jenis gangguan jiwa (dr. syahrial)
TRANSCRIPT
GANGGUAN JIWA
Dr. Syahrial, Sp KJ
Gangguan jiwa- ICD-10/PPDGJ-lll
Defenisi :– Suatu sindroma/pola perilaku/psikologik
yang secara klinis bermakna dan berkaitan dengan suatu penderitaan (distress) atau hendaya dalam fungsi manusia (fungsi pekerjaan dan sosial)
FAKTOR-FAKTOR SEBAB YANG MELANDASI GANGGUAN JIWA
• ORGANO BIOLOGIK– ORGANIK
• ACUTE BRAIN DISORDERS (gangguan otak akut)– Intra cranial infection (infeksi jaringan otak)– Systemic infection (infeksi bagian dalam)– Drug/poison intoxication (keracunan obat)– Drug/alcohol abuse (penyalahgunaan obat/alkohol)– Head injury (cedera kepala)– Circulatory disturbance (kerusakan sirkulasi)– Convulsive disorder (gangguan kejang)– Metabolic disturbance (kerusakan metabolik)– Intracranial neoplasma (tumor jaringan otak)
– CHRONIC BRAIN DISORDERS– Cerebral arteriosclerosis (penyumbatan darah di otak)– Senile brain degeneration (penurunan fungsi otak pada
orang tua)– Intracranial neoplasma (tumor jaringan otak)– Intracranial chronic infection (infeksi menahun jaringan otak)– Intracranial chronic intoxication (keracunan menahun
jaringan otak)
– BIOLOGIK• KELAINAN PROSES-PROSES BIOLOGIK DALAM
OTAK ( NEUROTRANSMITTER(S) )
PSIKOEDUKATIF◦ Berbagai pengaruh psikologis dan pendidikan membina pola-pola reaksi
pribadi pasien bila ia dihadapkan pada stress (berat dan lama)
SOSIAL KULTURAL◦ Pengaruh tata sosial dan tertib sosial yang terjadi secara berat,
mendadak dan berlangsung lama. Kondisi perang atau darurat atau ancaman sejenis Kegoncangan ekonomi yang berat dan lama:
Krisis ekonomi (yang lama) PHK, pensiun mendadak Diskriminasi sosial yang terlalu tajam Perubahan sosial-ekonomi-budaya yang cepat sekali dan
terlalu tajam.
STRESS
Stres adalah beban mental yang kita alami setiap hari Stres dapat bersifat positif, dan disebut sebagai eu-
stres. Bila berlebihan dan menyebabkan ketidakharmonisan
suasana hati dikenal sebagai dis-stres atau hanya stres. Stres dapat dibedakan menjadi :
◦ Beban◦ Pertentangan atau konflik◦ Kekecewaan atau frustasi
Neurosis secara umum dikenal sebagai TEKANAN JIWA Sedangkan psikosis sebagai SAKIT JIWA.
Klasifikasi Diagnostik Berdasarkan PPDGJ III
• F00-F09 : Gangguan Mental Organik • F10-F19 : Gangguan Mental dan Perilaku Akibat
Penggunaan Zat Psikoaktif• F20-F29 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan
Gangguan Waham• F30-F39 : Gangguan Suasana Perasaan [Mood]
(Gangguan Afektif)• F40-F48 : Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform
dan Gangguan Terkait Stres
• F50-F59 : Sindrom Perilaku Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fisiologi dan Faktor Fisik
• F60-F69 : Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
• F70-F79 : Retardasi Mental• F80-F89 : Gangguan Perkembangan Psikologis• F90-F98 : Gangguan Perilaku dan Emosional Dengan
Onset Biasanya Pada Masa Kanak dan Remaja
Gangguan Mental Organik
• Gangguan jiwa yang dasarnya adalah adanya penyakit atau trauma otak yang mengakibatkan DISFUNGSI OTAK primer (langsung mengenai otak) atau sekunder (Akibat penyakit sistemik yang a.l mempengruhi fisiologis fungsi otak)
Gejala Psikotik
Gangguan berat dalam menilai realita → ditandai dengan adanya : waham, halusinasi, katatonik (stupor/furor), disorganisasi perilaku, afek, atau pikiran
Tanpa tilikan akan gangguannya
Delirium (F05, F1x.03, F1x.40/1)
Gangguan kesadaran (kesadarn bekabut koma) dan perhatian (tidak mampu memusatkan, mempertahankan, dan mengalihkan perhatian)
Plus: gangguan persepsi, prosespikir, daya ingat, perilaku psikomotor, emosi dan siklus tidur-bangun.
