isi proposal

22
1 A. JUDUL : NILAI TAMBAH AREN (Arenga pinnata) MELALUI USAHA CUKA NIRA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN B. LATAR BELAKANG MASALAH Hutan Indonesia seluas 120,35 juta hektar merupakan kelompok hutan tropis ketiga terbesar di dunia setelah Brasil dan Zaire, mempunyai fungsi utama sebagai paru-paru dunia serta penyeimbang iklim global. Dalam tataran global, keanekaragaman hayati Indonesia menduduki posisi kedua di dunia setelah Columbia sehingga keberadaannya perlu dipertahankan. Indonesia mempunyai sekitar 70 ribu desa dan sekitar 45% merupakan desa tertinggal. Desa tertinggal adalah desa yang kondisi infrastrukturnya sangat minim dengan jumlah lapangan kerja dan fasilitas penunjang yang sangat terbatas. Hal ini dapat dilihat pada kurangnya sarana pendidikan, kesehatan, sumber air, pangan, ketersediaan bahan bakar minyak dan sumber listrik. Selama tiga dekade terakhir, sumberdaya hutan telah menjadi modal utama pembangunan ekonomi nasional, yang memberi dampak positif antara lain terhadap peningkatan devisa, penyerapan tenaga kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi. Sumber daya hutan yang dimanfaatkan berupa hasil hutan kayu dan hasil hutan nonkayu.. Kebijakan pemerintah yang berorientasi pada hasil hutan non kayu dapat mendorong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi khususnya bagi masyarakat sekitar hutan. Terdapat banyak hasil hutan bukan kayu yang tersedia di hutan yang memiliki nilai komersial yang cukup menguntungkan salah satunya yaitu pohon aren. Masyarakat pada umumnya, sudah sejak lama mengenal pohon aren sebagai pohon yang dapat menghasilkan bahan-bahan untuk industri kerajinan. Hampir semua bagian atau produk tanaman ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Akan tetapi, tanaman ini kurang mendapat perhatian untuk dikembangkan atau dibudidayakan secara sungguh-sungguh oleh berbagai pihak. Hasil hutan bukan kayu sudah sejak lam menjadi komponen penting dalam kehidupan penduduk sekitar hutan. Salah satu tanaman yang banyak tumbuh di dalam hutan adalah aren yang merupakan salah satu jenis pohon yang memiliki penggunaan yang luas. Hampir semua bagian dari pohon aren dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi guna menambah penghasilan masyarakat.

Upload: ardinx-january

Post on 02-Aug-2015

108 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Proposal

1

A. JUDUL : NILAI TAMBAH AREN (Arenga pinnata) MELALUI USAHA CUKA NIRA

DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT SEKITAR

HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Hutan Indonesia seluas 120,35 juta hektar merupakan kelompok hutan tropis ketiga

terbesar di dunia setelah Brasil dan Zaire, mempunyai fungsi utama sebagai paru-paru dunia

serta penyeimbang iklim global. Dalam tataran global, keanekaragaman hayati Indonesia

menduduki posisi kedua di dunia setelah Columbia sehingga keberadaannya perlu dipertahankan.

Indonesia mempunyai sekitar 70 ribu desa dan sekitar 45% merupakan desa tertinggal.

Desa tertinggal adalah desa yang kondisi infrastrukturnya sangat minim dengan jumlah lapangan

kerja dan fasilitas penunjang yang sangat terbatas. Hal ini dapat dilihat pada kurangnya sarana

pendidikan, kesehatan, sumber air, pangan, ketersediaan bahan bakar minyak dan sumber listrik.

Selama tiga dekade terakhir, sumberdaya hutan telah menjadi modal utama pembangunan

ekonomi nasional, yang memberi dampak positif antara lain terhadap peningkatan devisa,

penyerapan tenaga kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi.

Sumber daya hutan yang dimanfaatkan berupa hasil hutan kayu dan hasil hutan nonkayu..

Kebijakan pemerintah yang berorientasi pada hasil hutan non kayu dapat mendorong

pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi khususnya bagi masyarakat sekitar hutan.

