isi jogja - perwujudan dan pembahasan karya a ...digilib.isi.ac.id/3497/5/bab 5.pdfkalangan apa...
TRANSCRIPT
BAB V
PERWUJUDAN DAN PEMBAHASAN KARYA
A. Tahapan Perwujudan Karya
Penciptaan skenario program cerita memerlukan waktu yang cukup lama
karena perlu perencanaan matang dan mencari sumber yang mendukung cerita.
Dalam hal ini, skenario “GUNARDI” memerlukan waktu lebih kurang 12 bulan
dari sejak ditentukannya ide cerita. Dengan acuan sumber cerita, diharapkan
sebuah ide yang dipilih dapat dikembangkan dan diwujudkan dengan baik ke
dalam sebuah skenario. Menurut Lutters (2010 : 31) ada beberapa tahapan
sebelum cerita menjadi sebuah skenario drama. Karya skenario “GUNARDI” ini
juga melalui beberapa tahap tersebut.
1. Ide Cerita
Ketertarikan ide bermula setelah membaca sebuah artikel di Vice.com
berjudul “Bapakku Gun Jack, Preman Terbesar Yogyakarta” (terbit 10 November
2016) ditulis oleh Dea Karina, sahabat dari anak bungsu Gun Jack dan melihat
tayangan program televisi Hitam Putih di stasiun televisi Trans7 (tayang 25
November 2016) yang mengundang Wulan Mayastika sebagai narasumber.
Wulan menceritakan tentang seorang preman terkenal di Yogyakarta dan ternyata
adalah anggota BIN (Badan Intelijen Negara) yang juga merupakan ayahnya
sendiri. Preman tersebut dikenal dengan panggilan Gun Jack.
Wulan Mayastika mulai mempertanyakan identitas sesungguhnya dari sang
ayah. Hal tersebut dikarenakan runtutan kejadian sepele, seperti cara orang-orang
memanggil ayahnya, ada gerombolan anak buah yang selalu siap diperintah, ada
banyak orang berpenampilan seram yang sering datang ke rumahnya, ada banyak
senjata tajam di mobil ayahnya, dan beberapa kali ada serangan di rumahnya oleh
orang-orang yang tidak ia kenal. Menurut Wulan, menjadi anak seorang preman
terbesar Badran merupakan pengalaman yang menarik sekaligus cobaan berat.
Ketika telah memutuskan membuat sebuah ide cerita tersebut, sebelumnya
juga harus menentukan siapa target sasaran utama dalam cerita. Hal tersebut yang
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
59
akan menentukan isi cerita maupun gaya bicara tokoh dalam sepanjang cerita.
Garis besar cerita “GUNARDI” tentang sebuah permasalahan seorang anak
mencari identitas ayahnya yang berkecimpung di dunia premanisme Yogyakarta.
Sasaran cerita dalam skenario diperuntukan untuk dewasa, dengan kisaran umur
di atas 18 tahun.
2. Tema
Tema yang dipilih untuk skenario film “GUNARDI”, yaitu sisi lain dari
preman terkenal di Yogyakarta. Dari tema ini kemudian dapat menjelaskan bahwa
Wulan mencari tahu tentang Gun Jack yang ia fikir seorang preman jahat dan
memiliki banyak musuh kemudian menemukan fakta bahwa ternyata ayahnya
tersebut bukan seperti preman pada umumnya. Gun Jack dapat berbaur dengan
kalangan apa saja, banyak membantu para PSK (Pekerja Seks Komersial) dan
mantan narapidana agar dapat memiliki pekerjaan layak, bahkan ia menjadi
inisiator pendirian masjid di Yogyakarta.
3. Premis
Premis adalah intisari atau pesan moral yang ingin disampaikan dalam cerita.
Premis yang dibuat dalam skenario “GUNARDI” adalah seorang anak yang ingin
mengetahui identitas ayahnya yang merupakan seorang preman dan juga anggota
BIN.
4. Cerita Dasar dan Penciptaan Tokoh
Pada skenario “GUNARDI” tokoh Rudi merupakan sahabat Gun Jack sejak
kecil. Cerita dasar yang digunakan adalah kisah masa lalu Rudi mengenal Gun
Jack dari kecil sampai akhirnya meninggal dunia. Kisah tersebut diceritakan
kepada Bayu yang merupakan calon suami Wulan saat mereka dalam perjalanan
menuju makam Gun Jack. Di dalam cerita, Rudi menjelaskan bagaimana Wulan
berusaha untuk mencari tahu identitas ayahnya.
Tokoh yang diciptakan dalam skenario dan juga ada di kisah nyata Gun Jack
yakni Gun Jack, Dyah Safitri, Wulan Mayastika, dan Yuda Lukito. Selain tokoh
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
60
tersebut tokoh-tokoh lainnya merupakan tokoh yang sengaja diciptakan atau
bersifat fiktif, begitu juga dengan tokoh Rudi sebagai konsep sudut pandang orang
pertama bukan sebagai tokoh utama, dan Bayu sebagai orang yang mendengarkan
Rudi bercerita. Karakter dalam cerita akan ada pembagian ditinjau dari tahun
cerita yaitu :
a. Gun Jack kecil (12 tahun), untuk cerita tahun 1980
b. Gun Jack remaja (15 & 17 tahun), untuk cerita tahun 1983 & 1985
c. Gun Jack muda (20-24 tahun), untuk cerita tahun 1988, 1989 & 1991
d. Gun Jack (34 & 37 tahun), Wulan kecil (8 & 11 tahun), untuk cerita tahun
2002 & 2005
e. Gun Jack (41 & 42 tahun), Wulan remaja (15 & 16 tahun), untuk cerita
tahun 2009 & 2010
f. Wulan (23 tahun), Rudi tua (51 tahun) untuk cerita tahun 2017
5. Plot atau Alur
Plot atau alur dalam skenario “GUNARDI” menggunakan alur non-linear
dengan menggunakan flashback untuk menceritakan kejadian masa lalu serta
menunjukkan cerita tersebut disajikan dengan menggunakan sudut pandang orang
pertama bukan sebagai tokoh utama. Cerita kejadian masa lalu akan tetap tersusun
menjadi satu alur cerita linier yang bergerak maju. Kejadian pada masa lalu yang
diceritakan memiliki andil besar dalam skenario, karena konflik ada pada kejadian
masa lalu. Selain itu kejadian masa lalu digunakan sebagai konfirmasi atas
kejadian yang terjadi pada saat ini.
6. Grafik Cerita
Grafik cerita yang digunakan dalam skenario “GUNARDI” menggunakan
grafik Aristoteles. Grafik ini sering sekali digunakan oleh beberapa penulis untuk
membuat skenario film televisi. Grafik ini biasanya disebut juga struktur tiga
babak, dengan tahapan penceritaan mulai dari pengenalan, penggawatan, klimaks,
hingga antiklimaks.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
61
7. Setting Cerita
Tahapan setting dalam cerita ada dua, yaitu setting waktu dan setting lokasi.
Setting waktu pada skenario “GUNARDI” terbagi menjadi:
a. Tahun 1980, Gun Jack berumur 12 tahun.
b. Tahun 1983, Gun Jack berumur 15 tahun.
c. Tahun 1985, Gun Jack berumur 17 tahun.
d. Tahun 1988, Gun Jack berumur 20 tahun.
e. Tahun 1989, Gun jack berumur 21 tahun.
f. Tahun 1991, Gun Jack berumur 23 tahun.
g. Tahun 1994, Wulan lahir.
h. Tahun 2002, Gun Jack berumur 34 tahun, Wulan berumur 8 tahun.
i. Tahun 2005, Gun Jack berumur 37 tahun, Wulan berumur 11 tahun.
j. Tahun 2010, Gun Jack berumur 42 tahun, Wulan berumur 16 tahun.
k. Tahun 2017 Wulan berumur 23 tahun.
Berdasarkan susunan cerita, masing-masing tahun tersebut perlu diketahui
karena berhubungan langsung dengan artistik serta perubahan karakter secara
fisik. Dalam memperlihatkan tahun cerita di dalam skenario, keterangan tahun
akan ditulis pada bagian scene heading dan neben text yang menjelaskan bahwa di
dalam film (jika sudah diproduksi) akan ditulis keterangan tahun dengan
menggunakan tulisan. Contohnya, “Tahun 1980”.
Setting lokasi dapat dibedakan menjadi in door dan out door. Ada beberapa
lokasi yang digunakan dalam skenario “GUNARDI” yaitu :
a. Perkuburan China Badran atau Bong
b. Sekolah Wulan, SD Muhammadiyah Suronatan
c. Areal bandara Adi Sucipto Yogyakarta
d. Taman Budaya Yogyakarta,
e. Rumah sakit
f. Polsek Ngupasan
g. Terminal Umbulharjo
h. Jalanan Yogyakarta
i. Makam Gun Jack
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
62
j. Beberapa tempat yang menjadi daerah kekuasaan Gun Jack, seperti
kawasan Malioboro.
k. Rumah Gun Jack.
8. Riset
Riset merupakan proses yang sangat penting, dimana harus membuktikan
keakuratan tentang gagasan yang ingin diangkat. Riset dalam pembuatan skenario
“GUNARDI” dilakukan sejak 15 Januari 2017. Salah satunya adalah wawancara
secara berkala dengan anak dari Gun Jack, yaitu Wulan Mayastika dan istri Gun
Jack, yaitu Dyah Safitri, dan juga melakukan diskusi dengan beberapa orang yang
pernah tau tentang Gun Jack dan pengalaman seorang teman yang juga tinggal di
lingkungan preman Yogyakarta. Proses riset lainnya yakni dengan membaca
artikel-artikel tentang Gun Jack yang ada di internet.
Setelah mengetahui kisah nyata Gun Jack, kemudian riset berikutnya adalah
mencari tahu tentang kondisi sosial politik di Yogyakarta dari tahun 1980-an
sampai tahun 2000-an melalui beberapa artikel, buku serta materi yang membahas
tentang hal tersebut. Dalam waktu yang bersamaan juga mencari tahu tentang
dunia premanisme dan kaitannya dengan partai politik di Yogyakarta. Riset
lainnya yakni juga mencari tahu tentang Badan Intelijen Negara atau BIN yang
didapat di website bin.go.id, beberapa artikel tentang anggota BIN serta
melakukan wawacara dengan seorang anak dari anggota BIN lainnya.
Detail hasil transkrip wawancara dengan Wulan dan Dyah serta beberapa
artikel tentang Gun Jack. (Terlampir)
9. Kerangka Tokoh atau Tiga Dimensi Tokoh
Terlampir dalam buku panduan.
10. Sinopsis
Terlampir dalam desain produksi dan buku panduan.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
63
11. Treatment
Terlampir dalam buku panduan.
12. Skenario
Terlampir dalam buku panduan.
B. Pembahasan Karya
Penciptaan skenario program drama film televisi “GUNARDI” berdurasi 60
menit ini diciptakan kemudian dibahas bertujuan untuk memperoleh kesesuaian
antara konsep yang telah disusun dan hasil skenario. Proses penciptaan cerita
tersebut mengacu kepada teori-teori yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya.
1. Adaptasi Kisah Nyata
Adaptasi dari kisah nyata ke dalam sebuah skenario melakukan beberapa
perubahan dengan mengacu kepada konsep adaptasi yang dibahas dalam bab III
dan IV. Bentuk tersebut adalah menambahkan beberapa tokoh, menghapus
seluruh bagian, menambah beberapa adegan, mengubah waktu, tanggal, dan
tempat. Terdapat 32 scene dari 105 scene (30%) untuk menerapkan kisah nyata
cerita Gun Jack ke dalam skenario “GUNARDI”. Namun terdapat beberapa scene
lain yang dibuat dengan sengaja dan berpatokan pada cerita kisah nyata Gun Jack.
Rangkuman penerapan kisah nyata untuk memperkenalkan tokoh Gun Jack
kecil sampai menikah dalam skenario:
Tabel 5.1 rangkuman penerapan kisah nyata untuk memperkenalkan tokoh Gun Jack kecil sampai
menikah dalam skenario
Kisah Nyata Dalam Skenario
Gun Jack, saat SMP berdagang nasi
bungkus di stasiun tugu (sumber: tempo.co
terbit Sabtu, 20 April 2013 05:44 WIB )
Diterapkan dalam scene 1 dengan
penambahan adegan Gun Jack
berkelahi dengan Rudi yang seolah
merebut daerah dagangnya.
Gun Jack menjadi penadah patung
curian, dan dijual kepada bule-bule
Diterapkan dalam scene 4 dan scene 5
dengan penambahan adegan Gun Jack
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
64
Kisah Nyata Dalam Skenario
dengan harga tinggi. (sumber: tempo.co terbit
Sabtu, 20 April 2013 05:44 WIB )
dapat berbicara berbagai bahasa asing.
Gun Jack menjaga keamanan di tempat
perjudian kuburan China atau Bong.
(sumber: tempo.co terbit Sabtu, 20 April 2013 05:44
WIB )
Diterapkan dalam scene 6 dengan
adegan Gun Jack berjalan disebuah
areal perjudian kemudian seorang
bandar memberikan uang keamanan.
Gun Jack sering keluar masuk penjara.
(sumber: tempo.co terbit Sabtu, 20 April 2013 05:44
WIB )
Diterapkan dalam scene 7 dengan
montage keluar masuk penjara.
Gun Jack pernah tanpa tidak sengaja
membunuh seorang perwira. (sumber:
tempo.co terbit Sabtu, 20 April 2013 05:44 WIB &
wawancara Dyah)
Diterapkan dalam scene 9. Adegan
yang diubah dari membunuh dengan
pisau menjadi memukul dengan batu
sampai akhirnya sang perwira tewas
dan kejadian ini dalam kisah nyata
terjadi setelah Gun Jack menikah,
namun dalam naskah sebelum Gun Jack
menikah.
Gun Jack buron dan kabur ke Jombang
namun tidak sampai setahun kembali ke
Yogyakarta dan ditangkap. (sumber:
tempo.co terbit Sabtu, 20 April 2013 05:44 WIB &
wawancara Dyah)
Diterapkan dalam scene 10, 11 & 12
dengan adegan Gun Jack turun di
terminal, kemudian adegan persidangan
saat hakim mengetuk palu dan Gun
Jack dimasukkan ke dalam penjara.
Gun Jack merupakan anggota PPP
(Partai Persatuan Pembangunan) (sumber:
tempo.co terbit Sabtu, 20 April 2013 05:44 WIB )
Diterapkan dalam scene 13 & 14
dengan adegan Gun Jack berada dalam
sebuah ruangan dengan orang-orang
berseragam hijau dan pawai di jalanan
jogja dengan mobil jip dan motro
berknalpot brong. Nama partai diubah
menjadi PSP (Partai Satuan
Pembangun)
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
65
Kisah Nyata Dalam Skenario
Gun Jack disegani dan orang-orang
pernah berfikir bahwa ia kebal terhadap
senjata tajam. (sumber: Wawancara Wulan)
Diterapkan dalam scene 15 dengan
adegan Gun Jack sedang berkelahi.
