isi (pkm)

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Judul proposal PKM-K ini adalah “MENDALO (Mie Enak Daun Buloh) Pemanfaatan Daun Bambu Jambi Sebagai Bahan Pembuatan Mie Anti Kanker”. 1.2 Latar Belakang Masalah Aneka produk masakan instan seperti mie sudah menjadi hal biasa dan malah dijadikan sebagai konsumsi sehari-hari bagi mahasiswa yang sudah tenggelam dengan tugas kuliah serta kegiatan kampus yang padat. Permasalahan ini tidak hanya berlaku bagi kalangan mahasiswa saja, tapi juga pegawai kantor yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau pun anak kecil sampai remaja yang suka mengkonsumsi mie instan karena rasanya yang nikmat dan murah. Padahal tak sedikit dari mereka yang mengetahui dampak dan bahaya dari mengkonsumsi mie instan yang berlebihan, seperti faktor penyebab kanker, usus bocor, gangguan syaraf otak, dan obesitas. Misalnya kasus yang terjadi di Bandung pada hari kamis, 20 november 2008, Hilal Aljajira yang berusia 6 tahun harus mengalami operasi potong usus sebanyak dua kali karena terlalu sering mengkosumsi mie instan. Kasus kedua dari seorang mahasiswi UMSU (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) jurusan kedokteran pada tanggal 11 Februari 2015 yang ditemukan sudah tak bernyawa di Kosannya setelah diketahui bahwa 1

Upload: ika-thalia-nissa

Post on 08-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 JudulJudul proposal PKM-K ini adalah MENDALO (Mie Enak Daun Buloh) Pemanfaatan Daun Bambu Jambi Sebagai Bahan Pembuatan Mie Anti Kanker.1.2 Latar Belakang MasalahAneka produk masakan instan seperti mie sudah menjadi hal biasa dan malah dijadikan sebagai konsumsi sehari-hari bagi mahasiswa yang sudah tenggelam dengan tugas kuliah serta kegiatan kampus yang padat. Permasalahan ini tidak hanya berlaku bagi kalangan mahasiswa saja, tapi juga pegawai kantor yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau pun anak kecil sampai remaja yang suka mengkonsumsi mie instan karena rasanya yang nikmat dan murah.Padahal tak sedikit dari mereka yang mengetahui dampak dan bahaya dari mengkonsumsi mie instan yang berlebihan, seperti faktor penyebab kanker, usus bocor, gangguan syaraf otak, dan obesitas. Misalnya kasus yang terjadi di Bandung pada hari kamis, 20 november 2008, Hilal Aljajira yang berusia 6 tahun harus mengalami operasi potong usus sebanyak dua kali karena terlalu sering mengkosumsi mie instan. Kasus kedua dari seorang mahasiswi UMSU (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) jurusan kedokteran pada tanggal 11 Februari 2015 yang ditemukan sudah tak bernyawa di Kosannya setelah diketahui bahwa sehari-harinya ia mengkonsumsi hingga 8 bungkus mie instan.Dari banyaknya permasalahan dan kasus-kasus yang telah terjadi diakibatkan mie instan, telah menginspirasi kami untuk membuat mie olahan rumah yang lebih sehat dan tentunya mengandung banyak nutrisi yang diperlukan oleh tubuh serta berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit, dengan memanfaatkan daun bambu sebagai bahan pembuatannya.Pengolahan daun bambu di kalangan masyarakat Indonesia khususnya di Jambi masih menjadi hal yang asing dan jarang dilakukan. Hanya batang bambu dan rebungnya saja yang sering dimanfaatkan misalnya sebagai bahan bangunan, kerajinan tangan, perabotan rumah tangga serta rebung yang dijadikan untuk bahan masakan. Padahal daun bambu sudah lama diolah menjadi teh di China. Banyak khasiat yang terkandung didalam daun bambu misalnya kandungan flavonoid yang memiliki efek positif dalam kemoterapi sumsum tulang belakang dan imunitas tubuh juga bermanfaat dalam memperbaiki sistem mikrovaskular bagi penderita jantung, fungsi trombosit dan peredaran darah dalam jantung. Maka kami berinovasi untuk menghasilkan produk mie baru dari daun bambu dengan nama MENDALO (MIE ENAK DAUN BULOH). Ini merupakan salah satu jawaban atas keinginan masyarakat yang ingin menikmati mie lezat tanpa harus takut akan dampak negatif serta bahaya mengkonsumsi secara berlebihan namun tetap memperhatikan aspek kesehatannya, karena tidak mengandung zat-zat berbahaya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada paparan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka bisa dirumuskan beberapa rumusan masalah diantaranya sebagai berikut:1. Bagaimana proses pembuatan mie dari olahan daun bambu?2. Apa saja manfaat serta kandungan-kandungan yang terdapat pada mie dari olahan daun bambu?1.3 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan proposal ini antara lain sebagai berikut:1. Memengetahui cara pemembuatan mie instan dari daun bambu 2. Mengetahui manfaat-manfaat serta kandungan nutrisi yang terdapat pada mie instan dari olahan daun bambu.

