its paper 25884 2308100074 presentation
DESCRIPTION
poster paperTRANSCRIPT
-
Simulasi Pola Aliran dalam Tangki Berpengaduk
menggunakan Side-Entering Impeller
untuk Suspensi Padat-Cair
Pembimbing :
Prof.Dr.Ir.Sugeng Winardi, M.Eng
Dr.Tantular Nurtono, ST, M.Eng
Oleh :
1. Brilliant Gustiayu S. (2308 100 074)
2. Ayu Ratna Sari (2308 100 112)
-
Side Entering Tank
Tangki dengan Impeller yang dipasang dari sisi samping dinding dengan posisi poros impeller yang relatif horizontal.
Diameter tangki yang digunakan biasanya berukuran besar.
Jenis impeller yang digunakan: Propeller, Inclined Fan Turbine atau Hydrofoil
Jumlah impeller yang digunakan tergantung pada diameter tangki
-
Side Entering Tank
-
Aplikasi
8
Dalam tangki penyimpanan Crude oil: Mengontrol sludge dalam tangki penyimpan (storage)
Dalam paper pulp chest: Mempertahankan konsistensi suspensi dalam tangki.
Dalam tangki minyak pelumas: mempertahankan keseragaman konsentrasi bahan aditif
-
Kinerja side entering tank ditentukan oleh profil aliran (velocity
vector) yang dihasilkan
Kecepatan putar impeller Geometri tangki Jenis fluida Jenis impeller Jumlah impeller Letak / posisi impeller
Distribusi konsentrasi Deadzone (zona mati)
-
Penelitian terdahulu Peneliti Objek Penelitian
Wesselingh (1974)
Meneliti tentang waktu pencampuran zat cair pada side entering impeller. Waktu pencampuran dengan 2 propeller 1/3 dari waktu dengan 1 propeller. (eksperimen)
Kipke (1984)
Meneliti tentang suspensi pada side entering impeller pada dua dimensi tangki yang berbeda dan sudut yang berubah. Pada percobaan dengan tangki kecil,sudut optimum untuk homogenitas adalah 140 .Pada tangki besar, sudut optimum untuk homogenitas adalah 70-100. (eksperimen)
Hui,dkk (2008)
Meneliti tentang pembentukan cavern pada suspensi pulp menggunakan side-entering impeller jenis axial-flow. Peningkatan volume cavern dengan cara meningkatkan kecepatan impeller tidak seragam, karena disebabkan interaksi antara cavern dan dinding vessel.
(eksperimen)
-
Peneliti Objek Penelitian
Dakhel (2003)
Meneliti tentang homogenisasi dari miscible fluid pada side entering impeller menggunakan CFD. Teknik MRF (Moving References Frame), yang dikembangkan untuk Top entry mixer, dapat digunakan untuk Side entry mixer. (simulasi)
Wu (2011)
Meneliti tentang karakteristik dari pencampuran dengan side-entering impeller pada tangki besar menggunakan CFD dengan model turbulensi k- menunjukkan korelasi yang baik dengan eksperimen. (simulasi)
-
Untuk mempelajari pengaruh kecepatan impeller dan properti fluida terhadap pola aliran dalam side entering tangki berpengaduk.
Tujuan
Penelitian
Diharapkan dapat memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja side entering tangki berpengaduk.
