jadi.pptx

Upload: putu-ganda

Post on 16-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Slide 1

Uji DiagnostikTUJUAN UJI DIAGNOSTIKU/ menegakkan diagnosis penyakit a/ menyingkirkan suatu penyakit.U/ keperluan skrinning. Skrinning dlakukan u/ mencri penyakit pada subyek yg asimtomatik, sehingga dpt dilakukan pemeriksaan lanjutan agar diagnosis dini dpt ditegakkan.

3) U/ pengobatan pasien. Dlm pengobatan pasien, uji diagnostic sering dilakukan berulang-ulang u/:Memantau perjalan penyakit a/ hasil terapiMengidentifikasi komplikasiMengetahui kadar terapi suatu obatMenetapkan prognosisMengkonfirmasi suatu hasil pemeriksaan yg tak terduga4) U/ studi epidemiologi. Uji diagnostic seringkali dilaksnkan slama studi epidemiologi. PRINSIP DASAR UJI DIAGNOSTIKUji diagnostic br hrs membri manfaat yg lbh dibandingkan uji yg sdh ada, termasuk :Nilai diagnostikX tdk jauh berbd dgn nilai uji diagnostik standar(baku emas). Memberi kenyamanan yang lebih baik bg pasien. Lbh mdh a/ lbh sederhna, a/ lbh cpt & murah. Dpt mendiagnosis pd fase yg lbih dini (asimtomatik).

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN UJI DIAGNOSTIKDalam melaksanakan uji diagnostik langkah-langkah berikut perlu dilakasanakan:memastikan mengapa diperlukan uji diagnostik barumenetapkan tujuan utama uji diagnostik yang ditelitimemilih subyek penelitian menetapkan baku emasmelaksanakan pengukuran melakukan analisis

STRUKTUR UJI DIAGNOSTIK

Uji diagnostik mempunyai variable predictor, yaitu hasil uji diagnostik dan variable hasil akhir atau outcome yaitu sakit atau tidaknya seorang pasien, yang ditentukan oleh pemeriksaan dengan baku emas.

BAKU EMASBaku emas (Gold Standard) merupakan standar untuk pembuktian ada atau tidaknya penyakit pada pasien, dan merupakan sarana diagnostic terbaik yang ada (meskipun bukan yang termurah atau termudah). HASIL UJIPENYAKITYATIDAKJUMLAHYAPBPSPB+PSTIDAKNSNBNB+NSJUMLAHPB+NSPS+NBPB+PS+NB+NSSKALA PENGUKURAN VARIABELSkala dikotom, Skala ordinal Skala numerik, (Sastroasmoro, S, & Sofyan Ismael, 2010).TITIK POTONG (Cut Off Point)

Titik potong atau cut off point adalah nilai batas antara normal dan abnormal, atau nilai batas hasil uji positif dan hasil uji negatif.ANALISIS DALAM UJI DIAGNOSTIKUji diagnostic esensinya merupakan studi cross sectional analitik; ia mempunyai struktur yang mirip dengan penelitian observasi lain, misalnya studi kasus kontrol atau kohort. Perbedaannya ialah pada penelitian observasi tersebut kita menentukan etiologi, sedangkan pada uji diagnostik kita menentukan bagaimana suatu uji dapat memisahkan antara subyek yang sakit dan yang tidak sakit. SENSITIVITAS DAN SPESIFISITASsensitivitas, yang memperlihatkan kemampuan alat diagnostik untuk mendeteksi penyakit

spesifisitas, yang menunjuk kemampuan alat diagnostik untuk menentukan bahwa subyek tidak sakitSensitifitas = a : (a+c)Spesitifitas = d : (b+d)Baku EmasHASIL UJIPositifNegatifJumlahPositifABa+bNegatifCDc+dJumlahA+cb+da+b+c+dPREVALENS, POST TEST PROBABILITY, PRETEST & POST TEST ODDSPrevalens adalah proporsi kasus yang sakit dalam suatu populasi pada suatu saat atau kurun waktu. Nilai uji diagnostik tidak hanya tergantung kepada sensitivitas dan spesfisitasnya saja, tetapi juga pada prevalens penyakit dalam suatu populasi yang akan diteliti.Pada seorang subyek, prevalens penyakit disebut sebagai prior probability atau Pre-test probability, yang menunjukkan besarnya kemungkinan seseorang menderita penyakit berdasarkan ciri demografis dan klinispretest odds, yakni besarnya kemungkinan seseorang sakit dibanding kemungkinan ia tidak sakit sebelum dilakukan ujiNILAI DUGA (PREDICTIVE VALUES)Setelah hasil uji diagnostik diketahui normal atau abnormal, maka tugas seorang klinikus adalah menetukan ada tidaknya penyakit NILAI DUGA ND+, atau NDP adalah probabilitas seorang menderita penyakit bila uji diagnostiknya positif. NDP = a : (a + b). ND- atau NDN adalah probabilitas seseorang tidak menderita penyakit bila hasil ujinya negative. NDN = d : (c + d). RASIO KEMUNGKINAN (LIKELIHOOD RATIO)

Statistik lain yang diperoleh dari uji diagnostic adalah rasio kemungkinan (RK) atau likelihood ratio (LR), yang menyatakan besarnya kemungkinan subyek yang sakit akan mendapat suatu hasil uji diagnostik tertentu dibagi kemungkinan subyek tidak sakit akan mendapat hasil uji yang sama

RK positif = a/(a+c) : b/(b+d) =sensitivitas : (1-spesifisitas)RK negative = c/(a+c) : d/(b+d) RK positif = a/(a+c) : b/(b+d) =sensitivitas : (1-spesifisitas)

RK negative = c/(a+c) : d/(b+d) = (1-sensitivitas) : spesifisitasContohnyaaSeorang peneliti ingin menguji kegunaan USG untuk mendeteksi keganasan pembesaran tiroid soliter (tunggal)langkah-langkah berikut perlu dilakasanakan:

memastikan mengapa diperlukan uji diagnostik barumenetapkan tujuan utama uji diagnostik yang ditelitimemilih subyek penelitian menetapkan baku emasmelaksanakan pengukuran melakukan analisis

Hasil pemeriksaanPasien no.Hasi USGHasil PATempatkan dalam sel1GanasGanasa2JinakJinakd3JinakGanasc4GanasJinakb5GanasGanasa6JinakJinakd7JinakJinakd8GanasJinakbdstHasil Pemeriksaan USG dan Patologi Anatomi pada 134 Kasus Pembesaran Kelenjar Tiroid.USGPatologi AnatomiPositifNegatifJumlahPositif541266Negatif175168Jumlah7163134Sensitivitas= 54/71 = 76,1% (IK95% : 64,5 sampai 85,4)Spesifisitas= 51/63 = 81,5% (IK95% : 69,1 sampai 89,8)NP+ = 54/66 = 81,8% (IK95% : 70,4 sampai 90,2)NP-= 51/68 = 75,0% (IK95% : 63,0 samapi 84,7)Prevalens= 71/134RK += 76,1/(1-81,5) = 4,1RK - = (1-76,1)/81,5 = 0,17KESIMPULAN THANK.S