Onset cepat, perjalanan penyakitnya hilang timbul sepanjang hari.
Dapat bertumpang tindih dengan demensia.
Demensia (F00, F01, F02, F03, F1x.73)
Gangguan dalam fungsi kognitif yang mencakup gangguan daya ingat (dimulai dengan daya ingat segara dan dalam jangka pendek)
Dapat disertai: gejala psikotik, depresi, perubahan kepribadian
Penyebab: Peny. Alzheimer, Vaskular, dllBukan sekedar proses penuaan biasa
Intoksikasi (F1x.0)
Kondisi peralihan yang timbul akibat menggunakan zat psikoaktif sehingga terjadi gangguan kesadaran, fungsi koknitif, persepsi, afek, perilaku, atau fungsi dan respons psikologis lainnya
Intensitas intoksikasi akan berkurang dengan berlalunya waktu → hingga bila tidak menggunakan lagi
Gejala tidak selalu mencerminkan aksi primer zat
Sindroma ketergantungan (F1x.2) Keinginan yang amat sangat kuat (konfulsif)
Untuk menggunakan zat Sulit untuk tidak menggunakan,
menghentikan, atau mengendalikan tingkat penggunaannya, meskipun tahu akibatnya merugikan
Keadaan putus zat Toleransi Mengakibatkan kenikmatan akibat zat lain Meningkatkan waktu yang dipakai untuk
mendapatkan, menggunalak, atau pulih dari pengaruhnya
Kedaan putus zat (F1x.3) Sekelompok gejala dengan aneka bentuk dan
keparahan yang terjadi pada penghentian zat sesudah penggunaan zat yang terus – menerus dan dalam jangka panjang dan/atau dosis tinggi
Pasien akan melaporkan bahwa gejala ini akan mereda bila meneruskan pemakian
Onset dan perjalanannya terbatas (waktunya), terkait dengan zat
Dapat dengan komplikasi kejang
Skizofrenia (F20)
Gejala psikotik + kesdaran jernihHalusinasi auditorik (Commenting,
commanding)Waham → bizarre:
• Waham dikendalikan, dipengaruhi, passivity• Thought echo, broadcasting, insertion, withdrawal• Waham kejar, rujukan, kebesaran yang mustahil
Asosiasi yang longgar, inkoherensi, neologismePerilaku katatonik Gejala-gejala negatif: menarik diri, malas, afek
tumpul, hilang minat
Skizofrenia (F20)
Gejala positif berlangsung mininal 1 bulanBiasany ada fase prodromalPerjalanan penyakit bisa :
– Berlanjut– Episodik dengan kemunduran progresif/stabil– Episodik berulang– Remisi tak sempurna– Remisi sempurna
Jenis Skizofrenia (F20)
Berdasarkan gejala yang menonjolSkizofrenia Paranoid (F20.0)
– Waham (biasanya : paranoid) + halusinasiSkizofrenia Herbefrenik (F20.1)
– Disorganisasi afek, perilaku dan psikomotor
Skizofrenia Katatonik (F20.2)– Gangguan psikomotor: stupor, gelisah,
rigiditas, negativisme, dll
Gangguan Waham Menetap (F22)
Satu-satunya gejala yang khas dan menetap atau paling mencolok : WAHAM
Bersifat pribadi, bukan subkulturalUmumnya menetap, kadang seumur
hidup, minimal berlangsung 3 bulanHalusinasi mungkin ada tapi hanya
sewaktu-waktu dan sementara
Gangguan Psikotik akut dan sementara (F23)
Gejala = SkizofreniaWaktu < 1 bulanBerkaitan dengan stres akut
Gangangguan Mood (F30-39) Perubahan suasana perasaan (mood), biasanya
disertai perubahan tingkat aktivitas dan proses pikir
Cenderung berulang dan bersifat episodik :– Manik : Meningkat– Depresi : Menurun– Gangguan Bipolar→ dapat dengan ciri psikotik atau tidak
