isi

22
KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat da hidayah-Nyasehinggatugas laporantutorial 5 tentang“TRAUMATIC INJURY” dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini melibatka bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan penuh hormat penulis mengu!apkan terimakasih kepada " # drg. $wi Warna Aju %atmawati &.'es selakututor yang telah membimbing jalannya diskusi tutorial dan memberi masukan kelompok ( %akultas 'edokteran )igi *ni+ersitas ,ember. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. &engingat proses pembuatan laporan tutorial ini dirasa masih jauh kesempurnaan kami selalu membuka diri untuk menerima kritik dan Selanjutnya semoga laporan ini dapat berman aat bagi berbagai pihak. Aam ,ember /0 ,uli 0#5 'elompok ( DAFTAR ISI 1 | P a g e

Upload: septiana-putrining-suci-adi

Post on 02-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kg

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR 
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga tugas laporan tutorial 5 tentang “TRAUMATIC
INJURY” dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini melibatkan
 bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan penuh rasa
hormat penulis mengu!apkan terimakasih kepada "
# drg. $wi Warna Aju %atmawati &.'es selaku tutor yang telah
membimbing jalannya diskusi tutorial dan memberi masukan kelompok 
( %akultas 'edokteran )igi *ni+ersitas ,ember.
Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
&engingat proses pembuatan laporan tutorial ini dirasa masih jauh dari
kesempurnaan kami selalu membuka diri untuk menerima kritik dan saran.
Selanjutnya semoga laporan ini dapat bermanaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
,ember /0 ,uli 0#5
 
 
 
trauma khususnya trauma isik. Pada masa dimana anak mulai melakukan
akti+itas-akti+itas isik seperti merangkak belajar berjalan memanjat
 bersepeda dan melakukan olahraga yang beresiko terjadinya trama isik.
Trauma ini sering melibatkan wajah gigi-gigi susu maupun gigi-gigi
 permanen muda anak. Terjadi raktur atau beberapa keadaan lainnya pada
gigi-gigi tersebut dapat menimbulkan kepanikan bagi orang tua dan anak 
sehingga mereka akan segera mengunjungi praktek dokter gigi ataupun
rumah sakit terdekat. #
Pre+alensi trauma pada anak yaitu anak laki-laki lebih tinggi dan
lebih rentan terkena daripada anak perempuan dengan rasio 8". Pada usia
5 tahun sekitar /0-70: anak laki-laki dan #;-/0: anak perempuan akan
mengalami trauma pada giginya. Sedangkan pada usia # tahun untuk gigi
 permanen yaitu #-//: untuk anak laki-laki dan #<: untuk anak 
 perempuan. al ini banyak berkaitan dengan akti+itas anak yang lebih
!enderung mengakibatkan trauma seperti jatuh ke!elakaan saat berolah
raga dan juga saat berkelahi dengan temannya. Selain itu pada usia
 prasekolah !edera kepala terjadi sekitar 70: dari !edera pada tubuh. $an
dari seluruh !edera kepala tersebut !edera pada rongga mulut merupakan
yang tersering yaitu sekitar #=: dari !edera pada tubuh terlihat pada
rongga mulut anak usia 0-; tahun. *sia -7 tahun merupakan pun!ak usia
3 | P a g e
 