Terdapat banyak hasil hutan bukan kayu yang tersedia di hutan yang memiliki nilai

komersial yang cukup menguntungkan salah satunya yaitu pohon aren. Masyarakat pada

umumnya, sudah sejak lama mengenal pohon aren sebagai pohon yang dapat menghasilkan

bahan-bahan untuk industri kerajinan. Hampir semua bagian atau produk tanaman ini dapat

dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Akan tetapi, tanaman ini kurang mendapat perhatian

untuk dikembangkan atau dibudidayakan secara sungguh-sungguh oleh berbagai pihak.

Hasil hutan bukan kayu sudah sejak lam menjadi komponen penting dalam kehidupan

penduduk sekitar hutan. Salah satu tanaman yang banyak tumbuh di dalam hutan adalah aren

yang merupakan salah satu jenis pohon yang memiliki penggunaan yang luas. Hampir semua

bagian dari pohon aren dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi guna menambah

penghasilan masyarakat.

Page 2: Isi Proposal

2

Selama ini pemenuhan akan permintaan bahan baku industri yang berasal dari bagian-

bagian pohon aren, masih dipenuhi dengan mengandalkan tanaman aren yang tumbuh liar (tidak

ditanam orang). Bagian-bagian fisik pohon aren yang dimanfaatkan, misalnya akar (untuk obat

tradisional), batang (untuk berbagai peralatan), ijuk (untuk kerpeluan bangunan), daun (kususnya

daun muda untuk pembungkus dan merokok). Demikian pula hasil produksinya seperti buah dan

nira dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman.

Permintaan produk-produk yang dihasilkan dari tanaman aren akan selalu meningkat

sejalan dengan perkembangan pembangunan yang ada. Oleh karena itu penanaman atau

pembudidayaan tanaman aren mempunyai harapan atau prospek yang baik dimasa datang.

Usaha pengembangan atau pembudidayaan tanaman aren di Indonesia sangat

memungkinkan. Disamping masih luasnya lahan-lahan tidak produktif, juga dapat memenuhi

kebutuhan konsumsi di dalam negeri atas produk-produk yang berasal dari tanaman aren,

sekaligus meningkatkan pendapatan petani dari usaha tani tanaman aren dan dapat pula ikut

melestarikan sumber daya alam serta lingkungan hidup.

Masyarakat pada umumnya, sudah sejak lama mengenal pohon aren sebagai pohon yang

dapat menghasilkan bahan-bahan untuk industri kerajinan. Hampir semua bagian atau produk

tanaman ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Akan tetapi, tanaman ini kurang

mendapat perhatian untuk dikembangkan atau dibudidayakan secara sungguh-sungguh oleh

berbagai pihak.

Saat ini telah tercatat ada empat jenis pohon yang termasuk kelompok aren yaitu : Arenga

pinnata (Wurmb) Merr, Arenga undulatitolia Bree, Arenga westerhoutii Grift dan Arenga

ambcang Becc. Diantaranya keempat jenis tersebut yang sudah dikenal manfaatnya adalah

Arenga piñata, yang dikenal sehari-hari dengan nama aren atau enau.

Pemanfaatan tanaman aren umumnya digunakan untuk memproduksi gula dan tuak.

Namun hasil produksi dari aren yang berupa nira dapat dikembangkan menjadi produk yang

bermutu, salah satunya adalah cuka. Dimana cuka lazimnya diproduksi dari alkohol atau

methanol. Hal ini umum dilakukan dengan pertimbangan bahwa bahan-bahan baku tersebut

mudah diperoleh. Namun hal tersebut tidak mempertimbangkan aspek kesehatan. Karena bahan

dasar dari pembuatan cuka tersebut berasal dari bahan yang beracun (methanol) sangat

berbahaya bagi konsumen. Karena bahan-bahan methanol tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan

sempurna. Sehingga apabila konsumen mengonsumsi cuka tersebut, lambat laun akan merusak

Page 3: Isi Proposal

3

pencernaan dan kesehatan yang akan berdampak pada produktifitas kerja. Namun kini cuka

dapat diproduksi dari nira aren. Cuka dari nira aren tentu saja merupakan cuka yang alami.

Dimana cuka tersebut terbuat dari aren tanpa campuran bahan kimia. Seperti zat pengharum dan

zat pewarna. Dengan demikian, nira aren dalam cuka merupakan bahan baku yang alami

sehingga aman untuk dikonsumsi. Yang mana cuka ini memiliki banyak manfaat bagi manusia.

