isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… ·...

47
Isi Artikel Burung-gereja erasia 1 Tekukur biasa 3 Kutilang 6 Remetuk laut 9 Takur tengeret 11 Kuntul kecil 13 Kuntul besar 17 Cabai jawa 19 Walet linci 21 Bondol haji 22 Kacamata biasa (burung) 26 Layang-layang asia 29 Perenjak jawa 31 Ayam kampung 34 Burung-madu sriganti 41 Referensi Sumber dan Kontributor Artikel 43 Sumber Gambar, Lisensi dan Kontributor 44 Lisensi Artikel Lisensi 46

Upload: truonghanh

Post on 05-Mar-2018

243 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Isi

Artikel

Burung-gereja erasia 1

Tekukur biasa 3

Kutilang 6

Remetuk laut 9

Takur tengeret 11

Kuntul kecil 13

Kuntul besar 17

Cabai jawa 19

Walet linci 21

Bondol haji 22

Kacamata biasa (burung) 26

Layang-layang asia 29

Perenjak jawa 31

Ayam kampung 34

Burung-madu sriganti 41

Referensi

Sumber dan Kontributor Artikel 43

Sumber Gambar, Lisensi dan Kontributor 44

Lisensi Artikel

Lisensi 46

Page 2: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Burung-gereja erasia 1

Burung-gereja erasia

?Burung-gereja erasia

subspesies P. m. malaccensis yang merupakan spesies introduksi di Manado, Sulawesi Utara.

Status konservasi

Risiko Rendah �IUCN 3.1)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Passeridae

Genus: Passer

Spesies: P. montanus

Nama binomial

Passer montanus

(Linnaeus, 1758)

Sinonim

� Fringilla montana (Linnaeus, 1758)

� Loxia scandens (Hermann, 1783)

� Passer arboreus (Foster, 1817)

Burung-gereja erasia (Passer montanus) atau dalam bahasa Inggris dikenal juga sebagai Eurasian Tree Sparrow

adalah spesies burung pengicau dalam famili Passeridae.

Page 3: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Burung-gereja erasia 2

Deskripsi

Panjang tubuh sekitar 14 cm . Pada jantan, bagian atas kepala berwarna merah bata, tenggorakan berwarna hitam

dengan tepi leher berwarna putih. Bagian perut putih kebu-abuan. Pada betina mirip jantan, namun kesuluruhan

warnanya sedikit pucat.

Persebaran

P. m. montanus di Rumia, Polandia

P. m. saturatus di Jepang

Burung-gereja erasia tersebar luas dari Eropa hingga Asia Tenggara,

menghuni daerah perkotaan dalam jumlah yang besar. Terdapat

sembilan subspesies berdasarkan daerah persebarannya.

1. P. m. montanus, tersebar di seluruh daratan Eropa hingga bagian

utara Afrika, bagian utara Mongolia, Manchuria, dan Laut Okhotsk.

2. P. m. transcaucasius, tersebar di teluk Laut Hitam, dari Georgia

hingga bagian utara Iran.

3. P. m. dilutus, tersebar dari Transkaspia hingga bagian barat

Pakistan, Gurun Gobi, dan bagian barat daratan Cina.

4. P. m. dybowskii, tersebar bagian timur Asia, dari Sungai Amur

hingga Manchuria dan bagian utara Korea.

5. P. m. kansuensis, tersebar di Basin Zaidam dan bagian utara Gansu.

6. P. m. iubilaeus, tersebar di bagian timur daratan Cina, dari Liaoning

hingga Sungai Yangtze dan Shaanxi.

7. P. m. obscuratus, tersebar dari Nepal hingga bagian timur laut

India, Myanmar, dan bagian tengah barat daratan Cina (Sichuan

hingga Hubei).

8. P. m. saturatus, tersebar di bagian selatan Pulau Kuril, Jepang,

Korea selatan, Kepulauan Ryukyu, Taiwan, dan bagian tenggara

Cina.

9. P. m. malaccensis, tersebar di bagian tengah Myanmar, Malaya,

Hainan, Vietnam, dan bagian barat Indonesia.

Referensi

Page 4: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Tekukur biasa 3

Tekukur biasa

?Tekukur Biasa

Status konservasi

Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Columbiformes

Famili: Columbidae

Genus: Streptopelia

Spesies: S. chinensis

Nama binomial

Streptopelia chinensis

Scopoli, 1768

Tekukur Biasa adalah burung yang mempunyai paruh, berdarah panas, dan bereproduksi dengan cara bertelur.

Karakteristik

Tubuh berukuran sedang (30 cm).Warnanya coklat kemerahjambuan. Ekor burung ini tampak panjang. Bulu ekor

terluar dengan tepi putih tebal. Bulu sayap lebih gelap dibanding tubuh. Ada bercak-bercak hitam putih khas pada

leher.Iris jingga, paruh hitam, kaki merah.Hidup dekat dengan manusia. Mencari makan di permukaan tanah. Sering

duduk berpasangan di tempat terbuka. Bila terganggu terbang rendah di permukaan tanah, dengan kepakan sayap

pelan[1]

.

Page 5: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Tekukur biasa 4

Taksonomi

Subspesies suratensis (dari Kolkata) yang

ditunjukkan oleh bintik pada bulu sayap

Spesies ini mulanya termasuk dalam genus Streptopelia terapi dalam

studi pada tahun 2001 berdasarkan urutan molekul dan juga vokalisasi

mengindikasikan bahwa spesies ini bersama dengan Streptopelia

senegalensis yang mencolok dari taksa yang tersisa yang menyebabkan

tekukur biasa masuk pada genus Streptopelia. Sebab inilah yang

membuat peneliti membagi mereka pada genus yang terpisah . Carl

Sundevall membuat genus Stigmatopelia dengan jenis senegalensis,

sementara itu ia juga membuat genus Spilopelia (untuk chinensis,

suratensis dan tigrina, dan memperlakukannya sebagai spesies yang

terpisah) pada halaman yang sama di bukunya tahun 1872.

Penyebaran

Jenis ini umum terdapat mulai dari India dan Cina ke selatan sampai Jawa, tetapi juga merupakan burung sangkar

yang terkenal dan telah diintroduksi secara luas di mana-mana[2]

.

Di Kolkata,

Benggala

Barat, India.

mandi di Kolkata, Benggala

Barat, India.

Mengandam di

Kolkata,

Benggala Barat,

India.

Mengandam

di Kolkata,

Benggala

Barat, India.

Mengandam di Kolkata,

Benggala Barat, India.

Di Kolkata, Benggala Barat,

India.

Memanggil di Kolkata,

Benggala Barat, India.

Mandi di Kolkata,

Benggala Barat, India.

Mandi di Kolkata, Benggala

Barat, India.

Mandi di Kolkata, Benggala

Barat, India.

Di Kolkata, Benggala

Barat, India.

Spotted Dove

Page 6: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Tekukur biasa 5

Kebiasaan

Mencari makan di atas permukaan tanah. Sering duduk berpasangan di jalan yang terbuka. Bila terganggu, terbang

rendah di atas tanah dengan kepakan sayap pelan yang khas[3]

.

Referensi

[1] Tekukur Biasa (http:/ / www. bio. undip. ac. id/ sbw/ spesies/ sp_tekukur_biasa. htm)

[2] Ensiklopedi Jakarta (http:/ / www. jakarta. go. id/ jakv1/ encyclopedia/ detail/ 3278)

[3] Burung (http:/ / www. kutilang. or. id/ burung/ konservasi/ tekukur-biasa/ )

Pranala luar

� Berkas di Google. (http:/ / images. google. com/ images?svnum=10& hl=en& lr=& q="Streptopelia+ chinensis")

Page 7: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Kutilang 6

Kutilang

?Sooty-headed Bulbul

Burung Kutilang sedang memakan buah

Status konservasi

Risiko Rendah �IUCN 3.1)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Pycnonotidae

Genus: Pycnonotus

Spesies: P. aurigaster

Nama binomial

Pycnonotus aurigaster

(Vieillot, 1818)

Cucak Kutilang atau Kutilang adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Orang Sunda menyebutnya

cangkurileung, orang Jawa menamainya ketilang atau genthilang, mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam

bahasa Inggris burung ini disebut Sooty-headed Bulbul, sementara nama ilmiahnya adalah Pycnonotus aurigaster;

mengacu pada bulu-bulu di sekitar pantatnya yang berwarna jingga (Gr.: aurum emas, gaster perut).

Page 8: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Kutilang 7

Pemerian

Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm.

Sisi atas tubuh (punggung, ekor) berwarna coklat kelabu, sisi bawah (tenggorokan, leher, dada dan perut) putih

keabu-abuan. Bagian atas kepala, mulai dari dahi, topi dan jambul, berwarna hitam. Tungging (di muka ekor)

nampak jelas berwarna putih, serta penutup pantat berwarna jingga.

Iris mata berwarna merah, paruh dan kaki hitam.

Kebiasaan dan Penyebaran

Cucak kutilang kerap mengunjungi tempat-tempat terbuka, tepi jalan,

kebun, pekarangan, semak belukar dan hutan sekunder, sampai dengan

ketinggian sekitar 1.600 m dpl. Sering pula ditemukan hidup meliar di

taman dan halaman-halaman rumah di perkotaan. Burung kutilang

acapkali berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun

bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang

lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain.

Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah

buah-buahan yang lunak. Cucak kutilang sering menjengkelkan petani

karena kerap melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak di

kebun. Namun sebaliknya burung ini menguntungkan petani karena juga memangsa pelbagai jenis serangga, ulat dan

aneka hewan kecil lainnya yang menjadi hama tanaman.

Kelompok burung ini acap terbang dengan ribut, berbunyi nyaring cuk, cuk, ..tuit,tuit! ; atau bersiul berirama yang

terdengar seperti ke-ti-lang.. ke-ti-lang.. berulang-ulang di atas tenggerannya.

Burung Kutilang memiliki kebiasaan untuk berjemur dan mandi embun setiap pagi,hal ini berguna untuk menjaga

bulunya yang terus di minyaki. Minyak ini berasal dari bagian belakang dekat ujung ekornya yang berhubungan

dengan badan. Burung Kutilang juga memiliki kebiasaan menaikan jambulnya bila senang maupun ingin buang air

besar. Burung Kutilangpun memiliki masa "Mabung" yaitu saat dimana bulu yang lama rontok dan berganti bulu

yang baru. Di saat Mabung burung Kutilang akan cenderung lebih diam baik secara suara maupun gerakan.

Sarang cucak kutilang berbentuk cawan dari anyaman daun rumput, tangkai daun atau ranting yang halus. Telur dua

atau tiga butir, berwarna kemerah-jambuan berbintik ungu dan abu-abu. Tercatat bersarang sepanjang tahun kecuali

Nopember, dengan puncaknya April sampai September.

Burung kutilang menyebar luas di Tiongkok selatan dan Asia Tenggara (kecuali Malaysia), Jawa serta Bali.

Diintroduksi ke Sumatra dan Sulawesi, beberapa tahun yang silam burung ini juga mulai didapati di Kalimantan.

Referensi

Bahan Bacaan

� Coates, B.J. and K.D. Bishop. 2000. Panduan lapangan Burung-burung di Kawasan Wallacea. BirdLife IP &

Dove Publication. Bogor. ISBN 979-95794-2-2

� King, B., M. Woodcock, and E.C. Dickinson. 1975. A Field Guide to The Birds of South-East Asia. Collins.

London. ISBN 0-00-219206-3

� MacKinnon, J. 1993. Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali. Gadjah Mada University

Press. Jogyakarta. ISBN 979-420-150-2

� MacKinnon, J., K. Phillipps, and B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan.