Lawannya menusuk perut Gun Jack
namun ternyata tidak tertusuk saat
berbalik badan ternyata di dalam baju
Gun Jack terdapat pistol.
Gun Jack bisa berbaur dengan siapa
saja. (sumber: Wawancara Wulan dan
boombastis.com terbit 19 Januari 2017 17:08 WIB )
Diterapkan dalam scene 16 montage
Gun Jack sedang berbicara dengan
berbagai kalangan.
Gun Jack menikah tahun 1991, anak
pertamanya lahir tahun 1992 dan anak
kedua lahir tahun 1994. (sumber:
Wawancara Wulan)
Diterapkan dalam scene 18 & 19
dengan adegan Gun Jack dan Dyah
sedang bersanding di pelaminan dan
Dyah sedang melahirkan.
Skenario ”GUNARDI” menceritakan tentang seorang anak yang ingin
mengetahui identitas ayahnya. Anak tersebut merupakan anak kedua Gun Jack,
yakni Wulan Mayastika. Berikut rangkuman penerapan kisah nyata untuk
memperlihatkan hubungan Wulan dan Gun Jack dalam skenario:
Tabel 5.2 rangkuman penerapan kisah nyata untuk memperlihatkan hubungan Wulan dan Gun
Jack dalam skenario
Kisah Nyata Dalam Skenario
Gun Jack tidak pernah memperhatikan
sekolah anaknya, bahkan ia tidak
pernah menandatangani rapot anaknya
serta sering keluar kota seperti saat
kejadian bom Bali I & II, kejadian Poso
dan lain sebagainya. (sumber: Wawancara
Wulan)
Diterapkan dalam scene 20 & 21
dengan adegan Wulan sedang
menunggu Gun Jack pulang agar dapat
menandatangani rapot miliknya, scene
ini juga ingin menggambarkan Gun
Jack yang sering pergi keluar kota.
Waktu kecil saat hendak diantar ke
sekolah dengan Dyah, Wulan
menemukan beberapa senjata tajam saat
Diterapkan dalam scene 23 dengan
adegan saat diantar Dyah ke sekolah,
rapot yang diletakkan di dashboar
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
66
Kisah Nyata Dalam Skenario
ia sedang mengikat tali sepatunya, ia
bertanya kepada Dyah atas kepemilikan
senjata tersebut. (sumber: Wawancara Wulan)
mobil jatuh sehingga saat Wulan
hendak mengambil rapot tersebut tanpa
sengaja ia menemukan tumpukan
senjata tajam.
Banyak teman Wulan yang takut main
ke rumahnya, seperti contoh Yuda saat
punya mainan PS baru, tapi teman-
temannya enggan untuk main di rumah
mereka. (sumber: Wawancara Wulan)
Diterapkan dalam scene 24 dengan
adegan diubah saat Wulan dan teman-
temannya sedang membahas tentang
Deva yang tidak jadi ke Bali saat
liburan dikarenakan terjadi peristiwa
pengeboman di Bali. Wulan mengajak
teman-temannya untuk main ke
rumahnya saat liburan nanti, namun
terjadi teman-temannya tidak mau, hal
tersebut membuat Wulan bertanya-
tanya.
Rumah Gun Jack pernah diserang oleh
sekelompok orang yang merupakan
musuh Gun Jack saat Wulan berumur 2
tahun, hal tersebut membuat Wulan
takut dan merupakan awal Wulan
berfikir tentang apa sebenarnya yang
terjadi. (sumber: Wawancara Wulan)
Diterapkan dalam scene 34 & 35
dengan adegan sepulang dari
berdagang, Dyah meminta Wulan dan
Yuda untuk belajar. Tiba-tiba di depan
rumah terdengar ramai, Dyah mengintip
dari jendela, dengan segera ia
membawa Wulan dan Yuda masuk ke
dapur rumah. Para musuh Gun Jack
yang di dalam cerita merupakan rival
partai yang diikuti Gun Jack, yaitu PBI
dengan membabi buta menghancurkan
kaca rumah Gun Jack dan beberapa kali
melemparkan bom molotov ke dalam
rumah.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
67
Kisah Nyata Dalam Skenario
Saat setelah penyerangan rumah, Wulan
bertanya kepada Gun Jack siapa orang-
orang yang melakukan penyerangan
tersebut. Jawaban yang diberikan Gun
Jack itu merupakan orang jahat dan
orang iseng. (sumber: Wawancara Wulan)
Diterapkan dalam scene 41 dengan
adegan Gun Jack pulang dari luar kota
dijemput Rudi, saat di rumah ia
menemui Wulan yang sedang sarapan,
kemudian Wulan bertanya siapa orang-
orang yang melakukan penyerangan
dan Gun Jack menjawab itu adalah
orang jahat dan orang iseng.
Wulan kecil pernah diajak Gun Jack ke
Malioboro, kemudian para pedagang di
sana memberikannya hadiah dari
barang dagangan mereka. (sumber:
Wawancara Wulan)
Diterapkan dalam scene 43 dengan
adegan Gun Jack, Wulan dan Rudi
sedang berjalan di Malioboro. Para
pedagang menegur Gun Jack dengan
penuh hormat, kemudian memberikan
barang dagangan kepada Wulan. Wulan
merasa heran dan ia bertanya kenapa
semua orang ramah dengan Gun Jack.
Gun Jack menjawab dengan cuek
karena dirinya ramah.
Wulan pernah dilihatkan Gun Jack
tentang bagaimana cara Gun Jack
bekerja dengan google earth untuk
mencari orang. (sumber: Wawancara Wulan)
Diterapkan dalam scene 52 montage F
dengan adegan Wulan tanpa sengaja
melihat Gun Jack menggunakan
laptopnya, saat itu Gun Jack sedang
memakai aplikasi google earth dan
membuka video kejadian bom Bali.
Wulan pernah pergi dengan Gun Jack
ke pementasan teater dari seorang
budayawan Yogyakarta, yaitu Cak Nun,
teman dari Gun Jack dan kebetulan
Wulan diundang oleh gurunya yang
Diterapkan dalam scene 60, 61 & 62
dengan adegan saat libur sekolah Gun
Jack melihat ada undangan pementasan
teater milik Wulan kemudian keduanya
berencana untuk datang ke pementasan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
68
Kisah Nyata Dalam Skenario
main di teater tersebut. Saat
menentukan tempat duduk, Gun Jack
berdebat dengan seorang panitia. (sumber:
Wawancara Wulan)
tersebut. Gun Jack mendapatkan tiket
secara gratis dari seorang calo. Saat di
lokasi pementasan, mereka bertemu
dengan Rudi yang juga ingin menonton.
Saat menentukan tempat duduk, Gun
Jack berdebat dengan panitia. Setelah
acara selesai panitia yang ternyata anak
calo meminta maaf dengan Gun Jack.
Wulan pernah membuat SIM, saat itu ia
merasa aneh, karena para polisi terlihat
takut dengan Gun Jack, dan dengan
mudahnya Gun Jack meminta
dibuatkan SIM untuk Wulan yang saat
itu masih berumur 15 tahun. (sumber:
Wawancara Wulan)
Diterapkan dalam scene 69, 70 & 71
saat Wulan membuat SIM pada umur
14 tahun, karena ia pergi sekolah
menggunakan motor.
Wulan pernah menemukan jubah hitam
milik Gun Jack, ia merasa bingung
untuk apa Gun Jack menyimpan jubah
tersebut. (sumber: Wawancara Wulan)
Diterapkan dalam scene 78 dengan
adegan saat Gun Jack baru saja pulang
dari luar kota, Dyah meminta Wulan
untuk mengambilkan pakaian kotor dari
tas Gun Jack, dan menemukan gamis
hitam
Gun Jack merupakan orang yang tidak
sabar, Wulan pernah pergi dengan Gun
Jack ke Malioboro, kemudian Gun Jack
tidak menemukan tempat parkir mobil.
Dengan sesuka hatinya ia menabrak
plang tanda dilarang parkir. Sehingga
timbul perdebatan dengan tukang
parkir, sehingga Wulan pergi
meninggalkan Gun Jack. (sumber:
Diterapkan dalam scene 80 dengan
penambahan adegan Rudi dan anak
buah Gun Jack datang untuk memberi
pelajaran terhadap tukang parkir
tersebut. Saat Gun Jack dan para anak
buah sedang memukuli tukang parkir,
Wulan berusaha melerai namun na’as
tanpa sengaja Gun jack menyikut
Wulan hingga terjatuh. Hal tersebut
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
69
Kisah Nyata Dalam Skenario
Wawancara Wulan) membuat Wulan kesal dan pergi
meninggalkan Gun Jack.
Penerapan cerita kisah nyata yang didapat dari artikel dan wawancara dengan
Wulan Mayastika, anak bungsu Gun Jack dan Dyah Safitri, istri Gun Jack
diwujudkan dalam beberapa scene pada skenario “GUNARDI”.
Gun Jack di penjara karena pernah secara tidak sengaja membunuh seorang
perwira di salah satu cafe di Yogyakarta. Dalam sebuah artikel di tempo.co
menuliskan Gun Jack pernah tidak sengaja membunuh seseorang. Hal tersebut
ditulis berdasarkan penelitian Ulil Amri yang menjelaskan bahwa Gun Jack
pernah terlibat baku hantam dengan seorang perwira militer di Yogyakarta. Dalam
perkelahian itu, sang perwira tewas. Setelah itu Gun Jack melarikan diri dan
bersembunyi di Jombang. Dia menimba ilmu agama di sana. Adegan tersebut
diterapkan dalam scene 9 dan 10.
Transkrip wawancara Wulan:
... kalau kata ibu, dulu Babe itu masuk BIN sekitar tahun delapan puluhan. Dia
direkrut BIN. Tapi aku juga kurang tahu. Dulu tuh Babe nakal banget gitu, trus
sempat masuk penjara juga kan karena berantem, trus gak sengaja nusuk sampai
orangnya meninggal. Tapi cuma satu tahun, aku kurang jelas juga itu karena apa...
Transkrip wawancara Dyah:
... Dia berantem, belain saudaranya, kakaknya. Itu yang ditusuk tuh meninggal.
Jadi istilahnya dia tuh buron ternyata. Enggak tahu tahun berapa, dia masih 20an
kayaknya. Nah yang berantem pertama itu meninggal. Kakaknya sampai kabur ke
Kalimantan dua-duanya. Setelah nikah sama aku mereka baru pada berani pulang.
Setelah itu kasusnya pecah karena dia berantem lagi di daerah Maguwo mana
gitu, nah ketangkep di kantor polisi Depok, Sleman. Akhirnya kasusnya
kebongkar semuakan. Dia tuh ketangkep polisi ....
SC. 9. EXT. HUGOS CAFE. MAGUWO - MALAM - (1988)
CAST: GUN JACK MUDA(20 tahun), PRIA CAFE, BEBERAPA
PENGUNJUNG CAFE
On screen tertulis “1988”
RUDI TUA (V.O.)
Tahun 1988, entah karena sial atau
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
70
apa, dia bentrok sama perwira tinggi
militer di Jogja. Sampai mengakhiri
hidup perwira tersebut.
GUN JACK MUDA sedang baku hantam dengan seorang PRIA CAFE,
suasana terlihat ramai, BEBERAPA PENGUNJUNG CAFE berada di
sekitar kejadian, mereka melihat PRIA CAFE terus memukuli
GUN JACK MUDA sampai akhirnya terjatuh. PRIA CAFE tersebut
terus memukuli wajah GUN JACK MUDA, GUN JACK MUDA yang
hampir sekarat melihat ada batu besar di dekatnya, tangannya
mencoba meraih batu tersebut dan tiba-tiba PRIA CAFE
tersebut tak berdaya sehingga menimpa tubuh GUN JACK MUDA,
terlihat di tangan GUN JACK MUDA terdapat sebuah batu besar
yang sudah berdarah.
RUDI TUA (V.O.)
Setelah kejadian itu, namanya di
dunia Gali Jogja semakin terkenal.
CUT TO:
SC. 10. INT. PESANTREN JOMBANG - SIANG -(1988)
CAST: GUN JACK MUDA, BEBERAPA SANTRI LAKI-LAKI, USTAD
PESANTREN, RUDI TUA
INSERT: CLOSE UP ON papan identitas pesantren “Pesantren
Nurul Qalam, Jombang.”
RUDI TUA (V.O.)
Setelah itu, Babe jadi buron polisi
di Jogja karena kabur ke Jombang. Di
sana Babe belajar ilmu agama.
Di sebuah ruangan, terdapat beberapa SANTRI LAKI-LAKI duduk
bersila, memakai sarung dan juga kopiah, mereka sedang
mendengarkan ceramah dari seorang USTAD PESANTREN. Di tengah
para santri terlihat GUN JACK MUDA yang berambut gondong
memakai kopiah dan juga sarung, membuat dirinya lebih
terlihat dari santri lain, ia dengan serius mendengarkan
ceramah, matanya tajam melihat ke arah USTAD PESANTREN.
CUT TO:
Penerapan cerita kisah nyata lainnya yakni, Gun Jack merupakan anggota
satuan tugas dari PPP (Partai Persatuan Pembangunan) cabang Yogyakarta.
Namun untuk kepentingan privasi sebuah organisasi, dalam naskah skenario
“GUNARDI” nama PPP akan diubah menjadi PSP (Partai Satuan Pandang) dan
terdapat dalam scene 13, 14, dan 100.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
71
Transkrip wawancara Wulan:
... Pokoknya mereka cerita dulu Babe itu punya massa, punya genk gitu. Trus ikut
di partai PPP, jadi SATGAS, satuan apa ya, pokoknya kayak satuan keamanan
gitu. Trus lumayan massanya banyak kan. Kalau dulu partai itu kan PPP, PDI dan
Golkar. Tapi yang punya massa kayak preman itu, PPP dan PDI yang dulu suka
berantem...
SC. 13. EXT. KANTOR PSP - PAGI - (1989)
CAST: GUN JACK MUDA (21 tahun), RUDI (23 tahun), BEBERAPA
ANGGOTA PSP
CLOSE UP ON BELAKANG KEPALA GUN JACK MUDA.
On screen tertulis “1989”
Terlihat dari belakang GUN JACK MUDA berjalan masuk ke dalam
sebuah ruangan, ia memakai seragam hijau. Di dalam ruangan
tersebut terdapat beberapa orang yang juga memakai seragam
yang sama.
RUDI TUA (V.O.)
