isi kualitas pelayanan yole
DESCRIPTION
managemen marketingTRANSCRIPT
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 1
Daftar IsiBAB I ......................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................................................4
2.1 Pengertian Pemasaran ...................................................................................................................4
2.2 Kualitas Pelayanan Karyawan ......................................................................................................4
2.3 Dimensi Kualitas Jasa .................................................................................................................6
2.3.1 Hubungan Reliability dengan Kepuasan Konsumen..............................................................7
2.3.2 Hubungan Responsiveness dengan Kepuasan Konsumen .....................................................8
2.3.3 Hubungan Assurance dengan Kepuasan Konsumen..............................................................9
2.3.4 Hubungan Emphaty dengan Kepuasan Konsumen ..............................................................10
2.3.5 Hubungan Tangible dengan Kepuasan Konsumen ..............................................................11
2.4 Pengertian Karyawan ..................................................................................................................12
2.5 Kepuasan Konsumen ..................................................................................................................13
2.6 Faktor Utama dalam Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen ..............................................15
2.7 Manfaat Agar Terciptanya Kepuasan Konsumen .......................................................................16
BAB III .................................................................................................................................................18
PEMBAHASAN ...................................................................................................................................18
3.1 Lokasi Observasi.........................................................................................................................18
3.2 Subyek Penelitian........................................................................................................................18
3.3 Hasil Observasi ...........................................................................................................................18
BAB IV .................................................................................................................................................20
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..............................................................................................20
4.1 Sejarah Singkat Alfamart ............................................................................................................20
4.2. Visi, Misi, Motto dan Budaya Alfamart ....................................................................................21
4.2.1. Visi ......................................................................................................................................21
4.2.2. Misi .....................................................................................................................................21
4.2.3. Motto...................................................................................................................................21
4.2.4. Budaya ................................................................................................................................21
4.3. Struktur Organisasi ....................................................................................................................22
BAB V ..................................................................................................................................................25
KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia bisnis dalam era globalisasi seperti yang tengah terjadi sekarang ini berada
dalam situasi yang serba tidak menentu dan sulit sekali untuk diprediksi dalam
menghadapi tantangan. Secara internal, organisasi menghadapi masalah produktivitas,
mutu, biaya, waktu, pelayanan, keselamatan, lingkungan dan perilaku pekerja yang
semakin hari semakin berat. Sementara secara eksternal, organisasi mendapat tekanan
bertubi-tubi dari berbagai penjuru antara lain dari pelanggan, pemasok, kompetitor,
lembaga swadaya masyarakat, pemerintah dan berbagai macam perubahan yang tidak
terduga.
Untuk menghadapi tantangan yang semakin berat, pimpinan perusahaan atau
organisasi dituntut berfikir kreatif untuk menemukan berbagai terobosan strategi yang
mampu menciptakan sinergi yang memberikan kontribusi optimal bagi pencapaian
tujuan organisasi. Untuk itulah perusahaanperusahaan dituntut untuk dapat menerapkan
suatu kebijakan-kebijakan yang strategis menyangkut pelayanan guna mengantisipasi
adanya iklim persaingan yang semakin kompetitif. Salah satu unsur terpenting didalam
suatu organisasi adalah keunggulan pelayanan yang dimilikinya.
Mengingat betapa pentingnya peran kualitas pelayanan bagi kehidupan suatu
organisasi atau perusahaan untuk berupaya meningkatkan potensi yang dimiliki, agar
kualitas dan kuantitas pelayanan tersebut dapat bersaing atau setidaknya mampu
mengimbangi laju persaingan di dunia usaha. Pelayanan pelanggan ini sangat penting
artinya bagi kehidupan suatu perusahaan, karena tanpa pelanggan, maka tidak akan
terjadi transaksi jual beli diantara keduanya. Untuk itu kegiatan pelayanan perusahaan
haruslah berorientasi pada kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan karyawan terhadap
kepuasan konsumen dapat memberikan kontribusi kepada perusahaan dalam
meningkatkan pendapatan jangka panjangnya adalah pada sejauh mana kemampuan
perusahaan atau organisasi melayani atau memberi pelayanan secara maksimal kepada
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 3
para pelanggannya secara sistematis dan terprogram yang tidak melanggar nilai-nilai
etika dalam sebuah bisnis.
Pada industri atau bisnis yang berorientasi pada pelanggan, maka tidak dapat
dihindari bahwa kualitas pelayanan menjadi satu-satunya faktor penentu dari eksistensi
perusahaan atau industri tersebut dalam terlibat di industri atau bisnis yang penuh
dengan persaingan, karena jika kualitas pelayanan tidak diperhatikan, maka
konsekuensinya pelanggan akan berpindah kepada industri atau bisnis lain yang sejenis
yang lebih memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumennya.
Berdasarkan paparan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mendalam mengenai aspek pelayanan yang menjadi selling value pengaruhnya terhadap
kepuasan konsumen. Kita percaya bahwa kepuasan konsumen akan banyak
memberikan dampak positif bagi kelangsungan hidup sebuah usaha. Dari latar belakang
diatas tersebut, maka judul penelitian yang ingin diangkat oleh penulis
adalah”Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen
Pada Alfamart ”
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah faktor kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan bukti fisik
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen pada toko Alfamart ?
