangterjangkau,
Ø tergantungkepadapelakubisnistertentu
MANAJEMENKORPORASIKLASTERMIXEDFARMING
MAKLON
SINERGI
PETANI/KELOMPOKTANI:BUDIDAYAPERTANIAN/MIXEDFARMING
PASARSETEMPAT
BUMN/BUMD
INDUSTRIPERTANIAN
HASILOLAHANINDUSTRI
&TURUNAN
NYA
ANTAR
DAERAH
DAN
EKSPOR
INDUSTRIPENGOLAHANDAN
PEMASARAN
HASIL
SDASDM
SARANAPRA
SARANAMODALSUBSIDITEKNOLOGI
KOPERASIPETANI/BADANUSAHAMILIKDESA
MANAJEMENKORPORASI
KONSEPIMPLEMENTASIGERAKANKORPORASIPETANI(PERANANPEMDA,PETANI/KOPERAS/BUMDES,PENGGILINGANPADI/PELAKUBISNIS,BANKDANASURANSI) UNTUKMEREALISASIKANSINERGIPENGELOLAANINDUSTRIPERTANIAN
DALAMSATUKLUSTER/KAWASAN
RESIGUDANGKREDITSARPROD
KREDIT
1KLASTER
KOPERASIPETANI/BUMDESASURANSI
PELAKUAGRIBISNIS/
INDUSTRIAGRO
BUMN,BUMD
PASARSETEMPAT
PELAKUAGRIBISNIS
ANTARWILAYAH
POLITIK/KEBIJAKANPEMBANGUNANPERTANIANYANGDIHARAPKAN1. PERATURANPERUNDANGAN:
à PerludilengkapidenganPeraturanPemerintah(PP),Perpres,Permen,Perdasertaperaturanpelaksanaannya
à EvaluasibertahapdanberkelanjutanterhadapperaturanperUndangUndanganyangada,termasuk:PP,Perpres,Permen,Perdadanperaturanlainnya
à PembentukanBadanOtoritasPangansesuaiamanatUndangUndang2. Peninjauan Kebijakan prioritas pembangunan Pertanian3. Penyediaananggaranpembangunansecaracukupdansinergiantarsektor :
à Subsidi pertaniansepertisubsidiinput(pupuk,benih)perludievaluasi;à Subsidikredit usaha tani,à Kredit murah dan mudah untuk kegiatan industri hasil pertanian (hilir- offfarm):KUR;à Bantuan sosialdaripemerintahyangbersumberdariberbagaikementerianàAnggaran pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah,untuk Operasi Pasar,bantuan bencana
alamà Penyediaankreditpanganbersubsidi dan risiko pengelolaannya
4. KebijakanHargaPanganMURAHmenjadihargapanganTERJANGKAU,penetapanHargaDasar/HPPdanHargaAtap/HET sebagai jaminan harga dan pasar untuk stabilisasi,perlu dievaluasi secara bertahap dan berkelanjutan
5. Peningkatan Ekspor hasil pertanian beserta turunannya6. Pengendalian Impor produk pertanian secara ketat7. Peningkatan Gerakan Peningkatan Produktivitas Pertanian guna tercapainya
kesejahteraan masyarakat melalui Sinergi pemerintah,pelaku bisnis dan produsenpertanian dilaksanakan dalam korporasi petani 18
PENUTUP
. Kerajaan Majapahit merupakan Negara Agraris dan Maritim. Pertanian, perkebunan,
hutan, peternakan, perburuhan hewan dan kerajinan sebagai penopang utama
perekonomiannya. Perdagangan antar daerah dan ekspor utama hasil pertanian adalah
beras,disamping itu juga gula, minyak kelapa, kapas, pinang, bawang, buah-buahan,
mengkudu dan daun sirih
• perlu dipertimbangkan bila dibandingkan dengan Peningkatan Intensifikasi Pertanian
