isi aeromovel & maglev

Upload: gilang-tf

Post on 03-Mar-2016

82 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

teknik, umum

TRANSCRIPT

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Dalam rangka memecahkan masalah transsportasi kota,upaya upaya negara

    telah banyak dilakukan baik dengan meningkatkan dan membangun jaringan jalan

    raya, maupun dengan mengatur lalu lintas (traffic management) serta menambah

    armada angkutan umum.

    Namun, sudah merupakan kenyataan bahwa pertumbuhan kebutuhan angkutan

    kota akibat hasil pembangunan dan urbanisasi, masih menuntut pelayanan angkutan

    yang lebih besar, lebih aman dan lebih nyaman. Dari hasil studi yang dilakukan oleh

    beberapa Departemen, terdapat kecenderungan untuk memberikan pelayanan

    angkutan missal kepada masyarakat. Untuk melaksanakannya, banyak masalah yang

    timbul akibat batasan-batasan yang harus dipenuhi, terutama batasan sumberdaya.

    Di beberapa kawasan yang tingkat perkembangannya sudah sangat padat,

    batasan fisik sangat menonjol, sehingga usaha membangun prasarana transportasi

    hanya dimungkinkan jika dibangun tidak sebidang dengan prasarana jalan raya yang

    ada, apakah secara melayang (elevated) atau dibawah tanah yang tentunya akan

    melibatkan biaya besar dan teknologi rumit.

    Impian manusia untuk bergerak dengan kecepatan tinggi saat ini bisa dicapai

    tidak hanya menggunakan pesawat terbang, tetapi juga dengan kereta. Sejarah

    perkeretaapian mencatat perkembangan yang pesat akhir-akhir ini. Dengan kemajuan

    teknologi, perkeretaapian pada masa mendatang akan mengganti mesinnya yang

    menggunakan bahan bakar konvensional dengan mesin yang bekerja tanpa bahan

    bakar.

    AEROMOVEL adalah sebuah inovasi yang handal, efisien dan biaya-efektif

    dalam transportasi penumpang yang menggunakan propulsi udara untuk gerakan

    ringan, kendaraan volume tinggi. Teknologi kami benar-benar unik, dengan tujuan

    didirikan untuk mengurangi biaya melalui kesederhanaan. Nama "AEROMOVEL"

    berasal dari tiga istilah yang mendefinisikan konsep: "Aerodinamika," "Gerakan", dan

    "Peningkatan". Dan itu secara harfiah, rahasia desain dan biaya yang efektif.

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 2

    "Terbang tanpa sayap" adalah istilah populer bagi kereta dengan teknologi

    MagLev. Impian manusia untuk bergerak dengan kecepatan tinggi saat ini bisa dicapai

    tidak hanya menggunakan pesawat terbang, tetapi juga dengan kereta. Sejarah

    perkeretaapian mencatat perkembangan yang pesat akhir-akhir ini. Dengan kemajuan

    teknologi, perkeretaapian pada masa mendatang akan mengganti mesinnya yang

    menggunakan bahan bakar konvensional dengan mesin yang bekerja tanpa bahan

    bakar.

    1.2. Maksud dan Tujuan

    Tujuan pokok dari uraian singkat ini ialah memberikan sumbang saran

    mengenai pemecahan masalah transportasi kota pada umumnya, dan transportasi kota-

    kota besar pada khususnya, dimana teknologi transportasi Aeromovel dan Maglev

    dapat digunakan sebagai pemecahan yang murah, aman, nyaman, dan memenuhi

    persyaratan lingkungan.

    1.3. Metode Penulisan

    Metode penulisan yang digunakan adalah metode studi pustaka yaitu dengan

    mencari sumber-sumber pustaka yang memuat materi yang hendak disampaikan

    dalam hal ini adalah materi mengenai AeroMovel dan MagLev.

    1.4. Sistematika Penulisan

    Bab I Pendahuluan ; memuat latar belakang pembuatan makalah, maksud dan

    tujuan yang diharapkan dari pembuatan makalah ini, metode penulisan makalah dan

    sistematika dalam makalah yang dibuat.

    Bab II & III Kajian teori ; yang memuat teori-teori mengenai AeroMovel dan

    MagLev. Pada bab ini penulis akan menyampaikan materi mengenai AeroMovel dan

    MagLev yang penulis dapatkan dari hasil studi pustaka yang telah dilakukan.

    Bab IV Penutup ; memuat simpulan akhir dari makalah ini dan saran dari penulis.

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 3

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    AEROMOVEL TRAIN

    2.1. Aeromovel Train

    Kereta angin yang dinamai aeromovel itu hingga kini masih terhitung barang

    langka di dunia. Indonesia merupakan negara asing pertama yang mengoperasikan

    kereta angin buatan perusahaan Sur Coester S/A, Brasil. Di negeri asalnya, lintasan

    aeromovel baru ada satu, di Kota Porto Alegre 1.500 km di selatan Rio de Janeiro.

    Gambar 1 AeroMovel Train di Rio de Janeiro - Brazil

    Rel aeromovel berupa lekukan besi panjang. Keenam pasang roda besi kereta

    itu bergerak mengikuti rel cekung itu. Jika lintasan tak berkelok-kelok, kereta ini bisa

    dioperasikan tanpa dlsertai seorang masinis pun. Aeromovel tak doyan bensin. Dia

    juga tak memerlukan listrik. Sebagai sumber tenaga kereta ini mengandalkan tiupan

    angin dari lorong berpenampang 1 m2 yang bersembunyi di bawah rel, terbungkus

    beton. Kereta ini memiliki dua buah "layar" yang melintang rapat pada dinding lorong

    angin. Gagang layar itu menancap pada kedua ujung perut kereta. Tiupan angin akan

    mendorong layar, dan berikutnya bisa menggerakkan tubuh kereta. Kedua gagang

    layar itu bergeser mengikuti sebuah celah yang mirip bibir terkatup. Dua bibir karet

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 4

    itu cukup elastis, mudah terkuak oleh dorongan gagang layar, tapi tidak memberikan

    celah sedikit pun untuk meloloskan angin. Tiupan angin itu diperoleh dari sebuah

    motor yang mengubah tenaga listrik menjadi gerak putar baling-baling. Coester

    mengklaim, instalasinya mampu menghasilkan aliran udara sebesar 1.350 m3 per

    menit. Kendati kereta penuh penumpang, dorongan udara sejumlah itu, bisa

    memberikan kecepatan sampai 75 km per jam. Jumlah instalasi angin yang diperlukan

    tergantung panjang lintasan dan jumlah kereta yang dioperasikan pada trayek itu.