LIPI dan BirdLife IP. Bogor. ISBN 979-579-013-7

Page 9: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Kutilang 8

Pranala luar

� (Inggris) Pycnonotus aurigaster pada IUCN Red List Database (http:/ / www. iucnredlist. org/ search/ details.

php/ 52222/ all), diakses pada 20/7/2007

� (Inggris) Pycnonotus aurigaster pada ITIS Database (http:/ / www. itis. usda. gov/ servlet/ SingleRpt/

SingleRpt?search_topic=TSN& search_value=562601), diakses pada 20/7/2007

� (Inggris) Video Pycnonotus aurigaster (http:/ / www. hbw. com/ ibc/ phtml/ especie. phtml?idEspecie=5567)

pada IBC (Internet Bird Collection), diakses pada 20/7/2007

� Berkas di Google. (http:/ / images. google. com/ images?svnum=10& hl=en& lr=& q="Pycnonotus+ aurigaster")

Page 10: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Remetuk laut 9

Remetuk laut

?Remetuk Laut

Status konservasi

Risiko Rendah �IUCN 3.1)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Acanthizidae

Genus: Gerygone

Spesies: G. sulphurea

Nama binomial

Gerygone sulphurea

Wallace, 1864

Sinonim

�� Gerygone flaveola

Remetuk Laut (Gerygone sulphurea) adalah jenis burung pengicau dalam famili Acanthizidae, memiliki suara yang

nyaring dan khas. Burung ini tersebar di Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand.

Page 11: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Remetuk laut 10

Deskripsi

Panjang tubuh sekitar 9,5 cm. Tubuh bagain atas berwarna cokelat zaitun keabu-abuan, dan tubuh bagian bawah

berwarna kuning pucat. Tenggorokan berwarna kuning, kontras dengan sisi kepalanya.

Habitat

Remetuk laut menghuni berbagai tipe habitat yang pohonnya banyak, termasuk mangrove dan daerah perkotaan.

Referensi

Page 12: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Takur tengeret 11

Takur tengeret

?Takur tengeret

Status konservasi

Risiko Rendah �IUCN 3.1)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Piciformes

Famili: Capitonidae

Genus: Megalaima

Spesies: M. australis

Nama binomial

Megalaima australis

(Horsfield, 1821)

Takur tengeret (bahasa Latin: Megalaima australis) adalah spesies burung dari keluarga Capitonidae, dari genus

Megalaima. Burung ini merupakan jenis burung pemakan buah-buahan, Ficus, serangga yang memiliki habitat di

hutan primer, hutan sekunder, perkebunan, tersebar sampai ketinggian 2.000 m dpl.

Page 13: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Takur tengeret 12

Ciri-ciri

Takur tengeret memiliki tubuh berukuran kecil (18 cm). Mahkota dan dagu biru. Setrip malar dan garis pada

tenggorokan hitam. Pipi dan dada atas kuning (ras Jawa). Tubuh bagian atas dan sayap hijau. Tubuh bagian bawah

hijau. Iris coklat, paruh hitam, kaki abu-abu kehijauan. Duduk diam bergabung dengan burung lain.

Sarang berupa lubang kecil pada pohon mati. Telur warna putih, jumlah 2 butir. Berbiak bulan Juni.

Penyebaran

�� India Timur, Cina Barat daya.

�� Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali.

Referensi

� bio.undip.ac.id [1]

[1] http:/ / bio. undip. ac. id/ sbw/ sp_daftar_indo. htm

Page 14: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Kuntul kecil 13

Kuntul kecil

?Kuntul kecil

Kuntul kecil, Egretta garzetta nigripesdengan bulu musim kawin, Taipei

Status konservasi

Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Ciconiiformes

Famili: Ardeidae

Genus: Egretta

Spesies: E. garzetta

Nama binomial

Egretta garzetta

Linnaeus, 1766

Kuntul kecil (Egretta garzetta) adalah sejenis burung dari suku Ardeidae (kerabat cangak). Disebut Little Egret

dalam bahasa Inggris, burung ini mempunyai ‘kembarannya’ di Dunia Baru, yakni kuntul salju atau Snowy Egret

(Egretta thula) dari Karibia.

Page 15: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Kuntul kecil 14

Pengenalan

E.g. garzetta, musim kawin, Jepang

Burung kuntul yang agak besar dan ramping, berukuran lebih besar

daripada kuntul kerbau dan lebih kecil dari kuntul perak, yaitu antara

55-65 cm dan memiliki panjang bentangan sayap 88-106 cm. Pada

musim kawin, burung ini mempunyai dua bulu hias putih yang tipis

memanjang pada tengkuknya dan lebih banyak bulu pada dada dan

punggungnya yang menjuntai melebihi ekor.

Paruh selalu berwarna hitam keabu-abuan, membedakannya dengan

jenis-jenis kuntul yang lain. Tungkai dan kaki berwarna hitam

seluruhnya; ras migran dari Asia berjari kuning. Kulit wajah kuning

kehijauan, dan kemerah-merahan di musim berbiak.[1]

Penyebaran

E.g. garzetta, Botswana

Egretta garzetta

Penyebaran alami kuntul kecil mencakup wilayah luas di Afrika,

Eropa, Asia, dan Australasia. Di Indonesia burung ini ditemukan

menetap di Jawa dan Bali (ras berkaki hitam, nigripes), yang

mengembara hingga ke Sumatera dan Kalimantan. Di kedua pulau itu,

di waktu-waktu tertentu juga ditemukan ras pengunjung berkaki

kuning dari Asia daratan. Di sebagian besar kawasan Wallacea,

terutama di wilayah-wilayah kepulauan, ditemukan ras nigripes;

sedangkan ras garzetta berkaki kuning hanya tercatat sebagai

pengunjung di Sulawesi Utara dan Ambon[2]

. Sementara di Papua, ras

pengunjung kemungkinan kebanyakan datang dari Australia[3]

.

Kuntul kecil sekarang juga memperluas wilayah sebarannya ke Dunia

Baru. Catatan kehadiran kuntul kecil di wilayah ini diawali pada April

1954 di Barbados; dan pada 1994 burung ini terlihat mulai berbiak di

pulau tersebut. Di berbagai derah mulai dari Suriname dan Brazil di

selatan hingga Newfoundland dan Quebec di utara, kuntul kecil terlihat

secara teratur dan semakin sering. Pada June 2011, seekor kuntul kecil

teramati di Rawa Scarborough di Maine[4]

.

Page 16: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Kuntul kecil 15

Ekologi dan kebiasaan

E.g. garzetta, Perancis

Kuntul kecil acap mengunjungi sawah, tepian sungai, beting pasir dan

lumpur, serta sungai-sungai kecil di pesisir. Burung ini mencari

makanan dalam kelompok yang terpencar-pencar, sering bercampur

dengan burung-burung perancah yang lain. Kadang-kadang terlihat

mengejar mangsanya di tepian pantai di tempat yang dangkal. Bila

pulang ke tempatnya bermalam, burung-burung ini terbang dalam

formasi V.

Kuntul ini memangsa berbagai jenis ikan, kodok, krustasea, serangga

air, dan juga belalang.[]

E.g. immaculata, Australia

Kuntul kecil bersarang dalam koloni, bercampur dengan

burung-burung air lainnya. Sarangnya berupa tumpukan

ranting-ranting serupa panggung, dibuat di pucuk-pucuk pohon;

biasanya pohon yang tanahnya tergenang air. Ketika memikat

pasangannya dalam percumbuan, burung-burung ini memperagakan

gerakan-gerakan yang indah dengan bulu-bulu yang ditegakkan.

Telurnya berwarna biru pucat, berjumlah tiga sampai empat butir. Di

Jawa Barat, kuntul kecil tercatat berbiak di bulan Februari hingga Juli,

sedangkan di Jawa Timur antara Desember hingga Maret.

Anak jenis

E.g. garzetta, Spanyol

Ada dua atau tiga anak jenis (subspesies) kuntul kecil yang diakui ilmu

pengetahuan saat ini[5]

:

� Egretta garzetta garzetta – menyebar luas di Eropa, Afrika, dan

sebagian besar Asia kecuali Asia Tenggara

� Egretta garzetta nigripes – Indonesia ke timur hingga Papua Nugini

� Egretta garzetta immaculata – Australia dan Selandia Baru (tidak

berbiak); sebagian ahli menganggap anak jenis ini sinonim dari E. g.

nigripes

Tiga taksa lain, yang sebelumnya dianggap anak jenis dari kuntul kecil,

kini telah dipisahkan ke dalam dua spesies yang berbeda. Yalah Egretta gularis dengan dua anak jenisnya, Egretta

gularis gularis yang menyebar di pesisir Afrika Barat, dan Egretta gularis schistacea di wilayah antara Laut Merah

hingga India. Serta spesies Egretta dimorpha di Afrika Timur, Madagaskar, Kepulauan Komoro dan Aldabra.

Page 17: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Kuntul kecil 16

Rujukan

[1] . 2000. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Puslitbang Biologi LIPI dan BirdLife IP. Hal. 64

[2] . 2000. Panduan Lapangan Burung-burung di Kawasan Wallacea. BirdLife IP dan Dove Publication. Hal. 49

[3] . 2001. Burung-burung di Kawasan Papua. Puslitbang Biologi LIPI dan BirdLife IP. Hal. 72

[4] www.wmtw.com (http:/ / www. wmtw. com/ news/ 28400447/ detail. html)

[5] Avibase: Little Egret Egretta garzetta (http:/ / avibase. bsc-eoc. org/ species. jsp?lang=EN& avibaseid=A6E9EDE55D229ED9)

Page 18: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Kuntul besar 17

Kuntul besar

?Kuntul besar

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Pelecaniformes

Famili: Ardeidae

Genus: Egretta

Spesies: Egretta alba

Kuntul besar (bahasa Latin = Egretta alba) adalah spesies burung dari keluarga Ardeidae, dari genus Egretta.

Burung ini merupakan jenis burung pemakan ikan, udang, belalang, larva capung yang memiliki habitat di

mangrove, gosong lumpur dan pasir, sawah, laguna.

Ciri-ciri

Kuntul besar memiliki tubuh berukuran besar (95 cm). Jauh lebih besar dari kuntul putih lain. Paruh lebih berat,

leher bersimpul khas. Perbedaan dengan Kuntul perak: Garis paruh melewati belakang mata. Berbiak: Kulit muka

hijau biru tidak berbulu. Bulu-bulu halus di tubuh. Paruh hitam. Paha merah tidak berbulu. Kaki hitam. Tidak

berbiak: Kulit muka kekuningan. Paruh kuning biasanya berujung hitam. Kaki dan tungkai hitam. Iris kuning. Hidup

sendiri atau berkelompok. Berdiri agak tegak, mematuk mangsa dari atas. Percumbuan, pasangan saling menari dan

mengejar. Terbang dengan kepakan sayap pelan dan anggun, penuh tenaga. Bersarang dalam koloni bersama burung

air lain. Sarang dari ranting-ranting yang dangkal, pada pucuk pohon. Telur berwarna pucat kebiru-biruan, jumlah

2-4 butir. Berbiak bulan Desember-Maret, Februari-Juli.

Page 20: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Cabai jawa 19

Cabai jawa

?Cabai jawa

Status konservasi

Risiko Rendah IUCN 3.1)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Dicaeidae

Genus: Dicaeum

Spesies: D. trochileum

Nama binomial

Dicaeum trochileum

(Sparrman, 1789)

Cabai jawa (bahasa Latin: Dicaeum trochileum) adalah spesies burung dari keluarga Dicaeidae, dari genus

Dicaeum. Burung ini merupakan jenis burung pemakan buah benalu, biji, serangga keci dan memiliki habitat di

pekarangan, perkotaan, habitat terbuka, pantai, hutan mangrove.