terjadinya !edera pada gigi susu yaitu saat anak senang untuk 
 bereksplorasi dan usia 8-#0 tahun merupakan pun!ak usia !edera pada gigi
 permanen yang sering terjadi akibat terjatuh saat bermain.
4erdasarkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa gigi yang
 paling sering terlibat adalah gigi anterior ma>illa. 3nsiden trauma pada gigi
tersebut meningkat pada anak yang memiliki maloklusi kelas 33 di+isi /
dengan o+erjet yang besar dan juga pada anak yang memiliki kebiasaan
menghisap jari sehingga mengakibatkan gigi anterior ma>illa menjadi
 protrusi. )igi anterior ma>illa yang rusak atau hilang akibat trauma dapat
menimbulkan dampak psikologis yang besar bagi anak. al ini
 berhubungan dengan masalah estetika. 4agi anak gigi depan yang patah
atau hilang akan mengurangi rasa per!aya dirinya. Anak !enderung akan
merasa malu dan akan lebih sering diganggu oleh teman-temannya. al ini
tentunya akan sangat mempengaruhi kondisi emosional anak jika gigi
tidak dapat direstorasi dengan baik dan dikembalikan seperti pada keadaan
semula.
Pasien yang datang ke praktek dokter gigi salah satunya dapat
 berupa pasien trauma. $alam hal ini dokter gigi harus bertindak dengan
!epat dan mengambil keputusan dengan tepat mengenai ren!ana perawatan
 pasien dimana pasien dirujuk ke dokter spesialis atau ditangani sendiri.
$alam menangani pasien trauma khusunya pada pasien anak dokter gigi
sebisa mungkin tetap mempertahankan gigi dalam keadaan +ital dan
mengembalikan gigi tersebut sesuai dengan anatomi semula tanpa
membahayakan +italitas gigi atau membuat lebih banyak trauma.
Walaupun demikian tindakan yang sesegera mungkin bukan berarti
mengabaikan prosedur pemeriksaan yang diperlukan. Sebagai dokter gigi
segawat apapun pasien yang datang ke klinik harus tetap ditangani dengan
 prosedur yang tepat agar hasil perawatan dapat maksimal dan terhindar 
dari keadaan yang tidak diinginkan.
4 | P a g e
 
T2A*&AT39 3N,*2?
Seorang anak perempuan usia ; tahun datang ke dokter gigi setelah mengalami
ke!elakaan lalu lintas. Setelah ke!elakaan bibir berdarah gigi depan patah dan
sakit. Pemeriksaan intra oral menunjukkan adanya laserasi tidak teratur panjang #
!m dan masih sedikit berdarah pada mukosa labial atas disertai pembengkakan
kemerahan dan sakit. )igi 5# raktur #@/ in!isal dengan pulpa yang terbuka dan
 berdarah dari pulpa terjadi kegoyangan gigi derajat . pada gigi 7# goyan derajat
dan perdarahan dari ser+ikal gigi. Pemeriksaan radiograi menunjukkan gigi 5#
raktur mahkota men!apai pulpa intrusi pada gigi ;# serta kerusakan tulang
al+eolar gigi /# raktur mahkota men!apai dentin apikal gigi masih terbuka.
1.3. IDENTIFIKASI KATA SULIT
disebabkan oleh benda tajam seperti pisau atau pe!ahan luka. 6uka
terbuka tersebut berupa robeknya jaringan epitel dan subepitel.
. 3ntrusi
 periodontal tertekan akibat trauma. Apabila parah dapat disertai
dengan raktur pada al+eolar soket.
/. Trauma
Trauma adalah luka atau jejas baik isik maupun psikis yang
disebabkan oleh tindakan-tindakan isik dengan terputusnya
kontinuitas normal suatu struktur 
 
)igi goyang derajat adalah gigi yang terrasa goyang dan terlihat
goyang sekitar # mm
langsung maupun tidak langsung. Akibat dari suatu trauma pada
tulang dapat ber+ariasi tergantung pada jenis kekuatan dan
arahnya trauma
. &engapa terjadi perdarahan pada pulpa gigi /# yang mengalami
raktur
7. &engapa terjadi perdarahan dari ser+ikal gigi 7#
5. 4agaimana laserasi dapat disertai pembengkakan kemerahan dan
sakit
;. &engapa bagian apikal gigi terbuka pada gigi /#
8. 4agaimana dampak dari trauma pada gigi raktur pada gigi serta
dampak intrusi pada proses erupsi gigi permanen
#. &a!am trauma "
terdapat trauma yang mengenai pulpa hingga pembuluh darah
terputus suplai darah akan terhenti sementara karena adanya
+asokonstriksi lalu pembuluh darah mengalami dilatasi sehingga
terjadi hiperemia pembuluh darah.
 
