isi

12
1 MANGROVE : SOLUSI EKONOMIS AIR BERSIH Arimbi Gadih Ranti, Tri Kuncoro Riyadi, Hashfi Moch. Ada m Jurusan Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu. Ekosistem hutan  bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur  penggenang an oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang  bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi. Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem hutan di Indonesia yang memiliki  banyak manfaatnya, yaitu manfaat ekonomi, manfaat ekologi, dan fisik. Keberadaan hutan mangrove telah memberikan sumbangan yang cukup besar dalam mendukung kehidupan manusia. Akhir-akhir ini kebutuhan terhadap air tawar terus meningkat, sementara sekitar 1 63,84 x 10 9  m 3  air yang terdapat di atas dan di bawah bumi, tidak lebih dari 0,5 persen yang dapat dipergunakan manusia. Dari jumlah ini, 97 persen terdapat di lautan dan sisanya dalam bentuk air tawar (Saeni,1986). Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya intrrusi air laut yang menurunkan kualitas air tawar yang berasal dari tanah, khususnya daerah pesisir  pantai. Untuk memperoleh air tawar dari air laut dapat dilakukan dengan cara desalinasi. Desalinasi dapat dilakukan secara alami oleh pohon mangrove. selain tidak memerlukan biaya yang besar, keberadaanya juga dapat mencegah intrusi air laut ke daratan. Dasar pengembangan gagasan ini adalah teori konservasi sumber daya hayati, suistanable forest management  dan multiply use. Berdasarkan  penelitian yang dilakukan oleh M.S Saeni pada tahun 1986, kami beranggapan  bahwa mangrove dapat melakukan desalinasi melalui akar-akar yang mangrove miliki dan menyimpan kristal garam pada daun mangrove, sehingga tidak hanya air bagian atas mangrove saja yang tawar,tetapi hasil desalinasi hutan mangrove mampu membentuk mata air tawar baru di daratan sekitar hutan mangrove. Melalui konservasi hutan mangrove ini diharapkan kebutuhan terhadap air bersih dapat terpenuhi. Untuk ke depannya, semua pihak terkait mampu bekerjasama saling membantu sehingga konservasi mangrove ini dapat berjalan dengan baik sehingga bumi ini menjadi baik kembali dan hutan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Upload: raden-arimbi

Post on 19-Jul-2015

101 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/16/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5572006e49795991699f6a96 1/12

 

1

MANGROVE : SOLUSI EKONOMIS AIR BERSIH

Arimbi Gadih Ranti, Tri Kuncoro Riyadi, Hashfi Moch. Adam

Jurusan Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan Fakultas Teknik 

Universitas Diponegoro

Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh

di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi

oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana

terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yangterlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air

melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu. Ekosistem hutan

bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan

kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur

penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yangbertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat

khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi. Hutan

mangrove merupakan salah satu ekosistem hutan di Indonesia yang memiliki

banyak manfaatnya, yaitu manfaat ekonomi, manfaat ekologi, dan fisik.

Keberadaan hutan mangrove telah memberikan sumbangan yang cukup besar

dalam mendukung kehidupan manusia. Akhir-akhir ini kebutuhan terhadap air

tawar terus meningkat, sementara sekitar 163,84 x 109

m3

air yang terdapat di atasdan di bawah bumi, tidak lebih dari 0,5 persen yang dapat dipergunakan manusia.

Dari jumlah ini, 97 persen terdapat di lautan dan sisanya dalam bentuk air tawar(Saeni,1986). Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya intrrusi air laut yang

menurunkan kualitas air tawar yang berasal dari tanah, khususnya daerah pesisir

pantai. Untuk memperoleh air tawar dari air laut dapat dilakukan dengan caradesalinasi. Desalinasi dapat dilakukan secara alami oleh pohon mangrove. selaintidak memerlukan biaya yang besar, keberadaanya juga dapat mencegah intrusi air

laut ke daratan. Dasar pengembangan gagasan ini adalah teori konservasi sumberdaya hayati, suistanable forest management  dan multiply use. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh M.S Saeni pada tahun 1986, kami beranggapan

bahwa mangrove dapat melakukan desalinasi melalui akar-akar yang mangrove

miliki dan menyimpan kristal garam pada daun mangrove, sehingga tidak hanya

air bagian atas mangrove saja yang tawar,tetapi hasil desalinasi hutan mangrove

mampu membentuk mata air tawar baru di daratan sekitar hutan mangrove.

