isbd
DESCRIPTION
Mengemukakan kompetisi dasar dan pokok substansi kejian sebagai raung lingkup ISBD. Menjelaskan Pentingnya ISBD sebagai kelompok mata kuliah berkehidupan Bermasryarakat....TRANSCRIPT
- 1 - Muhammad Brame Raufi Agean
Ilmu Sosial & Budaya Dasar
MODUL
Disusun Untuk Kampus STIE MURA
Yang Dibimbing oleh Bapak Prayitno, SE
Agus Muhardi
29.01.207P
Jurusan Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas
April 2010
Muhammad Brame Raufi agean
2
ISBD
Secara garis besar ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam, yaitu :
a. Ilmu alamiah (Natural Sciences) adalah istilah yang digunakan yang
merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda‐benda alam
dengan hukum‐hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana
pun.
b. Ilmu Sosial (Social Scinces) adalah sekelompok disiplin akademis yang
mempelajari aspek‐aspek yang berhubungan dengan manusia dan
lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena
menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia,
termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif
c. Pengetahuan Budaya (The Humanities) adalah ilmu‐ilmu pengetahuan yang
dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti
membuat manusia lebih berbudaya.
d. Ilmu Budaya Dasar merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mengenai
aspek‐aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai
makhluk berbudaya (Homo humanus) dan masalah‐masalah yang terwujud
dari padanya
Muhammad Brame Raufi agean
3
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari
oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi,
hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian
adalah benar atau berguna.
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia adalah salah satu Makhluk Tuhan di dunia. Makhluk Tuhan di alam
fana ini ada empat (4) macam, yaitu alam, tumbuhan, binatang, dan manusia.
Sifat‐sifat yang dimiliki keempat Makhluk Tuhan tersebut sebagai berikut.
1. Alam memiliki sifat wujud
2. Tumbuhan memeiliki sifat wujud dan hidup
3. Binatang memeiliki sifat wujud, hidup dan dibekali nafsu
4. Manusia memiliki sifat wujud, hidup, dibekali nafsu, serta akal budi
Muhammad Brame Raufi agean
4
Abraham Maslow seorang ahli psikologi, berpendapat bahawa kebutuhan
manusia dalam hidup di bagi 5 tingkatan. Kelima tingkatan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisiologi (Physiologi needs)
Merupakan kebutuhan dasar, primer, dan vital. Kebutuhan ini menyangkut
fungsi‐fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan
makanan, pakaian, tempat tinggal, sembuh dari sakit, kebutuhan seks.
2. Kebutuhan akan rasa mana dan perlindungan (Safety and security)
Kebutuhan menyangkut perasaan, seperti bebas dai rasa takut, terlindung
dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, dan
sebagainya.
3. Kebutuhan sosial (Social needs)
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan sebagai
pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerja sama,
persahabatan, interkasi, dan sebagainya
4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan dihargainya kemapuan, kedudukan,
jabatan, status, pangkat, dan sebagainya.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization)
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan
potensi‐potensi, kemampuan, bakat, kreativitas, ekspresi diri, prestasi, dan
sebagianya.
Muhammad Brame Raufi agean
5
Manusia dan Kemanusiaan
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda‐beda menurut biologis, rohani,
dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
Hakikat manusia Indonesia berdasarkan Pancasila sering dikenal dengan
sebutan hakikat kodrat monopluralis. Hakikat manusia terdiri atas:
1. Monodualis susunan kodrat manusia yang terdiri dari aspek keragaan,
meliputi wujud materi anorganis benda mati, vegetatif, dan animalis,
serta aspek kejiwaan meliputi cipta, rasa, dan karsa.
2. Monodualis sifat kodrat manusia terdiri atas segi individu dan segi
sosial.
3. Monodualis kedudukan kodrat meliputi segi keberadaan manusia
sebagai Makhluk yang berkepentingan merdeka (berdiri sendiri)
sekaligus juga menunjukkan keterbatasannya sebagai makhluk Tuhan.
Manusia dan Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu buddhayah yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal‐hal yang
berkaitan dengan budi dan akal.
Ada pendapat lain mengatakan budaya berasal dari kata budi dan daya. Budi
merupakan unsur rohani, Sedangkan daya adalah unsur jasmani manusia.
