iswadi,rahmat_model pertumbuhan penduduk kab. manokwari.pdf
DESCRIPTION
model pertumbuhan populasi eksponensial dan logistik.TRANSCRIPT
MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN
MANOKWARI DAN PENERAPANNYA DALAM
PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK PADA BEBERAPA
TAHUN MENDATANG
SKRIPSI
RAHMAT ISWADI
JURUSAN MATEMATIKA DAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI
2009
ABSTRAK
Model pertumbuhan penduduk di Kabupaten Manokwari dan
penerapannya dalam pendugaan jumlah penduduk pada beberapa tahun
mendatang dikaji dalam penelitian ini. Model Eksponensial dengan nilai
r = 0.033625941 merupakan model matematika yang baik dan tepat digunakan
dalam melakukan pendugaan jumlah penduduk di Kabupaten Manokwari pada
saat ini. Hasil perhitungan dengan model tersebut menunjukkan bahwa jumlah
penduduk di Kabupaten Manokwari akan terus mengalami peningkatan dengan
rata – rata peningkatan sebesar kurang lebih 9.680 jiwa pertahun.
MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN MANOKWARI
DAN PENERAPANNYA DALAM PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK
PADA BEBERAPA TAHUN YANG AKAN DATANG
Oleh,
RAHMAT ISWADI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sains Pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Papua
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI
2009
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK
KABUPATEN MANOKWARI DAN
PENERAPANNYA DALAM PENDUGAAN JUMLAH
PENDUDUK PADA BEBERAPA TAHUN
MENDATANG
Nama : RAHMAT ISWADI
Nim : 200336004
Program Studi : MATEMATIKA
Jurusan : MATEMATIKA DAN STATISTIKA
Disetujui,
Pembimbing I
Ir. Media Y. P. Pelamonia, M. Si
Pembimbing II
Tri Widjajanti, M. Si
Diketahui,
Ketua Jurusan Matematika dan
Statistika F – MIPA UNIPA
Tri Widjajanti, M. Si
Dekan F – MIPA UNIPA
Ir. Benidiktus Tanujaya, M.Si
Tanggal Lulus : 16 Januari 2009
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas nikmat dan
karunia-Nya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul ―Model Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Manokwari dan
Penerapannya dalam Pendugaan Jumlah Penduduk pada Beberapa Tahun
Mendatang―. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW
beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir jaman.
Skripsi ini merupakan syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains
(S.Si) pada Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Papua. Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada: Ir. Media Y. P. Pelamonia, M.Si
sebagai pembimbing pertama dan Tri Widjajanti, M.Si sebagai pembimbing
kedua yang telah membimbing, membantu, dan mengarahkan penulis dengan
penuh kesabaran sejak penyusunan proposal penelitan hingga terselesaikannya
penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada :
1. Bapak, Ibu Dosen Matematika dan Statistika pada khususnya dan seluruh
dosen Fakultas MIPA UNIPA yang telah mencurahkan segala kemampuan
dan ilmunya kepada penulis.
2. Bagian Akademik Fakultas MIPA (Bapak Engkos Kuswara, S.H) beserta
Staf, yang telah membantu menyelesaikan semua urusan administrasi selama
kuliah.
3. Rekan – rekan seperjuangan Math – Stat’03, Lela, Yessy, Eca, Ice (LC3),
Kornela, Angganeta, Yosephina. Teman – teman yang tergabung dalam
HIMMASTA, tetaplah berjuang dan tersenyum. Juga buat teman – teman di
HMJ Kimia, terima kasih atas kebersamaannya.
4. Teman – teman yang baik, Sakur, Oktopusi, Meme, Tenri, and all of you.
Eko, Sangaji, Fajaria, Rohani and family, Apriani, Budiani, Hidayat
Thank’s For Your Support. Bro’ and Sister yang tergabung dalam KAMMI
Komsat Manokwari, UKM FKMI – UNIPA, Remas DUA, Pengajian ’02 dan
’03, DFC, KFC dan teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Kalian selalu ada di hatiku.
5. Semua keluargaku, dan orang – orang yang sangat saya hormati di Sorong
dan Manokwari. Terima kasih atas kasih sayang dan perhatiannya. Semoga
ALLAH SWT membalas semua kebaikan kalian.
Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya Penulis persembahkan
untuk kedua orang tuaku tercinta (Ny. Rahimah dan Tn. Nana Supena Iskandar)
dan kk’q (k’ Rais n keluarga, k’ Endah n keluarga, k’ Iwan n keluarga, k’ Waty,
k’ Fenty) tersayang atas do’a yang dipanjatkan, kepercayaan yang diberikan serta
tetes-tetes keringat dan air mata yang keluar demi keberhasilan Penulis. Buat
―someone spesial-q‖, kau yang terhebat dan terbaik untukku. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Manokwari, Februari 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
DAFTAR TABEL..............................................................................................
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................
DAFTAR SIMBOL............................................................................................
I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar belakang.....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................
II LANDASAN TEORI....................................................................................
2.1 Pengertian Populasi………………………………………………….
2.2 Model Pertumbuhan Populasi……………………………………….
2.2.1 Model Eksponensial…………………………………………..
2.2.2. Model Logistik………………………………………………..
III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................
3.1 Waktu dan Tempat..............................................................................
3.2 Metode Pengambilan Data..................................................................
3.3 Analisis Data.......................................................................................
IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................
4.1 Jumlah Kelahiran, Jumlah Kematian dan Jumlah Penduduk di Kab.
Manokwari…………………………………………………………..
4.2 Laju Kelahiran (b), Laju Kematian (d), Laju Pertumbuhan Intrinsik
(r) dan Kapasitas Tampung (K).........................................................
4.3 Penentuan Model Terbaik...................................................................
4.4 Penerapan Model Matematika dalam Pendugaan Jumlah Penduduk
di Kabupaten Manokwari pada Beberapa Tahun Mendatang ...........
V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................
5.1 Kesimpulan ........................................................................................
5.2 Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
LAMPIRAN......................................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
1
1
2
2
3
3
3
3
6
11
11
11
11
12
12
14
16
19
21
21
21
22
23
DAFTAR TABEL
Halaman
4.1 Jumlah kelahiran dan kematian di Kabupaten Manokwari tahun
2003 - 2007...............................................................................................
4.2 Jumlah penduduk Kabupaten Manokwari tahun 2000 – 2006…...............
4.3 Data besarnya laju kelahiran, laju kematian, dan laju pertumbuhan
Intrinsik (r)………….……………………….........................................
