issn: utn,[antara - · pdf filejurnal manuskrip nusantara adeahmad suprianto transformasi...
TRANSCRIPT
ISSN: 2087-1074
UTN,[ANTARAJurnal Manuskrip Nusantara
ADEAHMAD SUPRIANTOTransformasi Tradisi Penulisan Naskah
Peralihan Ditinjau melalui I{arya-KaryaSunda
Kai Raga
AGUNG KRISWANTO ,:,.
Sebuah Catatan tentang Kakawinrsumana(sa)ntaka
ARIF SETIAWANCi.tra Sastra dalam Langendrrya Naskah Peda
Wayang Krucll Lakon Damarwulan
BAGUS KURNIAWANHegemoni Ideologi Perang Sabil sebagai Wacana Antidalam Teks Syair Raja Syiak
DHIMAS MUHAMMAD YASINSastra Kitab sebagai Penguatan Iman: Suatu Kajian Kesastraan
dalam Al Mutawassimin
DIDIK PURWANTONilai Kepemimpinan dalam Naskah Hikayat Maharaja Ali Koleksi
Perpustakaan Nasional RI .
NYOMAN SUKARTHABudaya Bali Dalam Sastra Kakawin Dan Geguritan Tradisional
SYAIFUL RAHMANRarnalan Dadu Masyarakat Jawa dalam Serat Kitab Puntir Palakiyah
untuk Suatu Harapan
WIWIN WIDYAWATI RAHAYUPlndikator Santri Lelana dan Mistik Islam
Centhini lilid XII
YUDHI IRAWANLegitimasi Kekuasaan dalam Karya Sastra
Hibriditas, dan Ambivalensi dalam Babad
Kejawen dalam Serat
Babad: Mimikri,Pakualaman
DAFTAR ISI
iii Daftar Isiiv PengantarI. ADE AHMAD SUPRIANTO
Transformasi Tradisi Penulisan'Naskah Sunda Kunopada Masa Peralihan Ditinjau melalui Karya-KaryaKai Raga
23. AGUNG KRISWANTOSebuah Catatan tentang Kakawin Sumana(sd)ntaka
33. ARIF SETIAWANCitra Sastra dalam Langendriya Naskah Pedalangan
Wayang Krucil Lakon Damarwulan51. BAGUS KURNIAWAN
Hegemoni Ideologi Perang Sabil sebagai Wacana
Antikolonial dalam Teks Syair Raja Syiak
9I. DHIMAS MUHAMMAD YASINSastra Kitab sebagai Penguatan Iman: Suatu KajianKesastraan dalam Al Mutawassimin
I13. DIDIK PURWANTONilai Kepemimpinan dalam Naskah HikayatMaharai a,,4 /l Koleksi Perpustakaan Nasional RI
I31. NYOMAN SUKARTHABudaya Bali Dalam Sastra Kakawin Dan Geguritan
Tradisional147. SYAIFUL RAHMAN
Ramalan Dadu Masyarakat Jawa dalam Serat KitabPuntir Palakiyah untuk Suatu Hatapan
157. WIWIN WIDYAWATI RAHAYUIndikator Santri Lelana dan Mistik Islam Kejawendalam Serat Centhini Jilidxll
T7I. YUDHI IRAWANLegitimasi Kekuasaan dalam Karya Sastra Babad:
Mimikri, Hibriditas, dan Ambivalensi dalam Babad
Pakualaman181. KetentuanPenulisan
Jumantara Vol. 6 No.2 Tahun 201 5 Iil
tssF.l 2087-1074
,tuLr$Ill[ll{ilrlu[uil
NYOMAN SUKARTHA
BUDAYA BALI DAI.AM SASTRA KAI$.WIN DAN
GEGURITAN
Abstrak
Cipta sastra kakawin dan geguritan merupakan cipta sastra
tradisional yang dibangun dalam bentuk tembang. Kedua cipta sastra
ini sangat diminati untuk dikaji dan dibicarakan dalam berbagai
kesempatan dan kepentingan. Dalam bidang penelitian, ribuan karya
telah iahir dari para peneliti, baik peneliti asing maupun peneliti
Indonesia. Dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, di Bali,
kedua karya ini sering dinyanyikan dan juga diterjemahkan, diulas
dan dikomentari terlebih lagi dalam aktivitas kelompok seniman
yang disebut Pesantian. Mereka asik mencari kenikmatan dalam
teert"tisan yang tertuang dalam karya kakawin dan geguritan'
Begitu pandainya para pengawi menuangkan kejeniusannya dalam
berkarya sehingga sampai sekarang masih banyak diminati dan
dimaknai. Di samping estetisitas yang dimiliki oleh sastra kakawin
dan geguritan tentunya ada konsep-konsep nilai budaya luhur yang
terkandung di dalamnya. "Tri Hita Karana".lnTlah penyebabnya
sastra kakiwin dan geguritan tidak pernah kering dan tuntas untuk
dibicarakan.Konsepsi nilai budaya Bali yang terkandung dalam sastra