1.4 Luaran Yang Diharapkan Dengan adanya proposal karya ilmiah ini, maka diharapkan akan terciptanya luaran sebagai berikut:1. Terciptanya lapangan satu kerja baru di kalangan masyarakat umunya dan bisa menjadi salah usaha yang berkembang di kalangan masyarakat.2. Masyarakat bisa mengoptimalkan pemanfaatan daun bambu menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah dan bernilai ekonomi dalam bidang makanan.3. Mahasiswa mampu mengembangkan dan mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam mengolah bahan yang dianggap kurang bermanfaat menjadi bahan dengan nilai tambah yang tinggi.4. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman, sehingga bisa mengaplikasikannya pada bahan lain yang ada di sekitar kita 1.5 ManfaatProgram Kegiatan Mahasiswa bidang kewirausahaan ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:Meningkatkan dan menumbuhkan kreatifitas masyarakat dan mahasiswa dalam memanfaatkan hal-hal yang kurang dimanfaatkan menjadi produk yang bermanfaat dan berkhasiat.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Gambaran Umum PasarBambu merupakan tumbuhan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Jambi, dimana pun dan kapan pun, sadar atau pun tidak sadar kita pasti menemui tumbuhan bambu. Batang bambu dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan, fondasi rumah serta sebagai bahan masakan dan rebungnya mampu diolah menjadi sayuran, bahan makanan dan juga keripik. Berdasarkan sektor pertanian, jambi adalah salah satu provinsi yang menghasilkan produksi hutan terbanyak, salah satunya adalah hasil hutan non kayu yaitu batang bambu. Berdasarkan penjelasan tersebut, diketahui bahwa daun bambu merupakan organ yang belum atau tidak pernah dimanfaatkan oleh masyarakat jambi, tapi malah menjadi permasalahan lingkungan atau limbah karena dibuang dan tidak digunakan setelah batangnya diambil.Sekarang, Jambi juga merupakan salah satu provinsi yang memiliki jumlah pengusaha kuliner cukup tinggi disebabkan meningkatnya antusiasme masyarakat pada sesuatu yang baru khususnya kuliner. Maka dari itu, mie yang terbuat dari daun bambu ini tentunya bisa menjadi salah satu usaha yang cukup menjanjikan, mengingat kandungan dan khasiatnya.

2.2 Gambaran Umum produk Saat ini banyak masyarakat tidak menyadari bahwa banyak sekali bahan yang kita anggap sebagai limbah yang bermanfaat di sekitar mereka. Contohnya daun bambu yang terbuang begitu saja, Karena banyak yang tidak memiliki pemahaman tentang bagaimana mengolah limbah tersebut menjadi bahan yang memiliki nilai guna dan nilai tambah. Padahal menurut ahli farmasi Alkhamudi SSI Apt menyatakan bahwa daun bambu diketahui mengandung banyak zat aktif, yakni flavonoid, polisakarida, klorofil, asam amino, vitamin, mikroelemen, dan sebagainya juga Daun bambu bisa menurunkan lemak darah dan kolesterol, menurunkan oksidasi antioksidan atau radikal bebas sebagai bahan antipenuaan dan anti kanker serta mampu menjaga stamina dan mencegah penyakit kardiovaskular.Produk juga akan dikemas dengan rapi dan menarik untuk mengundang konsumen agar tertarik mencoba khasiatnya.