perlu diikuti oleh perlindungan dan perluasan lahan Produksi utamanya untuk kecukupan
Pangan. Pemanfaatan HGU terlantar dan pelibatan BUMN menjadi salah satu alternatif
untuk dipertimbangkan
• Implementasi kebijakan pembangunan pertanian dirasakan belum adil bagi produsen
yang umumnya adalah petani kecil. Untuk itu diperlukan suatu terobosan agar petani
lebih mudah mengakses lahan, modal, teknologi, sarana dan pasar, sehingga
menghasilkan produksi pertanian secara optimal, efisien, berkualitas, sehat, kecukupan,
merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat secara berkelanjutan. Diharapkan petani
berkelompok dan memiliki badan usaha milik bersama yaitu berupa KOPERASI yang
Terima kasih
IMPLEMENTASIGERAKANKORPORASIPETANIUNTUKPENINGKATANPRODUKSIPANGANBERBASISPADIDENGANKOPERASIKELOMPOK
TANIDALAMKLASTER
Moderenisasi (intinya mekanisasi )Pertanian hulu – hilirdikelola secara korporasi dengan manajemen handal:
(Koperasi Kelompok Tani berbasis PADIdikelola secara KORPORASIMIXEDFARMING)
Kerjasama SINERGIkelompok tani/koperasi,KUD,PenggilinganPadi yangsudah ada dan BUMDESmaupun BUMNPangan (BULOGdll),BUMD
www.themegallery.com CompanyLogo
HULU: LANGKAHOPERASIONALBUDIDAYA(ONFARM)
• Petani berkelompok membentuk Koperasi dan dilengkapi dengan unitusahahulu – hilir
• Penerapan Inovasi Teknologi Pangan Terapan Spesifik Lokasi Pangan SecaraPresisi (Precission Farming)
• Pemanfaatan alat mesin Pertanian yangtelah tersedia
• Penyediaan Kredit Murah (Bersubsidi)dan Mudah Untuk ModalPetani (kreditusaha rakyat)
• Asuransi Pertanian Pangan Padi
GERAKANNASIONALPeningkatan Produksi Pangan dalam satu klaster untukkesejahteraan petaniwww.themegallery.com CompanyLogo
HILIR: LANGKAHOPERASIONALPASCAPANENPANGAN
• PENYEDIAANDANRASIONALISASIALATMESINPERTANIAN(termasuk UNTUKPELAKSANAENTERPRUNERPANGANYANGSUDAHADA)
• PENGEMBANGANDANPENERAPANINOVASITEKNOLOGIPASCAPANEN(hilirisasi)PENGOLAHANPANGANantara lain(GABAH,BERAS,PRODUKSAMPINGdanTURUNANNYA)DANPENGEMASAN
• PEMBINAANMANAJEMENDANPENGELOLAANKLUSTER/KAWASANKOPERASIPETANI DIKELOLASECARACORPORATE
• KEMUDAHAN MENGAKSESKREDITPERBANKANDANPASAR(konsumensetempat,BULOGdan PPPadi)
• Pemupukan stok Pangan terutama gabah dan beras (Cadangan Pangan Nasional )
KLASTERKAWASANPERTANIANTERPADU
www.themegallery.com CompanyLogo
KOMPONENSINERGIIMPLEMENTASIGERAKANKORPORASIPETANIDALAMKLASTERPANGANBERBASISPADI
- PEMERINTAH- PENGGILINGAN PADI- PETANI / KELOMPOK TANI- PERBANKAN- ASURANSI- PASAR / RETAILER- BUMDES/KOPERASI- BULOG / BUMN /BUMD
PERLU MANAJEMEN LAPANGAN
GAMBARANPERHITUNGANSATUKLASTER(sawah:200– 300ha)
