isi pkmi tiwul instan1

10
DILEMA DIBALIK BERDIRINYA INDUSTRI PENGOLAHAN TIWUL INSTAN PT. SINAR SUKSES SENTOSA YOGYAKARTA (Kasus Inefisiensi Produksi Tiwul Instan) Helmi Ajinugroho , Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah, Noor Hasyim dan Esti Cahyandaru Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Tiwul adalah hasil olahan dari tepung ubi kayu melalui proses tradisional yaitu tepung ditambahkan air hingga basah dan dibentuk butiran-butiran yang seragam dengan ukuran sebesar biji kacang hijau dan dikukus selama 20-30 menit. Keunggulan ubi kayu (singkong) tersebut dapat menjadi faktor pendorong program diversifikasi pangan dengan ubi kayu sebagai sumber kalori alternatif utama. Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan inefisiensi produksi tiwul instan, mengkaji faktor-faktor tersebut dan pemberian alternatif solusi dari kasus inefisiensi produksi yang terjadi. Manfaat penelitian ini adalah menambah wawasan bagi mahasiswa dan memberi masukan pada PT. Sinar Sukses Sentosa atas kasus inefisiensi produksi tiwul instan agar dapat mengembangkan usahanya dimasa yang akan datang. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), yang diambil berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai tujuan penelitian. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalah yang aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dianalisis, dan dijelaskan kemudian. Metode pengumpulan data dan identifikasi permasalahan menggunakan teknik wawancara dengan pihak perusahaan dan masyarakat disekitar pabrik tiwul instan, teknik observasi dengan mengadakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi untuk kemudian dicari solusinya, studi pustaka untuk mencari dan mempelajari pustaka mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan magang mahasiswa, dokumentasi dan pendataan untuk mendokumentasikan dan mencatat data atau hasil-hasil yang lainnya selama pelaksanaan magang. Faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya inefisiensi produksi tiwul instan, terdiri dari kapasitas peralatan dan kapasitas pabrik yang tidak seimbang, harga jual produk tiwul instan yang dirasa masih tinggi bagi konsumen, ketidakseimbangan antara produksi dan penjualan tiwul instan, adanya produk yang gagal di pasaran, karakteristik tiwul instan (penampilan, kemasan, penyajian) yang masih kurang sesuai dengan minat konsumen, budaya yang ada di masyarakat (persepsi masyarakat yang masih menganggap produk tiwul instan sebagai makanan rendahan). Kata Kunci : inefisiensi, produksi, tiwul instan

Upload: dwicahyo-hanantyo

Post on 25-Jul-2015

94 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Pkmi Tiwul Instan1

DILEMA DIBALIK BERDIRINYA INDUSTRI PENGOLAHAN TIWUL INSTAN PT. SINAR SUKSES SENTOSA YOGYAKARTA

(Kasus Inefisiensi Produksi Tiwul Instan)

Helmi Ajinugroho , Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah, Noor Hasyim dan Esti Cahyandaru

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRAK

Tiwul adalah hasil olahan dari tepung ubi kayu melalui proses tradisional yaitu tepung ditambahkan air hingga basah dan dibentuk butiran-butiran yang seragam dengan ukuran sebesar biji kacang hijau dan dikukus selama 20-30 menit. Keunggulan ubi kayu (singkong) tersebut dapat menjadi faktor pendorong program diversifikasi pangan dengan ubi kayu sebagai sumber kalori alternatif utama.

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan inefisiensi produksi tiwul instan, mengkaji faktor-faktor tersebut dan pemberian alternatif solusi dari kasus inefisiensi produksi yang terjadi. Manfaat penelitian ini adalah menambah wawasan bagi mahasiswa dan memberi masukan pada PT. Sinar Sukses Sentosa atas kasus inefisiensi produksi tiwul instan agar dapat mengembangkan usahanya dimasa yang akan datang.

Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), yang diambil berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai tujuan penelitian. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalah yang aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dianalisis, dan dijelaskan kemudian. Metode pengumpulan data dan identifikasi permasalahan menggunakan teknik wawancara dengan pihak perusahaan dan masyarakat disekitar pabrik tiwul instan, teknik observasi dengan mengadakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi untuk kemudian dicari solusinya, studi pustaka untuk mencari dan mempelajari pustaka mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan magang mahasiswa, dokumentasi dan pendataan untuk mendokumentasikan dan mencatat data atau hasil-hasil yang lainnya selama pelaksanaan magang.

Faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya inefisiensi produksi tiwul instan, terdiri dari kapasitas peralatan dan kapasitas pabrik yang tidak seimbang, harga jual produk tiwul instan yang dirasa masih tinggi bagi konsumen, ketidakseimbangan antara produksi dan penjualan tiwul instan, adanya produk yang gagal di pasaran, karakteristik tiwul instan (penampilan, kemasan, penyajian) yang masih kurang sesuai dengan minat konsumen, budaya yang ada di masyarakat (persepsi masyarakat yang masih menganggap produk tiwul instan sebagai makanan rendahan).

Kata Kunci : inefisiensi, produksi, tiwul instan

Page 2: Isi Pkmi Tiwul Instan1

PENDAHULUAN

Tiwul adalah hasil olahan dari tepung ubi kayu melalui proses tradisional

yaitu tepung ditambahkan air hingga basah dan dibentuk butiran-butiran yang

seragam dengan ukuran sebesar biji kacang hijau dan dikukus selama 20-30

menit. Keunggulan ubi kayu (singkong) tersebut dapat menjadi faktor pendorong

program diversifikasi pangan dengan ubi kayu sebagai sumber kalori alternatif

utama. Keunggulan ubi kayu sebagai sumber kalori utama adalah : Keunggulan

berdasarkan aspek nutrisi dibandingkan dengan padi adalah lemak, kalsium, zat

besi, vitamin A dan C. Bila tepung ubi kayu dicampur dengan 18% tepung

kedelai, tepung komposit tersebut menjadi bahan pangan pokok yang bergizi

tinggi dan lebih lengkap dibandingkan dengan padi. Dengan demikian,

diversifikasi denan memanfaatkan tepung komposit tersebut berpeluang

mengurangi jumlah penderita anemia, kekurangan zat besi, protein dan vitamin

baik A maupun C. Keunggulan berdasarkan aspek keterjangkauan oleh setiap

rumah tangga adalah biaya produksi kalori murah, yaitu setara dengan 70% dan

34% biaya produksi kalori dari jagung dan padi. Keunggulan berdasarkan aspek

agronomis adalah kemampuan tanaman beradaptasi terhadap lingkungan marginal

dan terdistribusi secara merata di seluruh wilayah (BPS, 2001). Senjang antara

hasil rataan nasional (12 ton/ha) dan rataan hasil yang dikelola oleh petani maju

(25 ton/ha) mengindikasikan bahwa ubi kayu merupakan sumber kalori yang

potensial.

Keunggulan tersebut memberikan gambaran bahwa ubi kayu merupakan

sumber kalori yang potensial, kompetitif, dan dengan pengolahan sederhana

menjadi tepung komposit menjadi bahan pangan bergizi tinggi dan lengkap.

Tepung komposit dapat diolah menjadi produk cepat olah dan siap saji (tiwul

instan) dengan pengayaan aroma sesuai dengan preferensi konsumen sehingga

mempunyai aspek fisiko-kimia seperti padi (Wargiono J, 2007).

Ubi kayu dapat diolah menjadi berbagai produk setengah jadi, misalnya

tepung ubi kayu, serbuk ubi kayu, tepung tapioka, yang produk setengah jadi

tersebut merupakan bahan baku berbagai produk olahan (Blumenschen dan

Blumenschen, 1989). Salah satu produk olahan tepung ubi kayu adalah tiwul

instan yang dapat diperkaya nutrisinya dengan tepung tempe (Haryono, 1999).

