its master 13115 paper

Upload: fitra-dothackers

Post on 26-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 ITS Master 13115 Paper

    1/7

    EnhancementCitra Sidik Jari Kotor Menggunakan

    Hybrid Method Dan Gabor Filter

    Muhammad Nasir1,3)Rahmat Syam2,3) Mochamad Hariadi3)1) Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Lhokseumawe, NAD,24312

    2) Jurus an M atemat ika , Univers i i tas Neger i Makassar , Makassar 90222.3) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111.

    E-mail: [email protected]; [email protected]; [email protected] .ac.id

    Abstrak Sistem pengenalan sidik jari bertujuan

    untuk mengindentifikasi seseorang, namun kendala

    utama dalam pengenalan sidik jari seseorang pada

    umumnya citra sidik jari memiliki kualitas yang

    rendah, antara lain disebabkan oleh jenis kulit

    (berminyak, kering, kotor) dan jenis scanner

    fingerprint yang digunakan. Kualitas citra sidik jarimerupakan faktor utama penentu tingkat akurasi

    hasil pengenalan citra sidik jari pada sistem

    biometrik. Agar citra sidik jari kotor mudah

    diinterpretasi oleh manusia maupun mesin, maka

    perlu di-enhancement dengan meminimalkan bagian

    yang kotor. Penelitian ini bertujuan untuk

    enhancement kualitas citra sidik jari kotor dengan

    metode Gabor filter. Pada pengujian 200 data citra

    sidik jari kotor dihasilkan peningkatan kualitas citra

    sidik jari sebesar 87%.

    Kata kunci :Enhancement, Gabor Filter,

    Peningkatan Kualitas Citra, Sidik Jari

    1. PENDAHULUAN

    Sistem biometrik adalah sistem untuk

    melakukan identifikasi menggunakan ciri-ciri fisik

    atau anggota tubuh manusia, seperti sidik jari

    (fingerprint), wajah, iris dan retina mata, suara.

    Teknologi biometrik memiliki beberapa kelebihan

    seperti tidak mudah hilang, tidak dapat lupa, tidak

    mudah dipalsukan, dan memiliki keunikan yangberbeda antara manusia satu dengan yang lain [1].

    Salah satu anggota tubuh yang sangat sering

    digunakan oleh para ahli forensik di dalam

    investigasi kriminal dalam sistem biometrik dengan

    kehandalan sangat tinggi adalah sidik jari.

    Agar citra yang mengalami gangguan mudah

    diinterpretasi (baik oleh manusia maupun mesin),

    maka citra tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra

    lain yang kualitasnya lebih baik. Bidang yang terkait

    tentang hal ini adalah pengolahan citra (image

    processing). Salah satu metode yang digunakan

    untuk meningkatkan kualitas citra adalah image

    enhancement, yakni proses peningkatan kualitas

    pada citra.

    Metode image enhancement telah banyak

    ditemukan dan digunakan oleh para peneliti dalam

    meningkatkan kualitas citra secara umum, antara

    lain: Image enhancement, yang dilakukan oleh

    (Jianwei Yang, dkk., 2003) telah mempelopori

    sebuah teknik memodifikasi sebuah Gabor filter,

    dimana peneliti (Jianwei Yang, dkk., 2003)

    terinspirasi dari Traditional Gabor Filter (TGF).

    Dari hasil penelitiannya dikembangkan sebuahfilter

    baru yaitu Modified Gabor Filter(MGF). Dari hasil

    modifikasifiltertersebut dapat mengurangi FRR 2%

    dan FAR 0,01%. Fingerprint Matching using Gabor

    Filters, yang dilakukan oleh (Muhammamd Umer

    Munir dan Dr. Muhammmad Younas Javed, 2004)

    dimana pencocokan sidik jari ini didasarkan pada

    jarakEuclideanantara dua vektor fitur yang sesuai.