Melalui konservasi hutan mangrove ini diharapkan kebutuhan terhadap air bersih

dapat terpenuhi. Untuk ke depannya, semua pihak terkait mampu bekerjasama

saling membantu sehingga konservasi mangrove ini dapat berjalan dengan baik sehingga bumi ini menjadi baik kembali dan hutan dapat berfungsi sebagaimana

mestinya.

5/16/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5572006e49795991699f6a96 2/12

 

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan air tawar dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia sehari-

hari sangat tinggi. Untuk masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia

dibutuhkan 12 liter per orang setiap hari. Padahal jumlah dan ketersediaan air

tawar yang ada tidak mencukupi kebutuhan tersebut. Dari sekitar 163,84 x109

m3 

air yang terdapat di atas dan di bawah bumi, tidak lebih dari 0,5 persen yang dapat

dipergunakan oleh manusia. Dari jumlah ini 97 persen terdapat dalam lautan dan

sisanya dalam bentuk air tawar. Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya

instrusi air laut yang menurunkan kualitas air tawar yang berasal dari air tanah

khususnya untuk daerah di pesisir.

Untuk memperoleh air tawar dari air laut dapat dilakukan dengan cara

destilasi atau desalinasi. Destilasi adalah penguapan air laut, mengembunkanuapnya kemudian ditampung air tawarnya. Sedangkan desalinasi memisahkan

kandungan air garam garam yang ada dalam air laut sehingga tidak layak 

konsumsi menjadi air tawar yang dapat dikonsumsi. Desalinasi bisa dilakukandengan deionisasi air, osmosis balik dan saringan arang abu. Tetapi cara inimemerlukan biaya dan energi yang cukup besar. Oleh karena itu ditawarkan

alternatif lainnya yakni dengan menggunakan tumbuhan yang dapat mendesalisasiair laut tersebut secara alami.

Mangrove merupakan salah satu tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang

surut yang tergenang pada saat pasang dan bebas dari genangan pada saat surut

yang komunitas tumbuhnya bertoleransi terhadap garam. Tumbuhan ini

merupakan kelompok jenis tumbuhan yang hidup dan tumbuh di sepanjang garis

pantai tropis sampai sub-tropis yang memiliki fungsi istimewa di suatu

lingkungan yang mengandung garam dengan bentuk lahan berupa pantai.

Tanaman mangrove ini diduga dapat mendesalinasi air laut. Hal ini disebabkan

oleh kemampuan tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan tempat hidupnya.Bagian dari tanaman seperti akar dan daun akan mengalami peningkatan kadar

garam selama proses desalinasi.

Tujuan

Tujuan dari gagasan tertulis ini adalah memberikan solusi untuk menggunakan

mangrove sebagai alternatif alami untuk desalinasi air laut.

Manfaat

Adapun manfaat dari gagasan tertulis ini adalah:

1.  Memberikan solusi nyata bagi masyarakat pesisir untuk mendapatkan air

tawar. 2.  Memberikan pengetahuan tentang teknik konservasi hutan mangrove. 

3.  Memberikan penyuluhan tentang pentingnya tanaman mangrove dan

fungsinya.  

4.  Memecahkan masalah kekurangan air bersih. 

5/16/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5572006e49795991699f6a96 3/12

 

3

GAGASAN

Kondisi Terkini

Keberadaan Hutan Mangrove Kini

Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.508 buahpulau besar dan kecil memiliki panjang garis pantai sekitar 81.000 km dimana

sebagian daerah pantai tersebut ditumbuhi hutan mangrove dengan lebar beberapameter sampai beberapa kilometer. Berdasarkan luasnya kawasan, hutan mangrove

Indonesia merupakan hutan mangrove terluas di dunia. Luas ekosistem mangrovedi Indonesia mecapai 75% dari total mangrove di Asia Tenggara, atau sekitar

27% dari luas mangrove di dunia. Kekhasan ekosistem mangrove Indonesia

adalah keanekaragaman jenis yang tertinggi di dunia. Mangrove tersebar di

berbagai pesisir di Indonesia terutama di wilayah pesisir Sumatera, Kalimantan

dan Papua. Namun demikian, kondisi mangrove Indonesia baik secara kualitatif 

dan kuantitatif terus menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 1982, hutan

mangrove di Indonesia tercatat seluas 4,25 juta ha, dan pada tahun 2005 tinggal

1,5 juta ha berdasarkan riset Drs. Pramudji, M.Sc, lalu berapa luas hutanmangrove saat ini?

