jenis abnormalitas

Upload: lanhie05

Post on 11-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Jenis Abnormalitas Malformasi terjadi selama pembentukan struktur, sebagai contoh selama organogenesis. Kelainan ini dapat menyebabkan ketiadaan suatu struktur secara total atau parsial atau perubahan konfigurasi normal suatu struktur. Malformasi disebabkan oleh faktor lingkungan dan genetic yang bekerja secara independen atau bersamaan. Kebanyakan malformasi berawal pada minggu ketiga sampai kedelapan kehamilan.Disrupsi memnyebabkan perubahan morfologis pada struktur yang sudah dan disebabkan oleh proses destruktif. Gangguan vaskuler yang menyebabkan atresia usus dan cacat yang ditimbulkan oleh pita amnion adalah contoh dari faktor-faktor perusak yang menyebabkan disrupsi.Deformasi terjadi karena gaya mekanis yang mencetaksuatu bagian janin dalam jangka lama clubfeet, sebagai contoh, disebabkan oleh penekanan di rongga amnion. Deformasi sering mengenai system musculoskeletal dan mungkin pulih setelah lahir.Sindrom adalah kumpulan anomali yang terjadi bersamaan dan memiliki satu penyebab spesifik. Kata ini menunjukkan diagnosis telah ditegakkan dan resiko kakambuhan(pada kehamilan selanjutnya) diketahui. Sebaliknya, asosiasi (keterkaitan) adalah kemunculan non-acak dua atau lebih anomali yang timbul lebih sering dibandingkan jika terjadi hanya secara kebetulan, tetapi yang penyebabnya belum diketahui. Salah satu contoh adalah VACTERL anomaly vertebra [Vertebral], anus [Anal], jantung [Cardiac], trakeosofagus [trachea-oesophageal], ginjal [renal], dan ekstremitas [Limb]. Meskipun anomaly-anomali itu bukanlah suatu diagnosis, asosiasi merupakan hal penting karena ditemukannya salah satu atau lebih komponen tersebut dapat mendorong dicarinya yang lain.Faktor LingkunganSampai awal tahun 1940an, diperkirakan bahwa cacat congenital terutama disebabkan oleh faktor herediter. Dengan diteukannya oleh N. Gregg bahwa campak Jermaan yang mengenai ibu selama awa kehamilan menyebabkan kelainan di mudigah menjadi jelas bahwa malformasi congenital pada manusia juga dapat disebakan oleh faktor lingkungan. Pada tahun 1961, pengamatan oleh W. Lenz yang mengaitkan cacat anggota badandengan obat sedatif talidomid menegaskan bahwa obat juga dapat melewati plasenta dan menimbulkan cacat lahir. Sejak saat itu diketahui banyak obat yang bersifat teratogen (faktor yang menyebabkan cacat lahir).Prinsip TeratologiFaktor-faktor yang menetukan kapasitas suatu agen untuk menimbulkan cacat lahir telah didefinisikan dan diajukan sebagai prinsip teratology. Prinsip-prinsip tersebut mencakup: 1. Kerentanan terhadap teratogenesis yang bergantung pada genotype konseptus dan cara bagaimana komposisi genetic ini berinteraksi dengan lingkungan. Genom ibu juga penting dalam kaitannya dengan metabolism obat, resistensi terhadap infeksi, dan proses biokimiawi dan molecular lainnya yang memengaruhi konseptus.2. Kerentanan terhadap teratogen bervariasi sesuai stadium perkembangan saat pajanan. Periode paling peka untuk timbulnya cacat lahir adalah minggu ketiga hingga kedelapan kehamilan, yaitu periode embryogenesis. 