Arah pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa yang paling efektif dan lebih

cepat untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melibatkan masyarakat untuk langsung

melaksanakannya, dan akademisi sebagai fasilitator antara pemerintah dan masyarakat melalui

pembinaan masyarakat desa.

Salah satu pembinaan masyarakat desa yang efisien dan efektif adalah meningkatkan

pendapatan masyarakat dengan meningkatkan produksi aren melalui usaha cuka nira . Model-

model pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa hutan dengan konsep pendekatan

adactive collaboration management (ACM) telah terbukti di berbagai daerah sekitar hutan dalam

meningkatkan ekonomi mereka. Salah satu pembinaan masyarakat desa yang efisien dan efektif

dalam meningkatkan produksi aren dan pendapatan masyarakat adalah melalui usaha cuka nira.

Sistem ini diharapkan efektif dan efisien dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Melalui usaha cuka aren ini juga diharapkan masyarakat cepat menerima hasil dari usaha

sampingan tersebut sehingga dapat membantu mereka dalam ketahanan pangan ditingkat rumah

tangga.

C. PERUMUSAN MASALAH

Pelaksanaan program pemerintah dalam mengentas kemiskinan dapat dilakukan dengan

berbagai cara salah satunya yaitu dengan usaha cuka aren yang dilakukan pada masyarakat

sekitar hutan Bengo-Bengo Unhas khususnya wilayah dusun Nahung yang sekaligus

mendukung kebijakan kehutanan dalam pemanfaatan sumberdaya hutan bukan kayu, sehingga

dengan program ini diusahakan agar potensi pada cuka aren tersebut dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat serta mampu mengubah paradigma mengenai pemanfaatan aren dari

tuak menjadi cuka nira yang lebih bermanfaat. Sehingga pada pemasaran produknya

diusahakan dapat menarik banyak konsumen akan selera cuka nira ini.

Page 4: Isi Proposal

4

D. TUJUAN

1. Menganalisis potensi aren melalui usaha cuka nira

2. Mengembangkan budidaya aren dalam pengembangan usaha masyarakat sekitar hutan

3. Membuka peluang usaha cuka dari nira aren.

4. Mengembangkan kreatifitas masyarakat sekitar hutan.

5. Meningkatkan pendapatan, terbukanya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta

tumbuhnya ekonomi masyarakat sekitar hutan.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

1. Pembuatan cuka aren diharapkan dapat menjadi mata pencaharian alternatif (MPA) yang

efektif dalam peningkatan pendapatan bagi masyarakat di Indonesia khususnya di

Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.

2. Budidaya tanaman aren dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyartakat untuk

produksi cuka aren.

3. Pemasaran cuka nira diharapkan lebih meluas dengan adanya ijin usaha dan ijin

kelayakan produk.

4. Memperkenalkan dan mengaplikasikan metode yang baik untuk produksi cuka aren.

F. KEGUNAAN

Adapun kegunaan yang dapat diperoleh :

1. Untuk mendukung program pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan dengan

adanya potensi lapangan pekerjaan.

2. Untuk mendukung program kehutanan dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan

(sustainable forest management)

3. Dapat meningkatkan pemanfaatan sumberdaya hutan yang tidak hanya bertumpu pada

hasil hutan kayu.

4. Dapat menciptakan pasar yang dapat memenuhi selera konsumen akan produksi cuka

5. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mahasiswa selanjutnya yang akan

melakukan kegiatan yang sama.

6. Dapat dijadikan sebagai bahan literature bagi mahasiswa/masyarakat yang akan

membudidayakan tanaman aren.

Page 5: Isi Proposal

5

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

1. Letak, Luas dan Status Hutan Pendidikan

Kawasan Hutan Pendidikan UNHAS terletak di jalan poros Makassar-Bone dengan jarak

kurang lebih 65 km dari pusat ibukota Propinsi Sulawesi Selatan, Makassar atau sekitar 34 km

dari pusat ibukota Kabupaten Maros. Kawasan ini dapat dicapai dengan menggunakan

kendaraan roda empat ataupun kendaraan roda dua dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam dari

kota makassar.

