isi

20
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pereko nomian neg ara Indonesia yang semaki n membai k set elah krisis moneter yang melanda Indonesia, berakibat mulai berkembangnya bisnis properti ke arah positif dan menguntungkan bagi para investor dalam maupun luar negeri. Per kemba nga n yan g cu kup pesat in i di seb ab kan ol eh se mak in men ing kat nya kebutu han mas yar aka t aka n tempat tin gga l. Ber kemban gny a  ju mla h pen dud uk yang cuk up pes at san gat ber pen gar uh terh ada p pemenu han keb utu han pok ok man usi a. Tempat tin gga l ata u rumah mer upa kan sal ah sat u kebutuhan pokok manusia selain pangan dan sandang. Dalam perkembangan bisnis properti sendiri, Bali merupakan salah satu obyek wisata di Indonesia yang terkenal di seluruh dunia yang memiliki potensi dalam perkembangan real estate terutama pembangunan villa sebagai alternatif tempat penginapan ya ng me nyaji ka n panorama keindahan alam. Po tensi keindahan alam Pulau Dewata menjadikan perkembangan bisnis properti terutama real es tat e vi ll a meni ngkat pe sat se iri ng dengan me mbaik nya kunj ungan wi satawan pasca Bom Bali da n berbandi ng lurus terhadap perek onomian masyarakat sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali. Fen ome na ini men jadika n pen gemban g Cit raRaya sebaga i sal ah sat u  perusahaan yang cukup berpengalaman dalam bidang perumahan dan villa dengan men gemban gka n vil la resor di Nus a Dua . Pengemban g cukup yak in den gan 1

Upload: niken-herlina-septiani

Post on 10-Jul-2015

159 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 1/20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perekonomian negara Indonesia yang semakin membaik setelah krisis

moneter yang melanda Indonesia, berakibat mulai berkembangnya bisnis properti

ke arah positif dan menguntungkan bagi para investor dalam maupun luar negeri.

Perkembangan yang cukup pesat ini disebabkan oleh semakin

meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal. Berkembangnya

  jumlah penduduk yang cukup pesat sangat berpengaruh terhadap pemenuhan

kebutuhan pokok manusia. Tempat tinggal atau rumah merupakan salah satu

kebutuhan pokok manusia selain pangan dan sandang.

Dalam perkembangan bisnis properti sendiri, Bali merupakan salah satu

obyek wisata di Indonesia yang terkenal di seluruh dunia yang memiliki potensi

dalam perkembangan real estate terutama pembangunan villa sebagai alternatif 

tempat penginapan yang menyajikan panorama keindahan alam. Potensi

keindahan alam Pulau Dewata menjadikan perkembangan bisnis properti terutama

real estate villa meningkat pesat seiring dengan membaiknya kunjungan

wisatawan pasca Bom Bali dan berbanding lurus terhadap perekonomian

masyarakat sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali.

Fenomena ini menjadikan pengembang CitraRaya sebagai salah satu

 perusahaan yang cukup berpengalaman dalam bidang perumahan dan villa dengan

mengembangkan villa resor di Nusa Dua. Pengembang cukup yakin dengan

1

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 2/20

 produk villa resor ini dapat berkembang dengan baik. Hal ini didukung dengan

sumber daya dan pengalaman dalam bidang perumahan dan villa yang ada

tersebar di kota-kota besar di Indonesia.

Pengembang real estate villa resor CitraRaya ini terus melakukan

terobosan baru dalam memenuhi aspek pasar yang semakin meningkat perlu

melakukan pengembangan kualitas dan kuantitas pelayanan sehingga dapat

 bertahan dalam bisnis properti dan real estate.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka masalah pada

 penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa saja yang perlu dilakukan dalam usaha mengembangkan real

estate villa di Bali khususnya di Nusa Dua?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah

1. Mengidentifikasi perkembangan real estate

2. Kemungkinan investasi pada properti villa

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

2

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 3/20

1. Bagi praktisi di lapangan diharapkan dapat menjadi bahan

 pertimbangan dalam pengembangan lahan

2. Bagi kalangan akademik dapat diharapkan menambah dan memperluas

wawasan mengenai perkembangan real estate di Surabaya.