Page 3: Isi Pkmi Tiwul Instan1

PT. Sinar Sukses Sentosa didirikan di atas tanah seluas 1000 m2 milik kas

desa Semanu yang dikontrak selama 15 tahun terhitung dari tahun 2002. Pabrik

ini berada di desa Munggi, kecamatan Semanu, kabupaten Gunungkidul,

Yogyakarta. Lokasi pabrik berada kurang lebih 10 kilometer dari kota Wonosari

dan 45 kilometer dari kota Yogyakarta. Lokasi ini dipilih dengan tujuan untuk

mendekati bahan baku utama yaitu singkong. Daerah pemasok singkong dari

Gunungkidul salah satunya Semanu, Ponjong dan Karangmojo. Selain itu juga

diharapkan dengan adanya pabrik tiwul instan dapat mengangkat kesejahteraan

masyarakat di sekitarnya.

Visi Perusahaan ialah menjadikan tiwul naik derajatnya sebagai makanan

alternatif yang sehat dikonsumsi serta memiliki citarasa tinggi. Misi Perusahaan

:membantu penganekaragaman makanan bermutu, memberikan nilai tambah

tanaman singkong dan meningkatkan kesejahteraan petani/ masyarakat. Rencana

Strategi Perusahaan. Dari visi dan misi diatas kemudian dituangkan dalam rencana

strategis yaitu : menetapkan lokasi sasaran dengan pertimbangan otonomi daerah

dan investasi, membangun pabrik dengan skala mini/ industri rakyat dengan

“Cluster System”, pola pelaksanaan yaitu kerjasama kemitraan.

Penelitian ini mengkaji permasalahan dan faktor-faktor yang menjadi

penyebab inefisiensi produksi tiwul instan di PT Sinar Sukses Sentosa

Yogyakarta. Dalam penelitian ini perlu dipahami dan diperhatikan faktor internal

yang terdiri dari banyaknya jumlah produk yang dihasilkan, jumlah produk yang

dijual, harga jual, biaya yang dikeluarkan untuk produksi. Sedangkan faktor

eksternal perusahaan yang terdiri dari aspek budaya dan prilaku konsumen. Dari

penelitian ini dapat diketahui permasalahan yang menjadi penyebab inefisiensi

produksi tiwul instan di PT Sinar Sukses Sentosa.

Permasalahan yang sekiranya perlu untuk dianalisis adalah bagaimana

karakteristik konsumen tiwul instan, apa saja faktor-faktor yang menjadi

penyebab inefisiensi produksi pada pengolahan tiwul instan serta seberapa besar

pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup perusahaan.

Manfaat dari penelitian ini adalah menambah wawasan bagi mahasiswa

dan memberi masukan bagi unsur-unsur yang terlibat dalam Industri Pengolahan

Tiwul Instan pada masa yang akan datang.

Page 4: Isi Pkmi Tiwul Instan1

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor

yang menyebabkan inefisiensi produksi tiwul instan, mengkaji faktor-faktor

tersebut dan pemberian alternatif solusi dari kasus inefisiensi produksi yang

terjadi. Manfaat penelitian ini adalah menambah wawasan bagi mahasiswa dan

memberi masukan pada PT. Sinar Sukses Sentosa atas kasus inefisiensi produksi

tiwul instan agar dapat mengembangkan usahanya dimasa yang akan datang.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan didalam kegiatan magang mahasiswa yang

dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2007 – 1 September 2007 di PT. SINAR

SUKSES SENTOSA yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman no. 1 Munggi,

Semanu, Gunung Kidul, Yogyakarta. Telp./fax.: (0274) 394146. Penentuan lokasi

penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), yang diambil berdasarkan

pertimbangan tertentu sesuai tujuan penelitian (Singarimbun dan Effendi, 1995).

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analitis yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalah yang aktual. Data

yang dikumpulkan mula-mula disusun, dianalisis, dan dijelaskan kemudian

(Narbuko dan Achmari, 1999). Metode pengumpulan data dan identifikasi

permasalahan menggunakan teknik wawancara dengan pihak perusahaan dan

masyarakat disekitar pabrik tiwul instan, teknik observasi dengan mengadakan

pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi

untuk kemudian dicari solusinya, studi pustaka untuk mencari dan mempelajari

pustaka mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan magang

mahasiswa, dokumentasi dan pendataan untuk mendokumentasikan dan mencatat

data atau hasil-hasil yang lainnya selama pelaksanaan magang.