Page 21: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Cabai jawa 20

Ciri-ciri

Cabai Jawa memiliki tubuh berukuran sangat kecil (8 cm).

Burung jantan: Kepala, punggung, tunggir, dada merah padam atau agak kejinggaan. Sayap dan ujung ekor hitam.

Perut putih keabu-abuan. Ada bercak putih pada lengkung sayap.

Burung betina: Tunggir merah. Tubuh bagian atas lainnya coklat, tersapu merah pada kepala dan mantel. Tubuh

bagian bawah putih buram.

Burung muda: Tubuh bagian atas coklat kehijauan. Bercak jingga pada tunggir. Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.

Bersifat aktif terbang hilir mudik dengan cepat. Sering mengunjungi benalu untuk memakan buahnya yang lengket.

Sarang berbentuk kantung menggantung, dari rumput dilapisi kapas rumput, pada ujung pohon tinggi. Telur

berbintik tipis, jumlah 2 butir. Berbiak bulan Januari-Oktober, April, Mei.

Penyebaran

�� Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Lombok.

Galeri

Referensi

� http:/ / bio. undip. ac. id/ sbw/ sp_daftar_indo. htm

Page 22: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Walet linci 21

Walet linci

?Walet linchi

Status konservasi

Risiko Rendah �IUCN 3.1)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Apodiformes

Famili: Apodidae

Genus: Collocalia

Spesies: C. linchi

Nama binomial

Collocalia linchi

(Horsfield & Moore, 1854)

Walet linchi (bahasa Latin: Collocalia linchi) adalah spesies burung dari keluarga Apodidae, dari genus Collocalia.

Burung ini merupakan jenis burung pemakan serangga kecil yang memiliki habitat di semua tipe hutan, lahan

pertanian, perkotaan.

Ciri-ciri

Walet linchi memiliki tubuh berukuran kecil (9 cm). Warna hitam biru mengkilat. Ekor sedikit bertakik. Dagu

abu-abu. Perut putih mencolok. Walet paling kecil dan paling umum di seluruh Sunda Besar dan Nusa Tenggara.

Menukik untuk minum air di sungai atau kolam. Jarang sekali bertengger. Tidak menggunakan ekholokasi.

Sarang berbentuk cawan dari lumut, rumput, atau tumbuhan, pada dekat mulut gua. Telur berbentuk lonjong,

berwarna putih, jumlah 2 butir. Berbiak sepanjang tahun.

Penyebaran

Sumatera pegunungan tinggi, Jawa, Timor.

Referensi

bio.undip.ac.id [1]

Page 23: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Bondol haji 22

Bondol haji

?Bondol Haji

Status konservasi

Risiko Rendah �IUCN 3.1)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Estrildidae

Genus: Lonchura

Spesies: L. maja

Nama binomial

Lonchura maja

(Linnaeus, 1766)

Bondol haji (Lonchura maja), pipit haji, atau yang dalam bahasa Jawa disebut emprit haji, adalah burung yang

termasuk dalam suku Estrildidae hidup di Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Bali dan pulau-pulau di sekitarnya.

Burung ini dinamakan emprit haji karena bagian kepala hewan ini berwarna putih, yang seolah memakai peci putih

yang dalam masyarakat Indonesia dipakai setelah pulang dari haji.

Page 24: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Bondol haji 23

Asal mula

Asal mula dan filogeni emprit haji diperoleh Antonio Arnaiz-Villena et al. Estrildinae mungkin berasal dari India

dan setelah itu menyebar (menuju habitat Afrika dan Samudra Pasifik).

Ciri-ciri

Bertubuh kecil (11 cm), burung ini berwarna putih cokelat seperti finch. Mirip dengan bondol oto-hitam namun

pucat cokelat, sementara seluruh kepala dan tenggorokan putih. Burung muda berwarna cokelat pada bagian atas

badannya, dengan tubuh bagian bawah dan wajah kuning tua. Iris berwarna cokelat; paruh abu-abu kebiruan; dan

kaki biru pucat. Adapun suaranya bernada tinggi seperti seruling, berbunyi : "puip" bila mengelompok.[1]

Sewaktu masih remaja, bagian belakang telinga bondol dan bagian bawah burung itu berwarna putih. Sementara itu,

paruhnya berwarna biru abu-abu.[2]

Ras

Berikut ini subspesies bondol haji:[3]

�� L.m. maja

� L.m. viatnemensis (di Indochina)

Penyebaran & habitat

Burung ini tersebar di Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi, Thailand & Vietnam selatan. Di

introduksi di Jepang (Osaka & Okinawa).[4][5]

Di Sumatera (termasuk pulau-pulau sekitarnya), Jawa dan Bali burung ini cukup umum dan tersebar luas sampai

ketinggian 1.500 m dpl. Kebiasaan emprit ini sering mengunjungi rawa-rawa dan sawah, emprit ini suka memakan

padi.[6]

Tempat hidup

Mudah dijumpai, mengunjungi rawa dan rawa-rawa buluh sampai ketinggian 1.500 mdpl. Membentuk kelompok

besar selama musim panen padi, tetapi tersebar berpasangan selama musim kawin. Tingkah laku umumnya seperti

bondol (pipit) lain. Mereka juga hidup di dataran terbuka dengan rerumputan dan kebun.

Perkembangbiakan

Biasanya, bondol haji hidup tidak dalam pasangan pada waktu di luar musim kawin. Namun, pada saat musim

kawin, burung ini hidup berpasangan.[]

Telurnya 4-5, terkadang 6, telur putih diletakkan pada sarang khas bondol

yang berupa sarang berbentuk bola dari rumput. Di Jawa Barat, perkembangbiakan dimulai pada Februari.

Page 25: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Bondol haji 24

Bahasa lain

� Bahasa Ceko: ������� ���������

� Bahasa Jerman: ������� �����

� Bahasa Inggris:White-headed Munia

� Bahasa Italia: Cappuccino testabianca

� Bahasa Belanda: Witkopnon[]

.

Galeri

Referensi

[1] . 2000. Panduan Lapangan Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. LIPI - Birdlife Int'l IP. Hal. 426.

[2][2] J!"#$#%#&'()#* +,-+. /0*1 20334'1

[3] R56&5( 7 800!( +,,9. /0*1 -;<1

[4] Kutilang Indonesia: Bondol Haji (http:/ / www. kutilang. or. id/ burung/ konservasi/ bondol-haji/ )

[5][5] B$#='0 +,,<. /0*1 >9+1

[6] Biologi Undip: Bondol Haji (http:/ / www. bio. undip. ac. id/ sbw/ spesies/ sp_bondol_haji. htm)

� BirdLife Species Factsheet (http:/ / www. birdlife. org/ datazone/ species/ index. html?action=SpcHTMDetails.

asp& sid=8716& m=0)

Daftar pusaka

� Robson, Craig; Allen, Richard (2005). New Holland Field Guide to The Bird of South-East Asia:Thailand,

Peninsular Malaysia, Singapore, Vietnam, Cambodia, Laos, Myanmar [Panduan Burung Asia Tenggara New

Holland;Thailand, Peninsular Malaysia, Singapore, Vietnam, Cambodia, Laos, Myanmar] (http:/ / books. google.

co. id/ books?id=MZh_isKvAQ8C) (dalam bahasa Inggris). New Holland Publisher. ISBN 978-1-84330-746-4.

� Brazil, Mark (2009). Birds of East Asia; Eastern China, Taiwan, Korea, Japan, Eastern Russia [Burung Asia

Timur; China Timur, Taiwan, Korea, Jepang, Rusia Timur] (http:/ / books. google. co. id/

books?id=SS4_WkC2Pc8C) (dalam bahasa Inggris). Cristopher Helm. ISBN 978-0-7136-7040-0.

� Jeyarajasingnam, Allen (2012). A Field Guide to the Birds of Peninsular Malaysia and Singapore [Buku Panduan

Burung-Burung Semenanjung Malaysia dan Singapura] (http:/ / books. google. co. id/ books?id=g63vuaasxrgC)

(dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. ISBN 978-0-19-963943-4.

Page 26: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Bondol haji 25

Pranala luar

? Flickr: Foto Emprit haji (http:/ / www. flickr. com/ photos/ 46202369@N02/ 5223120361/ )

? (Indonesia) FOBI-Foto Biodiversitas Indonesia: Lonchura maja (http:/ / www. fobi. web. id/ v/ aves/ f-est/

lon-maj/ Lonchura_maja_Wonoredjo1_AM. jpg. html)

? (Inggris) lonchura maja index (http:/ / ibc. lynxeds. com/ species/ white-headed-munia-lonchura-maja/ )

? Kehidupan bondol haji diceritakan di youtube ini (http:/ / www. youtube. com/ watch?v=PEAw0Xy2XjU)

Page 27: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Kacamata biasa (burung) 26

Kacamata biasa (burung)

?Kacamata biasa

Status konservasi

Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Zosteropidae

Genus: Zosterops

Spesies: Z. palpebrosus

Nama binomial

Zosterops palpebrosus

(Temminck, 1824)

Kacamata biasa (Zosterops palpebrosus) adalah nama sejenis burung kecil dari suku Zosteropidae, bangsa

Passeriformes (burung petengger). Burung ini merupakan penetap di hutan-hutan terbuka di kawasan Asia tropis,

mulai dari India ke timur hingga Cina dan Indonesia. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Oriental White-eye.

Pengenalan

Burung kecil yang lincah, dengan panjang tubuh (dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 10–11 cm. Sisi atas

tubuh tertutup bulu-bulu kehijauan atau hijau kekuningan (hijau zaitun), sedangkan sisi bawahnya sedikit bervariasi

bergantung rasnya, kecuali leher dan dadanya yang berwarna kuning terang. Sayapnya membundar dan kaki-kakinya

kuat.

Nama-namanya (“kacamata”, white-eye) merujuk pada lingkaran bulu-bulu kecil berwarna putih di sekeliling

matanya. Nama marganya berasal dari kata Yunani zosterops, yang berarti ”sabuk mata”.

Gemar berkelompok, burung ini kerap membentuk gerombolan besar yang bergerak bersama di antara tajuk

pepohonan; bahkan sering juga bercampur dengan spesies lain seperti burung sepah (Pericrocotus). Meskipun

utamanya burung kacamata bersifat pemakan serangga, namun ia pun memakan nektar dan aneka jenis buah.

Sembari mencari mangsanya di sela-sela dedaunan, burung ini terus bergerak dari satu ranting ke lain ranting, dan

kemudian berpindah ke lain pohon yang berdekatan, sambil terus mengeluarkan suara berkeciap tinggi setiap

beberapa saat sekali untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok yang lainnya.[]

Page 28: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Kacamata biasa (burung) 27

Di Jawa, burung ini tercatat bertelur mulai dari Januari hingga Oktober. Telur berjumlah kurang lebih tiga (2–5)

butir berwarna biru pucat, diletakkan pada sarang berupa cawan kecil yang khas bentuknya. Sarang ini terbuat dari

akar-akaran, tangkai dan tulang daun, dan bahan-bahan tumbuhan lainnya, serta dihiasi dengan lumut. Sarang

diletakkan di percabangan ranting atau rumpun bambu, sekitar 2–4 m di atas tanah.[]

Ras dan penyebaran

Ada banyak ras (anak jenis) dari Z. palpebrosus. Berikut ini uraian mengenai beberapa ras yang terdapat di Indonesia

dan cirinya.