Dengan demikaian, Budaya merupakan Hasil Budi Dan Daya dari manusia.
Muhammad Brame Raufi agean
6
Dalam bahasa Inggris, Kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Dalam bahasa belanda, cultuur
berarti sama dengan culure. Culure atau cultuur bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani.
Definisi Kebudayaan dan Peradaban menurut Sultan Takdir Alisabana (STA)
Apabila wujud budaya penekanan pada akal(mind) maka akan
timbul/lahir Tingkat Peradaban yang berbeda dan ada peradaban yang
rendah maupun peradaban yang tinggi.
Apabila wujud budaya penakanan pada akal, perasaan, kehendak
maka akan timbul/lahir Tingkat Kebudayaan yang berbeda dan ada
kebudayaan yang rendah maupun kebudayaan yang tinggi.
Wujud Kebudayaan
1. Wujud kebudayaan mempunyai sifat yang abstrak : artinya tidak dapat
dilihat tidak dapat diraba, hanya bisa diyakini keberadaannya. Bertempat di
alam pikiran/ di kepala. Misal : adat istiadat setempat bersih desa
2. Wujud kebudayaan yang bersifat sosial ( sosial system) adalah merupakan
tindakan yang terpola dari manusia itu sendiri. Sistem ini merupakan
kegiatan setiap hari manusia itu sendiri ( kegiatan pasar, kegiatan
perkantoran) dll
3. Wujud kegiatan fisik : adalah merupakan seluruh hasil fisik dari perbuatan
manusia dalam masyarakat, bersifat konkrit , mis bangunan , komputer,
OHP dll
Muhammad Brame Raufi agean
7
Etika dan Estika Berbudaya
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos. Secara etimolotis, etika
adalah ajaran tentang baik‐buruk, yang diterima umum tentang sikap,
perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. Etika bisa disamakan artinya dengan
moral (mores dalam bahasa Latin), akhlak, atau kesusilaan.
Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau Seni. Estetika
berkaitan dengan nilai indah‐jelek (tidak indah). Nilai Estetik berarti nilai
tentang keindahan.
Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma‐norma
pengaturannya. Terdapat norma‐norma sosial sebagai patokan untuk
bertingkah laku bagi manusia di kelompoknya. Norma‐norma tersebut ialah:
a. Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan yang
diperuntukkan bagi umat‐Nya. Norma agama berisi perintah agar
dipatuhi dan larangan agar dijauhi umat beragama. Norma agama ada
dalam ajaran‐ajaran agama.
b. Norma Kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati
nurani manusia untuk mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan.
Norma moral bertujuan agar manusia berbuat baik secara moral. Orang
yang berkelakuan baik dalam adalah orang yang bermoral, sedangkan
yang berkelakuan buruk adalah tidak bermoral atau amoral.
c. Norma kesopanan atau adat adalah norma yang bersumber dari
masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkuangan masyarakat yang
bersangkutan. Norma ini dimaksudkan untuk menciptakan keharmonisan
hubungan antar semua.
Muhammad Brame Raufi agean
8
d. Norma Hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi(negara)
yang pemberlakuannya dapat dipaksakan. Norma hukum berisikan
perintah dan larangan. Norma hukum dimuat dalam berbagai peraturan
perundang‐undangan yang bersifat tertulis.
Selain itu, norma dapat dibedakan pula menjadi empat macam berdasarkan
kekuatan berlakunya di masyarakat.
a. Cara (usage)
Cara adalah bentuk kegiatan manusia yang daya ikatnya sangat lemah.
Norma ini lebih menonjol dalam hubungan antarindividu atau
atarperorangan.
b. Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan adalah kegiatan atau perubahan yang diulang‐ulang dalam
bentuk yang sama oleh orang banyak karena disukai. Norma ini lebih kuat
daya ikatnya daripada norma cara. Contohnya, kebiasan memberikan
salam bila bertemu.
c. Tata kelakuan (mores)
Tata kelakuan adalah kebiasaan dianggap sebagai norma pengatur. Sifat
norma ini di satu sisi sebagai pemaksaan suatu perbuatan dan si sisi lain
sebagai suatu larangan. Dengan demikian, tata kelakuan dapat menjadi
acuan agar masyarakat menyesuaikan diri dengan kelakuan yang ada serta
meninggalkan perbuatan yang tidak sesuai dengan tata kelakuan.
d. Adat istiadat (custom)
Adat istiadat adalah tata kelakuan yang telah menyatu kuat dalam pola‐
pola perilaku sebuah masyarakat. Oleh karena itu, pada umumnya
kelompok masyarakat atau suku memilki norma ada yang berbeda‐beda.