Data yang telah terkumpul disusun, kemudian dianalisis untuk dipahami

maknanya, dibahas secara bersama-sama dengan anggota kelompok penulisan

PKMI dengan mengaitkan teori yang sesuai dan dipadukan dengan realita di

lapangan. Kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk dievaluasi

dan penyempurnaan sebelum finalisasi laporan akhir.

Page 5: Isi Pkmi Tiwul Instan1

HASIL

Tabel 1. Kapasitas Peralatan di Produksi PT. Sinar Sukses Sentosa

No. Nama alat Jumlah Output

(kg)

Lama

proses

(jam)

Ratio

(kg/jam)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Dough mixer

Steam box

Bed dryer

Crusher

Manual packaging

machine

Hummer mill

Vibrating screen

Slicer

Separator

FBD

Desk mill

Automatic packaging

machine

1

2

1

1

1

1

1

4

1

1

1

1

25

100

700

200

1000

1400

400

250

20

100

500

50

0,5

0,5

7

1

1

1

1

1

0,167

1

1

0,167

50

400

100

200

1000

1400

400

1000

120

100

500

300

Sumber : Bagian Produksi PT. Sinar Sukses Sentosa

Kapasitas pabrik tiwul instan = 8,6 ton tiwul instan/bulan (Sumber : Bagian

Produksi PT. Sinar Sukses Sentosa)

Tabel 2. Stok barang dan penjualan tiwul instan di Produksi PT. Sinar Sukses Sentosa

PENJUALAN RETURN STOCK BARANG Stock

BULAN U R A I A N

SAMPLE SACHET MASUK(DO) KELUAR SISA (GD)

Riil

Juli-Agustus Srikandi 4,395 318 7,631 4,395 3,554 3,566

Sumber : Bagian Produksi PT. Sinar Sukses Sentosa

Page 6: Isi Pkmi Tiwul Instan1

Tabel 3 Harga Jual Tiwul Instan Rr. Srikandi

Varian 1-5 Karton 6-25 Karton 26-100

Karton

...> 100

Karton

Rp 3.000

per pcs

Rp 2.800

per pcs

Rp 2.600

per pcs

Rp 2.400

per pcs

Srikandi

manis

Gula Jawa

(SKGJ)

Rp 60.000

per karton

Rp 56.000

per karton

Rp 52.000

per karton

Rp 48.000

per karton

Rp 2.800

per pcs

Rp 2.600

per pcs

Rp 2.400

per pcs

Rp 2.200

per pcs Srikandi

Tawar

(SKT) Rp 56.000

per karton

Rp 52.000

per karton

Rp 48.000

per karton

Rp 44.000

per karton

Note :

1. 1 pcs = 250 gr; 1 karton = 20 pcs = 5 kg

2. Harga diatas belum termasuk transport/ delivery

3. Setiap pembelian cash 20 karton dan kelipatannya (satu jenis varian) bonus 1

karton

4. Pemesanan partai besar, minimal 2 minggu sebelumnya

5. Retur Produk berlaku hanya untuk bad stock dari pabrik pada saat penerimaan

barang (komplain Bad Stock maksimal 1 minggu setelah barang diterima)

6. Sistem pembayaran diatas 25 karton bisa jatuh tempo maksimal satu bulan

Saat ini produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Sukses Sentosa yaitu main

product Tiwul instan “Rr. Srikandi” dan secondary product tepung cassava.

Tepung cassava merupakan produk yang ditujukan untuk ekspansi PT. Sinar

Sukses Sentosa sejak bulan Mei 2006.

Produk Tiwul instan “Rr. Srikandi”

Page 7: Isi Pkmi Tiwul Instan1

PEMBAHASAN

Kapasitas Peralatan dan Kapasitas Pabrik

Berdasarkan Tabel 1 maka dapat dilihat kapasitas dari tiap peralatan yang

ada di pabrik tiwul instan. FBD ( Fluid Bed Dryer ) dan Automatic packaging

machine di pabrik ini sudah tidak digunakan. Hal ini berarti peralatan ini

menganggur dan tidak termanfaatkan. Selain itu kapasitas dari penggunaan dari

peralatan yang masih dipakai dalam memproduksi tiwul instan masih jauh dari

kapasitas maksimum. Hal ini menyebabkan inefisiensi produksi tiwul instan

karena kapasitas produksi masih jauh dibawah kapasitas terpasang peralatan.