@ Z.p. auriventer di Sumatra, Kalimantan dan Asia Tenggara.[1]

@ Z.p. buxtoni di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa bagian barat. Mirip dengan kacamata gunung Zosterops montanus,

sisi bawah tubuh berwarna abu-abu keputihan; perbedaannya buxtoni memiliki sebuah garis kuning membujur di

tengah dada hingga perut, paha yang berwarna putih, dan iris mata kecoklatan (montanus, iris putih). Sangat mirip

dengan kacamata belukar Zosterops everetti, yang perutnya lebih abu-abu dan pita kuning di dadanya lebih

lebar.[]

@ Z.p. melanurus di Jawa dan Bali. Sisi bawah tubuh kuning seluruhnya. Sisi atas tubuh (termasuk tunggir) hijau

zaitun, dengan bercak kuning di atas paruh. Mirip dengan kacamata laut Zosterops chloris yang bertubuh sedikit

lebih besar dan memiliki kekang hitam gelap.

@ Z.p. unicus di Sumbawa dan Flores. Seperti melanurus, namun tunggirnya berwarna kuning.[2]

Galeri

Dari Distrik Kullu – Manali,

Himachal Pradesh, India

Dari Bhopal, Madhya Pradesh,

India

Bhopal Bhopal

Di rumpun bambu Bhopal Kullu - Manali

Page 29: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Kacamata biasa (burung) 28

Rujukan

[1] King, B., M. Woodcock, and E.C. Dickinson. 1975. A Field Guide to The Birds of South-East Asia. Collins. London. p. 423. ISBN

0-00-219206-3

[2] Coates, B.J. and K.D. Bishop. 2000. Panduan lapangan Burung-burung di Kawasan Wallacea. BirdLife IP & Dove Publication. Bogor. Hal.

179, L.G. 55. ISBN 979-95794-2-2

A Birds of India by Grimmett, Inskipp and Inskipp, ISBN 0-691-04910-6

Pranala luar

A Oriental White-eye videos (http:/ / ibc. hbw. com/ ibc/ phtml/ especie. phtml?idEspecie=7694) on the Internet Bird Collection

A Oriental White-eye (http:/ / www. crjayaprakash. com/ photography/ main. php/ BIRDS/ Oriental+ White+ Eye. jpg.

html) seen at Mulli near Coimbatore

Page 30: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Layang-layang asia 29

Layang-layang asia

?Layang-layang asia

Status konservasi

Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Hirundinidae

Genus: Hirundo

Spesies: H. rustica

Nama binomial

Hirundo rustica

Linnaeus, 1758

Hirundo rustica

Layang-layang asia (bahasa Latin: Hirundo rustica) adalah spesies

burung dari keluarga Hirundinidae, dari genus Hirundo, yang

mempunyai paruh, berdarah panas, dan membiak dengan cara bertelur.

Burung ini merupakan jenis burung pemakan serangga keci yang

memiliki habitat di hutan, kebun, tegalan, sawah, pedesaan, kota.

Ciri-ciri

Layang-layang asia memiliki tubuh berukuran sedang (20 cm). Tubuh

bagian atas berwarna biru baja. Pinggir tenggorokan kemerahan. Perut

putih. Garis biru baja pada dada atas. Ekor sangat panjang dengan bintik putih pada ujung bulu.

Perbedaan dengan Layang-layang batu: perut putih bersih, ekor lebih memanjang, garis dada biru baja. Remaja: bulu

lebih suram, ekor tanpa pita panjang. Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam. Terbang melayang dan melingkar di udara,

atau terbang rendah di atas tanah atau air untuk menangkap serangga. Hinggap pada pohon mati, kawat, tiang.

Mencari makan sendiri-sendiri tapi dalam jumlah besar dalam satu tempat.

Page 32: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Perenjak jawa 31

Perenjak jawa

?Perenjak Jawa

Perenjak jawa yang masih muda

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Cisticolidae

Genus: Prinia

Spesies: P. familiaris

Nama binomial

Prinia familiaris

Horsfield, 1821

Perenjak jawa atau yang juga dikenal dengan nama ciblek adalah sejenis burung pengicau dari suku Cisticolidae

(pada banyak buku masih dimasukkan ke dalam suku Sylviidae). Dalam bahasa Inggris burung ini dikenal sebagai

bar-winged Prinia, merujuk pada dua garis putih pada setiap sayapnya. Nama ilmiahnya adalah Prinia familiaris

Horsfield, 1821.

Morfologi

Burung kecil ramping, dengan panjang total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 13 cm. Hampir

seluruh sisi atas badan berwarna coklat hijau-zaitun. Tenggorokan dan dada putih, perut dan pantat kekuningan. Sisi

dada dan paha keabu-abuan. Ciri khasnya sayap dengan dua garis putih, serta ekor panjang dengan ujung berwarna

hitam dan putih.

Paruh panjang runcing, sebelah atas berwarna kehitaman dan sebelah bawah kekuningan. Kaki langsing dan rapuh

berwarna coklat kemerahan atau merah jambu.

Page 33: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Perenjak jawa 32

Kebiasaan dan penyebaran

Burung yang ramai dan lincah, yang sering ditemui di tempat terbuka atau daerah bersemak di taman, pekarangan,

tepi sawah, hutan sekunder, hingga ke hutan bakau. Juga kerap teramati di perkebunan teh. Dua atau tiga ekor, atau

lebih, kerap terlihat berkejaran sementara mencari makanan di antara semak-semak, sambil berbunyi-bunyi keras

cwuit-cwuit-cwuit.. ciblek-ciblek-ciblek-ciblek.. ! Ekor yang tipis digerakkan ke atas saat berkicau.

Mencari mangsanya yang berupa aneka serangga dan ulat, perenjak jawa berburu mulai dari permukaan tanah hingga

tajuk pepohonan. Burung ini membuat sarangnya di rerumputan atau semak-semak hingga ketinggian sekitar 1,5 m

di atas tanah. Sarang berbentuk bola kecil dianyam dari rerumputan dan serat tumbuhan.

Perenjak jawa adalah burung endemik (menyebar terbatas) di wilayah Sumatra, Jawa dan Bali. Di Sumatra tidak

jarang sampai ketinggian 900 m dpl, sedangkan di Jawa dan Bali umum sampai ketinggian 1.500 m dpl.

Ancaman dan konservasi

Sebelum tahun 1990-an, burung ini boleh dibilang tidak memiliki nilai ekonomi, sehingga banyak dibiarkan bebas

dan meliar seperti halnya burung gereja dan burung pipit. Sifatnya yang mudah beradaptasi dan tidak takut pada

manusia menyebabkan populasi burung ini cukup tinggi pada wilayah-wilayah yang sesuai.

Setelah tahun-tahun itu, burung ini mulai banyak diburu orang untuk diperdagangkan terutama di Jawa. Apalagi

burung ini mudah dijumpai di wilayah perkebunan dan memiliki keistimewaan mudah jinak. Sifat jinaknya membuat

ia mudah ditangkap dengan cara dipikat yaitu memakai bantuan cermin di dalam sangkar. Burung yang tertarik

dengan bayangannya sendiri akan terjebak di dalam sangkar.

Cara lain adalah dengan memasang jerat atau rajut di sekitar sarangnya, atau dengan perangkap getah (pulut) pada

tempat-tempat tidurnya di waktu malam. Para penangkap burung yang terampil, bahkan, kerap hanya bermodalkan

senter, kehati-hatian dan kecepatan tangan menangkap burung yang tidur di malam hari.

Sayang sekali burung ini mudah stres dan mati dalam pemeliharaan, terutama apabila yang ditangkap adalah burung

dewasa. Belum lagi jika pemeliharanya tidak berpengalaman. Namun ini agaknya tidak menyurutkan minat para

penangkap burung untuk terus memburunya. Sampai sekarang, burung ini masih sulit untuk dibiakkan. Sejak Tahun

2010, salah seorang penghobi burung pekicau Iwan Lippo Cikarang berhasil menangkarkan ciblek.

Eksploitasi yang berlebihan sangat berbahaya bagi populasi ciblek. Di wilayah-wilayah tertentu seperti di pinggiran

Jakarta dan Bogor, kini seolah ‘kehabisan stok’ padahal sebelum tahun 90-an burung ini masih melimpah. Perenjak

jawa semakin jarang terlihat di taman-taman, dan hadir terbatas di tempat-tempat tertentu yang masih dekat hutan.

Dalam pemeliharaan biasanya burung ini sering diberi makanan berupa kroto (tempayak dan anak semut rangrang),

ulat hongkong, serta pelet (voer).

Pembedaan kelamin

Jantan dibedakan dari betina dengan ukuran tubuhnya yang lebih besar dan aktif berkicau. Ekor lebih panjang dan

warna sayap yang lebih gelap.

Juga bisa dibedakan dari warna paruh bagian bawahnya :

Paruh bawah berwarna putih pucat adalah betina

Paruh bawah berwarna putih dengan ujung hitam adalah burung jantan muda

Paruh bawah berwarna hitam menyeluruh adalah burung jantan dewasa

Bila masih muda dapat dibedakan melalui kuku jari

Kuku jari kaki yang berwarna kusam adalah burung jantan

Kuku jari kaki bersih adalah burung betina

Page 35: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Ayam kampung 34

Ayam kampung

?Gallus domesticus

Ayam kampung (Gallus domesticus) sedang diberi makan di tanah terbuka

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Galliformes

Famili: Phasianidae

Genus: Gallus

Spesies: G. gallus

Upaspesies: G. g. domesticus

Nama trinomial

Gallus gallus domesticus

Ayam kampung adalah sebutan di Indonesia bagi ayam peliharaan yang tidak ditangani dengan cara budidaya

massal komersial serta tidak berasal-usul dari galur atau ras yang dihasilkan untuk kepentingan komersial tersebut[1]

.

Ayam kampung tidak memiliki istilah ayam kampung petelur ataupun pedaging . Hal ini disebabkan ayam kampung

bertelur sebagaimana halnya bangsa unggas dan mempunyai daging selayaknya hewan pada umumnya.

Nama ilmiah untuk ayam kampung adalah Gallus domesticus[2]

. Aktivitas peternakan ayam kampung telah ada sejak

zaman dahulu .

Latar belakang

Ayam kampung merupakan salah satu jenis ternak unggas yang telah memasyarakat dan tersebar di seluruh pelosok

nusantara [3]

. Bagi masyarakat Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing .

Istilah "Ayam kampung" semula adalah kebalikan dari istilah "ayam ras", dan sebutan ini mengacu pada ayam yang

ditemukan berkeliaran bebas di sekitar perumahan . Namun demikian, semenjak dilakukan program pengembangan,

pemurnian, dan pemuliaan beberapa ayam lokal unggul, saat ini dikenal pula beberapa ras unggul ayam kampung .

Untuk membedakannya kini dikenal istilah ayam buras (singkatan dari "ayam bukan ras") bagi ayam kampung yang

telah diseleksi dan dipelihara dengan perbaikan teknik budidaya (tidak sekadar diumbar dan dibiarkan mencari

makan sendiri). Peternakan ayam buras mempunyai peranan yang cukup besar dalam mendukung ekonomi

masyarakat pedesaan karena memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan pemeliharaannya relatif

Page 36: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Ayam kampung 35

lebih mudah .