    Keaslian penerimaan tingkat filter Gabor berbasis

    matcher diamati ~ 10% sampai 15% lebih tinggi

    daripada minutiae-based matcherdengan nilai rata-

    rata rendah. Ekstraksi fitur sidik jari dan pencocokan

    mengambil ~ 7,1 detik menggunakan Pentium IV,

    prosesor 2,4 GHz.

    Namun secara khusus pada peningkatan kualitas

    citra sidik jari yang kotor masih kurang didalami.

    Oleh karena itu, kami mengusulkan enhancementcitra sidik jari kotor menggunakan Hybrid method

    dan Gabor Filter.

    2. PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

    2.1 Citra Digital

    Pengolahan citra adalah pemrosesan citra,khususnya menggunakan komputer menjadi citra

    yang kualitasnya lebih baik. Sebagai contoh, citrasidik jari yang tampak agak gelap, lalu dengan

    operasi pengolahan citra kontrasnya diperbaikisehingga menjadi lebih terang dan tajam seperti padaGambar 2.1.

  • 7/25/2019 ITS Master 13115 Paper

    2/7

    Gambar 2.1 Pengolahan Citra Sidik Jari(a) Citra Asli; (b) Hasil Pengolahan Citra Digital

    (Maltoni, 2003)

    Sebuah citra diubah ke bentuk digital agar dapat

    disimpan dalam memori komputer atau media lain.Proses mengubah citra ke bentuk digital bisadilakukan dengan beberapa perangkat, misalnyascanner, kamera digital, dan handycam. Ketikasebuah citra sudah diubah ke dalam bentuk digital(selanjutnya disebut citra digital), bermacam-macamproses pengolahan citra dapat diperlakukan terhadap

    citra tersebut [3].

    Teknik-teknik pengolahan citra digital dapat

    dilakukan sebagai berikut :

    1. Perbaikan kualitas citra (image enhancement).

    Jenis operasi ini bertujuan untuk memperbaikikualitas citra dengan cara memanipulasiparameter-parameter citra. Dengan cara operasiini, maka ciri-ciri khusus yang terdapat di dalamcitra dapat ditonjolkan. Contoh dari operasi iniyaitu perbaikan kontras (gelap/terang),

    perbaikan tepi obyek (edge enhancement),penajaman (sharpening), reduksi derau [4].

    2. Segmentasi citra (image segmentation). Jenisoperasi ini bertujuan untuk memecah danmemilih suatu area ke dalam beberapa segmen

    dengan suatu kriteria tertentu. Dalam operasiini, kasus yang sering terjadi terkait dengan

    pengenalan pola. Misal segmentasi mata,hidung, wajah atau yang lainnya.

    2.2. Sidik Jari

    Sidik jari adalah suatu bentuk pola garis (ridge)pada permukaan sebuah ujung jari. Sebuah sidik jariberkualitas baik dapat dibedakan berdasarkan pola-pola dan ciri-ciri (feature) yang menyediakanekstraksi feature yang bermanfaat untukpencocokan sidik jari. Sebuah algoritma pencocokansidik jari otomatis berbasis minutiae menggunakanciri-ciri yang membandingkan karakteristik-karakteristik ridge lokal (minutiae) dari dua sidikjari.

    Berdasarkan pola garis (ridge) dan lembah(valley), sidik jari dapat diklasifikasikan menjadi

    tiga kelas utama, yaitu: Arch, Loop dan Whorl(Prabakar).[2]

    (a) (b) (c)

    Gambar 2.2 Klasifikasi Jenis Sidik Jari(a)Arch,(b)Loop dan (c) Whorl

    Dari klasifikasi ini dapat di bagi menjadibeberapa subklasifikasi (prabhakar), yaitu :

    1. Arch merupakan bentuk pokok sidik jari yangsemua garis-garisnya datang dari satu sisilukisan, mengalir atau cenderung mengalir kesisi yang lain dari lukisan itu, denganbergelombang naik ditengah-tengah. Arch

    terdiri dari :Plain Arch adalah bentuk pokok sidik jari

    dimana garis-garis dating dari sisi lukisanyang satu mengalir ke arah sisi yang lain,dengan sedikit bergelombang naikditengah.