a. 'elas # " merupakan raktur mahkota yang melibatkan
 jaringan enamel.
dentin.
hingga men!apai ruang pulpa.
+ital.
e. 'elas 5 " trauma pada gigi yang menyebabkan gigi a+ulsi.
. 'elas ; " raktur akar tanpa kehilangan mahkota gigi.
g. 'elas 8 " terjadi displa!ement pada gigi.
h. 'elas = " raktur mahkota sampai akar.
i. 'elas < " kerusakan gigi akiabat trauma pada gigi sulung.
'lasiikasi penyebab terjadinya
 b Tidak langsung
misalnya trauma mengenai rahang bawah yang kemudian
menyebabkan kerusakan gigi di rahang bawah. Trauma
yang terjadi se!ara langsung maupun tidak langsung pada
gigi depan anak dapat disebabkan oleh "
#. Terjatuh dan berkelahi Bpukulan@doronganC
kerusakan gigi.
lalu lintas
7 | P a g e
 
langsung mengenai gigi dapat disebabkan oleh
aksi pengunyahan yang disebut raktur spontan.
%raktur spontan dapat terjadi sebagai akibat
tekanan pengunyahan pada gigi yang mengalami
karies besar sehingga gigi dapat retak atau patah
 pada waktu menggigit benda yang keras. Selain
itu juga terdapat aktor predisposisi meliputi"
a 'las 33 di+isi #
 b Penutupan bibir atas dan bawah yang
kurang sempurna.
sering dengan o+erjet / D ; mm. O+erjet E
; mm menunjukkan resiko tiga kali lebih
tinggi.
7. Seperti yang telah disebutkan di skenario bahwa pada gigi 7#
goyang derajat . $i sekitar gigi tepatnya pada daerah ser+ikal ke
apikal gigi terdapat jaringan lunak yang mengandung pembuluh
darah. )igi yang goyang akan menyebabkan tekanan pada jaringan
lunak yang mengandung pembuluh darah sehingga menyebabkan
 pembuluh darah putus dan terjadi perdarahan di daerah ser+ikal
atau yang disebut juga sebagai perdarahan perier.
5. 6aserasi menyebabkan terbukanya epitel dan subepitel   respon
keradangan pembengkakan kemerahan dan sakit.
;. 'arena gigi masih mengalami tahap erupsi yaitu masih terjadi
 pembentukan akar Bmenutupnya oramen apikalC. $imana akar 
8 | P a g e
 
gigi.
 beberapa kelainan pada gigi tetap antara lain hipoplasia
email hipokalsiikasi dan dilaserasi. 4eberapa reaksi yang
terjadi pada jaringan pulpa setelah gigi mengalami trauma
adalah hiperemi pulpa diskolorisasi resorpsi internal
resorpsi eksternal metamorosis kalsiikasi pulpa gigi dan
nekrosis pulpa.
• 9on!usion yaitu trauma yang mengenai jaringan
 pendukung gigi yang menyebabkan gigi lebih sensiti+e
terhadap tekanan dan perkusi tanpa adanya kegoyangan
atau perubahan posisi gigi.
 pendukung gigi.
 panjang.
karena pergerakan gigi kea rah labial palatal maupun
lateral hal ini menyebabkan kerusakan atau raktur pada
soket al+eolar gigi.
al+eolar dimana dapat menyebabkan kerusakan atau
raktur soket al+eolar. 6uksasi intrusi menyebabkan
mahkota gigi terlihat lebih pendek.
• 6aserasi yaitu pergerakan seluruh gigi keluar dari soket.
9 | P a g e
 
mulut
1.. MAPPING
,aringan Periodontal "
-gigi goyang
a. 'erusakan pada jaringan periodontal meliputi "
#C   Concusion  merupakan trauma yang mengenai
 jaringan periodontal gigi sehingga gigi lebih sensiti 
terhadap tekanan dan perkusi tanpa adanya
kegoyangan dan perubahan posisi gigi.
C   Subluxation  merupakan kegoyangan gigi tanpa
disertai perubahan posisi gigi akibat trauma pada
 jaringan pendukung gigi.
 pelepasan sebagian gigi ke luardarisoketnya
sehingga terlihat lebih panjang.
karena pergerakan gigi ke arah labial palatal
11 | P a g e
 
 pada soket al+eolar gigi tersebut.
5C 6uksasi intrusi merupakan pergerakan gigi ke arah
tulang al+eolar sehingga gigi terlihat lebih pendek.
 
