isi proposal
TRANSCRIPT
1
A. JUDUL : NILAI TAMBAH AREN (Arenga pinnata) MELALUI USAHA CUKA NIRA
DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT SEKITAR
HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Hutan Indonesia seluas 120,35 juta hektar merupakan kelompok hutan tropis ketiga
terbesar di dunia setelah Brasil dan Zaire, mempunyai fungsi utama sebagai paru-paru dunia
serta penyeimbang iklim global. Dalam tataran global, keanekaragaman hayati Indonesia
menduduki posisi kedua di dunia setelah Columbia sehingga keberadaannya perlu dipertahankan.
Indonesia mempunyai sekitar 70 ribu desa dan sekitar 45% merupakan desa tertinggal.
Desa tertinggal adalah desa yang kondisi infrastrukturnya sangat minim dengan jumlah lapangan
kerja dan fasilitas penunjang yang sangat terbatas. Hal ini dapat dilihat pada kurangnya sarana
pendidikan, kesehatan, sumber air, pangan, ketersediaan bahan bakar minyak dan sumber listrik.
Selama tiga dekade terakhir, sumberdaya hutan telah menjadi modal utama pembangunan
ekonomi nasional, yang memberi dampak positif antara lain terhadap peningkatan devisa,
penyerapan tenaga kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi.
Sumber daya hutan yang dimanfaatkan berupa hasil hutan kayu dan hasil hutan nonkayu..
Kebijakan pemerintah yang berorientasi pada hasil hutan non kayu dapat mendorong
pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi khususnya bagi masyarakat sekitar hutan.
Terdapat banyak hasil hutan bukan kayu yang tersedia di hutan yang memiliki nilai
komersial yang cukup menguntungkan salah satunya yaitu pohon aren. Masyarakat pada
umumnya, sudah sejak lama mengenal pohon aren sebagai pohon yang dapat menghasilkan
bahan-bahan untuk industri kerajinan. Hampir semua bagian atau produk tanaman ini dapat
dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Akan tetapi, tanaman ini kurang mendapat perhatian
untuk dikembangkan atau dibudidayakan secara sungguh-sungguh oleh berbagai pihak.
Hasil hutan bukan kayu sudah sejak lam menjadi komponen penting dalam kehidupan
penduduk sekitar hutan. Salah satu tanaman yang banyak tumbuh di dalam hutan adalah aren
yang merupakan salah satu jenis pohon yang memiliki penggunaan yang luas. Hampir semua
bagian dari pohon aren dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi guna menambah
penghasilan masyarakat.
2
Selama ini pemenuhan akan permintaan bahan baku industri yang berasal dari bagian-
bagian pohon aren, masih dipenuhi dengan mengandalkan tanaman aren yang tumbuh liar (tidak
ditanam orang). Bagian-bagian fisik pohon aren yang dimanfaatkan, misalnya akar (untuk obat
tradisional), batang (untuk berbagai peralatan), ijuk (untuk kerpeluan bangunan), daun (kususnya
daun muda untuk pembungkus dan merokok). Demikian pula hasil produksinya seperti buah dan
nira dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman.
Permintaan produk-produk yang dihasilkan dari tanaman aren akan selalu meningkat
sejalan dengan perkembangan pembangunan yang ada. Oleh karena itu penanaman atau
pembudidayaan tanaman aren mempunyai harapan atau prospek yang baik dimasa datang.
Usaha pengembangan atau pembudidayaan tanaman aren di Indonesia sangat
memungkinkan. Disamping masih luasnya lahan-lahan tidak produktif, juga dapat memenuhi
kebutuhan konsumsi di dalam negeri atas produk-produk yang berasal dari tanaman aren,
sekaligus meningkatkan pendapatan petani dari usaha tani tanaman aren dan dapat pula ikut
melestarikan sumber daya alam serta lingkungan hidup.