kakawin dan geguritan, beberapa di antaranya seperti; Keesaan
Tuhan, etika berbahasa, perbuatan susila, kesederhanaan dan
pembelajaran diri seumur.Tuhan merupakan kebenaran tertinggi pada dasarnya
bersifat Esa atau Tunggal. Setiap orang yang berbeda keyakinan
akan menyebut-Nya dengan nama lain. Kenyataan ini hendaknya
dipahami dan diakui bersama. Bila ini tertanam dengan baik di
datam sanubari setiap orang, tentunya toleransi beragama, sikap
saling menghormati antar umat beragama akan tercipta. Pada
akhirnya akan melahirkan sikap solidaritas serta bertumbuhnya
paham kesatuan dan persatuan dalam berbangsa dan bernegara'
Manusia sebagai mahluk berbudaya, dalam berkomunikasi
sehari-hari menggunakan bahasa sebagai medianya. Untuk menjaga
]5.2 Tahun 2015
Nyoman Sukartha
hubungan yang harmonis dengan sesamanya, terutama
berbah-asa aipeitutan etika berbahasa. Sastra kakawin dan g
sangat kaya akan hal inr.- Perbuatan susila, konsep kesederhanaan dan belajar
hidup di dalam sastra kakawin dan geguritan, merupakan
yang patut diteladani. Bila i4i telah tertanam dan dimaknai
Luit ot"tt seluruh bangsa Indonesia atau pun seluruh umat
lalu diamalkan dalam kehidupan nyata sehari-hari, tentu
Kata kunci: Bahasa, moralitas
1. Pendahuluan
Jumantara Vol. 6 No.2 Tahun 201 5
ldtFE
drtu
sT
SGc
h04r0 Pdffimrulotra t-rffmmrynErOMa idhumsYmtui- @ffirmilcr$Etfts s[tcrtooghpem{nglrselalu m
sikita dcfKoentjrrnilai ilP,,manusia-konkret rberp€dm
Iabad- moleh adessmua z
Hindu- I
retleksi1978:lldatam I
Jurnariil
yrgIH
yang berbau "sara" hanya bersifat slogan saja' Peristiw'!97ii z, bom Mariot, penyerangan warga Ahmadiyah di (
Banten, peristiwa penyerangan pondok Pesantren di Tulung
Jawa Timur, termasuk tragedi Hamas dengan Israel di Gaza
akan terjadi.
Karya sastra tradisional seperti kakawin, kidung
geguritan, dikenal mengandung konsepsi. !"$wu. lama. yang
iiiui. fort"psi dimaksud berupa konsepsi kebinekaan dan kee
Tuhan, konsepsi etika berbahasa, konsepsi bertingkahlaku yang
atau moralitas, konsepsi hidup sederhana/bersahaja dan
belajar seumur hiduP.
Sastra tradiiional sering pula disebut dengan sastra klas*(Robson,1978:4 dalam Saputra 1992: 2)' Ia menyamakan dengr)'sastra periode kl,tna". Jendre sastra ini diciptakan bukan hanla
untuk hiburan semata, namun diciptakan untuk menyampaikan atro
mewariskan nilai-nilai atau konsep-konsep budaya yang adi luhung
Pengertian konsepsi penciptaan ini mengandung arti antara sastra
danfubudayaan memiliki jalinan tali-temali yang berkaitan secara
padu. Bagai-uru pun dan dengan cara apapun pemahaman yang
iilakukarr akan mendekatakan pengertian, bahwa cipta sastra
tradisional merupakan susastra yang mengandung konsggsl budaVa
yang tepat dan pas untuk dipedomani' Bgrkat nilai-nilai luhur yang
dit arrdungnya, susastra tradisional (Bali) m1ru-Pakan
f"rg".ju*"uttiahan dari aiatan-ajatan suci wedangga (isi kitab suci
wed'a" dalam paham kehinduan)' Ini berfungsi sebagai- sarana
pendidikan dan pengajaran yang lebih menyentuh kebutuhan'masyarakat ,""u.ui*p1"*ntatif pada semua lini kehidupan. Kalau
il8
bm
&rdaya Balidalam Sastra lGkawin dan Geguritan
kita masih meyakininy a kita pun masih mempercayai pendapat
klasik yang meng ataian bahwa; karya sastra yalg baik selalu
memberikan pesan t"pudu pembaca untuk berbuat baik' Bahkan
b,erbicara da berpikir V"'"g U'"tt seperti yang diajarkan oleh konsep
iiii, p'rriruiho. gutankah pesan yang baik ini disebut dengan
moral yang jamak dit"tgmpft" berupa-konsep-konsep budaya?'