Manfaat penelitian
-
Computational Fluid Dynamic
Aliran Fluida: Persamaan Navier Stokes
Mixture: Mixture model
Turbulence: Model k -
Impeller: Moving References
Frame (MRF)
Pre processor Solver Post processor
Pengumpulan data
Penggambaran tangki
Mempersiapkan data simulasi
Analisa hasil
-
GEOMETRI & DIMENSI TANGKI
Side view
s
H
h
D
8
D
Top view
d
Ratio Tangki Kecil Tangki Besar D (m) 0,55 4,73
H/D 0,455 0,402
d/D 0,053 0,026
s/D 0,055 0,025
h/D 0,036 0,032
-
IMPELLER YANG DIGUNAKAN
Propeller 3 blade
-
Fluida yang digunakan : Air Suhu = 29 C densitas = 998,2 kg/m3
viskositas = 0,001003 kg/m.s
Larutan garam densitas = 1.250 kg/m3
viskositas = 0,000974 kg/m.s
Multi phase (Solid-Liquid)
Air + partikel PVC densitas = 2500 kg/m3
diameter partikel = 94 m
konsentrasi = 10 % volume
Kecepatan impeller :
280 rpm
300 rpm
350 rpm
420 rpm
Variabel Percobaan
-
Hasil Penelitian
Single Phase
-
8
8
Bidang 1 (Bidang vertikal tepat pada bagian impeller)
Bidang 2 (Bidang horisontal tepat pada bagian
impeller)
-
Hasil Penelitian Velocity vector pada H/D = 0,455 dengan fluida air
280 rpm
300 rpm
350 rpm
420 rpm
m/s
-
280 rpm
300 rpm
350 rpm
420 rpm
m/s
Velocity vector pada H/D = 0,455 dengan fluida air garam
-
H/D = 0,402 (air garam) secara horisontal
280 rpm 350 rpm
300 rpm 420 rpm
m/s
-
280 rpm
420 rpm
350 rpm
300 rpm
m/s
Velocity vector pada H/D = 0,402 dengan fluida air
-
280 rpm 350 rpm
300 rpm 420 rpm
m/s
Velocity vector pada H/D = 0,402 dengan fluida air garam
-
H/D = 0,402 larutan garam secara horisontal
280 rpm
300 rpm
350 rpm
420 rpm
m/s
-
Grafik hubungan deadzone dengan kecepatan putar impeler
H/D = 0,455 yang berisi air
H/D = 0,455 yang berisi air garam
0,0005
0,00055
0,0006
0,00065
0,0007
0,00075
0,0008
0,00085
0,0009
280 300 350 4200
0,0002
0,0004
0,0006
0,0008
0,001
0,0012
280 300 350 420d
ead
zon
e
dea
dzo
ne
rpm rpm
-
H/D = 0,402 yang berisi air
H/D = 0,402 yang berisi air garam
0
0,002
0,004
0,006
0,008
0,01
0,012
280 300 350 420
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
280 300 350 420
dea
dzo
ne
rpm d
ead
zon
e rpm
-
Multi Phase (Solid-Liquid)
-
Contour bidang vertikal. H/D = 0,402 solid 10% volume
280 rpm 300 rpm
350 rpm 420 rpm
-
280 rpm 300 rpm
350 rpm 420 rpm
Contour bidang Horisontal. H/D = 0,402 solid 10% volume
-
280 rpm 300 rpm
350 rpm 420 rpm
Velocity Vector bidang vertikal. H/D = 0,402 solid 10% volume
m/s
-
280 rpm 300 rpm
350 rpm 420 rpm
Velocity Vector bidang Horisontal H/D = 0,402 solid10% volume
m/s
-
280 rpm 300 rpm
350 rpm 420 rpm
Contour phase 2 arah vertikal. H/D = 0,455 PVC 10% volume
-
280 rpm 300 rpm
350 rpm 420 rpm
Contour phase 2 arah Horisontal. H/D = 0,455 PVC 10% volume
-
280 rpm 300 rpm
350 rpm 420 rpm
Vector velocity bidang Horisontal. H/D = 0,455 solid 10% volume
m/s
-
H/D = 0,455 yang berisi air + partikel PVC
Grafik hubungan deadzone dengan kecepatan putar impeler
H/D = 0,402 yang berisi air + partikel PVC
0
0,0001
0,0002
0,0003
0,0004
0,0005
0,0006
280 300 350 420 0
0,0001
0,0002
0,0003
0,0004
0,0005
0,0006
0,0007
0,0008
280 300 350 420
dea
dzo
ne
rpm d
ead
zon
e
rpm
-
Kesimpulan 1. Perbedaan densitas dan viskositas antara air dan garam
menyebabkan pola aliran didalam tangki berbeda dan cenderung random.
2. Pola alir pada geometri tangki besar terdapat daerah stagnant flow yang cukup besar. Makin kecil geometri (H/D) tangki ratio deadzone terhadap volume liquidanya makin kecil.
3. Semakin besar kecepatan putar impeller, stagnant flow yang terjadi makin kecil dan ratio deadzone terhadap volume liquidanya makin kecil.
4. Deadzone yang dihasilkan cenderung kecil dibawah 1% sehingga deadzone tidak signifikan.
5. Kecepatan putar yang besar menyebabkan distribusi solid jauh lebih merata. Ukuran tangki besar membutuhkan kecepatan putar yang lebih besar untuk mendistribusikan solid dibandingkan tangki yang lebih kecil.
-
TERIMA KASIH