Muhammad Brame Raufi agean
9
Manusia dan Peradaban
Peradaban berasal dari kata adab yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti,
luhur, mulia, berhalak, yang semuannya menunjuk pada sifat yang tinggi dan
mulia. Huntington (2001) mendefiniskan peradaban (civilization) Sebagai the
highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have
short of that which distinguish humans from other species. Peradaban tidak lain
dalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang
diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai
tingat tertentu tercermin pada penduduknya yang dikatakan sebagai beradab
atau mencapai peradaan yang tinggi.
Dewasa ini, masyarakat adab memiliki padanan istilah yang dikenal dengan
masyarakat madani atau masyarakat sipil (civil society). Konsep masyarakat
adab berasal dari konsep civil society, dari asal kata cociety civils. Istilah
masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau
masyarakat madani.
Pada mulanya, civil society berasal dari dunia Barat. Adalah Dato Anwar Ibrahim
(Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia) yang pertama kali memperkenalkan istilah
masyarakat madani seperti istilah lain dari Civil society.
Nurcholish Majid mengindonesiakan civil society (Inggris) dengan masyarakat
madani.
Kata civil memiliki dasar kata yang sama dengan civis (kewargaan) dan city (kota) dari
kata dasar berbahasa latin civis. Kemudian, kata Civil tumbuh menjadi bermakna dari
atau dalam persesuaian dengan teratus, beradab.
Muhammad Brame Raufi agean
10
Nurcholish Majid menyebutkan masyarakat madani sebagai masyarakat yang
berkeadaban memiliki ciri-ciri, antara lain: Egalitatianisme, menghargai prestasi,
keterbukaan, penegakan hukum dan keadilan, toleransi dan pluralisme, serta
musyawarah.
Muhammad A.S. Hikam (1999) dalam bukunya Demokrasi dan Civil Society
memberikan definisi civil society sebagai wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi
dan bercirikan antara lain kesukarelaan (valuntary), keswasembadaan (self generating),
Keswadayaan (selft supporting), kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara,
dan keterikatan dengan norma atau nilai hukum yang diikuti oleh warganya.
Menurut R. Soekmono (1973), Membagi menjadi emapat masa sejarah kebudayaan
Indonesia, yaitu:
1. Zaman Prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai
kira-kira abad ke-5 Masehi.
2. Zaman Purba, yaitu sejak datangnnya pengaruh India pada abad pertama Masehi
sempai dengan runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi.
3. Zaman Madya, yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang akhir kerjaan
Majapahit sampai dengan akhir abad ke-19.
4. Zaman Baru/Modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat(Eropa) dan teknik modern
kira-kira tahun 1900 sampai sekarang.
Muhammad Brame Raufi agean
11
Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan Hidup lahir dari pola hidup Masyarakt dan adat istiadat masyarakat.
Pandangan Hidup adalah Kumpulan dari norma-norma adat istiadat dari suatu negara
dan bangsa, (Menurut Kuncoro Ningrat)
Pandangan Hidup adalah Konsep dasar tentang hidup dan kehidupan (yang berisikan
atas perangkat nilai dan norma-norma kehidupan) yang diyakini kebenarannya serta di
hayati dan diamalkan dalam bentuk sikap tingkah laku di kehidupan sehari-hari
(Menurut Drs. A. Somad Husin)
Norma (sosiologi) patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.
3 Jenis Pandangan Hidup:
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama
Ajaran-ajaran hidup yang baik yang berasal dari agama-agama tertentu yang
diyakinkan kebenarannya dan diamalkan oleh pemeluk agamanya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi
Ajaran-ajaran hidup yang baik yang berasal dari dongeng dan diyakini kebenarannya
dan diamalkan oleh pendengar-pendengar nya.
3. Pandangan hidup hasil renungan atau pemikiran filsafa manusia
Ajaran-ajaran hidup yang baik / yang berasala dari filsafa manusia atau renungan
manusia.