Disinilah letak latar Utf'ft"g a* permasalahan yang ingin dicarikan
iarvabannya pada tt'tit# t""it ini' Bagaimanakah blneun
il;;i#, kJnsepsi--urauyu Bali yang terkandung dalam karya
Kaknwin Sutasoma, i'iii" Niti'Saitra' Arjuna Wiwaha dan
Geguritan Selampah Laku' r- ^--^: L^L.-,o r.nn,
Secara teorltis-metodologis dipahami bahwa konsepst
budaya puau auru*yu merupakan. suatu sistem nilai' Sistem nilai
mempunyai t rurrrgi, yang e11^d3q?" kebudayaan' Pemahaman
secara hermeneutik u 1fu'aZ",ZOOg;264) terhadap sistem nilai 'yang
dianut masyarakat Iiali mempunyai posisi yang tinggl .{alamrrpr"u.*# tuaaya-- nau'- -^eail.Oaiam
penikmatan kehidupan
secara individu "ir** dalam komunalitas sebagai makluk
bermasyarakat. J"j;;d; ;istem-nilai yang dianut-masyarakat Bali
ini, simpulryu ut* p"tt" hulunya ada pada kitab. suci yang
dibumikan metjadi mZkuto *ondito (mahkota budaya) yang kita
sebut susastra Bali Klasik' Karena itulah mereka yang
"bertongkatkun *ur,ill, seperti para Wiku Qt endet a)' -
dal ang' b ali an'
pn*orit u, undagi, sangging, dan sastrawan atau ilmuwan nyastra
selalu mendapatkan posisi terhormat'
Sistem ril"i;;G k'ta amati pada masyarakat Bali ini dapat
kita dekatkan puau "
pandangan keilmuan dari seorang
Koentjarani rgratllgSi:25) yang memberikan tesis terhadap sistem
nilai itu, dalam d;;; "uug"ui nefo1an tertinggi bagi kelakuan
manusia. Sistem t# f"iuftuu" i'arusia lain yang tingkatannya lebih
konkret sepeti norma, hukum, a,.ral-afixan khusus' semuanya juga
U.rp"do-ut, kepada sistem nilai budaya itu'
Agama Hi;i;-;;; dipelut ol"h ttt'ik Bali selama berabad-
abad, membuat jiwa atai karakter etnik Bali sangat dipengaruhi
oleh adat dan agama Hindu' Karenanya tidaklah mengherankan bila
;;;"; aspek febudayaan Bali berhubungan erat dengan agama
Hindu. Krenanya o"p]"i-a-it"t"rtan bahwa kebudayaan Bali adalah
refleksi dari p"";;I; -ugu^"
Hindu ( Sejarah .D.ae1ah Bali'
1978:128). o""g--i""d;il;' lenertl ini' konsepsi budaya Bali
dalamKakawinsrturo*udanGeguritanselampahLakudiBali'
119
Jumantara Vol. 6 No.2 Tahun 20 i 5
, Xd.*S!e f'angi dan keti
fu -vangdnn kon
I sastra kler&
lakan dengrbukan hanp
iryaikan atlE "di
luhrry;I antara sasfrr
Baitan sectrbhaman YaqI cipta sasrrepsepsi budaYe
ihi luhur Yang' merupakm
,[6, kitab suci
irbagai saranlhh kebutuhmlem*. Kalau
i5xo.z tanun 2ot5
Tulisan in.i akan mencoba mengungkap nilai-nilai biBali' :yang terdapat pada karya susastra seperti kakawingeguritan. Tujuannya untuk meramaikan dan menyamakanterhadap konsepsi budaya daerah Bali pada panggung pnasional dan internasional. Dengan cara begini, torrs"pii tBali, khususnya yang terdapat dalam kakawin dan geguritandipedomani dan dijadikan rafalan dan nyanyian kehidupan sehhari. Dipedomani guna menerangi sisi-sisi kekosongan rohanitengah gerusan globalisasi dan demokratisasi bangsa yang I
berproses ini. Pembentukan budaya yang diharapkan uOutut ,masyarakat Bali tidak semakin jauh dari jati dii kebaliannyatidak tercabut dari akar tradisinya. Tetapi tumbuh berjatimenjadi masyarakat yang bermoral dan berbudaya.
Dalam era budaya cyberity dunia maya, pendekatan minternet, kemajuan informasi telekomunikasi (HTI) yang menjdunia, dapat mendekatkan konsepsi budaya Bali pada masintemasional dan menjadi milik masyarakat dunia. itu berartibudaya Bali memberikan sumbangan yangbaik dan berhargaadab dunia. Slogan: paenjuhe mapikenoh ayu, yangsumbangannya bermaloru adiluhung' sebagai sarana da
dianggap baik dan benar dalam afti cocok diterapkan dalam libudaya. Baik-buruk, benar-salah, cocok-tak cocok, kuno_terserah bagi plus-minus kacamata penilai. wacana yang terrnudalam pupuh Ginada, cipta sastra Geguritan Basur di bawah i
Nyoman Sukartha
pada dasarnya juga merupakan refleksi dari nilai-nilai dalamHindu.
2. Konsepsi Budaya Bali dalam Kakawin dan Geguritan
mengilhami tulisan ini.Eda ngaden awak bisaDepang anake ngadaninGeginane buka nyampatAwak sai tumbuh luhuIlang luhu ebuk katahYadin ririh
Jumantara Vol. 6 No.2 Tahun
mahayu-hayuning buwana (' menyiptakan kebah agiaandunia,).lebih j elas, pada p embi car aan berikut diketengahlan konsep -tbudaya Bali yang kiranya patut dijadikan paenjuh (sumLanganpada budaya nasional dan internasional (dunia). Tentu sala Ui
Budaya Balidalam Sastra Kakawin dan Geguritan
Liu enu p elaj ahang (Basw, 86)
Terjemahannya:
Jangan mengaku pintar {
Biar orang lain menilaiBagai pekerjaan menyapuSampah akan tumbuh terusSampah hilang, debu akan banyak (datang)Walau pintarMasih banyak yang harus dipelajan
Maknanya;Sebagai manusia yang berbudaya, hendaknya jangan
menyornbongkan kepintaral ata,u kemampuan, apa lagi sampaimabuk kepintaran. Hidup ini bak pekerjaan menyapu. Sampah akanbertumbuh setiap hari. Walau sampah mampu dibersihkan, pastilahdebu masih ada dan akan datang setiap saat. Betapapunpintamyaljeniusnya manusia, pastilah masih sangat banyak hal yangharus dipelajari dalam hidup sebagai insan budaya/masyarakat.