    Tented arch adalah bentuk pokok sidik jari

    yang memiliki garis tegak (upthrust), sudut(angle) atau dua dan tiga ketentuan loop.

    dari beberapa populasi arch mempunyaipresentasi sebesar 5%.

    2. Loop adalah bentuk pokok sidik jari dimanasatu garis atau lebih datang dari satu sisi

    lukisan, melereng, menyentuh atau melintasisuatu garis bayangan yang ditarik antara delta

    dan core, berhenti atau cenderung berhentikearah sisi semula. Loop dibagi menjadi leftloop, right loop dan double loop. Berbedadengan arch, jumlah individu yangmempunyai klasifikasi loop sangat besaryaitu sebesar 60 %

    3. Whorl adalah bentuk pokok sidik jari,mempunyai 2 delta dan sedikitnya satu garis

    melingkar di dalam pattern area, terletakdiantara kedua delta. Pada klasifikasi inijumlah prosentasi individu sebesar 35%.

    2.3.EnhancementCitraDefinisi dari enhancement citra adalah

    berasal dari kata enhancement yang artinyamempertinggi atau meningkatkan, jadi enhancementcitra memiliki arti secara utuh adalah mempertinggiatau meningkatkan kualitas citra dengan metode-metode tertentu. Proses-proses dalam enhancement

    citra terdiri dari sekumpulan teknik yang dilakukanuntuk meningkatkan tampilan visual dari sebuah

    citra, atau untuk mengkonversikan citra ke dalambentuk yang lebih cocok untuk analisa mata manusiaatau analisa mesin. Untuk pemprosesan mesin,definisi dari enhancement citra adalah untuk

    (a) (b)

  • 7/25/2019 ITS Master 13115 Paper

    3/7

    menghentikan data-data yang hilang dalam ekstraksicitra. Sebagai sebuah contoh, sebuah sistemenhancement citra menguatkan garis tepi sebuahcitra dengan menggunakan filtering denganfrekuensi tinggi. Gambar yang telah di-enhance

    kemudian digunakan sebagai inputke dalam sebuahmesin yang akan melacak garis tepi dari sebuah

    objek dan mungkin saja membuat sebuahpengukuran dari bentuk dan ukuran dari objektersebut.

    Saat ini pada dasarnya tidak ada teoripenyatuan umum dari enhancement citra, karenatidak ada standar umum dari kualitas citra yangdapat digunakan sebagai desain ukuran untuk sebuahenhancement processorcitra.

    2.4 Gabor Filter

    Saat informasi ridge orientasi dan ridge

    frekuensi telah di tentukan, parameter-parameter inidigunakan untuk membentuk simetrik genap GaborFilter. Sebuah Gabor filterdua dimensi terdiri atasdua gelombang sinusoida dari orientasi danfrekuensi, di modulasikan oleh sebuah envelope(sampul) Gaussian [9]. Gabor filter bekerja padafrekuensi dan orientasi yang selektif sesuai sifatnya.

    Sifat-sifat ini membuat filter di tuning agarmenghasilkan respon maksimal pada ridge orientasidan ridge frekuensi tertentu dalam pencitraan sidikjari. Untuk itu, tuning yang sempurna dari gaborfilter dapat digunakan secara efektif untukmempertahankan struktur ridge saat terjadi

    pengurangan noise.Gabor filtersimetrik genap adalah bagian nyata

    dari fungsi gabor, yang diberikan oleh gelombangcosinus yang di modulasi oleh Gaussian (Gambar2.12). Gabor filterdalam domain spatialditentukanoleh [9]:

    2.1

    ,sincos

    yxx = 2.2

    ,cossin

    yxy += 2.3

    Dimana adalah orientasi gabor filter, f adalah

    frekuensi gelombang cosinus, x dan y adalah

    deviasi standar sifat gaussian sepanjang sumbu

    x dan y , dan

    x dan

    y mendefinisikan sumbu

    x dan y dari koordinatfilter.