Fungsi istimewa mangrove untuk desalinasi alami semakin lama akan

semakin menurun seiring dengan berkurangnya luas hutan mangrove sendiri.

Sementara jumlah penduduk tidak pernah mengalami penurunan sehingga

kebutuhan air bersih/tawar pun ikut mengalami peningkatan. Kerusakan

mangrove secara umum dapat disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor antrogenik,faktor alami, dan faktor biologis. Penyebab terbesar adalah faktor antrogenik 

dimana manusia menjadi pelaku utama pengrusakan tersebut. Eksploitasi hutanmangrove yang berlebihan, adanya penebangan liar, pembukaan lahan mangrove

untuk areal pertambangan, pertanian dan pemukiman, kurangnya kesadaran danpemahaman masyarakat terhadap manfaat mangrove, termasuk juga persepsi

negatif masyarakat terhadap keberadaan mangrove sudah merupakan contohkonkrit bahwa manusia lah sesungguhnya yang punya andil besar merusak 

ekosistem mangrove tersebut.

Dengan adanya gagasan tertulis ini, diharapkan kepada masyarakat yang

berinteraksi langsung dengan mangrove menyadari pentingnya keberadaan

mangrove tersebut. Hal ini bukan berarti mangrove tidak bisa dimanfaatkan,

namun dalam pelaksanaannya harus bijaksana. Dalam pemanfaatan hasil hutan

terdapat tata cara yang baik dan teratur sehingga kelestarian hutan tetap terjaga

tanpa mengurangu manfaatnya secara ekonomi.

Solusi yang Pernah Dicoba Sebelumnya

Luas laut di Indonesia lebih besar dibandingkan dengan luas daratannyadimana jumlah air laut pun lebih banyak dari air tawar. Sementara kebutuhan airtawar terus meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia.

Pengurangan jumlah air tawar salah satunya diakibatkan adanya intrusi air tawar

oleh air laut. Untuk menyeimbangkannya, maka dibutuhkan metode untuk 

mengubah air laut/asin menjadi air tawar. Berikut ini beberapa metode yang dapat

digunakan antara lain:

5/16/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5572006e49795991699f6a96 4/12

 

4

1.  Destilasi

Merupakan proses pemisahan yang berdasarkan perbedaan titik didih darikomponen-komponen yang akan dipisahkan. Destilasi sering digunakan dalam

proses isolasi komponen, pemekatan larutan, dan juga pemurnian komponencair atau merupakan penguapan air laut, mengembunkan uapnya kemudian

ditampung air tawarnya.2.  Deionisasi

Deionisasi adalah sebuah proses fisika yang menggunakan mesin penukar ionkhusus yang mengikat dan menyaring garam garam mineral dari air.

3.  Osmosis Balik 

Teknologi ini menerapakan sistem osmosis yang dibalik yaitu dengan

memberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmosis air asin/payau. Air

asin/payau ditekan supaya melewati membran yang bersifat semi-permiabel,

molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akan tersaring. Dengan

ini maka molekul garam akan terpisah dari air, sehingga air yang tersaring

menjadi tawar.

Dari banyak metode yang bisa digunakan untuk mendapatkan air tawardari air laut ini, sebagian besar membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jika

melihat tingkat ekonomi masyarakat Indonesia yang tinggal di pesisir dekatdengan pantai maka akan kesulitan mendapatkan alat-alat tersebut. Oleh karena

itu metode desalinasi dengan mangrove menjadi pilihan yang bijaksana, selain

dapat menjaga kelestarian lingkungan juga memperoleh air tawar secara alami.

 New Solution

Kondisi air di Indonesia tidak terlepas dari kondisi air secara global.Secara hidrologis memang kita diuntungkan dengan kondisi curah hujan yang

tinggi, namun kondisi ini tidak bisa diandalkan mengingat air merupakan bagiandari lingkungan yang keberadaannya cukup terancam saat ini. Ancaman

kekurangan air di dunia jelas masih nyata. National Geographic memperkirakanhingga 2025 diperkirakan 1,8 milyar orang akan hidup di daerah langka air.

Air tanah pada faktanya merupakan bagian dari siklus hidrologi (daur air),

dalam skala yang lebih mikro, dimana daerah dataran rendah yang memiliki

pasokan run-off cukup dari hulunya. Dengan demikian, seharusnya input dan

outputnya dapat berjalan seimbang, mengingat ada pasokan dan ada kebutuhan.