    Kereta itu bisa berhenti secara otomatis di setiap halte. Ada sensor magnetik

    yang bisa mengenali posisi kereta. Ketika kereta itu mendekat ke halte, sensor itu

    memberikan sinyal ke pusat kendali pada sistem lintasan itu. Sinyal itu diolah oleh

    mikroprosesor seherhana. Alhasil, komputer akan memberi perintah supaya klep

    pembuangan terbuka, agar dorongan angin mengendur. Pada saat yang sama, klep lain

    menutup jalur lain, agar udara mampat dan menahan gerak layar. Jika komputer rusak,

    masih ada alat cadangan lain yang disebut dengan sensor darurat. Jika kereta meluncur

    melewati sensor darurat masih dengan kecepatan tinggi, maka sensor itu akan

    mengontak sistem pengendali yang ada dalam kereta. Rem pun akan bergerak

    menghentikan gerak roda.

    2.2. Sejarah Aeromovel di Indonesia

    Usaha-usaha yang dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka memecahkan masalah

    transsportasi kota telah banyak dilakukan baik dengan meningkatkan dan

    membangun jaringan jalan raya, maupun dengan mengatur lalu lintas (traffic

    management) serta menambah armada angkutan umum.

    Namun, sudah merupakan kenyataan bahwa pertumbuhan kebutuhan angkutan

    kota akibat hasil pembangunan dan urbanisasi, masih menuntut pelayanan

    angkutan yang lebih besar, lebih aman dan lebih nyaman. Dari hasil studi yang

    dilakukan oleh beberapa Departemen, terdapat kecenderungan untuk memberikan

    pelayanan angkutan missal kepada masyarakat. Untuk melaksanakannya, banyak

    masalah yang timbul akibat batasan-batasan yang harus dipenuhi, terutama batasan

    sumberdaya.

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 5

    Di beberapa kawasan yang tingkat perkembangannya sudah sangat padat, batasan

    fisik sangat menonjol, sehingga usaha membangun prasarana transportasi hanya

    dimungkinkan jika dibangun tidak sebidang dengan prasarana jalan raya yang ada,

    apakah secara melayang (elevated) atau dibawah tanah yang tentunya akan

    melibatkan biaya besar dan teknologi rumit.

    Dalam usaha untuk mencari teknologi transportasi yang memenuhi batasan-

    batasan tersebut telah dikaji beberapa teknologi transportasi yang digunakan

    dibeberapa Negara. Melalui metoda Value Engineering yang menekankan pada

    fungsi sebagai sasaran utama dan mengusahakan biaya yang serendah-rendahnya,

    maka dapat disarankan penggunaan teknologi transportasi baru yang disebut

    Aeromovel (di Indonesia disebut Aeromovel SHS-23, diciptakan oleh Dr. Oskar

    Coester Brasil.

    Didalam rangka pengembangan teknologi tersebut di Indonesia telah disepakati

    kerja sama teknik dengan P.T. Citra Patenindo Nusa Pratama Indonesia.

    Dari hasil pengamatan P.T. Citra Patenindo Nusa Pratama mengenai masalah

    transportasi kota di Indonesia pada umumnya, dan DKI Jakarta pada khususnya,

    penggunaan Aeromovel tersebut sangat sesuai dengan kebutuhan transportasi di

    kawasan padat lalu lintas dan merupakan pemecahan komplementer, sebagai sub

    sistem dari sistem transportasi total kota. Didalam uraian singkat ini, akan dicoba

    untuk mengadakan pengkajian terhadap salah satu koridor dari sistem

    transportaasi kota Jakarta, dan relevansi penggunaan Aeromovel SHS-23 sebagai

    sub sistemnya.

    2.3. Spesifikasi Teknis Teknologi AeroMoveltrain

    Rangkaian kereta pendek (satu kereta 2 gerbong) dimensi 2 x 15 x 3 meter, mampu

    mengangkut 300 orang, selang kedatangan antar kereta dapat mencapai 3 menit,

    kecepatan mencapai 70 km/jam

    Guideway merupakan jalur khusus diketinggian (jalur layang) minimal 4.5 meter

    diatas tanah (tidak terganggu macet, aman terhadap jangkauan orang)

    Jarak antar stasiun 500-3000meter, kapasitas angkut 9000 pph kapasitas angkut

    dapat mencapai 135000 orang per hari pada jarak perjalanan 2 x 10 km

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 6

    Tikungan dengan radius minimum 25 meter, tanjakan / turunan dapat mencapai

    10% tinggi bebas dibawah guideway minimal 4.50.

    Tiang penyangga diameter 2m, lebar single track 3m, double track 7.5m, rumah

    blower 3m x 7m x2,5m, setasiun 20m x 15m

    Simulasi pre-feasibility study sistem Aerotrain dengan panjang single track 20 km

    Asumsi Pre-Feasibility Study

    Satu stasiun dan satu blower untuk setiap 1 km

    Kereta yang digunakan 20 buah @ 2 gerbong

    Berjalan searah susul menyusul

    Kapasitas penumpang 200 orang per kereta

    Beroperasi 13 jam sehari (4 jam sibuk dan 9 jam normal)

    Tarif Rp 5000 per trip naik 10% pertahun

    Penumpang naik bertahap dari 30% pada tahun ke-1 kemudian naik ke 100%

    pada tahun ke5

    2.4. Tinjauan Ekonomis AeroMovel Train di Indonesia

    Gambar 2 Aeromovel di TMII

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 7

    Tinjauan 8 tahun pertama ke-ekonomian Teknologi sistem Aeromovel

    PENGELUARAN

    Investasi (termasuk bunga bank) = Rp 660 Milyard

    Beaya operasi dan Maintenance = Rp 113 Milyard

    Total cash out untuk 8 tahun = Rp 773 Milyard

    PENDAPATAN

    Total pendapatan selama 8 tahun = Rp 933 Milyard

    Catatan

    Masih ada kemungkinan menaikkan revenue dengan meningkatkan kapasitas

    dua kali lipat jika penumpang.