Secara administratif, sebagian besar kawasan Hutan Pendidikan UNHAS yang memiliki

luas 1300 ha berada di wilayah Desa Limampoccoe, Kec Cenrana Kab Maros. Ditinjau dari segi

astronomis kawasan hutan pendidikan Unhas terletak pada posisi antara 119˚44’33” -

119˚46’17” BT dan 04˚58’7” - 05˚00’30” LS, dengan ketinggian antara 300 – 1100 m dari

permukaan laut. Kawasan hutan pendidikan unhas merupakan bagian dari kawasan Hutan

Bulusaraung yang berada dalam Resort Polisi Hutan (RPH) Bengo, bagian Hutan Lebbo Tengae,

sub dinas kehutanan.

2. Penyebaran Vegetasi

Penutupan vegetasi hutan pendidikan unhas terdiri atas hutan tanaman hasil reboisasi

pada tahun 1970/1971 dengan jenis tanaman pinus merkusii dan acacia auriculoformis. Sebelum

adanya proyek reboisasi, di wilayah hutan ini telah ditanami Pinus merkusii seluas 407 ha,

Acacia auriculoformis seluas 407 ha dan Swietenia mahagony seluas 235,5 ha.

Disamping hutan tanaman terdpat pula hutan alam pada bagian selatan dan barat seluas

521 ha atau sekitar 40 % dari luas hutan pendidikan. Jenis yang paling banyak ditemui dalam

hutan alam adalah Kemiri , Nyatoh, Mangga, Lento-lento, Jabon, Jambu-jambuan, Campag,

Ficus, dan beberapa jenis dari Family Moraceae, Dipterocarpaceae dan lain-lain. Hutan alam ini

sudah banyak mengalami kerusakan akibat penebangan liar oleh penduduk disekitarnya untuk

kepentingan kayu bakar dan kayu pertukangan.

Pada daerah bergelombang sampai landai didominasi oleh tumbuhan bawah seperti

rumput-rumputan. Pada bagian selatan wilayah hutan pendidikan yang ditumbuhi oleh tanaman

mahoni dan pinus banyak dijumpai tanaman Lantana camara, Paku-pakuan dan lain-lain.

Page 6: Isi Proposal

6

Pada kawasan yang dikelola oleh masyarakat didominasi oleh vegetasi seperti Kemiri,

Aren, Bambu, Melinjo, Pangi, Cokelat, Kopi, Pinang, Mangga dan bahkan terdapat tegakan

Eboni seluas 5 ha yang dikelola masyarakat di dalam kawasan hutan pendidikan, yakni di

kompleks hutan Pallanro desa Rompegading.

3. Pemukiman didalam Areal Hutan Pendidikan

Hutan Pendidikan UNHAS terkait dengan desa-desa hutan yang secara administratif

berada di tiga wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Cenrana, Kecamatan Camba dan Kecamatan

Mallawa. Desa-desa yang berbatasan langsung dengan Hutan Pendidikan UNHAS adalah desa-

desa di wilayah Kecamatan Cenrana dimana wilayah inti hutan pendidikan berada, sedangkan

desa-desa di dua kecamatan lainnya merupakan wilayah plasma utama dari hutan pendidikan

unhas.

Berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan pada tahun 2002, diketahui terdapat

beberapa pemukiman dan areal usaha tani masyarakat yang terdapat di dalam kawasan hutan

pendidikan yaitu kawasan Mallento sebanyak 17 KK, kawasan Salima sebanyak 10 KK dan

kawasan Makkarua sebanyak 4 KK.

Daerah tempat kami melakukan kerjasama terdapat banyak aren. Namun hasil aren di

wilayah tersebut hanya mereka gunakan membuat tuak. Sehingga denganadanya inovasi baru,

yakni aren dijadikan sebagai cuka. Diharapkan dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat di

daerah tersebut, sehingga dengan demikia, akan meningkatkan pendpatan masyarakat disekitar

wilayah tersebut.

5. Keadaan Masyarakat (Hasil Survey Sosek dan Budaya)

A. Penyebaran dan Jumlah Penduduk

Keadaan kependudukan di sekitar Hutan Pendidikan UNHAS disajikan pada Tabel. 1.