Kapasitas pabrik adalah kemampuan maksimal pabrik untuk mengolah

bahan atau menghasilkan produk per satuan waktu tertentu. Pabrik tidak akan

melaksanakan produksi diatas kapasitas maksimumnya. Besarnya kapasitas pabrik

dapat ditentukan dari besarnya kapasitas pada tahap pengolahan yang paling kecil

( bottle neck ). Kapasitas pabrik pengolahan tiwul instan ialah 8,6 ton tiwul

instan perbulan. Bila dibandingkan dengan kapasitas produksi maka sangat jauh

dibawah kapasitas pabrik. Hal ini menjadi salah satu penyebab inefisiensi

produksi tiwul instan.

Harga Jual Produk Tiwul Instan

Harga jual ditetapkan berdasarkan semua biaya produksi baik biaya tetap

maupun biaya variabel (biaya bahan baku, bahan penolong, upah tenaga kerja,

penyusutan mesin, distribusi dan lain-lain). Harga jual bersifat elastis dan sangat

mempengaruhi terhadap perilaku konsumen sehingga penetapan harga jual harus

dilakukan secara cepat dan cermat. Melalui harga, perusahaan dapat memperoleh

pendapatan.

Dari Tabel 2 dapat dilihat besarnya harga jual tiwul instan, harga jual ini

dirasa cukup mahal yaitu Rp 3.000 per bungkus. Bahkan ketika masuk toko bisa

mencapai Rp 4.000 sampai Rp 4.500 per bungkus, sehingga untuk makanan

selingan orang cenderung memilih mie instan atau roti yang harganya lebih

terjangkau dan lebih cocok di lidah maupun di perut. Sehingga perlu ada

penurunan harga produk. Penurunan ini akan tercapai bila terjadi efisien produksi

dan pencapaian pada skala ekonomi, namun hal ini dirasa tidak mungkin karena

tingkat permintaan konsumen akan produk tersebut sangat kecil, bahkan rata-rata

perusahaan hanya memproduksi 1000 bungkus per bulan. Untuk sebuah

Page 8: Isi Pkmi Tiwul Instan1

perusahaan yang berbasis consumer goods, jumlah ini sangat kecil dan

tidak wajar.

Produksi dan Penjualan Tiwul Instan

Dari tabel 2 dapat dilihat jumlah stok barang dan penjualan tiwul instan di

Produksi PT. Sinar Sukses Sentosa selama bulan Juli-Agustus. Jumlah stok

barang yang masuk sebesar 7,631 dan barang yang terjual hanya sebesar 4,395.

Jadi banyak barang (produk tiwul instant) yang tersisa, yaitu sebesar 3,554.

Jumlah barang yang tersisa ini sebesar 46,57 % dari total produksi. Banyaknya

barang yang tersisa (tdak terjual) ini menandakan bahwa terjadi inefisiensi

produksi tiwul instan di PT SSS.

Adanya Produk yang Gagal di Pasaran

Pada awalnya pabrik tiwul instan ini memproduksi beraneka ragam jenis

tiwul instan, yaitu antara lain : Nutriwul, Dewi Ratih, Sari Tiwul, Srikandi.

Namun sekarang yang masih diproduksi hanya tiwul instant dengan merk

srikandi. Hal ini menandakan bahwa terjadinya inefisiensi produksi pada tahun

sebelumnya.

Karakteristik Tiwul Instan (penampilan, kemasan, penyajian)

Produk tiwul instan merk srikandi yang dihasilkan ini mempunyai

karakteristik dengan penampilan yang mirip pakan burung. Kemasan transparan

dan produk yang seperti pakan burung ini dapat terlihat sehingga menyurutkan

minat konsumen untuk membeli. Selain itu juga penggunaan kemasan pada

produk ini sangat tidak efisien karena menggunakan plastik yang rangkap dimana

terdiri dari kemasan dalam dan luar. Seharusnya ini dapat di efisienkan dengan

kemasan khusus semisal aluminium foil yang telah tercampur plastik. Dari sisi

penyajian produk tiwul instan ini masih belum instan karena masih membutuhkan

preparasi penyajian yang tidak sederhana yaitu harus melalui proses rehidratasi

dan pengukusan sebelum siap disajikan.

