its-master-7154-9104202303-abstrak.pdf

2
PENENTUAN PRIORITAS ALTERNATIF ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN OVERBURDEN DENGAN PENDEKATAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS PADA PROYEK PENAMBANGAN BATUBARA PT. XYZ DI JORONG, KALIMANTAN SELATAN Nama : Rahadi Mahasa Bantas NRP : 9104 202 303 Pembimbing : Ir. Rianto B. Adihardjo, MSc., PhD Co Pembimbing : Tridjoko Wahyuadi, ST., MT ABSTRAK Dalam industri batubara pengalaman menunjukkan bahwa elemen biaya terbesar adalah biaya overburden, karena itu harus selalu dilakukan evaluasi atas operasi pekerjaan tanah tersebut, termasuk penentuan komposisi alat berat yang sesuai dengan tujuan untuk mendapatkan efisiensi yang diinginkan. Penentuan komposisi alat berat merupakan hal yang sangat penting dan mempengaruhi proses produksi, kapasitas produksi dan biaya. PT. XYZ General Contractor yang bekerja pada perusahaan asal Thailand PT Jorong Barutama Greston di Jorong, Kalimantan Selatan melakukan kegiatan penambangan dengan menggunakan alat berat yang dimiliki. Komposisi alat berat yang digunakan terdiri dari jenis dan kapasitas yang berbeda yang diklasifikasikan menjadi Komposisi Unit Kecil, Komposisi Unit Sedang dan Komposisi Unit Besar. Dilandasi kesadaran bahwa umur alat berat ada batasnya, maka perlu dilakukan persiapan untuk melakukan peremajaan alat berat. Alat berat yang ditinjau dalam tesis ini adalah alat muat dan alat angkut. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan komposisi alat berat yang paling sesuai, khususnya untuk pekerjaan overburden dengan menggunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil yang diperoleh dari analisa atas alternatif terhadap kriteria di urutan pertama adalah Komposisi Unit Kecil dengan bobot 0,474 disusul oleh Komposisi Unit Sedang dengan bobot 0,300 dan terakhir adalah Komposisi Unit Besar dengan bobot 0,226. Analisa sensitifitas menunjukkan bahwa kriteria Biaya dan kriteria Operasi mempunyai tingkat yang sama dalam mempengaruhi susunan prioritas keputusan alternatif. Sementara perubahan bobot kriteria Peralatan baru merubah susunan prioritas keputusan setelah perubahan bobot mencapai 40%. Kata kunci : overburden, earthmoving, komposisi alat berat, tambang batubara, analytical hierarchy process (AHP).

Upload: delta-milano

Post on 28-Apr-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ITS-Master-7154-9104202303-abstrak.pdf

PENENTUAN PRIORITAS ALTERNATIF ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN OVERBURDEN DENGAN PENDEKATAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

PADA PROYEK PENAMBANGAN BATUBARA PT. XYZ DI JORONG, KALIMANTAN SELATAN

Nama : Rahadi Mahasa Bantas NRP : 9104 202 303 Pembimbing : Ir. Rianto B. Adihardjo, MSc., PhD Co Pembimbing : Tridjoko Wahyuadi, ST., MT

ABSTRAK

Dalam industri batubara pengalaman menunjukkan bahwa elemen biaya terbesar adalah biaya overburden, karena itu harus selalu dilakukan evaluasi atas operasi pekerjaan tanah tersebut, termasuk penentuan komposisi alat berat yang sesuai dengan tujuan untuk mendapatkan efisiensi yang diinginkan. Penentuan komposisi alat berat merupakan hal yang sangat penting dan mempengaruhi proses produksi, kapasitas produksi dan biaya.

PT. XYZ General Contractor yang bekerja pada perusahaan asal Thailand PT Jorong Barutama Greston di Jorong, Kalimantan Selatan melakukan kegiatan penambangan dengan menggunakan alat berat yang dimiliki. Komposisi alat berat yang digunakan terdiri dari jenis dan kapasitas yang berbeda yang diklasifikasikan menjadi Komposisi Unit Kecil, Komposisi Unit Sedang dan Komposisi Unit Besar. Dilandasi kesadaran bahwa umur alat berat ada batasnya, maka perlu dilakukan persiapan untuk melakukan peremajaan alat berat. Alat berat yang ditinjau dalam tesis ini adalah alat muat dan alat angkut.

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan komposisi alat berat yang paling sesuai, khususnya untuk pekerjaan overburden dengan menggunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil yang diperoleh dari analisa atas alternatif terhadap kriteria di urutan pertama adalah Komposisi Unit Kecil dengan bobot 0,474 disusul oleh Komposisi Unit Sedang dengan bobot 0,300 dan terakhir adalah Komposisi Unit Besar dengan bobot 0,226. Analisa sensitifitas menunjukkan bahwa kriteria Biaya dan kriteria Operasi mempunyai tingkat yang sama dalam mempengaruhi susunan prioritas keputusan alternatif. Sementara perubahan bobot kriteria Peralatan baru merubah susunan prioritas keputusan setelah perubahan bobot mencapai 40%. Kata kunci

: overburden, earthmoving, komposisi alat berat, tambang batubara, analytical hierarchy process (AHP).

Page 2: ITS-Master-7154-9104202303-abstrak.pdf

THE SELECTION OF HEAVY EQUIPMENT ALTERNATIVE PRIORITY FOR OVERBURDEN JOB WITH ANALYTIC HIERARCHY PROCESS APPROACH

ON COAL MINING PROJECT OF PT. XYZ IN JORONG, KALIMANTAN SELATAN

Name : Rahadi Mahasa Bantas NRP : 9104 202 303 Advisor : Ir. Rianto B. Adihardjo, MSc., PhD Co Advisor : Tridjoko Wahyuadi, ST., MT

ABSTRACT

Experience shows that the major cost element in open pit coal mining industry is overburden cost, consequently the evaluation of the earthwork operation must be done continually, include the selection of right and proper heavy equipment composition to achieve the efficiency. The selection of heavy equipment composition is essential and has an effect on production process, production capacity and cost. PT. XYZ General Contractor as a sub contractor of PT Jorong Barutama Greston, a Thailand mining company, in Jorong Kalimatan Selatan performs mining activity using its own equipment. The composition equipment operated consists of equipment in different type and capacity which is classified as Small Unit Composition, Medium Unit Composition and Large Unit Composition. By recognizing the limitation period of equipment, it is necessary to arrange the regeneration of the equipment. Equipment observed in this thesis are specifically loading equipment and hauling equipment

The objective of this research is to select the most right and proper heavy equipment composition, particularly for overburden operation using Analytical Hierarchy Process (AHP) implementation. The analysis outcome is Small Unit Composition as the first priority alterative (0,474), the second is Medium Unit Composition (0,300) and the third is Large Unit Composition (0,226). The sensitivity analysis shows that cost and operation attribute have the same level in influencing the priority of alternative decision making, while the value change of equipment attribute change the decision priority when the value change up to 40%. Keyword:

overburden, earthmoving, heavy equipment composition, coal mining, analytical hierarchy process (AHP).