4.4 Hasil perhitungan jumlah penduduk di Kabupaten Manokwari
berdasarkan Model Eksponensial dan Model Logistik.............................
4.5 Jumlah penduduk Kabupaten Manokwari beberapa tahun mendatang
berdasarkan Model Eksponensial Nt = 131.356 e0.033625941t
......................
12
13
14
17
19
DAFTAR GAMBAR
Halaman
4.1 Grafik Jumlah penduduk Kabupaten Manokwari tahun 2000 – 2006…..……..
4.2 Grafik Jumlah Penduduk di Kabupaten Manokwari berdasarkan Model
Eksponensial, Model Logistik, dan Data BPS...……………...........................
4.3 Grafik Pendugaan Jumlah Penduduk Kabupaten Manokwari pada Beberapa
Tahun Mendatang berdasarkan Model Eksponensial Nt = 131.356.e0,033625941t
...
14
18
20
DAFTAR SIMBOL
N : Ukuran populasi (jiwa)
B : Jumlah kelahiran (jiwa)
D : Jumlah kematian (jiwa)
I : Jumlah individu yang masuk dalam populasi (jiwa)
E : Jumlah individu yang keluar dari populasi (jiwa)
t : Waktu (tahun)
Nt : Jumlah penduduk pada waktu t (jiwa)
Nt+1 : Jumlah penduduk pada satu satuan waktu berikutnya
(jiwa)
N : Perubahan ukuran populasi dari waktu t ke t+1
dt
dN : Perubahan ukuran populasi dalam interval waktu yang
sangat kecil
b : Laju kelahiran (kelahiran/individu*tahun)
d : Laju kematian (kematian/individu*tahun)
r : Laju pertumbuhan intrinsik, diperoleh dari selisih antara
b dan d (individu/tahun)
e : Bilangan Euler (e = 2,717…)
K : Kapasitas tampung (jiwa)
a, b0, d0, c : Konstanta
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut PPU tahun 2002, kepadatan penduduk pada suatu daerah/kota
dapat dipengaruhi oleh tersedianya luasan tanah yang cukup, infrastruktur daerah
yang lengkap, peluang pekerjaan serta kondisi kota yang kondusif. Kabupaten
Manokwari dengan luas wilayah 14.448,5 km2 dan terdiri dari 29 distrik
mempunyai kecenderungan adanya peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke
tahun (Badan Pusat Statistik, 2008). Dalam kurun waktu 2001 sampai dengan
2003 jumlah penduduk Kabupaten Manokwari mengalami peningkatan rata-rata
sebesar 4.197 jiwa pertahun, dan pada kurun waktu 2004 sampai 2006 mengalami
peningkatan rata-rata sebesar 7.457 jiwa pertahun (Badan Pusat Statistik, 2006).
Kecenderungan peningkatan jumlah penduduk tersebut disebabkan karena telah
berubahnya status Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat yang
ditandai dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang
Pembentukan, Pemekaran, dan Penggabungan beberapa kabupaten menjadi satu
provinsi.
Perubahan status Manokwari tersebut mengakibatkan adanya peningkatan
kegiatan hampir di seluruh sektor kehidupan, terutama pada sektor ekonomi dan
sektor pembangunan. Dampak dari tingginya kegiatan pada kedua sektor tersebut
dapat dilihat dari semakin lengkapnya infrastruktur daerah dan banyaknya peluang
pekerjaan. Untuk menjaga keamanan dan kondisi Kabupaten Manokwari yang
lebih kondusif, maka pada tahun 2006 pemerintah Kabupaten Manokwari
mengeluarkan Peraturan Daerah No. 5 tentang Pelarangan Peredaran Miras di
seluruh wilayah Kabupaten Manokwari. Peraturan daerah tersebut mengakibatkan
berkurangnya peredaran dan konsumsi minuman keras di Kabupaten Manokwari,
sehingga tingkat kejahatan dan kecelakaan lalu lintas akibat minuman keras
menjadi lebih kecil.
Menurut Erlich R. Paul tahun 1982, dengan bertambahnya jumlah penduduk
pada suatu daerah akan membawa masalah sosial pada daerah tersebut. Untuk
mengantisipasi masalah-masalah sosial yang timbul akibat bertambahnya jumlah
penduduk, diperlukan pendugaan jumlah populasi dalam suatu daerah. Pendugaan
jumlah populasi bertujuan untuk menduga jumlah penduduk atau pertambahan
penduduk pada suatu daerah dalam beberapa tahun ke depan, sehingga masalah
sosial yang nantinya muncul dapat diantisipasi dengan baik dan tepat sasaran.
Pendugaan jumlah penduduk dalam suatu daerah termasuk di Kabupaten
Manokwari dapat dilakukan dengan menggunakan model matematika. Secara
umum terdapat dua buah model pertumbuhan populasi yaitu Model Eksponensial
dan Logistik. Perbedaan dari kedua model tersebut adalah pada model
eksponensial pendugaan pertumbuhan populasinya didasarkan pada sumber daya
dan wilayah yang tak terbatas, sedangkan pada model logistik pendugaan
populasinya bergantung pada kerapatan populasinya.
1.2 Rumusan Masalah
Jumlah penduduk Kabupaten Manokwari yang semakin meningkat pada
beberapa tahun belakangan akan menimbulkan banyak permasalahan jika tidak
dapat diantisipasi dengan baik. Sehingga diperlukan suatu model pertumbuhan
penduduk yang tepat untuk pendugaan jumlah penduduk di Kabupaten
Manokwari sehingga permasalahan yang nantinya muncul dapat ditanggulangi
dengan baik, benar dan tepat sasaran.
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan
1. Menentukan model pertumbuhan penduduk Kabupaten Manokwari.
2. Menerapkan model pertumbuhan dalam pendugaan besarnya jumlah penduduk
Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat pada beberapa tahun mendatang.
II LANDASAN TEORI
2.1 Populasi
Populasi merupakan kumpulan tumbuhan, hewan, ataupun organisme lain
dari spesies yang sama yang hidup secara bersama dan melakukan proses
berkembang biak. Sedangkan proses berkembang biak merupakan kemampuan
dari suatu individu atau organisme untuk melakukan reproduksi dalam rangka
mempertahankan keturunannya. Suatu populasi dapat mengalami perkembangan
dengan baik jika memiliki persediaan pangan yang cukup dan luasan wilayah
yang memadai. Populasi juga dapat mengalami suatu perubahan, baik perubahan
dalam hal bertambah jumlah populasinya ataupun sebaliknya mengalami
penurunan jumlah populasinya. Terdapat beberapa faktor utama yang
mempengaruhi perubahan dalam populasi penduduk yaitu kelahiran, kematian,
imigrasi dan emigrasi (Nicholas J. Gotelli, 1995).