Namun demikian, karena intervensi manusia yang besar terhadap lingkungan,

menyebabkan proses recharge (pengisian ulang) air tanah untuk masuk ke dalam

kantong-kantong air (aquifer) menjadi terganggu. Intervensi ini lebih besar terjadi

di dearah perkotaan, sehingga limpasan akan lebih besar daripada infiltrasi.

Limpasan ini akan berujung ke outlet (laut), sehingga jumlah air laut yang tak 

terbatas akan lebih banyak sedangkan pasokan air tanah semakin sedikit.

Oleh karena itu pemanfaatan air laut menjadi air tawar selalu diupayakan

untuk memenuhi kebutuhan manusia bahkan semua mahkluk hidup. Salah satunya

adalah reverse osmosis atau osmosis balik, yaitu proses untuk untuk mengubah airlaut menjadi air tawar. Caranya dengan mendesakkan air laut melewati membran-

membran semipermiabel untuk menyaring kandungan garamnya. Kandungangaram yang tersaring disisihkan. Sebagian air laut digunakan untuk 

melarutkannya. Umumnya cara seperti ini membutuhkan modal yang besar untuk 

5/16/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5572006e49795991699f6a96 5/12

 

5

membeli perlengkapan mesin yang digunakan, selain itu membrane yang

digunakan akan mudah rusak jika tidak dilakukan perawatan yang baik dan rutin.Biasanya tenaga ahli yang dapat mengoperasikan reserve osmosis tersebut. Selain

itu untuk mengoperasikannya dibutuhkan energi listrik sebesar 4,72 Kwh permeter kubik. Jika per Kw mencapai harga Rp 1.000,00 maka lebih besar lagi

modal yang harus dikeluarkan untuk pengoperasian tiap harinya karena mesinakan berproduksi secara terus menerus. Untuk memproduksi air bersih melalui

proses ini membutuhkan biaya sebesar Rp 4.700,00 per liternya, jauh lebih murahair bersih yang mencapai Rp 12.000,00 per meter kubiknya.

Berbeda halnya jika menggunakan mangrove sebagai desalinasi air laut

menjadi air tawar, lebih konservatif dibandingkan dengan reserve osmosis . Hal

ini dikarenakan pada tanaman mangrove memiliki adaptasi yang baik terhadap

salinitas terhadap air laut yang tinggi sehingga mempunyai kemampuan desalinasi

secara alami. Bagian mangrove yang berfungsi sebagai mesin desalinasi adalah

akar dan daun mangrove. Jenis yang tanaman mangrove yang digunakan untuk 

kebutuhan desalinasi adalah  Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, dan 

 Xylocarpus granatum, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh M.S. Saeni

pada tahun 1986.Mangrove tidak membutuhkan modal yang besar untuk melakukan

desalinasi. Caranya adalah dengan menanam dan menjaga mangrove secara lestari

pada daerah pesisir. Air tawar yang dihasilkan dari desalinasi mangrove akan

diperoleh pada daerah di belakang hutan mangrove yang dapat dimanfaatkan olehmasyarakat pesisir untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu peran

serta masyarakat akan dilibatkan dalam pengolahan sehingga akan membukapeluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

Banyak manfaat yang akan diperoleh dengan desalinasi mangrove,meliputi fungsi fisik yaitu menjaga garis pantai dari abrasi, perluasan lahan,

mengendalikan intrusi air laut, mengelola limbah organik dan melindungi daerahdi belakang mangrove dari hampasan gelombang, dan fungsi ekologi yaitu tempat

mencari makan, memijah dan berkembang biak berbagai jenis ikan,udang, dan

biota laut lainnya, tempat bersarang berbagai jenis satwa liar terutama burung, dan

sumber plasma nutfah. Fungsi ekonominya yaitu hasil hutan berupa kayu, hasil

hutan bukan kayu seperti madu, obat-obatan, minuman, dan makanan. Selain itu

sebagai lahan untuk kegiatan produksi pangan dan tujuan lain seperti pemukiman,

pertambangan, infrastruktur, transportasi, dan lain-lain.

Gambar 01. Fungsi Pelindungan dari Hutan Mangrove

5/16/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5572006e49795991699f6a96 6/12

 

6

Pihak-pihak Terkait

Pemerintah Pusat

Pemerintah sudah seharusnya melihat persoalan ini sebagai ancaman yang

akan dihadapi oleh Indonesia di masa sekarang ataupun masa yang akan datang.