Pada masa orde baru Babe jadi
anggota Partai Satuan Pembangun atau
PSP
Terdengar salah satu ANGGOTA PSP yang memanggil GUN JACK
MUDA.
ANGGOTA PSP 1
Gun Jack.
GUN JACK MUDA menoleh ke arah sumber suara. Ia mengangkat
satu tangannya sambil tersenyum.
CUT TO:
SC. 14. EXT. JALANAN JOGJA - SIANG - (1989)
CAST: GUN JACK MUDA, SELURUH ANGGOTA PSP, RUDI TUA
RUDI TUA(V.O.)
Di organisasi itu Babe dapat julukan
Gun Jack, dan nama itu yang akhirnya
banyak dikenal orang.
GUN JACK MUDA sedang melakukan pawai di jalan raya bersama
SELURUH ANGGOTA PSP. Ia naik mobil jip, sambil melambaikan
tangan. Di belakangnya banyak motor-motor berknalpot brong
yang membuat suasana menjadi bising.
CUT TO:
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
72
SC. 100. EXT. DEPAN RUMAH - SIANG - (2010) (FLASHBACK)
CAST: WULAN REMAJA, RUDI, DYAH, YUDA, TEMAN GUN JACK 1,
TEMAN GUN JACK 2, TEMAN GUN JACK 3, TEMAN GUN JACK 4, PARA
ANGGOTA PSP, PARA TETANGGA, CALO 1, PARA ANAK JALANAN
On screen tertulis “2010”
Suasana agak ramai, terlihat beberapa karangan bunga dari
berbagai instansi mengucapkan “turut berbelasungkawa atas
meninggalnya Agus Joko Lukito”. Tenda biru terpasang di
depan rumah. Beberapa kursi tersusun di kanan kiri jalan,
terlihat di sana ada PARA ANGGOTA PSP yang memakai kemeja
hijau duduk sambil saling berbincang dengan suara yang cukup
pelan, CALO 1 juga terlihat duduk bersama TEMAN GUN JACK 1,
TEMAN GUN JACK 2, TEMAN GUN JACK 3, TEMAN GUN JACK 4
menyusun kursi-kursi yang kosong. PARA TETANGGA berlalu
lalang, mereka ada memakai baju koko, sarung, dan ada pula
yang memakai kopiah. 3 PSK menggunakan pakaian ketat dan
menutupi kepalanya hanya dengan selendang duduk di kursi,
ketiganya tampak sedih. YUDA REMAJA dan RUDI duduk di depan
rumah, beberapa orang silih berganti berjabat tangan
dengannya, kemudian pergi. WULAN REMAJA dan DYAH datang dan
duduk di sebelah YUDA REMAJA dan RUDI, keduanya memakai
pakaian berwarna hitam. Hidung DYAH merah, matanya sembab
sesekali ia mengeringkan hidungnya dengan tisu yang
dipegangnya.
........
Partai yang diikuti oleh Gun Jack memiliki lawan dari partai lain, yaitu PDI.
Skenario “GUNARDI” nama PDI juga akan diubah menjadi PBI (Partai Banteng
Independen) dan merupakan lawan dari PSP.
SC. 28. EXT. DEPAN MARKAS PBI - MALAM - (2002)
CAST: 8 ANGGOTA PBI
Di depan sebuah bangunan yang dominan berwarna merah,
terdapat papan bertuliskan PARTAI BANTENG INDEPENDEN (PBI)
terdapat beberapa bendera berlogo siluet kepala kambing dan
juga bendera merah putih yang berkibar di depannya. 8
ANGGOTA PBI berada di atas 4 motor yang sudah dinyalakan
sehingga terdengar suara knalpot brong. 4 ANGGOTA PBI yang
mengendarai motor untuk menarik ulur gas motornya, pandangan
seluruh ANGGOTA PBI terlihat serius. ANGGOTA PBI yang
dibonceng ada yang memegang pedang katana, pedang tersebut
diarahkan ke arah tanah, ada memegang bom molotov yang
terbuat dari botol-botol bekas berbahan kaca dan juga
tongkat bambu.
INTERCUT WITH:
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
73
Scene lain untuk menujukkan bahwa PBI merupakan lawan dari PSP yaitu
dalam scene 37, adegan Rudi memberitahu Gun Jack tentang pelaku perusakan
rumahnya saat ia pergi ke luar kota.
SC. 37. EXT. DEPAN BANDARA ADI SUCIPTO YOGYA - PAGI - (2002)
CAST: GUN JACK, RUDI, ORANG LALU LALANG
Banyak ORANG LALU LALANG. RUDI duduk di ruang tunggu
penjemputan bandara. Dari jauh terlihat GUN JACK berjalan
terburu-buru ke arah RUDI sambil membawa tas laptop, koper
kecil berwarna coklat dan sebuah travel bag. RUDI melihat ke
arah GUN JACK datang, dia berdiri untuk menyambut.
RUDI
Wong-wong PBI, kae mung arep golek
masalah, mergane lahan parkir
Malioboro awak dewe sing nyekel.
(Orang-orang PBI, mereka cuma cari
masalah. Gara-gara lahan parkir
Malioboro kita yang pegang.)
GUN JACK
Dyah karo anak-anak piye?
(Dyah dan anak-anak gimana?)
RUDI
Aman, tapi Wulan ketoke luweh kaget.
(Aman, tapi kayaknya Wulan keliatan
lebih syok.)
GUN JACK
Wong-wong kae sing mulai, kudu
dibales!
(Mereka yang mulai, harus dibalas!)
CUT TO:
Penerapan cerita dari kisah nyata ke dalam bentuk naskah skenario lainnya
adalah cerita tentang Gun Jack merupakan seorang ayah yang berbeda dengan
ayah pada umumnya. Faktanya Gun Jack tidak pernah tau tentang perkembangan
sekolah anaknya, terutama Wulan. Bahkan Gun Jack tidak pernah
menandatangani rapot sekolah anak-anaknya. Cerita tersebut digambarkan dalam
scene 20, adegan Wulan yang menunggu Gun Jack pulang ke rumah agar dapat
menandatangani rapot miliknya. Dalam scene ini juga memperlihatkan Gun Jack
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
74
yang jarang pulang ke rumah dan Wulan protes dengan hal tersebut. Serta scene
61 adegan Gun Jack tidak tahu kalau ternyata Wulan sudah libur sekolah.
Transkrip wawancara Wulan:
... Orang anaknya sekolah di mana aja dia (Gun Jack) gak tahu. Aku uda libur
terima rapot aja Babe gak tau,
Transkrip wawancara Dyah:
... tanda tangan dirapot itu gak ada tanda tangan dia (Gun Jack). Pas yang kemarin
itu aja sebelum dia meninggal. Wulan SMA kan minta babenya terus......
SC. 20. INT. RUMAH. RUANG TAMU - MALAM - (2OO2)
CAST: WULAN KECIL (8 tahun), DYAH (32), 2 ORANG PRIA MABUK,
RUDI TUA
On screen tertulis “2002”
RUDI TUA (V.O.)
Semua berawal dari Wulan ngerasa
heran dengan kegiatan Babenya yang
jarang di rumah.
Terdengar suara keriuhan beberapa pria sedang berkumpul di
luar rumah. WULAN KECIL sedang merebahkan tubuhnya di atas
sofa. Wajahnya tampak sedih dan kesal. Kedua tangannya
memeluk sebuah buku rapot. Sesekali 1 tangannya membuka-
tutup buku tersebut. Terdengar suara jam berdenting. WULAN
KECIL melirik ke arah jam dinding, ia melihat jam sudah
menunjukkan pukul 12 malam. Tiba-tiba DYAH keluar dari kamar
sambil mengikat rambutnya, ia terlihat baru bangun tidur.
DYAH
Loh, Nduk kok belum bobok?
(terkejut dan menghampiri Wulan)
WULAN KECIL
Babe kok belum pulang Buk?
DYAH
Gak usah nunggu Babe, bobok aja.
WULAN KECIL
Mau minta tanda tangan Babe buat
rapot, besok dikumpulin.
DYAH
Owalah, yauda sini, ibu tanda
tanganin aja.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
75
WULAN KECIL
Babe aja ah Buk. Biar sekalian Babe
liat nilaiku bagus-bagus.
DYAH
Babe gak pulang, uda sini Ibuk aja
yang tanda tangan.
(mengambil paksa rapot dari Wulan,
kemudian diletakkan di atas meja)
Uda bobok aja, biar besok gak
kesiangan.
(merubah posisi Wulan menjadi duduk)
WULAN KECIL
Ih, ibukk...
(manja)
Babe tuh sering banget nggak pulang,
ngapain si Babe?
(beranjak)
WULAN KECIL berjalan ke arah kamarnya, DYAH menarik nafas
sambil tersenyum kecil, kemudian menandatangani rapot WULAN.
Beranjak dari tempatnya, berjalan ke arah jendela dan
mengintip ke luar rumah, DYAH melihat 2 ORANG PRIA MABUK
sedang berjalan di gang rumahnya, keduanya terlihat mabuk
dan membawa botol minuman.
CUT TO:
SC. 61. BEGIN FLASHBACK - INT. RUMAH. RUANG TAMU - SIANG
(2009)
CAST: GUN JACK (41), WULAN REMAJA (15 tahun)
On screen tertulis “2009”
GUN JACK keluar dari kamarnya, dia terlihat lesu karena baru
saja bangun tidur. Di ruang tamu, WULAN REMAJA sedang duduk
sambil menonton TV.
GUN JACK
Loh, mbak Wulan gak sekolah?
WULAN KECIL
Hah, Babe selalu gitu. Kan ini lagi
liburan semester Be.
GUN JACK
Lah, kok libur-libur terus sih? Anak
SMP sekarang sering libur-libur ya,
uang sekolah bayar terus, tapi
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
76
sering libur. Hmm.
WULAN REMAJA
Apaan si, Babe emang gak pernah
peduli sama sekolahku e.
GUN JACK
Mas Yuda mana?
WULAN REMAJA
Latihan bulu tangkis. Trus habis itu
mau bobok di rumahnya mbah putri.
GUN JACK
Oh, iya.
(mengangguk-angguk)
GUN JACK berjalan kemudian duduk di dekat WULAN KECIL, di
atas meja terdapat sebuah undangan pementasan.
GUN JACK (CONT’D)
Eh undangan siapa ini?
WULAN REMAJA
Itu, pementasan teater Cak Mun, guru
seni rupaku main di situ, jadi aku
diundang, disuruh nonton.
GUN JACK
Oh yauda nonton sama Babe aja.
WULAN REMAJA
Moh, ntar Babe nyari masalah di
sana.
GUN JACK
Ora-ora, Cak Mun kan temen Babe,
Babe juga diundang.
CUT TO:
Penerapan kisah nyata lainnya adalah saat Wulan menemukan beberapa
senjata tajam di dalam mobil yang digunakan Dyah untuk mengantar Wulan ke
sekolah. Wulan merasa ada yang aneh saat ia menemukan beberapa senjata tajam
tersebut dan membuat ia bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi. Hal tersebut
digambarkan dalam adegan sama, hanya saja ada pengembangan alasan Wulan
tiba-tiba dapat menemukan sejata tajam dikarenakan tanpa sengaja rapot miliknya
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
77
jatuh dari dashboard mobil sehingga saat ia mengambil rapotnya ia melihat ada
beberapa senjata tajam. Scene 23 ini juga merupakan lanjutan dari scene 20 saat
Wulan ingin meminta tanda tangan Gun Jack. Letak posisi duduk Wulan juga
berbeda, karena di dalam cerita yang mengantar Wulan ke sekolah adalah Dyah,
sehingga memperlihatkan hubungan kedekatan Wulan dan Dyah, di dalam naskah
Wulan duduk di bagian depan mobil.
Transkrip wawancara Wulan:
... Trus paginya aku dianter sekolah. Trus aku duduk dibelakang kan. Nah
dibawah itu trus lah kok ada kayak samurai. “ini punya siapa bu?” “oh itu punya
Babe ketinggalan”.
SC. 23. INT. MOBIL. PERJALANAN KE SEKOLAH - PAGI - (2002)
CAST: DYAH, WULAN KECIL
DYAH mengendarai mobil. WULAN KECIL duduk sambil bersandar
pada kaca mobil, wajahnya tampak kesal. Tiba-tiba di
perempatan lampu merah, DYAH ngerem mendadak, sehingga buku
rapot yang ada di dashboard pun terjatuh. WULAN KECIL
mengambil buku rapot tersebut, saat sedang mengambil, tak
sengaja ia menarik kain hitam yang menutupi sesuatu, yang
ternyata tumpukan senjata tajam. WULAN KECIL agak sedikit
kaget.
WULAN KECIL
Ini apa buk?
DYAH
Oh, itu punyanya si Babe, kan
kemarin mobil ibuk dipake Babe sama
temen-temennya.
WULAN KECIL mengerutkan dahinya, ia kembali pada posisi
duduk. Kemudian ia meletakkan buku rapot di atas pahanya,
dan kembali WULAN KECIL duduk sambil bersandar pada kaca
mobil, kali ini wajahnya terlihat sedang memikirkan sesuatu.
Sesampainya di depan sekolah, WULAN KECIL bersalaman dengan
DYAH, kemudian membuka pintu mobil dan bersiap untuk turun
dari mobil.
CUT TO:
Wulan semakin merasa bertanya-tanya saat adanya serangan dari musuh Gun
Jack terhadap rumahnya. Hal tersebut diwujudkan dalam scene 28-36, adegan
tambahan yang dibuat yaitu saat musuhnya Gun Jack bersiap untuk menyerang
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
78
rumah dan dibarengin dengan adegan Wulan dan Yuda tengah belajar di ruang
tamu sambil ditemani oleh Dyah. Adegan selanjutnya berkesinambungan dengan
scene 41, saat Gun Jack yang pulang dari luar kota mencoba untuk menenangkan
Wulan, namun Wulan bertanya-tanya tentang apa sebenarnya yang terjadi.
Transkrip wawancara Wulan:
... Dulu waktu aku dua atau tiga tahun di rumahku yang di pinggir jalan bukan di
sini. Tengah malem banyak orang dateng. Aku pikir teman Babe, tau-tau
ngeluarin samurai dan dipecahkan semua kaca rumah. Trus aku, ibu dan kakakku
dibawa masuk ke dalam. Semua tetangga juga takut. Ada sekitar dua mobil gitu.
Itu pertama kali aku lihat musuhnya Babe. Sejak itu aku selalu mikir ini bapakku
kenapa sih sampai ada orang sampai segitunya. Babe cuma bilang itu orang iseng.
Aku taunya baru sekarang-sekarang tu dulu zamannya PPP, PDI yang ada
premannya sampai sekarang sih. Temen-temen Babe yang masih di jalan
konfliknya sama orang PDI.