    Gambar 3 Teknologi Aeromovel telah terbukti selama 25 tahun di Taman Mini

    Indonesia Indah

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 8

    2.5. Kelebihan Aeromovel

    Bagi masyarakat yang tinggal disekitar lintasan Aeromovel mempunyai

    kelebihan :

    Udara yang dihembuskan oleh blower udara, sebagai tenaga bergerak,

    samasekali tidak akan menimbulkan polusi terhadap lingkungan.

    Baik pilar maupun bentangan lintasan Aeromovel dibuat secara pre-

    fabricated, pre-cast, sehingga pelaksanaan pemasangan lintasan tersebut

    tidak akan menimbulkan gangguan pada daerah sekitarnya, dan tidak

    mengganggu kelancaran lalu lintas.

    Kereta wagon Aeromovel samasekali tidak memiliki mesin-mesin penggerak

    pada konstruksinya, maka tingkat kebisingan yang dihasilkan lebih kecil dari

    suara mobil ataupun bus kota, menyebabkan Aeromovel dapat dengan tenang

    meluncur diantara gedung-gedung ataupun perumahan penduduk.

    Bagi pemerintah, sistem Aeromovel memberikan keuntungan ditinjau dari segi

    ekonomi :

    Biaya pemasangan yang murah

    Pemakaian lahan yang minimum

    Kebutuhan energy yang kecil karena ringannya kendaraan

    Memerlukan tenaga listrik untuk menjalankan sistem blower

    Bagi pengelola, sistem Aeromovel memberikan keuntungan sebagai berikut :

    Adanya otomatisasi dalam cara operasi Aeromovel, akan mampu menekan

    biaya operasi.

    Keandalan yang tinggi, karena sistem yang sederhana.

    Biaya perawatan yang rendah mengingat Aeromovel adalah kendaraan yang ringan

    dan sederhana.

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 9

    2.6. Sistem Percontohan Aeromovel

    Sistem terletak di pusat kota Porto Alegre, Brasil. Sistem ini terdiri dari antar-

    jemput rel tunggal dengan satu kendaraan dan dua stasiun. Tujuan utama adalah untuk

    menguji, menunjukkan, mengembangkan dan sertifikasi komponen dan subsistem. Ini

    juga menyediakan prototipe untuk menyatakan garis lain.

    Di Indonesia, sistem terletak dalam kompleks tema rekreasi, Taman Mini

    Indonesia Indah, di Jakarta, Indonesia. Sistem ini telah membawa lebih dari tiga juta

    penumpang selama sembilan tahun terakhir. Sistem ini terdiri dari rel tunggal

    ditinggikan guideway menghubungkan enam stasiun penumpang di sepanjang loop

    (2mi) 3.2km. Tiga tunggal diartikulasikan kendaraan beroperasi di baris secara

    simultan. Setiap kendaraan terdiri dari dua kompartemen dengan akses internal penuh.

    Dua kendaraan yang dirancang untuk membawa 104 penumpang duduk dan yang

    ketiga dirancang untuk 48 duduk dan 252 penumpang berdiri.

    2.7. Teknologi Aeromovel

    Aeromovel bekerja mendorong blower udara (tekanan rendah) melalui saluran

    dibangun ke dalam guideway. Udara bertekanan mendorong piring propulsi melekat

    pada bagian bawah kendaraan. Ini pelat propulsi bertindak seperti terbalik berlayar,

    mendorong kendaraan ke depan dan membantu untuk menghentikan itu ketika aliran

    udara dibalik.

    1. Fitur Umum

    2. Kendaraan

    3. Sistem propulsi

    4. Sistem Kontrol

    5. mudah Fabrikasi

    6. Fitur keselamatan

    7. Dampak Lingkungan

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 10

    1. Fitur Umum

    Aeromovel dengan eksklusif kanan jalan dan headways relatif singkat

    dirancang untuk membawa sampai 10.000 penumpang per jam per arah.

    Bobot yang ringan kendaraan AEROMOVEL memastikan energi yang

    tidak terbuang bergerak bobot mati berat (kendaraan kosong); ekstrim

    kesederhanaan dan kehandalan yang tinggi hasil AEROMOVEL dalam

    persyaratan pemeliharaan berkurang.

    Propulsi udara menghilangkan masalah traksi rel berat; keausan pada roda

    dan trek dikurangi menjadi minimum.

    Percepatan dan perlambatan yang halus dan efisien; traksi kebisingan dan

    getaran diminimalkan, kecepatan kendaraan bisa mencapai 80 km per jam

    (50 mph) dalam aplikasi perkotaan.

    Kombinasi penggerak pneumatik dan non-poros desain roda kendaraan

    aeromovel izin untuk mendaki curam gradien hingga 12% dan melintasi

    kurva tajam dengan radius serendah 25 meter (82 kaki).

    Penggunaan blower udara stasioner memungkinkan desain yang optimal

    pembangkit listrik dalam kaitannya dengan persyaratan tertentu untuk setiap

    segmen rute. Penghematan biaya besar diperoleh dengan ukuran yang tepat

    dari blower udara untuk setiap bagian rute.

    Modal dan biaya pemeliharaan rendah, karena kesederhanaan desain dan

    kehandalan yang tinggi komponen, seperti terbukti blower udara industri.

    Motor listrik pada blower udara kokoh, unit benar-benar independen. Karena

    tujuan dari motor adalah pompa udara, tidak mengemudi kendaraan,

    persyaratan perawatan yang minimal.

    Operasi ini sepenuhnya otomatis. Tidak ada driver yang diperlukan on-board.

    Sistem keandalan yang tinggi otomatisasi yang digunakan untuk

    perlindungan, pengendalian dan pengawasan operasi kendaraan.