Keterbatasan sumber daya air bukanlah persoalan yang sederhana. Pemerintahsudah seharusnya mengintervensi semua pihak yang terkait, yang berhubungan

dengan air, untuk menjamin adanya keselamatan siklus air bersih untuk masa

yang akan datang. Di dalamnya juga termasuk membuat kebijakan peraturan

mengenai air bersih, peraturan tentang hutan mangrove dan lingkungannya yang

bersifat mengikat dan dapat diterapkan oleh semua masyarakat agar terciptanyapengelolaan hutan mangrove secara lestari. Selain itu pemerintah pusat

menyediakan anggaran yang digunakan untuk proses desalinasi air laut meliputipenanaman bagi daerah-daerah pesisir atau daerah yang mengalami kerusakan

hutan mangrovenya. Hal ini adalah sebagai upaya untuk konservasi hutanmangrove.

Pemerintah Daerah

Pemerintah dearah bertugas untuk mewujudkan program yang telah

direncanakan oleh pemerintah pusat, mengawasi pelaksanaanya, sertamengevaluasi program hasil akhirnya. Pemerintah daerah bekerja sama dengan

masyarakat / penduduk pantai sebagai stakeholder utama bertanggung jawab dan

berwewenang untuk memelihara, memperbaiki, dan menjaga kelestarian

ekosistem hutan bakau di daerahnya. Selain itu pemerintah daerah turut andil

memberikan informasi pengetahuan mengenai pentingnya hutan mangrove dan

memberikan penyuluhan tata cara pengelolaan mangrove, mulai dari penanaman,

hingga penebangan sebagai pengaplikasian pemerintah daerah di lapangan.

Gambar 02. Daerah Aliran Sungai Bagian Hilir, Tempat Penanaman Mangrove

Pengusaha Swasta

Industri yang dikelola oleh pihak-pihak pengusaha swasta yang mencemari

lingkungan, air, tanah, dan udara, harus memulai untuk mengambil langkah untuk mencoba berbagai macam program yang pro lingkungan. Hal ini bertujuan untuk 

keselamatan lingkungan, termasuk di dalamnya keselamatan air bersih. Pihak swasta harus mendukung program pemerintah, atau program pemerintah mengikat

pihak swasta untuk menjaga air dari limbah pabrik yang bersifat kimia yang

5/16/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5572006e49795991699f6a96 7/12

 

7

beracun bagi tanaman. Tanaman mangrove yang berada di hilir sungai akan ikut

terkontaminasi pula oleh limbah beracun ini. Maka dari itu perlunya peranpengusaha agar lebih bijak dalam pengelolaan limbahnya, tidak membuangnya

langsung ke sungai, tanpa adanya penyaringan terlebih dahulu. Bukan hanyaindustri pabrik saja, pihak pengusaha lainnya juga ikut terlibat untuk mengelola

usahanya dengan baik, jangan sampai merusak lingkungan. Misalnyapembudidaya ikan, penambangan di areal pantai (mangrove), dan penggalian

pasir.

Masyarakat

Masyarakat sejauh ini adalah elemen yang turut serta menyumbang

permasalahan air yang cukup signifikan, diantaranya, pencemaran air oleh limbah

rumah tangga, atau memanfaatkan hasil hutan kayu dari hutan mangrove secara

berlebih sehingga hutan mangrove mengalami degradasi dan terjadinya intrusi air

laut ke darat. Hal ini disebabkan karena kesadaran masyarkat yang dipengaruhi

oleh persepsi kayu mangrove adalah barang gratis yang mudah didapat. Oleh

karena itu, masyarakat harus mengerti akan pentingnya hutan mangrove untuk 

keberlangsungan kebutuhan air bersih, sehingga beramai-ramai masyarakatberperan untuk menjaga kelestarian hutan mangrove dan memanfaatkannya secara

lestari.

Langkah-langkah Stategis

Penanaman Mangrove

Tujuan Penanaman Mangrove

Tujuan penanaman mangrove antara lain rehabilitas lahan untuk 

mengembalikan fungsi ekologis dari lahan mangrove yang rusak, ataumeremajakan kembali hutan mangrove yang telah dieksploitasi.