Uraian di atas mengajarkan kita bahwa manusia harusbelajar seumur hidup. Kepintaran seseorang, prestasi akademik yangtinggi, dan tamat pada jenjang pendidikan akademik tertinggi yangdiraih seperti master, dan doktor, bukan merupakan jaminan untuktidak atau berhenti belajar. Terlebih lagi bila prestasi akademikyang tinggi/kepintaran itu disombongkan dan digunakansembarangan. Hal itu tentu akan berdampak sangat buruk. Bahkanakan bisa mengancam keselamatan dunia. Untuk itu pendidikanmoral sangat penting. Konsep Tri Kaya Parisudha (tiga prilakumulya/moralitas) merupakan sarana yang cocok dipahami danditerpkan. Kesantunan dalam berbicara (Wacika parisuddha),kemulyaan tingkah laku (Kayika parisuddha) yang dilandasi olehpemikiran yang bijak dan saleh (Manacika parisuddha) sangat tepatuntuk tuntunan moralitas. Belajar seumur hidup, berilmu danbermoral mulya merupakan makna pokok wacana di atas.
2.1 Konsepsi Keesaan TuhanKakawin Sutasoma merupakan salah satu kakawin yang
sangat besar andilnya dalam mempersatukan dua paham kerohanianata:l agarfla yar,g ada pada zamannya. Konsep Siwa-Budha
Jumantara Vol. 6 No.2 Tahun 2015 t2t
Nyoman Sukartha
diidentikkan dengan Si*a dan Sadasiwa. Mpu Tantular dengan
sangat genius memperbandingkan konsepsi ketuhanan yang pada
dasi*ya hanya ada satu (Esa). Berbeda agama berbeda pula-nama
atar- peyebutat Tuhannya. Paham Siwapaksa (aliran filsafat
Siwaistlg menyebut Tuhan dengan sebutan siwa. Sedangkan paham
Budhapal<sa (aliran Budha) mpnyebut Tuhan dengan sebutan Budha-
Pada hal keduanya itu adalah sama/satu.
ContohRwa neka dhatu winuwus wara budha wiSwa
Bhineki rah,ua ring apan k€na parwa nos€n
Mangkang Jinatwa kalawan Siwa tatwa tunggal
Bhineka tunggal ika tan hana dharma mangrwa
(SuI,XXXill;5)
Terjemahannya;
DuaZaditu konon disebut dengan Budha dan Siwa'
Berbeda itu tetapi kapan dapat dipisahkan'
BegitulahsebenarnyahakikatSiwadanBudhaadalahsatu.neibeda itu konon tetapi tetap tunggal sebab tidak ada
Tuhanyang dua.
PenjelasanBudha dalam agama Hindu merupakan nama lain dari
Bhatara Dhanna. walau dalam deretan 9 dewa yang disebut dengan
Dewata Nawa Sanggha (kumpulan 9 dewa seperti; Dewa Iswara,
Mahesora, Brahma, 1udra, Mahadewa, Sangkara, Wisnu, Sambu
dan Dewa Siwa), nama Bhatara Dharma tidak ada disebut, tetapi
tetap dipercaya'bahwa Bhatara Dharma itu ada. Dalam epos/wira
"uritu Mahabarata diceritakan bahwa; setelah Dewi Kunti
dipersunting oleh raja Pandhu, Dewi Kunti memohon putra dengan
mindatangfan Bhatara Dharma. Hal ini dilakukan mengingat bahwa
suaminyalaja Pandhu terkena kutukan; akan mati bila melakukan
hubungan suami istri dengan permaisurinya' Permohonan Kunti
dikabulkan oleh Bhatara Dharma dengan lahirnya Yudistira yang
kemudian bergelar Prabhu Dharmawangsa/Yudhistira'Dalam \Jsadha Budha Kecapi Sari, kata Bhuda juga
disamakan dengan Bhatara Dharma yang merupakan guru dari
BhudaKecapi.eh,auKecapiadalahnamaSeorangdukunpengikutBhuda setelih ia menamatkan pendidikannya dan diinisiasi sebagai
122 Jumantara Vol. 6 No.Z Tahun 2015
h.$1
dlrtm- N
bersli :
"qitrn1plla ddisflrqlDharbahrai
gcglrilB€sdJdan fddi bflr
len-
(suF
T6rr
sehn
Lil
Budaya Balidalam Sastra l(akaWn dan Geguritan
dukun.IstilahBhudha, jugadiartrkan!::Y?:;#;i;tr:;Y:r:Ir:'
ffi#';ui,iruo','r13apan" atau .'