2. Kualitas pelayanan manakah berpengaruh paling dominanterhadap kepuasan
konsumen
pada toko Alfamart ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan ini adalah:
a. Untuk mengkaji apakah faktor kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati
dan bukti fisik berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen pada
toko Alfamart
b. Untuk mengetahui komponen kualitas pelayanan(kehandalan, ketanggapan,
jaminan, empati dan bukti fisik) yang berpengaruh paling dominan terhadap
kepuasan konsumen
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran atau Marketing merupakan bagian yang sangat penting bagi
perusahaan dimana pemasaran sebagai salah satu factor yang mendukung
perkembangan perusahaan. perusahaan yang berhasil dalam melaksanakan kegiatan
pemasarannya akan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk terus
berkembang demi mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri. Berikut adalah
pendapat dari ahli mengenai pengertian Pemasaran.
Menurut Kotler dan Keller (2007:6) menyatakan bahwa definisi pemasaran adalah
“ Pemasaran adalah proses yang di dalam individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara
bebas memperkirakan produk yang bernilai dengan pihak lain “
Sedangkan pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2006:5) adalah
“ Marketing is the process by which companies create value for customer and built
strong customer relationship in order to capture value from customers in return”
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Pemasaran adalah suatu proses
atau aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi mulai dari perencanaan
sampai penyaluran produk untuk menciptakan nilai pelanggan dan hubungan yang
kuat dengan pelanggannya . Hal tersebut dilakukan agar perusahaan dapat mencapai
tujuannya.
2.2 Kualitas Pelayanan Karyawan
Definisi kualitas pelayanan menurut J.Supranto (2006:228) adalah
”sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan
dengan baik”.
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 5
Definisi pelayanan menurut Gronroos (2005:2) adalah
”suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi
sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal - hal lain
yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksud untuk
memecahkan permasalahan konsumen / pelanggan”.
Dari definisi diatas adalah bahwa dapat diketahui ciri pokok pelayanan adalah
tidak kasat mata dan melibatkan upaya manusia atau peralatan lain yang disediakan
oleh perusahaan penyelenggara pelayanan.
Dalam pelayanan publik yang diselenggarakan oleh swasta, adaptabilitas
pelayanan sangat tinggi. Penyelenggara pelayanan selalu berusaha untuk merespon
keinginan pengguna karena posisi tawar pengguna yang sangat tinggi. Apabila
keinginan pengguna tidak direspon, maka pengguna akan beralih kepada penyelenggara
pelayanan yang lain. Dengan demikian sifat pelayanan adalah pelayanan yang
dikendalikan oleh pengguna. Pelayanan merupakan faktor yang amat penting
khususnya bagi perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Dimana hal ini fisik produk
biasanya ditunjang dengan berbagai macam inisial produk. Adapun inti produk yang
dimaksud biasanya merupakan jasa tertentu. Oleh karena itu pentingnya mengetahui
secara teoritis tentang batasan, pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi dari
pada pelayanan itu sendiri. Terkait dengan pelayanan ada satu istilah yang perlu ada di
dalamnya yaitu pelayan.
menurut Muhammad Ali (2006:297) yang dikutip dari Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia Modern, pengertiannya adalah sebagai berikut:
”Pelayan adalah orang yang kerjanya melayani”.
Menurut Kotler (2008:145) dalam penyampaian jasa(service delivery) ada tiga
aspek yang dikenal sebagai 3P dalam pemasaran jasa, yaitu melalui :
a. People
Perusahaan jasa dapat membedakan dirinya dengan cara merekrut dan melatih
karyawan yang lebih mampu dan lebih dapat diandalkan dalam berhubungan dengan
pelanggan, daripada karyawan pesaingnya.
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 6
b. Physical environment (lingkungan fisik)
Perusahaan jasa dapat mengembangkan lingkungan fisik yang lebih atraktif.
c. Process
Perusahaan jasa dapat merancang proses penyampaian jasa yang superior, misalnya
home banking yang dibentuk oleh bank tertentu.