Ø PENGGILINGAN PADI KECIL KAPASITAS PRODUKSISATU HARI 8 – 10 TON BERAS
Ø DIPERLUKAN :- SATU BULAN: 200 TON GKG- SATU TAHUN: 2400 TON GKG
Ø DIBUTUHKAN 2400 TON GKG YANG DIPRODUKSI OLEHSAWAH DENGAN LUAS PANEN 480 HA (RATA2PRODUKTIVITAS 5 TON GKG / HA) ATAU 240 HA SAWAHPANEN DUA KALI SETAHUN
BULOG
PUSATDISTRIBUSIPANGAN
PPSETEMPAT/KOPERASIPETANI/BUMDES
PASARSETEMPAT
PPBESAR/DISTRIBUTOR
SUBDISTRIBUTOR
PASAR
PETANIPRODUSEN- KONSUMEN
IMPORBILA
KURANG
1
2
3
4
5
6
78
9
10
12
11
PERANANPEMDA
- GUDANG- UPGB- ALSINTANPRA&PASCAPANEN
KONSEPINDUSTRIALISASIPERBERASAN
PERANANPEMERINTAH
PUSAT
KEMENTERIANTERKAIT(KEMENKOEKON,KEU,TAN,DAG,SOS,BUMN)
ADAGABAH
EKSPORSURPLUS
BULOG
PENGGILINGANPADI
SETEMPAT/PPK,PPM(STOKPANGANWILAYAH)
PENGGILINGANPADISKALABESAR/PPB
PASAR
PERANANPEMDA
KONSEPPEREDARANGABAHDANBERAS
PERANANPEMERINTAH
PUSAT
KEMENTERIANTERKAIT(KEMENKOEKON,KEU,TAN,DAG,SOS,BUMN)
KOPERASIPETANI
(GABUNGANKELOMPOK
TANI)/BUMDES
INDUSTRIHILIR
TURUNAN
SEBARANPRODUKSIPANGANPADI,JAGUNGDANKEDELAI
• SEBARANPRODUKSIPADI
• SEBARANPRODUKSIJAGUNG
• SEBARANPRODUKSIKEDELE
•
Sumatera 23,50% Kalimantan 6,80%Jawa 52,60% Sulawesi 11,23%Bali & Nusa Tenggara5,34% Maluku & Papua 0,52%
Sumatera 21,53% Kalimantan 1,51%Jawa 54,54% Sulawesi 14,60%Bali & Nusa Tenggara 7,56% Maluku & Papua 0,27%
Sumatera 8,83% Kalimantan 1,14%Jawa 66,92% Sulawesi 9,40%Bali & Nusa Tenggara 12,84% Maluku & Papua 0,87%
BULAN
1. A :Kecenderungan Harga turun/jatuh/rendah2. B :Kecenderungan Harga naik/tinggi
A
B
A
B
______________________________________________________
AA3
jutaton B
Sumber:BPS(diolah )
B
POLAUMUMPANENPADIDIINDONESIA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Namá : Ir. Sutarto Alimoeso, MM Tempat/Tanggal Lahir : Pacitan, 25 Juni 1949 Pangkat/Golongan : Pembina Utama-IV/e (terakhir) Pendidikan : - Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta ,1974 - Magister Manajemen, STIE-IPWI, tahun 1997 Kursus : - Mengikuti Seminar, Pendidikan dan Pelatihan Dalam Negeri maupun Luar Negeri - Kursus Reguler Angkatan XXXIV Lemhannas RI. Riwayat Pekerjaan : - Direktur Utama Perum BULOG,
23 Nopember 2009 – 23 Nopember 2014 - Komisaris PT. Pupuk Kalimantan Timur,
Tahun 2007 - 2009 - Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan, 2003 – 2006 - Direktur Jenderal Tanaman Pangan,
Tahun 2006 - 2010 - Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan, 2003 – 2006 -Direktur Perlindungan Tanaman / Ketua Komisi Pestisida, 1998 - 2003 - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Kalimantan Barat 1997 – 1998 -Kepala Subdirektorat Pengendalian Hama 1995 – 1997