3. Manifestasi gangguan perkembangan bergantung pada dosis dan lama pajanan ke teratogen.4. Teratogen bekerja melalui jalur (mekanisme) spesifik pada sel dan jaringan yang sedang berkembang untuk memicu kelainan embryogenesis (pathogenesis). Mekanisme ini mungkkin melibatkan inhibitor proses biokimiawi atau molecular tertentu; patogensis mungkin melibatkan kematian sel, penururnan poliferasi, atau fenomena sel lainnya.5. Manifestasi kelainan perkembangan adalah kematian, malformasi, retardasi pertumbuhan, dan gangguan fungsional.Agen InfeksiAgen infeksi yang menyebabkan cacat lahir mencakup sejumlah virus. Rubella dahulu merupakan masalah besar, tetapi kemampuan kita untuk mendeteksi antibody dalam serum dan pembuatan vaksin telah secara bermakna menurunkan insidens cacat lahir akibat virus ini.Sitomegalovirus adalah ancaman serius. Ibu sering tidak memperlihatkan gejala, tetapi efek pada janin dapat parah. Infeksi sering mematikan, dan jika tidak, dapat terjadi meningoensefalitis virus yang menyebabkan retardasi mental.Virus herpes simpleks, virus varisela, dan virus imunodefisisensi manusia (human immunodeficiency virus, HIV) dapat menyebabkan cacat lahir. Kelainan akibat herpes jarang dijumpai dan infeksi biasanya ditularkan ke anak sebagai penyakit kelamin sewaktu proses kelahiran. Infeksi Virus dan HipertermiaMalformasi yang timbul setelah infeksi ibu oleh virus campak, gondongan, hepatitis, poliomieletis, echo virus, dan influenza pernah dilaporkan. Studi prospektif menunjukkan bahwa angka malformasi setelah pejanan ke virus-virus ini rendah atau bahkan tidak ada.Faktor penyulit yang ditimbulkan oleh virus-virus ini dan agen infeksi lain adalah bahwa kebanyakan bersifat pirogenik, dan peningkatan suhu tubuh (hipertermia) bersifat teratogenik. Cacat yang ditimbulkan oleh meningkatnya suhu tubuh antara lain adalah anasefalus, spina, bifida, retardasi mental, mikroftalmia, bibir dan langit-langit sumbing, defisiensi ekstremitas, omfalokel, dan kelainan jantung. selain penyakit demam, mandi berendam di air panas dan sauna dapat menghasilkan peningkatan suhu yang dapat menyebabkan cacat lahir.Toksoplasmosis dan sifilis meneyebabkan cacat lahir. Daging yang dimasak kurang matang; hewan peliharaan, terutama kucing; dan feses di tanah yang tercemar dapat mengandung parasit protozoa toxoplasmiosis gondii. Gambaran khas infeksi toksoplasma pada janin adalah klasifikasi otak.Bahan KimiaPeran bahan kimia dan obat farmasi dalam pembentukan kelainan pada manusia sulit dinilai karena ada dua alasan: (a) sebagian besar penelitian bersifat retrospektif, mengandalakan ingatan ibu tentang riwayat pejanan dan (b) wanita hamil mengonsumsi banyak obat oleh farmasi. Dengan pengguaan obat yang yang luas ini, relative sedikit dari banyak obat yang digunakan selama kehamilannya yang terbukti bersifat teratogenik. Contohnya adalah talidomid suatu obat anti mual, obat anti psikotik dan anti cemas (masing-masing adlah tranzquilizer mayor dan minor) dicurigai menimbulkan malformasi congenital, antikoagulan dan warfarin bersifat teratogenik, aspirin(salisilat) obat yang paling banyak dikonsumsi ibu hamil yang dapat membahayakan janin jika di konsumsi dalam dosis berlebihan.HormonObat androgenic, dahulu progestin sintesis sering digunakan selama kehamilan untuk mencegah abortus. Aktivitas androgenic yang meningkat juga dapat menimbulkan kelainan berupa pembesaran klitoris disertai penyatuan lipatan labio skrotumdengan derajat bervariasi. Endocrine disrupters adalah bahan eeksogen yang menganggu kerja regulatorik normal hormone-hormon yang mengontrol proses perkembangan, menyebabkan kelaianan pada system saraf pusat dan saluran reproduksi.