3

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 4/20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengembangan Real Estate

Dalam pengertiannya real estate adalah hak untuk memiliki sebidang tanah

dan memanfaatkan apa saja yang ada di dalamnya (Wicaksono, 2005:2)

Usaha real estate pada dasarnya adalah usaha yang berhubungan dengan

soal – soal tanah termasuk segala kegiatan yang dilakukan di dalamnya. Jadi, pada

 prinsipnya real estate adalah kepemilikan atau hak untuk memiliki sebidang tanah

dan memanfaatkan apa saja yang ada di dalamnya.

Wujud dari real estate adalah tanah dan segala yang diatasnya yang dapat

diolah dan dimanfaatkan. Perkembangan real estate adalah perkembangan yang

memerlukan bagian dari suatu luasan tanah dan perwujudan konstruksi (Floyd,

1990;9). Perkembangan real estate sendiri meupakan perkembangan yang dapat

dikatakan dekat dengan rencana pemakaian lahan oleh pengembang. Selain dekat

dengan rencana pemakaian lahan oleh pengembang. Selain dekat dengan rencana

  pemakaian lahan perkembangan real estate juga berhubungan dekat dengan

konstruksi.

Perkembangan real estate adalah tanah dan ruang yang tersedia untuk 

dipakai pemilik dalam mengembalikan atau memberikan pemilik suatu nilai

 pengembalian yang besar. (Dasso, 1989;435).

4

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 5/20

2.2 Perkembangan Tanah Real Estate

Tanah merupakan objek properti yang utama. Tanah adalah sebuah daratan

yang tersusun dari pelbagai lapisan di dalamnya, sedangkan diatasnya terdapat

  berbagai macam bentuk dan benda yang dapat dimanfaatkan (Wicaksono,

2005;28). Tanah merupakan sumber peperangan, sumber perebutan wilayah yang

terjadi di belahan dunia. Tanah merupakan dasar atau awal dari berbagai investasi.

Perkembangan tanah adalah perkembangan yang di pengaruhi dari

karakteristik fisik dan karakteristik hukum sehingga dianggap perkembangan

tanah merupakan perkembangan yang dilihat dari karakteristik fisik dan

karakteristik hukum (Whipple, 1995:135). Berdasarkan pengertian perkembangan

tanah maka perkembangannya dapat dilihat melalui karakteristik fisik dan

karakteristik hukumnya sehingga dapat dijelaskan sebagai berikut :

2.2.1 Karakteristik fisik 

Karakteristik fisik tanah menurut Dasso, adalah karakteristik fisik yang

tidak bergerak dan tidak mengalami perubahan secara geografis. (Dasso,

1990:21).

Sebagian dari bagian tanah seperti mineral, minyak dan batuan mungkin

dapat bergerak dan dipindahkan tetapi secara geografis lokasi posisinya tidak 

 bergerak.

Karakteristik fisik sendiri merupakan karakteristik tanah berdasarkan

 bentuk, luasan, topografi, kontur tanah terhadap matahari dan tanah terhadap arah

angin (Whipple, 1995:117).

5

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 6/20

Faktor – faktor dari karakteristik fisik dapat dijadikan beberapa golongan

antara lain sebagai berikut :

▪ Lahan Keseluruhan

Lahan keseluruhan merupakan geometri tanah berdasarkan luasan, kontur,

 banyaknya area dan pembagian (Whipple, 1995:117)

▪ Lahan untuk bangunan

Lahan untuk bangunan adalah lahan yang akan dibangun untuk struktur 

konstruksi. Lahan untuk bangunan termasuk bagian dari perencanaan dalam

lahan keseluruhan (Whipple, 1995:119).