SC. 34. INT. RUMAH. RUANG TAMU - MALAM - (2002)
CAST: WULAN KECIL, YUDA KECIL, DYAH, 8 ANGGOTA PBI, PARA
TETANGGA
WULAN KECIL sedang mengerjakan tugas sekolahnya, di atas
meja terlihat beberapa buku pelajaran, buku tulis dan alat
tulis, begitu juga dengan YUDA KECIL, DYAH membantu WULAN
KECIL menyelesaikan PRnya. Tiba-tiba terdengar suara knalpot
motor yang digeber dari luar rumah. Terdengar suara seorang
pria.
ANGGOTA PBI 1 (O.S.)
Gun Jack!!!
WULAN KECIL, YUDA KECIL, dan DYAH mendengar kegaduhan
tersebut, ketiganya beranjak dari tempat duduk. DYAH
mengintip dari jendela, begitu juga dengan WULAN KECIL dan
YUDA KECIL yang mengintip dari sisi kiri jendela. WULAN
KECIL melihat di luar rumah sudah rame orang, ada 8 ANGGOTA
PBI yang bersiap menyerang rumah mereka, 4 masih berada di
atas motor karena motor masih dalam keadaan hidup sehingga
suara semakin terasa gaduh. PARA TETANGGA terlihat ketakutan
dan berlarian masuk ke dalam rumah. Dari jendela terlihat
tiba-tiba seorang mengeluarkan sebuah pedang katana. DYAH
langsung menarik WULAN KECIL dan YUDA KECIL dan berlari ke
arah dapur.
INTERCUT WITH:
SC. 36. INT. RUMAH. DAPUR - MALAM - (2002)
CAST: DYAH, WULAN KECIL, YUDA KECIL, RUDI, RUDI TUA
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
79
Terdengar suara motor pergi menjauh dari rumah. DYAH
memegang erat WULAN KECIL dan YUDA KECIL, mereka bersembunyi
di bawah meja. Samar-samar terlihat asap dari arah ruang
tamu. WULAN KECIL terlihat ketakutan. Ia memegang erat
tangan DYAH. RUDI masuk ke dapur melewati asap yang
mengepul. Wajahnya terlihat khawatir, kemudian ia melihat
WULAN KECIL, YUDA KECIL dan DYAH di bawah meja.
RUDI TUA (V.O.)
Dan saat itu, Wulan semakin
bertanya-tanya tentang siapa
sebenarnya Babenya? Kenapa orang-
orang tadi menyerang rumahnya.
SHOT: RUDI MELIHAT WULAN KETAKUTAN.
CUT TO:
SC. 41. INT. RUMAH. DAPUR - PAGI - (2002)
CAST: WULAN KECIL, RUDI, GUN JACK
Terdengar samar-samar suara TV dari ruang tamu. WULAN KECIL
sedang menikmati tiwul. GUN JACK datang menghampiri, wajah
WULAN KECIL tampak kesal.
GUN JACK
Mbak Wulan kok gak sekolah?
WULAN KECIL hanya diam, ia hanya melirik sinis ke arah GUN
JACK. RUDI berjalan mengambil segelas air minum.
GUN JACK (CONT’D)
(duduk di sebelah Wulan)
Mbak Wulan ambilin Babe maem.
WULAN KECIL
(melirik sinis ke arah Gun Jack)
Babe dari mana sih?
GUN JACK
Barusan? Dari ruang tengah, ngobrol
sama ibuk tadi.
WULAN KECIL
Enggak, maksudku tuh Babe kalo gak
pulang itu trus Babe ke mana?
GUN JACK
Babe tuh kerja, keluar kota Mbak
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
80
Wulan.
WULAN KECIL
Kerja apa si, Be? Terus om-om yang
tadi malam itu siapa?
GUN JACK
Hah itu orang iseng. Orang jahat
itu.
WULAN KECIL mengerutkan dahinya.
GUN JACK (CONT’D)
Udah, udah, ambilin Babe tiwulnya,
habis itu daripada kamu cemberut
terus, ntar Babe ajak jalan-jalan ke
Malioboro.
WULAN KECIL tidak menjawab, dia hanya beranjak dari tempat
duduknya berjalan ke arah meja kompor, mengambil piring dan
memindahkan tiwul dari dandang kecil ke piring. Kemudian ia
menaburkan serutan kelapa parut ke atas tiwul tersebut.
WULAN KECIL
(ke arah RUDI)
Pakdhe juga mau?
RUDI
Boleh Nduk, sepiring ya.
WULAN KECIL mengambil 1 piring lagi, dan memindahkan tiwul
ke piring lagi dan menaburi dengan parutan kelapa. Lalu
memberikannya kepada RUDI dan GUN JACK yang sudah duduk di
meja makan.
GUN JACK
Nduk, sekalian ambilin rokok Babe di
dalem tas ya, di tempat yang
kecilnya.
CUT TO:
Gun Jack merupakan orang yang tidak pernah mau membedakan orang dari
jabatannya. Suatu hari ketika Wulan dan Gun Jack datang ke suatu pertunjukkan
teater dari Cak Nun yang merupakan seorang seniman, budayawan, intelektual
muslim, dan juga penulis asal Jombang, Jawa timur. Saat itu Gun Jack harus
beradu pendapat dengan seorang panitia. Kursi-kursi sudah penuh, hanya ada 1
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
81
slot yang masih kosong, Gun Jack hendak duduk di sana, namun seorang panitia
datang menegurnya. Panitia tersebut menjelaskan bahwa kursi itu sudah dipesan
oleh Amir Rais. Nama Amir Rais dalam skenario “GUNARDI” akan di rubah
menjadi mantan ketua MPR. Karena, pada saat itu tahun 2005, Amir Rais sendiri
menjadi ketua MPR pada tahun 1999-2004. Adegan ini digambarkan dalam scene
62-65. Nama Cak Nun juga diubah menjadi Cak Mun. Untuk membuat adegan
menjadi berkesinambungan, dalam naskah tokoh panitia 1 merupakan anak dari
calo 1.
Transkrip wawancara Wulan:
... Trus ada kan waktu nonton teater. Babe kan gak suka sama Amin Rais. Trus
kita tuh nonton teaternya Cak Nun yang temen Babe. Guru seni rupaku juga main
disana jadi disuruh nonton. Trus pas sampai sana “Ayo beli tiket” Kata Babe gak
usah beli tiket tuh uda ada temen Babe. Jadi calo-calo tiket tuh kenal Babe. Uda
masuk kan di TBY Cuma uda pernah tapi ada satu spot di tengah yang paling
enak view nya kosong. Trus Babe bilang ayo duduk situ. Aku mah ngikut aja.
Cuma heran kok orang-orang gak pada duduk disitu. Trus ada panitianya dateng
“Pak maaf ini udah dipesen buat Pak Amin Rais”. Babe tetap kekeh, trus aku
bilang udah pulang aja kalau gak mau pindah. Tapi Babe tetep marah-marah.
Babe gak suka sama Amin Rais. Trus ternyata panitianya gitu ada yang anaknya
temen Babe kan. Abis acaranya selesai malah minta maaf....
....Jadi teaternya itu tentang garuda, jadi tentang kritik sosial, pancasila yang
sekarang dibelokkan. Nilai-nilainya dibelokkan rakyat dibodohi oleh pancasila
malahan.
SC. 62. EXT. DEPAN CONCERT HALL TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA -
MALAM - (2009)
CAST: GUN JACK, WULAN REMAJA, RUDI, PARA CALO, CALO 1, PARA
PENGUNJUNG TBY
INSERT: BACKDROP TEATER SANGGAR CAK MUN DENGAN JUDUL
PANCASILA LAMBANG NEGARA
Suasana ramai, PARA PENGUNJUNG TBY berlalu lalang di depan
pintu masuk. Beberapa orang terlihat duduk di angkringan dan
wedang ronde yang ada di depan gedung. Terlihat PARA CALO
tiket berdiri di sekitar pintu masuk sambil menawarkan
tiketnya kepada para pengunjung yang datang.
WULAN REMAJA berjalan bersama GUN JACK, keduanya berjalan
menuju ke arah pintu masuk. Saat hampir sampai mereka
bertemu dengan RUDI yang sedang menikmati segelas kopi.
WULAN REMAJA
Pakdhe.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
82
(memanggil)
RUDI menoleh ke sumber suara, matanya liar mencari orang
yang memanggil namanya.
WULAN REMAJA (CONT’D)
Be, itu Pakdhe Rudi.
(ke arah Gun Jack)
Pakdhe.
(melambaikan tangan)
RUDI melihat WULAN REMAJA, melambaikan tangan, kemudian
menghabiskan sisa kopi, memberikan uang kepada pedagang lalu
beranjak mendekati WULAN REMAJA dan GUN JACK. GUN JACK
memperhatikan suasana sekitar.
WULAN REMAJA (CONT’D)
Loh, Pakdhe juga mau nonton teater?
RUDI
Ya kan, ini teaternya temen Pakdhe
sama Babemu.
WULAN REMAJA
Yauda yuk kita beli tiket.
GUN JACK
Uda gak usah beli tiket.
WULAN REMAJA mengerutkan dahinya. GUN JACK masih
memperhatikan orang-orang yang ada di dekat pintu masuk.
GUN JACK (CONT’D)
Ituloh, ituloh ada temen Babe.
(menunjuk ke arah para calo)
GUN JACK berjalan mendekati CALO 1 yang ada di dekat PARA
CALO, RUDI dan WULAN mengikuti dari belakang.
GUN JACK (CONT’D)
Kowe duwe tiket rak?
(Kamu punya tiket gak?)
CALO 1
Wonten Pak. Monggo.
(Ada pak. Ini Pak.)
(menunjukkan tiket)
GUN JACK
Piro?
(Berapa?)
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
83
CALO 1
Mboten sah Pak.
(Udah, gak usah Pak.)
(memberikan 3 tiket kepada Gun Jack)
CUT TO:
SC. 63. INT. PINTU MASUK CONCERT HALL TAMAN BUDAYA YOGYA -
MALAM - (2005)
CAST : WULAN REMAJA, GUN JACK, RUDI, PENJAGA TIKET, PARA
PENGUNJUNG
Suasana terdengar riuh. Beberapa PARA PENGUNJUNG sedang
mengantri masuk ke dalam gedung, begitu pula dengan GUN
JACK, WULAN REMAJA dan RUDI.
WULAN REMAJA
Babe tuh, piye sih? Itu kan
mereka jualan, seharusnya kita
beli.
GUN JACK
Loh, Babe kan tanya berapa. Dia
bilang gak usah, yauwes.
WULAN REMAJA
Ah, Babe basa-basi aja kan. Dia
kan juga nyari uang Be.
GUN JACK
Uda, gak apa-apa ntar dia dapet
rejeki lagi.
(tertawa kecil)
WULAN REMAJA mengerutkan dahinya, ia kesal dengan perlakuan
GUN JACK. WULAN REMAJA melihat ke arah RUDI yang berada di
belakangnya, RUDI hanya tersenyum kecil.
Ketiganya bersiap untuk masuk. GUN JACK yang berada di
barisan paling depan memberikan tiketnya kepada PENJAGA
TIKET masuk. Kemudian tiket disobek oleh PENJAGA TIKET, dan
ketiganya masuk ke dalam gedung.
CUT TO:
SC. 64. INT. DALAM CONCERT HALL TBY - MALAM - (2009)
CAST : WULAN REMAJA, GUN JACK, RUDI, PARA PENGUNJUNG,
PANITIA 1, PANITIA 2
GUN JACK, WULAN REMAJA dan RUDI masuk ke dalam, ketiganya
berjalan menuju kursi. Kursi-kursi sudah hampir penuh, hanya
terlihat beberapa kursi di bagian-bagian pinggir yang masih
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
84
kosong, GUN JACK, WULAN REMAJA dan RUDI memperhatikan
suasana sekitar dan mencari tempat duduk yang tepat. GUN
JACK melihat ke arah 1 slot kursi di bagian tengah yang
masih kosong.
GUN JACK
Hayo duduk situ aja.
(menunjuk ke bagian tengah)
GUN JACK berjalan ke bagian tengah, WULAN REMAJA dan RUDI
mengikuti. Ketiganya duduk di kursi kosong tersebut. WULAN
REMAJA terlihat bingung dan melihat ke kanan dan ke kiri,
sedangkan GUN JACK dan RUDI duduk santai di kursinya. Dari
kejauhan PANITIA 1 & PANITIA 2 memakai baju yang sama sedang
berdiskusi sambil menunjuk ke arah WULAN REMAJA, RUDI, dan
GUN JACK duduk. PANITIA 1 kemudian mendatangi GUN JACK.
PANITIA 1
Pak, maaf ini kursi VIP, untuk
mantan ketua MPR.
RUDI
Kenapa mas?
GUN JACK
(menyela)
Hah? Mantan ketua MPR? Mana?
PANITIA 1
Iya pak, Beliau belum datang tapi
ini sudah dipesan untuk mantan ketua
MPR dan keluarga.
GUN JACK
Loh gabisa dong, kita kan datang
duluan.
WULAN REMAJA
Babe uda, Hayo kita pindah aja.
GUN JACK
Wegah, orang kita juga beli tiket
kok. Uda sini aja, tempatnya juga
enak.
PANITIA 1
Tapi sudah dipesan Pak.
GUN JACK
Mana mantan ketua MPR? Saya mau
bilang sama dia biar disuruh duduk
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
85
paling belakang, orang dia dateng
paling terlambat. Kita sama semua
beli tiket.
Para penonton lainnya fokus pada GUN JACK, WULAN REMAJA
menjadi malu.
WULAN REMAJA
Be, yauda pulang aja, kalo Babe gak
mau pindah kita pulang aja, gak enak
sama yang lain.
GUN JACK
Yowes, yuk pindah wae.
(beranjak dan berjalan ke arah kursi
lainnya)
WULAN REMAJA dan RUDI mengikuti GUN JACK. Penonton masih
memperhatikan ketiganya.
GUN JACK (CONT’D)
Opoe pejabat ki, minta
diistimewakan, datangnya telat, ra
ngantri beli tiket, Babe tuh ra
seneng e kayak gitu.
WULAN REMAJA
Yaudadeh Be.
GUN JACK, WULAN REMAJA dan RUDI duduk di kursi kosong bagian
belakang. Tidak lama kemudian pementasan teater dimulai,
tirai di panggung concert hall terbuka.
CUT TO:
SC. 65. EXT. DEPAN CONCERT HALL TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA -
MALAM - (2009)
CAST: WULAN REMAJA, GUN JACK, RUDI, PARA PENGUNJUNG, PANITIA
1, CALO 1
WULAN REMAJA, GUN JACK, RUDI berjalan ke arah parkiran.
WULAN REMAJA
Bagus ya Pakdhe teaternya, ada
banyak pesan-pesan tentang
Pancasila.