Masyarakat pada umumnya, sudah sejak lama mengenal pohon aren sebagai pohon yang
dapat menghasilkan bahan-bahan untuk industri kerajinan. Hampir semua bagian atau produk
tanaman ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Akan tetapi, tanaman ini kurang
mendapat perhatian untuk dikembangkan atau dibudidayakan secara sungguh-sungguh oleh
berbagai pihak.
Saat ini telah tercatat ada empat jenis pohon yang termasuk kelompok aren yaitu : Arenga
pinnata (Wurmb) Merr, Arenga undulatitolia Bree, Arenga westerhoutii Grift dan Arenga
ambcang Becc. Diantaranya keempat jenis tersebut yang sudah dikenal manfaatnya adalah
Arenga piñata, yang dikenal sehari-hari dengan nama aren atau enau.
Pemanfaatan tanaman aren umumnya digunakan untuk memproduksi gula dan tuak.
Namun hasil produksi dari aren yang berupa nira dapat dikembangkan menjadi produk yang
bermutu, salah satunya adalah cuka. Dimana cuka lazimnya diproduksi dari alkohol atau
methanol. Hal ini umum dilakukan dengan pertimbangan bahwa bahan-bahan baku tersebut
mudah diperoleh. Namun hal tersebut tidak mempertimbangkan aspek kesehatan. Karena bahan
dasar dari pembuatan cuka tersebut berasal dari bahan yang beracun (methanol) sangat
berbahaya bagi konsumen. Karena bahan-bahan methanol tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan
sempurna. Sehingga apabila konsumen mengonsumsi cuka tersebut, lambat laun akan merusak
3
pencernaan dan kesehatan yang akan berdampak pada produktifitas kerja. Namun kini cuka
dapat diproduksi dari nira aren. Cuka dari nira aren tentu saja merupakan cuka yang alami.
Dimana cuka tersebut terbuat dari aren tanpa campuran bahan kimia. Seperti zat pengharum dan
zat pewarna. Dengan demikian, nira aren dalam cuka merupakan bahan baku yang alami
sehingga aman untuk dikonsumsi. Yang mana cuka ini memiliki banyak manfaat bagi manusia.
Arah pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa yang paling efektif dan lebih
cepat untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melibatkan masyarakat untuk langsung
melaksanakannya, dan akademisi sebagai fasilitator antara pemerintah dan masyarakat melalui
pembinaan masyarakat desa.
Salah satu pembinaan masyarakat desa yang efisien dan efektif adalah meningkatkan
pendapatan masyarakat dengan meningkatkan produksi aren melalui usaha cuka nira . Model-
model pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa hutan dengan konsep pendekatan
adactive collaboration management (ACM) telah terbukti di berbagai daerah sekitar hutan dalam
meningkatkan ekonomi mereka. Salah satu pembinaan masyarakat desa yang efisien dan efektif
dalam meningkatkan produksi aren dan pendapatan masyarakat adalah melalui usaha cuka nira.
Sistem ini diharapkan efektif dan efisien dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Melalui usaha cuka aren ini juga diharapkan masyarakat cepat menerima hasil dari usaha
sampingan tersebut sehingga dapat membantu mereka dalam ketahanan pangan ditingkat rumah
tangga.
C. PERUMUSAN MASALAH
Pelaksanaan program pemerintah dalam mengentas kemiskinan dapat dilakukan dengan
berbagai cara salah satunya yaitu dengan usaha cuka aren yang dilakukan pada masyarakat
sekitar hutan Bengo-Bengo Unhas khususnya wilayah dusun Nahung yang sekaligus
mendukung kebijakan kehutanan dalam pemanfaatan sumberdaya hutan bukan kayu, sehingga
dengan program ini diusahakan agar potensi pada cuka aren tersebut dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat serta mampu mengubah paradigma mengenai pemanfaatan aren dari
tuak menjadi cuka nira yang lebih bermanfaat. Sehingga pada pemasaran produknya
diusahakan dapat menarik banyak konsumen akan selera cuka nira ini.