▪ Lahan untuk lainnya

Lahan untuk lainnya adalah lahan yang khusus untuk tempat olah raga, tempat

 parkir, dan tempat yang tidak membutuhkan suatu struktur konstruksi tertentu.

Lahan untuk lainnya termasuk juga bagian dari perencanaan dalam lahan

keseluruhan selain dari lahan untuk bangunan (Whipple, 1995:120).

 

2.2.2 Karakteristik hukum

Karakteristik hukum menurut Dasso adalah bagian yang diterima dan

untuk menstabilkan dalam suatu komunitas seperti organisasi, kepercayaan atau

 peraturan karena adanya suatu produksi. (Dasson, 1990:21).

Real properti mempunyai hukum sendiri pada setiap bagiannya. Real estat

merupakan bagian dari real properti tetapi berbeda dengan personal properti. Ini

 berarti hukum yang berlaku untuk real estat berhubungan dengan kepemilikan dan

keuangan berbeda dengan hukum yang berlaku untuk personal properti.

6

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 7/20

Karakteristik hukum untuk tanah adalah peraturan yang mengatur tanah

tersebut sebagai properti yang diatur dalam hukum atau peraturan pemerintah

sehingga dikenai pajak, dapat disewakan, dan dapat dijaminkan. (Whipple,

1995:125).

Faktor – faktor dari karakteristik hukum dapat dijadikan beberapa

golongan antara lain sebagai berikut :

Hak atas tanah

Hak atas tanah adalah berhubungan dengan status tanah yang dimiliki oleh

konsumen yang aturannya didasarkan pada hukum yang berlaku. (Whipple,

1995:125).

Dasar hukum ketentuan hak atas tanah diatur dalam Pasal 4 ayat (1) UUPA, yaitu

“Atas dasar hak menguasai dari negara atas tanah sebagai yang dimaksud dalam

Pasal 2 ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi, yang disebut

tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang – orang, baik sendiri

maupun bersama – sama dengan orang – orang lain serta badan – badan hukum”.

(Santoso, 2005:87). Untuk macam – macam hak atas tanah dimuat dalam Pasal jo.

Pasal 53 UUPA, yang disebutkan Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna

Bangunan, Hak Pakai, Hak Sewa untuk Bangunan, Hak Membuka Tanah dan Hak 

Memungut Hasil Hutan.

Permohonan hak atas tanah

Permohonan hak atas tanah merupakan persyaratan pemilik yang dibutuhkan

untuk dapat hak kepemilikan tanah yang dipunyai oleh pemilik (Whipple,

1995:125).

7

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 8/20

Apabila pembebasan tanah beserta pemberian ganti rugi telah dilaksanakan

 pembayarannya maka selanjutnya perusahaan mengajukan permohonan suatu hak 

atas tanah kepada pejabat yang berwenang seperti yang dimaksud dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 1972, melalui kepala kantor pertanahan

kabupaten/kotamadya (Soetrisno, 2004:22).

Peraturan Untuk Administrasi

Peraturan untuk administrasi adalah peraturan yang berhubungan dengan pajak 

yang berlaku untuk tanah tersebut yang dikenakan kepada pemakai oleh

 pemerintah. (Whipple, 1995:126).

2.3 Pengertian Villa

2.3.1 Pengertian – Pengertian Villa

Villa merupakan tempat tinggal sekaligus liburan, biasanya terletak 

di luar daerah keramaian seperti di pinggiran kota, pegunungan, pantai,

dan sebagainya (Wikipedia, 2006, p.1)

Villa merupakan “villa, rumah indah (di luar kota)” (Echols dan

Shadily, 1996, p.630).

Villa : a house in a residental district : a rented holiday home”

(Hawker, 2003, p.684).

2.3.2 Pengertian Resor

“A resor is a place used for relaxation or recration. As a result,

 people tend to seek out a resort for holidays or vacations. Generally, a

8

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 9/20

resort is run by a single company, which attemps to provide for all or 

most of a vacationer’s wants while staying there, such as food, drink,

lodging, sports, entertainment, and shopping.” (Wikipedia, 2006, p. 1)

Resor merupakan “tempat beristirahat, tempat untuk tetirah.”