    2. Kendaraan

    Bebas dari berat on-board peralatan traksi dan motor, kendaraan sangat

    ringan dan sederhana, membawa orang 2 sampai 3 kali lebih per ton bobot

    mati dari alternatif yang paling.

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 11

    Pelat propulsi tertutup kaku melekat di bawah penggelinciran mencegah

    kendaraan.

    Baja roda dikombinasikan dengan kendaraan ringan memastikan mengurangi

    kebisingan dan tingkat getaran.

    Para AEROMOVEL baru kendaraan berisi state-of-the-art fitur

    aerodinamis, yang membedakannya dari banyak kendaraan APM saat ini.

    Kendaraan ini sepenuhnya sesuai dengan NFPA, ADA dan AS lainnya kode

    dan standar.

    Ketika diminta, AEROMOVEL kendaraan akan dilengkapi dengan

    modern, atap dipasang unit HVAC yang efisien. Unit-unit opsional telah

    banyak digunakan oleh industri transit dan memberikan kenyamanan

    maksimal dengan biaya minimal.

    3. Propulsion SISTEM

    Kendaraan ini digerakkan oleh sistem propulsi pneumatik yang mengubah

    tenaga listrik menjadi aliran udara dan mengirimkan dorong langsung ke

    kendaraan tanpa gigi atau sirkuit listrik intervensi.

    Blower listrik stasioner, terletak dekat dengan stasiun penumpang

    menghasilkan udara bertekanan yang diperlukan, yang dihasilkan sesuai

    dengan tingkat percepatan kendaraan dan kecepatan yang diinginkan.

    Keandalan sistem yang sangat baik dicapai dengan menggunakan ini,

    komponen kokoh industri terbukti.

    Unit tenaga propulsi yang sepenuhnya terkandung dalam suara-terisolasi unit

    rumah.

    Kecepatan motor meningkatkan efisiensi variabel dan meminimalkan

    kehilangan energi.

    Besar, motor kuat menyediakan AEROMOVEL dengan berbagai

    kemampuan pergerakan udara, sekaligus menjaga biaya operasi dan

    pemeliharaan minimal.

    Unit-unit listrik stasioner propulsi mengurangi keausan dan memungkinkan

    pemeliharaan sederhana dan efisien, karena mereka dipisahkan dari vehicle.A

    bergerak dan AS lainnya kode dan standar.

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 12

    Ketika diminta, AEROMOVEL kendaraan akan dilengkapi dengan

    modern, atap dipasang unit HVAC yang efisien. Unit-unit opsional telah

    banyak digunakan oleh industri transit dan memberikan kenyamanan

    maksimal dengan biaya minimal.

    4. SISTEM KONTROL

    AEROMOVEL bergabung dengan Divisi Otomasi Industri Allen-Bradley

    Sistem Rockwell International untuk menghasilkan sebuah "canggih" sistem

    transit kontrol. Sistem ini sepenuhnya otomatis dan menggunakan

    Programmable Logic Controller terbukti.

    Pendekatan Otomasi Industri sangat handal, aman dan menghilangkan

    kesalahan manusia.

    Filsafat modular memungkinkan pengembangan standar modul dapat

    digunakan kembali banyak. Pra-diprogram modul dapat diterapkan dari

    proyek untuk proyek dengan perubahan yang minimal dan keandalan yang

    maksimum.

    Sistem Pengendalian juga merupakan pusat komunikasi, stasiun pengawasan

    dan penyimpanan dari semua fungsi vital.

    5. KONSTRUKSI RAPID

    Para guideway tetap AEROMOVEL terdiri dari balok kotak pre-fabrikasi,

    yang mendukung jalur dan kendaraan, dan melalui mana udara bersirkulasi.

    Untuk konstruksi yang cepat dan gangguan minimum untuk kegiatan

    sekitarnya, guideway yang didirikan di pra-fabrikasi bagian modular pra

    menekankan beton atau baja, yang mungkin siap diangkat ke tempatnya

    dengan siang atau malam.

    Para guideway tinggi dapat menampung gradien hingga 12%, dan kurva

    horisontal erat dengan jari-jari serendah 25 meter.

    6. FITUR KESELAMATAN

    Kendaraan perjalanan pada guideway tinggi dan eksklusif, menghilangkan

    kongesti melintasi kelas dan kecelakaan.

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 13

    Konsep propulsi memiliki fitur keselamatan intrinsik dari suatu buffer udara

    antara pelat propulsi yang membantu untuk mencegah tabrakan antara

    kendaraan.

    Kendaraan tidak bisa menggagalkan; propulsi pelat dalam empedu yang kaku

    terhubung ke truk kendaraan.

    Otomasi termasuk sistem keandalan yang berlebihan dan tinggi.

    Pengoperasian kendaraan diawasi oleh sistem perlindungan kereta otomatis.

    Propulsi ganda dan rem gesekan darurat disediakan.

    Keluar darurat di kedua ujung kendaraan memungkinkan evakuasi

    penumpang mudah.

    Para guideway itu sendiri bertindak sebagai jalan keluar penumpang.

    Komunikasi dua arah antara kendaraan dan pos kontrol pusat adalah standar.

    Gesekan rem pada kendaraan tidak diperlukan kecuali untuk parkir di stasiun

    dan pada dasarnya berlebihan karena kendaraan dapat berhenti menggunakan

    sistem propulsi sendiri.

    7. DAMPAK LINGKUNGAN

    Mungkin AEROMOVEL 's Manfaat terbesar adalah pengaruh positif

    terhadap pola-pola penggunaan lahan. AEROMOVEL berkonsentrasi pada

    pertumbuhan dan pembangunan, meningkatkan nilai tanah di sekitarnya

    sementara pada saat yang sama mengurangi kebutuhan untuk membangun

    infrastruktur mahal. Ada kebisingan emisi minimal dan tidak ada polusi

    udara. Kemacetan lalu lintas dan insiden penyeberangan kelas dieliminasi,

    pembebasan lahan dan relokasi utilitas direduksi menjadi minimum.