Sejarah Perkembangan

Sejarah ayam kampung dimulai dari generasi pertama ayam kampung yaitu dari keturunan ayam hutan merah

(Gallus gallus)[4]

. Jenis ayam kampung sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Kutai.[5]

. Pada saat itu, ayam kampung

merupakan salah satu jenis persembahan untuk kerajaan sebagai upeti dari masyarakat setempat. Keharusan

menyerahkan upeti menyebabkan ayam kampung selalu diternakan oleh warga kampung dan menyebabkan ayam

kampung tetap terjaga kelestariannya. Di samping itu, ayam kampung memang sesuai dengan selera masyarakat

setempat. Kebiasaan beternak ayam kampung tersebutlah yang menyebabkan ayam ini mudah dijumpai di tanah air.

Sampai sekarang sistem upeti dalam arti perpindahan barang (ayam kampung) dari desa ke kota masih tetap ada.

Bedanya, saat ini perpindahan tersebut lebih bersifat bisnis..!

Varietas

Ayam kampung mempunyai banyak varietas dan spesies, beberapa di antaranya yang penting yaitu :[6]

.

1. Ayam Kedu

Ayam kedu merupakan ayam lokal yang berkembang di Kabupaten Magelang dan Temanggung atau eks.

Kersidenan Kedu (Jawa Tengah). Berdasarkan penampilan warnanya, ayam kedu dapat dibedakan menjadi empat

jenis sebagai berikut .

a. Ayam Kedu Hitam

Ayam kedu hitam mempunyai penampilan fisik hampir hitam semua, tetapi kalau diamati secara teliti warnanya

tidak terlalu hitam . Penampilan kulit pantat dan jengger masih mengandung warna kemerah-merahan . Bobot ayam

kedu hitam jantan dewasa antara 2 kg–2,5 kg, sedangkan yang betinanya hanya 1,5 kg . Ayam ini sering disamakan

dengan ayam cemani karena tampak serba hitam .

b. Ayam Kedu Cemani

Ayam kedu cemani memiliki penampilan sosok tubuh hitam mulus, termasuk paruh, kuku, telapak kaki, lidah, telak

(langit-langit mulut), bahkan daging dan tulangnya juga hitam . Sosok tubuh ayam kedu jantan dewasa tinggi besar

dan bobotnya antara 3 kg-3,5 kg, sedangkan yang betina dewasa berbobot antara 2 kg-2,5 kg .

c. Ayam Kedu Putih

Ayam kedu putih ditandai dengan warna bulu putih mulus, jengger dan kulit mukanya berwarna merah, sedangkan

kakinya berwarna putih atau kekuning-kuningan . Jenggernya tegak berbentuk wilah . Bobot ayam jantan kedu putih

dewasa mencapai 2,5 kg . Sedangkan bobot ayam kedu putih betina 1,2 kg–1,5 kg .

d. Ayam Kedu Merah

Ayam kedu merah ditandai dengan warna bulu hitam mulus, tetapi kulit muka dan jengger berwarna merah,

sedangkan kulit badannya berwarna putih . Sosok tubuh ayam kedu merah tinggi besar dengan bobot ayam jantan

dewasa 3 kg-3,5 kg, Sedangkan bobot ayam betina 2 kg-2,5 kg .

2. Ayam Nunukan

Ayam nunukan disebut juga ayam Tawao. Ayam ini merupakan ayam lokal yang berkembang di Pulau Tarakan,

Kalimantan Timur. Ayam nunukan diperkirakan berasal dari Cina . Karakteristik ayam nunukan adalah warna

bulunya merah cerah atau merah kekuning-kuningan, bulu sayap dan ekor tidak berkembang sempurna . Sementara

paruh dan kakinya berwarna kuning atau putih kekuning-kuningan dengan jengger dan pial berwarna merah cerah.

Jenggernya berbentuk wilah dan bergerigi delapan .

Page 37: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Ayam kampung 36

Stadium anak ayam sampai umur 45 hari cenderung berbulu kapas . Berat badan ayam nunukan jantan dewasa 3,4

kg–4,2 kg, sedangkan yang betina 1,6 kg–1,9 kg .

3. Ayam Pelung

Ayam pelung merupakan ayam lokal yang berkembang di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi (Jawa Barat). Ayam

pelung memiliki sosok tubuh besar dan tegap, temboloknya tampak menonjol . Kakinya panjang, kuat, dan pahanya

berdaging tebal . Ayam pelung jantan memiliki Jengger berbentuk wilah yang besar, tegak, bergerigi nyata dan

berwarna merah cerah . Ayam pelung betina mempunyai jengger, tetapi jengger terseebut tidak berkembang dengan

baik . Ayam pelung jantan dewasa mempunyai bobot badan berkisar antara 3,5 Kg – 5,5 Kg, sedangkan yang betina

2,5 Kg – 3,5 Kg .

4. Ayam Sumatra

Ayam Sumatra

Ayam Sumatra merupakan ayam lokal dari

Sumatera Barat . Penampilan perawakannya

tegap, gagah ,tetapi ukuran tubuhnya kecil.

Ayam Sumatra jantan berkepala kecil, tetapi

tengkoraknya lebar . Pipinya penuh (padat),

keningnya tebal, dan pialnya menggantung

ke bawah. Paruh ayam Sumatra umumnya

pendek dan kukuh berwarna hitam, dengan

cuping kecil dan berwarna hitam . Ayam

Sumatra memiliki jengger berbentuk wilah

dan berwarna merah [6]

. Kulit muka juga

berwarna merah atau hitam, ditumbuhi bulu

halus yang jarang . Bobot ayam Sumatra

jantan dewasa 2 Kg, sedangkan yang betina

1,5 Kg .

5. Ayam Belenggek

Ayam belenggek berasal dari Sumatera Barat, tepatnya dipedalaman Kabupaten Solok . Ayam ini pandai berkokok

dengan suara yang merdu dan iramanya bersusun-susun, panjang sampai terdiri atas 6-12 suku kata. Semakin

panjang suku katanya, semakin panjang kokoknya .

6. Ayam Gaok

Ayam gaok bersal dari madura dan Pulau Puteran, Kabupaten Sumenep . Keistimewaan ayam gaok yaitu kokoknya

memiliki suara panjang yang hampir sama dengan ayam pelung yang terdapat di Cianjur (Jawa Barat). Ayam Gaok

jantan dewasa memiliki bobot badan mencapai 4 Kg, sedangkan yang betina 2 - 2,5 Kg. Ayam Gaok jantan memiliki

tampilan tubuh besar, tegap dan gagah [6]

. Jenggernya besar berbentuk wilah dan berwarna merah, dengan pial yang

besar dan warnanya merah . Kakinya berwarna kuning . Bulunya didominasi oleh warna kuning kehijau-hijauan

(wido), namun ada juga yang berwarna lain, seperti merah dan hitam .

Page 38: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Ayam kampung 37

Sebagai sumber pangan

Ayam kampung disukai orang karena dagingnya yang kenyal dan "berisi", tidak lembek dan tidak berlemak

sebagaimana ayam ras [7]

Berbagai masakan Indonesia banyak yang tetap menggunakan ayam kampung karena

dagingnya tahan pengolahan (tidak hancur dalam pengolahan). Selain itu daging ayam kampung memiliki

keunggulan dibandingkan daging ayam broiler, karena kandungan nutrisi yang lebih tinggi [8]

. Bagian Daging dada

ayam ini termasuk makanan utama atlet binaraga . Dagingnya mengandung 19 jenis protein dan asam amino yang

tinggi . Kadar lemaknya juga relatif lebih rendah bila dibandingkan daging pada bagian pahanya Ayam kampung

dipelihara oleh masyarakat terutama sebagai sumber protein hewani baik berupa telur maupun daging, di samping

kotorannya juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman maupun pakan ikan. Sebagai sumber protein hewani

telur dan daging mengadung asam amino esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan berperan dalam

meningkatkan kesehatan masyarakat[9]

. Oleh karena itu, agar ayam kampung dapat berproduksi dengan baik salah

satunya harus diberikan pakan yang cukup. [10]

Ayam kampung memerlukan komposisi nutrisi yang tepat, termasuk

jika menginginkan ayam kampung yang memiliki tingkat produksi telur yang tinggi Berat telur ayam kampung

berkisar antara 26,27-55,4 gr dengan rataan 45,46. [11]

Pemeliharaan

Ada dua cara memelihara ayam kampung, yaitu dipelihara dengan dilepas bebas atau istilahnya diliarkan dan yang

kedua dibudidayakan. [12]

. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Diliarkan

Cara pemeliharaan ini pada umumnya dilakukan oleh masyarakat pedesaan, cara ini disebut sebagai cara tradisional.

yaitu dilepas bebas berkeliaran di kebun-kebun sekitar rumah [3]

.

Keunggulan

Ayam kampung yang dilepas bebas biasanya mempunyai tingkat kekebalan yang tinggi dan menghemat biaya

makanan [3]

Umumnya ayam cukup diberi makan pagi hari saat akan dilepas berupa sisa-sisa makanan dan tambahan

bekatul secukupnya.[3]

Selebihnya ayam dianggap dapat mencari makan sendiri disekitar rumah [3]

.

Kelemahan

Kelemahannya di antaranya yaitu ayam lambat untuk berkembang lebih banyak, karena tingkat kematian pada anak

ayam relatif lebih tinggi [3]

. Waktu mengasuh terlalu lama yang berarti mengurangi produktifitas.[3]

. Kendali akan

keberadaan ayam kurang, sehingga kemungkinan dimangsa predator maupun hilang lebih tinggi.[3]

. Cara

pemeliharan ini kurang produktif [12]

.

Dikandangkan

Semula hewan yang kini dipelihara hidup bebas di alam, di hutan, di pegunungan dan lautan lepas.[13]

Jumlah

hewan-hewan ini beraneka ragam, dan sifat-sifat kehidupannya pun bermacam-macam [13]

. Jumlah yang banyak dan

beragam itu tidak seimbang dengan jumlah manusia yang masih sedikit dan hidup di gua-gua terpencil untuk

melindungi diri dari serangan binatang buas [13]

. Kebutuhan untuk hidup mendorong manusia memanfaatkan

tanaman dan binatang yang dapat ditangkap atau dibunuhnya [13]

. Dari kegiatan itulah manusia mengalami proses

belajar untuk mengenal hewan yang enak dimakan dan mudah ditangkap atau dibunuh [13]

. Perbendaharaan manusia

akan hewan konsumsi mulai bertambah [13]

. Di antara hewan yang digemari, adalah hewan-hewan kecil yang mudah

ditangkap atau dibunuh [13]

. Proses terus berkembang dan kegemaran akan hewan-hewan konsumsi mulai meningkat

pada usaha untuk dengan mudah memperoleh tanpa harus mencari-cari di hutan. Inilah penyebab timbulnya

keinginan untuk memelihara hewan dengan cara dikandangkan [13]

. Cara pemeliharan ini kurang produktif [12]

.

Page 39: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Ayam kampung 38

Kandang adalah tempat tinggal hewan yang dipelihara, salah satunya ayam, tempat berlindung dari terik matahari

dan hujan, tempat mendapat pakan dan minum, mendapat jaminan kesehatan dan aman dari gangguan hewan

pemangsa lainnya serta orang-orang jahat [12]

. Oleh karena itu kandang sangat berperan penting dalam pemeliharaan

ayam kampung [12]

.

Keunggulan

Ayam yang dikandangkan lebih mudah dikontrol keberadaannya, dapat mempercepat populasinya dengan cara setiap

ayam yang bertelur diambil dan dikumpulkan untuk ditetaskan secara bersama dalam satu indukan atau mesin

penetas [3]

. Anak ayam tidak harus mengikuti induknya [3]

. Namun dapat dipisah dan ditempatkan dengan pemberian

panas cahaya listrik (untuk penghangat) dan makanan yang sesuai [3]

.