pelal arT.;"";;; nrrutn',u. Begitu
:il; ilidi,*u"i' ' Bisa juga berarn "'i:",i#;
"si;u,rtu Budha
,,i"1;il'tontut rutut Wilcsu Pungu
disamakan dengan "#"[ ilail" Bahkan Bhatara Budha' Bhatara
Dharma pada hakik#vl ilu*utun'd"d;;;;;a Siwa' Ini berarti
bahwa Siwa dan Bh;:J;"'v" t*."$'"va atau tunggal'
Selain ,ifut'iluT'uhur, dulu*,sastra kalawin dan sastra
sesuritan disebutkan'";"il;;i';" T'h;; *"miliki sifat Maha
[eiar/Agung, rurur'i' nut#s"'"r.,1peu'uf, i"tpit'rkan' Maha Tahu
dan sebagainyu' uui ilt'dailt;ilil'u'iouru* bait Kakawin Sutasoma
di bawah ini kddrQwyaindna tiga y:'f ,ff ::;:,i,1,!l[Xi,rur *0,
no'gun PhalwengwwaY tun mua
len.Le"' Gundnekdtit tan bga masQk -r
{;i#Yi:f:'Ji*rruAgiing run moPAk mafijing ing at
KalinganyewAh sang winuwus-^I'wuwusni ng wang arnuwus'
Apon 'ol"i"i n'o" *enang inubhayQn pan sira mucap'
Sirdnon 'on-t'a*n
sira juga manon pan sira manon'
Adoh tan dfira ngke sira ta maparAl tun kapar1kan
(Sugriwa,1959; 1 5-20)'
TerjemahannYa:
Beliau itu memiliki tiga kekuatan batin' merupakan jiwa
seluruh isi alamBila diandaikan seperti p"T+y di datam air' tidak akan ikut
arus air, begitulah beliau tid'k ;;hanyut oleh suka' duka
t?iJi:lt-;]ffi u"etu,biladalamkeadaankeciltidak
rongeu" ilihiln '"titnt"p"nJ" *r" di tempat yang luas'
Dalam wujod besar tidak "k*;;"k/k"pti"hT li''' masuk
ke tempat yang amat semprq sebab beliau berwujud
tiada/kekosongan dan rahasla'
Sebenarnya sangat sulit untuk membicarakan (Tuhan)' Ia
adadalamucapanofangyangmembicarakannya..
i,
,ir,,i
123
Jumantara Vol' 6 No'Z Tahun 201 5
Nyoman Sukartha
SebabsesungguhnyaTuhantidakbisadikatakarr/diriilkansebab beliaulah Yang berkata'
Beliaumelihattetapitidakterlihat,beliausajamelihatkarena beliau maha melihat'Beliau jauh tapi tidak jauh dari sini, beliau dekat tetapi tak
bisa didekati.
PenjelasannYaTuhan memiliki tiga kemampuan sebagai sifat
kemahakuas aaflnya seperti: rJQ;i (Pencipta), Sthiti (Pemelihara) dan
Pralina (Pelebur). Tuhan merupakan sumber hidup/jiwa dari semua
yanghidup.Tuhanadadimana-manatapitidakbisadibuktikanatauami'ut. Dalam wujud beliau yang kecil, beliau akan memenuhi
*arrg dan waktu. Seluas/sebesar apapun ruang itu dan selama apa
fun ivaktu itu, baik waktu dulu, kini dan waktu yang akan datang'
teliau tetap ada. Begitu juga sebaliknya, dalam wujud beliau yang
Maha Besar, beliau mampu masuk dan mengisi tempat yang sangat
kecil atau sempit, bahkan sangat longgar atau kedodoran' Untuk
melukiskansifattuhandengankata-kataataubahasa,sangatsulit.Karena bahasa memiliki keterbatasan, sedangkan Tuhan tidak
terbatas. Tak ada satu kata pun, tak ada satu ungkapan atau istilah
yangmampu dengan tepat untuk melukiskannya' Sebab Tuhantidak
ilirJ aitrHrka, dengan kata-katalbahasa. Tetapi ruhan ada .dalam
,,kata,, atau .,bahasa!,itu sendiri. Beliau tidak dapat dilihat karena
beliau tidak punya wujud. Hanya beliau yang mampu melihat
karena beliau ada di dalam penglihatan itu sendiri. Beliau bertempat
sangat jauh tetapi terasa sangat dekat karena beliau ada dan
memenuhi seluruh ruang dan waktu' Singkatnya Tuhan yang disebut
dengan Siwa atau Budha pada hakikatnya Maha Esa' Maha Tahu'
Maha,Besar dan Maha segalanYa.
2.2 KonsePsi'Etika BerbahasaKikawin Nttt Sdstra merupakan kakawin yang bukan
naratif, karena terdiri atas bait-bait kakawin yang terpisah-satu sama
lainnya.Tidakmemilikialurcerita.Tidakberisitokoh.Namunmemuatpetuah-petuahtentangkebajikanataukesalehan.Nilaietika/morilitas agama (Hindu) yang terkandung di dalamnya sangat
luhur.Nilaiitupatutdipedomanidalamberbangsadanbernegara.Mengingat banyaknya konsepsi budaya- Bali . yang
terkandungdatamKakawinNttiSQstramakahanyakonsepsietika
3.d
:H:L-r--
_rc-_
-..
I'n:ET
:.5B;-rE's*;.
