its undergraduate 12903 chapter1
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Industri di Indonesia dewasa ini mengalami peningkatan
cukup besar yang di samping membawa dampak positif juga
membawa dampak negatif, khususnya limbah cair yang
dihasilkan dari sisa produksi yang banyak mengandung amonia,
serta bahan-bahan organik dengan konsentrasi tinggi. Dalam
pengolahan limbah, senyawa nitrogen menjadi parameter tingkat
pencemaran terhadap lingkungan. Limbah yang mengandung
sejumlah besar senyawa nitrogen atau amonia tidak diizinkan
dibuang ke lingkungan secara langsung karena akan berdampak
buruk terhadap ekologi dan kesehatan manusia. Pada industri-
industri yang berhubungan dengan nitrogen seperti industri pupuk
petrokimia, limbah yang dihasilkan mengandung senyawa amonia
yang cukup besar,yakni berkisar antara 135-1500 mg/L. Untuk
mengolah limbah tersebut biasanya dilakukan secara
konvensional dengan menggunakan teknologi activated sludge
(lumpur aktif).
Pengolahan limbah dengan activated sludge merupakan
proses biologis menggunakan mikroorganisme untuk
mendegradasi bahan-bahan organik yang terkandung dalam
limbah cair. Proses lumpur aktif terdiri dari bak aerasi dan bak
sedimentasi, sehingga kualitas effluent sangat tergantung pada
kondisi bak sedimentasi dan karakteristik lumpur yang
mengendap dimana mikroorganisme lebih banyak berperan
didalamnya (William, 1999).
Proses lumpur aktif relatif sederhana namun cukup berat
untuk limbah yang mengandung bahan-bahan organik dan
amonia dengan konsentrasi tinggi. Pengolahan ini juga memiliki
beberapa kendala, khususnya pada proses sedimentasi yang
membutuhkan waktu lama serta lahan yang luas. Efisiensi proses
akan menurun bila beban organik limbah yang akan diolah terlalu
fluktuatif. Selain itu, tingginya senyawa amonia yang terkandung
dalam limbah juga dapat menghambat kinerja mikroorganisme.
Bab I Pendahuluan I - 2
“Kinerja Membrane Bioreactor (MBR) dengan Kombinasi Powdered
Activated Carbon (PAC) dalam Menyisihkan Bahan Organik dan Amonia pada Limbah Industri”
I - 2 I - 2
Untuk mengatasi kelemahan yang terdapat pada sistem
lumpur aktif konvensional, maka ditawarkan solusi teknologi
membran dalam proses lumpur aktif dengan menggunakan
Membrane Bioreactor (MBR). Konsep MBR secara teknis
hampir sama dengan pengolahan limbah biologis konvensional,
kecuali proses pemisahan activated sludge dengan effluent yang
dilakukan menggunakan membran filtrasi. Pengolahan limbah
dengan teknologi membran memiliki kelebihan di antaranya
mampu mendegradasi bahan organik dengan konsentrasi yang
tinggi. Penggunaan bioreaktor membran dapat mengatasi
fluktuasi yang berlebih pada kualitas influent dan effluent dapat
langsung digunakan. Kualitas effluent sangat meningkat, bebas
dari padatan tersuspensi, virus, dan bakteri (Chang et al, 2002).
Beberapa tahun belakangan ini, integrasi dari proses activated
sludge dan MBR merupakan salah satu penyelesaian yang
inovatif dan menjanjikan untuk unit pengolahan limbah
(Katanyon, 2004), bahkan MBR telah diakui sebagai sebuah
design yang sukses (Kie, et al., 2002).
Untuk lebih memaksimalkan proses degradasi limbah
maka dilakukan penambahan PAC (Powdered Activated Carbon)
pada tangki aerasi MBR. Penambahan PAC diketahui
menunjukkan kinerja yang lebih stabil karena PAC diharapkan
dapat mengambil bahan beracun secara adsorpsi dan kemampuan
peruraian (biodegradasi) dari lumpur aktif akan bertambah (De
Walle and Chian, 1977; Specchia and Gianetto, 1984). De Walle
dan Chian (1977) melaporkan bahwa dengan penambahan karbon
aktif menunjukkan kestabilan yang lebih baik pada keadaan shock
loading untuk mengolah bahan beracun. Sundstrom dkk. (1979)
juga melaporkan bahwa pengolahan limbah cair dengan
penambahan karbon aktif mempunyai kinerja yang baik untuk
kondisi shock loading terhadap komponen-komponen beracun,
yang dalam hal ini adalah amonia.