    Gambar 2.3 Gabor filtersimetris genap dalamspatial domain(Thai Raymond, 2003 )

    Gabor Filterditerapkan pada citra sidik jarisecara spasial pada konvolusi citra dengan filter.

    Konvolusi piksel ( )ji, pada citra memerlukan

    kesesuaian orientasi nilai ( )jiO , dan nilai frekuensiridge

    ( )jiF , pada pikselnya . Oleh karena itu,

    penerapan gabor filter G untuk memperoleh

    peningkatan citra Edilakukan sesuai rumus:

    2.4

    dimana O adalah orientasi citra, Fadalah frekuensi

    ridge citra, Nadalah citra sidik jari yang telah

    dinormalkan, xw dan yw adalah lebar dan tinggi

    dari mask Gabor filter.

    Bandwidthfilter, yang menentukan rentangrespon frekuensi filter, ditentukan oleh parameter

    standar deviasi x dan y . Karena bandwidth

    filter diatur untuk menyesuaikan frekuensi ridgelokal, maka dapat disimpulkan bahwa pemilihan

    parameter x dan y harus terkait dengan

    frekuensi ridge. Namun, pada algoritma originalnya

    Hong. dkk, x dan y secara empiris diatur pada

    tetapan nilai masing-masing 4.0 dan 4.0.

    Sebuah kelemahan menggunakan nilai yang

    tetap adalah bahwa kekuatan untuk bandwidth selalukonstan, tidak memperhitungkan variasi yangmungkin terjadi dalam nilai-nilai frekuensi ridge.Misalnya, jika sebuah filter dengan bandwidthkonstan diterapkan untuk citra sidik jari yang manamenunjukkan variasi yang signifikan pada nilai

    frekuensi, dapat menyebabkan enhancement secaranon-uniform atau enhancement tambahan lainnya.

    Dengan demikian, daripada menggunakan nilai

    tetap, maka dipilih nilai x dan y menjadi fungsi

    parameter frekuensi ridge, yang didefinisikansebagai berikut:

    ( ),,jiFkxx = 2.5

    ( ) ( ),2cos2

    1exp,;,

    2

    2

    2

    2

    '

    '

    '

    '

    fx

    yxfyxG

    yx

    +=

    f

    xy

    ( ) ( ) ( )( ) ( ) = =

    =2

    2

    2

    2

    ,,,,;,,

    x

    x

    y

    y

    w

    wu

    w

    wv

    vjuiNjiFjiOvuGjiE

  • 7/25/2019 ITS Master 13115 Paper

    4/7

    ( ),,jiFkyy = 2.6

    dimana F merupakan frekuensi ridge citra,

    xk adalah variabel konstan untuk x , dan yk

    adalah variabel konstan untuky . Hal ini

    memungkinkan pendekatan yang lebih adaptif untuk

    digunakan, sebagai nilai-nilai x dan y sekarang

    dapat ditentukan secara adaptif sesuai dengan

    frekuensi ridge lokal dari citra sidik jari.

    Selanjutnya, dalam algoritma asal, lebar

    dan tinggi dari mask filter sama-sama diatur padanilai tetap. Ukuranfiltermengontrol luas spasial dari

    filter, yang idealnya dapat secara umummengakomodasi manfaat informasi sinyal Gabor.Namun, nilai filter yang tetap akan tidak optimalkarena tidak dapat mengakomodasi sinyal Gabordengan bandwidth yang berbeda. Oleh karena itu,agar memungkinkan ukuran filter bervariasi secara

    otomatis mengikuti bandwidth sinyal Gabor, makaditetapkan ukuran filter menjadi fungsi yangmemakai standar deviasi sebagai parameter:

