isti-ab
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Isti-ab
1/3
Judul asli :Al-Istiab fi Hayatid-Dawah wad-Daiyah.
Penulis :Fathi Yakan.
Judul Terjemahan :Istiab, Meningkatkan Kapasitas Rekrutmen Dakwah.
ISTIAB
Definisi:
Istiab (daya tampung) adalah kemampuan dai utk menarik madu
dan merekrut mereka dengan segala perbezaan intelektual,
kejiwaan, status sosial dll.
ISTIAB KHARIJI(Daya Tampung Eksternal)
ISTIAB DAKHILI(Daya Tampung Internal)
Definisi:
Kemampuan utk menarik madu ke
dalam Islam, dakwah dan pergerakan.
Tuntutan terhadap para dai
Kefahaman tentang agama.
39:9, 34:6, 45:18
2. Teladan yang baik.
33:21, 42:15, 61:2-3, 2:44
3. Kesabaran.
2:45, 20:130, 22:34-35, 3:200, 2:153,2:155, 39:10, 32:24
4. Santun dan lemah lembut.
3:159, 41:34, 3:134, 25:63
5. Memudahkan, bukan
mempersulitkan.
Mudahkanlah dan jangan
mempersulit, senangkanlah mereka
dan jangan membuat mereka lari.
(HR Bukhari dan Muslim).6. Tawadhu dan merendahkan sayap
(tidak sombong).
Tidak akan masuk syurga
seseorang yang di dalam hatinya
terdapat sedikit kesombongan.
(HR Muslim)
7. Muka berseri-seri dan perkataan
yang baik.
17:53, 2:83, 2:263, 33:70, 22:24,
16:125, 20:44
8. Dermawan dan berinfaq kepada
orang lain.
3:180, 59:9, 17:29, 17:100, 3:17,
51:19, 4:113
9. Melayani orang lain dan membantukeperluan mereka.
Seorang Muslim adalah saudara bagi
Muslim yang lain. Barangsiapa yang
memenuhi keperluan saudaranya,
maka Allah akan memenuhi
keperluannya.
(HR Bukhari, Muslim dan Abu Dawud)
Definisi:
Kemampuan utk menampung madu yang
telah berada di tengah-tengah saff dakwah.
Tahapan
Istiab aqidi dan tarbawi
Istiab haraki
1
-
7/28/2019 Isti-ab
2/3
ISTIAB AQIDI & TARBAWI(Kapasitas Tarbiyah)
Tujuan:
Membersihkan para kader drpdpelbagai polutan masa lalu, baik
berkaitan pemikiran mahupun
tindakan.
Mencuci otak para kader drpd karat-
karat yang menempel, iaitu berbagai
hal yang tak islami.
Meluruskan aqidah para kader.
Meluruskan perilaku dan akhlak para
kader.
Mengarahkan keinginan dan
kecenderungan para kader.
Menentukan dan menjelaskan arah
sasaran dan tujuan para kader.
Kaedah pembentukan peribadi
Muslim menurut Sunnah
Nabawiyah
1. Memerangi sisi negatif, kebekuan, dan
kerahiban.
Orang yang bergaul dengan masyarakat dan
bersabar terhadap gangguannya lebih baik drpd
orang yang tak bergaul dengan masyarakat dan
tak sabar terhadap gangguannya.
(HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
2. Itidal (proporsional) dan tak berlebih-lebihan.
Ingatlah, akan hancur orang-orang yang
berlebih-lebihan, akan hancur orang-orang yang
berlebih-lebihan.
(HR Muslim, Abu Dawud dan Ahmad)
3. Sedikit dan kontinu (berterusan) lebih baik
drpd banyak tapi terputus.
Dari Aisyah ra: bahawa Rasulullah saw ditanya
tentang amalan yang paling afdhal. Beliau
menjawab: Yang kontinu meskipun sedikit.
(HR Bukhari)
4. Mendahulukan prioritas dalam pembentukan.
(Fiqh Al-Awlawiyyat)
5. Pembentukan melalui teladan.
2:44, 61:2-3, 33:21
6. Pembentukan yang menyeluruh dan tak
parsial.
Konsep tawazun (keseimbangan).
7. Kesolehan lingkungan.
- Keluarga.- Teman.
- Masyarakat.
Seseorang selalu mengikuti agama teman
dekatnya, maka lihatlah salah seorang dari
kalian siapa yang dijadikan teman dekatnya.
(HR Tirmidzi)
8. Dampak pahala dan hukuman
dalam pembentukan.
Tingkatan penggunaan prinsip ini:
Nasihat.
Tindakan lemah lembut.
Sampaikan peringatan tak langsung.
Sampaikan celaan.
Putuskan hubungan sementara.
Menggunakan hukuman yang sesuai
dan membuat jera.
2
-
7/28/2019 Isti-ab
3/3
ISTIAB HARAKI
Syarat yang perlu dipenuhi
oleh sesuatu gerakan utk bisa
menampung para ahlinya
1. Proses tarbiyah yang matang.
2. Pengurusan yang cekap.
3. Perancangan yang teliti.
4. Konsep yang jelas.
5. Memahami semua ahli dengan
benar, mengetahui potensi yang
dimiliki, kecenderungan, sisi
positif dan negatifnya, dll.
6. Mengerahkan seluruh ahli,
bukan sebahagian yang
berpotensi sahaja.
7. Penugasan ahli jamaah secara
bersama-sama dan bukan secara
individu.
Perkara-perkara penting yang
harus dikuasai oleh para dai
1. Pemahaman yang benar dan
sempurna tentang sasaran dan
sarana yang digunakan.
2. Memahami tanzim dan
tabiatnya dengan benar.
3. Pemahaman yang benar dan
menyeluruh terhadap tabiat danhakikat teman dan lawan, hal
yang bisa membezakan antara
teman dan lawan, sarana dan
sasaran yang hendak dicapai, dan
perancangan mereka serta para
tokohnya.
4. Pemahaman yang baik tentang
berbagai aspek, tabiat dan
keeperluan amal.
5. Menjauhi fenomena istiknaf
(keengganan utk bergabung dlm
masyarakat, atau instansi, atau
berbagai organisasi yang ada).
Mana dakwah
pilihan kita?
Dakwah orang soleh yang terbatas padaanggotanya, tanpa peduli dengan masyarakat
sekelilingnya.
Dakwah yang berusaha memancarkan sinar
hidayah kpd sesiapa sahaja, menyayangi sesiapa
sahaja, menghendaki kebaikan bagi sesiapa sahaja
dan bahkan memanfaatkan dan mengoptimalkan
seluruh potensi yang ada dalam masyarakat demi
kepentingan dakwah dan Islam.
3