(Echols dan Shadily, 1996, p.481).

Resort : “a popular holiday destination.” (Hawker, 2003, p. 521)

2.4 Delapan Tingkatan Pembangunan Real Estate

Developer selalu mengikuti rentetan dari langkah-langkah pembangunan dimulai

dari saat pertama mereka menyusun proyek tersebut hingga penyelesaiannya dan

memulai manajemen asset yang dijalankan. Walaupaun beberapa pengamat dari

  proses pembangunan menggambarkan rentetan dari langkah-langkah secara

  berbeda, esensi dari langkah-langkah yang diambil-secara signifikan tidaklah

terlalu beragam. Pada skala minimum, para ahli bangunan menghendaki elemen-

elemen berikut : memberikan ide-ide, pemilahan ide, mencoba kemungkinan-

kemungkinan yang akan terjadi, menegosiasikan kontrak, menyusun komitmen

formal, membangun proyek tersebut, melengkapi dan membukanya dan yang

terakhir adalah mengatur proyek yang baru tersebut. Pada hampir semua

tingkatan, developer memerlukan strategi yang terkini--baik dengan tidak 

mengambil strategi dari proyek tersebut maupun menjualnya dengan melalui

kesepakatan terlebih dahulu. Sebelum melangkah lebih jauh lagi, pelu ditekankan

 beberapa poin penting dari pembangunan.

1. Pertama, proses pembangunan jarang bersifat langsung dan linier. Bagan

yang ditunjukkan dalam gambar 2-1 dapat menjelaskan langkah-langkah

dan menuntun pengertian dari pembangunan, tapi tak ada bagan yang

mampu menjelaskan jika terjadi perubahan langkah yang diakibatkan oleh

 perubahan pemikiran developer dan pihak lain yang terlibat dalam proses

tersebut, dan jangan lupa, bahwa pembangunan kembali dari proyek yang

9

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 10/20

sudah ada juga banyak memerlukan langkah yang sama sebagainya

langkah dalam pembangunan diatas.

2. Kedua, pembangunan merupakan seni. Lebih bersifat kreatif, kompleks,

logis dan intuitif. Dengan mempelajari komponen-komponen dari

  pembangunan real estate, ini dapat membantu semua yang terlibat

didalamnya menuju kesuksesan, developer sendiri dapat belajar dari

  proses-proses tersebut. Ada dua hal yang sangat penting menuju

kesuksesan yang tidak dapat diajarkan kepada developer real astate yakni

kreatifitas dan tindakan.

3. Ketiga, pada setiap tingkatan, developer perlu mempertimbangkan semua

tingkatan dari proses pembangunan. Dengan kata lain developer harus

membuat keputusan dengan sangat hati-hati dan memperhatikan risiko dari

keputusannya tersebut bukan hanya sebatas pada langkah selanjutnya, tapi

  juga pada keseluruhan proyek yang akan dijalankan kedepan. Dengan

melakukan hal tersebut, mereka meyakinkan bahwa rencana pembangunan

dan implementasi fisiknya lebih optimal dari proses secara keseluruhan

dan sama pentingnya untuk proyek yang diharapkan seumur hidup itu.