4
D. TUJUAN
1. Menganalisis potensi aren melalui usaha cuka nira
2. Mengembangkan budidaya aren dalam pengembangan usaha masyarakat sekitar hutan
3. Membuka peluang usaha cuka dari nira aren.
4. Mengembangkan kreatifitas masyarakat sekitar hutan.
5. Meningkatkan pendapatan, terbukanya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta
tumbuhnya ekonomi masyarakat sekitar hutan.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Pembuatan cuka aren diharapkan dapat menjadi mata pencaharian alternatif (MPA) yang
efektif dalam peningkatan pendapatan bagi masyarakat di Indonesia khususnya di
Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.
2. Budidaya tanaman aren dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyartakat untuk
produksi cuka aren.
3. Pemasaran cuka nira diharapkan lebih meluas dengan adanya ijin usaha dan ijin
kelayakan produk.
4. Memperkenalkan dan mengaplikasikan metode yang baik untuk produksi cuka aren.
F. KEGUNAAN
Adapun kegunaan yang dapat diperoleh :
1. Untuk mendukung program pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan dengan
adanya potensi lapangan pekerjaan.
2. Untuk mendukung program kehutanan dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan
(sustainable forest management)
3. Dapat meningkatkan pemanfaatan sumberdaya hutan yang tidak hanya bertumpu pada
hasil hutan kayu.
4. Dapat menciptakan pasar yang dapat memenuhi selera konsumen akan produksi cuka
5. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mahasiswa selanjutnya yang akan
melakukan kegiatan yang sama.
6. Dapat dijadikan sebagai bahan literature bagi mahasiswa/masyarakat yang akan
membudidayakan tanaman aren.
5
G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
1. Letak, Luas dan Status Hutan Pendidikan
Kawasan Hutan Pendidikan UNHAS terletak di jalan poros Makassar-Bone dengan jarak
kurang lebih 65 km dari pusat ibukota Propinsi Sulawesi Selatan, Makassar atau sekitar 34 km
dari pusat ibukota Kabupaten Maros. Kawasan ini dapat dicapai dengan menggunakan
kendaraan roda empat ataupun kendaraan roda dua dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam dari
kota makassar.
Secara administratif, sebagian besar kawasan Hutan Pendidikan UNHAS yang memiliki
luas 1300 ha berada di wilayah Desa Limampoccoe, Kec Cenrana Kab Maros. Ditinjau dari segi
astronomis kawasan hutan pendidikan Unhas terletak pada posisi antara 119˚44’33” -
119˚46’17” BT dan 04˚58’7” - 05˚00’30” LS, dengan ketinggian antara 300 – 1100 m dari
permukaan laut. Kawasan hutan pendidikan unhas merupakan bagian dari kawasan Hutan
Bulusaraung yang berada dalam Resort Polisi Hutan (RPH) Bengo, bagian Hutan Lebbo Tengae,
sub dinas kehutanan.
2. Penyebaran Vegetasi
Penutupan vegetasi hutan pendidikan unhas terdiri atas hutan tanaman hasil reboisasi
pada tahun 1970/1971 dengan jenis tanaman pinus merkusii dan acacia auriculoformis. Sebelum
adanya proyek reboisasi, di wilayah hutan ini telah ditanami Pinus merkusii seluas 407 ha,
Acacia auriculoformis seluas 407 ha dan Swietenia mahagony seluas 235,5 ha.
Disamping hutan tanaman terdpat pula hutan alam pada bagian selatan dan barat seluas
521 ha atau sekitar 40 % dari luas hutan pendidikan. Jenis yang paling banyak ditemui dalam
hutan alam adalah Kemiri , Nyatoh, Mangga, Lento-lento, Jabon, Jambu-jambuan, Campag,
Ficus, dan beberapa jenis dari Family Moraceae, Dipterocarpaceae dan lain-lain. Hutan alam ini
sudah banyak mengalami kerusakan akibat penebangan liar oleh penduduk disekitarnya untuk
kepentingan kayu bakar dan kayu pertukangan.