2.3 Gambaran Umum Pemasaran Usaha yang rencananya akan kami kembangkan dikalangan masyarakat adalah membuat mie dengan kandungan zat aktif seperti flavanoid yang didapat dari daun bambu yang telah dicampur dengan bahan mie. MENDALO (mie enak daun buloh) ini nantinya akan diperkenalkan kepada semua kalangan masyarakat terutama mahasiswa, dengan cara dititipkan dikantin-kantin yang ada di sekitar kantin UNIVERSITAS JAMBI. Lalu Membuka kios kecil pada hari-hari bebas kuliah seperti sabtu dan minggu di area strategis ramai konsumen seperti Kantor Gubernur dan Kota Baru, hal ini bertujuan agar dapat memperkenalkan hasil produk mahasiswa lokal pada lebih banyak masyarakat Jambi jadi tidak hanya di area Universitas Jambi Mendalo saja. Cara yang terakhir yaitu dengan memanfaatkan teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah berkembang pesat, seperti Facebook, Instagram, twitter dan blog.

BAB IIIMETODELOGI3.1 Metode Pelaksanaan3.1.1 Identifikasi MasalahMasalah utama yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah kurangnya perhatian masyarakat pada kandungan gizi makanan terutama mie instan yang dikonsumsi. Juga manfaat daun bambu yang luput dari perhatian masyarakat Jambi. Adapun analisis SWOT dari usaha kami sebagai berikut:a. Strength (Kekuatan)Kemampuan yang dimiliki adalah:1. Bahan baku mudah diperoleh.2. Produk yang ditawarkan unik karena menggunakan daun bambu yang memiliki kandungan flavanoid sebagai zat anti kanker.3. Harga terjangkau.4. Proses pembuatannya cukup mudah.b. Weakness (Kelemahan)Kekurangan yang dimiliki adalah kurangnya kemampuan manajerial.c. Opportunities (Peluang)Faktor eksternal yang mendukung kelancaran bisnis antara lain:1. Masyarakat di lingkungan sekitar yang cenderung konsumtif.2. Daya beli masyarakat yang relatif tinggi.3. Belum banyak pesaing.d. Threat (Hambatan)Faktor eksternal yang harus diatasi adalah kepercayaan masyarakat tentangkelayakan konsumsi mie dari daun bambu yang masih kurang.3.1.2 Perencanaan Pemasaran a. Analisis Peluang Pasar1) Kandungan gizi dalam Daun Bambu.Hasil fitokimia dari daun Dendrocalamus asper diketahui senyawa yang terkandung didalamnya adalah flavonoid, kumarin dan fenolik. Pada genus Dendrocalamus dilaporkan mengandung senyawa kumarin, flavonoid, antrakuinon, polisakarida, fenolik dan asam amino. Daun bambu juga telah dilaporkan mengandung golongan senyawa fenolik. Golongan senyawa fenolik merupakan komponen aktif dari tumbuhan yang telah digunakan untuk mengobati beberapa penyakit dan digunakan dalam bidang farmasi untuk antioksidan, anabolik, dan antiinflamasi. Berdasarkan pengujian tersebut serta kandungan senyawa aktif yang telah dilaporkan, maka penelitian ini difokuskan untuk mengisolasi salah satu metabolit sekunder yaitu fenolik. kandungan flavonoid yang memiliki efek positif dalam kemoterapi sumsum tulang belakang dan imunitas tubuh juga bermanfaat dalam memperbaiki sistem mikrovaskular bagi penderita jantung, fungsi trombosit dan peredaran darah dalam jantung. Penelitian ini dilakukan dengan metoda ekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut heksan, etil asetat (EtOAc), dan metanol, pemisahan dan pemurnian komponen kimia dengan kromatografi, uji aktivitas antioksidan menggunakan metode penangkapan radikal bebas (free radical scavegging) 2,2-difenil-1- pikrilhidrazil (DPPH) serta karakterisasi senyawa dengan melakukan pemeriksaan secara konvensional dan spektrofotometri (Jurnal Kimia Unand , 2013).

2) Gaya hidup masyarakatMie instan kerap kali menjadi makanan wajib mahasiswa disaat-saat akhir bulan, kesibukan yang padat seperti yang terjadi pada pegawai kantoran juga mahasiswa serta memang menjadi makanan instan favorit karena lezat menurut semua kalangan.

b. Penentuan Daerah PemasaranPemasaran dari produk Mendalo akan dimulai di kantin Universitas Jambi. Di tempat ini kami akan menitipkan produk kami untuk dipasarkan di sebagian teras untuk memasarkan produk. Juga dibeberapa tempat strategis seperti Kota Baru dan Kantor Gubernur. Jika produk kami telah diterima masyarakat kami akan membuat brand untuk produk tersebut sebagai hak paten.