Bab I Pendahuluan I - 3
“Kinerja Membrane Bioreactor (MBR) dengan Kombinasi Powdered
Activated Carbon (PAC) dalam Menyisihkan Bahan Organik dan Amonia pada Limbah Industri”
I - 3 I - 3
Kombinasi MBR dan Powder Activated Carbon (PAC)
diharapkan mampu menyisihkan bahan organik dengan baik
walaupun konsentrasi biomassa cukup tinggi, karena PAC dapat
mengikat mikroba substances, bahan organik, maupun bahan
toksik yang terkandung dalam limbah cair sehingga dapat
memberikan removal mikrobiologi dan organik yang baik (Kim et
al,. 2001; Tomaszewska dan Mozia, 2002). Pada MBR, proses
adsorpsi/biodegradasi, pemisahan solid-liquid, akumulasi dan
pembuangan lumpur dapat dilakukan dalam satu unit.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan
penelitian mengenai kinerja Membrane Bioreactor (MBR)
dengan kombinasi Powder Activated Carbon (PAC) dalam
menyisihkan bahan organik dan amonia pada limbah industri.
Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan pengaruh konsentrasi
MLSS (Mixed Liquor Suspended Solid), konsentrasi DO
(Dissolved Oxygen), dan pengaruh penambahan PAC pada MBR
terhadap removal organik dan removal amonia yang dihasilkan.
Penelitian ini dioperasikan pada SRT, konsentrasi COD
(Chemical Oxygen Demand), dan konsentrasi amonia tertentu
untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel di atas.
I.2 Rumusan Masalah
1. Adanya kandungan amonia dalam limbah menyebabkan
limbah sulit dibiodegradasi sehingga didapatkan removal
biologis yang relatif kecil jika dibandingkan limbah tanpa
amonia,
2. Konsentrasi MLSS dan konsentrasi oksigen terlarut (DO)
pada MBR, akan mempengaruhi metabolisme
mikroorganisme sehingga akan mempengaruhi proses
degradasi limbah industri yang mengandung amonia,
Bab I Pendahuluan I - 4
“Kinerja Membrane Bioreactor (MBR) dengan Kombinasi Powdered
Activated Carbon (PAC) dalam Menyisihkan Bahan Organik dan Amonia pada Limbah Industri”
I - 4 I - 4
3. Pengaruh penambahan PAC pada MBR untuk mengikat
bahan-bahan organik dan amonia yang terkandung dalam
limbah sehingga dapat memberikan removal yang baik.
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengevaluasi performance MBR dalam mendegradasi bahan
organik dan amonia yang terkandung dalam limbah,
2. Mengetahui pengaruh penambahan PAC terhadap removal
organik dan removal amonia,
3. Mengetahui pengaruh MLSS dan konsentrasi DO terhadap
removal organik dan removal amonia.
I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kinerja MBR dalam meremove bahan-bahan
organik dan amonia,
2. Dapat mengetahui efektivitas proses degradasi limbah dengan
MBR dimana proses degradasi biologis dan proses separasi
membran terjadi dalam satu unit reaktor termasuk aspek
mikrobiologi dan penambahan PAC,
3. Mengetahui pengaruh konsentrasi biomassa (MLSS) dan
konsentrasi oksigen terlarut (DO) serta penambahan PAC
dalam proses degradasi limbah industri yang mengandung
amonia.
I.5 Batasan Masalah
Agar tugas akhir ini tidak menyimpang dari ketentuan
yang digariskan maka diambil batasan dan asumsi sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan I - 5
“Kinerja Membrane Bioreactor (MBR) dengan Kombinasi Powdered
Activated Carbon (PAC) dalam Menyisihkan Bahan Organik dan Amonia pada Limbah Industri”
I - 5 I - 5
1. Yang akan dikerjakan dalam tugas akhir ini adalah
pengolahan limbah dengan menggunakan Membrane
Bioreactor (MBR),
2. Bioreaktor yang digunakan pada pengolahan limbah ini
adalah reaktor kontinyu,
3. Lumpur aktif yang digunakan adalah lumpur aktif yang
berasal dari tangki aerasi pengolahan limbah Surabaya
Industrial Estate Rungkut (SIER),
4. Amonia ditambahkan pada lumpur aktif sebagai limbah
sintetis dengan konsentrasi 125 mg/L.
Bab I Pendahuluan I - 6
“Kinerja Membrane Bioreactor (MBR) dengan Kombinasi Powdered
Activated Carbon (PAC) dalam Menyisihkan Bahan Organik dan Amonia pada Limbah Industri”
I - 6 I - 6
Halaman ini sengaja dikosongkan