Pada daerah bergelombang sampai landai didominasi oleh tumbuhan bawah seperti
rumput-rumputan. Pada bagian selatan wilayah hutan pendidikan yang ditumbuhi oleh tanaman
mahoni dan pinus banyak dijumpai tanaman Lantana camara, Paku-pakuan dan lain-lain.
6
Pada kawasan yang dikelola oleh masyarakat didominasi oleh vegetasi seperti Kemiri,
Aren, Bambu, Melinjo, Pangi, Cokelat, Kopi, Pinang, Mangga dan bahkan terdapat tegakan
Eboni seluas 5 ha yang dikelola masyarakat di dalam kawasan hutan pendidikan, yakni di
kompleks hutan Pallanro desa Rompegading.
3. Pemukiman didalam Areal Hutan Pendidikan
Hutan Pendidikan UNHAS terkait dengan desa-desa hutan yang secara administratif
berada di tiga wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Cenrana, Kecamatan Camba dan Kecamatan
Mallawa. Desa-desa yang berbatasan langsung dengan Hutan Pendidikan UNHAS adalah desa-
desa di wilayah Kecamatan Cenrana dimana wilayah inti hutan pendidikan berada, sedangkan
desa-desa di dua kecamatan lainnya merupakan wilayah plasma utama dari hutan pendidikan
unhas.
Berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan pada tahun 2002, diketahui terdapat
beberapa pemukiman dan areal usaha tani masyarakat yang terdapat di dalam kawasan hutan
pendidikan yaitu kawasan Mallento sebanyak 17 KK, kawasan Salima sebanyak 10 KK dan
kawasan Makkarua sebanyak 4 KK.
Daerah tempat kami melakukan kerjasama terdapat banyak aren. Namun hasil aren di
wilayah tersebut hanya mereka gunakan membuat tuak. Sehingga denganadanya inovasi baru,
yakni aren dijadikan sebagai cuka. Diharapkan dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat di
daerah tersebut, sehingga dengan demikia, akan meningkatkan pendpatan masyarakat disekitar
wilayah tersebut.
5. Keadaan Masyarakat (Hasil Survey Sosek dan Budaya)
A. Penyebaran dan Jumlah Penduduk
Keadaan kependudukan di sekitar Hutan Pendidikan UNHAS disajikan pada Tabel. 1.
Tabel.1. Luas Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Desa-
desa di Sekitar Hutan Pendidikan UNHAS
desa/kelurahan
luas
wilayah
Jumlah rt
Jumlah
penduduk
luas lahan
pertanian
kepadatan
penduduk
kepadatan
agraris
7
(km2) (jiwa) (ha) (jiwa/km
2 ) (jiwa/ha)
labuaja 21,45 10 1.625 979 76 2
lebbo tengae 15,87 8 1.154 861 74 1
laiya 63,83 16 3.013 2.431 47 1
limampoccoe 23,37 17 3.012 730 129 4
rompegading 17,97 8 1.871 360 604 5
baji pamai 7,55 5 1.634 474 216 3
cenrana baru 31,13 4 1.686 922 54 2
Jumlah 181,17 68 13.995 6.757 1.800 12
Sumber : Kantor Kecamatan Cenrana, 2010
Tabel 1 menunjukkan luas wilayah yang berada di sekitar hutan pendidikan UNHAS
seluas 181,17 km2, jumlah RT sebanyak 68 dengan jumlah penduduk total sebanyak 13.995 jiwa,
dengan luas lahan pertanian sebesar 6.757 Ha, kepadatan penduduk sebesar 1.800 jiwa per km2
dan kepadatan agraris sebesar 12 jiwa per ha.