Jumantara Vol. 6 No.2 Tahun 201 5
Bdaya Balidalam Sastra Kakawin dan Geguritan
berbahasa saja yang akan diangkat dalam tulisan ini' Konsepsi-
konsepsi nilai budayu*ilJi V*g f"i" untuk sementara diabaikan'
Tujuannyanya tentu ;d;til't"tu"ti p"touttg untuk orang lain
menelitinya. .. _: ^+iLo herhahasa vane dimaksud.dalam tulisan--,.--^---fo"sepsi nilai etika berbahatu Yllini adalah; uuguim# ;ili;;d"t ttioio sehari-hiri melalarkan
hubungan dengan #;Jil*ya.,dengan menggunakan bahasa'
Dalam hal ini "'*;; q*"k*ry1***ahasa yang baik dan
benar (Wacika parisudia)' Bahasamenunjukkan derajat atau status
seseorang. Bahasa ;;;"j'kkan. terpelaiar tidaknya seseorang'
Bahasa menunjukkan-'lit"p1**tu1 '"Jtot"'n dan bahasa pula bisa
menjadi penyebab ;;b"di*", tt".'{'tnituun' kebaikan dan
keburukan. ungt upun^i"ri ilir?' Jrin"t dalair contoh-contoh wacana
di bawah ini'Contoh: . , dawutJroning wwe parimdna nala gaganging tunlung r
kawruhi, aya mwang Eila karmengYan ring iQti kula Pracara wtn
?t# 'ing pandhita ring l<sama mudita santopeksa ris
mardawa rafia angde sutusteng praia
yan ring sastr1ifia wuwusnta lfit ooo* - "o(]\iil sastra, i; 6)
x.lffilliflli 0,.. diketahui/diukur dengan mencabut
Af"i'*f#i'Ht*"awan' tampak dari tingkah laku'
tabiat serta gerak-geriknYa'
ci'ip"'alti"i"^E-;;iti'terlihatdarikesabaran'ketulusan
tIlif#"1:x?,H;*'Ji;takpadabudi-bahasanva'.bagaikanamerta (air penglridupan) yu"g me*b"at kebahagiaan
masYarakat'
PenjelasanSifat seseorang bisa diketahui dari tingkah-laku dan budi
bahasanya' Sifurli'ulg"ut"tt Ui'u diketahui dari kesabaranya' Orang
berilmu o"p"t ait"ifrt"i'-au'i uoai bahasa dan prilakunya ya1rg
mampu *"rnuffi'il* **' uu'yut' Dengan kata lain' bahasa
125
Jumantara Vol, 6 No'2 Tahun 20l5
{I
flT
,$
ri
Nyoman Sukartha
merupakan kunci utama dalam bermasyarakat. Bahasa bisamembawa bahagia, bahasa bisa membawa sengsara bahkanmenyebabkan kematian. Hal ini diungkap dalam Kakawin NitiSas tra sebagai berikut.
Wasita nimittanta man€mu laksmiWasita nimittanta pati kapangguhWasita nimittanta man€mu mitraLVa s i ta nimittanta man €mu mitra (J endra,l999 ;33)
Trjemahannya.Bahasa menyebabkan engkau menemukan kebahagiaanBahasa menyebabkan engkau menemukan ajalBahasa menyebabkan engkau menemukan sengsaraBahasa menyebabkan engkau mendapatkan sahabat.
PenjelasannyanBahasa merupakan factor penting dalam kehidupan manusia
sehari-hari. untuk itu perlu pembelajaran bahasa. pembelajaranbahasa tentunya memiliki fungsi penting, baik fungsi integratifmaupun fungsi instrumental (Djojosuroto,200l;tZS.Kaelan,2002;244). Dalam Sosiolinguistik bahasa memiliki fungsicukup banyak seperti; fungsi personal atau emotif, direktif.fatik/interpersonal, referensial dan metalinguar (chaer, 19,9 5 ;19 -22).Terlepas dari fungsi-fungsi bahasa yang dimaksud, maka bahasa bisamenentukan baik-buruk, suka-duka, bahagia-sengsara bahkan hidup-mati seseorang seperti yang terdapat darambait kakawin di atas. Disisi lain bahasa bisa digunakan untuk mengetahui berilmu tidaknyaseseorang. Hal ini dapat diketahui dari bait Kakatuin Niti sdstra dibawah.
Ring wwang tan wruha ringmangraseng iad rasaTan wruh pangrasaning s€dahwidyas€piYang wwant€n mawiweka Sastrabrata
\ayt wwang mangkana tulyaning rahi nika lwirnyan guwekQhidAp (NS,1;2)
Terjemahannya
subhdiita mapunggung
pucang adoh tambula
nirapekia byakta mona
126 Jumantara Vol. 6 No.2 Tahun 2015
E{l,satidalam Sastra Kakawin dan Geguritan
Orang yang tidak tahu bahasa yang baik' dia akan bodoh
T:ffiti1:tH"i'*i'i'it' dan kapur' semakin jauh dari ilmu
'"1l"tti*":l'"g membicarukt lh pengetahuan tentu ia
tiJat nirau dan Pasti diam memolsu
Bila dipikir-piki' o'ung seperti itu ibaratnya mukanya sepertr
goa.
- *oB",ol"l",l#"[ll"l'] ""u'
berbahasa vang baik' terdapat
*ry*ffi*#,r*r-*[qruberbudaya ot"u'o#n l"i* *""g-t"n#ao fe'i"utun baik'' Selalu
berpegang ttgurt pilu rttu""utun'k3t"* ild"taran hanya ada pada
ialan Tuhan vu'g";i#"r"""' eilu i* *u-pu dilakukan liscaYa
Lgata cita-cita O#'o.r^.*"-'akan beihasil iiraih. Seperti putra-
il;"t3:dh,_ri*"ff #ilffi ilr-"#i"ffi':::l'#',f iXffillkembali karena st^K;;t;' g s elalu b erbuat j ahat'
Siopo t'ii in ta*uig'l'oyu masddhana sarwwa hayu'
niyata t'*"**"*'ii7 nala masddhana sarwwa hala'
r c* o' aii'i' * on oigs oy a pur akr atu tup a tinut'
Sakahardpan kasiddh, *;k, diriarla Par,tdhusuta.