Tabel.1. Luas Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Desa-

desa di Sekitar Hutan Pendidikan UNHAS

desa/kelurahan

luas

wilayah

Jumlah rt

Jumlah

penduduk

luas lahan

pertanian

kepadatan

penduduk

kepadatan

agraris

Page 7: Isi Proposal

7

(km2) (jiwa) (ha) (jiwa/km

2 ) (jiwa/ha)

labuaja 21,45 10 1.625 979 76 2

lebbo tengae 15,87 8 1.154 861 74 1

laiya 63,83 16 3.013 2.431 47 1

limampoccoe 23,37 17 3.012 730 129 4

rompegading 17,97 8 1.871 360 604 5

baji pamai 7,55 5 1.634 474 216 3

cenrana baru 31,13 4 1.686 922 54 2

Jumlah 181,17 68 13.995 6.757 1.800 12

Sumber : Kantor Kecamatan Cenrana, 2010

Tabel 1 menunjukkan luas wilayah yang berada di sekitar hutan pendidikan UNHAS

seluas 181,17 km2, jumlah RT sebanyak 68 dengan jumlah penduduk total sebanyak 13.995 jiwa,

dengan luas lahan pertanian sebesar 6.757 Ha, kepadatan penduduk sebesar 1.800 jiwa per km2

dan kepadatan agraris sebesar 12 jiwa per ha.

Luas wilayah terbesar ditemukan di Desa Laiya yaitu sebesar 63,83 km2 dan yang terkecil

di Desa Baji pamai yaitu sebesar 7,55 km2. Jumlah penduduk terbesar ditemukan di Desa Laiya

sebesar 3.013 jiwa sedang yang terkecil di Desa Lebbotengae yaitu sebesar 1.154. Luas lahan

pertanian terbesar ditemukan di Desa Laiya yaitu 2.431 Ha sedang yang terkecil di Desa Baji

Pamai yaitu 471 Ha.

2. Keadaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat

Aktivitas masyarakat disekitar Hutan Pendidikan Bengo-bengo memiliki ketergantungan

yang tinggi terhadap hasil hutan. Mereka banyak memanfaatkan hasil hutan kayu dan bukan

Page 8: Isi Proposal

8

kayu seperti pengambilan kayu bakar, penyadapan getah pinus, penyadapan aren, pembuatan

gula aren, pengambilan benih tanaman mahoni dan pinus, dan pemanfaatan tanaman obat-obatan.

Selain itu aktivitas masyarakat lainnya seperti bersawah, berkebun, dan beternak. Ternak

yang dimiliki masyarakat pada umumnya belum dipelihara dalam kandang tetapi dilepas untuk

mencari makan sendiri. Hal ini menyebabkan ternak masuk dalam kawasan hutan dan sering

merusak tanaman hutan dengan tanah.

Potensi hasil hutan disekitar pemukiman penduduk juga dikelola oleh masyarakat dusun

Nahung didominasi oleh kemiri, aren, jambu, melinjo, coklat, kopi, pinang, mangga, eboni yang

dikelola didalam kawasan Hutan Pendidikan. Umumnya aren yang dikelola oleh masyarakat

sekitar hutan hanya dimanfaatkan untuk menghasilkan tuak (minuman keras) yang secara nyata

penggunaannya dilarang dalam lingkup masyarakat dan berdampak negative pada perkembangan

fisik (kesehatan) dan mental pemuda di daerah tersebut.

Permasalahannya saat ini banyak masyarakat yang tinggal didalam kawasan Hutan tidak

mengetahui batas Hutan Pendidikan. Pengetahuan yang minim membuat mereka takut untuk

memanfaatkan hasil hutan di Hutan Pendidikan.

Oleh karena tingginya ketergantungan masyarakat sekitar hutan terhadap hasil hutan

maka, pada pengelolaannya harus bisa mengikutsertakan masyarakat agar baik dari pihak

pengelola Hutan Pendidikan maupun masyarakat sekitar hutan tidak ada yang dirugikan.

Dengan memegang prinsip “Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera”, diharapkan fungsi ekologis

tetap terjaga dan masyarakatpun dapat mendapatkan segi ekonomisnya.

Program jangka pendek yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaan Hutan

Pendidikan yaitu mengembangkan kelembagaan masyarakat, mengembangkan unit-unit usaha

kecil sektor kehutanan, dan mengadakan pelatihan. Sedangkan program jangka panjang yang

melibatkan masyarakat dalam pengelolaan Hutan Pendidikan yaitu pengembangan ekonomi di

Desa Hutan, membangun koperasi, membangun model kewirausahaan agroforestry dan

membangu model pengelolaan Hutan Rakyat.