RUDI
Iya, ho’oh Pancasila sekarang uda
banyak dibelokkan. Rakyat malah
dibodohi sama Pancasila.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
86
Tiba-tiba CALO 1 dan PANITIA 1 datang menghampiri GUN JACK.
CALO 1
Pak Gun, niki putra kulo, ajeng nyuwun
ngapunten ning sampean.
(Pak Gun, ini anak saya, mau minta maaf.)
PANITIA 1
Maaf ya Pak, tadi saya galak. -
WULAN REMAJA
Gapapa mas, emang Bapak saya kok yang salah.
GUN JACK tertawa.
GUN JACK
(tertawa)
Haha, tadi nganu ya, kamu pasti setres ya?
(tertawa)
Gapapa, saya emang suka bercanda.
WULAN REMAJA mengerutkan dahinya, ia merasa kesal.
WULAN REMAJA
Oposih Babe, nggak lucu Be.
(kesal)
WULAN REMAJA kesal, melihat GUN JACK yang terus tertawa.
RUDI memperhatikan WULAN REMAJA yang tampak begitu kesal
dengan GUN JACK.
CUT TO:
Gun Jack bisa berbaur dengan kalangan apa saja, termasuk dengan polisi-
polisi di Yogyakarta. Salah satunya saat Wulan hendak membuat SIM, saat itu
Wulan semakin bingung, kenapa para polisi takut bahkan Gun Jack bisa
sesukanya memerintah para polisi. Adegan ini digambarkan dalam scene 69-71.
Dari hasil wawancara dengan Wulan, ia menyebutkan Gun Jack bertemu dengan
KAPOLDA di kantor polisi tersebut. Namun di dalam naskah akan diubah
menjadi KAPOLRES karena di dalam naskah, Wulan mengurus SIM di
POLRESTA Ngupasan.
Transkrip wawancara Wulan:
... Dulu aku pernah bikin SIM. Usia masih 15. Trus Babe di sana Cuma bilang
sama satu orang “nih anakku mau bikin SIM” trus aku ditinggal sama Babe. Trus
kan di sana antri tapi petugasnya bilang ini nih anaknya Pak Gun, trus aku masuk
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
87
aja. Aku jadi gak enak sama yang antri, aku trus nulis doang umurku 15 trus
mereka bilang nanti diganti 17 ya mba “trus babeku itu kemana ya” “oh itu
ketemu sama kapoldanya” Babe datang trus suruh buru-buru. Petugasnya ampe
ketakutan gitu. Trus kapoldanya keluar keliatan akrab gitu lho sama babe, aku
dikenalin. Trus dia bilang ini lho anak buahmu lama. Trus kapoldanya tuh
marahin anak buahnya. Sebel deh aku keg gitu. Gak paham kok dia berani ya.
Brimop, polisi gitu pada cari orang tuh mina tolongnya sama Babe.
SC. 69. EXT. DEPAN KANTOR POLISI - SIANG - (2009)
CAST: WULAN REMAJA, GUN JACK, PARA POLISI, POLISI 1
WULAN REMAJA dan GUN JACK berjalan ke arah pintu masuk
kantor, terdapat beberapa orang yang sedang antri mengurus
SIM.
GUN JACK
Eh, ini anakku mau buat SIM.
(berbicara ke arah polisi 1)
Eh, iki anakku arep nggawe SIM.
GUN JACK pergi meninggalkan WULAN REMAJA.
WULAN REMAJA
Babe mau ke mana?
GUN JACK
Babe mau ke sana.
(menunjukkan ke sebuah ruangan)
WULAN REMAJA ditinggal bersama
POLISI 1.
POLISI 1
Mari mbak ayo masuk.
WULAN REMAJA merasa canggung karena melewati orang-orang
yang sedang antri, sedangkan GUN JACK melenggang dengan
santai. WULAN REMAJA pun berjalan masuk ke dalam ruangan
dengan POLISI 1.
CUT TO:
SC. 70. INT. RUANGAN KANTOR POLRESTA NGUPASAN - SIANG -
(2009)
CAST: WULAN REMAJA, POLISI 1, POLISI 2, POLISI 3
WULAN REMAJA masuk, wajahnya terlihat canggung. WULAN REMAJA
berjalan mengikuti POLISI 1. POLISI 1 mempersilahkan WULAN
REMAJA duduk di depan POLISI 2.
POLISI 1
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
88
Iki anake Pak Gun.
(berbicara ke arah Polisi 2)
(Anaknya Pak Gun.)
POLISI 2
Oh iyo, iyo.
(sibuk)
POLISI 1
Mari mbak silahkan duduk.
WULAN REMAJA
(duduk)
Ia pak, makasih.
WULAN REMAJA masih terlihat canggung, ia melihat ke kanan
dan ke kiri sambil memberikan senyuman kecil.
POLISI 2
Mau buat SIM apa mbak?
WULAN REMAJA
Motor pak.
POLISI 2
(memberikan kertas pengisian data)
Oh iya, ini diisi dulu.
WULAN REMAJA mengambil kertas tersebut, mengambil pulpen
yang ada di atas meja, lalu mengisi data diri untuk
kebutuhan pembuatan SIM. Ia menuliskan namanya Wulan
Mayastika, tempat tanggal lahir 7 Mei 1994, umur 14 tahun.
Setelah mengisi semua data diri, WULAN REMAJA memberikan
kertas tesebut kepada POLISI 2 kembali.
WULAN REMAJA
Ini pak, uda.
POLISI 2
Oh iya.
(mengambil kertas)
POLISI 2 membaca data yang ditulis oleh WULAN REMAJA.
POLISI 2 (CONT’D)
Mbak, ini kalo umurnya 14 gabisa,
diganti jadi 17 ya.
WULAN REMAJA
Oh iya, iya.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
89
POLISI 2 mengubah tulisan pada kolom umur menjadi 17 tahun.
POLISI 2
Sekarang foto dulu ya, duduk di
situ, mbak.
(menunjuk ke tempat foto)
WULAN REMAJA beranjak dan berpindah duduk di tempat foto,
seorang polisi lainnya bersiap untuk memotret WULAN REMAJA.
POLISI 3
Siap ya, 1, 2,3
Flash kamera mengenai wajah WULAN REMAJA.
CUT TO:
SC. 71. INT. RUANGAN KANTOR POLRESTA NGUPASAN - SIANG -
(2009)
CAST: WULAN REMAJA, GUN JACK, POLISI 1, POLISI 2, POLISI 3,
KAPOLRES
WULAN REMAJA berdiri di dekat meja POLISI 2, ia melihat ke
kanan dan ke kiri, mencari GUN JACK.
WULAN REMAJA
Babeku tadi ke mana ya?
POLISI 2
Oh itu, paling di dalam situ.
(menunjuk ke arah sebuah ruangan)
WULAN REMAJA melihat ke arah ruangan yang ditunjuk. Di
depannya terlihat tulisan ruangan KAPOLRES. Tiba-tiba GUN
JACK keluar dari ruangan tersebut dan berjalan ke arah WULAN
REMAJA.
GUN JACK
Piye? Wis dadi rung punyane anakku?
(Gimana? Uda jadi belom punya
anakku?)
POLISI 2
Sekedap pak, nembe proses.
(Bentar pak, ini lagi diproses.)
(sibuk)
GUN JACK
Dicepetke yo.
(Dicepatin ya)
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
90
WULAN
Sabar Be, ini baru isi data-data.
GUN JACK
Sek cepet yo, nek iso dadi dino iki.
(Cepet ya, harus jadi sekarang.)
POLISI 2
Nggih pak, sekedap.
(Ya pak bentar, bentar.)
(sibuk dan ketakukan)
KAPOLRES keluar dari ruangannya. Kemudian menghampiri GUN
JACK yang sedang menunggu POLISI 2 membuat SIM.
GUN JACK
Iki anakku, lagi gawe SIM. Salim
dulu mbak Wulan. Kuwi loh anak
buahmu, suwi banget le gawe SIM.
(Ini anakku, bust SIM, salam dulu
Mbak Wulan. Itu loh anak buahmu,
lama banget buat SIM.)
WULAN REMAJA berjabat tangan dengan KAPOLRES.
KAPOLRES
Ini anaknya Pak Gun mau pergi,
didulukan.
POLISI 2
Siap. sedang diproses.
WULAN REMAJA mengerutkan dahinya, ia bingung melihat GUN
JACK begitu ditakuti.
CUT TO:
Dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota BIN, Gun Jack akan
melakukan penyamaran, dengan menggunakan pakaian-pakaian yang tidak dapat
dikenali dan menggunakan berbagai kartu identitas yang berbeda. Kejadian
tersebut diwujudkan di scene 78, saat Wulan diminta Dyah untuk mengambil
pakaian kotor dari tas milik Gun jack yang baru saja pulang dari luar kota karena
menjalankan tugasnya sebagai anggota BIN. Wulan menemukan gamis hitam dari
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
91
tas milik Gun Jack, hal itu membuat ia bertanya-tanya untuk apa ayahnya
menyimpan gamis tersebut. Saat ia bertanya kepada Gun Jack atas kepemilikan
gamis tersebut, Gun Jack berusaha untuk menutupinya dari Wulan.
Transkrip wawancara Wulan:
... Setelah Babe kasih tau dia itu Bin, Yah aku rasa benar Babe itu anggota BIN,
soalnya aku pernah nemu jubah hitam kayak mukenah gitu, sama kartu identitas
namanya beda-beda, kayak osama, apalah gitu.
SC. 78. INT. RUMAH. KAMAR GUN JACK - SIANG - (2009)
CAST: WULAN REMAJA, DYAH
WULAN REMAJA meletakkan travel bag ke atas meja.
DYAH (V.O.)
Mbak Wulan, minta tolong itu baju
kotor Babe di tasnya dikeluarin ya,
tarok di tempat kain kotor.
WULAN REMAJA
Iya buk.
WULAN REMAJA kemudian membuka tas tersebut, kemudian
mengeluarkan pakaian-pakaian dari tas tersebut. Tiba-tiba
dia menemukan sebuah kain hitam besar. Direntangkan kain
tersebut, ternyata sebuah gamis. WULAN REMAJA bingung, ia
memperhatikan gamis tersebut. Kemudian dibongkarnya kembali
isi tas tersebut, dia menemukan 2 gamis lainnya. Selain itu,
WULAN REMAJA juga menemukan kamera-kamera kecil di sisi lain
tas.
CUT TO:
SC. 79. INT. RUMAH. DAPUR - SIANG - (2009)
CAST: GUN JACK, WULAN, DYAH, RUDI
GUN JACK dan RUDI sedang makan di meja makan. DYAH sibuk
mencuci piring. WULAN REMAJA datang sambil membawa beberapa
pakaian berjalan ke arah kamar mandi.
WULAN REMAJA
Ini buat apasih be? ngapai Babe beli
kek gini?
(menunjukkan gamis hitam tersebut)
GUN JACK
Gapapa, koleksi aja.
WULAN REMAJA mengerutkan dahinya,
lalu berjalan ke arah kamar mandi.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
92
GUN JACK (CONT’D)
Mbak Wulan, ntar malem temenin Babe
ke Malioboro ya. Malam mingguan.
WULAN (O.S.)
Iya.
CUT TO:
Scene lainnya untuk menunjukkan hal tersebut adalalah pada scene 52.
montage F. Wulan melihat beberapa kartu identitas dengan berbagai nama dari
dompet Gun Jack.
SC. 52. MONTAGE - (2005)
CAST: WULAN KECIL (11 tahun), GUN JACK
A) INT. RUMAH. DEPAN KAMAR GUN JACK - SIANG
WULAN KECIL mengintip GUN JACK yang sedang tidur dari pintu
kamar GUN JACK
B) EXT. DEPAN RUMAH - SIANG
WULAN KECIL melihat GUN JACK sedang mengasah pedang.
C) EXT. DEPAN RUMAH - SIANG
WULAN KECIL melihat GUN JACK sedang menerima uang setoran
dari BEBERAPA ANAK BUAH GUN JACK.
D) INT. RUMAH. KAMAR - SIANG
WULAN KECIL menemukan beberapa tiket pesawat dan kereta ke
berbagai kota atas nama Agus Joko Lukito.
E) INT. RUMAH. RUANG TAMU - SIANG
WULAN KECIL melihat GUN JACK sedang menggunakan laptopnya,
Wajahnya tampak serius, ia sedang menggunakan aplikasi
google earth. kemudiana GUN JACK sedang melihat sebuah video
dari laptopnya, tiba-tiba terdengar suara ledakan dari video
tersebut. Dari kejauhan WULAN KECIL mengerutkan dahinya saat
mendengar suara tersebut.
F) INT. RUMAH. KAMAR GUN JACK - SIANG
WULAN KECIL melihat GUN JACK menukarkan dompetnya yang satu
dengan dompetnya yang lain, lalu kemudian GUN JACK keluar
dari kamar, WULAN KECIL pun masuk dan melihat isi dompet
tersebut, dia melihat ada beberapa kartu identitas dengan
nama yang berbeda-beda seperti Osama, Tengku Revan, Badrul,
I Ketut Wayong namun menggunakan foto GUN JACK. WULAN KECIL
terlihat bingung.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
93
CUT TO:
Gun Jack pernah berkelahi dengan seorang tukang parkir di Malioboro. Gun
Jack sosok orang yang tidak sabar. Saat mengunjungi Malioboro, Gun Jack sering
kesulitan mencari tempat parkir mobil, sehingga sering kali ia parkir di tempat
yang ada plang tanda dilarang parkir, bahkan ia pernah menabrak plang dilarang
parkir tersebut. Hal tersebut digambarkan dalam scene 80-81 saat Gun Jack dan
Wulan sedang pergi ke Malioboro, Gun Jack ingin memarkirkan mobilnya, namun
ia tidak dapat menemukan tempat kosong untuk mobilnya. Kemudian ia menabrak
plang tanda dilarang parkir, sampai akhirnya berdebat dengan tukang parkir.
Dalam naskah, Gun Jack menelepon anak buahnya untuk mengeroyok tukang
parkir tersebut. Wulan tidak suka dengan sikap Gun Jack, ia marah dan pergi
meninggalkan Gun Jack dengan berjalan kaki. Gun Jack menyusul Wulan, Wulan
berkata bahwa dirinya tidak suka dengan sikap Gun Jack. Kemudian hujan turun
cukup deras.