2.2 Model Pertumbuhan Populasi
Menurut Nicholas J. Gotelli tahun 1995, setidaknya ada dua bentuk model
matematika yang dapat kita gunakan untuk menghitung pertumbuhan populasi
pada suatu tempat yaitu Model Eksponensial dan Model Logistik. Perbedaan
kedua model tersebut adalah Model Eksponensial digunakan jika semua
kebutuhan untuk hidup tersedia dengan baik sehingga pertumbuhan pada suatu
wilayah menjadi tak terbatas. Sedangkan Model Logistik digunakan jika luasan
wilayah dan kebutuhan yang diperlukan dalam pertumbuhan populasi terbatas
jumlahnya.
2.2.1 Model Eksponensial
Menurut Nicholas J. Gotelli tahun 1995, terdapat beberapa asumsi yang
digunakan dalam pendugaan pertumbuhan penduduk secara eksponensial yaitu:
1. Laju kelahiran dan kematian konstan.
2. Tidak ada struktur genetik.
3. Tidak ada struktur perbedaan umur dan ukuran.
4. Tidak ada waktu tunda.
Misalkan N menunjukkan ukuran dari suatu populasi dan t menunjukkan
waktu maka Nt merupakan jumlah individu dalam suatu populasi pada waktu t.
Sedangkan ukuran populasi pada satu satuan waktu berikutnya dinotasikan dengan
Nt+1 adalah
EDIBNN tt 1 . (2.1)
Jika kedua ruas pada persamaan (2.1) dikurangi dengan Nt, maka diperoleh
EDIBNN tt 1
atau
EDIBN . (2.2)
dengan B adalah jumlah kelahiran
D adalah jumlah kematian
I jumlah individu yang masuk ke dalam populasi
E jumlah individu yang keluar populasi
Nt+1 adalah perubahan populasi satu satuan waktu berikutnya
N adalah perubahan ukuran populasi dari waktu t ke t + 1.
Jika diasumsikan ukuran populasi hanya dipengaruhi oleh jumlah kelahiran
dan jumlah kematian, maka persamaan (2.2) menjadi
N = DB (Bentuk Diskrit). (2.3)
Jika perubahan populasi terjadi dalam selang waktu yang sangat kecil, maka
pertumbuhan penduduk dapat diasumsikan kontinu, sehingga pertumbuhan
populasi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan diferensial
DBdt
dN. (2.4)
Besarnya jumlah kelahiran dan jumlah kematian sangat bergantung pada
laju kelahiran (b) dan laju kematian (d) yaitu
bNB dan dND (2.5)
sehingga persamaan (2.4) dapat ditulis sebagai berikut :
dNbNdt
dN. (2.6)
atau
Ndbdt
dN)( . (2.7)
Jika rdb , dengan r adalah laju pertumbuhan intrinsik, maka diperoleh
rNdt
dN (2.8)
atau
rdtN
dN. (2.9)
Untuk menduga besarnya populasi pada saat tertentu pada persamaan (2.9)
diintegralkan kedua ruasnya, sehingga diperoleh
21ln crtcN (2.10)
atau
12ln ccrtN
Crt . (2.11)
sehingga diperoleh
CrtetN )(
atau
Crt eetN .)( . (2.12)
Dengan memasukkan syarat awal 00 NN ke persamaan (2.12), diperoleh
0)0( NeN C (2.13)
Sehingga persamaan (2.12) dapat ditulis sebagai berikut:
rt
t eNN 0 (2.14)
Persamaan (2.14) kemudian disebut sebagai Model Eksponensial pertumbuhan
populasi. Nilai r dapat diperoleh dari persamaan (2.14), yaitu
tN
Nr t /ln
0
2.2.2 Model Logistik
Menurut Nicholas J. Gotteli tahun 1995, Model Logistik digunakan karena
pada kenyataan di alam bahwa besar kecilnya populasi bergantung pada
kerapatannya, sehingga laju kelahiran dan laju kematian tidak konstan. Terdapat
dua asumsi yang digunakan dalam Model Logistik, yaitu:
1. Tidak ada struktur genetik.
2. Tidak ada struktur perbedaan umur dan ukuran.
3. Tidak ada waktu tunda.
4. Memiliki kapasitas tampung yang konstan.
5. Kepadatan penduduknya linear dan saling berkaitan.
Jika diasumsikan bahwa tingginya kerapatan suatu populasi akan
menurunkan laju kelahiran secara linear dan meningkatkan laju kematian secara
linear pula, maka model linear untuk kedua model ini adalah
aNbb 0 (2.15)
dan
cNdd 0 . (2.16)
Jika dbr maka diperoleh
Ncadbr )()( 00 . (2.17)
Jika persamaan (2.17) disubstitusi ke dalam persamaan (2.8), maka diperoleh
NNcadbdt
dN)(00 . (2.18)
Persamaan (2.18) ekuivalen dengan
NNcadbdb
db
dt
dN00
00
00
)(
)(.
NNdb
ca
db
dbdb
0000
0000 )(
Ndb
carN
00
1 (2.19)
atau
N
ca
dbrN
dt
dN
00
11 . (2.20)
Besaran ca
db 00 adalah kapasitas tampung (K) yaitu batas maksimal lingkungan
tempat tinggal masyarakat dapat menampung dengan baik jumlah populasi yang
ada (Gotelli, 1995). Sehingga persamaan (2.20), menjadi
K
NrN
dt
dN1 . (2.21)
Jika persamaan (2.21) disederhanakan, maka diperoleh
K
rNKrN
dt
dN 2
atau
K
NKNr
dt
dN 2
(2.22)
Dengan menggunakan metode pemisahan variabel, persamaan (2.22) dapat
diselesaikan sebagai berikut:
rdtNKN
dNK
2 (2.23)
Jika kedua ruas pada persamaan (2.23) diintegralkan , maka diperoleh
rdtNKN
dNK (2.24)
Karena integran pada ruas kiri dari persamaan (2.24) berupa fungsi rasional,
sehingga dapat dibentuk sebagai berikut:
NK
B
N
A
NKN )(
1
atau
NKN
NBNKA
NKN )(
1 (2.25)
Sehingga diperoleh:
BNNKA1 (2.26)
Dengan mensubstitusi N = 0 dan N = K, diperoleh nilai K
BA1
Jadi persamaan (2.25) dapat ditulis sebagai
NK
K
N
K
NKN
11
)(
1
atau
)(
1
NKN NKNK
111 (2.27)
Sehingga
dtrdNNK
dNNK
KNKN
dNK
111. (2.28)
Jadi persamaan (2.24) dapat ditulis menjadi
dtrdNNK
dNNK
K111
. (2.29)
Hasil pengintegralan dari persamaan (2.29) adalah sebagai berikut:
CrtNKN lnln (2.30)
Dengan menggunakan sifat penjumlahan dan pengurangan pada logarima natural
(ln), persamaan (2.30) dapat ditulis sebagai berikut:
CrtNK
Nln (2.31)
Jika kedua ruas pada persamaan (2.31) dieksponensial, maka diperoleh
CrteNK
N (2.32)
Kedua ruas pada persamaan (2.32) dikalikan dengan (K – N), sehingga diperoleh
NKeeN Crt .
CrtCrt eNeeKe .. (2.33)
atau
CrtCrt eKeeeN ..1 (2.34)
Kedua ruas pada persamaan (2.34) dibagi dengan Crt ee .1 , sehingga diperoleh
Crt
Crt
ee
eKeN
.1
.
atau dapat pula ditulis
Crt
Crt
ee
eKetN
.1
. (2.35)
Jika diambil t = 0 sebagai syarat awal, maka diperoleh
Cr
Cr
ee
eKeN
.1
.0
0.
0.
atau
C
C
e
KeNN
10 0 (2.36)
Jika kedua ruas pada persamaan (2.36) dikali dengan 1+eC, maka diperoleh
CC KeeN 10 (2.37)
Dengan menggunakan sifat distributif pada penjumlahan, persamaan (2.37) dapat
pula ditulis
CC KeeNN 00 (2.38)
Kedua ruas dikurangi dengan CeN 0 , diperoleh
CC eNKeN 00
atau
CeNKN 00 (2.39)
Sehingga diperoleh
0
0
NK
NeC
(2.40)
Dengan mensubstitusi nilai eC pada persamaan (2.40) ke persamaan (2.35), maka
diperoleh
NK
Ne
NK
NKe
tNrt
rt
0
0
.1
.
(2.41)
Jika penyebut dan pembilang pada persamaan (2.41) dikalikan dengan
rteN
NK
0
0, maka diperoleh
10
rteN
NK
KtN
Atau dapat pula ditulis
rt
t
eN
NK
KN
0
01
(2.42)
Persamaan (2.42) kemudian disebut sebagai Model Logistik pertumbuhan
populasi.
III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-November 2008. Pengambilan
data dilakukan di Badan Pusat Statistik Kabupaten Manokwari dan Dinas
Kependudukan, Catatan Sipil, dan Keluarga Berencana Kabupaten Manokwari.
Sedangkan untuk pengolahan data, dilakukan di Laboratorium Matematika dan
Statistika F-MIPA UNIPA Kabupaten Manokwari
3.2 Metode Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling dan
dilaksanakan pada minggu pertama bulan Juni tahun 2008. Data yang digunakan
pada penelitian ini berasal dari dua instansi pemerintahan yang terkait yaitu Badan
Pusat Statistik Kabupaten Manokwari, Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, dan
Keluarga Berencana Kabupaten Manokwari.
3.3 Analisis Data
Data yang telah diperoleh langsung dimasukkan ke dalam model yang telah
tersedia (Model Eksponensial dan Logistik). Sedangkan untuk analisis data
digunakan program Microsoft Excell. Perubahan jumlah penduduk ditampilkan
dalam bentuk tabel dan grafik. Analisis data dilakukan dengan memperhatikan
tabel maupun grafik yang ada tersebut.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Jumlah Kelahiran, Jumlah Kematian, dan Jumlah Penduduk di
Kabupaten Manokwari
Data tentang jumlah kelahiran dan kematian di Kabupaten Manokwari yang
diperoleh dari Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, dan Keluarga Berencana
Kabupaten Manokwari disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Jumlah kelahiran dan kematian di Kabupaten Manokwari Tahun
2003-2007
Tahun Kelahiran Istimewa (B)
(jiwa)
Kematian (D)
(jiwa)
2003 325 Tidak ada data
2004 232 137
2005 270 124
2006 287 170
2007 310 1030
Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Manokwari, 2008
Keterangan
Angka kelahiran pada Tabel 4.1 diperoleh atas dasar pelaporan atau pembuatan
akta kelahiran seseorang.
Kelahiran istimewa artinya proses kelahiran yang baru terjadi dan langsung
dilaporkan atau dibuat akta kelahirannya. Sehingga kelahiran ini datanya lebih
valid untuk digunakan (jarak waktu pembuatan akta 0-7 tahun).
Pada penelitian ini diperlukan juga jumlah Imigrasi dan Emigrasi yang
terjadi di Kabupaten Manokwari, akan tetapi karena data yang dibutuhkan tidak
tersimpan dengan baik pada instansi yang terkait maka data yang diperlukan
tersebut tidak dapat digunakan. Padahal jika dilihat dari kondisi yang
sesungguhnya, jumlah Imigrasi merupakan faktor utama yang sangat berpengaruh
terhadap peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Manokwari.
Pada Tabel 4.1, dapat dikatakan bahwa jumlah kelahiran cenderung
mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan jumlah kelahiran tertinggi terjadi
pada tahun 2003 sebesar 325 jiwa dan jumlah terkecil sebesar 232 jiwa yang
terjadi pada tahun 2004, dengan rata-rata peningkatan jumlah kelahiran sebesar
284 jiwa pertahun. Sedangkan jumlah kematian juga cenderung mengalami
peningkatan, dengan jumlah kematian tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar
1.030 jiwa dan terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar 124 jiwa. Selain itu,
diperoleh pula rata-rata jumlah kematian di Kabupaten Manokwari sebesar 365
jiwa pertahun.
Data tentang jumlah penduduk di Kabupaten Manokwari tahun 2000 sampai
tahun 2006 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) disajikan pada Tabel
4.2.
Tabel 4. 2 Jumlah Penduduk Kabupaten Manokwari Tahun 2000-2006
Tahun Jumlah (jiwa)
2000 131.356
2001 135.554
2002 139.751
2003 143.949
2004 150.110
2005 157.280
2006 166.322
Badan Pusat Statistik Kabupaten Manokwari, 2007
Pada Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di Kabupaten
Manokwari memiliki kecenderungan untuk terus meningkat. Jumlah penduduk di
Kabupaten Manokwari tertinggi terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 166.322
jiwa dan jumlah penduduk terendah pada tahun 2000 yang hanya mencapai
131.356 jiwa. Dalam kurun waktu 2001 sampai dengan 2003 jumlah penduduk
Kabupaten Manokwari mengalami peningkatan, dengan rata-rata peningkatan
sebesar 4.197 jiwa pertahun dan terjadi lonjakan jumlah penduduk yang cukup
besar pada kurun waktu 2004 sampai 2006 yang mengalami peningkatan dengan
rata-rata sebesar 7.457 jiwa pertahun.
Peningkatan jumlah penduduk tersebut dapat dilihat dengan jelas pada Gambar
4.1.
Gambar 4.1 Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Manokwari tahun 2000-2006
4.2 Laju Kelahiran (b), Laju Kematian (d) dan Laju Pertumbuhan Intrinsik
(r), dan Kapasitas Tampung (K)
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 dapat diperoleh besarnya
laju kelahiran (b), laju kematian (d) dan besarnya laju pertumbuhan intrinsik (r)
yang disajikan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data besarnya laju kelahiran, laju kematian, dan laju pertumbuhan
penduduk
Tahun N
(jiwa)
B
(jiwa)
D
(jiwa)
Laju kelahiran
(b = B/N)
Laju kematian
(d = D/N)
Laju
pertumbuhan
(r = b – d)
2000 131.356 - - - - -
2001 135.554 - - - - -
2002 139.751 - - - - -
2003 143.949 325 - - - -
2004 150.110 232 137 0,00154553 0,00091266 0,00063287
2005 157.280 270 124 0,00171668 0,0007884 0,00092828
2006 166.322 287 170 0,00172557 0,00102211 0,00070346
2007 Blm ada 310 1030 - - -
Jumlah Penduduk Kabupaten Manokwari Tahun
2000 - 2006
0
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
180.000
1998 2000 2002 2004 2006 2008
Tahun
Jum
lah
Pen
du
du
k
Jumlah (jiwa)
Untuk keperluan penentuan besarnya jumlah penduduk Kabupaten
Manokwari berdasarkan model eksponensial dan model logistik, maka akan
digunakan tiga nilai r yaitu
1. Nilai r1 diperoleh dari data dua tahun pertama (tahun 2000 dengan 2001)
dengan perhitungan sebagai berikut :
t = 2001 – 2000 = 1 tahun
Nt = N2001 = 135.554 jiwa
N0 = N2000 = 131.356 jiwa.
Selanjutnya jika nilai-nilai tersebut disubstitusi ke dalam persamaan (2.15)
maka diproleh
r = ln (135.554/131.356)/1 tahun
r1 = 0.031498667 individu/tahun.
2. Nilai r rata-rata (r2) diperoleh dengan proses yang sama dengan r1, akan
tetapi nilai r yang diambil merupakan rata-rata dari tahun 2000 sampai tahun
2006, dan diperoleh nilai r sebesar 0.033625941 individu/tahun.
3. Berdasarkan Tabel 4.3, diperoleh besarnya rata-rata laju kelahiran dari tahun
2004 sampai tahun 2006 yang terjadi di Kabupaten Manokwari adalah
0,00166 jiwa/tahun dan rata-rata laju kematian dari tahun 2004 sampai tahun
2007 sebesar 0,0009077 jiwa/tahun, sehingga jika jumlah penduduk yang
masuk ke Kabupaten Manokwari (I) dan jumlah penduduk yang keluar (E)
diabaikan, maka diperoleh
r3 = b – d
r3 = 0,00075487 jiwa/tahun.
Proses perhitungan ketiga nilai r dapat dilihat pada Lampiran 1.
Besarnya Kapasitas Tampung (K) diperoleh dari luas Kabupaten
Manokwari keseluruhan dikurangi dengan luas beberapa lahan yang tidak dapat
dijadikan sebagai tempat tinggal kemudian dikalikan dengan 1 jiwa/10 m2
(Badan
Pusat Statistika, 2008).
Jika diketahui luas total beberapa lahan yang tidak dapat dijadikan tempat
tinggal di Kabupaten Manokwari adalah 13736,93 km2, dengan rincian sebagai
berikut :
Luas Hutan Lindung : 4.408,62 km2
Luas jalan Kabupaten : 9.276 km2
Luas Lahan Pertanian : 43,26 km2
Luas Lahan Perkebunan : 9,17 km2
maka diperoleh besarnya kapasitas tampung adalah
K = Luas Kab. Manokwari – Luas total lahan x 1 jiwa/10 m2
= 14.488,5 km2
– 13.736,5 km2 x 1 jiwa/10 m
2
= 7.115.700 jiwa.
4.3 Penentuan Model Terbaik
Secara keseluruhan terdapat tiga nilai r (r1 = 0,031498667, r2 = 0,033625941
dan r3 = 0.00075487) yang akan digunakan untuk melakukan pendugaan jumlah
penduduk di Kabupaten Manokwari pada tahun 2000 sampai tahun 2006 dengan
menggunakan model eksponensial dan model logistik. Hasil yang diperoleh
kemudian akan dibandingkan dengan data jumlah penduduk dari Badan Pusat
Statistik (BPS) Kabupaten Manokwari. Model terbaik adalah model yang
menghasilkan data-data yang ’cukup dekat’ (galat terkecil) dengan data
sebenarnya, atau jika ditampilkan dalam bentuk grafik maka model terbaik adalah
model yang grafiknya paling mirip dengan grafik yang dihasilkan dari data BPS.
Model terbaik yang diperoleh akan digunakan untuk menduga jumlah penduduk
di Kabupaten Manokwari pada beberapa tahun mendatang.
Hasil perhitungan jumlah penduduk di Kabupaten Manokwari berdasarkan
model eksponensial dan model logistik untuk ketiga nilai r dapat dilihat pada
Tabel 4.4. (proses perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 2)
Tabel 4.4 Hasil perhitungan jumlah penduduk di Kabupaten Manokwari
berdasarkan model eksponensial dan model logistik
Tahun Jumlah
penduduk
Untuk r1 = 0.031498667 Untuk r2 = 0.033625941 Untuk r3 = 0.00075487
Model
Eksponensial
Model
Logistik
Model
Eksponensial
Model
Logistik
Model
Eksponensial
Model
Logistik
2000 131.356 131.356 131.356 131.356 131.356 131.356 131.356
2001 135.554 135.557 135.477 135.845 135.760 131.455 131.453
2002 139.751 139.893 139.725 140.489 140.309 131.554 131.550
2003 143.949 144.367 144.104 145.291 145.007 131.653 131.648
2004 150.110 148.985 148.616 150.257 149.859 131.753 131.745
2005 157.280 153.750 153.267 155.393 156.407 131.852 131.384
2006 166.322 158.668 158.061 160.705 160.045 131.952 131.940
Dari Tabel 4.4, semua hasil perhitungan jumlah penduduk baik data dari
BPS maupun hasil pendugaan berdasarkan model eksponensial dan logistik
dengan tiga nilai r yang berbeda menunjukkan adanya peningkatan jumlah
penduduk dari tahun ke tahun. Perhitungan jumlah penduduk berdasarkan model
eksponensial dengan r1 pada dua tahun pertama menunjukkan hasil perhitungan
yang hampir sama dengan data jumlah penduduk dari BPS, sedangkan pada tahun
ketiga perhitungan jumlah penduduknya telah melewati jumlah data penduduk
dari BPS dan pada tiga tahun terakhir jumlah penduduknya berada dibawah data
BPS. Model Eksponensial dengan r2 menunjukkan data jumlah penduduk yang
hampir sama dengan r1, tetapi jumlah penduduk dengan r2 menunjukkan angka
yang lebih dekat dengan data BPS. Namun pada tahun 2004 sampai tahun 2006,
model eksponensial dengan r2 menunjukkan hasil yang lebih dekat dengan data
sebenarnya (data BPS). Model eksponensial dengan r3, walaupun menunjukkan
hasil perhitungan jumlah penduduk yang cenderung meningkat akan tetapi nilai
yang dihasilkan masih jauh dari data sebenarnya. Hal ini disebabkan karena
perhitungan pendugaan jumlah penduduk untuk model ini belum termasuk pada
banyaknya migrasi yang terjadi yang merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi jumlah penduduk di Kabupaten Manokwari.
Beda halnya dengan Model Eksponensial, Model Logistik untuk nilai semua nlai r
memiliki hasil perhitungan yang jauh dari data yang diperoleh dari BPS. Hal ini
disebabkan oleh jumlah penduduk yang masih jauh dibawah kapasitas tampung
Kabupaten Manokwari. Sehingga dapat dikatakan bahwa Model Eksponensial
merupakan model yang lebih tepat dan cocok digunakan untuk menduga jumlah
penduduk di Kabupaten Manokwari pada saat ini.
Jika ditampilkan dalam bentuk grafik, maka grafik dari model eksponensial
dengan nilai-nilai r1, r2 dan r3 serta grafik model logistik dengan nilai r2 yang
digunakan dapat terlihat dengan jelas kemiripannya dengan grafik data jumlah
penduduk yang diperoleh dari BPS. Grafik jumlah penduduk Kabupaten
Manokwari berdasarkan Model Eksponensial, Logistik dan Data BPS dapat dilihat
pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Grafik Jumlah Penduduk di Kabupaten Manokwari berdasarkan data BPS,
model Eksponensial untuk ketiga nilai r dan model logistik untuk r3
Pada Gambar 4.2, terlihat jelas bahwa grafik yang paling dekat dengan
grafik jumlah penduduk dari data BPS adalah grafik untuk model eksponensial
dengan r2. Sedangkan grafik model eksponensial dengan r3 masih jauh dari
Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Model
Eksponensial, Logistik dan Data BPS
0
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
180.000
1998 2000 2002 2004 2006 2008
Tahun
Jumlah
Penduduk
Jumlah penduduk
(BPS)
Untuk r1 = 0.031498667 Model Eksponensial
Untuk r2 = 0.033625941 Model Eksponensial
Untuk r3 = 0.00075487 Model Eksponensial
Untuk r3 = 0.00075487 Model Logistik
grafik jumlah penduduk dari data BPS. Jadi model terbaik adalah Model
Eksponensial untuk nilai r = 0.033625941, atau dapat pula ditulis
Nt = 131.356 . e 0.033625941t
(4.1)
Model ini kemudian akan digunakan untuk melakukan pendugaan jumlah
penduduk di Kabupaten Manokwari pada beberapa tahun mendatang.
4.4 Penerapan Model Matematika dalam Pendugaan Jumlah Penduduk di
Kabupaten Manokwari pada Beberapa Tahun Mendatang.
Jika model eksponensial Nt = 131.356 e 0,033625941t
digunakan untuk
melakukan pendugaan jumlah penduduk Kabupaten Manokwari pada tahun 2010,
2015, 2020, 2025, 2030 dan 2035 (proses perhitungan dapat dilihat pada
Lampiran 3) dengan mensubstitusi nilai t kedalam Model Eksponensial tersebut
dengan nilai t (waktu) merupakan selisih waktu (dalam tahun) antara tahun
perhitungan jumlah penduduk mula-mula dengan tahun yang akan diduga jumlah
penduduknya, maka diperoleh hasil pendugaan jumlah penduduk Kabupaten
Manokwari beberapa tahun mendatang yang dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Kabupaten Manokwari Beberapa Tahun Mendatang
Berdasarkan Model Eksponensial Nt = 131.356 . e 0.033625941t
Tahun Jumlah Penduduk
(jiwa)
2010 183.830
2015 217.470
2020 257.266
2025 304.345
2030 360.039
2035 425.925
Hasil perhitungan dengan model terbaik seperti yang terlihat pada Tabel 4.5
menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Manokwari akan terus
mengalami peningkatan yang signifikan. Kondisi tersebut akan berdampak pada
kepadatan penduduk yang juga akan terus bertambah. Lebih jelasnya, grafik
peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Manokwari pada beberapa tahun yang
akan datang dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Grafik Pendugaan Jumlah penduduk Kab. Manokwari pada beberapa tahun
mendatang berdasarkan Model Eksponensial Nt = 131.356. e 0.033625941t
Pada Gambar 4.3, dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah penduduk
di Kabupaten Manokwari akan terus meningkat pada tahun-tahun yang akan
datang hingga daya dukung lingkungan tidak memadai lagi. Kontrol dari
pemerintah sangat diharapkan, sehingga jika terjadi lonjakan penduduk pada
tahun-tahun yang akan datang, maka pemerintah daerah sudah dapat
mengendalikan dan mengatasi permasalahan-permasalahan sosial yang muncul.
050
100150200250300350400450
2000 2010 2020 2030 2040
Jum
lah
Pe
nd
ud
uk
(rib
u ji
wa)
Tahun
Grafik Pendugaan Jumlah Penduduk pada Beberapa Tahun Mendatang
Jumlah Penduduk (jiwa)
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Model eksponensial lebih baik untuk digunakan dalam melakukan pendugaan
jumlah penduduk di Kabupaten Manokwari.
2. Model Eksponensial Nt = 131.356 . e 0.033625941t
merupakan model terbaik
yang digunakan untuk menduga jumlah penduduk di Kabupaten Manokwari
pada beberapa tahun mendatang.
5.2 Saran
Keakuratan dan ketepatan dalam proses pendugaan jumlah penduduk
sangatlah tergantung pada kelengkapan dan keakuratan data yang tersedia. Oleh
sebab itu, sangat diharapkan kepada Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan
Keluarga Berencana Kabupaten Manokwari agar dapat melakukan perbaikan
pada sistem pendataan maupun penyimpanan data sehingga dapat menunjang
berbagai keperluan dan kegiatan pada masa yang akan datang.
VI DAFTAR PUSTAKA
[BPS], Badan Pusat Statistik, 2007, Manokwari Dalam Angka.
KabupatenManokwari.
[BPS], Badan Pusat Statistik, 2008, Manokwari Dalam Angka. Kabupaten
Manokwari.
Belinda B. and Furford G. R., 2002, Mathematical Modelling with Case Studies:
A Differensial Equation Approach Using Maple. London and New
York.
Data Statistik Indonesia, 2006, Pertumbuhan Penduduk Dunia.
http://www. datastatistik — Indonesia. corn. (21 November 2007)
Erlich R. Paul, 1981, Ledakan Penduduk (terjemahan). Gramedia. Jakarta
Gotelli N. J., 1995, A Primer of Ecology. Sinour Associates, Inc University of
Vermont. USA.
[PPU], Portal Pendidikan Utusan, 2002, Dinamika penduduk dan Implikasinya.
http://www.tutor.com.my/tutor/arkib. (2002)
Lampiran 1. Penentuan Nilai r
A. Perhitungan besarnya nilai r1 dari data 2 tahun pertama (2000 dan 2001)
Diketahui N2000 = 131.356 jiwa Ditanya : r = …?
N2001 = 135.554 jiwa
t = 1
Penyelesaian: N1 = N0.e rt
135.554 = 131.356*er .1
r1 = 0,031498667
e r = 135.554/131.356
r = ln (1,032)
B. Akan ditentukan nilai r rata-rata dari data jumlah penduduk BPS (r2)
Diketahui N2000 = 131.356 jiwa t = 1
N2001 = 135.554 jiwa Ditanya : r = …?
Penyelesaian: N2001 = N2000.e rt
135.554 = 131.356*er.1
r = 0,031498667
e r = 135.554/131.356
r = ln (1,032)
Diketahui N2000 = 131.356 jiwa t = 2
N2002 = 139.751 jiwa Ditanya : r = …?
Penyelesaian: N2002 = N2000.e rt
139.751 = 131.356*e2r
r = 0,031017695
e 2r
= 135.554/131.356
2r = ln (1,064)
Diketahui N2000 = 131.356 jiwa t = 3
N2003 = 143.949 jiwa Ditanya : r = …?
Penyelesaian: N2003 = N2000.e rt
143.949 = 131.356*e3r
r = 0,030515958
e 3r
= 143.949/131.356
3r = ln (1,959)
Diketahui N2000 = 131.356 jiwa t = 4
N2004 = 150.110 jiwa Ditanya : r = …?
Penyelesaian: N2004 = N0.e rt
150.110 = 131.356*e4r
r = 0,033364291
e 4r
= 150.110/131.356
4r = ln (1,143)
Diketahui N2000 = 131.356 jiwa t = 5
N2005 = 157.280 jiwa Ditanya : r = …?
Penyelesaian: N2005 = N2000.e rt
157.280 = 131.356*e5r
r = 0,036023292
e 5r
= 157.280/131.356
5r = ln (1,197)
Diketahui N2000 = 131.356 jiwa t = 6
N2006 = 166.322 jiwa Ditanya : r = …?
Penyelesaian: N2006 = N0.e rt
166.322 = 131.356*e6r
r = 0,039335745
e 6r
= 166.322/131.356
6r = ln (1,266)
Sehingga diperoleh r rata-rata (r2) adalah sebesar 0,033625941
C. Penentuan nilai r rata-rata (r3) berdasarkan angka kelahiran dan
kematian di Kabupaten Manokwari
Berdasarkan Tabel (4.3),terdapat tiga nilai r sebagai berikut:
r2004 = 0.00063287
r2005 = 0.00092828
r2006 = 0.00070346
Sehingga diperoleh nilai r rata-rata (r3) sebesar 0,00075487
Lampiran 2. Perhitungan jumlah penduduk Kabupaten Manokwari berdasarkan
model eksponensial dan logistik untuk ketiga nilai r
1. Untuk r1 = 0,031498667
A. Model Eksponensial
Rumus : rt
t eNN 0
Jika diketahui r = 0,031498667, N0 = N2000 = 131.356 jiwa
a. untuk t = 1
rt
t eNN 0
rteNN 02001
= 131.356 jiwa (2,717) 0,031498667*1
= 135.557 jiwa
b. untuk t = 2
rt
t eNN 0
rteNN 02002
= 131.356 jiwa (2,717) 0,031498667*2
= 139.893 jiwa
c. untuk t = 3
rt
t eNN 0
rteNN 02003
= 131.356 jiwa (2,717) 0,031498667*3
= 144.367 jiwa
d. untuk t = 4
rt
t eNN 0
rteNN 02004
= 131.356 jiwa (2,717) 0,031498667*4
= 148.985 jiwa
e. untuk t = 5
rt
t eNN 0
rteNN 02005
= 131.356 jiwa (2,717) 0,031498667*5