2.3 Dimensi Kualitas Jasa
Parasuraman (1988) di dalam (Jasfar 2002 : 68) mengemukakan lima dimensi kualitas
jasa. Kelima dimensi tersebut adalah:
1. Reliability ( kehandalan)
Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat
(accurately)dan kemampuan untuk dipercaya (depentdably), terutama memberikan
jasa secara tepat waktu(ontime), dengan cara yang sama sesuai dengan jadual yang
telah dijanjikan dan tanpa melakukankesalahan setiap kali. Adapun atribut-atribut
yang berada dalam dimensi ini antara lain adalah:
a. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang dijanjikan
b. Memberi pelayanan yang baik saat kesan pertama kepada konsumen
c. Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit
2. Responsiveness (Daya tanggap)
Yaitu kemauan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan memberikan jasa
yangdibutuhkan konsumen. Membiarkan konsumen menunggu, terutama tanpa alasan
yang jelas,akan menimbulkan kesan negative yang tidak seharusnya terjadi. Kecuali
jika kesalahan ini ditanggapi dengan cepat, maka bisa menjadi suatu yang berkesan
dan menjadi pengalaman yangmenyenangkan. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi
ini adalah :
a. Siap dan tanggap untuk menangani respon permintaan dari para konsumen
b. Respon karyawan terhadap saran konsumen
c. Memberikan pelayanan yang cepat
3. Assurance (jaminan)
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 7
Meliputi pengetahuan, kemampuan, keramahan, sopan, dan sifat dapat dipercaya dari
kontakpersonel untuk menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen dan merasa
terbebas dari bahayadan resiko. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini adalah :
a. Karyawan yang memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat menjawab
pertanyaan dari konsumen
b. Karyawan berbicara dengan cara menyenangkan dan bersikap sopan
4. Emphaty (empati)
Meliputi sikap kontak personel maupun perusahan untuk memahami kebutuhan
maupun kesulitankonsumen, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, kemudahan
dalam melakukan komunikasiatau hubungan. Atributatribut yang ada dalam dimensi
ini adalah :
a. Memberikan perhatian individu kepada konsumen
b. Keramahan karyawan
c. Kebutuhan pelanggan secara spesifik
5. Tangibles (bentuk fisik)
Tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan, dan sarana komunikasi serta yang lainnya
yang dapatdan harus ada dalam proses jasa. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi
ini adalah :
a. Penampilan Petugas Pelayanan
b. Peralatan yang modern
c. Tempat parkir
2.3.1 Hubungan Reliability dengan Kepuasan Konsumen
Menurut parasuraman, dkk. (1998) dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006 :
182) berpendapat kehandalan (reliability) yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan seusai dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan
terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan
waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang
simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi. Pemenuhan janji dalam pelayanan akan
mencerminkan kredibilitas perusahaan. Menurut Zeithaml. et al. 1985 (Aviliani dan
Wilfridus 1997 : 10) kehandalan (reliability) adalah pemenuhan janji pelayanan
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 8
segera dan memuaskan dari perusahaan. Atribut – atribut yang berada dalam dimensi
ini antara lain adalah (Parasuraman, 2005) dalam Ramdan (2008) :
a. Memberikan pelayanan sesuai janji
b. Pertanggungjawaban tentang penanganan konsumen akan masalah pelayanan.
c. Memberikan pelayanan yang baik saat kesan pertama kepada konsumen, dan tidak
membedakannya satu dengan yang lainnya.
d. Memberikan pelayanan tepat waktu.
e. Memberikan informasi kepada konsumen tentang kapan pelayanan yang dijanjikan
akan direalisasikan.
Hubungan kehandalan dengan kepuasan konsumen adalah kehandalan mempunyai
pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik persepsi konsumen
terhadap kehandalan perusahaan maka kepuasan konsumen juga akan semakin tinggi.
Dan jika persepsi konsumen terhadap kehandalan buruk maka kepuasan konsumen
juga akan semakin rendah.
2.3.2 Hubungan Responsiveness dengan Kepuasan Konsumen
Yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan
memberikan pelayanan yang cepat dan tangap, yang meliputi kesigapan karyawan
dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi serta
penanganan keluhan pelanggan.
Menurut Parasuraman. Dkk. 1998 (lupiyoadi & Hamdani, 2006 : 182)
“daya tanggap (responsiveness) yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan
memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan
penyampaian informasi yang jelas”.
Dan membiarkan konsumen menunggu merupakan persepsi yang negative
dalam kualitas pelayanan. Berdasarkan banyak studi yang dilakukan, ada satu hal
yang sering membuat pelangan kecewa, yaitu pelanggan sering diping – pong saat
membutuhkan informasi. Dari staf yang satu dioper kestaf yang lain kemudian staf
yang lain tidak mengetahui atau menjawab hal apa yang diinginkan oleh pelanggan.
Sunguh pelayanan yang tidak tanggap dan pasti akan membuat pelanggan merasa
tidak puas. Daya tanggap / ketanggapan yang diberikan oleh perusahaan dengan baik
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 9
akan meningkatkan kepuasan yang dirasakan oleh konsumen. Sedangkan atribut -
atribut yang ada dalam dimensi ini adalah (Pasuraman, 2005) dalam Ramdan (2008) :
a. Memberikan palayanan yang cepat.
b. Kerelaan untuk membantu / menolong konsumen.
c. Siap dan tanggap untuk menangani respon permintaan dari parakonsumen.
Hubungan daya tanggap dengan kepuasan konsumen adalah daya tanggap
mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik persepsi
konsumen terhadap daya tanggap perusahaan maka kepuasan konsumen juga akan
semakin tinggi. Dan jika persepsi konsumen terhadap daya tanggap buruk maka
kepuasan konsumen juga akan semakin rendah.
2.3.3 Hubungan Assurance dengan Kepuasan Konsumen
Kotler ( 2001 : 617 ) mendefinisikan
“keyakinan ( assurance ) adalah pengetahuan terhadap produk secara tepat,
kesopansantunan karyawan dalam memberi pelayanan, ketrampilan dalam
memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan dan kemampuan
dalam menanamkan kepercayaan dan keyakinan pelanggan terhadap perusahaan”.
Menurut Parasuraman. Dkk. 1998 ( Lupiyoadi & Hamdani, 2006 : 182 ) yaitu
meliputi
“kemampuan karyawan atas pengetahuannya terhadap produk secara tepat,
keramahtamahan, perhatian dan kesopanan, ketrampilan dalam memberikan
informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan dalam memanfaatkan jasa yang
ditawarkan dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap
perusahaan, sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko
atau pun keraguan. Pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai
perusahaan dapat menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan”.
Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini adalah (Parasuraman , 2005) dalam
Ramdan (2008):
a. Karyawan yang memberi jaminan berupa kepercayaan diri kepada konsumen
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 10
b.Membuat konsumen merasa aman saat menggunakan jasa pelayanan perusahaan
c. Karyawan yang sopan
d. Karyawan yang memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat menjawab
pertanyaan dari konsumen
Jaminan (assurancce) yang mencakup pengetahuan dan ketrampilan para
pegawai objek wisata dalam melayani kebutuhan pelanggan, etika para pegawai, dan
jaminan keamanan dari perusahaan atas pelanggan saat berkunjung ke objek
pariwisata. Adanya jaminan keamanan dari suatu perusahaan akan membuat
pelanggan merasa aman dan tanpa ada rasa ragu-ragu untuk melakukan rekreasi,
disamping itu jaminan dari suatu perusahaan pariwisata akan berpengaruh pada
kepuasan konsumen karena apa yang diinginkan pelanggan dapat dipenuhi oleh
perusahaan yaitu dengan pengetahuan dan ketrampilan dari pegawai objek wisata
tersebut. Kesopanan dan keramahan dari pegawai objek wisata akan membuat
pelanggan merasa dihargai sehingga mereka puas dengan pelayanan yang diberikan
oleh perusahaan. Hubungan jaminan dengan kepuasan konsumen adalah jaminan
mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik persepsi
konsumen terhadap jaminan yang diberikan oleh perusahaan maka kepuasan
konsumen juga akan semakin tinggi. Dan jika persepsi konsumen terhadap jaminan
yang diberikan oleh perusahaan buruk maka kepuasan konsumen juga akan semakin
rendah.
2.3.4 Hubungan Emphaty dengan Kepuasan Konsumen
Menurut Parasuraman. Dkk. 1998 dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006:182),
“ empati (emphaty) yaitu perhatian dengan memberikan sikap yang tulus dan berifat
individual atau pribadi yang diberikan perusahaan kepada pelanggan seperti
kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk
berkomunikasi dengan pelanggan dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan
dan kebutuhan pelanggan”
Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan
tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki
waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 11
Dari pengertian dia atas dapat disimpulkan kepedulian yaitu perhatian khusus
atau individu terhadap segala kebutuhan dan keluhan pelanggan, dan adanya
komunikasi yang baik antara pegawai objek wisata dengan pelanggan. Dengan adanya
perhatian khusus dan komunikasi yang baik dari pegawai suatu objek wisata atas
pelanggan akan berpengaruh juga pada kepuasan pelanggan, karena pelanggan akan
merasa diperhatikan oleh perusahaan yaitu apa yang dibutuhkan dan dikeluhkannya
ditanggapi secara baik oleh pihak perusahaan. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi
ini adalah (Parasuraman , 2005) dalam Ramdan (2008):
a. Memberikan perhatian individu kepada konsumen
b. Karyawan yang mengerti keinginan dari para konsumennya
Hubungan kepedulian dengan kepuasan konsumen adalah kepedulian
mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik persepsi
konsumen terhadap kepedulian yang diberikan oleh perusahaan maka kepuasan
konsumen juga akan semakin tinggi. Dan jika persepsi konsumen terhadap kepedulian
yang diberikan oleh perusahaan buruk maka kepuasan konsumen juga akan semakin
rendah.
2.3.5 Hubungan Tangible dengan Kepuasan Konsumen
Karena suatu bentuk jasa tidak bisa dilihat, tidak bisa dicium dan tidak bisa
diraba maka aspek wujud fisik menjadi penting sebagai ukuran dari pelayanan.
Pelanggan akan menggunakan indera penglihatan untuk menilai suatu kulitas
pelayanan.
Menurut Zeithaml. et al. 1985 (Aviliani dan Wilfridus, 1997: 10)
“wujud fisik (tangible) adalah kebutuhan pelanggan yang berfokus pada fasilitas
fisikseperti gedung dan ruangan, tersedia tempat parkir, kebersihan, kerapian dan
kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan, sarana komunikasi serta penampilan
karyawan”.
Bukti fisik yang baik akan mempengaruhi persepsi pelanggan. Pada saat yang
bersamaan aspek ini juga merupakan salah satu sumber yang mempengaruhi harapan
pelanggan. Karena dengan bukti fisik yang baik maka harapan konsumen menjadi
lebih tinggi. Oleh karena itu merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 12
mengetahui seberapa jauh aspek wujud fisik yang paling tepat, yaitu masih
memberikan impresi positif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan tetapi tidak
menyebabkan harapan pelanggan yang terlalu tinggi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan konsumen dan memberikan kepuasan kepada konsumen. Atribut-atribut
yang ada dalam dimensi ini adalah
(Parasuraman , 2005 ) dalam Ramdan (2008):
a. Peralatan yang modern
b. Fasilitas yang menarik
Hubungan wujud fisik dengan kepuasan konsumen adalah wujud fisik
mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik persepsi
konsumen terhadap wujud fisik maka kepuasan konsumen juga akan semakin tinggi.