Transkrip wawancara Wulan:
... Sebenernya yang gak terlupakan yang dia bareng tukang parkir itu pas di
Malioboro, trus pokoknya dia kan selalu cari masalah kan. Jadi ada tiang gitu
dilarang parkir, trus dia tabrak pake mobil tukang parkirnya keluar “Pak gak boleh
parkir disini” Yah uda dia tabrak. Aku kan males. Dia kan suka bikin orang stres
gitu. Tukang parkirnya kan gak tahu Babe, dia marah trus manggil teman-
temannya. Tapi temen-temennya dateng “eh Pak Gun..Pak Gun..” Mereka malah
minta maaf. Trus kadang Babe manggil temen-temennya dan aku marah. Trus dia
minta maaf. Aku bilang aku enggak mau pergi lagi sama Babe kalau Babe gak
mau parkir yang bener. Dia tuh sering cari masalah, trus ketawa-ketawa, aku gak
paham. Buat dia itu lucu. Itu berulang kali sehingga aku tiap pergi minta naik
motor aja biar parkir gampang. Dia tuh orangnya tuh emang gak sabaran gitu lho
mas. Jadi malam minggu kan di Malioboro lowong, tapi dia gak mau cari, dia
bilang disana lowong padahal uda ada P. Dia selalu tabrak. Kalau ketemu tukang
parkir yang udah kenal ya udah gak apa-apa Pak Gun. Tapi kalau baru kadang
tukang parkirnya baru kerja sehari langsung keluar ya gara-gara babe. Aku tanya
Babe tuh gak kasian po? “Gak apa-apa nanti dapat kerjaan lagi” Selalu kek gitu.
SC. 80. EXT. JALAN MALIOBORO - MALAM - (2009)
CAST: WULAN REMAJA, GUN JACK, TUKANG PARKIR, RUDI, TEMAN GUN
JACK 1, TEMAN GUN JACK 2, dan TEMAN GUN JACK 3
INSERT: Sebuah mobil sedan merah berjalan memasuki jalan
Malioboro. Suasana kota saat itu sangat ramai, banyak
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
94
kendaraan yang sudah terparkir di sana.
Di dalam mobil, WULAN REMAJA sedang bersama GUN JACK yang
mengendarai mobil. GUN JACK melihat ke kanan dan ke kiri,
matanya tajam mencari tempat parkir yang kosong, sudah agak
berjalan jauh dan tak kunjung menemukan tempat parkir, GUN
JACK agak kesal. Di kiri jalan terdapat satu spot yang
kosong, namun di sana berdiri sebuah plang tanda dilarang
parkir. Tiba-tiba GUN JACK menabrakkan mobilnya ke plang
tersebut. Sontak WULAN REMAJA kaget.
GUN JACK tanpa terlihat bersalah turun dari mobil. Dari
kejauhan seorang TUKANG PARKIR datang menghampiri.
TUKANG PARKIR
Pak niki mboten saget parkir wonten
mriki.
(Pak ini kan gak boleh parkir di
sini.)
GUN JACK
Jare sopo?
(Kata siapa?)
TUKANG PARKIR
Niki wonten tandanipun.
(Kan ada tandanya.)
GUN JACK
Endi tandane?!
(Mana tandanya?!)
TUKANG PARKIR
(nada tinggi)
Ning tetep mboten saged parkir
wonten mriki.
(Tapi tetap gak bisa parkir di sini
pak!)
Dari dalam mobil, WULAN REMAJA melihat GUN JACK berdebat
dengan TUKANG PARKIR, GUN JACK agak diam, wajahnya agak
kesal. kemudian berjalan agak menjauh dari TUKANG PARKIR dan
terlihat sedang menelfon seseorang. TUKANG PARKIR terlihat
agak kesal, ia memukul-mukul bagian depan mobil GUN JACK,
WULAN REMAJA yang ada di dalamnya agak sedikit ketakutan.
Tiba-tiba RUDI, TEMAN GUN JACK 1, TEMAN GUN JACK 2, dan
TEMAN GUN JACK 3 datang menaiki 2 MOTOR CB.
TEMAN GUN JACK 1
Opo? Arep sok-sok an?
(apa mau sok-sok an)
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
95
(membentak)
TUKANG PARKIR terlihat agak bingung, tonjokan seorang pria
mendarat di pipi TUKANG PARKIR.
WULAN REMAJA terkejut, ia keluar dari mobil dan melihat
RUDI, GUN JACK dan TEMAN GUN JACK 1, TEMAN GUN JACK 2, dan
TEMAN GUN JACK 3 memukuli TUKANG PARKIR. WULAN REMAJA tak
kuasa melihat kejadian tersebut, suasana ramai, ia terlihat
malu karena orang-orang berkumpul melihat kejadian tersebut.
WULAN REMAJA berusaha untuk melerai, namun tanpa sengaja
sikut GUN JACK mengenai pipinya hingga terjatuh. GUN JACK
terkejut dan langsung menghampiri WULAN REMAJA. WULAN REMAJA
berdiri dan kemudian pergi sambil memegangi pipinya. GUN
JACK melihat WULAN REMAJA yang berjalan semakin jauh,
kemudian ia mengejar WULAN REMAJA.
Langkah kaki WULAN REMAJA terhenti karena GUN JACK menarik
tangan WULAN REMAJA. WULAN REMAJA membalikkan badan sambil
terus memegangi pipinya. Mata WULAN REMAJA berkaca-kaca,
namun tidak melihat ke arah GUN JACK, seolah ia tidak ingin
berbicara dengan GUN JACK. GUN JACK memperhatikan WULAN
REMAJA.
GUN JACK
Nggak, besok nggak bakal gitu lagi.
WULAN REMAJA
Wulan benci Babe!
WULAN REMAJA pergi meninggalkan GUN JACK yang hanya terdiam.
CUT TO:
SC. 81. EXT JALANAN - MALAM - (2009)
CAST: WULAN REMAJA, GUN JACK
WULAN REMAJA berjalan kaki seorang diri. Wajahnya tampak
sedih, tangannya terus memegangi pipinya. Dari belakang
terlihat sebuah mobil sedan merah datang mengikuti, lalu
berhenti. GUN JACK turun dari mobil, dan menghampiri WULAN
REMAJA yang terus berjalan.
WULAN REMAJA
Wulan gak mau pergi sama Babe lagi,
kalo Babe kayak gitu.
(tanpa melihat ke arah GUN JACK)
GUN JACK
Iyo, iyo Babe gak akan kayak gitu
lagi. Tukang parkirnya aja yang
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
96
salah, dia gak tau apa Babe ini
siapa?
(sombong)
WULAN REMAJA terdiam, ia melihat GUN JACK yang berdiri di
depannya, mata WULAN REMAJA berkaca-kaca, nafasnya berat,
seolah ia menahan amarahnya.
WULAN REMAJA
Hah? Siapa Be? Babe emang siapa??
Enggak cuma tukang parkir Be, Wulan
yang anak kandung Babe aja gak tau
Babe itu sebenarnya siapa? Pekerjaan
asli Babe apa? Wulan gak tau Be!
(terdiam sejenak)
Yang Wulan tau, siang Babe tidur,
malem Babe pergi gak tau kemana,
jarang pulang ke rumah, keluar kota
terus.
(menangis)
Wulan juga gatau Babe itu siapa
be??? Gak tau!
Terdengar suara petir bergemuruh. WULAN REMAJA pergi
meninggalkan GUN JACK yang terdiam.
CUT TO:
Wulan mengetahui Gun Jack adalah anggota BIN dari Gun Jack yang
langsung memberi tahu kepada Wulan. Hal itu dilakukan Gun Jack karena Wulan
sempat membenci Gun Jack dan tidak berkomunikasi dengan Gun Jack dalam
waktu yang cukup lama. Dalam naskah, adegan tersebut akan diganti dengan
Wulan mengetahui Gun Jack anggota BIN dari Rudi, saat 7 tahun setelah Gun
Jack meninggal dunia dan Wulan akan menikah dengan Bayu. Adegan tersebut
diwujudkan pada scene 102-105.
Transkrip wawancara Wulan:
Jadi dulu Babe tuh karena aku sering ngambek kan, terus aku pernah marah
banget sama Babe, dan ngambeknya lama, terus akhirnya Babe ngajak aku untuk
ngobrol berdua, terus dia nunjukin kartu identitas keanggotaan BIN, terus Babe
bilang Babe maunya kamu bangga punya orang tua kaya Babe........
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
97
SC. 102. INT. RUMAH. RUANG TAMU - SIANG - (2017)
CAST: WULAN, RUDI TUA, BAYU, DYAH
WULAN (O.S.)
Assalamualaikum.
DYAH datang dari arah dapur.
DYAH
Udah nyekarnya?
(berdiri di dekat sofa)
WULAN
Uda bu.
WULAN masuk ke dalam rumah sambil memegangi RUDI TUA yang
kemudian duduk di sofa tamu, BAYU masuk ke dalam rumah dan
kemudian ikut duduk.
WULAN (CONT’D)
Mas Yuda uda pulang bu?
DYAH
Belum, tadi katanya lembur, supaya
bisa cuti waktu nikahan kamu.
WULAN
(mengangguk)
Bentar ya aku ke belakang dulu.
WULAN berjalan ke arah dapur. RUDI TUA menganggukkan kepala
ke arah DYAH, seolah sudah mengerti maksud RUDI TUA, DYAH
pun berjalan masuk ke dalam kamarnya. Tidak lama kemudian ia
keluar sambil membawa sebuah koper kecil berwarna coklat
yang kemudian diberikan kepada RUDI TUA. Dari arah dapur
WULAN datang sambil membawa nampan yang berisi 2 gelas teh,
dan sepiring jajanan pasar. WULAN meletakkannya ke atas meja
tamu, kemudian duduk di sebelah BAYU. RUDI tua memberikan
koper kecil berwarna coklat tersebut ke pada WULAN.
WULAN (CONT’D)
Apa ini pakdhe? Bukannya ini tas
Babe?
RUDI TUA
Bukalah. Kodenya tanggal lahir kamu.
WULAN meletakkan koper tersebut di atas pahanya dan kemudian
mengatur sandi koper, tak berapa lama koper pun terbuka.
Wajah WULAN tampak bingung melihat isi dari koper tersebut,
dilihatnya satu persatu isi dari koper tersebut, terdapat
sebuah surat di dalamnya, WULAN membaca surat tersebut, dan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
98
tiba-tiba matanya berkaca dan air matapun menetes di surat
tersebut.
RUDI TUA (CONT’D)
Ia, jadi Babemu itu sebenarnya...
DISSOLVE TO:
SC. 103. BEGIN FLASHBACK (CONTINUITY SC. 8) - EXT. JALAN
RAYA DEPAN LAPAS - SIANG - (1985)
CAST: GUN JACK REMAJA, 2 PRIA
2 PRIA bertubuh besar memakai baju berwarna hitam memasukkan
tubuh GUN JACK REMAJA yang sedang membungkukkan tubuhnya ke
dalam karung coklat berukuran besar. GUN JACK meronta-ronta,
namun 2 PRIA lebih kuat darinya dan berhasil memasukkan GUN
JACK ke dalam karung.
CUT TO:
SC. 104. END FLASHBCAK - INT. RUANG GELAP - SIANG - (1985)
CAST: GUN JACK, RUDI (19 tahun), KOMANDAN KOPASUS, PRIA
BERTUBUH BESAR 1
Sebuah lampu baru saja dihidupkan dan menyoroti GUN JACK
yang duduk di sebuah kursi, di depannya terdapat sebuah
meja. PRIA BERTUBUH BESAR 1 membukakan kain penutup mata GUN
JACK, pandangan GUN JACK masih samar-samar melihat ke
sekitar ruangan, ia terlihat bingung, di sana dia melihat
RUDI berdiri sambil memperhatikan dirinya. Wajah GUN JACK
bingung, ia mengerutkan dahinya. Seorang KOMANDAN KOPASUS
yang menggunakan seragam lengkap TNI berdiri di depan GUN
JACK dan sedang menjelaskan sesuatu kepada GUN JACK. GUN
JACK terlihat bingung dan berfikir.
RUDI TUA (V.O.)
Saat itu dia direkrut jadi agen di
Badan Intelijen Negara. Hal itu
karena dia sosok orang yang pintar,
berwawasan tinggi, fasih 5 bahasa
asing, jago IT dan tahan banting.
KOMANDAN KOPASUS menyodorkan sebuah berkas ke atas meja
lengkap dengan sebuah pulpen. GUN JACK tampak berfikir
sejenak, kemudian dia menandatangani sebuah form di kertas
tersebut.
RUDI TUA (V.O.)
Seorang anggota BIN, gak akan bilang
ke orang, kalau mereka adalah Intel
Negara. Mereka sudah di sumpah
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
99
setia. Bahkan, setelah pensiun pun,
mereka tidak bisa bercerita tentang
tugas dan kerjanya selama berdinas
sebagai anggota BIN. Jadi hanya
diketahui oleh lingkaran yang sangat
terbatas.
CUT TO:
SC. 105. INT. RUMAH. RUANG TAMU - SIANG - (2017)
CAST: WULAN, RUDI TUA, BAYU, DYAH
WULAN mengambil sebuah kartu identitas keanggotaan BIN atas
nama GUNARDI lengkap dengan foto GUN JACK menggunakan baju
KOPASUS dari dalam koper. WULAN melihat gamis hitam yang
besar.
RUDI
Nah itu bukan baju teroris Nduk, itu
biasanya dipake Babemu kalau lagi
nyamar. Kartu-kartu identitas yang
kamu temui itu juga digunakan Babemu
kalau lagi nyamar.
WULAN
Be, Wulan bangga banget punya ayah
kayak Babe.
(tertunduk menangis)
WULAN melihat ke arah RUDI, ia tersenyum haru sambil
meneteskan air matanya.
WULAN (CONT’D)
Berarti Pakdhe juga anggota BIN?
RUDI TUA terdiam.
BLACK SCREEN :
Dalam skenario, penyebab Wulan sangat marah dengan Gun Jack dan mulai
tidak berkomunikasi baik dengan Gun Jack sejak kejadian penyerangan rumah
oleh musuh Gun Jack untuk kedua kalinya. Dalam insiden tersebut, Dyah harus
dirawat di rumah sakit. Adegan tersebut terdapat di scene 83-96.
SC. 96. END FLASHBACK - MONTAGE - (2009)
CAST: DYAH, GUN JACK, WULAN REMAJA, YUDA REMAJA
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
100
RUDI TUA (V.O.)
Sejak saat itu, Wulan benar-
benar membenci Gun Jack.
A) INT. RUMAH SAKIT. KAMAR DYAH - SIANG
DYAH masih terbaring di tempat tidur rumah sakit, WULAN
REMAJA baru saja selesai menyuapi DYAH makan, GUN JACK
datang menghampiri.
GUN JACK
Piye, Wok?
(Gimana?)
(bertanya ke DYAH)
WULAN REMAJA beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan
GUN JACK dan DYAH. GUN JACK melirik WULAN REMAJA, wajahnya
terlihat sedikit sedih.