Kelemahan

Apabila kondisi kandang tidak diperhatikan dan tidak sesuai syarat, maka kondisi hewan peliharaan jstru akan

memburuk, hal ini disebabkan kondisi yang telah membuat hewan ternak memiliki ketergantungan terhadap

pemeliharanya, sehingga memerlukan perhatian yang lebih dibandingkan dengan cara diliarkan [12]

. Oleh karena itu

kondisi kandang merupakan hal yang sangat penting dalam cara pemeliharaan ini, misalnya pada saat pembuatan

kandang harus diperhatikan beberapa faktor, di antaranya yaitu masalah biologis ayam yang akan menempatinya,

teknik pembuatan kandang yang berhubungan langsung dengan masalah bentuk dan kualitas bahan, serta masalah

iklim, suhu, pergerakan angin dan pengaturan udara yang berhubungan langsung dengan temperatur dan kelembaban

kandang serta ventilasi udara [12]

.

Kebiasaan atau sifat ayam kampung yang merugikan

Beberapa kebiasaan atau sifat yang kampung yang meugikan, di antaranya yaitu :[12]

.

1. Kanibalisme

Kanibalisme pada ayam kampung adalah mematuk bahkan memakan kawan sendiri [12]

.Kanibalisme pada ayam

kampung dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu ayam kekurangan zat makanan, misalnya protein, mineral dan

air minum; jumlah ayam dalam satu kandang terlalu padat, sehingga ayam saling berebut tempat yang paling

menyenangkan; udara dalam kandang terlalu panas, karena sistem ventilasi kandang kurang baik; ayam kekurangan

grit [12]

.

2. Memakan telur

Peristiwa ayam memakan telur (egg eating) sering dijumpai pada pemeliharaan ayam sistem kandang litter. Untuk

menghindari ayam memakan telurnya sendiri, zat-zat mineral (NaCl dan Ca)dan air minum yang dibutuhkan ayam

harus dipenuhi [12]

.

3. Rontok Bulu

Rontok bulu merupakan peristiwa alami yang wajar bagi ayam. Tetapi bila hal ini terjadi terlalu cepat, jelas akan

merugikan peternak ayam [12]

.

Pemilihan bibit unggul

Dalam pengembangannya, ditemukan berbagai hambatan untuk meningkatkan produktivitas ayam kampung yang

relatif rendah [14]

Hal ini terkait dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional, pakan yang diberikan masih

seadanya, dan belum terlaksananya sistem pengendalian penyakit dengan baik Hambatan-hambatan ini menjadi

kendala dalam pengembangan ternak ayam kampung di pedesaan Dalam pembudidayaan ayam kampung,

permasalahan yang sering ditemui adalah penyediaan bibit ayam kampung unggul Dalam pencarian calon bibit

unggul, selain didasarkan dari tampilan luarnya, juga seleksi ayam kampung yang berbasis konsep pemuliaan ternak,

sehingga diperoleh bibit unggul, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas ternak

Page 40: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Ayam kampung 39

Ciri-ciri bibit unggul ayam, yaitu[15]

:

1.1. Bagian tubuh tak ada yang rusak atau cacat, misalnya kaki utuh dan leher lurus.

2. Otot gempal dan kuat, terutama di bagian paha dan dada. Tulangnya juga kuat.

3. Susunan bulu teratur, saling menghimpit dan tampak mengkilat. Kondisi bulu yang baik mencerminkan kondisi

kulit yang baik pula.

4. Mata cerah dan pandangannya tampak tajam.

5.5. Gerakannya gesit yaitu mudah berontak bila dipegang.

6.6. Ukuran badannya sedang, tidak kurus dan tidak gemuk.

7. Induk jantan mempunyai jengger yang berwarna merah cerah, kepala tampak kokoh, paruh pendek, tajam dan

kuat.

8. Jarak ujung tulang dada dengan dubur berjarak minimal tiga jari tangan.

Penyakit dan Cara Penanggulangannya

Ayam kampung termasuk jenis unggas yang tahan terhadap penyakit [12]

. Tetapi tidak berarti bahwa ayam kampung

tidak dapat diserang oleh penyakit [12]

.

Jenis Penyakit

Berikut ini beberapa penyakit yang sering menyerang ayam kampung [12]

.

1. Tetelo (New Castle Desease:ND)

Penyakit tetelo (New Castle Desease:ND)merupakan penyakit ayam yang sangat berbahaya dan sulit ditanggulangi[12]

. Penularannya dapat melalui berbagai media, antara lain : Kontak langsung antara ayam sehat dengan ayam yang

sakit; Tamu yang masuk kedalam kompleks peternakan membawa bibit kuman penyakit ini; Tempat makan dan

minum yang kurang bersih, sehingga mudah ditempeli oleh virus penyakit ini; Burung-burung liar (misalnya burung

gereja) yang ikut memakan makanan ayam. Tingkat kematian akibat penyakit ini sangat tinggi, sekitar 10-100% [12]

.

2. Pilek (snot)

Penyebab penyakit ini adalah bakteri (Hemophilus galiarum) [12]

. Penularannya dapat melalui berbagai media, antara

lain :Kontak langsung antara ayam sehat dengan ayam yang sakit; Melalui udara, debu, makanan dan alat-alat dalam

kandang yang kurang bersih; Tamu yang masuk kedalam kompleks peternakan membawa bibit kuman penyakit ini;

Burung-burung liar (misalnya burung gereja) yang ikut memakan makanan ayam [12]

. Tingkat kematian yang

disebabkan oleh penyakit ini juga sangat tinggi [12]

.

3. Berak darah (Coccidiocis)

Berak darah (Coccidiocis) dapat menyerang ayam segala umur. Penularannya dapat terjadi melalui : binatang lain

(seperti tikus, burung, ayam liar yang masuk kedalam kandang dan telah membawa bibit penyakit atau empat makan

dan minum yang kurang bersih .

4. Sesak napas

Sesak napas penyebabnya adalah bakteri (Mycroplasma gallisepticum). Penyakit ini menyerang alat-alat pernapasan,

sehingga ayam kesulitan untuk bernapas [12]

.

5. Berak Kapur

Berak kapur disebabkan oleh bakteri (Salmonella pullorum). Penyakit ini lebihsuka menyerang anak ayam dan ayam

dara [12]

. Penularannya melalui : Telur; Kontak langsung antara ayam sehat dengan ayam yang sakit; peralatan

penetasan dan peralatan-peralatan kandang yang kurang bersih .

Page 41: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Ayam kampung 40

Cara Menanggulangi Penyakit

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penularan penyakit, peternak harus segera mengakaratina ayam yang

dicurigai sakit, melarang atau membatasi tamu yang masuk kekompleks peternakan [12]

. Disamping itu kebersihan

peralatan kandang, seperti tempat pakan dan minum serta keadaan kandang harus selalu diperhatikan [12]

.

Contoh Manfaat persilangan ayam kampung

Persilangan ayam kampung varietas lain dengan ayam pelung bertujuan memanfaatkan pejantan pelung yang

kualitas suaranya jelek akan tetapi pertumbuhannya bagus untuk memperoleh nilai tambah atau keunggulan dari

hasil persilangan kedua jenis ayam tersebut.

Pranala Luar

E Gambar Mewarnai Ayam [16]

di GambarMewarnai.web.id

Referensi

[1][1] Rasyaf M. 1992. Produksi dan Pemberian Pakan Unggas. Hlmn 42-50.Yoyakarta: Kanisius.

[2] Kurniawan. Mengenal Hewan & Tumbuhan Asli Indonesia. Hlmn 7.ISBN :6028526177. Jakarta :Agromedia Pustaka

[3][3] Sarwono B.1995. Berternak Ayam Buras.halmn 243-244. Jakarta:Penebar Swadaya.

[4][4] Cambridge Scientific Abstracts, Inc. Internet Database Service. 1970. Zoological record, Jilid 104, Terbitan 18-20. London :Zoological

Society.

[5][5] Sujionohadi K, Setiawan AI. 1993. Ayam Kampung Petelur. Jakarta :Niaga Swadaya.

[6][6] Rukmana R.2003. Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan. Hlmn 17-25.ISBN:9792106804. Yogyakarta: Kanisius

[7][7] Murtidjo BA. 1994. Mengelolah Ayam Buras.Hlmn:15-16. ISBN 979-413-740-5.Yogyakarta: Kanisius.

[8][8] Setyawati D. 2008. 100 Menu Masakan Ayam. hlmn 15.ISBN 602-8260-02-9. Jakarta:Gradien Mediatama.

[9][9] Kamal. 1994. Kontrol Kualitas Pakan dan Menyusun Pakan Ternak.Yogyakarta: UGM Press.

[10][10] Wihandoyo. 1991. Serba Serbi Preatasi Ayam Buras. Yogyakarta: UGM Press.

[11] Mansjoer et al. 1990. Pencarian Galur Murni Ayam Kampung, Ayam Pelung dan Ayam Bangkok Dalam Usaha Pelestarian Sumber Genetik

Ayam Di Indonesia Laporan Penelitian IPB Bogor.

[12][12] Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.

[13][13] Rasyaf M.1990. Memelihara ayam buras.ISBN :9794133000. Yogyakarta: Kanisius.

[14][14] Darwati.2000. Produktivitas Ayam Kampung, Pelung dan Resiprokalnya.Jurnal penelitian IPB.

[15][15] Wiharto. 1991. Ilmu Peternakan Umum. Malang: Nuffic Universitas Brawijaya Malang.

[16] http:/ / www. gambarmewarnai. web. id/ 2014/ 01/ gambar-mewarnai-ayam. html

Page 42: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Burung-madu sriganti 41

Burung-madu sriganti

?Burung-madu Sriganti

Status konservasi

Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Nectariniidae

Genus: Nectarinia

Spesies: N. jugularis

Nama binomial

Nectarinia jugularis

Linnaeus, 1766

Individu betina menghisap bunga

Burung-madu sriganti (bahasa Latin: Nectarinia jugularis) adalah

spesies burung dari keluarga Nectariniidae, dari genus Nectarinia.

Burung ini merupakan jenis burung pemakan nektar Benalu,

Mengkudu, Pepaya, Dadap, serangga kecil, laba-lab dan memiliki

habitat di pekarangan, semak pantai, hutan mangrove.

Ciri-ciri

Burung-madu sriganti memiliki tubuh berukuran kecil (10 cm),

mempunyai paruh lancip dan panjang, berdarah panas, dan membiak

dengan cara bertelur.

Jantan: Tubuh bagian bawah kuning terang. Dagu dan dada hitam-ungu

metalik. Punggung hijau zaitun.

Betina: Tubuh bagian bawah kuning. Tanpa warna hitam pada dagu

dan dada. Alis biasanya kuning muda. Iris coklat tua, paruh hitam, kaki

hitam. Sering ribut dalam kelompok kecil, berpindah-pindah dari satu

pohon atau semak ke yang lain. Jantan kadang berkejaran mondar

mandir dengan galak.

Page 43: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Burung-madu sriganti 42

Sarang berbentuk kantung, dari rumput terjalin dengan kapas alang-alang, pada dahan yang rendah. Telur berwarna

keputih-putihan, berbintik abu-abu putih, jumlah 2 butir. Berbiak sepanjang tahun.

Penyebaran

FF Cina, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Filipina, Australia.

FF Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, Papua.