Dan jika persepsi konsumen terhadap wujud fisik buruk maka kepuasan konsumen
juga akan semakin rendah.
2.4 Pengertian Karyawan
Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa
keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan
aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses, dan tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Malayu Hasibuan (2002:12) dalam buku Manajemen sumber daya manusia
karyawan adalah
”penjual jasa (pikiran dan tenaga) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah
ditetapkan terlebih dahulu. Mereka wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan
yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian”.
Pelayanan pelanggan ini sangat penting artinya bagi kehidupan suatu
perusahaan, karena tanpa pelanggan, maka tidak akan terjadi transaksi jual beli
diantara keduanya. Untuk itu kegiatan pelayanan perusahaan haruslah berorientasi
pada kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dalam praktek tidak cukup hanya
dengan terpenuhinya kepuasan pribadi untuk melayani konsumen yang bersangkutan
tetapi juga harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Pelanggan adalah orang paling penting
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 13
b. Pelanggan adalah objek yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan
c. Pelanggan bukanlah lawan bicara yang perlu diajak berdebat, bila terpaksa, maka
pihak yang menang haruslah pihak pelanggan
d. Pelanggan adalah raja, sekali ia kalah dalam berargumentasi maka ia akan pindah
ke produk lain
e. Pelanggan adalah manusia biasa yang memiliki perasaan senang, benci, bosan, dan
ada kalanya mempunyai prasangka yang tidak beralasan
f. Pelanggan dalam usaha mendapatkan pelayanan selalu ingin didahulukan,
diperhatikan, dan ingin diistimewakan serta tidak ingin diremehkan begitu saja
Selanjutnya dalam melakukan pelayanan terhadap pelanggan perlu diketahui
pula perilaku-perilaku konsumen dimana terdapat perilaku tersebut. Banyak faktor
yang mempengaruhi mereka dalam membeli.Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari
dalam diri maupun dari luar diri individu, namun demikian walaupun terdapat
pengaruh tersebut biasanya mereka tetap bertindak atau melakukan sesuatu. Perilaku
ini juga dapat diterangkan sebagai sebuah proses keputusan. Kebanyakan seseorang
memiliki sumbersumber daya secara terbatas, maksudnya mereka tidak dapat
membeli segala sesuatu yang diinginkan, mereka harus membuat keputusan-
keputusan tentang barang dan jasa yang tidak dibeli.
2.5 Kepuasan Konsumen
Menurut Husein umar yang dikutip dari bukunya Studi kelayakan bisnis
(2005: 65) mengatakan bahwa
”kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan
antara apa yang dia terima dan harapannya”.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007:177) yang dikutip dari buku
Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa
”Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang
diharapkan”.
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 14
Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk
atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan
adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan.
Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan
dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang
pantas (reasonable).
Dengan demikian setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku
konsumen pada dasar sasarannya karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut
sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
sangat tergantung pada perilaku konsumennya. Dewasa ini perhatian terhadap
kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak
pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini. Pihak yang paling banyak
berhubungan langsung dengan kepuasan/ketidakpuasan pelanggan adalah pemasar,
konsumen dan peneliti konsumen.
Memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan, Selain
faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan
konsumen dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Konsumen yang puas
terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali produk dan
menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali
dikemudian hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen
dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume
penjualan perusahaan.
Menurut Zulian Yamit (2001:93) dalam buku Manajemen Kualitas Produk & Jasa
untuk dapat memuaskan kebutuhan konsumen, perusahaan dapat melakukan dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen
2. Mengetahui proses pengambilan keputusan dalam membeli
3. Membangun citra perusahaan
4. Membangun kesadaran akan pentingnya kepuasan konsumen
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 15
Memuaskan kebutuhan konsumen dapat terealisasi, jika perusahaan
menjadikan kepuasan kebutuhan konsumen sebagai strategi bisnis yang berkelanjutan
dan bukan hanya kebijakan sesaat. Memberikan kepuasan konsumen yang
berkelanjutan tidak hanya kepada konsumen eksternal tetapi juga kepada konsumen
internal atau para karyawan. Memberikan kepuasan kepada konsumen eksternal
maupun internal harus menjadi tujuan setiap level dalam perusahaan guna
meningkatkan bonafiditas dan citra perusahaan.
2.6 Faktor Utama dalam Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen
Dalam menentukan tingkat kepuasan konsumen, terdapat lima factor utama
yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu :
a. Kualitas produk
Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
produk yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan
Terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka
mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosional
Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain
akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang
cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang
diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat
konsumen menjadi puas terhadap merek tertentu.
d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang yang
relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya.
e. Biaya
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas
terhadap produk atau jasa itu. Persaingan yang semakin ketat, dimana semakin
banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada
kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari semakin banyak
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 16
perusahaan yang menyertakan komitmennya terhadap kepuasan konsumen dalam
pernyataan misinya, iklan, maupun public relation release. Dengan semakin
banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa, maka konsumen memiliki
pilihan semakin banyak. Dengan demikian kekuatan tawar menawar konsumen
semakin besar. Hak-hak konsumen pun mulai mendapatkan perhatian besar,
terutama aspek keamanan dalam pemakaian barang atau jasa tertentu. Para peneliti
perilaku konsumen yang semakin banyak yang tertarik dan menekuni topik
kepuasan konsumen dalam rangka mengupayakan pemecahan maksimum dari
pemenuhan kepuasan para pelanggan.