c. Strategi ProduksiDalam strategi poduksi, kami membangun kerjasama dengan pengusaha yang mengunakan bahan tepung terigu dan bambu, seperti pengusaha roti, pabrik tepung, pengusaha budidaya bambu dan lain-lain. Selain itu, Mendalo dikemas dengan plastik sehingga menjaga kehigienisan produk.

d. Strategi Promosi dan PemasaranStrategi yang akan kami lakukan dalam promosi dan pemasaran antara lain:1) Menjaga kualitas dan kehigienisan produk dengan melakukan perebusan daun bambu yang baru dipanen dan mengemas produk dengan kemasan plastik. 2) Menjaga kebersihan lokasi produksi maupun tempat penyajian termasuk alat-alat yang digunakan.3) Promosi yang menarik namun tetap sesuai dengan realita seperti menyebarkan pampflet, promosi dari mulut ke mulut dan media elektronik (SMS, email, facebook, BBM, Instagram).4) Meningkatkan teknologi pengelolaan dan kemampuan manajerial.3.2 Metode Pelaksanaan ProduksiLangkah- langkah pengolahan daun bambu:1) Daun bambu terlebih dahulu dipanen dengan cara diambil daunnya dari helai kedua dan ketiga dalam 1 cabang. Sebab, kandungan daun bambu yang paling bagus pada usia pertengahan. Cara memanennya pun harus tepat jam 12.00 WIB, karena saat itu daun bambu berada di puncak proses fotosintesis. Zat kandungan didalam daun bambu akan muncul dalam jumlah yang banyak.2) Daun bambu yang sudah dipanen harus dibersihkan terlebih dahulu bulu daun bambu dengan cara direbus dengan panci. 3) Daun bambu yang telah direbus, akan dihaluskan dengan menggunakan blender dan sedikit campuran air agar lebih mudah halus.Langkah-langkah membuat Mendalo:1) Dimasukkan tepung terigu protein tinggi kedalam baskom plastik kecil2) Ditambahkan telur dan dimasukkan secara perlahan-lahan air yang telah disiapkan sambil adonan diuleni hingga adonan kalis (tidak menempel) dan permukaan adonan halus.3) Dicampurkan adonan dengan daun bambu yang telah dihaluskan lalu diaduk hingga merata.4) Tipiskan adonan mie dengan menggunakan alat pencetak mie dimulai dari ukuran besar hingga ke ukuran yang dikehendaki. Pada saat penipisan beri tepung sagu pada permukaan adonan dan alat pencetak mie. 5) Setelah ditipiskan, adonan mie dapat dipotong-potong lagi dengan alat pencetak mie agar adonan dapat menjadi mie keriting.6) Mie yang telah dicetak, dijemur dibawah sinar matahari selama jam hingga mie menjadi kering.7) Mie yang sudah kering dapat dikemas dengan kemasan yang menarik agar dapat bertahan lama dan juga dapat dipasarkan kembali sebagai produk baru hasil kreatifitas mahasiswa Universitas Jambi yang memiliki khasiat tinggi bagi kesehatan terutama bagi mahasiswa disekitaran lingkungan universitas jambi.

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 BIAYA KEGIATANNoUraianDeskripsiTotal Biaya

Jumlah (Unit)Harga Satuan

1Peralatan

Alat pencetak mie3

gunting5

Plastik Kemasan300

Baskom plastik5

Pisau 5

Timbangan1

Blender1

Sendok Makan12

Kertas1000

Tinta Print8

Stiker Produk300

Perata adonan3

Subtotal

2 Bahan /hari

Telur 8 butir

Daun bambu30 lembar - -

Tepung terigu2 kg

Tepung sagu2 kg

Garam dapur500 gram

Subtotalx 7 hari =

3Promosi

4Transportasi Transportasi pembelian alat dan bahan

5Dokumentasi Cuci cetak dan dokumentasi

6Komunikasi

7Pembuatan proposal

8Pembuatan laporan monitoring

9Pembuatan laporan akhir

10 Biaya tak terdugaRp.1.000.000,-

Subtotal

Total

4.2 JADWAL KEGIATAN NoDeskripsi KegiatanBulan 1Bulan 2Bulan 3Bulan 4Bulan 5

12341234123412341234

1Konsultasi

2Survey Alat Dan Bahan

3Pembuatan stiker produk

4Pembelian alat

5Pembelian bahan

6Uji Coba Produksi Skala Kecil

7Studi Kelayakan

8Riset pasar

9Pemasaran produk

10Mencari investor

11Produksi pesanan konsumen

12Evaluasi bulanan

13Penyusunan laporan akhir keseluruhan

11