Gambar 03. Mari Menanam Mangrove

Tujuan kegiatan penanaman harus didefinisikan dengan jelas sejak awal,

sebab penanamannya akan mempengaruhi hasilnya, mulai dari jenis yang akanditanam, jarak tanaman, penyuluhan ke masyarakat, dan sebagainya. Sebagai

contoh, penanaman untuk tujuan rehabilitas lahan, maka jarak tanam harus lebihsempit dibandingkan dengan penanaman tumbuhan lain. Selain itu, spesies

tanaman yang digunakan bersifat pionir, misalnya  Avicemnia marina dan

Somneratia alba. Untuk kayu yang digunakan untuk pertukangan, jenis yang

digunakan adalah  Brugeira gymnorrizha,  Rhizophora mucronata,  Rhizophora

mucronata, Rhyzophoda stylosa, atau Rhizophoda apiculata. Pemilihan jenis yang

ditanam juga harus memperhatikan kondisi ekologi setempat, dan cara-cara

pemeliharaannya.

5/16/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5572006e49795991699f6a96 8/12

 

8

Pemilihan Lokasi Penanaman Mangrove

Dalam penanaman mangrove, mula-mula ditentukan terlebih dahulu areal

tanam yang bisa ditanam mangrove. Tidak semua lahan kosong di suatu dataran

lumpuran kawasan estuaria bisa ditanami mangrove. Berikut beberapa pedoman

untuk memilih lokasi yang bias ditanam mangrove.

  Lokasi terbaik untuk penanaman mangrove terletak pada ketinggian lahan

diantara permukaan laut rata-rata sampai permukaan rata-rata pasang tertinggi

(pasang purnama). Anakan mangrove yang baru saja di tanam di lapangan,

harus terkena pasang surut (tergenang).

  Mangrove akan tumbuh lebih baik pada lahan yang sedikit miring (yang akan

mengalirkan kembali air pasang ke arah laut) dibanding pada lahan yangbenar-benar datar dimana air cenderung menggenang dan tidak mengalir.

  Adanya tumbuhan rumput laut (lamun), anakan alam mangrove, sertatumbuhan rumput yang toleran (tahan) terhadap salinitas tinggi, merupakan

indikasi bahwa lokasi tersebut kemungkinan besar cocok untuk di tanammangrove.

  Mangrove akan tumbuh lebih baik pada tanah yang stabil (tanah yang sudahmatang), baik tanah itu berlumpur, berpasir, atau tanah liat (clayey). Walaupun

demikian, pada tanah yang belum stabil jika ditanami mangrove, dan berhasil,

tanah tersebut akan stabil.

  Lokasi yang akan ditanam mangrove harus terlindungi dari ombak laut yangkuat dan terhindar dari erosi. Angin yang kencang dan arus pasang surut yang

teralu kuat pun dapat menurunkan kemampuan hidup dan pertumbuhanmangrove.

  Tempat- tempat tertentu yang tanahnya hitam dan mengeluarkan bau yangmenyengat seperti bau telur busuk tidak bisa ditanami mangrove. Tanah-tanah

tersebut dibiarkan terbilas dulu oleh arus pasang surut selama beberapa waktu

sampai baunya hilang.

Pemilihan Spesies yang Akan Ditanam

Pemilihan spesies yang akan ditanam di suatu lokasi tertentu, bergantungpada banyak faktor. Walaupun demikian, secara praktis, pada kenyataannya hanya

beberapa faktor saja yang akhirnya bisa digunakan untuk pertimbangan pemilihanspesies. Beberapa faktor tersebut yang sering digunakan secara praktis untuk 

pemilihan spesies adalah kelas penggenangan oleh pasang surut air laut, tipesubstrat (sifat tanah) lokasi yang bersangkutan, dan topografi.

Selain mempertimbangkan faktor fisik lokasi yang ditanam, beberapa

pakar menunjukkan penggunaan spesies yang mempunyai sifat-sifat berikut ini

(diurutkan berdasarkan sifat dengan prioritas tinggi ke rendah):

1.  Sudah ada atau sudah pernah ada secara alami di sekitar atau di wilayahpenanaman.

2.  Ketersediaan propugal (bahan tanaman) dan bibit yang memadai.3.  Sesuai dengan tujuan penanaman.

Perencanaan Penanaman

1.  Perencanaan areal penanaman dan jumlah bahan tanaman.

5/16/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5572006e49795991699f6a96 9/12

 

9

Luas areal yang benar-benar ditanam perlu diketahui untuk merencanakan

secara pasti jumlah bahan tanaman yang dibutuhkan (propugal atau bibitdalam pot).