2.7 Manfaat Agar Terciptanya Kepuasan Konsumen
Menurut Schnaars dalam buku strategi pemasaran (2008:24) pada dasarnya tujuan
dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas.
Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya:
a. Hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis.
b. Memberikan dasar yang baik bagi pembeli ulang.
c. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.
d. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi
perusahaan.
e. Reputasi perusahaan menjadi baik dimata pelanggan.
f. Laba yang diperoleh dapat meningkat.
Menurut (Kotler dkk, 2000 : 52)
“ kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau
hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya ”.
Sedangkan Tse dan Wilton (1988) dalam Lupiyoado (2004:349)
“ kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap
evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan
sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya ”
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 17
Kepuasan pelanggan terhadap suatu produk ataupun jasa, sebenarnya sesuatu
yang sulit untuk didapat jika perusahaan jasa atau industri tersebut tidak benar-benar
mengerti apa yang diharapkan oleh konsumen. Untuk produk atau layanan dengan
kualitas yang sama, dapat memberikan tingkat kepuasan yang berbeda-beda bagi
konsumen yang berbeda. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus selalu
memperhatikan kualitas produk maupun pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Kepuasan pelanggan merupakan respons pelanggan terhadap ketidaksesuaian
antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah
pemakaian (Rangkuti, 2002:30).
“Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa, kualitas produk,
harga dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat”
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 18
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Lokasi Observasi
Lokasi observasi yaitu berada pada Toko Alfamart Jalan raya B.S. Slamet Riyadi
Malang
3.2 Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah toko Alfamart Brigjen Slamet Riyadi Malang, yang
merupakan jalan satu jalur dimana toko ini terletak di dekat jalan Ijen, jalan Badung
dan jalan M.J. Panjaitan
3.3 Hasil Observasi
Hasil Observasi yang kami dapatkan dari
Chief Of Store : Moch. Kodri
Tempat : Jalan Raya B.S. Riyadi
Wilayah : Kota Malang
Dari hasil observasi yang saya lakukan, pelayanan yang di lakukan di
ALFAMART jalan B.S. Riyadi malang
Reability dan Empatinya cukup bagus, staf toko cukup handal dalam melayani
konsumennya seperti bagaimana cara berbicara dengan konsumen, bagaimana cara
melayani konsumen serta di barengi dengan SOP yang berlaku yaitu Senyum, Salam,
Sapa, Sopan dan santun, namun berdasarkan yang saya lihat, salah satu staff tampak
tidak seperti itu, terlihat sedikit cuek dan kurang ramah
Untuk Responsibilitynya juga cukup bagus, hal ini terlihat pada saya berada di
dalam toko, pegawai terlihat tanggap dengan gerak gerik konsumen ketika kesulitan
mencari produk yang di inginkan ataupun menerima saran produk yang seharusnya di
jual sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen serta memberikan pelayanan
yang efektif dan efisien dan segera menawarkan produk-produk bagus atau diskon-
diskon yang sedang berlangsung pada saat itu
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 19
Dari segi Assurancenya, di ALFAMART jalan B.S. Riyadi ini pada saat saya
berada disana terdapat dua Staff pegawai, terlihat salah satu dari mereka memiliki
tingkat asuurance yang cukup bagus hal itu di buktikan dengan ketangkasan dia
menjawab berbagai jenis produk yang ada di dalam toko tersebut pada saat konsumen
menanyakan produk yang dinginkan tapi produk tersebut sedang kehabisan dan staff
tersebut segera menawarkan barang atau produk sesuai dengan jenis yang di inginkan
meski berbeda merk dengan yang di inginkan oleh konsumen, namun berbeda dengan
yang satunya, tingkat assurancenya sangat kurang, hal ini kemungkinan dikarenakan
staff tersebut merupakan staff yang belum lama bekerja disitu.
Untuk Fisik dari toko sendiri, seperti biasa terdapat parkiran seluas sekitar 5M
x 8M yang dapat memuat sekitar 4 mobil dan lebih dari 10 motor, toko ini terletak di
jalan searah, di dalamnya di susun secara menarik dimana di sebelah pojok kanan
depan tertata kotak-kotak es krim dan di lanjutkan dengan Lemari-lemari es minuman
yang di depannya terdapat roti roti selai dan sebagainya, lalu di baliknya ada barisan
snack. dari segi penampilan pegawai cukup bagus, bahkan sangat bagus bagi saya,
karena mereka terlihat bersih, rapi dengan seragam mereka yang berwarna biru,
bercelana hitam, bersepatu hitam dan cantik dengan make up lembut yang natural dan
rambut yang di ikat dan yang satu berkerudung.
Namun di Alfamart jalan B.S. Riyadi ini sangat di sayangkan pada
parkirannya karena konsumen harus membayar parkir, padahal seharusnya konsumen
dapat bebas parkir tanpa di pungut biaya.
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 20
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Singkat Alfamart
Alfamart adalah sebuah brand minimarket penyedia kebutuhan hidup seharihari yang dimiliki
oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk.
- Pada tahun 1989 merupakan awal berdirinya Alfamart, dengan dimulainya usaha
dagang rokok dan barang barang konsumsi oleh Djoko Susanto dan keluarga yang
kemudian mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada
Desember 1989.