Galeri

Referensi

F http:/ / bio. undip. ac. id/ sbw/ sp_daftar_indo. htm

Page 44: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Sumber dan Kontributor Artikel 43

Sumber dan Kontributor ArtikelBurung-gereja erasia SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\]]^_]]` Kontributor: Albertus Aditya, Archaeodontosaurus, Ariefrahman, Aris riyanto, Bennylin, Hanamanteo, JJ

Harrison, Willybold

Tekukur biasa SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\]^aa^^b Kontributor: Adi.akbartauhidin, Bennylin, Borgx, Dede2008, Relly Komaruzaman, Ssulakbar, Stavenn, Wie146,

Willybold, Yosri, 1 suntingan anonim

Kutilang SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\]]^abac Kontributor: Ariefrahman, Beeyan, Bennylin, Borgx, Dragunova, Stavenn, Ultima.ramza, Wie146, Willybold, Yosri, 6

suntingan anonim

Remetuk laut SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\]dce_dd Kontributor: Ariefrahman, Bennylin, Wagino 20100516, Willybold

Takur tengeret SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\]^aa^^d Kontributor: Willybold

Kuntul kecil SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\]^aa`ad Kontributor: Albertus Aditya, Andreas Sihono, Archaeodontosaurus, Ariefrahman, Beeyan, Bennylin, Borgx, Stavenn,

Wie146, Willybold

Kuntul besar SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\]^aa`fe Kontributor: Alphajet, Ariefrahman, Denny eR Ge, Hysocc, Kyledumais, Pai Walisongo, Willybold, 8 suntingan

anonim

Cabai jawa SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\ee_]a_c Kontributor: Willybold

Walet linci SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\e`c]c^b Kontributor: Iwan Novirion, Willybold, 1 suntingan anonim

Bondol haji SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\eeabe_] Kontributor: Adi.akbartauhidin, Albertus Aditya, Bennylin, Indah blestari, Ssulakbar, Wie146, Willybold, 1 suntingan

anonim

Kacamata biasa (burung) SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\]]cbafa Kontributor: Ariefrahman, Bennylin, Wie146, Willybold

Layang-layang asia SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\e]af]]_ Kontributor: Andreas Sihono, Archaeodontosaurus, Beeyan, Bennylin, Borgx, Gemini1980, Isens, Nipisiquit,

Stavenn, Willybold, Yosri, 1 suntingan anonim

Perenjak jawa SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\eefba^] Kontributor: *drew, Adi.akbartauhidin, Aji jogja, Andy rtops, Ariesmunandi, Avala, Bennylin, Ciko, Dragunova,

Hariadhi, Kembangraps, Kisti, Relly Komaruzaman, Wagino 20100516, Wic2020, Wie146, Willybold, 4 suntingan anonim

Ayam kampung SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\]ef_d_f Kontributor: 23saputra, 33Maulida, Albertus Aditya, Aldo samulo, Andreas Sihono, Ayu Dini Putri,

CommonsDelinker, Dian Anggreni, Ennio morricone, Humboldt, Hysocc, Inbmac, Iwan Novirion, Kembangraps, Kia 80, Mahali syarifuddin, Midori, Relly Komaruzaman, Sentausa, Serenity,

Wiranugraha88, 7 suntingan anonim

Burung-madu sriganti SumberG HIIKGLLMNOPMQMKSNMTOUVWLPLMXNSYOKHKZU[NMN\]^aaa]e Kontributor: Aldo samulo, Andri.h, Ariefrahman, Avala, Bennylin, Borgx, Hanamanteo, Ssulakbar,

Stavenn, Willybold, Yanu Tri, Yosri, 3 suntingan anonim

Page 45: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Sumber Gambar, Lisensi dan Kontributor 44

Sumber Gambar, Lisensi dan KontributorBerkas:Passer montanus malaccensis(1).JPG Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g}r||qt~�svirv�|~�ryr��qv|l|���n�}� Lisensi: Creative Commons

�iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: User:Ariefrahman

Berkas:Status iucn3.1 LC.svg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�iri�|~l��v�n�~��n|�u Lisensig ilmrp mlpqirh�l Kontributor: Clindberg, Foomin10, Ismukhammed,

Kelson, Palosirkka, Pengo, ZxxZxxZ, 8 suntingan anonim

File:Tree-Sparrow-2009-16-02.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�tqq��jrttso�����������n�ju Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike 2.5

Kontributor: Andreas Trepte

File:Tree Sparrow Japan Flip.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�tqq~�jrttso~�rjrv~�yljn�ju Lisensig }��yl� �s�rlv Kontributor: Laitche

Berkas:Streptopelia chinensis NBII.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�itqjisjqylr~�hlvqv|l|~�{��n�ju Lisensig }��yl� �s�rlv Kontributor: Attis1979,

Howcheng, MPF, Malo, Open2universe

Berkas:Spotted Dove (Streptopelia chinensis) on a Kapok (Ceiba pentandra) tree in Kolkata W IMG 3476.jpg Sumber:

hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�jsiiqm~�s�q~��itqjisjqylr~�hlvqv|l|�~sv~r~�rjsp~��ql�r~jqvirvmtr�~itqq~lv~�syprir~�~���~����n�ju Lisensi: GNU Free

�s���qvirilsv �l�qv|q Kontributor: J.M.Garg

Image:Spotted Dove (Streptopelia chinensis) in Kolkata W IMG 3515.jpg Sumber:

hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�jsiiqm~�s�q~��itqjisjqylr~�hlvqv|l|�~lv~�syprir~�~���~� � n�ju Lisensig �tqril�q �s��sv| �iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor:

J.M.Garg

Image:Spotted Doves- bathing I5- Kolkata IMG 6185.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�jsiiqm~�s�q|�~�rihlvu~� �~�syprir~���~��¡ n�ju Lisensi: Creative

�s��sv| �iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: J.M.Garg

Image:Spotted Dove preening Ic2- Kolkata.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�jsiiqm~�s�q~jtqqvlvu~����~�syprirn�ju Lisensi: Creative Commons

�iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: J.M.Garg

Image:Spotted Dove- Preening I- Kolkata IMG 5289.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�jsiiqm~�s�q�~}tqqvlvu~��~�syprir~���~ �¡�n�ju Lisensi: Creative

�s��sv| �iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: J.M.Garg

Image:Spotted Dove Ic2- Kolkata- preening.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�jsiiqm~�s�q~����~�syprir�~jtqqvlvun�ju Lisensi: Creative Commons

�iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: J.M.Garg

Image:Spotted Dove I IMG 3149.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�jsiiqm~�s�q~�~���~����n�ju Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike 3.0

Kontributor: J.M.Garg

Image:Spotted Dove- calling I IMG 5142.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�jsiiqm~�s�q�~�ryylvu~�~���~ ���n�ju Lisensi: Creative Commons

�iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: J.M.Garg

Image:Spotted Dove- bathing I- Kolkata IMG 6193.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�jsiiqm~�s�q�~�rihlvu~��~�syprir~���~����n�ju Lisensi: Creative

�s��sv| �iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: J.M.Garg

Image:Spotted Dove- bathing I- Kolkata IMG 6191.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�jsiiqm~�s�q�~�rihlvu~��~�syprir~���~����n�ju Lisensi: Creative

�s��sv| �iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: J.M.Garg

Image:Spotted Dove- bathing I2 IMG 6177.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�jsiiqm~�s�q�~�rihlvu~��~���~����n�ju Lisensi: Creative Commons

�iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: J.M.Garg

Image:Spotted Dove I DSC04432.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�jsiiqm~�s�q~�~��������n�ju Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike 3.0

Kontributor: J.M.Garg

Image:Spotteddove.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�jsiiqmms�qn�ju Lisensig �tqril�q �s��sv| �iitl��ilsv �n  Kontributor: Ravi Vaidyanathan

Image:Spotteddove1.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�jsiiqmms�q�n�ju Lisensig �tqril�q �s��sv| �iitl��ilsv �n  Kontributor: Ravi Vaidyanathan

Berkas:Pycnonotus aurigaster.JPG Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g}¢�vsvsi�|~r�tlur|iqtn�}� Lisensig �tqril�q �s��sv| �iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor:

User:Ariefrahman

File:Pycnonotus aurigaster pair.JPG Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g}¢�vsvsi�|~r�tlur|iqt~jrltn�}� Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike 3.0

Kontributor: User:Ariefrahman

Berkas:Gerygone sulphurea flaveola(1).JPG Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�qt¢usvq~|�yjh�tqr~£yr�qsyr���n�}� Lisensi: Creative Commons

�iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: User:Ariefrahman

Berkas:Blue-eared_Barbet_(Megalaima_australis_cyanoticus).jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Blue-eared_Barbet_(Megalaima_australis_cyanoticus).jpg

Lisensig �tqril�q �s��sv| �iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: Lip Kee Yap

Berkas:Little Egret, Taipei.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�liiyq~¤utqi¥~�rljqln�ju Lisensig �tqril�q �s��sv| �iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: D.

Gordon E. Robertson

File:Egretta garzetta eating goby.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g¤utqiir~urt¦qiir~qrilvu~us�¢n�ju Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike 3.0

Kontributor: User:Alpsdake

File:Little Egret Reflection.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�liiyq~¤utqi~§q£yq�ilsvn�ju Lisensig �tqril�q �s��sv| �iitl��ilsv �n  Kontributor: Birdman1

File: Aigrette garzette MHNT.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�lutqiiq~urt¦qiiq~�¨��n�ju Lisensig �tqril�q �s��sv| �iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor:

Didier Descouens

File:Egrgar.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g¤uturtn�ju Lisensig �tqril�q �s��sv| �iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: User:Kookaburra 81

File:Mesophoyx garzetta- Lake Joondalup.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�q|sjhs¢w~urt¦qiir�~�rpq~�ssvmry�jn�ju Lisensi: Creative Commons

�iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: JJ Harrison ( [email protected])

File:2012-01-16 16-31-58 Spain Canarias Jandía.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g����������~������ ¡~�jrlv~�rvrtlr|~�rvm©rn�ju Lisensi: Creative Commons

�iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: Hansueli Krapf

Berkas:Great_Egret_Fish.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�tqri~¤utqi~�l|hn�ju Lisensig ��ª �tqq �s���qvirilsv �l�qv|q Kontributor: Googie Man. Original

uploader was Googie man at en.wikipedia

File:Ardea_alba4.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�tmqr~ry�r�n�ju Lisensig �tqril�q �s��sv| �iitl��ilsv��hrtqrylpq �n�¥�n ¥�n�¥�n� Kontributor: Calibas

File:Egretta_alba_2_(Lukasz_Lukasik).jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g¤utqiir~ry�r~�~���pr|¦~��pr|lp�n�ju Lisensi: GNU Free Documentation License

Kontributor: User:Pkuczynski/Lukasz Lukasik

File:Egret_and_fish_2.JPG Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g¤utqi~rvm~£l|h~�n�}� Lisensig �tqril�q �s��sv| �iitl��ilsv��hrtq�ylpq �n� ªvjstiqm Kontributor:

Brocken Inaglory

File:Heron_beating_its_wings.JPG Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g¨qtsv~�qrilvu~li|~olvu|n�}� Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike 2.5

Kontributor: Arturo Mann

File:Ardea_alba_-Morro_Bay_Heron_Rookery_-8b.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�tmqr~ry�r~��stts~{r¢~¨qtsv~§sspqt¢~�¡�n�ju Lisensi: Creative

�s��sv| �iitl��ilsv �n� Kontributor: Mike Baird

File:Ardea_alba2.jpg Sumberg hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g�tmqr~ry�r�n�ju Lisensig ��ª �tqq �s���qvirilsv �l�qv|q Kontributor: Mehmet Karatay, Raul654