2.  Perencanaan kebutuhan tenaga kerja untuk penanamanJumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan penanaman bervariasi,

tergantung kondisi masing-masing lokasi. Dalam perencanaan kebutuhantenaga kerja ini, perlu diingatkan bahwa jumlah jam kerja efektif per hari

untuk kegiatan penanaman, tergantung pasang surut air laut. Sebab padapasang yang terlalu tinggi, kegiatan penanaman tidak dapat dilakukan.

Penjajaran 

Penjajaran tanaman merupakan tindakan pemeliharaan tegakan dengan

cara mengurangi jumlah batang per satuan luas untuk mengatur kembali ruang

tumbuh pohon. Penjajaran dilakukan pada saat tingkat persaingan antar pohon

dalam pengambilan unsur hara, air, dan cahaya terjadi sehingga menyebabkan

terhambatnya pertumbuhan. Pohon-pohon yang dimatikan pada kegiatan

penjajaran adalah pohon-pohon berbatang cacat atau sakit, berbentuk jelek dan

pohon-pohon yang tertekan oleh pohon lain. Manfaat lain yang dapat diambil daripenjajaran ini adalah kayu hasil penjajaran yang dapat digunakan sebagai kayu

bakar dan kayu arang. Jumlah pohon yang dikurangi saat penjajaran tergantung

dari standing stock yang ada dan dibandingkan dengan pohon normal pada setiap

bonita tanah. Urutan kerja penjajaran adalah memulai penentuan blok tanaman

yang akan dijajari, kemudian dengan menggunakan peta blok tanaman dibuat

titik-titik plot coba penjajaran. Berdasarkan peta ini, maka titik-titik plot cobapenjajaran dibuat di lapangan.

Kegiatan Penanaman 

Kegiatan penanaman mangrove meliputi tahap-tahap yang dijelaskan padadiagram berikut.

Persiapan lahan dan

pengumpulan bibit

tanaman

Pemeliharaan

Membilas tanah yang

sudah tercemar atau

terkontaminasi

Bibit dalam pot

Penanaman

Membuat lubang

tanam

Propugal

Pengangkutan bibit

tanaman ke pesisir

pantai

Penanaman propugal

Penanaman

5/16/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5572006e49795991699f6a96 10/12

 

10

Penebangan

Penebangan pohon adalah proses awal pemanenan hutan mangrove yang

bertujuan untuk mengubah pohon berdiri menjadi kayu bulat yang dapat diangkut

keluar hutan dan dimanfaatkan. Penebangan pohon ini selain mengaktualkan nilai

potensi pohon juga mengefisiensikan fungsi mangrove dalam mencegah intrusi

dan bisa mendesalinasi air laut, sebab pohon mangrove yang sudah mencapai

batas maksimum dalam pertumbuhannya tidak mampu lagi melaksanakan dengan

baik dan bisa dimanfaatkan serta dilakukan penanaman kembali. Wilayah hutan

mangrove yang boleh ditebang adalah bagian wilayah hutan produksi. Daerah

 jalur hijau tidak boleh dilaksanakan penebangan adalah daerah pada jarak 50

meter dari tepi hutan yang menghadap kearah pantai, dan 10 meter dari tepi hutan

yang menghadap ke arah sungai, kecuali untuk lokasi TPN dan pondok kerja.Dalam pelaksanaan penebangan hutan mangrove, harus ditinggalkan pohon induk 

sebanyak 40 pohon per hektar yang tersebar secara merata atau setiap jarak 17meter harus ada satu pohon induk. Diameter pohon yang boleh ditebang, mulai

dari diameter pohon 10 cm keatas. Rotasi tebang sesuai dengan tipe hutannya

ditetapkan 30 tahun.

KESIMPULAN

Gagasan yang Diajukan

Seperti yang sudah dibahas pada pokok bahasan di atas, gagasan yang kami

ajukan adalah menggunakan mangrove untuk proses desalinasi. Cara ini lebih

alami dan mudah digunakan serta lebih ekonomis.

Teknik yang Diajukan

Jenis mangrove yang cocok untuk desalinasi adalah  Rhizophora apiculata,

 Rhizophora mucronata, dan  Xylocarpus granatum. Proses penanamannya pun

cukup mudah, serta bibit tanaman yang ekonomis dan mudah didapat.

Prediksi Hasil yang Akan Didapat

Dengan mangrove, kita mampu mendapatkan air bersih dengan mudah. Namun

dalam pelaksanaannya di lapangan, perlu dilakukan penyuluhan mengenai

pentingnya kegunaan mangrove sebagai alternatif solusi mendapatkan air bersih.