- Pada tahun 1994 Struktur kepemilikan berubah menjadi 70% dimiliki oleh PT HM
Sampoerna Tbk dan 30% dimiliki oleh PT Sigmantara Alfindo (keluarga Djoko
Susanto).
- PT. Alfa Minimart Utama (AMU) didirikan pada tanggal 27 Juli 1999, dengan
pemengang saham PT. Alfa Retailindo, Tbk sebesar 51% dan PT. Lancar Distrindo
sebesar 49%.
- PT. Alfa Minimart Utama (AMU) ini kemudian membuka Alfa Minimart pada
tanggal 18 Oktober 1999 berlokasi dijalan Beringin Raya, Karawaci Tangerang.
- Pada tanggal 27 Juni 2002, PT.HM Sampoerna Tbk secara resmi merestrukrurisasi
kepemilikan sahamnya di PT.Alfa Retailindo Tbk. Saham HM Sampoerna di Alfa
Retailindo yang semula 54,4% dikurangi menjadi 23,4%. Di sisi lain, perusahaan
rokok terbesar kedua di Indonesia akan mulai menggarap serius pasar minimarket
yang selama ini belum tergarap melalui Alfa .
- Pada tanggal 1 Agustus 2002, kepemilikan beralih ke PT. Sumber Alfaria
Trijaya dengan pemegang saham PT.HM.Sampoerna, Tbk sebesar 70% dan
PT.Sigmantara Alfalindo sebesar 30%.
- Kemudian nama Alfa Minimart diganti menjadi Alfamart pada tanggal 1 Januari
2003.
- Pada tahun 2005 Jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya
dalam enam tahun.Semua toko berada di pulau Jawa.
- Awal tahun 2006 PT HM Sampoerna Tbk menjual sahamnya, sehingga struktur
kepemilikan menjadi PT Sigmantara Alfindo (60%) dan PT Cakrawala Mulia Prima
(40%). Mendapat Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu”.
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 21
- Pertengahan 2007 Alfamart sebagai Jaringan Minimarket Pertama di Indonesia yang
memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu.Jumlah gerai
mencapai 2000 toko dan telah memasuki pasar Lampung.
- Awal 2009 menjadi perusahaan publik pada tanggal 15 Januari 2009 di Bursa Efek
Indonesia disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga
memasuki Pasar Bali.
4.2. Visi, Misi, Motto dan Budaya Alfamart
4.2.1. Visi
”Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi
kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta
mampu bersaing secara global”.
4.2.2. Misi
a) Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan fokus pada produk dan
pelayanan yang berkualitas unggul.
b) Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan
tingkah laku /etika bisnis yang tinggi.
c) Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh kembangkan jiwa
wiraswasta dan kemitraan usaha.
d) Membantu organisasi global yang terpercaya, tersehat, dan terus bertumbuh dan
bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat
pada umumnya.
4.2.3. Motto
”Belanja Puas, Harga Pas”
4.2.4. Budaya
1) Integritas yang tinggi.
2) Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
3) Kualitas & Produktivitas yang tertinggi.
4) Kerjasama Team.
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 22
5) Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang terbaik.
4.3. Struktur Organisasi
Sumber : gerai Alfamart
Gambar 4.1
Struktur organsasi gerai Alfamart
Berikut ini adalah uraian pekerjaan dari masing – masing divisi pada struktur
organisasi pada toko Alfamart B.S. Riyadi Akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Kepala Toko, bertugas :
Mengkoordinir dan menjalankan semua kegiatan operasional.
Mengkoordinir semua aktivitas toko di dalam memberikan pelayanan kepada semua
pelanggan yang diarahkan untuk pemenuhan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan
jumlah pelanggan di toko.
Mengkoordinir dan mengelola bawahan sesuai dengan budaya perusahaan.
Berkoordinir atau berhubungan dengan Area Koordinator atau Departemen lain
sehubungan dengan adanya masalah atau program-program tertentu yang berkaitan
dengan toko.
Melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas opeasional sehari-hari.
Chief Of Store
Cashier
Assistant Chief OfStore
Merchandiser
Pramuniaga
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 23
Berkoordinir dengan lingkungan atau pejabat setempat.
2. Asisten Kepala Toko, bertugas :
Mengkoordinir dan menjalankan semua kegiatan operasional.
Mengkoordinir semua aktivitas toko di dalam memberikan pelayanan kepada semua
pelanggan yang diarahkan untuk pemenuhan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan
jumlah pelanggan di toko.
Mengkoordinir dan mengelola bawahan sesuai dengan budaya perusahaan.
Berkoordinir atau berhubungan dengan Area Koordinator atau Departemen lain
sehubungan dengan adanya masalah atau program-program tertentu yang berkaitan
dengan toko.
Melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas operasional sehari-
hari.
Berkoordinir dengan lingkungan atau pejabat setempat.
Melapor atau meminta persetujuan kepada Kepala Toko mengenai keputusan yang
berhubungan dengan toko.
3. Merchandiser, bertugas :
Mengkoordinir permintaan barang dagangan dari Distribution Center.
Mengkoordinir pengeluaran atau retur barang dari toko ke Distribution Center.