Merupakan sebuah kesalahan besar bila kita menganggap bahwa

manajemen asset dan manajemen properti berada pada bagian bawah

setelah proyek dibangun atau mengabaikan hal-hal tersebut selama

  penyusunan desain atau konstruksi. Sebagai contoh, mengoperasikan

 bangunan yang canggih memerlukan teknik-teknik dan kemampuan yang

kompeten yang merupakan sifat dari para manajer properti. Sebagai

tambahan, para manajer asset perlu mempromosikan ulang tempat secara

 berkelanjutan dan meningkatkan pembuatan ulang model secara periodik 

guna menjaga tempat tersebut tetap kompetitif dalam pasar yang terus

  berkembang. Para investor perusahan dan pemilik korporasi juga telah

menyadari kebutuhan periodik dan biaya untuk membuat model ulang

untuk memperpanjang sisi ekonomi dari bangunan tersebut. Perencanaan

yang hati-hati selama tingkatan satu hingga tujuh perlu dilakukan oleh

developer untuk meminimalisasi frekuensi dan biaya kesalahan dari

10

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 11/20

gedung tersebut. Developer, baik yang mengatur atau tidak properti yang

 bersangkutan dalam jangka waktu yang lama, mereka harus bertanggung

  jawab dengan pertimbangan-pertimbangan yang melibatkan manajemen

asset selama tingkatan pertama dari tujuh tingkatan dilaksanakan. Hal

yang dilakukan oleh developer sangat menentukan biaya operasi kedepan

dan besarnya biaya mewakili bagian yang signifikan dari nilai proyek 

(contoh : apa yang akan dijual), developer sekarang fokus pada efisiensi

 biaya operasi bangunan.

Juga merupakan hal yang sangat imperatif untuk diingat bahwa proses

 pembangunan sudah menjadi sifat interdisipliner. Ini bukanlah permainan yang

dimenangkan karena memperlihatkan ukuran lebar dalam satu area tertentu,

katakanlah desain ME. Lebih jauh lagi, ini merupakan proses yang kompleks yang

menuntut perhatian dari semua aspek yang berbeda dalam membangun

lingkungan politik, ekonomi, fisik, legal, sosiologi, dan lain sebagainya.

Manajemen yang baik yang berasal dari berbagai disiplin ilmu-ditambah dengan

 perhatian terhadap area-area yang paling krusial hingga proyek yang spesifik--

sangat penting agar pembangunan berhasil.

Akhirnya, pembangunan real estate memiliki perspektif global. Keuangan

disiapkan oleh sumber-sumber internasional, penyewa diservis secara menyeluruh

dan firma bangunan internasional menawarkan servis konstruksi yang

menyeluruh. Yang lebih penting, imigrasi merubah konsumsi publik, yang pada

gilirannya merubah tipe-tipe dari kota dimana manusia ingin tinggal.

11

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 12/20

Satu : Permulaan ide

Tidak layak 

Layak 

Dua : Perbaikan ide

Tidak layak 

Layak 

Tiga : Studi kelayakan

Tidak layak 

Layak 

Empat : Negosiasi kontrak 

Tidak mampu meraih ikatan kontrak 

Mampu meraih ikatan kontrak 

Lima : Komitmen resmi

Enam : Konstruksi (pembangunan)

Tujuh : Penyelesaian dan

 pembukaan secara resmi

Delapan : Properti, asset dan

fortopolio manajemen

Gambar 2-1

Delapan Tingkatan Model Pembangunan Real Estate

12

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 13/20

1. Developer yang memiliki latar belakang ilmu pengetahuan tentang market

mencari kebutuhan yang diminati masyarakat, melihat celah, memiliki banyak 

ide, melakukan studi kelayakan dengan cepat di pikirannya (legal, fisik,

finansial)

2. Developer mencari tempat yang spesifik untuk sebuah ide; melihat

kemungkinan-kemungkinan; membicarakannya dengan penyewa yang

menurutnya memiliki prospek, pemilik, partner, pemberi pinjaman,

  profesional; penetapan dalam desain yang dapat berubah-ubah, memilih

lahannya bila dilihat bagus.

3. Developer melakukan atau melaksanakan pembelajaran formal market untuk 

menafsirkan beberapa penggabungan perusahaan kecil ke perusahaan besar 

dan tarif yang berlaku, melaksanakan studi kemungkinan yang

membandingkan nilai dari proyek untuk menetapkan harga, memproses

rencana-rencana melaui agen pemerintahan.

4. Developer memutuskan desain terakhir berdasarkan hasil yang ditunjukkan

dari studi pasar, apa yang diinginkan pengguna dan apa yang dibayarkan.