Budaya yang Ada di Masyarakat (Persepsi Masyarakat Terhadap Produk

Tiwul Instan, kebiasaan)

Masyarakat pada umumnya masih memandang tiwul instan sebagai

makanan rendahan. Oleh karena itu mereka enggan untuk membeli produk tiwul

instan tersebut. Hal ini menyebabkan nilai penjualan dipabrik tiwul instan menjadi

rendah, sehingga terjadi inefisiensi produksi tiwul instan. Selain itu saat produk

Page 9: Isi Pkmi Tiwul Instan1

ini diaplikasikan sebagai pangan darurat ketika gempa yogya tahun 2006

ternyata masyarakatpun belum bisa menerima produk tiwul instan tersebut.

Masyarakat cenderung memilih produk mi instan daripada tiwul instan.

Solusi

Solusi yang dapat disampaikan antara lain :

1. Optimalisasi penggunaan alat dengan memproduksi produk lain yang

berbahan dasar sama.

2. Penekanan harga jual yang lebih terjangkau oleh masyarakat (konsumen)

3. Lebih meningkatkan promosi untuk meningkatkan kuantitas penjualan.

4. Perlunya dilakukan riset pasar yang lebih mendetail

5. Perbaikan pada sisi penampilan, kemasan dan penyajian. Sisi penampilan

semisal produk tiwul instan dirubah menjadi bentuk flake untuk menu

sarapan. Sisi kemasan semisal dengan menggunakan kemasan tunggal yang

terbuat dari aluminium foil yang mengandung plastik. Sisi penyajian dibuat

menjadi lebih instan yaitu tinggal diseduh dengan air panas sudah jadi.

6. Perlunya melakukan Improvement Usage and Product Knowledge for End

User, yang merupakan strategi promosi yang dilakukan agar konsumen akhir

mengetahui akan fungsi produk sehingga terjadi peningkatan pemakaian.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu :

Faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya inefisiensi produksi tiwul

instan, terdiri dari kapasitas peralatan dan kapasitas pabrik yang tidak seimbang,

harga jual produk tiwul instan yang dirasa masih tinggi bagi konsumen,

ketidakseimbangan antara produksi dan penjualan tiwul instan, adanya produk

yang gagal di pasaran, karakteristik tiwul instan (penampilan, kemasan,

penyajian) yang masih kurang sesuai dengan minat konsumen, budaya yang ada di

masyarakat (persepsi masyarakat yang masih menganggap produk tiwul instan

sebagai makanan rendahan).

Page 10: Isi Pkmi Tiwul Instan1

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada PT Sinar Sukses Sentosa

yang telah memberikan fasilitas dan bantuan selama pelaksanaan magang dan

penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Blumenschen, R de P. dan A. Blumenschen. 1989. Pengolahan dan Penyiapan Masakan dari Ubi Kayu : Pengalaman Brazil. Puslitbangtan dan AARP Deptan. http://www.bptp-jatim-deptan.go.id/Templates/Templates/01-Suhardi.pdf

BPS, 2001

Haryono. 1999. Teknologi Pengolahan Beberapa Jenis Pangan Produksi Lokal di Pedesaan Jawa Timur. Makalah gelar teknologi pengolahan pangan local. Kanwil Deptan Jatim. Surabaya, 9 Nopember 1999. http://www.bptp-jatim-deptan.go.id/Templates/Templates/01-Suhardi.pdf

Narbuko, C dan A. Achmari. 1999. Metode Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta.

Wargiono, J. 2007. Benarkah Tiwul Sumber Kalori Potensial dan Bergizi? .http://www.kompas.com/kompas-cetak/0310/06/ilpeng/604813. Februari 2007.Singarimbun, M dan Sofiyan Effendi.1995. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta.