istighfar kunci untuk menyelesaikan berbagai persoalan

5
Istighfar Kunci Untuk Menyelesaikan Berbagai Persoalan Hidup Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) bersabda:”Barangsiapa yang melazimkan istighfar, niscaya Allah pasti akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesempitan, Dan kelapangan dari setiap kesedihan Dan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tidak disangka-sangka” (RiwayatAbu Dawud) Imam Al-Qurthubi menyebutkan dari Ibnu Shabih, suatu ketika datanglah seorang laki-laki kepada Imam Hasan Al-Bashri mengadukan kekeringan kebunnya dan kegersangan daerahnya, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah!” Tak lama datang lagi seseorang kepada Imam Al-Hasan mengadukan kefakiran dan kemiskinannya, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah!” Lain waktu lagi datanglah seseorang kepadanya mengadukan tentang kemarau yang panjang, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah!” Yang lain lagi data ng’kepadanya mengadu tentang tidak punyaketurtman: “Doakanlah kepada Allah, agar aku diberi anak keturunan!” Maka beliau berkata; “Beristighfarlah kepada Allah!” Ar-Rabi’ bin Shabih berkata kepada Imam Al-Hasan, “Banyak orang yang mengadukan bermacam-macam masalah, tapi Anda menjawab dengan jawaban yang sama, memerintahkan mereka agar beristighfar?” Maka beliau menjawab: “Aku tidak mengatakan demikian itu dari diriku, tetapi bukankah Allah sendiri yang berfirman?” Imam Hasan lantas mengutip sebuah ayat: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan rnengirimkan hujan kepudamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan niengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) irntukmu sungai-sungai. ” (Nuh [71] : 10-12). Perintah Taubat dan Istighfar Tidak satu pun manusia yang luput dari kesalahan. Karena itu, Rasulullah (SAW) bersabda; “Setiap anak-cucu Adam pasti pernah bersalah, dan sebaik-baik orcuig yang bersaluh adalah mereka yang bertaubat.” (Riwavat Muslim) Banyak ayat al-Qur’ au dan al-Hadits yang memerintahkan bertaubat dan istighfar. Bahkan nabi kita Muhammad SAW masih bertaubat dan beristighfar dalam sehari semalam lebih dari loo kali. Padahal, Rasulullah SAW adalah manusia yang paling berlakwa, manusia yang paling baik di sisi Allah SWT, dan dijamin diampuni dosanya baik yang lalu maupun yang akan datang. Sekalipun demikian beliau masih banyak beristighfar, juga memohonkan ampun untuk umatnya. Tapi umatnya justru menjengkelkan, merasa sok suci, dan malas bcristighfar.

Upload: habily

Post on 20-Jun-2015

82 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Istighfar Kunci Untuk Menyelesaikan Berbagai Persoalan Hidup

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) bersabda:”Barangsiapa yang melazimkan istighfar, niscaya Allah pasti akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesempitan, Dan kelapangan dari setiap kesedihan Dan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tidak disangka-sangka” (RiwayatAbu Dawud)

Imam Al-Qurthubi menyebutkan dari Ibnu Shabih, suatu ketika datanglah seorang laki-laki kepada Imam Hasan Al-Bashri mengadukan kekeringan kebunnya dan kegersangan daerahnya, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah!” Tak lama datang lagi seseorang kepada Imam Al-Hasan mengadukan kefakiran dan kemiskinannya, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah!”

Lain waktu lagi datanglah seseorang kepadanya mengadukan tentang kemarau yang panjang, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah!”

Yang lain lagi data ng’kepadanya mengadu tentang tidak punyaketurtman: “Doakanlah kepada Allah, agar aku diberi anak keturunan!” Maka beliau berkata; “Beristighfarlah kepada Allah!”

Ar-Rabi’ bin Shabih berkata kepada Imam Al-Hasan, “Banyak orang yang mengadukan bermacam-macam masalah, tapi Anda menjawab dengan jawaban yang sama, memerintahkan mereka agar beristighfar?” Maka beliau menjawab: “Aku tidak mengatakan demikian itu dari diriku, tetapi bukankah Allah sendiri yang berfirman?” Imam Hasan lantas mengutip sebuah ayat:

“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan rnengirimkan hujan kepudamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan niengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) irntukmu sungai-sungai. ” (Nuh [71]: 10-12).

Perintah Taubat dan Istighfar

Tidak satu pun manusia yang luput dari kesalahan. Karena itu, Rasulullah (SAW) bersabda; “Setiap anak-cucu Adam pasti pernah bersalah, dan sebaik-baik orcuig yang bersaluh adalah mereka yang bertaubat.” (Riwavat Muslim)

Banyak ayat al-Qur’ au dan al-Hadits yang memerintahkan bertaubat dan istighfar. Bahkan nabi kita Muhammad SAW masih bertaubat dan beristighfar dalam sehari semalam lebih dari loo kali. Padahal, Rasulullah SAW adalah manusia yang paling berlakwa, manusia yang paling baik di sisi Allah SWT, dan dijamin diampuni dosanya baik yang lalu maupun yang akan datang. Sekalipun demikian beliau masih banyak beristighfar, juga memohonkan ampun untuk umatnya. Tapi umatnya justru menjengkelkan, merasa sok suci, dan malas bcristighfar.

Barangkali hati ini salah berniat pikiran salah berkeinginan, mata salah memandang, dan mungkin juga lisan salah berucap, maka istighfarlah obatnya, atau mungkin saja sikap qona’ah kita kurang, rasa syukur kita kendur, ibadah kita kurang khusyuk, dan mujahadah kita mulai layu. Selain itu, keimanan dan keisalaman kita begini-begini saja, maka obatilah dengan istighfar!

Keutamaan Istighfar

Pertama ; Allah SWT pasti memberikan jalan keluar baginya dari setiap kesempitan, Allah SWT juga memberikan keringanan dari setiap kesedihan, dan memberinya rezeki dari arah yang tak terduga. Ada saja rezeki mampir dari arah kanan-kiri, depan dan belakang.

Kedua, dalam hidup tidaklah selamanya bahagia. Pasti sekali-kali manusia mengalami kesedihan. Hari ini tertawa besok berduka. Beberapa saat merasakan kekayaan, dan esok harinya ditimpa cobaan. Antara suka dan duka silih

berganti mengunjungi kehidupan. Maka, seorang Muslim harus siap dan paham menghadapi kesedihan yang liisa saja setiap saat menimpanya.

Ketiga, orang yang tidal, banyak beristighfar berada pada keadaan yang berbahaya. Jiwanya merasa gersang, sempit dan sedih. Keadaan seperti itu membuat dia tertekan, depressi hingga bunuh diri.

Keempat, memperbanyak istighfar akan membuat jauh dari perbuatan menggunjing, mengadu domba, berbohong, serta berkala keji. Selama lidah sibuk berzikir, selama itulah ia terpelihara dari pembicaraan sia-sia, berdusta, mengumpat dan sebagainya. Kalau ia lidak sibuk berzikir, tentu ia akan sibuk dengan yang macam-macam.

Kelima, istighfar dapat mengusir dan mengalahkan setan. Dalam sebuah atsar diriwayatkan, ketika bala tentara setan mampu menyesatkan manusia dengan dosa-dosa, mereka berkata. “Kita membinasakan Bani Adam dengan dosa-dosa, namun mereka balik membinasakanku dengan istighfar.” (Syarah Riyadhus shalihin, Ibnu Utsaimin. Hadits no. 1.882)

Keenam, Allah SWT akan mengeluarkannNya dari setiap kesempitan, dan melapangkan dari setiap kesedihan. Yang dirasakan hati tinggallah rasa gembira dan berseri-seri. Hati tidak akan merasa tenteram kecuali dengan zikir.

Ketujuh, istighfar merupakan benteng dari kemaksiatan. Dengan banyak bertaubat kepada Allah SWT di setiap saat. maka akan terbayang keagungan-Nya bahwa Dia adalah Zat y ang tidak pantas untuk didurhakai.

Kedelapan, barang siapa membaca `Sayyidul istighfar setiap menjelang pagi dan sore dalam keadaan yakin, maka apabila dia meninggal dunia di malam harinya niscava dia akan dimasukkan surga. Dan demikian,juga apabila di pagi hari. (Riwayat Imam Bukhari).

Kesembilan, Allah SWT akan memberi kenikmatan yang langgeng secara terus menerus. `Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akani meniberi nikmat yang baik (terus menerus) kepadamu…”(Hud [ll]: 3).

Kesepuluh, Allah SWT’ akan memberikan kemakmuran kepada penduduk suatu desa atau kota, “Dan Hud berkata, `Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia pasti menurunkam hujan yang sangat lebat atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepadamu dan janganlah kamu berpaling dengan berhuat dosa.” (Hud [11]l: 52).

Ibnu Katsir dalam mcnafsirkan ayat di atas mengatakan: “Kemudian Hud memerintahkan kaumnya untuk beristighfar dan bertobat Barang siapa memiliki sifat seperti ini, niscaya Allah SWTakan memudahkan rezekinya, melancarkan urusannya dan menjaga keadaannya.”

Menurut Imam Ar-Rozi, maksudnva adalah keberkahan dari langit dengan turunnya hujan, keberkahan di bumi dengan tumbuhnya berbagai tanaman dan buah-buahan, banyaknya hewan ternak dan gembalaan serta diperolehnya keamanan dan keselamatan. HaI ini karena langit adalah laksana ayah dan bumi bagaikan Ibu. Dari keduanva diperoleh semua bentuk manfaat dan keberkahan bagi anak-anak bumi berdasarkan penciptaan dan pengurusan Allah Ta’ala.

Penutup

Setiap orang pasti menginginkan keluasan rezeki dan kemakmuran hidup. Maka konsekuensinva, hendaklah menjaga dirinya dari segala dosa, mentaati perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Maka birang siapa menginginkan buah rezeki hendaknya ia menaburkan benihnya; selalu banyak beristighfar dan bertobat. Namun demikian, biarpun mulutnya komat-kamit beristighfar, tapi jika tetap saja berdusta, menggunjing dan berkata buruk maka sama saja bohong.

Faktor Yang Mendatangkan Keberkahan

“Barangrangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.(QS. Ath-Tholaq; 2-3)

Barokah atau keberkahan secara definisi adalah kebaikan yang terus bertambah. Dalam kehidupan, kita memerlukan keberkahan. Karena bisa jadi seseorang hidup bergelimang harta, namun jika tidak ada keberkahan, maka harta tersebut tidak menjadikannya bahagia. Sebaliknya seseorang bisa jadi hidup dalam keadaan sederhana, namun terasa cukup bahkan lebih dari cukup. Itulah barokah atau keberkahan. Buat apa harta banyak tapi akan mengantarkan kita menjauh dari Allah. Buat apa segala kebutuhan tercukupi, namun suasana keluarga serasa sempit karena dilanda banyak persoalan. Oleh karena itu kita memerlukan keberkahan atau barokah. Yakni segala apapun yang kita miliki selalu akan mendatangkan kebaikan buat kita.Ada beberapa faktor yang akan mendatangkan keberkahan. Antara lain:1. Taqwa dan tawakkal kepada Allah SWT. Firman Allah SWT: Barangrangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. (QS. Ath-Tholaq; 2-3).Ayat di atas menyatakan bahwa taqwa akan memberikan jalan keluar dari segala persoalan, dan akan mendatangkan rezeki yang tidak diduga-duga. Demikian juga halnya dengan tawakkal, ia akan mendatangkan kepada kecukupan dalam hidup, dan Allah akan menyelesaikan urusan kita.2. Memperbanyak istighfar. Istighfar akan mendatangkan sifat ketundukan dan penghambaan kepada Allah. Dan Allah menyukai orang yang memohon ampun kepadaNya. Orang yang banyak beristighfar maka Allah akan memberikannya kekayaan dan keturunan. Sebagaimana firman Allah SWT: “Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai” (QS. Nuh: 10-12)Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang melazimkan istighfar, maka Allah jadikan baginya dari segala kesempitan jalan keluarnya dan memberinya rezeki yang dia tidak duga-duga” (HR: Abu Daud)3. Mendirikan shalat. Shalat ternyata dapat memudahkan datangnya rezeki. Sebagaimana Firman Allah SWT: “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. “ (QS. Thoha: 132).Dalam ayat ini ada keterkaitan antara ibadah shalat dan jaminan rezeki dari Allah SWT. Dan perintah shalat bukan hanya untuk diri sendiri tapi harus diajarkan dan diwariskan kepada keturunan dan keluarga kita, jika keluarga kita ingin mendapatkan keberkahan. Rasulullah saw bersabda: “Hai Abu Hurairah !, perintahkanlah keluagamu melaksanakan sholat, karena Allah akan memberimu rezeki yang tidak diduga-duga”4. Sholat dhuha. Sholat dhuha pun akan mendatangkan keberkahan dalam hidup kita. Dengan sholat dhuha berarti kita memulai hidup kita dengan ibadah kepada Allah. Nabi saw bersabda, “Dua rakaat sholat dhuha dapat mendatangkan rezeki dan menghilangkan kefakiran”Dalam hadits Qudsi, Allah SWT berfirman: “Wahai anak Adam! Ruku’-lah padaKu empat rakaat di permulaan siang, maka Aku cukupkan kamu pada penghujungnya (siang).”Para ulama berkata, bahwa yang dimaksud dengan sholat di permulaan siang adalah sholat dhuha. Sebagain ulama

lagi mengatakan sholat itu adalah sholat dua rakaat sunat subuh dan dua rakaat fardhu subuh.5. Menyambung ibadah antara Maghrib dan Isya dengan zikir, tilawah dan sholatNabi saw bersabda, “Barangsiapa melakukan sholat antara maghrib dan Isya sebanyak 20 rakaat, dan membaca pada setiap rakaat al-Fatihah dan surat, maka Allah menjaga keluarganya, hartanya, agamanya, dunianya serta akhiratnya.”6. Bersedekah. Sedekah akan mendatangkan keberkahan, bahkan sedekah akan menolak bala dan bencana yang merugikan kita. Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah berkurang harta dikarenakan sedekah”.Bahkan sedekah akan mendatangkan keberkahan dan suburnya harta, sebab makna sedekah adalah bukti kebenaran imannya. Sedangkan zakat berarti suci, bersih dan berkembang.Selain itu, sedekah juga akan menolak bala. Rasulullah saw bersabda, “Sedekah akan menolak bala”.7. Rajin bersilaturrahim, karena silaturrahim akan mendatangkan keberkahan rezeki dan usia. Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang suka agar diluaskan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah ia bersilaturrahim.##