    AEROMOVEL dapat diletakkan di mana pun dibutuhkan dengan sedikit

    dampak pada sistem ekologi. Ekuilibrium lingkungan tidak hanya ditopang

    namun disempurnakan oleh estetika menyenangkan dari AEROMOVEL .

    Dalam sebuah komunitas, AEROMOVEL sesuai dengan tagihan dari

    tetangga yang baik - tetangga bahwa setiap orang bangga telah.

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 14

    BAB III

    KAJIAN TEORI

    MAGLEV TRAIN

    3.1. Magnetic Levitation (MagLev) Train

    Magnetic leviatation merupakan sebuah metode yang digunakan untuk

    membuat sebuah objek melayang di udara tanpa bantuan selain medan magnet.

    Medan ini digunakan untuk menolak atau meniadakan gaya tarik gravitasi. Magnetic

    levitation train atau yang sering disebut dengan Maglev train adalah kereta super

    cepat tanpa roda yang memanfaatkan gaya magnet untuk melayang,

    menggerakkannya dan mengontrol jalannya kereta.

    Gambar 4 Magnetic Levitation Train (Yamanashi MLX01 JAPAN)

    Sumber : http://yohanessurya.com

    Kereta magnetic levitatation ini melayang sekitar 10 cm -15 cm di atas relnya. Hal

    ini menyebabkan tidak adanya gaya gesek antara rel dengan kereta yang dapat

    menghambat pergerakan kereta sehingga kereta dapat melaju dengan cepat mencapai

    500 km/jam (310 mph).

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 15

    3.2. Sejarah MagLev

    Tujuan dari menggunakan magnet untuk mencapai perjalanan kecepatan

    tinggi dengan non-kontak kendaraan magnetis levitated hampir seabad lamanya.

    Pada awal 1900-an, Bachelet di Perancis dan Goddard di Amerika Serikat

    mendiskusikan kemungkinan menggunakan magnetis kendaraan levitated untuk

    transportasi kecepatan tinggi. Namun, mereka tidak mengusulkan cara praktis untuk

    mencapai tujuan ini.

    Pada tanggal 14 Agustus 1934, Hermann Kemper Jerman menerima paten

    untuk levitasi magnetik dari kereta api. Penelitian terus setelah Perang Dunia II. Pada

    1970-an dan 1980-an, pembangunan, komisioning, pengujian dan implementasi

    berbagai sistem Kereta maglev terus di Jerman dari Thyssen Henschel. Jerman nama

    mereka Maglev sistem "Transrapid".

    Pada tahun 1966, di Amerika Serikat, James Powell dan Gordon Danby

    mengusulkan sistem praktis yang pertama untuk transportasi magnetis levitated,

    menggunakan magnet superkonduktor yang terletak di kendaraan bergerak untuk

    mendorong arus dalam loop aluminium normal pada guideway. Kendaraan yang

    bergerak secara otomatis levitated dan stabil, baik secara vertikal dan lateral, ketika

    mereka bergerak sepanjang guideway. Kendaraan yang magnetis didorong

    sepanjang guideway oleh arus AC kecil di guideway.

    Pada tahun 1992, Pemerintah Federal Jerman memutuskan untuk

    menyertakan 300 km panjang SuperSpeed Maglev sistem rute Berlin-Hamburg

    dalam Rencana Transportasi 1992 Guru Federal.

    Pada bulan Juni 1998, kongres AS lewat Undang-Undang Transportasi

    Ekuitas untuk Abad 21 (TEA 21). Undang-undang mencakup program Maglev

    penyebaran mengalokasikan dana publik untuk kegiatan awal berkaitan dengan

    beberapa proyek dan, selanjutnya, dana lebih lanjut untuk rekayasa, desain dan

    konstruksi proyek dipilih. Untuk tahun fiskal 1999 - 2001, $ 55.000.000 disediakan

    untuk program penyebaran maglev. Tambahan $ 950 juta dianggarkan untuk

    pembangunan aktual dari proyek pertama. Pada bulan November 1999, Menteri Cina

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 16

    Sains dan Teknologi dan Transrapid Internasional menandatangani letter of intent

    untuk memilih rute Transrapid cocok di Republik Rakyat Cina dan mengevaluasi

    kelayakan teknis dan ekonomi.

    Pada Januari 2001, di AS, Menteri Transportasi Rodney Slater memilih

    Pittsburgh dan Washington - Baltimore rute untuk perencanaan lingkungan dan

    proyek rinci. Kemudian bulan di Cina, suatu kontrak dibuat antara kota Shanghai

    dan konsorsium industri yang terdiri dari Siemens, ThyssenKrupp, dan Transrapid

    Internasional untuk mewujudkan link bandara Shanghai. Pada bulan Maret,

    pembangunan proyek Shanghai dimulai.

    Saat ini, Powell-Danby asli Maglev penemuan membentuk dasar untuk

    sistem Maglev di Jepang, yang sedang ditunjukkan di Prefektur Yamanashi, Jepang.

    Powell dan telah Danby kemudian mengembangkan penemuan baru Maglev yang

    membentuk dasar untuk generasi kedua mereka Sistem M-2000. Lain Maglev sistem

    Kereta berada dalam tahap perencanaan dan pengembangan di berbagai kota di AS,

    termasuk proyek-proyek di Georgia, California dan Pennsylvania.

    Di masa depan, Maglev menjanjikan untuk menjadi modus baru utama

    transportasi untuk Abad ke-21 dan seterusnya karena efisiensi energi, manfaat

    lingkungan dan menghemat waktu transportasi kecepatan tinggi. Karena tidak ada

    kontak mekanis antara kendaraan dan guideway, kecepatan bisa sangat tinggi.

    Traveling di atmosfer, hambatan udara kendaraan untuk membatasi kecepatan

    sekitar 300-350 mph. Traveling di terowongan tekanan rendah, kendaraan Maglev

    dapat beroperasi dengan kecepatan ribuan mil per jam.

    Efisiensi energi dari Maglev transportasi, baik dalam kilowatt-jam per mil

    penumpang untuk transportasi pribadi, atau kilowatt jam per ton-mil untuk barang,

    jauh lebih rendah untuk Maglev daripada untuk mobil, truk, dan pesawat terbang.

    Hal ini bebas polusi, dapat menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga

    surya dan angin, dan berbeda dengan minyak dan transportasi gas berbahan bakar,

    tidak memberikan kontribusi terhadap pemanasan global. Ini adalah cuaca

    independen, dan dapat membawa beban lalu lintas besar - baik orang dan barang -

    pada ramah lingkungan, guideways sempit. Biaya memindahkan orang dan barang

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 17

    oleh maglev akan jauh lebih kecil dari dengan mode sekarang dari mobil, truk, kereta

    api, dan udara.

    Selain secara dramatis meningkatkan kemampuan transportasi di Bumi, maglev

    memiliki potensi untuk sangat mengurangi biaya peluncuran muatan ke ruang

    angkasa. Meskipun saat ini biaya $ 10.000 per pon untuk muatan orbit menggunakan

    roket, biaya energi untuk mengorbit pon yang sama akan hanya 50 sen per pon, jika

    hal itu magnetis dipercepat hingga kecepatan orbital. Sebagai peluncur kecepatan

    ultra tinggi magnetik dikembangkan, biaya ruang luas akan turun ke setiap hari,

    standar pasar massal.

    3.3. System Kerja Magnetic Levitation Train

    Sistem kereta Maglev memiliki tiga kompenen utama yaitu:

    1. Sumber daya listrik

    2. Kumparan logam

    3. Guideway

    System kerja Magnetic Levitation Train memanfaatkan 2 prinsip magnet

    yaitu gaya tarik magnet dan gaya tolak magnet. Ada dua buah system kerja dari

    maglev train ini sehingga ia dapat mengambang atau melayang di atas rel nya yaitu:

    Electromagnetic Suspension (EMS) yang dikembangkan di Negara Jerman dan

    Electrodinamic Suspension (EDS) yang dikembangkankan di Negara Jepang. Pada

    saat sekarang ini ada sebuah system baru yang sedang dikembangkan yaitu system

    Inductrack, yaitu menggunakan magnet tetap, namun cara ini belum diterapkan.

    Yang banyak dikembangkan dan digunakan saat ini yaitu system EDS karena lebih

    stabil, sehingga disini system EDS akan dibahas lebih rinci.

    1. Electromagnetic Suspension (EMS)

    System kerja dari Electromagnetic Suspension (EMS) memanfaatkan

    gaya tarik magnet. Dimana bagian-bagian pada rel kereta yaitu beam (balok rel)

    dan levitations rails yang merupakan bagian rel penuntun. Bagian-bagian pada

    gerbong kereta yaitu support magnet (magnet pendukung), guidance magnets

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 18

    (magnet penuntun),dan vehicle ( gerbonh kereta). Antara rel dengan gerbong

    terdapat air gap vertical dan air gap horizontal. (Hamid.2012)

    Gambar 5 Schematic diagram of EMS Maglev system

    Sumber: Yaghoubi, Hamid.2012. Practical Aplications Of Magnetic Levitation

    Tecnologi. Iran: IMT.

    Pada Electromagnetic suspension (EMS) magnet berada pada badan

    kereta. Electromagnet pada badan kereta berintekasi dan menarik levitation rails

    pada guideway (jalur pemandu), hal ini mempertahankan posisi kereta secara

    horizontal. Electromagnet pada bagian bawah kereta dipasang mengarah

    langsung ke jalur pemandu, yang mengambangkan kereta sekitar 1 cm di atas

    jalur pemandu dan menjaga kereta agar tetap mengambang bahkan di saat kereta

    tidak bergerak. Saat bergerak dorongan kedepan didapatkan melalui interaksi

    antara rel magnetic dengan mesin induksi. Namun cara ini kurang stabil sehingga

    jarak antara rel dengan gerbong harus selalu di control kerena ketika daya magnet

    berkurang gerbong dapat turun dan menabrak rel. (Hamid.2012)

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 19

    Gambar 6 Maglev Train dengan EMS sistem

    Sumber: http://ilmumum.blogspot.com

    Magnetic Levitation Train dengan system EMS ini dikembangkan di Negara

    Jerman.

    2. Electrodinamic Suspension (EDS)

    EDS (electrodinamik suspension) memanfaatkan gaya tolak magnet.

    System ini menggunakan magnet superkonduktor. Superkonduktor memiliki

    sifat yang menarik yaitu sifat Efek Meissner, yaitu efek pada bahan

    superkonduktor yang berada dibawah suhu kritisnya(Tc). Bahan superkonduktor

    menjadi bagian pada badan kereta sedangkan magnet terdapat pada relnya.

    Sistem EDS ini menggunakan nitrogen cair yang digunakan untuk mendinginkan

    bahan superkonduktor sehingga bahan superkonduktor mencapai suhu di bawah

    suhu kritis (Tc). Pada saat suhu bahan superkonduktor berada dibawah suhu

    kritisnya, maka bahan superkonduktor akan memiliki resistansi nol (0) dan akan

    menolak medan magnet disekitarnya

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 20

    Gambar 7 Electrodinamik Suspension System

    http://maglevworld.wordpress.com

    Pada gerbong kereta bagian bawah terdapa Levitation Magnets yang

    berhadapan dengan magnet yang terdapat pada rel, magnet ini saling tolak-

    menolak sehingga membuat kereta melayang di atas relnya.

    Hamid (2012) menyatakan: pada bagian rel kereta terdapat beam sebagai

    dinding pemandu, levitation and guidance coil (kumparan penuntun kereta),

    propulsion coil (kumparan penggerak kereta) dan wheel support path (bagian rel

    pendukung).

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 21

    Gambar 8 Guideway pada Kereta Maglev Yamanashi di Jepang

    Gambar 9 Schematic diagram of EDS Maglev system

    Yaghoubi, Hamid.2012. Practical Aplications Of Magnetic Levitation Tecnologi. Iran:

    IMT.

    Pada saat diam kereta magnet ini tidak melayang di atas rel melainkan

    diam berdiri di atas rel nya. Saat akan bergerak magnet superkonduktor

    dinyalakan, kemudian kereta mulai mengambang sekitar 100 mm di atas rel.

    Magnet superkonduktor mengatur posisi kereta agar tepat berada di tengah jalur

    giudeaway nya kemudian computer pada sisitem control mengunci posisi kereta

    dan mengstabilkan magnet superkonduktor agar posisi kereta tidak berubah.

    Kemudian daya listrik diberikan ke kumparan dalam dinding-dinding jalur

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 22

    pemandu yang menciptakan medan magnet yang dapat menarik dan mendorong

    kereta sepanjang jalur pemandu.

    Arus listrik yang diberikan ke kumparan pada dinding jalur pemandu

    secara berganti-ganti mengubah polaritas kumparan magnet. Perubahan polaritas

    ini menyebabkan medan magnetik di depan kereta menarik kereta ke depan,

    sementara medan magnet di belakang kereta menambahkan gaya dorong ke

    depan.

    Polaritas kumparan yang berubah menghasilkan gaya megnet yang saling

    tarik menarik dan saling tolak menolak, seperti pada gambar A di atas interaksi

    antara magnet pada rel dengan kereta menghasilkan gaya tarik oleh magnet tidak

    sejenis di bagian depan terhadap gerbong yang menarik kereta ka arah depan

    (ditunjukkan oleh garis hijau) dan magnet di bagian belakang menghasilkan

    gaya tolak terhadap megnet sejenis pada gerbong yang menjadi gaya dorong

    dalam pergerakan kereta (ditunjukkan oleh garis biru). Pada gambar B

    ditunjukkan system yang membuat kereta tetap melayang di atas rel nya dengan

    gaya tolak yang dihasikan oleh magnet superkonduktor dari bagian badan kereta

    terhadap guideway nya, magnet pada sisi jalur pemandu menjaga agar kereta

    tetap melayang, apabila posisi kereta turun maka magnet berlawan pada sisi

    dinding pemadu bagian atas dengan magnet pada sisi gerbong akan menarik

    gerbong ke atas (ditunjukkan oleh garis hijau) dan magnet bagian bawah dinding

    Gambar 10 sistem control EDS system

    http://prinsipkereta.webatu.com/keretamagnet.ht

    ml

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 23

    pemandu yang sejenis dengan magnet pada sisi gerbong akan menolaknya

    (ditunjukkan oleh garis biru) sehingga posisi gerbong akan tetap terangkat atau

    melayang di atas rel nya. Selain itu dinding jalur pemandu ini juga berfungsi

    mempertahankan posisi kereta di jalur guideway nya, saat kereta oleng ke kiri

    maka dinding pemandu sebelah kiri akan memiliki sifat magnet yang akan

    menolak kereta dan sifat magnet pada dinding sebelah kanan akan menarik

    kereta, sehingga posisi kereta selalu dipertahankan. System ini lebih stabil karena

    daya angkat pada system tidak hanya dihasilkan dari rel atau guideway nya saja

    tetapi juga dihasilkan dari gerbong kereta itu sendiri.

    Kecepatan kereta Maglev ini dari awal bergerak hingga akhir memiliki

    kecepatan yang bervariasi. Variasi kecepatan ini diatur dengan mengatur

    frekuensi dari arus bolak-balikyang melalui kumparan.

    Gambar 11 Maglev Train dengan EDS system saat bergerak

    Sumber: http://prisnsipkereta.webatu.com

    Cara penghentian dari kedua system kereta maglev ini sama seperti dengan

    cara ia bergerak yaitu menggunakan induksi magnetic pada kumparan dengan

    memberikan tolakan antara kutub yang sama. Pada saat akan berhenti medan magnet

    dari kumparan ini dirubah atau dibalik, sehingga akan menimbulkan efek

    pengereman dan kereta akan berhenti. Maglev train memiliki system control (control

    room) yang terhubung dengan control pusat melalui system transmisi radio yang

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 24

    berfungsi menjaga keselamatan kereta, mengatur perpindahan jalur rel. Kereta

    maglev ini memiliki system rem dinamis, dengan bantalan rem untuk berhenti, untuk

    kebutuhan darurat setiap gerbong dilengkapi dengan empat cakram per sebagai

    rodanya, dan bantalan rem cadangan. Struktur atau bentuk dari bagian depan kereta

    ini dirancang seperti mulut lumba-lumba yang ramping untuk mengurangi hambatan

    udara (drag udara), sehingga maglev train dapat meluncur seperti peluru. (Irham.

    2013).

    3.4. Maglev dan Hukum Lenz

    Maglev atau "levitasi magnet" adalah teknik mengangkat objek

    menggunakan prinsip magnet dalam fisika dasar. Dua kutub magnet yang sama

    (misalnya, utara-utara atau selatan-selatan) akan tolak-menolak. Sedangkan dua

    kutub magnet yang berlainan, yaitu utara dan selatan, akan tarik-menarik.

    Secara umum, pengembangan teknologi maglev bisa dikategorikan dalam

    dua prinsip itu, yakni gaya tarik dan gaya tolak magnet. Eksplorasi teknik tersebut

    dipelopori dua negara maju, yaitu Jerman dan Jepang. Jerman menggunakan EMS

    (sistem suspensi elektromagnetik) dan Jepang menggunakan EDS (sistem suspensi

    elektrodinamis). EMS menggunakan prinsip gaya tarik magnet, sedangkan EDS

    menggunakan gaya tolak magnet.

    Tentunya, sangat tidak efisien kereta membawa batang magnet yang

    berkekuatan besar yang nanti digunakan untuk mengangkat kereta tersebut. Karena

    itu, kita harus berterima kasih kepada fisikawan berkebangsaan Estonia, Lenz.

    Fisikawan yang hidup pada 1804-1865 itu berhasil menjelaskan fenomena

    magnetisme dan merumuskannya dalam sebuah hukum yang terkenal dengan nama

    hukum Lenz.

    Hukum tersebut menyatakan, perubahan fluks magnet dalam ruang yang

    dikelilingi sistem kawat yang membentuk kumparan tertutup akan mengakibatkan

    terciptanya medan magnet yang melawan perubahan fluks magnet dalam sitem itu.

    Hal tersebut terjadi karena alam, dalam hal ini kumparan tertutup itu, ingin

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 25

    mempertahankan kondisi awal fluks magnet yang dimiliki ruang dalam lingkaran

    kawat tertutup tersebut. Hukum itu juga sering disebut kelembaman magnetik.

    Hukum tersebut kemudian digunakan menciptakan medan magnet yang

    cukup besar. Medan magnet itu diperhadapkan dengan medan magnet lain yang akan

    menciptakan gaya tarik, jika kedua kutub magnet yang berhadapan berlawanan arah

    atau gaya tolak jika kedua kutub magnet tersebut berlawanan.

    3.5. Maglev Evolusi

    Konsep kereta magnetis levitated pertama kali diidentifikasi pada pergantian

    abad ini oleh dua orang Amerika, Robert Goddard dan Emile Bachelet. Pada 1930,

    Jerman Hermann Kemper sedang mengembangkan sebuah konsep dan menunjukkan

    penggunaan medan magnet untuk menggabungkan kelebihan dari kereta api dan

    pesawat terbang. Pada tahun 1968, Amerika James R. Powell dan Gordon T. Danby

    diberikan paten pada desain mereka untuk kereta levitasi magnetik.

    Menurut Undang-Undang Kecepatan Tinggi Transportasi ground 1965, FRA

    mendanai berbagai penelitian ke dalam semua bentuk HSGT melalui awal 1970-an.

    Pada tahun 1971, FRA mendapatkan kontrak dengan Ford Motor Company dan

    Stanford Research Institute untuk pengembangan analitis dan eksperimental sistem

    EMS dan EDS. FRA penelitian yang disponsori menyebabkan perkembangan dari

    motor listrik linier, kekuatan motif digunakan oleh semua prototipe maglev saat ini.

    Pada tahun 1975, setelah dana Federal untuk kecepatan tinggi maglev penelitian di

    Amerika Serikat dihentikan, industri hampir meninggalkan kepemilikannya di

    maglev, namun penelitian di kecepatan rendah maglev terus di Amerika Serikat

    sampai tahun 1986.

    Selama dua dekade terakhir, penelitian dan pengembangan program dalam

    teknologi maglev telah dilakukan oleh beberapa negara termasuk: Inggris, Kanada,

    Jerman, dan Jepang. Jerman dan Jepang telah menginvestasikan lebih dari $ 1 miliar

    untuk mengembangkan dan mendemonstrasikan teknologi maglev untuk HSGT.

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 26

    3.6. Kelebihan dan Kekurangan Magnetic Levitation Train

    1. Kelebihan maglev train

    a. Mampu melayang di atas rel

    b. Kecepatannya yang sangat tinggi mencapai 500 km/jam (310mph)

    c. Penghematan biaya perawatan karena tidak akan ada pergantian rel

    d. Tidak adanya gaya resistansi akibat gesekan

    e. Tidak membutuhkan bahan bakar fosil

    2. Kekurangan maglev train

    a. Kebisingan yang ditimbulkan saat bergerak hampir sama dengan sebuah jet

    (lebih bising sekitar 5 dB dari kereta konvensioanl biasa)

    b. Mahalnya investasi terutama pada pengadaan rel

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 27

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1. Kesimpulan

    Aeromovel menggabungkan biaya modal rendah, kinerja tinggi, implementasi

    yang mudah dan cepat, kompatibilitas lingkungan, kenyamanan dan kehandalan

    melalui teknologi propulsi unik pneumatik. Internasional dipatenkan, Aeromovel

    teknologi, menggunakan roda baja dan rel pada guideway tinggi, dirancang untuk

    aplikasi yang aman, ekonomis dan ramah lingkungan.

    Kereta MagLev mengambang secara magnetis. Prinsip dari kereta api ini

    adalah memanfaatkan gaya angkat magnetik pada relnya sehingga terangkat sedikit ke

    atas, kemudian gaya dorong dihasilkan oleh motor induksi. Kereta ini mampu melaju

    dengan kecepatan sampai 650 km/jam atau (404 mpj) jauh lebih cepat dari kereta

    biasa.

    4.2. Saran

    Aeromovel untuk saat ini belum cocok digunakan untuk transportasi di

    Indonesia karena suntuk menggunakan Aeromovel harus diintegrasikan suatu sistem

    trasnportasi yang baik dan teratur dari seluruh sistem transportasi yang ada di

    Indonesia.

    Secara sederhana, kereta maglev adalah kereta tanpa roda yang menggunakan

    tenaga magnet untuk melayang, menggerakkan, dan mengontrol jalannya kereta.

    Kereta dengan teknologi itu sangat mungkin menggantikan transportasi massa dengan

    kecepatan yang tinggi, percepatan besar, efisiensi energi yang tinggi, dan ramah

    lingkungan.

  • AeroMovel Train dan MagLev Train

    ,6,666

    Gilang Taufik Fitriyadi NIM.1200021 28

    DAFTR PUSTAKA

    (2011). Aeromovel. [Online]. Diakses pada 23/09/2015 Tersedia :

    http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.xenel.co

    m/aeromovel.asp

    Ilmu . 2013. Sensasi Melayang di Kereta Maglev. [Online].Diakses pada 23/09/2015 dari

    http://ilmuumum.blogspot.com.

    Irham. 2013. Fisika Terapan Kereta Maglev. [Online]. Diakses pada 23/09/2015 dari http://

    irhamdoank.blogspot.com/2013/02/fisika-terapan-kereta-maglev_7.

    Muhammad, Ardi R.A. 2012. Dasar Magnetic Levitation Train. [Online]. Diakses pada

    23/09/2015 dari http://maglevworld.wordpress.com.

    Wikipedia. (2011). Kereta Maglev. [Online]. Diakses pada 23/09/2015 dari :

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_maglev

    Waluyo,Agung.(2010). Alternatif Transportasi Masa Mendatang : Melayang dengan

    Kereta Maglev .[Online]. Tersedia : http://www.fisikanet.lipi.go.id