Luas wilayah terbesar ditemukan di Desa Laiya yaitu sebesar 63,83 km2 dan yang terkecil
di Desa Baji pamai yaitu sebesar 7,55 km2. Jumlah penduduk terbesar ditemukan di Desa Laiya
sebesar 3.013 jiwa sedang yang terkecil di Desa Lebbotengae yaitu sebesar 1.154. Luas lahan
pertanian terbesar ditemukan di Desa Laiya yaitu 2.431 Ha sedang yang terkecil di Desa Baji
Pamai yaitu 471 Ha.
2. Keadaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat
Aktivitas masyarakat disekitar Hutan Pendidikan Bengo-bengo memiliki ketergantungan
yang tinggi terhadap hasil hutan. Mereka banyak memanfaatkan hasil hutan kayu dan bukan
8
kayu seperti pengambilan kayu bakar, penyadapan getah pinus, penyadapan aren, pembuatan
gula aren, pengambilan benih tanaman mahoni dan pinus, dan pemanfaatan tanaman obat-obatan.
Selain itu aktivitas masyarakat lainnya seperti bersawah, berkebun, dan beternak. Ternak
yang dimiliki masyarakat pada umumnya belum dipelihara dalam kandang tetapi dilepas untuk
mencari makan sendiri. Hal ini menyebabkan ternak masuk dalam kawasan hutan dan sering
merusak tanaman hutan dengan tanah.
Potensi hasil hutan disekitar pemukiman penduduk juga dikelola oleh masyarakat dusun
Nahung didominasi oleh kemiri, aren, jambu, melinjo, coklat, kopi, pinang, mangga, eboni yang
dikelola didalam kawasan Hutan Pendidikan. Umumnya aren yang dikelola oleh masyarakat
sekitar hutan hanya dimanfaatkan untuk menghasilkan tuak (minuman keras) yang secara nyata
penggunaannya dilarang dalam lingkup masyarakat dan berdampak negative pada perkembangan
fisik (kesehatan) dan mental pemuda di daerah tersebut.
Permasalahannya saat ini banyak masyarakat yang tinggal didalam kawasan Hutan tidak
mengetahui batas Hutan Pendidikan. Pengetahuan yang minim membuat mereka takut untuk
memanfaatkan hasil hutan di Hutan Pendidikan.
Oleh karena tingginya ketergantungan masyarakat sekitar hutan terhadap hasil hutan
maka, pada pengelolaannya harus bisa mengikutsertakan masyarakat agar baik dari pihak
pengelola Hutan Pendidikan maupun masyarakat sekitar hutan tidak ada yang dirugikan.
Dengan memegang prinsip “Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera”, diharapkan fungsi ekologis
tetap terjaga dan masyarakatpun dapat mendapatkan segi ekonomisnya.
Program jangka pendek yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaan Hutan
Pendidikan yaitu mengembangkan kelembagaan masyarakat, mengembangkan unit-unit usaha
kecil sektor kehutanan, dan mengadakan pelatihan. Sedangkan program jangka panjang yang
melibatkan masyarakat dalam pengelolaan Hutan Pendidikan yaitu pengembangan ekonomi di
Desa Hutan, membangun koperasi, membangun model kewirausahaan agroforestry dan
membangu model pengelolaan Hutan Rakyat.
9
Gambaran umum rencana usaha sesuai hasil analisis situasi atau kajian lapangan
menunjukkan bahwa sangat tepat untuk dilakukan kegiatan usaha cuka nira di wilayah sekitar
hutan bengo-bengo Unhas, Kabupaten Maros dengan alasan sebagai berikut:
a. Komunitas masyarakat hutan skala kecil yang memiliki potensi dalam usaha cuka nira
b. Potensi sumber daya hutan berupa hasil hutan nonkayu memungkinkan untuk
dikembangkan karena termasuk daerah yang memiliki komunitas aren yang besar
c. Adanya dukungan dari pemerintah daerah dan tokoh masyarakat dalam pemberdayaan
masyarakat hutan dalam usaha cuka nira
Usaha cuka nira bagi masyarakat sekitar hutan bengo-bengo Unhas akan memberikan
dampak sosial-ekonomi antara lain:
1. Petani aren di seluruh Indonesia Khususnya di Sulawesi Selatan akan mendapatkan pasar
yang lebih luas bagi hasil panennya.