= 153.750 jiwa
f. untuk t = 6
rt
t eNN 0
rteNN 02006
= 131.356 jiwa (2,717) 0,031498667*6
= 158.668 jiwa
B. Model Logistik
Rumus : rt
t
eN
NK
KN
0
01
Jika diketahui N0 = 131.356 jiwa
K = 7.115.700 jiwa
r = 0,031498667
maka rt
t
eN
NK
KN
0
01
N2001 = 031498667,0)717,2(17,531
700.115.7
= 52330654,52
700.115.7 = 135.477 jiwa
N2002 = 2*031498667,0)717,2(17,531
700.115.7
= 92646269,50
700.115.7 = 139.725 jiwa
N2003 = 3*031498667,0)717,2(17,531
700.115.7
= 37892078,49
700.115.7 = 144.104 jiwa
N2004 = 4*031498667,0)717,2(17,531
700.115.7
= 87977068,47
700.115.7 = 148.616 jiwa
N2005 = 5*031498667,0)717,2(17,531
700.115.7
= 42682378,46
700.115.7 = 153.267 jiwa
N2006 = 6*031498667,0)717,2(17,531
700.115.7
= 01869531,45
700.115.7 = 158.061 jiwa
2. Untuk r2 = 0.033625941
A. Model Eksponensial
Rumus : rt
t eNN 0
Jika diketahui r = 0,033625941, N0 = N2000 = 131.356 jiwa
a. untuk t = 1
rt
t eNN 0
rteNN 02001
= 131.356 jiwa (2,717) 0,033625941*1
= 135.845 jiwa
b. untuk t = 2
rt
t eNN 0
rteNN 02002
= 131.356 jiwa (2,717) 0,033625941*2
= 140.489 jiwa
c. untuk t = 3
rt
t eNN 0
rteNN 02003
= 131.356 jiwa (2,717) 0,033625941*3
= 145.291 jiwa
d. untuk t = 4
rt
t eNN 0
rteNN 02004
= 131.356 jiwa (2,717) 0,033625941*4
= 150.257 jiwa
e. untuk t = 5
rt
t eNN 0
rteNN 02005
= 131.356 jiwa (2,717) 0,033625941*5
= 155.393 jiwa
f. untuk t = 6
rt
t eNN 0
rteNN 02006
= 131.356 jiwa (2,717) 0,033625941*6
= 160.705 jiwa
B. Model Logistik
Rumus : rt
t
eN
NK
KN
0
01
Jika diketahui N0 = 131.356 jiwa
K = 7.115.700 jiwa
r = 0,033625941
maka rt
t
eN
NK
KN
0
01
N2001 = 10,03362594)717,2(17,531
700.115.7
= 4138185,52
700.115.7 = 135.760 jiwa
N2002 = 2*10,03362594)717,2(17,531
700.115.7
= 71449444,50
700.115.7 = 140.309 jiwa
N2003 = 3*10,03362594)717,2(17,531
700.115.7
= 07142414,49
700.115.7 = 145.007 jiwa
N2004 = 4*10,03362594)717,2(17,531
700.115.7
= 48263368,47
700.115.7 = 149.859 jiwa
N2005 = 5*10,03362594)717,2(17,531
700.115.7
= 49476686,45
700.115.7 = 156.407 jiwa
N2006 = 6*10,03362594)717,2(17,531
700.115.7
= 46062045,44
700.115.7 = 160.045 jiwa
3. Untuk r3 = 0.00075487
A. Model Eksponensial
Rumus : rt
t eNN 0
Jika diketahui r = 0,00075487, N0 = N2000 = 131.356 jiwa
a. untuk t = 1
rt
t eNN 0
rteNN 02001
= 131.356 jiwa (2,717) 0,00075487*1
= 131.455 jiwa
b. untuk t = 2
rt
t eNN 0
rteNN 02002
= 131.356 jiwa (2,717) 0,00075487*2
= 131.554 jiwa
c. untuk t = 3
rt
t eNN 0
rteNN 02003
= 131.356 jiwa (2,717) 0,00075487*3
= 131.653 jiwa
d. untuk t = 4
rt
t eNN 0
rteNN 02004
= 131.356 jiwa (2,717) 0,00075487*4
= 131.753 jiwa
e. untuk t = 5
rt
t eNN 0
rteNN 02005
= 131.356 jiwa (2,717) 0,00075487*5
= 131.852 jiwa
f. untuk t = 6
rt
t eNN 0
rteNN 02006
= 131.356 jiwa (2,717) 0,00075487*6
= 131.952 jiwa
B. Model Logistik
Rumus : rt
t
eN
NK
KN
0
01
Jika diketahui N0 = 131.356 jiwa
K = 7.115.700 jiwa
r = 0,00075487
maka rt
t
eN
NK
KN
0
01
N2001 = 0,00075487)717,2(17,531
700.115.7
= 13113432,54
700.115.7 = 131.453 jiwa
N2002 = 2*0,00075487)717,2(17,531
700.115.7
= 09122007,54
700.115.7 = 131.550 jiwa
N2003 = 3*0,00075487)717,2(17,531
700.115.7
= 05095406,54
700.115.7 = 131.648 jiwa
N2004 = 4*0,00075487)717,2(17,531
700.115.7
= 01115792,54
700.115.7 = 131.745 jiwa
N2005 = 5*0,00075487)717,2(17,531
700.115.7
= 97469545,53
700.115.7 = 131.834 jiwa
N2006 = 6*0,00075487)717,2(17,531
700.115.7
= 93133242,53
700.115.7 = 131.940 jiwa
Lampiran 3. Pendugaan jumlah penduduk Kabupaten Manokwari pada beberapa
tahun mendatang
Model yang digunakan:
Nt = 131.356 . e 0.033625941t
Diketahui r = 0,033625941 N0 = 131.356 jiwa
1. Nt = 131.356 * e0.033625941*t
N2010 = 131.356* (2,717) 0,033625941*10
= 131.356 * (2,717)0.33625941
N2010 = 183.830 jiwa
2. Nt = N0 * ert
N2015 = 131.356 * (2,717) 0,033625941*15
= 131.356* (2,717)0,504389115
N2015 = 217.470 jiwa
3. Nt = N0 * ert
N2020 = 131.356 * (2,717) 0,033625941*20
= 131.356 * (2,717)0,67251882
N2020 = 257.266 jiwa
4. Nt = N0 * ert
N2025 = 131.356 * (2,717) 0,033625941*25
= 131.356 * (2,717)0,8406485
N2025 = 304.345 jiwa
5. Nt = N0 * ert
N2030 = 131.356 * (2,717) 0,033625941*30
= 131.356 * (2,717)1,00877823
N2030 = 360.039 jiwa
6. Nt = N0 * ert
N2035 = 131.356 * (2,717) 0,033625941*35
= 131.356 * (2,717)1,1769079
N2035 = 425.925 jiwa