Kontrak besifat negotiable (dapat dinegosiasikan). Developer mendapatkan

keputusan peminjaman tertulis, menetapkan kontraktor secara umum,

mengacu pada penyewaan atau syarat penjualan, mendapatkan ijin dari

 pemerintahan lokal.

5. Kontrak biasanya berkaitan satu sama lain, ditandatangani (di-sahkan).

Developer bisa mendapatkan berbagai sinyal dalam satu kali; kesepakatan

usaha bersama, kesepakatan pinjaman konstruksi, dan perjanjian pinjaman

  permanen, kontrak konstruksi, pembelian asuransi dan pelanggaran

kesepakatan.

6. Developer beralih ke sistem accounting resmi, memastikan bahwa segala

sesuatunya bergerak berdasarkan budget. Developer menyetujui perubahan-

  perubahan yang disrankan oleh para profesional marketing dan tim

 pembangunan, menyelesaikan persoalan-persoalan dalam hal pembangunan,

menandatangani check, tetap bekerja dibawah  schedule, mengangkat staff 

operasional sebagaimana diperlukan.

13

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 14/20

7. developer mengangkat staf operasional tetap dan meningkatkan periklanan.

Kota menyetujui kepemilikan, keperluan yang tekait didalamnya, penyewa

yang pindah. Pinjaman konstruksi dikeluarkan, dan pinjaman permanen

ditutup.

8. Pemilik mengawasi (mengatur) manajemen properti, termasuk menyewa

ulang; pemilik jangka panjang mengawasi penyusunan, pemodelan ulang,

memasarkan kembali lahan sebaik mungkin untuk mempertahankan sisi

ekonomi dan mempertinggi harga asset; mengatur manajemen dari aset yang

tetap dan mempertimbangkan keputusan investor 

14

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 15/20

BAB III

PERENCANAAN VILLA

3.1 Permulaan Ide

Proyek villa ini berlokasi di Nusa Dua dimana sudah terkenal dengan keindahan

  panorama alam pantainya. Dengan keberadaannya di lokasi ini, tentulah yang

akan menjadi sasaran utama adalah para turis mancanegara dan turis domestic.

Tujuan para turis datang ke Bali adalah untuk berekreasi dan menikmati suasana

alam di pulau ini yang tidak bias didapatkan di tempat lain. Lokasi di Nusa Dua

dipilih karena target wisatawan yang disasar adalah wisatawan Eropa dengan

kelas menengah ke atas memiliki waktu tinggal lumayan lama dengan harapan

  biaya sewa yang dikenakan tinggi, akan tetapi wisatawan jenis ini biasanya

mengutamakan pelayanan ekslusif dan service kelas satu sehingga dalam

 pemilihan desain villa dan material pembangunan villa selalu mempergunakan

 bahan yang berkualitas dan menyatu dengan alam dan kebudayaan Bali dengan

menggunakan konsep arsitektur tradisional Bali. Wilayah Nusa Dua juga

termasuk dalam wilayah Kabupaten Badung, oleh karena itu dalam perencanaan

Villa ini perlu memperhatikan Peraturan Tata Ruang Wilayah Badung.

3.2 Perbaikan Ide

Berdasarkan PERDA Propinsi Tingkat I Bali, lokasi tapak yang berada di

Kelurahan Benoa termasuk dalam kawasan Pariwisata dan berdasarkan RDTR 

15

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 16/20

Kecamatan Kuta Selatan, tata guna lahan tapak merupakan kawasan untu

akomodasi wisata sehingga pemilihan lokasi sudah sesuai dengan peraturan yang

ada. Adapun setelah diadakan pencarian lokasi yang lebih spesifik didapatkan

lokasi spesifik proyek yaitu :

16

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 17/20

Data tapak :

Kabupaten Badung

Kecepatan Kuta Selatan

Kelurahan Benoa

Lokasi Jln. Raya Nusa Dua Selatan

Luas 73.000 m²

Batas Utara : Lahan Kosong

Batas Timur : Pantai Gager dan Pura Dalem Batu Madeg

Batas Selatan : Hutan Kecil

Batas Barat : ; Lahan Kosong dan Jln. Raya Nusa Dua Selatan.