2. Meningkatkan nilai jual aren
3. Memberikan alternatif usaha baru bagi seluruh masyarakat.
4. Meningkatkan perekonomian masyarakat hutan .
5. Menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran.
6. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
7. Meningkatkan ekspor sehingga menambah devisa negara.
H. METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan metode ACM (Adactive
Colaborative Management). Yakni dengan cara bergabung bersama masyarakat setempat.
Dengan melalui proses pembimbingan, diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
10
I. JADWAL KEGIATAN
Tabel 1. Jadwal Rencana Kegiatan
No Kegiatan
Bulan Ke
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tahap
Persiapan
2 Observasi
Serta
Penyuluhan pada
Masyarakat
dan Pelaksanaan
3 Penulisan
Laporan
J. RANCANGAN BIAYA USAHA
I. INVESTASI
A. Investasi
a. Sewa Lahan perkebunan 1 tahun
b. Biaya Perbaikan lahan
c. Parang 10 buah @ Rp 30.000
d. Cergen 20 L 30 buah @ Rp 45.000
Rp
Rp
Rp
Rp
2.000.000
500.000
300.000
1.350.000
J U M L A H Rp 4.150.000
11
II. BIAYA OPERASIONAL
a. Nira Aren 900 L `@ Rp 1.500
b. Label 6000 lembar `@ Rp 150
c. Botol kecil 6000 botol `@ Rp 250
Rp
Rp
Rp
1.350.000
900.000
1.500.000
J U M L A H Rp 3.750.000
TOTAL BIAYA Rp 7.900.000
Perhitungan Hasil Produksi
Cuka nira (150 mL) 6000 botol x Rp 2.000 Rp
12.000.000
J U M L A H Rp 12.000.000
RC Ratio = Penerimaan (R) = 12.000.000 = 1.52
Biaya (C) 7.900.000
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Usaha Cuka Nira menguntungkan dan layak untuk
dikembangkan oleh masyarakat sekitar hutan Bengo-Bengo UNHAS karena nilai RC
rasionya > 1
12
K. PERKIRAAN BIAYA KEGIATAN
Perkiraan Biaya Kegiatan
No Alokasi Dana Unit Satuan
Harga
Satuan
Jumlah
(Rp)
1 ATK
Kertas A4 3 Rim 25.000 75.000
Tinta Printer 3 Dos 30.000 90.000
Jumlah 165.000
2 Biaya Investasi 4.150.000
3 Operasional 3.750.000
4 Laporan
Penjilidan 6 buah 10.000 60.000
Pengiriman 100.000
Monitoring 300.000
Dokumentasi 500.000
Jumlah 960.000
Jumlah 9.025.000
13
LAMPIRAN
A. Ketua dan Anggota Kelompok
1. Ketua
a. Nama Lengkap : Andita Tri Palmuri Bachli
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : M111 08 263
d. Fakultas/Jurusan : kehutanan
e. Waktu Kegiatan : 15 Jam/Minggu
2. Anggota Pelaksana
Anggota Pelakasana 1
a. Nama Lengkap : A. Eka Sugianti
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : M111 08 251
d. Fakultas/Jurusan : Kehutanan
e. Waktu Kegiatan : 15 Jam/Minggu
2. Anggota Pelaksana
Anggota Pelakasana 2
a. Nama Lengkap : Ahmad Afif
b.Jenis Kelamin : laki-laki
c. NIM : M111 08 024
d.Fakultas/Jurusan : Kehutanan
e. Waktu Kegiatan : 15 Jam/Minggu
2. Anggota Pelaksana
Anggota Pelakasana 3
a. Nama Lengkap : Muh. Yusuf
b.Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIM : M111 08 018
d.Fakultas/Jurusan : Kehutanan
e. Waktu Kegiatan : 15 Jam/Minggu
14
B. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Baharuddin, MP
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIP : 131 862 957