,(AW'12;7)TedemahannYa;
Siapapun takan menemukan kebaikan bila tidak berbuat baik
Pastilah""t#;il;t*o*rtu"bilamelakukanperbuatan
:ll?i:lh lakukan k*"r,'lil dan berpegang pada ruhan
Segala*iffi;ffi;nu"it.u,irai'uit,'"p.',iperbuatanputraPandhu'
2.4 Konsepsi Kesede rhanaan dan Belai ar :i3f 'l?X'1I'lJ'it o'"',,
;,'"f"{#:1.::fiH#:'ffih'* ci'"J" Basur di atas
Jumantara Vol' 6 No 2 Tahun 2015
127
Nyoman Sukartha
Namun konsepsi kesederhanaanya belum ada. Untuk itu akandiuraikan cipta sastra geguritan yang mengandung hal tersebut.
Geguritan Selampah Laku (GSL) karya Ida pedanda MadeSidemen, merupakan karya autobiografi, yalg mengisahkankatatwan (menggenai sejarah hidup) Ida Ketut Aseman sampaimenjadi seorang wiku (pendeta/rohaniwan) dengan nama IdaPedanda Made Sidemen, dari Geria Intaran Sanur Bali. Banyak halyang patut kita pelajari dari geguritan ini. Satu hal yang perludiketengahkan sebagai konsepsi budaya adiluhung dari geguritan iniadalah konsepsi dharma karya ('kewajiban berkarya') yang lebihdikenal dengan nama guna dusun ('pengetahuan danketerampilan/skill orang desa') yang bermanfaat bagi semuamasyarakat dimanapun berada.
Ida Pedanda Made Sidemen sangat cerdas, bernas, dancermat dalam mengugkapkan konsepsi kesederhanaan, yang lebihpopuler dengan sebutan guna dusun, Orang desa dengan sikapmental dan tatalaksananya penuh dengan kesederhanaan dankeluguan. Kesederhanaan dan keluguan orang desa dianggap cocokdijadikan panutan banyak orang (umum) karena jujur, tidakmaterialistik, ramah-tarcnh dan tidak hirau pada hiruk-pikukkehidupan kota yang serba gemerlap. Kenyataan ini dapat dilihatpadauraian berikut.Pupuh Sinom
Ngelah panak raja putragumanti ngadeg bupatiyan menek tuun masongsonglungane marambat joliidep beline mangbinmakinkin mayasa lacurtong ngelah karang sawahkarang awake tanduringuna dusunne kanggo di desa-desa(GSL, Pupuh ke-1, Sinom: l1).
Terjemahan.Memiliki putra mahkotaUntuk menggantikan menjadi rajanaik turun selalu diusungbila bepergian ditandu dengan jolimaksud kanda sekarang
Jumantara Vol. 6 No.2 Tahun 20l5
)
Budaya Balidalam Sastra Kakawin dan Geguritan
bersiaP-siaP hiduP sederhana
tiada PunYa tegal sawah
tanalr-sendiri Yang ditanami
Sifat orang desa
Vung ttarus digunakan bila tinggal di desa
Penjelasan ' 1L--*^ knmtn vans insin aitu-puitu' IdaKonsePsi dharma karYa Yang
Pedanda Made Siderlie n",- uautui idealisme vlne terus tumbuh dan
ditambatkan dul'-^;;j;-t"'i 1'""tari umat manusia' Selalu
menyadari d* ,uAu' alti't"tok tidak terikat oleh benda material'
kemegahan Au, rt"'toi'u* i[otfut -duniawi)' Sebagai manusia
hendaknya ,iup aii'llo 1tg'tt pada kondisi kesederhanaan/hidup
bersahaja. Harus J';;;*k"i"*' u"tui* dan bekerja' Mengisi diri'
belajar sepanjang h;;;; ;t:ry"" Lagi masvarakat' bangsa dan
negara (guna dusun)l ptp?uf'; "ii*oySbumi dipijak disana langit
diiuniungi' rrarus aiiega;! t""'191; d]1;rankan dalam hidup- tth1l;
hari. Bila sifat-sifai if;i J'a"t dilaksanakan niscaya akan dihormatt
dan berguna bagi nusa dan bangsa'- -Akuweh wuwus PanYiksa maharsi
ring kawonganio'g wenang diniksan
urunan bhasmangkurane
sang abudi mateguh
angamongin s es ana Yuktiwruhe ngurdng indriamanglaga sad riPu
kroda loba, geng kaftesnan
Ya trimala anahen lara Panes tis
"udo o,ggf,nio t'o*"aoi (GSL' pupuhke-4' Dangdang :2)
TerjemahanBanyak nasihat tentang mora!.$ari -uhut:1:^,tepada orang yang akan dijadikan orang sucl'
tuntunan Perihal kePendetaan' -
bagi mereka yang berniat te.guh iman'
berpegang pada kewajiban dan kebenaran
Yung *u*Pu menekan.hawa nafsu'
merigal ahkan s a d r ip u(enam musuh)'
t.1ll-ut'"']'^il;;'k;"' dan besarnya keterikatan pada
duniawi
129
Jumantara Vol. 6 No 2 Tahun 201 5
Nyoman Sukartha
yang disebut tri mala (tiga kekotoran batin), taharpenderitaan dan kemelaratanCacat pisik juga diceritakannya.