17

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 18/20

Dalam perencanaan ide villa ini didapat kisaran harga tanah per are senilai Rp.

200.000 dan biaya bangunan per m² berkisar Rp. 5.000.000,00. Dengan luas total

73.000 m² dengan lokasi di Jl. Raya Nusa Dua Selatan Kelurahan Benoa,

Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung maka didapat harga kasar biaya

investasi sebagai berikut :

1. Harga Tanah = Rp. 200.000 x 730

2. Harga Bangunan = Rp. 5.000.000 x 500

3. Biaya PPN = 10% dari biaya RAB

4. Biaya Pajak dan IMB dll = Rp. 10% dari biaya total

Pihak Developer ini juga bekerjasama dengan pihak Bank dan pihak local di Bali

dengan system sharing pengelolaaan dengan membuat suatu manajemen

 pengelola villa yang ditunjuk oleh kedua belah pihak dengan sistem penggajian

 para karyawan pengelola dan manajer didapat dari hasil penyewaan villa setelah

dipotong pajak dan biaya operasional.

3.3 Studi Kelayakan

Dari hasil perhitungan studi kelayakan yang dilakukan oleh pihak konsultan

  perencanaan didapat bahwa proyek pembangunan Villa di Nusa Dua layak 

diteruskan.

3.4 Negoisasi Kotrak 

Setelah didapatkan gambar desain dan hasil perhitungan studi kelayakan proyek 

Villa Nusa Dua maka didapatkan Anggaran Riil dan pembentukan manajemen

18

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 19/20

 pengelola villa. Setelah diadakan rapat antara pihak Investor, pihak Bank pemberi

Pinjaman, dan Pihak Manajemen Pengelola maka dilakukan negoisasi kontrak 

mencakup system bagi hasil pengelolaan, system manajemen pengelolaan, system

asuransi dan pinjaman konstruksi serta menetapkan system penunjukan

kontraktor.

3.5 Komitmen Resmi

Dengan terbentuknya kontrak resmi antara Pihak Investor, Pemberi Pinjaman

(Bank), Manajemen Pengelola, dan Kontraktor Pelaksana maka mulai dibuat

 perincian biaya investasi meliputi penghitungan pajak2 pembangunan, re-desain

villa apabila terjadi perubahan desain, dan penghitungan Rencana Anggaran Biaya

Pelaksanaan dan penyusunan Time Schedule.

 

3.6 Konstruksi (Pembangunan)

Diadakan pelelangan Kontraktor Pelaksana didapatkan 5 proposal usulan biaya

dari 5 Kontraktor, setelah diadakan seleksi dengan melihat harga terendah dan

 penawaran yang terbaik maka ditetapkan kontraktor pelaksana yaitu PT. TATA

dengan waktu pelaksanaan 1 tahun dan masa pemeliharaan 1 tahun. Pihak 

Marketing mulai bekerja untuk memasarkan villa dengan memanfaatkan media

komunikasi surat kabar, tabloid, internet dsb.

19

5/10/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571fd2249795991699882f7 20/20

3.7 Penyelesaian Dan Pembukaan secara secara resmi

Setelah selesai konstruksi, maka diadakan soft opening dengan melibatkan

  pemerintah setempat dan wakil dari masyarakat setempat. Untuk pelaksanaan

Grand opening diadakan bertepatan dengan adanya even Natal Dan Tahun Baru

setelah tingkat pemesanan mencapai 35%.

3.8 Properti, asset dan Fortopolio Manajemen

Pihak maanajemen pengelola harus membuat laporan keuangan kepada pihak 

Investor dan Pihak Bank setiap tahun dan diadakan rapat evaluasi tiap tengah

tahunan agar dapat dilakukan pengaturan pengelolaan villa sehingga keuntungan

yang didapatkan dapat maksimal.

20