Page 9: Isi Proposal

9

Gambaran umum rencana usaha sesuai hasil analisis situasi atau kajian lapangan

menunjukkan bahwa sangat tepat untuk dilakukan kegiatan usaha cuka nira di wilayah sekitar

hutan bengo-bengo Unhas, Kabupaten Maros dengan alasan sebagai berikut:

a. Komunitas masyarakat hutan skala kecil yang memiliki potensi dalam usaha cuka nira

b. Potensi sumber daya hutan berupa hasil hutan nonkayu memungkinkan untuk

dikembangkan karena termasuk daerah yang memiliki komunitas aren yang besar

c. Adanya dukungan dari pemerintah daerah dan tokoh masyarakat dalam pemberdayaan

masyarakat hutan dalam usaha cuka nira

Usaha cuka nira bagi masyarakat sekitar hutan bengo-bengo Unhas akan memberikan

dampak sosial-ekonomi antara lain:

1. Petani aren di seluruh Indonesia Khususnya di Sulawesi Selatan akan mendapatkan pasar

yang lebih luas bagi hasil panennya.

2. Meningkatkan nilai jual aren

3. Memberikan alternatif usaha baru bagi seluruh masyarakat.

4. Meningkatkan perekonomian masyarakat hutan .

5. Menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran.

6. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

7. Meningkatkan ekspor sehingga menambah devisa negara.

H. METODE PELAKSANAAN

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan metode ACM (Adactive

Colaborative Management). Yakni dengan cara bergabung bersama masyarakat setempat.

Dengan melalui proses pembimbingan, diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Page 10: Isi Proposal

10

I. JADWAL KEGIATAN

Tabel 1. Jadwal Rencana Kegiatan

No Kegiatan

Bulan Ke

1 2 3 4 5 6

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Tahap

Persiapan

2 Observasi

Serta

Penyuluhan pada

Masyarakat

dan Pelaksanaan

3 Penulisan

Laporan

J. RANCANGAN BIAYA USAHA

I. INVESTASI

A. Investasi

a. Sewa Lahan perkebunan 1 tahun

b. Biaya Perbaikan lahan

c. Parang 10 buah @ Rp 30.000

d. Cergen 20 L 30 buah @ Rp 45.000

Rp

Rp

Rp

Rp

2.000.000

500.000

300.000

1.350.000

J U M L A H Rp 4.150.000

Page 11: Isi Proposal

11

II. BIAYA OPERASIONAL

a. Nira Aren 900 L `@ Rp 1.500

b. Label 6000 lembar `@ Rp 150

c. Botol kecil 6000 botol `@ Rp 250

Rp

Rp

Rp

1.350.000

900.000

1.500.000

J U M L A H Rp 3.750.000

TOTAL BIAYA Rp 7.900.000

Perhitungan Hasil Produksi

Cuka nira (150 mL) 6000 botol x Rp 2.000 Rp

12.000.000

J U M L A H Rp 12.000.000

RC Ratio = Penerimaan (R) = 12.000.000 = 1.52

Biaya (C) 7.900.000

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Usaha Cuka Nira menguntungkan dan layak untuk

dikembangkan oleh masyarakat sekitar hutan Bengo-Bengo UNHAS karena nilai RC

rasionya > 1

Page 12: Isi Proposal

12

K. PERKIRAAN BIAYA KEGIATAN

Perkiraan Biaya Kegiatan

No Alokasi Dana Unit Satuan

Harga

Satuan

Jumlah

(Rp)