seperti benda tajam atau pe!ahan luka.
12 | P a g e
 
 
#C6aserasi
13 | P a g e
 
submukosa.
yang disebabkan goresan suatu benda sehingga
terlihat berdarah atau le!et pada daerah
 permukaannya.
2.1.2 D!"#!$ T%!&"! #!'! J!%)*+!* K-%!
a. 'erusakan pada jaringan keras gigi pulpa dan tulang al+eolar 
meliputi "
terbagi menjadi dua yaitu raktur mahkota akar yang
kompleks yang melibatkan jaringan pulpa serta
raktur mahkota akanr yang tidak kompleks yaitu
raktur mahkota akar yang tidak melibatkan jaringan
 pulpa.
dentin sementum dan pulpa tanpa melibatkan
 jaringan enamel.
dan lingual.
mengenai prosesus al+eolaris dengan maupun tanpa
melibatkan soket al+eolar gigi.
5C %raktur korpus mandibula atau maksila merupakan
raktur pada korpus madibula atau maksila yang
melibatkan prosesua al+eolaris dengan maupun tanpa
melibatkan soket gigi.
 
normal
! $erajat /" 'egoyangan gigi lebih dari # mm pada segala arah
atau gigi dapat ditekan ke arah apikal.
'egoyangan gigi yang patologis disebabkan oleh"
# 3nlamasi gingi+a dan jaringan periodontal
'ebiasaan paraungsi oklusal
5 )aya torsi yang menyebabkan trauma pada gigi yang dijadikan
 pegangan !engkraman gigi
menyebabkan kegoyangan gigi sementara
%ountain S.4. 9amp ,.. Traumati! injuries. $alam S.9ohen and 2.9. 4urns.
Pathways o the pulp. ;th ed. St. 6ouis " &osby. #<<7
%aktor Predisposisi
 berbeda-beda. Terdapat / periode umur yang memberi ke!enderungan
terjadinya trauma pada anak yakni "
&asa prasekolah B#- / tahunC " biasanya akibat jatuh atau kekerasan
&asa sekolah B8-#0 tahunC " biasanya akibat ke!elakaan sepeda atau
ke!elakaan di tempat bermain
olahraga atau ke!elakaan lalu lintas
 b. Oklusi " Oklusi mempengaruhi peluang terjadinya trauma aktor 
oklusi ini melibatkan o+erjet o+erjet adalah jarak horisontal antara
insisal edge gigi rahang atas dengan bidang labial gigi rahang bawah.
15 | P a g e
 
O+erjet ini merupakan keadaan normal pada oklusi. 4esar o+erjet
yang normal berkisar antara -/ mm. O+erjet berbeda dengan protrusi
dimana protrusi merupakan suatu o+erjet yang besar atau berlebihan
yakni melebihi batas o+erjet normal. al ini dapat disebabkan oleh
karena ketidaksesuaian geraham ketidakseimbangan tulang rahang
atas dan rahang bawah kelengkapan dan kondisi dari gigi maupun
kombinasi dari semua hal di atas. Protrusi ditentukan berdasarkan
 parameter se!ara keseluruhan meliputi keseimbangan seluruh wajah.
9ontoh " nasal pengukuran wajah dan kesimetrisannya medium dan
dimulai pada jarak tengah. Sedangkan o+erjet merupakan ukuran
in!isal bagian a!ial saja. $alam hal ini sudut inklinasi dari gigi geligi
anterior sangat berpengaruh. &aka peluang@ke!enderungan terjadinya
trauma pada orang dengan protrusi Bo+erjet berlebihC ini lebih besar 
dibandingkan dengan yang tidak protusi.
!. ,enis kelamin " pre+alensi trauma pada laki-laki lebih besar daripada
 perempuan sebab biasanya anak laki-laki lebih akti daripada anak 
 perempuan misalnya saja anak laki-laki lebih !enderung melakukan
 permainan yang membutuhkan tenaga misalnya bermain bola
sedangkan anak permpuan biasanya hanya bermain boneka. $iketahi
 pre+alensi trauma pada gigi sulung anak laki-laki sebesar /#-70:
sedangkan pada perempuan #;-/0:. 4egitu juga pre+alensi trauma
 pada )igi permanen anak laki-laki #-//: sedangkan perempuan 7-
#<:. $ari angka inilah dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin
merupakan salah satu aktor predisposisi trauma pada anak.
2.2. D!"#!$ /%!&"! /-%0!'!# +)+) &,&*+ '!* +)+) #-%"!*-*
• Perubahan warna gigi Bdiskolorisasi gigiC
16 | P a g e
 