    `2.7

    2.8

    2.5Learning Vector Quantization(LVQ)

    Merupakan suatu metode untuk melakukan

    pelatihan terhadap lapisan-lapisan kompetitif yangterawasi.Suatu lapisan kompetitif akan secaraotomatis belajar untuk mengklasifikasikan vektor-vektor input.Jika dua vektor input memiliki nilaiyang mendekati atau hampir sama maka dalamlapisan kompetitif akan mengenali kedua vektorinput tersebut pada kelas yang sama. Jadi LVQadalah metode untuk klasifikasi (pengelompokkan)

    pola dan memiliki outputyang mewakili dari kelastertentu.

    Algoritma LVQ bertujuan akhir mencari nilaibobot yang sesuai untuk mengelompokkan vektor-vektor input kedalam kelas tujuan yang telahdiinisialisasi pada saat pembentukan Jaringan LVQ.Sedangkan algoritma pengujiannya adalahmenghitung nilai output, yang terdekat dengan

    vektor input, atau dapat disamakan dengan prosespengklasifikasian (pengelompokkan). Dimana nilaivektor yang berdekatan dikelompokkan kedalamkelas yang sama sesuai dengan hasil perhitungan

    dengan mencari nilai kelas terdekat.

    Perbaikan bobot pada metode Learning VectorQuantization(LVQ) adalah:

    Jika T = jC maka:

    ))(()()( lamawxlamawbaruw jjj += 2.9

    Jika makajCT= :

    ))(()()( lamawxlamawbaruw jjj = 2.10

    4. DATA DAN METODOLOGI

    Secara umum, penelitian enhancement citra

    sidik jari kotor ini melalui beberapa tahapan proses,seperti ditunjukan dalam Gambar 3.1.

    Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian

    Pada penelitian ini, pengambilan data citra sidikjari dilakukan dari berbagai latar belakang pekerjaan

    subyek penelitian (mahasiswa, karyawan, buruh,petani). Data sidik jari akan diambil dengan merujukpada pedoman pengambilan data FingerprintVerification Competition (FVC) Database-2 (DB2),yakni menggunakan optical sensor fingerprint

    U.are.U 4000 yang diproduksi oleh digital personadengan mendapatkan ukuran citra 208x154piksel

    grayscale dalam format bitmap. Data diambil dariibu jari 20 orang dengan 10 sampel per jari (200citra sidik jari).

    Pengambilan sidik jari kotor, terlebih dahulumelalui tahapan dengan memberikan tinta atau debu

    yang disesuikan dengan seberapa kepekaan scandapat membaca data sidik jari. Bila sidik jari terlalukotor,maka data sidik jari tidak dapat dibaca olehscan fingerprint. Gambar 3.2 merupakan contohcitra sidik jari kotor yang diambil dengan scan

    fingerprint U are U 4000.

    Gambar 3.2 Contoh Data Sidik Jari Kotor

    ,6 xxw =

    yyw 6=

  • 7/25/2019 ITS Master 13115 Paper

    5/7

    Selanjutnya data sidik jari di proses dalam beberapatahap, antara lain :

    1. Normalisasi2. Binarisasi3. Gabor Filter

    4.

    Thinning5. Minutiae Extraction, dan

    6. Learning Vector Quantization(LVQ)

    5. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pada penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut:

    4.1. Pengujian Normalisasi

    Proses normalisasi dilakukan untukmenstandartisasi atau menyeragamkan nilai

    intensitas citra sidik jari kotor dengan menyesuaikancakupan derajat keabuan sehingga berada pada

    cakupan nilai yang diharapkan. Gambar 4.1merupakan hasil dari normalisasi suatu citra sidik

    jari yang mempunyai nilai mean nol dan variancesatu. Histogram citra asli yang ditunjukkan pada

    Gambar 4.1(c) menggambarkan bahwa semua nilaipiksel tidak merata pada intensitas citra 0-255.Setelah melalui proses normalisasi maka nilaijumlah piksel di rata-ratakan sepanjang nilaiintensitas seperti yang di tunjukkan pada Gambar4.1 (d). Pada histogram di perlihatkan adanya

    penyeragaman nilai piksel gelap dan terang. Oleh

    karena itu normalisasi citra diperlukan untukmeningkatkan kontras antara ridge dan valley padacitra sidik jari.