1 ATK

Kertas A4 3 Rim 25.000 75.000

Tinta Printer 3 Dos 30.000 90.000

Jumlah 165.000

2 Biaya Investasi 4.150.000

3 Operasional 3.750.000

4 Laporan

Penjilidan 6 buah 10.000 60.000

Pengiriman 100.000

Monitoring 300.000

Dokumentasi 500.000

Jumlah 960.000

Jumlah 9.025.000

Page 13: Isi Proposal

13

LAMPIRAN

A. Ketua dan Anggota Kelompok

1. Ketua

a. Nama Lengkap : Andita Tri Palmuri Bachli

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIM : M111 08 263

d. Fakultas/Jurusan : kehutanan

e. Waktu Kegiatan : 15 Jam/Minggu

2. Anggota Pelaksana

Anggota Pelakasana 1

a. Nama Lengkap : A. Eka Sugianti

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIM : M111 08 251

d. Fakultas/Jurusan : Kehutanan

e. Waktu Kegiatan : 15 Jam/Minggu

2. Anggota Pelaksana

Anggota Pelakasana 2

a. Nama Lengkap : Ahmad Afif

b.Jenis Kelamin : laki-laki

c. NIM : M111 08 024

d.Fakultas/Jurusan : Kehutanan

e. Waktu Kegiatan : 15 Jam/Minggu

2. Anggota Pelaksana

Anggota Pelakasana 3

a. Nama Lengkap : Muh. Yusuf

b.Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIM : M111 08 018

d.Fakultas/Jurusan : Kehutanan

e. Waktu Kegiatan : 15 Jam/Minggu

Page 14: Isi Proposal

14

B. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Baharuddin, MP

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIP : 131 862 957

d. Disipilin Ilmu : Kehutanan

e. Pangkat / Golongan : Pembina / IVa

f. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

h. Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin

i. Waktu Kegiatan : 15 jam/minggu

C. Lain-Lain

1). Daftar Riwayat Hidup

Data Pribadi

Nama Lengkap : Andita Tri Palmuri Bachli

Tempat / Tanggal Lahir : Makassar / 10 Maret 1990

● Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Bakung III No. 50 Sudiang

Telepon Rumah : (0411) 551489

Handpone : 085 696 607 407

Page 15: Isi Proposal

15

Riwayat Pendidikan

SD Negeri PAI Makassar TAHUN 1997 – 2002

SLTP Negeri 12 Makassar TAHUN 2002 – 2005

SLTA Negeri 1 Makassar TAHUN 2005 – 2008

Fakultas Kehutanan Universitas

Hasanuddin

TAHUN 2008 Sampai sekarang

Makassar, 25 Oktober 2010

Yang Bertanda Tangan

Andita Tri Palmuri Bachli

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : A. Eka Sugianti

Tempat / Tanggal Lahir : Maros, 30 April 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Samanggi, Maros

Telepon Rumah : -

Handpone : 085 656 003 591

Page 16: Isi Proposal

16

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD Negeri 1 Pakalu 1 TAHUN 1997 – 2002

SMP Negeri 1 Bantimuung TAHUN 2002 – 2005

SMA Negeri 1 Maros TAHUN 2005 – 2008

Fakultas Kehutanan Universitas

Hasanuddin

TAHUN 2008 Sampai sekarang

Makassar, 25 Oktober 2010

Yang Bertanda Tangan

A. Eka Sugianti

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Ahmad Afif

Tempat / Tanggal Lahir : Pangkajene / 17 Februari 1990

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Perumnas Antang Makssar

Telepon Rumah : -

Handpone : 085 299 750 403

Page 17: Isi Proposal

17

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD Neg. 10 Pangsid TAHUN 1997 – 2002

SMP Neg.2 Pangsid TAHUN 2002 – 2005

SMA Neg. 1 Pangsid TAHUN 2005 – 2008

Fakultas Kehutanan Universitas

Hasanuddin

TAHUN 2008 Sampai sekarang

Makassar, 25 Oktober 2010

Yang Bertanda Tangan

Ahmad Afif

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Muh. Yusuf

Tempat / Tanggal Lahir : Pinrang / 13 Maret 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Bung Makassar

Telepon Rumah : -

Handpone : 081 355 622 948

Page 18: Isi Proposal

18

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD 16 Pinrang TAHUN 1997 – 2002

SMP Negeri 1 Pinrang TAHUN 2002 – 2005

SMA Negeri 1 Pinrang TAHUN 2005 – 2008

Fakultas Kehutanan Universitas

Hasanuddin

TAHUN 2008 Sampai sekarang

Makassar, 25 Oktober 2010

Yang Bertanda Tangan

Muh. Yusuf

Daftar Riwayat Hidup Dosen Pendamping

Nama Lengkap : Ir. Baharuddin, MP

Nip : 19651105198903 1 002

Tempat/Tanggal Lahir : Soppeng / 05 November 1965

Jenis Kelamin : Laki-laki

Bidang Keahlian : Hasil Hutan Bukan Kayu

Kantor/Unit Kerja : Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin

Alamat Kantor : Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10

Page 19: Isi Proposal

19

Kota : Makassar

Telepon : (0411) 589592, 585917

E-Mail : [email protected]