B) INT. RUMAH SAKIT. KORIDOR - SIANG
GUN JACK berpapasan dengan WULAN REMAJA. GUN JACK melihat
WULAN REMAJA, sedangkan WULAN REMAJA hanya berjalan lurus ke
depan dan tidak melihat GUN JACK sama sekali. GUN JACK
terlihat sedih.
C) INT. RUMAH. DAPUR - SIANG
WULAN REMAJA sedang mencuci piring di dapur, GUN JACK datang
meletakkan piring kotor, WULAN mencuci tangannya dan
kemudian pergi. GUN JACK terlihat sedih.
D) EXT. DEPAN RUMAH - SIANG
DYAH terlihat sudah pulih, GUN JACK berdiri di depan pintu
masuk. WULAN REMAJA dan YUDA membopong DYAH masuk ke dalam
rumah. WULAN REMAJA sama sekali tidak melihat ke arah GUN
JACK.
E) INT. RUMAH. DAPUR - SIANG
DYAH, YUDA dan WULAN REMAJA sedang makan bersama, WULAN
REMAJA mengambilkan DYAH nasi dan beberapa ikan dan sayur.
WULAN REMAJA juga mengisi piring miliknya dengan nasi dan
ikan, GUN JACK datang dan ikut duduk di meja makan, seketika
WULAN REMAJA langsung berdiri dan membawa makanan dan
minumnya ke ruang tamu. GUN JACK sedih dan canggung, ia
melihat WULAN REMAJA pergi, DYAH dan YUDA REMAJA saling
bertatapan seolah mereka bingung.
F) INT. WARUNG BAKSO - SIANG
WULAN REMAJA sedang duduk berdua dengan RUDI di warung
bakso. WULAN REMAJA hanya diam. RUDI memperhatikan WULAN
REMAJA.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
101
RUDI
Masih diem-dieman sama Babe, Nduk?
WULAN REMAJA hanya diam, dan tidak
menjawab.
G) INT. TEMPAT NONGKRONG GUN JACK - SIANG
TEMPAT NONGKRONG GUN JACK - GUN JACK duduk termenung,
wajahnya tampak sedih.
CUT TO:
2. Penerapan Sudut Pandang Orang Pertama Bukan Sebagai Tokoh Utama
Tokoh Rudi merupakan tokoh yang diciptakan untuk menerapkan sudut
pandang orang pertama bukan sebagai tokoh utama. Penerapan tersebut tampak di
63 scene dari total 105 scene (60%) yakni diterapkan pada scene 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 24, 27, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46,
47, 48, 49, 51, 55, 56, 58, 59, 60, 62, 63, 64, 65, 72, 73, 76, 77, 79, 80, 84, 90, 92,
93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100, 101, 102, 104, dan 105. Dalam cerita tokoh Rudi
menjadi penting untuk menjadi sudut pandang orang pertama bukan sebagai tokoh
utama, karena di dalam cerita Rudi bercerita kepada Bayu yang merupakan calon
suami Wulan, selama perjalanan menuju ke makam Gun Jack. Hampir di seluruh
scene, tokoh Rudi akan selalu ada, baik itu sebagai pencerita (voice over) ataupun
saksi.
Penerapan sudut pandang orang pertama bukan sebagai tokoh utama ini
diwujudkan dengan flashback dan penggunaan voiceover.
Penerapan scene flashback ada pada scene 1, 3, 48, 61, 100 dan 103. Jika
scene flashback hanya terdiri dari satu adegan saja maka akan ditulis
“(FLASHBACK)” pada scene heading. Hal tersebut diterapkan pada scene 1 dan
100. Penjelasan tersebut ditandai dalam huruf tebal. Pada scene 1 juga terdapat
voice over dari Rudi untuk memperkenalkan hubungannya dengan Gun Jack,
bahwa mereka saling kenal sejak kecil. Selain itu penjelasan shot yang akan
diambil saat dialog Rudi menyebutkan “aku” diberi keterangan shot gambar Rudi
sebagai pencerita, dan saat menyebutkan “dia, Agus Joko Lukito” diberi
keterangan shot yang diambil adalah Gun Jack.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
102
SC. 1. INT. STASIUN TUGU YOGYAKARTA - SIANG - (1980)
(FLASHBACK)
CAST: GUN JACK KECIL (12 tahun), RUDI KECIL (14 tahun),
PETUGAS STASIUN, OPERATOR STASIUN, BEBERAPA ORANG PENGUNJUNG
STASIUN, RUDI TUA
On screen tertulis “1980”
Suasana stasiun ramai, BEBERAPA ORANG PENGUNJUNG STASIUN
sibuk dengan kegiatannya, ada yang sedang menunggu di kursi
tunggu, ada yang sedang masuk ke dalam kereta, ada juga
beberapa pedagang asongan yang menjajakan dagangannya.
Di pinggiran rel, terlihat dari belakang seorang anak laki-
laki sedang berdiri sambil membawa keranjang yang berisikan
nasi bungkus yang dibungkus kertas koran.
Tidak lama sebuah kereta tiba, RUDI KECIL langsung naik ke
dalam salah satu gerbong kereta. Terlihat dari belakang ia
berjalan di tengah gerbong kereta dari gerbong satu ke
gerbong lainnya sambil menjajakan dagangannya, beberapa
penumpang membeli dagangannya. Terdengar suara lonceng dan
suara kereta datang. Terlihat seorang PETUGAS STASIUN
memberikan informasi kepada para penumpang.
PETUGAS STASIUN
Para penumpang siap-siap, kereta
jalur pertama ke arah utara menuju
Magelang dan berakhir di Parakan
akan tiba.
(Berulang-ulang)
Ketika kereta akan jalan, RUDI KECIL keluar dan lompat dari
kereta, keranjang yang dibawanya sudah kosong. Dari arah
berlawanan seorang anak laki-laki memakai celana SMP
berwarna biru berlari ke arah RUDI KECIL dan langsung
mendorong hingga terjatuh.
GUN JACK KECIL
Iki wilayahku!
(Ini wilayahku!)
GUN JACK KECIL memukuli wajah RUDI KECIL. RUDI KECIL
berusaha untuk melindungi wajahnya dengan dua tangan namun
gerakan GUN JACK KECIL sangat cepat sehingga beberapa kali
tonjokan GUN JACK KECIL mengenai pipi RUDI KECIL. Tiba-tiba
dari kejauhan terdengar suara peluit PETUGAS STASIUN yang
ingin melerai keduanya. GUN JACK KECIL melihat ke arah
sumber suara.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
103
RUDI TUA (V.O.)
Saat itulah, pertama kali aku
(CLOSE UP ON RUDI KECIL)
ketemu Babe, Agus Joko Lukito.
(CLOSE UP ON GUN JACK KECIL)
CUT TO:
Scene 100 juga merupakan flashback dengan 1 adegan yang menjelaskan
bahwa tokoh Gun Jack meninggal pada tahun 2010. Pada scene ini juga
menggunakan voice over untuk menambah informasi yang diketahui oleh Rudi.
Untuk menunjukkan bahwa ini merupakan dari sudut pandang Rudi, juga terdapat
adegan Rudi melihat dan memperhatikan Wulan. Voice over dari Rudi juga
merupakan penilaian Rudi terhadap tokoh yang sedang ia ceritakan.
SC. 100. EXT. DEPAN RUMAH - SIANG - (2010) (FLASHBACK)
CAST: WULAN REMAJA, RUDI, DYAH, YUDA, TEMAN GUN JACK 1,
TEMAN GUN JACK 2, TEMAN GUN JACK 3, TEMAN GUN JACK 4, PARA
ANGGOTA PSP, PARA TETANGGA, CALO 1, PARA ANAK JALANAN
On screen tertulis “2010”
Suasana agak ramai, terlihat beberapa karangan bunga dari
berbagai instansi mengucapkan “turut berbelasungkawa atas
meninggalnya Agus Joko Lukito”. Tenda biru terpasang di
depan rumah. Beberapa kursi tersusun di kanan kiri jalan,
terlihat di sana ada PARA ANGGOTA PSP yang memakai kemeja
hijau duduk sambil saling berbincang dengan suara yang cukup
pelan, CALO 1 juga terlihat duduk bersama TEMAN GUN JACK 1,
TEMAN GUN JACK 2, TEMAN GUN JACK 3, TEMAN GUN JACK 4
menyusun kursi-kursi yang kosong. PARA TETANGGA berlalu
lalang, mereka ada memakai baju koko, sarung, dan ada pula
yang memakai kopiah. 3 PSK menggunakan pakaian ketat dan
menutupi kepalanya hanya dengan selendang duduk di kursi,
ketiganya tampak sedih. YUDA REMAJA dan RUDI duduk di depan
rumah, beberapa orang silih berganti berjabat tangan
dengannya, kemudian pergi. WULAN REMAJA dan DYAH datang dan
duduk di sebelah YUDA REMAJA dan RUDI, keduanya memakai
pakaian berwarna hitam. Hidung DYAH merah, matanya sembab
sesekali ia mengeringkan hidungnya dengan tisu yang
dipegangnya.
DYAH
Ibu gak nyangka banyak orang yang
nyolatin Babe tadi, banyak orang
yang dateng ke pemakaman Babe.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
104
Tiba-tiba CALO 1 mendatangi DYAH.
CALO 1
Bu, kulo nderek bela sungkawa nggih,
Amergi almarhum, bekas narapidana
koyo kulo saget nyambut damel.
Sekalian kulo pamit nggih Bu.
(Bu, saya turut berduka cita yah,
karena almarhum, mantan narapidana
kaya saya bisa kerja. Sekalian saya
mau pamit.)
WULAN REMAJA terkejut mendengar ucapan CALO 1. YUDA REMAJA
merangkul DYAH, sedangkan RUDI, ia hanya menunduk.
DYAH
Nggih mas, nyuwonke ngapunten misal
Babe wonten lepatipun.
(Iya mas, saya minta maaf ya kalau
semasa hidup almarhum pernah salah.)
(nangis)
CALO 1 bersalaman dengan DYAH, YUDA REMAJA, WULAN REMAJA,
dan RUDI. DYAH menangis haru mendengar pengakuan CALO 1.
CALO 1 pun kemudian pergi.
WULAN REMAJA mengerutkan dahinya, seolah ia sedang
memikirkan sesuatu. RUDI memperhatikan WULAN REMAJA.
RUDI TUA (V.O.)
Wulan perlahan dapat informasi dari
orang-orang bahwa ternyata Babenya
orang yang sangat baik. Gun Jack
merangkul para narapidana yang sudah
bebas dan diberi pekerjaan.
3 PSK beranjak dari duduknya kemudian mendatangi DYAH satu
persatu dari mereka memeluk DYAH. WULAN REMAJA memperhatikan
3 PSK dan DYAH, wajahnya terlihat menahan tangis, matanya
berkaca-kaca.
RUDI TUA (V.O.)
Gun Jack ternyata juga ngerangkul
para perempuan pekerja seks sama
anak-anak jalanan.
RUDI memperhatikan WULAN REMAJA, WULAN REMAJA melihat ke
arah kumpulan PARA ANAK JALANAN yang duduk tidak jauh dari
WULAN REMAJA duduk, mereka tertunduk terlihat sedih. WULAN
REMAJA mendekati PARA ANAK JALANAN.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
105
WULAN REMAJA
Dek, kalian ngapai di sini?
ANAK JALANAN 1
Kita sedih Babe ninggalin kita mbak.
WULAN REMAJA
Kalian ini siapanya Babe?
ANAK JALANAN 1
Kita ini anak asuhnya Babe, Karena
Babe kami bisa sekolah, mbak. Bisa
belajar sama punya tempat tinggal.
WULAN REMAJA mendengarkan perkataan ANAK JALANAN 1. Kemudian
ia menunduk, air matanya menetes.
RUDI TUA (V.O.)
Dan lebih dari 18 masjid berdiri
kokoh karena bantuan dari Gun Jack.
WULAN melihat ke arah deretan papan bunga yang berasal dari
berbagai nama masjid di Yogyakarta.
CUT TO:
Scene 3 juga merupakan awal scene flashback yang terdiri dari beberapa
adegan, ditunjukkan dengan Rudi melanjutkan ceritanya tentang Gun Jack dari
yang ia ketahui. Penulisan untuk memulai kejadian flashback yang terdiri dari
beberapa adega diwujudkan dalam penulisan scene heading dengan
menambahkan kalimat begin flashback. serta penjelasan umur dituliskan dalam
penulisan cast (nama karakter yang ada dalam scene). Penggunaan sudut pandang
juga menggunakan voice over yang merupakan dialog dari Rudi. Rudi
menggunakan kata “aku” untuk menyebut dirinya, dan menggunakan akhiran “–
nya” untuk menyebutkan tokoh yang sedang ia ceritakan, yaitu Gun Jack.
Penjelasan tentang hal tersebut ditandai dengan huruf tebal.
SC. 3. BEGIN FLASHBACK - EXT. GANG KECIL. KAMPUNG BADRAN -
SIANG - (1980)
CAST: GUN JACK KECIL, RUDI KECIL
GUN JACK KECIL dan RUDI KECIL berjalan di tengah gang kecil,
kanan kirinya merupakan tembok rumah warga yang tidak
disemen, RUDI KECIL tampak bingung dan merasa asing dengan
tempat-tempat tersebut, ia memperhatikan suasana sekitar
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
106
sambil terus mengikuti GUN JACK KECIL.
RUDI TUA (V.O.)
Aku selalu diajak ke tempat-
tempat baru. Dari situ aku lebih
kenal Babe.
GUN JACK KECIL terus berjalan, di belakangnya ada RUDI KECIL
yang mengikuti. Di persimpangan gang terlihat areal
perkuburan China, GUN JACK KECIL menghentikan langkahnya.
RUDI KECIL masih terlihat bingung.
RUDI KECIL
Awak e dewe arep neng ngendi e?
(Kita mau ke mana?)
GUN JACK kecil hanya menoleh dan tersenyum kecil.
CUT TO:
Scene lain yang menjadi awal flashback yaitu scene 48. Dalam scene ini
mulai memperkenalkan tentang sosok Wulan kecil yang mulai mencari tahu dan
mengikuti Gun Jack yang pergi dengan beberapa temannya. Sebelumnya ada
dialog pengantar dari Rudi untuk memulai flashback. Rudi juga menggunakan
kata “Babe” menjadi kata ganti “dia” untuk menjelaskan sosok yang ia ceritakan.
SC. 47. INT. LAMPU MERAH. MOBIL - SIANG - (2017)
CAST: BAYU, RUDI TUA, PARA SIMPATISAN
BAYU mendengarkan RUDI TUA berbicara, pandangannya lurus ke
depan memperhatikan lampu merah yang berganti menjadi kuning
dan kemudian hijau.