Mengkoordinir pendisplay-an barang dagangan baik di rak-rak penjualan ataupun
gudang.
Mengkoordinir dan memastikan sarana promosi terpasang sesuai petunjuk.
Menjaga dan merawat sarana promosi tersebut.
Menggantikan Kepala Toko atau Asisten Kepala Toko apabila sedang off.
Memastikan semua kerjasama promosi dengan supplier (block shelving, sewa
gondola, dsb) terpajang sesuai dengan petunjuk yang ada.
4. Kasir, bertugas :
Memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Melaksanakan kebersihan.
Mempersiapkan sarana kerja yang diperlukan.
Melakukan pengawasan dan pencegahan barang hilang.
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 24
Menerima penitipan barang.
Melakukan proses transaksi penjualan langsung.
Pemajangan barang (display).
Persiapan retur barang.
Informasi dan penawaran program promosi.
Stock Opname.
Penyebaran Leaflet.
Menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitar toko.
5. Pramuniaga, bertugas :
Memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Melaksanakan kebersihan.
Mempersiapkan sarana kerja yang diperlukan.
Penurunan dan pengecekan datang barang dari Distribution Center.
Pemajangan barang (display) dan pemenuhan dari gudang toko ke area penjualan.
Persiapan retur barang.
Informasi dan penawaran program promosi.
Pencetakan harga.
Stock Opname.
Penyebaran Leaflet.
Informasi barang kosong kepada MD atau Kepala Toko atau Asisten Kepala Toko.
Menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitar toko.
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan mempunyai pengaruh
positif terhadap keputusan pembelian,apabila pelayanan semakin ditingkatkan, maka
keputusan pembelian semakin meningkat. Kondisi ini terjadi karena pelayanan adalah
perilaku penjual kepada pembeli, konsumen merasa dihargai dan mendapatkan barang atau
jasa sesuai dengan keinginan, sehingga konsumen akan memutuskan untuk melakukan
pembelian, begitu juga dengan Keahlian, Ketangkasan, Fisik dan Emapati juga sangat di
butuhkan untuk menciptakan kepuasan pelanggan, kepuasan yang tercipta akan menimbulkan
kesediaan konsumen untuk menjadi pelanggan setia dan tidak beralih ke toko lain, dan hal itu
juga akan menimbulkan sifat positif yang akan pelanggan bawa ke lingkungannya, tentu hal
ini akan menguntungkan karena lingkungan pelanggan tersebut otomatis akan mengikuti
langkahnya untuk menjadi pelanggan karena baiknya tingkat pelayanan dan kepuasan
konsumen
5.2 Saran-Saran
Dari kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka selanjutnya penulis akan
menyajikan saran-saran sebagai masukan bagi pihak perusahaan yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mendukung agar jumlah konsumen Alfamart jalan B.S. Riyadi yang dicapai dapat
lebih ditingkatkan sebaiknya pihak manajemen perusahaan lebih meningkatkan lagi kualitas
pelayanan, misalnya memberikan kesan pertama yang baik sejak pertama kali konsumen
datang, seperti memberikan senyuman dan sapaan kepada konsumen, Karyawan yang
berbicara dengan sopan kepada konsumen dalam berkomunikasi dan melengkapi fasilitas,
seperti area parker yang besar, AC dalam ruangan untuk mempersejuk ruangan agar lebih
nyaman.
2. Perusahaan hendaknya benar-benar memperhatikan faktor kualitas pelayanan yaitu
kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan bukti fisik karena terbukti mempengaruhi
kepuasan konsumen dalam memenuhi kepuasan konsumen, terutama faktor ketanggapan,
mengingat faktor ini masih memungkinkan untuk lebih dievaluasi karna kurang puasnya akan
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 26
ketanggapan karyawan Alfamart Todopuli seperti menangani respon permintaan dari para
konsumen, demi untuk mempertahankan konsumen yang sudah ada.
3. Kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan bukti fisik merupakan factor yang harus
menjadi prioritas perusahaan dalam meningkatkan konsumen pada Alfamart jalan B.S Riyadi,
seperti karyawan memberikan kesan pertama yang baik sejak pertama kali konsumen datang,
memberikan senyuman, pelayanan yang cepat jika konsumen mendapat kesulitan, dan sarana
yang nyaman (ruangan yang dingin, tempat parkir ataupun layout ruangan).
Management Marketing 2015
State Polytechnic of Malang Page 27
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Cetakan Pertama.
Pustaka Amani: Jakarta
Hasibuan, Malayu S.P. 2002 . Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. PT. Bumi
Aksara: Jakarta
Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas.
Indeks : Jakarta
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Pertama. Salemba Empat:
Jakarta
Moenir, H.A.S. 2008. Manajemen Pelayanan Umum Diindonesia. Edisi Kesatu. Bumi
Aksara: Jakarta
Ratminto dan Atik Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta
Supranto. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Cetakan Ketiga. Rineka Cipta:
Jakarta
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Andi: Yogyakarta
dan Gregorius Chandra . 2005. Service Quality & Satisfaction. Edisi Pertama. Andi.
Yogyakarta.
dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Manajemen. Edisi Revisi. Andy: Yogyakarta
Yamit, Zulian. 2001. Manajemen Kualitas Produksi Dan Jasa. Edisi Kesatu. Ekonisia:
Yogyakarta