Hana brata rahina tan patut aturusuptaning t€t2p inaptisak)dap denia awungusabrania alungguh anulisring sawah anurat asing nggon (GSL. Pupuh ke-S
Megatruh:9).
TerjemahanAda pantangan siang hari tak boleh tidurTidur pulas yang selalu diangankanSekejap lalu terjagaSetiap hari menulisMenulis di sawah atau dimanapun berada.
PenjelasanBagi para penikmat kelangenan/keindahan, ada kepercayaar
bahwa pada saat siang hari pantang untuk tidur. Maksudnya adalahjangan lengah walau hanya sekejap. Kita harus betul-betul elingpada saat sadar. Hanya keheninganlah yang seharusnya dipikirkantidak ada lainnya. Eling itu hanya akan terjadi dalam tempo yanssangat singkat/sekejap saja. Gunakanakanlah itu untuk mengisi diridengan pengetahuan tanpa ada hentinya. Belajar itu tidak mengenaltempat. Artinya dimana pun kita berada, tetaplah belajar, sepanjanghayat di kandung badan.
Kosepsi semangat memupuk pengetahuan dan keterampilanini akan menjadi lebih sempurna, manakala pengetahuan danketerampilan itu kita kembangkan dan wujudkan secara nyatasebagai karya tulis. Ingat jangan terbelanggu untuk mendapatkanhasil. Perbuatan ini hendaknya ditopang manah tyaga atalu lascarya (
ikhlas tanpa pamrih). Manakala berada dalam kealpaan, kemalasandan kebodohan (supta) yang merupakan kebalikan dari keinginantetap terjaga (e ling), atasilah/kalahkanlah kealpaan, kebodohan dankemalasan itu. Bila semua itu telah teratasi, berarti kita telah mampumemenangkan tujuan kehidupan moksa tan pawali duka. Kitamenang dari kuatnya belenggu indria (nafsu negatif) , sad ripuseperli,' sifat pemarah, tamak, malas, dengki, angkara dan iri hati dan
Jumantara Vol. 6 No.2 Tahun 2015130
Budaya Balidalam Sastra Kakawin dan Geguritan
keterikatan pada seisi dunia yang berbau maya ini' Inilah yang harus
kita perjuangkan untuk ditundukkan. Selanjutnya "kemenangal" di
&tnii sakali, akan membuka dunia yang terang gemilang di dunia
sana (niskala). Sudahkah hal itu kita dapatkan dalam - petikan
Geguiiatn Selampah Laku di atas ? Marilah kita cermati bersama,
dan kembangkan kembali nilai-nilai yang diwacanakanrrya'
3. Simpulan
Dari seluruh uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa;
cipta sastra kakawin dan geguritan kaya akan konsepsi nilai budaya
natyangadiluhung.Untukitusangatperludilestarikandandisebarluaskan agar bisa dipedomani oleh khalayak ramai. Bila
kearifan lokal seperti yang terhrang dalam sastra kakawin dan
geguritan dipedomani dan aiamalkan dalam hidup berbangsa dan
6"ir"gutu dewasa ini, maka slogan ;Tata tentrem loh jinawi akan
terwujud.
Daftar Pustaka
chaer, Abdul dan Leonie Agustina,1995. Sosiolinguistik Perkenalan
Aw al. J akarta: Rineka CiPta
Djojosuroto, Kinajati, 2007 ' Filsafat Bahasa' Yogyakarta: Pustaka
Book Publiser
Jendra, I wayan.1995. Etika Berbicara Dalam sastra Hindu,
Analisis Bahasa. Denpasar; Universitas Udayana
Kaelan, 2002. Filsafat Bahasa :Realitasbahasa'Logika
B ahas a, H ermen eutika danPostmodernisme . Y ogyakarta:Paradigma
Kaelan, 2009. Filsafat Bahasa; semeotika dan Hermeneutika.
Yogyakarta:Paradigma
Koentj arani ngtat. 1982. Kebuday aan, Mentalitet dan P emb angunan.
Jakarta: Gramedia.
Jumantara Vol. 6 No.z Tahun 2015 l3l
Nyoman Sukartha
Ratna, I Nyoman Kutha. 2007. Estetika: Sastra .'-'B ud ay a.Y o gy akarta: Pustaka Pelaj ar.
Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. 19-'Sejarah Daerah Bali. Jakarta: Proyek Penerbitan Bur,-Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah" Depdikbud.
Saputra, H. Karsono. 1992. Sekar Macapat. Jakarta. Wedatar:-.Widya Sastra
Sugriwa, I Gusti Bagus,1959: Sutasoma Jilid VI; Denpasar, Pustal:Balimas.
Suastika, I Made.2006. Estetika: Kreativitas Penulisan Sastra clc'
Nilai Budaya Bali. Denpasar: Program Studi Magister 52 dar
53 Kajian Budaya dan Jurusan Sasra Daerah, Fakultas Sastra
Universitas Udayana.
Kakawin Arjuna WiwahaKakawin Niti SastraKakawin SutasomaGeguritan Selampah LakuGeguritan Basur
Jumantara Vol. 6 No.2 Tahun 2015