Berkas:Scarlet-headed_Flowerpecker_(Dicaeum_trochileum_trochileum).jpg Sumber:

hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g��rtyqi�hqrmqm~�ysoqtjq�pqt~��l�rq��~its�hlyq��~its�hlyq���n�ju Lisensig �tqril�q �s��sv| �iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: Lip

Kee Yap

Berkas:Scarlet-headed_Flowerpecker_(_Dicaeum_trochileum_)_in_flight.jpg Sumber:

hiijgkklmnolpljqmlrnstukoklvmqwnjhjxiliyqz{qtpr|g��rtyqi�hqrmqm~�ysoqtjq�pqt~�~�l�rq��~its�hlyq��~�~lv~£yluhin�ju Lisensig �tqril�q �s��sv| �iitl��ilsv��hrtqrylpq �n� Kontributor: Lip

Kee Yap

Page 46: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Sumber Gambar, Lisensi dan Kontributor 45

Berkas:Dicaeum_trochileum_1.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Á°Â¶µÃÄÅ­¸·Â¬°½µÃÄÅƲǮ¹ Lisensi« ȸµ¶­°Éµ È·ÄÄ·ºÀ Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Î²Ï Kontributor:

Lip Kee Yap from Singapore, Republic of Singapore

Berkas:Lonchura maja.JPG Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Ð·ºÂ¬Ã¸¶ÅĶǶ²ÑÒÓ Lisensi« ÒÃ˽°Â Á·Ä¶°º Kontributor: Gallo71

File:Cappuccino2.JPG Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«È¶®®Ã°º·Î²ÑÒÓ Lisensi« ȸµ¶­°Éµ È·ÄÄ·ºÀ Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Ô²Ï Kontributor: Gallo71

File:Ctbmaschio.JPG Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«È­ËĶÀ¬°·²ÑÒÓ Lisensi« ȸµ¶­°Éµ È·ÄÄ·ºÀ Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Ô²Ï Kontributor: Gallo71

Berkas:Zosterops palpebrosus1.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Õ·À­µ¸·®ÀÅ®¶½®µË¸·ÀÃÀƲǮ¹ Lisensi« ÓÖ× Ø¸µµ Á·ÂÃĵº­¶­°·º аµºÀµ Kontributor:

Factumquintus, Kilom691, Tony Wills

Berkas:Oriental White Eye I IMG 3997.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Ù¸°µº­¶½ÅÚ¬°­µÅÛܵÅÝÅÝÞÓÅÔßßà²Ç®¹ Lisensi: Creative Commons

Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Ô²Ï Kontributor: J.M.Garg

Berkas:Oriental White Eye- Bhopal I IMG 0656.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Ù¸°µº­¶½ÅÚ¬°­µÅÛܵÌÅ¿¬·®¶½ÅÝÅÝÞÓÅÏáâá²Ç®¹ Lisensi: Creative Commons

Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Ô²Ï Kontributor: J.M.Garg

Berkas:Oriental White Eye- Bhopal I IMG 0744.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Ù¸°µº­¶½ÅÚ¬°­µÅÛܵÌÅ¿¬·®¶½ÅÝÅÝÞÓÅÏàãã²Ç®¹ Lisensi: Creative Commons

Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Ô²Ï Kontributor: J.M.Garg

Berkas:Oriental White Eye I IMG 0655.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Ù¸°µº­¶½ÅÚ¬°­µÅÛܵÅÝÅÝÞÓÅÏáââ²Ç®¹ Lisensi: Creative Commons

Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Ô²Ï Kontributor: J.M.Garg

Berkas:OrientalWhiteEye.JPG Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Ù¸°µº­¶½Ú¬°­µÛܵ²ÑÒÓ Lisensi: Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported

Kontributor: Rajeev B (Rawlife)

Berkas:Oriental White Eye- Bhopal I IMG 0759.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Ù¸°µº­¶½ÅÚ¬°­µÅÛܵÌÅ¿¬·®¶½ÅÝÅÝÞÓÅÏàâ߲Ǯ¹ Lisensi: Creative Commons

Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Ô²Ï Kontributor: J.M.Garg

Berkas:Oriental White Eye I- Himachal- IMG 3993.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Ù¸°µº­¶½ÅÚ¬°­µÅÛܵÅÝÌÅä°Ä¶Â¬¶½ÌÅÝÞÓÅÔßßԲǮ¹ Lisensi: Creative

È·ÄÄ·ºÀ Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Ô²Ï Kontributor: J.M.Garg

Berkas:Landsvale.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Ð¶º±Àɶ½µ²Ç®¹ Lisensi« ȸµ¶­°Éµ È·ÄÄ·ºÀ Ê­­¸°Ëí°·º βâ Kontributor: Malene Thyssen

File:Hirundo rustica MHNT.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«ä°¸Ãº±·Å¸ÃÀ­°Â¶ÅÞäÖå²Ç®¹ Lisensi« ȸµ¶­°Éµ È·ÄÄ·ºÀ Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Ô²Ï Kontributor:

Didier Descouens

File:Barn_Swallow_800.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«¿¶¸ºÅͳ¶½½·³ÅæÏϲǮ¹ Lisensi« ÓÖ× Ø¸µµ Á·ÂÃĵº­¶­°·º аµºÀµ Kontributor: User:Sannse

File:BarnSwallowJapan.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«¿¶¸ºÍ³¶½½·³Ñ¶®¶º²Ç®¹ Lisensi« ȸµ¶­°Éµ È·ÄÄ·ºÀ Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Î²Æ Kontributor: OhMyDeer

File:BarnSwallow_cajay.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«¿¶¸ºÍ³¶½½·³Å¶ǶܲǮ¹ Lisensi« ȸµ¶­°Éµ È·ÄÄ·ºÀ Ê­­¸°Ëí°·º Ô²Ï Kontributor: JJ Cadiz, Cajay

File:HirundoRusticaFlight-cropped.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«ä°¸Ãº±·çÃÀ­°Â¶Ø½°¹¬­Ì¸·®®µ±²Ç®¹ Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike 2.5

Kontributor: The author of the original photo File:HirundoRusticaFlight.jpg is User:Thermos. Cropped by User:AVRS

File:Hirundo_rustica_-Barcelona,_Spain_-flying-8.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«ä°¸Ãº±·Å¸ÃÀ­°Â¶ÅÌ¿¶¸Âµ½·º¶èÅÍ®¶°ºÅÌé½Ü°º¹Ìæ²Ç®¹ Lisensi: Creative

È·ÄÄ·ºÀ Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Î²Ï Kontributor« ص¸¸¶º ÒµÀ­¶ê¶ é¸·Ä ¿¶¸Âµ½·º¶è ÛÀ®¶ê¶

File:Hirundo_rustica_-West_Sussex,_England_-chick-8.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«ä°¸Ãº±·Å¸ÃÀ­°Â¶ÅÌÚµÀ­ÅÍÃÀÀµ»èÅÛº¹½¶º±Å̬°Â´Ìæ²Ç®¹ Lisensi:

ȸµ¶­°Éµ È·ÄÄ·ºÀ Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Î²Ï Kontributor: Jim Mead from Barnham, Bognor Regis, England

File:Nest41.JPG Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«ÖµÀ­ãƲÑÒÓ Lisensi« ÒÃ˽°Â Á·Ä¶°º Kontributor: Original uploader was Tambe at en.wikipedia

File:Hirundo_rustica_14105.JPG Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«ä°¸Ãº±·Å¸ÃÀ­°Â¶ÅÆãÆÏâ²ÑÒÓ Lisensi: Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported

Kontributor: Jmabel, Kersti Nebelsiek, Kilom691, Magister Mathematicae, Wsiegmund, Zyxw

File:Juvenile_barn_swallow_being_fed1.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«ÑÃɵº°½µÅ˶¸ºÅÀ³¶½½·³Å˵°º¹Å鵱ƲǮ¹ Lisensi: Creative Commons

Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Ô²Ï Kontributor: Magnus Kjaergaard

Berkas:Bar-winged Prinia (Prinia familiaris) .jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«¿¶¸Ì³°º¹µ±ÅÒ¸°º°¶ÅëÒ¸°º°¶Åé¶Ä°½°¶¸°ÀìŲǮ¹ Lisensi: Creative Commons

Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Î²Ï Kontributor: Lip Kee Yap

File:Prinia_familiaris_Head_On.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Ò¸°º°¶Åé¶Ä°½°¶¸°ÀÅ䵶±ÅÙº²Ç®¹ Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike 2.0

Kontributor: Charles Lam

File:Bar-winged_Prinia_(Prinia_familiaris)_3.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«¿¶¸Ì³°º¹µ±ÅÒ¸°º°¶ÅëÒ¸°º°¶Åé¶Ä°½°¶¸°ÀìÅԲǮ¹ Lisensi: Creative Commons

Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Î²Ï Kontributor: Lip Kee Yap

File:Bar-winged_Prinia_(Prinia_familiaris)_1.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«¿¶¸Ì³°º¹µ±ÅÒ¸°º°¶ÅëÒ¸°º°¶Åé¶Ä°½°¶¸°ÀìÅƲǮ¹ Lisensi: Creative Commons

Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Î²Ï Kontributor: Lip Kee Yap

File:Bar-winged_Prinia_(Prinia_familiaris)_.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«¿¶¸Ì³°º¹µ±ÅÒ¸°º°¶ÅëÒ¸°º°¶Åé¶Ä°½°¶¸°ÀìŲǮ¹ Lisensi: Creative Commons

Ê­­¸°Ëí°·ºÌͬ¶¸µ¶½°´µ Î²Ï Kontributor: Lip Kee Yap

Berkas:freerangechickens.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Ø¸µµ¸¶º¹µÂ¬°Â´µºÀ²Ç®¹ Lisensi« ÒÃ˽°Â ±·Ä¶°º Kontributor: User Asterion on en.wikipedia

Berkas:Blauwe sumatra haan.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«¿½¶Ã³µÅÀÃĶ­¸¶Å¬¶¶º²Ç®¹ Lisensi« ÓÖ× Ø¸µµ Á·ÂÃĵº­¶­°·º аµºÀµ Kontributor: Original

uploader was Wanny at nl.wikipedia

Berkas:Olive-backed Sunbird (Cinnyris jugularis) eclipse male 690V5125.jpg.jpg Sumber:

¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Ù½°ÉµÌ˶´µ±ÅÍú˰¸±ÅëÈ°ººÜ¸°ÀÅÇùý¶¸°Àìŵ½°®ÀµÅĶ½µÅáßÏíâÆÎâ²Ç®¹²Ç®¹ Lisensi« ­°±¶´ ±°´µ­¶¬Ã° Kontributor: -

Berkas:Olive-backed Sunbird Feeding.JPG Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«Ù½°ÉµÌ˶´µ±ÅÍú˰¸±Åصµ±°º¹²ÑÒÓ Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike

Ô²Ï Kontributor: User:Ariefrahman

Berkas:Nectarinia_jugularis.jpg Sumber« ¬­­®«¯¯°±²³°´°®µ±°¶²·¸¹¯³¯°º±µ»²®¬®¼­°­½µ¾¿µ¸´¶À«ÖµÂ­¶¸°º°¶ÅÇùý¶¸°À²Ç®¹ Lisensi« ȸµ¶­°Éµ È·ÄÄ·ºÀ Ê­­¸°Ëí°·º Î²Ï Kontributor: magpie p au

Page 47: Isi - catatankaysan.weebly.comcatatankaysan.weebly.com/uploads/9/0/6/5/9065677/zppd_panduan_b… · lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. ... aneka hewan kecil lainnya

Lisensi 46

Lisensi

Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0//creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0/