RUDI TUA
- Wulan semakin bertanya-tanya
tentang siapa Gun Jack. bertahun-
tahun dia selalu berusaha untuk
mencari tau.
Namun Bayu tidak langsung menjalankan mobilnya, karena
ternyata jalanan ditutup sementara, PARA SIMPATISAN yang
menunggangi motor-motor berknalpot brong sedang lewat, ramai
sekali, ada yang dibonceng sambil berdiri membawa bendera
berwarna merah hitam dengan berbagai ukuran yang diikatkan
di sebatang bambu, ada yang hanya membawa tongkat bambu, ada
yang naik di atas mobik pick up, ada yang memakai penutup
wajah menggunakan slayer, mereka kompak memakai atribut
berwarna merah, dari helm, manset tangan dan juga baju.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
107
Suara knalpot brong yang digas berulang-ulang terdengar
sangat gaduh.
DISSOLVE TO:
SC. 48. BEGIN FLASHBACK - INT. RUMAH. KAMAR WULAN - MALAM -
(2005)
CAST: WULAN KECIL (11 tahun), GUN JACK (37 tahun), RUDI (39
tahun), TEMAN GUN JACK 3
Suara motor berknalpot brong dari luar rumah membangunkan
WULAN KECIL dari tidurnya. Jam menunjukkan pukul 12 malam.
WULAN KECIL beranjak dari kasurnya, kemudian berdiri di
dekat pintu kamarnya dan melihat ke arah ruang tamu. Ia
melihat GUN JACK membukakan pintu rumah, RUDI dan TEMAN GUN
JACK 3 berdiri di luar rumah. Kemudian ketiganya tiba-tiba
pergi meninggalkan rumah. GUN JACK menutup pintu. WULAN
KECIL yang masih menggunakan baju tidur berjalan keluar
kamar.
CUT TO:
Scene lainnya yang menjadi scene flashback ada pada scene 61 dengan
menggambarkan suasana rumah saat Wulan libur sekolah dan Gun Jack tidak
megetahuinya. Dalam scene ini tokoh Rudi tidak ditampilkan, namun ia akan tau
tentang kejadian ini karena setelah scene ini Rudi akan bertemu dengan Wulan
dan Gun Jack di Taman Budaya Yogyakarta.
SC. 61. BEGIN FLASHBACK - INT. RUMAH. RUANG TAMU - SIANG
(2009)
CAST: GUN JACK (41), WULAN REMAJA (15 tahun)
On screen tertulis “2009”
GUN JACK keluar dari kamarnya, dia terlihat lesu karena baru
saja bangun tidur. Di ruang tamu, WULAN REMAJA sedang duduk
sambil menonton TV.
GUN JACK
Loh, mbak Wulan gak sekolah?
WULAN KECIL
Hah, Babe selalu gitu. Kan ini lagi
liburan semester Be.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
108
GUN JACK
Lah, kok libur-libur terus sih? Anak
SMP sekarang sering libur-libur ya,
uang sekolah bayar terus, tapi
sering libur. Hmm.
WULAN REMAJA
Apaan si, Babe emang gapernah peduli
sama sekolahku e.
GUN JACK
Mas Yuda mana?
WULAN REMAJA
Latihan bulu tangkis.
GUN JACK berjalan kemudian duduk di dekat WULAN KECIL, di
atas meja terdapat sebuah undangan pementasan.
GUN JACK
Eh undangan siapa ini?
WULAN REMAJA
Itu, pementasan teater Cak Mun, guru
seni rupaku main di situ, jadi aku
diundang, disuruh nonton.
GUN JACK
Oh yauda nonton sama Babe aja.
WULAN REMAJA
Moh, ntar Babe nyari masalah di
sana.
GUN JACK
Ora-ora, Cak Mun kan temen Babe,
Babe juga diundang.
CUT TO:
Scene untuk memulai flashback lainnya yaitu scene 103, adegannya
merupakan adegan Rudi menceritakan kembali saat Gun Jack direkrut menjadi
anggota BIN.
SC. 103. BEGIN FLASHBACK (CONTINUITY SC. 8) - EXT. JALAN
RAYA DEPAN LAPAS - SIANG - (1985)
CAST: GUN JACK REMAJA, 2 PRIA
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
109
2 PRIA bertubuh besar memakai baju berwarna hitam memasukkan
tubuh GUN JACK REMAJA yang sedang membungkukkan tubuhnya ke
dalam karung coklat berukuran besar. GUN JACK meronta-ronta,
namun 2 PRIA lebih kuat darinya dan berhasil memasukkan GUN
JACK ke dalam karung.
CUT TO:
SC. 104. INT. RUANG GELAP - SIANG - (1985)
CAST: GUN JACK, RUDI (19 tahun), KOMANDAN KOPASUS, PRIA
BERTUBUH BESAR 1
Sebuah lampu baru saja dihidupkan dan menyoroti GUN JACK
yang duduk di sebuah kursi, di depannya terdapat sebuah
meja. PRIA BERTUBUH BESAR 1 membukakan kain penutup mata GUN
JACK, pandangan GUN JACK masih samar-samar melihat ke
sekitar ruangan, ia terlihat bingung, di sana dia melihat
RUDI berdiri sambil memperhatikan dirinya. Wajah GUN JACK
bingung, ia mengerutkan dahinya. Seorang KOMANDAN KOPASUS
yang menggunakan seragam lengkap TNI berdiri di depan GUN
JACK dan sedang menjelaskan sesuatu kepada GUN JACK. GUN
JACK terlihat bingung dan berfikir.
RUDI TUA (V.O.)
Saat itu dia direkrut jadi agen
di Badan Intelijen Negara. Hal
itu karena dia sosok orang yang
pintar, berwawasan tinggi, fasih
5 bahasa asing, jago IT dan tahan
banting.
KOMANDAN KOPASUS menyodorkan sebuah berkas ke atas meja
lengkap dengan sebuah pulpen. GUN JACK tampak berfikir
sejenak, kemudian dia menandatangi sebuah form di kertas
tersebut.
RUDI TUA (V.O.)
Seorang anggota BIN, gak akan
bilang ke orang, kalau mereka
adalah Intel Negara. Mereka sudah
di sumpah setia. Bahkan, setelah
pensiun pun, mereka tidak bisa
bercerita tentang tugas dan
kerjanya selama berdinas sebagai
anggota BIN. Jadi hanya diketahui
oleh lingkaran yang sangat
terbatas.
CUT TO:
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
110
Penulisan akhir flashback dalam skenario juga sama dengan awal, yaitu
ditunjukkan dengan scene heading dengan menambahkan end flashback. Akhir
flashback ditunjukkan pada scene 46, 59, 96. Pada scene 46 merupakan scene dari
Wulan kecil semakin bingung dengan kegiatan Gun Jack yang ia pikir berkaitan
dengan kejadian bom Bali. Pada scene ini penggunaan voice over untuk
menunjukkan bahwa Rudi sebagai tokoh pencerita juga diterapkan. Rudi juga
menjadi saksi dalam berlangsungnya adegan, hal ini diwujudkan dalam penulisan
shot yang akan diambil. Kalimat yang ditandai dengan huruf tebal merupakan
penjelasan dari keterangan di atas.
SC. 46. END FLASHBACK - EXT. DEPAN RUMAH - SIANG - (2002)
CAST : WULAN KECIL, GUN JACK, RUDI, RUDI TUA
GUN JACK sedang memasukkan sumbu kompor ke tutup botol yang
sudah dilubangi pada bagian tengahnya. Di sebelahnya ada
RUDI sedang menuangkan minyak tanah ke dalam botol dan
kemudian menutupnya dengan tutup botol yang sudah
dipasangkan sumbu di tengahnya tersebut. Di sekeliling
keduanya terdapat beberapa botol kaca bekas dengan berbagai
ukuran, ada beberapa sumbu kompor, dan 3 jerigen minyak
tanah. WULAN KECIL datang dengan menggunakan seragam SDnya.
WULAN KECIL
Babe ngapain e?
GUN JACK
Ini lagi buat bom molotov.
(sambil terus memasukkan sumbu kompor
lainnya ke tutup botol)
WULAN KECIL terdiam, matanya sedikit melotot melihat barang-
barang tersebut.
WULAN KECIL
Hah? Bom?!
(terkejut)
RUDI TUA (V.O.)
Saat itu aku tau -
SHOT: RUDI melihat WULAN KECIL yang berdiri terpaku, WULAN
KECIL kemudian menelan ludahnya.
CUT TO:
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
111
Scene 59 juga merupakan akhir dari scene flashback. Adegan yang
digambarkan adalah Wulan kecil membongkar lemari Gun Jack di sana ia melihat
beberapa foto kejadian bom Bali I & II sehingga ia berpikir bahwa ayahnya itu
adalah seorang teroris. Dalam scene ini Rudi juga ditampilkan untuk memberikan
penjelasan kepada Wulan kecil bahwa ayahnya bukanlah seorang teroris.
SC. 59. END FLASHBACK - INT. RUMAH. KAMAR GUN JACK - SIANG -
(2005)
CAST: WULAN KECIL, RUDI
WULAN KECIL membongkar lemari besi yang ada sudut kamar. Ia
menemukan beberapa berkas-berkas, di dalam berkas-berkas
tersebut WULAN KECIL menemukan foto-foto korban pengeboman.
Mata WULAN KECIL terlihat berkaca-kaca. Tiba-tiba air mata
WULAN KECIL menetes di atas foto dalam berkas-berkas
tersebut. RUDI berdiri di depan pintu kamar GUN JACK. WULAN
KECIL sadar akan kedatangan RUDI, ia menoleh ke belakang dan
kemudian memeluk RUDI sambil menangis.
WULAN KECIL
Pakde, Babe teroris po?
(menangis terisak-isak)
RUDI
Eh? kata siapa begitu?
(mengelus kepala Wulan)
WULAN KECIL
Setiap Babe ke Bali pasti ada
bom.
RUDI melepas pelukan WULAN KECIL, lalu jongkok sambil
memegang kedua lengannya. Wajah RUDI serius menatap mata
WULAN KECIL.
RUDI
Bukan Nduk. Babemu bukan teroris.
WULAN KECIL menatap RUDI, air matanya menetes.
CUT TO:
Scene 96 adalah scene montage yang juga merupakan akhir flashback.
Scene ini menjelaskan tentang Wulan yang membenci dan tidak berkomunikasi
dengan Gun Jack. Adegannya juga dilengkapi dengan voice over dari Rudi. Serta
terdapat dialog Rudi bertanya dengan Wulan untuk menjelaskan bahwa Rudi
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
112
mengetahui kejadian yang sudah dan sedang terjadi. Voice over Rudi juga menjadi
transisi dari scene sebelumnya.
SC. 96. END FLASHBACK - MONTAGE - (2009)
CAST: DYAH, GUN JACK, WULAN REMAJA, YUDA REMAJA, RUDI TUA
RUDI TUA (V.O.)
Sejak saat itu, Wulan benar-benar
membenci Gun Jack.
A) INT. RUMAH SAKIT. KAMAR DYAH - SIANG
DYAH masih terbaring di tempat tidur rumah sakit, WULAN
REMAJA baru saja selesai menyuapi DYAH makan, GUN JACK
datang menghampiri.
GUN JACK
Piye, Wok?
(Gimana?)
(bertanya ke DYAH)
WULAN REMAJA beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan
GUN JACK dan DYAH. GUN JACK melirik WULAN REMAJA, wajahnya
terlihat sedikit sedih.
B) INT. RUMAH SAKIT. KORIDOR - SIANG
GUN JACK berpapasan dengan WULAN REMAJA. GUN JACK melihat
WULAN REMAJA, sedangkan WULAN REMAJA hanya berjalan lurus ke
depan dan tidak melihat GUN JACK sama sekali. GUN JACK
terlihat sedih.
C) INT. RUMAH. DAPUR - SIANG
WULAN REMAJA sedang mencuci piring di dapur, GUN JACK datang
meletakkan piring kotor, WULAN mencuci tangannya dan
kemudian pergi. GUN JACK terlihat sedih.
D) EXT. DEPAN RUMAH - SIANG
DYAH terlihat sudah pulih, GUN JACK berdiri di depan pintu
masuk. WULAN REMAJA dan YUDA membopong DYAH masuk ke dalam
rumah. WULAN REMAJA sama sekali tidak melihat ke arah GUN
JACK.
E) INT. RUMAH. DAPUR - SIANG
DYAH, YUDA dan WULAN REMAJA sedang makan bersama, WULAN
REMAJA mengambilkan DYAH nasi dan beberapa ikan dan sayur.
WULAN REMAJA juga mengisi piring miliknya dengan nasi dan
ikan, GUN JACK datang dan ikut duduk di meja makan, seketika
WULAN REMAJA langsung berdiri dan membawa makanan dan
minumnya ke ruang tamu. GUN JACK sedih dan canggung, ia
melihat WULAN REMAJA pergi, DYAH dan YUDA REMAJA saling
bertatapan seolah mereka bingung.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
113
F) INT. WARUNG BAKSO - SIANG
WULAN REMAJA sedang duduk berdua dengan RUDI di warung
bakso. WULAN REMAJA hanya diam. RUDI memperhatikan WULAN
REMAJA.
RUDI
Masih dieman sama Babe, Nduk?
WULAN REMAJA hanya diam, dan tidak menjawab.
G) INT. TEMPAT NONGKRONG GUN JACK - SIANG
TEMPAT NONGKRONG GUN JACK - GUN JACK duduk termenung,
wajahnya tampak sedih.
CUT TO:
Penggunaan voice over Rudi sebagai tokoh pencerita juga diwujudkan
dalam scene lainnya, yaitu scene 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19,
20, 27, 36, 38, 55, 96, 100, dan 104. Salah satu tujuan dari adanya penggunaan
voice over yakni digunakan untuk menyampaikan informasi latar belakang cerita
yang tidak dapat dijelaskan dalam bentuk visual saja. Hal itu diterapkan dalam
beberapa scene salah satunya ada pada scene 27. Voice over menjelaskan bahwa
Saat itu adalah pertama kali Wulan bertanya ke pada Rudi tentang pekerjaan Gun
Jack yang sebenarnya yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan visual saja.
Voice over juga digunakan untuk membuat kesinambungan cerita, hal
tersebut salah satunya diperlihatkan pada awal cerita yaitu pada scene 1-20. Voice
over digunakan untuk memperkenalkan sosok Gun Jack dari kecil, sampai
menikah kemudian memiliki anak yang merasa heran dengan sosok Gun Jack.
Voice over sebagai transisi dari masa sekarang ke masa lalu juga
diterapkan dalam skenario, salah satunya pada scene 102-104. Dialog pada voice
over menjelaskan bahwa Gun Jack sebenarnya adalah anggota BIN. Voice over
sebagai pengantar Rudi menceritakan yang telah terjadi di masa lalu.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta