isi fotosintesis
DESCRIPTION
fotosintesidTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara makhluk hidup, maka kita tidak terlepas dari yang namanya proses
metabolisme. Metabolisme terjadi pada semua makhluk hidup. Dalam proses
metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun maupun
menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme,
sedang proses penguraiannya disebut katabolisme.
Salah satu contoh proses metabolisme (anabolisme) adalah fotosintesis.
Fotosintesis merupakan suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk
memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
Fotosintesis juga dapat di artikan proses penyusunan atau pembentukan dengan
menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari
yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalammakalah ini adalah :
1. Apa itu fotosintesis?
2. Bagaimana proses terjadinya fotosintesis?
3. Bagaimana proses tahapan reaksi terang dan reaksi gelap ?
4. Apakah hasil akhir dari proses fotosintesis ?
5. Apa faktor-faktor yag mempengaruhi berlangsungnya proses fotosintesis ?
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian fotosintesis.
2. Mengetahui proses terjadinya fotosintesis, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
3. Mengetahui reaksi gelap dan reaksi terang.
4. Mengetahui reaksi – reaksi yang terlibat dalam proses fotosintesis.
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk
memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
Fotosintesis juga dapat di artikan proses penyusunan atau pembentukan dengan
menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari
yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu.
Hasil dari Fotosintesis adalah glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan
beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta
dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup
bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis
menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa
menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme
yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut
sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena
dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai
molekul penyimpan energi.
Proses fotosintesis berlangsung dengan adanya spektrum cahaya tampak, dari
ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.
Fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan
dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat
3
produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari
tubuh tumbuhan.
Fotosintesis pada tumbuhan
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan
langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air
untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi
untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Reaksi penghasil glukosa :
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti
selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung
melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Pada
respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk
menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil.
Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam
organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan
dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau
mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam
daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta
kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa
warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya proses fotosintesis.
Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk
4
mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan.
Kloroplas tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut:
Gambar1. kloroplas
a) Stroma ialah struktur kosong di dalam kloroplas, merupakan tempat glukosa
terbentuk dari karbondioksida.
b) Tilakoid ialah struktur cakram bertumpuktumpuk, yang terbentuk dari pelipatan
membran dalam kloroplas, dan berfungsi menangkap energi cahaya dan
mengubahnya menjadi energi kimia.
c) Grana ialah selubung tangkai penghubung tilakoid.
Selain itu, klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. Klorofil
a mampu menyerap cahaya merah dan biru keunguan. Klorofil a sangat berperan
5
dalam reaksi gelap fotosintesis. Sedangkan, klorofil b merupakan klorofil yang
mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Di dalam kloroplas, selain
klorofil juga terdapat pigmen karotenoid, antosianin, dan fikobilin.
2. Proses fotosintesis
Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah
daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk
melangsungkan fotosintesis. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis,
tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis disebut fotosintat, biasanya dikirim
ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian
utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap
terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi
energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi
seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi ATP dan
NADPH. Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang.
Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan
untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula.
Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang
tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang
gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak
terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 -
6
500 nm) dan violet (< 400 nm). Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya
terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang
bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap
cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap
cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung beberapa
pigmen.
3. Reaksi terang dan reaksi gelap
a. Reaksi Terang (Light Reaction)
Reaksi terang adalah proses penangkapan energi surya atau proses yang
langsung bergantung pada keberadaan cahaya. Reaksi cahaya berlangsung pada
bagian grana kloroplas. Sebagian energi matahari yang di serap akan di ubah menjadi
energi kimia, yaitu berupa zat kimia berenergi tinggi. Selanjutnya, zat itu akan di
gunakan untuk proses penyusun zat gula. Sebagian energi matahari juga di gunakan
untuk fotolisis air (H2O) sehingga di hasilkan ion hidrogen (H+) dan O2. Ion hydrogen
tersebut akan di gabungkan dengan CO2 membentuk zat gula (CH2O)n, sedangkan
O2nya akan dikeluarkan. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen
sebagai antena.
Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu
fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa
fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan
fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada
panjang gelombang 680 nm.
7
Gambar2. Fotosistem I dan II
Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II
menyerap cahaya matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan
menyebabkan muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II akan
mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul air akan
dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim. Hal ini akan
mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid. Dengan menggunakan elektron dari
air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk PQH2.
Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran lipid bilayer
tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa H+
yang disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah
2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- → 4H+ + O2 + 2PQH2
Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I
dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak
dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian ini juga
8
menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid. Reaksi yang
terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah
2PQH2 + 4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen)
Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I.
Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, yang menerima elektron
yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu. Sebagai sistem yang
bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan
memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin. Reaksi
keseluruhan pada PS I adalah
Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) → 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+)
Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir
pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi ini
dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Sehingga
reaksinya adalah:
4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ → 4Fd (Fe3+) + 2NADPH
Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam
ATP sintase. ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan
pengangkutan elektron dan H+ melintasi membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP
sintase akan membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi)
menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang adalah sebagai
berikut
Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O → ATP + NADPH + 3H+ + O2
9
Reaksi terang terjadi di membran tilakoid dan mengkonversi energi cahaya ke
energi kimia. Reaksi kimia ini dapat berlangsung berlangsung jika terdapat cahaya.
Klorofil dan beberapa pigmen lain seperti beta-karoten yang terorganisir dalam
kelompok-kelompok di membran tilakoid dan terlibat dalam reaksi terang. Masing-
masing pigmen yang warnanya berbeda-beda dapat menyerap sedikit warna cahaya
berbeda dan melepaskan energinya kepada molekul klorofill pusat untuk melakukan
fotosintesis. Bagian tengah struktur kimia dari molekul klorofil adalah sebuah cincin
porfirin, yang terdiri dari beberapa gabungan cincin karbon dan nitrogen dengan ion
magnesium di tengah.
b. Reaksi Gelap (Dark reaction)
Reaksi gelap adalah proses yang tidak langsung bergantung pada cahaya.
Reaksi gelap terjadi pada bagian stroma kloroplas. Pada bagian tersebut terdapat
seluruh perangkat untuk reaksi penyusun zat gula. Reaksi tersebut memanfaatkan zat
berenergi tinggi yang di hasilkan pada reaksi terang. Reaksi penyusunan tersebut
tidak lagi langsung bergantung pada keberadaan cahaya, walaupun prosesnya
berlangsung bersamaan dengan proses reaksi cahaya.
10
Reaksi gelap dapat terjadi karena adanya enzim fotosintesis. Sesuai dengan
nama penemunya, yaitu Benson dan Calvin, daur reaksi penyusunan zat gula itu di
sebut daur Benson-Calvin. Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma kloroplas, serta
mengkonversi CO2 untuk gula. Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya secara
langsung, tetapi itu sangat membutuhkan produk dari reaksi terang (ATP dan bahan
kimia lain yang disebutNADPH).
Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus
Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan
mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom
karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat. Oleh karena itulah tumbuhan yang
menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan
CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco.
Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4
karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat yang
memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate
carboxilase.
11
Gambar3.Siklus Calvin
Reaksi gelap melibatkan suatu siklus yang disebut siklus Calvin dimana CO2
dan energi dari ATP digunakan untuk membentuk gula. Sebenarnya, produk pertama
fotosintesis adalah tiga karbon senyawa yang disebut gliseraldehida 3-fosfat. Setelah
itu, dua di antaranya bergabung untuk membentuk sebuah molekul glukosa.
Hasil awal fotosintesis adalah berupa zat gula sederhana yang di sebut
glukosa (C6H12O6). Selanjutnya, sebagian akan di ubah menjadi zat tepung
(pati/amilum) yang di timbun di daun atau penimbunan yang lain.
4. Hasil akhir fotosintesis
Secara umum karbohidrat dianggap sebagai hasil akhir fotosintesis. Namun
patut diperhatikan istilah karbohidrat tersebut dapat berupa monosakarida,
disakarida, dan polisakaria. Sebenarnya hasil akhir fotosintesis adalah gula sederhana
beratom C-3. Senyawa ini sangat mudah bereaksi, sehingga sebelum diangkut perlu
diubah terlebih dahulu menjadi gula lain, misalnya glukosa.
12
Glukosa diangkut melalui floem ke sel-sel daun yang lain yang tidak
berfotosintesis, yakni sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu
sendiri. Sisanya diubah ke dalam bentuk lain yaitu menjadi amilum, protein dan lipid
yang disimpan untuk cadangan makanan. Cadangan makanan terutama di simpan
didalam akar dan batang, tapi ada juga yang di simpan dalam daun.
Hasil lain dari proses fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen dilepas ke
lingkungan melaui stomata. Oksigen yang dilepas dimanfaatkan oleh organisme lain
untuk proses pernapasan.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Fotosintesis
Fotosintesis di pengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam maupun
faktor dari luar. Faktor dari dalam, antara lain: Umur daun, Keadaan stomata, Jenis
tumbuhan, dan Faktor genetik atau keturunan sangat menentukan aktivitas
fotosintesis suatu tanaman. Hal ini disebabkan kondisi genetik yang berbeda akan
menyebabkan perbedaan fasilitas fotosintesis pada setiap tanaman. Ada tanaman
yang memiliki kandungan klorofil sangat banyak sehingga aktivitas fotosintesisnya
juga akan sangat baik. Sebaliknya, ada tanaman yang kandungan klorofilnya sedikit
sehingga aktivitas fotosintesisnya juga rendah.
Faktor dari luar,antara lain:
1) Cahaya
2) Klorofil
3) Suhu
4) Karbon dioksida (CO2)
5) Air (H2O)
13
6) Oksigen
7) Kadar Fotosintat (hasil fotosintesis)
8) Tahap Pertumbuhan
1. Cahaya
Cahaya dibutuhkan pada proses fotosintesis sebagai sumber energy. Energi
ini kemudian digunakan untuk menguraikan (memecah) molekul air (H2O) menjadi
oksigen dan hidrogen. Banyaknya energi cahaya yang di serap oleh tumbuhan
tergantung pada:
1) Banyak sedikitnya intensitas sumber cahaya
2) Panjang gelombang cahaya
3) Lamanya penyinaran.
Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka
semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis
semakin meningkat. Cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan
menimbulkan kerusakan pada klorofil.
Cahaya utama yang digunakan pada proses fotosintesis adalah cahaya
matahari. Selain cahaya matahari, bisa digunakan cahaya lampu dan cahaya lainnya.
2. Zat hijau daun(klorofil)
Zat hijau daun (klorofil) dibutuhkan untuk menyerap cahaya. hari klorofil
menyerap cahaya terutama mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa
(bahan makanan). Pembentukan klorofil membutuhkan ion magnesium (Mg2+) yang
diserap dari tanah. Klorofil menyerap panjang gelombang tertentu, sehingga pada
beberapa tumbuhan tertentu, selain klorofil didalam kloropasnya ditemukan juga
14
pigmen lain, seperti pada wortel ditemukan pigmen kuning yang berfungsi untuk
menyerap panjang gelombang yang tidak dapat diserap oleh klorofil.
Kandungan klorofil dari setiap tumbuhan berbeda-beda. Untuk
membedakannya dapat dilihat pada warna daun. Daun yang menguning atau
berwarna kekuningan berarti kadar klorofilnya relatif masih sangat kurang.
Sebaliknya, jika daun berwarna hijau, maka daun tersebut memiliki kadar klorofil
yang relatif tinggi. Jika kekurangan klorofil, maka akan menurunkan laju fotosintesis.
Dalam memenuhi kekurangan klorofil, tumbuhan sangat memerlukan sejumlah ion
anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah Mg (Magnesium)
dan N (Nitrogen).
3. Suhu
Suhu berpengaruh pada proses fotosintesis karena suhu mempengaruhi enzim
yang bekerja pada proses fotosintesis tersebut. Enzim dapat bekerja dengan baik pada
suhu tertentu. Jika suhu terlalu rendah ataupun terlalu tinggi akan merusak kerja
enzim. Kebanyakan tumbuhan mengadakan fotosintesis dengan baik pada kisaran
suhu 10-35 0C.
4. Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida berpengaruh sangat besar terhadap proses fotosintesis karena
merupakan bahan baku untuk pembuatan glukosa. Disamping itu, keberadaan karbon
dioksida diudarapun jumlahnya juga terbatas. Kandungan karbon dioksida di udara
segar bervariasi antara 0,03% (300 ppm) sampai dengan 0,06% (600 ppm)
bergantung pada lokasi. Laju fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan CO2 atau karbon dioksida udara. Semakin banyak CO2, maka semakin
baiklah proses fotosintesis. Namun, kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi dapat
15
meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis menjadi
terhambat. Untuk itu, kenaikkan karbondioksida atau CO2 harus disesuaikan dengan
intensitas cahaya. Jika konsentrasi karbondioksida tidak mencukupi laju fotosintesis
akan turun. Apabila konsentrasi karbondioksida ditingkatkan pelan-pelan maka laju
fotosintesis akan meningkat hingga pada tingkat tertentu.
5. Air (H2O)
Air merupakan bahan baku pada proses fotosintesis, keberadaan air juga
sangat berpengaruh terhadap keberadaan karbondioksida, karena jika tumbuhan
kekurangan air maka stomata akan menutup, dan dengan menutupnya stomata maka
Karbon dioksida tidak bisa masuk ke dalam tumbuhan tersebut sehingga mengurangi
laju proses fotosintesis.
6. Oksigen
kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen
merupakan komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing dengan karbondioksida
untuk mendapat hidrogen.
7. Kadar Fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti gula berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila
kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
8. Tahap Pertumbuhan
Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis daripada yang
sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk tumbuh
membesar. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan proses fotosintesis ini adalah sebagai
berikut:
1) Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk
memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
2) Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang
memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas.
3) Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2.
4) Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-
Benson dan siklus Hatch-Slack. Reduksi dari CO2 ke CHO berlangsung tanpa sinar.
Sehingga reaksi gelap disebut pula sebagai reaksi blackman atau reduksi CO.
5) Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat memengaruhisecara
langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak memengaruhi.
6) Hasil dari Fotosintesis adalah glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan
beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air
serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam membuat makalah selanjutnya, lebih ditekankan lagi pada
sumber dari buku-buku yang akurat.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013, fotosintesis, (online), http://download.fotosintesis.org, diakses tanggal 10 November 2014, pukul 10.00 WITA.
Kusnawijdaja, K., 1993, Biokimia, Penerbit Alumni, Bandung.
Lehninger, Albert . L. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit Erlangga
.
18