Kalau program ini berhasil, maka kesulitan air bersih di daerah pesisir pada

khususnya, atau di Indonesia pada umumnya akan dapat teratasi.

DAFTAR PUSTAKA

Haryoto, RI 1999. Pengolahan Air Asin atau Payau dengan Sistem Osmosis Balik. Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi. Jakarta: BPP Teknologi.

Huda, Nurul. 2008. Strategi Kebijakan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di

Wilayah Pesisir Kabupaten Tanjng Jabung Timur Jambi. [Tesis]. Semarang:

Fakultas Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

5/16/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5572006e49795991699f6a96 11/12

 

11

Kusmana C, dkk. 2009.  Manual Slvikultur Mangrove Indonesia. Korea

International Cooperation Agency: The Rehabititation Mangrove Forest andCoastal Area Demaged by Tsunami in Aceh Project.

Matheis, FJDPT. 1997. Desalination of Sea Water by Mangrove. [Skripsi]. Bogor:

Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Murdiyanto, Bambang. 2003.  Mengenal, Memelihara, dan Melestarikan

 Ekosistem Bakau. Jakarta : COFISH Project.

Tomlinson, P. B., 1986: The Botany of Mangroves, Cambridge University Press.

www.google.com/alamendah.wordpress.com/2010/10/05/desalinasi-memanfaatkan- 

air-laut-untuk-minum/  

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA

Ketua PelaksanaNama lengkap : Arimbi Gadih Ranti

Tempat/Tanggal Lahir : Bengkulu/03Mei 1993

NIM : 21090111060011

Alamat rumah : Padan, Kauman Polanharjo, Klaten

No HP : 085742342638

Riwayat Pendidikan :

1.  TK Pertiwi Muara Bengkulu (1997-1999)

2.  SDN 85 Bengkulu (1999-2001)

3.  SDN 1 Kauman Polanharjo Klaten (2001-2005)

4.  SMPN 1 Polanharjo Klaten (2005-2008)

5. 

SMAN 1 Karanganom Klaten (2008-2011)6.  Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan UNDIP (2011-Sekarang)

Pengalaman Organisasi :

1.  Sie. Keamanan Pramuka SMAN 1 Karanganom (2009-2010).

2.  Ketua Kelompok Ilmiah Siswa SMAN 1 Karanganom (2009-2010).3.  Panitia UKM EXPO 2011, Start to be Pro, Badan Eksekutif Mahasiswa KM

Universitas Diponegoro (2011).4.  Panitia  Harmoni Diponegoro Badan Eksekutif Mahasiswa KM Universitas

Diponegoro (2011).

5.  Peserta Magang di Kementrian Minat dan Bakat BEM KM Universitas

Diponegoro (2011).

6.  Taekwondo Universitas Diponegoro (2011-Sekarang).

7.  Tarung Derajat Kota Semarang (2011-Sekarang).

8.  Pengurus Cabang Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila

Kota Semarang Divisi Minat dan Bakat (2011-Sekarang).

Prestasi yang pernah diraih :1.  Juara 1 Putri Taekwondo POPDA Tingkat Kabupaten Klaten (2009)

2.  Juara 1 Putri Taekwondo POPDA Tingkat Kabupaten Klaten (2010)

3.  Peserta Invitasi Taekwondo Gubernur Cup III Tingkat Nasional (2011)

5/16/2018 Isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5572006e49795991699f6a96 12/12

 

12

Anggota

Nama lengkap : Tri Kuncoro Riyadi

Tempat/Tanggal Lahir : Blora/17 April 1993NIM : 21090111060034

Alamat rumah : Ds. Jeruk Kec. Randublatung BloraNo HP : 085225587404

Riwayat Pendidikan :

1.  SDN 2 Jeruk Randublatung (1999-2005)

2.  SMPN 2 Randublatung (2005-2008)

3.  SMK Muhammadiyah 1 Blora (2008-2011)4.  Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan UNDIP (2011-Sekarang)

Pengalaman Organisasi :

Pengurus Cabang Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila Kota

Semarang Divisi Minat dan Bakat (2011-Sekarang).

Nama lengkap : Hashfi Moch. Adam

Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali/08 Mei 1993

NIM : 21090111060006

Alamat rumah : Boyolali

No.HP : 085725280686

Riwayat Pendidikan :

1.  TK Bustanul Atfal

2.  SDN 8 Boyolali

3. 

SMPN 2 Boyolali4.  SMAN1 Boyolali

5.  PSDIII Teknik Perkapalan UNDIP