d. Disipilin Ilmu : Kehutanan
e. Pangkat / Golongan : Pembina / IVa
f. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
h. Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
i. Waktu Kegiatan : 15 jam/minggu
C. Lain-Lain
1). Daftar Riwayat Hidup
Data Pribadi
Nama Lengkap : Andita Tri Palmuri Bachli
Tempat / Tanggal Lahir : Makassar / 10 Maret 1990
● Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Bakung III No. 50 Sudiang
Telepon Rumah : (0411) 551489
Handpone : 085 696 607 407
15
Riwayat Pendidikan
SD Negeri PAI Makassar TAHUN 1997 – 2002
SLTP Negeri 12 Makassar TAHUN 2002 – 2005
SLTA Negeri 1 Makassar TAHUN 2005 – 2008
Fakultas Kehutanan Universitas
Hasanuddin
TAHUN 2008 Sampai sekarang
Makassar, 25 Oktober 2010
Yang Bertanda Tangan
Andita Tri Palmuri Bachli
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : A. Eka Sugianti
Tempat / Tanggal Lahir : Maros, 30 April 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Samanggi, Maros
Telepon Rumah : -
Handpone : 085 656 003 591
16
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD Negeri 1 Pakalu 1 TAHUN 1997 – 2002
SMP Negeri 1 Bantimuung TAHUN 2002 – 2005
SMA Negeri 1 Maros TAHUN 2005 – 2008
Fakultas Kehutanan Universitas
Hasanuddin
TAHUN 2008 Sampai sekarang
Makassar, 25 Oktober 2010
Yang Bertanda Tangan
A. Eka Sugianti
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Ahmad Afif
Tempat / Tanggal Lahir : Pangkajene / 17 Februari 1990
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Perumnas Antang Makssar
Telepon Rumah : -
Handpone : 085 299 750 403
17
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD Neg. 10 Pangsid TAHUN 1997 – 2002
SMP Neg.2 Pangsid TAHUN 2002 – 2005
SMA Neg. 1 Pangsid TAHUN 2005 – 2008
Fakultas Kehutanan Universitas
Hasanuddin
TAHUN 2008 Sampai sekarang
Makassar, 25 Oktober 2010
Yang Bertanda Tangan
Ahmad Afif
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Muh. Yusuf
Tempat / Tanggal Lahir : Pinrang / 13 Maret 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Bung Makassar
Telepon Rumah : -
Handpone : 081 355 622 948
18
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD 16 Pinrang TAHUN 1997 – 2002
SMP Negeri 1 Pinrang TAHUN 2002 – 2005
SMA Negeri 1 Pinrang TAHUN 2005 – 2008
Fakultas Kehutanan Universitas
Hasanuddin
TAHUN 2008 Sampai sekarang
Makassar, 25 Oktober 2010
Yang Bertanda Tangan
Muh. Yusuf
Daftar Riwayat Hidup Dosen Pendamping
Nama Lengkap : Ir. Baharuddin, MP
Nip : 19651105198903 1 002
Tempat/Tanggal Lahir : Soppeng / 05 November 1965
Jenis Kelamin : Laki-laki
Bidang Keahlian : Hasil Hutan Bukan Kayu
Kantor/Unit Kerja : Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin
Alamat Kantor : Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10
19
Kota : Makassar
Telepon : (0411) 589592, 585917
E-Mail : [email protected]
Alamat Rumah : Kompleks Perum. Dosen UNHAS Tamalanrea AC 23
Kota : Makassar
Telepon : 085 242 212 429
Faksimile : -
E-Mail : [email protected]
Pendidikan S1 Ke Atas
No. Perguruan Tinggi Kota & Negara Tahun
Lulus Bidang Studi
1. Universitas
Hasanuddin (S1)
Makassar
(Indonesia)
1988 Kehutanan
2. Universitas
Hasanuddin (S1)
Makassar
(Indonesia)
2008 Kehutanan
Pengalaman Riset
No. Judul Riset Tahun
1 Penyususunan Rencana Karya Pengusahaan Hutan (RKPH) 1991
2 Penyususunan Rencana Karya Pengusahaan Hutan (RKPH) 1999
20
3 AMDAL Areal HPH 2001
4 AMDAL Areal HPH 2002
5 AMDAL 1998
6 Studi Potensi Aral HPH 2002
7 Kaji Ulang Studi Potensi Areal HPH 2007
8 Kajian Tentang Taman Nasional Nani Wartabone 2000
9 Survei Potensi Bambu 2000
10 Penduga Model Volume Batang dan Pohon Jenis Nyatoh (Palaqium spp.)
2001
11 Studi Sifat Biologi Ulat Sutera 2006
12 Pengembangan Potensi dan Pemanfaatan Bambu sebagai
Bahan Baku Konstruksi dan Industri di Sulawesi Selatan
2006
Publikasi
No. Karya Ilmiah
1.
Pengaruh Perendaman dalam Larutan Lak terhadap Kestabilan Dimensi
Kayu Bitti. Majalah Ilmiah Flora dan Fauna Fakultas Pertanian dan
Kehutanan Unhas 1997
2.
Analisis Kualitas Gula Aren (Arenga pinnata L). Proseding Seminar
Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) VII. Makassar, 5 -
6 Agustus 2004
3.
Pengaruh Perendaman Serbuk Gergaji Jati Terhadap Laju Penutupan
Miselium Jamur Tiram. Jurnal Perennial Jurusan Kehutanan Fapertahut
UNHAS. 2006
21
Makassar, 25 Oktober 2010
Dosen Pendamping,
Ir. Baharuddin, MP
Nip. 19651105198903 1 002
2) LAIN-LAIN
Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama sebagaimana yang terlampir
22
SURAT PERNYATAAN KERJASAMA
Pada hari ini, Jumat tanggal 15 Oktober 2010 kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Andita Tri Palmuri Bachli
Umur : 20 tahun
Alamat : Jl. Bakung III No. 50 Sudiang
Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Kehutanan UNHAS
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Abdul Asies
Umur : 35 tahun
Alamat : Dusun Bengo Desa Limampocoe Kec. Cenrana
Jabatan : Ketua Kelompok Tani Aren
Yang selanjutnya disebut pihak kedua
Kedua belah pihak menyatakan bersedia menjalin kerjasama dalam hal pemasaran hasil
produksi nira aren apabila usulan dari PKMM “Nilai Tambah Aren (Arenga pinnata) Melalui
Usaha Cuka Nira Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Sekitar Hutan Bengo-Bengo
UNHAS” telah disetujui oleh DIKTI. Pihak pertama akan menyediakan hasil produksi yang
diadakan secara periodik dan dijual pada pihak kedua sebagai distributor hasil produksi. Keadaan
negosiasi harga dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak sesuai dengan kualitas hasil
produksi dan beberapa faktor penentu harga hasil produksi lainnya.
Demikian surat keterangan kerjasama ini dibuat dengan sesadar-sadarnya dan dalam
keadaan sehat walafiat. Surat keterangan ini dibuat dua rangkap dan ditandatangani oleh kedua
pihak tanpa tekanan dari pihak manapun.
Makassar, 15 Oktober 2010
Pihak pertama Pihak kedua
(Andita Tri Palmuri Bachli) (Abdul Asies)