 pada raktur gigi antara lain"
$idalam pulpa terdapat pembuluh darah sehingga apabila
terjadi kerusakan pada gigi maka pulpa akan mengalami
nekrosis termasuk pembuluh darah tersebut. Pulpa akan
terkalsiikasi sehingga terjadi perubahan warna pada gigi yang
merupakan hasil dari hiperkalsiikasi.
Adanya darah dan kolagen yang membeku akibat raktur 
 pada pembuluh darah di pulpa yang meluas hingga ke dentin
menyebabkan perubahan warna akibat matinya jaringan gigi.
Perubahan warna pada gigi disebabkan oleh suatu proses
inlamasi pulpa yakni salah satunya adalah adanya kalsiikasi
 pulpa. 'alsiikasi pulpa mun!ul sebagai suatu respon terhadap
trauma yang terjadi. Adanya trombus atau darah dan kolagen yang
membeku di sepanjang dinding pembuluh darah juga karena
 pembentukan jaringan keras pada dinding dentin yang mengalami
 perluasan. Proses ini disebut metamorphosis kalsium. Pada proses
ini jumlah kalsiikasi meningkat sehingga menyebabkan
tertutupnya sebagian bahkan seluruh ruang pulpa dan saluran
akar keadaan ini bermaniestasi pada mahkota dimana warna
mahkota berubah menjadi berwarna kekuning-kuningan.
•  Nekrosis pulpa
• enamel hipoplasia
 
gigi melengkung membentuk kur+a atau sudut pada bagian
mahkota atau akar.
menyebabkan gigi impaksi ke atas ke gigi insisi+us
tetap yang sedang berkembang
 
horiFontal
terus berkembang +ertikal menyebabkan
 
• gangguan erupsi
2.3. K,!))$!) /%!&"! #!'! +)+) &,&*+ '!* #-%"!*-*
a. &enurut 1llise dan $a+ey klasiikasi gigi anterior menurut struktur gigi
yang terlibat terdiri atas "
enamel.
men!apai ruang pulpa.
'elas 5 " trauma pada gigi yang menyebabkan gigi a+ulsi.
'elas ; " raktur akar tanpa kehilangan mahkota gigi.
'elas 8 " terjadi displa!ement pada gigi.
'elas = " kerusakan gigi akibat trauma pada gigi sulung.
20 | P a g e
 
 jaringan gigi dan struktur pendukungnya.
 b. Andreasen juga mengklasiikasikan injuri pada tulang pendukung dan
injuri pada mukosa mulut. &enurut Andreasen dalam bukunya Patologi
)igi )eligi 'elainan ,aringan 'eras )igi se!ara garis besar raktur gigi
digolongkan menurut penyebabnya sebagai berikut
• %raktur Spontan
atrisi dan aus karena adanya gesekan pada saat mengunyah.
'eadaan ini bisa menyebabkan gigi mengalami raktur.
%raktur spontan lebih sering terjadi pada gigi molar satu bawah.
• %raktur Traumatik
 bersiat tiba-tiba. %raktur traumatik biasanya tidak terjadi pada bayi
dibawah umur # tahun karena pengaruh akti+itas yang
dilakukannya. Penyebab raktur yang sering terjadi adalah benturan
akibat ke!elakaan atau karena dipukul.
!. 'lasiikasi raktur subgingi+al berdasarkan tinggi raktur gigi dalam
hubungannya terhadap berbagai bidang horiFontral periodonsium menurut
eithersay dan &orile "
gingi+al !ekat
!ekat tetapi tidak dibawah tinggi gingi+al !ekat
- 'elas / " dengan garis raktur meluas dibawah tinggi 'ristal
al+eolar
koronal akar tetapi dibawah tinggi 'rista al+eolar
'lasiikasi menurut WO pada tahun #<=8 dengan memakai
nomer kode sesuai dengan 'lasiikasi Penyakit 3nternasional "
=8/.;0 %raktur 1namel
terbukanya pulpa
 
=8/.;/ %raktur akar
=8/.;; 6uksasi
Sumber " )rossman 6ouis 3 dkk. #<<5. 3lmu 1ndodontik dalam Praktek.
,akarta " 1)9 .