    Gambar 4.1 Hasil Normalisasi Cita(a) Citra Asli; (b) Citra Ternormalisasi;

    (c)Histogramdari Citra Asli; (d)Histogramdari

    Citra Ternormalisasi

    4.2. Pengujian Binerisasi

    Binarisasi adalah proses dimana citra grayscaleditingkatkan ke dalam suatu konversi citra biner.

    Sebuah citra grayscale adalah mempunyai jumlahtingkat satu grayscale yang spesifik. Untuk 8 bitcitra grayscalebisa merepresentasikan 28 - 1 = 255intensitas atau tingkat abu-abu. Pada penelitian inidilakukan dengan memakai beberapa nilai threshold

    dengan tujuan untuk melihat mana yang terbaikdalam proses binarisasi. Adapun nilai thresholdyang

    di pilih antara lain 130, 150 dan 160.

    Gambar 4.2 Hasil Binarisasi dengan Nilai

    ThresholdBerbeda (a) Citra Asli; (b) Threshold

    130; (c) Threshold150; (d) Threshold160

    4.3. Pengujian Thinning

    Setelah melalui beberapa tahapan segmentasi

    yaitu normalisasi dan binarisasi maka selanjutnya

    citra sidik di thinning. Penerapan algoritma thinning

    pada citra sidik jari yang mempertahankan

    konektivitas sementara struktur ridge akan

    membentuk bagian penulangan (skeleton) dari citra

    biner. Skeletoncitra ini kemudian digunakan dalam

    ekstraksi minutiae selanjutnya. Gambar 4.3

    memperlihatkan hasil proses thinning.

    Gambar 4.3 Hasil Proses Thinning

    4.4Enhancementdengan Gabor Filter

    (d)

    (a)

    (c)

    (b)

    (a) (b)

    (d)(c)

  • 7/25/2019 ITS Master 13115 Paper

    6/7

    Pada penelitian ini proses enhancement dilakukan dengan menggunakan gabor filter, dimanacitra sidik jari yang telah ternormalisasikan dikonvolusi dengan 8 buah Filter Gabor dengan arahorientasi yang berbeda (0o, 22.5o, 45o, 67.5o, 90o,

    112.5o

    , 135o

    , 157.5o

    ). Sehingga pada akhirnyaterbentuk 8 buah citra baru terfilterisasi. Hasil dari

    proses orientasi Gabor filter untuk enhancement

    sperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.4. Padapenelitian nilai deviasi ditetapkan sebesar 32 dank = 10, dimana k adalah nilai perioda.

    Gambar 4.4 Hasil Proses 8 Orientasi Gabor Filter

    Untuk tampilan Gabor Filtersimetris genap untuk = 22.5oseprti diperlihatkan pada Gambar 4.5.

    Gambar 4.5 Hasil Gabor FilterSimetris Genap(a) Tampilan Posisi 0

    o; (b) Tampilan Posisi 22.5

    o

    4.5Learning Vector Quantization (LVQ)

    Untuk mengukur tingkat keberhasilanenhancement citra sidik jari kotor pada penelitianini, digunakan metodeLearning Vector Quantization

    (LVQ). Pengujian ini dilakukan denganmenggunakan 4 citra sebagai pelatihan pada setiapkelasnya. Adapun jumlah kelas pada pengujian ini

    seluruhnya 20 kelas dengan tiap kelas terdiri dari 10citra. Adapun hasil dari LVQ ditunjukkan pada tabel

    4.1.

    Tabel 4.1 Hasil dariLearning Vector Quantization

    (LVQ).

    Data

    Citra

    Input Dikenali Tidak

    dikenali

    %

    Sebelum

    Enhancement 43 7 8650

    Setelah

    Enhancement 43 7 86

    Sebelum

    Enhancement 83 17 83

    100

    Setelah

    Enhancement 87 13 87

    Sebelum

    Enhancement 125 25 83.3

    150

    SetelahEnhancement 124 26 82.3

    SebelumEnhancement 165 35 82.5

    200

    Setelah

    Enhancement 164 36 82

    Gambar 4.6 Grafik Pengujian LVQ

    5. KESIMPULAN

    Berdasarkan uji coba dan analisis hasil pengujianterhadap citra sidik jari kotor dengan menggunakan

    hybrid morphology dan gabor filter untukmendapatkan citra yang ter-enhancement, dapat

    disimpulkan sebagai berikut :

    (a) Citra Asli

    (c) 22.5o (c) 45o(b) 0o

    (e) 90o (f) 112.5o

    (g) 135o (h) 157.5o (i) Citra

    Enhancemnet

    (e) 67.5o

    x

    y

    (a)

    x

    y

    (b)

  • 7/25/2019 ITS Master 13115 Paper

    7/7

    1. Dari hasil penelitian yang dilakukan untukenhancement citra sidik jari yang terbaikmenggunakan 8 orientasi, yaitu 0o, 22.5o, 45o,67.5

    o, 90

    o, 112.5

    o, 135

    o, 157.5

    o.

    2. Untuk mengukur tingkat keberhasilan

    enhancement citra sidik jari kotor padapenelitian ini, digunakan metode LearningVector Quantization (LVQ). Dari hasildiperoleh tingkat keberhasilan pengenalanadalah 87%.

    DAFTAR REFERENSI

    [1] Arun, R. Jain, A. dan Resimen, J., 2002, AHybrid Fingerprint Matcher, Proceedings Of

    International Conference on Pattern

    Recognition (ICPR), Quebec City, hal. 11-15.

    [2] Chaohong Wu, Zhixin Shi, Fingerprint ImageEnhancement Method Using Directional

    Median Filter

    [3] D. Maltoni, D. Maio, A.K. Jain, S. Prabhakar,2003, Handbook of Fingerprint Recognition,Springer, New York.

    [4] Jianwei Yang, Lifeng Liu, Tianzi Jiang, 2003. Amodified Gabor filter design method for

    fingerprint image enhancement. 1805-1817,National Laboratory of Pattern Recognition,

    Institute of Automation, Chinese Academy of

    Sciences

    [5] Mehtre, B. M. 1993. Fingerprint Image Analysisfor outomatic Identification. Machine Vision

    and Application 6. (124-139).

    [6] Munir, Umer Muhammad; Javed,Younas

    Muhammad, 2004.Fingerprint MatchingUsing Gabor Filter.

    [7] Peng Yang et.al. 2002, Face Recognition UsingAda-Boosted Gabor Feature. Institute ofComputing Technology of Chinese Academy

    Science and Microsoft Research Asia,China

    [8] Rafel C. Gonzalez, Richard E. Woods. 2002.Digital Image Processing (Second Edition).Prentice-Hall. New Jersey.

    [9] Thai Raymond. 2003. Fingerprint ImageEnhancement and Minutiae Extraction

    . TheUniversity of Western Australia.

    [10] Usman Ahmad. 2005. Pengolahan Citra Diditaldan Teknik Pemrogramannya, Graha Ilmu,Yokyakarta.

    [11] Vincent Levesque, 2003, Texture SegmentationUsing Gabor Filters, Center For Intelligent

    Machines, McGill University

    [12] Yiang Zhang, Yuhua Jiao, A Fingerprint

    Enhancement Algorithm using a Federated

    Filter.