Alamat Rumah : Kompleks Perum. Dosen UNHAS Tamalanrea AC 23

Kota : Makassar

Telepon : 085 242 212 429

Faksimile : -

E-Mail : [email protected]

Pendidikan S1 Ke Atas

No. Perguruan Tinggi Kota & Negara Tahun

Lulus Bidang Studi

1. Universitas

Hasanuddin (S1)

Makassar

(Indonesia)

1988 Kehutanan

2. Universitas

Hasanuddin (S1)

Makassar

(Indonesia)

2008 Kehutanan

Pengalaman Riset

No. Judul Riset Tahun

1 Penyususunan Rencana Karya Pengusahaan Hutan (RKPH) 1991

2 Penyususunan Rencana Karya Pengusahaan Hutan (RKPH) 1999

Page 20: Isi Proposal

20

3 AMDAL Areal HPH 2001

4 AMDAL Areal HPH 2002

5 AMDAL 1998

6 Studi Potensi Aral HPH 2002

7 Kaji Ulang Studi Potensi Areal HPH 2007

8 Kajian Tentang Taman Nasional Nani Wartabone 2000

9 Survei Potensi Bambu 2000

10 Penduga Model Volume Batang dan Pohon Jenis Nyatoh (Palaqium spp.)

2001

11 Studi Sifat Biologi Ulat Sutera 2006

12 Pengembangan Potensi dan Pemanfaatan Bambu sebagai

Bahan Baku Konstruksi dan Industri di Sulawesi Selatan

2006

Publikasi

No. Karya Ilmiah

1.

Pengaruh Perendaman dalam Larutan Lak terhadap Kestabilan Dimensi

Kayu Bitti. Majalah Ilmiah Flora dan Fauna Fakultas Pertanian dan

Kehutanan Unhas 1997

2.

Analisis Kualitas Gula Aren (Arenga pinnata L). Proseding Seminar

Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) VII. Makassar, 5 -

6 Agustus 2004

3.

Pengaruh Perendaman Serbuk Gergaji Jati Terhadap Laju Penutupan

Miselium Jamur Tiram. Jurnal Perennial Jurusan Kehutanan Fapertahut

UNHAS. 2006

Page 21: Isi Proposal

21

Makassar, 25 Oktober 2010

Dosen Pendamping,

Ir. Baharuddin, MP

Nip. 19651105198903 1 002

2) LAIN-LAIN

Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama sebagaimana yang terlampir

Page 22: Isi Proposal

22

SURAT PERNYATAAN KERJASAMA

Pada hari ini, Jumat tanggal 15 Oktober 2010 kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Andita Tri Palmuri Bachli

Umur : 20 tahun

Alamat : Jl. Bakung III No. 50 Sudiang

Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Kehutanan UNHAS

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Abdul Asies

Umur : 35 tahun

Alamat : Dusun Bengo Desa Limampocoe Kec. Cenrana

Jabatan : Ketua Kelompok Tani Aren

Yang selanjutnya disebut pihak kedua

Kedua belah pihak menyatakan bersedia menjalin kerjasama dalam hal pemasaran hasil

produksi nira aren apabila usulan dari PKMM “Nilai Tambah Aren (Arenga pinnata) Melalui

Usaha Cuka Nira Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Sekitar Hutan Bengo-Bengo

UNHAS” telah disetujui oleh DIKTI. Pihak pertama akan menyediakan hasil produksi yang

diadakan secara periodik dan dijual pada pihak kedua sebagai distributor hasil produksi. Keadaan

negosiasi harga dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak sesuai dengan kualitas hasil

produksi dan beberapa faktor penentu harga hasil produksi lainnya.

Demikian surat keterangan kerjasama ini dibuat dengan sesadar-sadarnya dan dalam

keadaan sehat walafiat. Surat keterangan ini dibuat dua rangkap dan ditandatangani oleh kedua

pihak tanpa tekanan dari pihak manapun.

Makassar, 15 Oktober 2010

Pihak pertama Pihak kedua

(Andita Tri Palmuri Bachli) (Abdul Asies)