Gangguan Mood Menetap : → tanpa gej.Psikotik!– Siklotimia– Distimia
Kelompok Gn. NeurotikGangguan dalam perasaan, perilaku
atau proses pikir yang irasional, egodistonik, namun tidak dapat dikendalikan oleh pasien
Tilikan (walau terganggu sampai tertentu) namun masih baik
Pasien biasanya datang berobat atas keinginan sendiri
Gg Neurotik, tdd:
Gg. Anxietas MenyeluruhGg. PanikGg. Anxietas FobikGg. Obsesif- KonfulsifGg. SomatoformGg. Disosiatif
Gg. Panik (F41.0)
Serangan anxietas berat berulang
Terjadi mendadak, berlangsung hanya beberapa menit
Tidak terbatas pada situasi tertentu
Kmd bisa terjadi ketakutan akan terjadinya serangan lagi
Gg. Anxietas
Menyeluruh (F41.1) Intensitas anxietas lebih
ringan Anxietas menyeluruh dan
menetap (bertahan lama), sepanjang hari
Tidak terbatas pada keadaan tertentu
Anticipatori anxiety, khawatir akan masa depan dsb
Gg. Anxietas Fobik (F40)
Kecemasan yang berlebihan dan irasional terhadap suatu objek/situasi yang sebenarnya secara umum tidak berbahaya
Karena itu dihindari atau di hadapi dengan perasaan terancam → bisa menjadi ‘panik’
Tdd:– Angorafobia (F40.0)– Fobia Sosial (F40.1)– Fobia Khas (F40.2)
Gg. Obsesif-Kompulsif (F42)
Pikiran Obsesif : Gagasan, bayangan
pikiran atau implus yang timbul dalam bentuk yang sama
Tidak dikehendaki Mengganggu Dikenali berasal dari
diri sendiri
Tidakan Konpulsif: Tindakan yang
stereotipik, ritualistik, diulang-ulang
Mengganggu Tidak ada tujuan /
manfaatnya Tak ada kepuasa Hanya untuk
menghilangkan anxietasnya
Gangguan Somatoform (F45)
Somato + FormGejala somatik tanpa adanya penyakit
medik umumTdd:
– Gg. Somatisasi (F45.0)
– Gg. Hipokondrik (F45.2)
– Disfungsi Otonomik Somatoform (F45.3)
– Gg. Nyeri Somatoform Menetap (F45.4)
Gangguan Disosiatif (F44)
Kehilangan ( sebagian/seluruh) integrasi normal antara ingatan masa lalu, kesadaran akan identitas dan penghayatan, serta kendali terhadap gerakan tubuh
“Pseudo-Neurologic” Tdd: Amnesia disosiatif, fugue disosiatif, stupor
disosiatif, gg. Trans & kesurupan, gg. Motorik disosiatif, konvulsif disosiatif, anestesia & kehilangan sensorik disosiatif, gg. Kepribadian ganda, dll.
Reaksi Stres Akut (F43.0) dan Gg. Stres Pasca Trauma (F43.1)
Sama-sama merupakan reaksi terhadap stresor yang bersifat malapetaka, sangat traumatik, mengancam keamanan atau keutuhan fisik seseorang, atau stresor berat yang luar biasa, dan cenderung menyebabkan distres pada semua orang yang mengalaminya
BedanyaReaksi Stres Akut (F43.0)
– Gangguannya sementara dan biasanya menghilang dalam beberapa jam atau hari
– Gejala permulaan biasanya’terpana’ penyempitan perhatian dan lapangan kesadaran, disorientasi, gejala otonomik
Gangguan Sters Pasca Trauma (F43.1)– Responsnya berkepanjangan atau tertunda – Penghayatan berulang, flàsh-backs,
disertai gejala otonomik
Gangguab penyesuaian (F43.2)
Reaksi maladaptif terhadap perubahan atau stresor kehidupan yang cukup bermakna
Jenis stresor: yang biasa dialami orang pada umumnya (mis. Pensiun, Pindah)
Gejala timbul dalam waktu 3 bulan setelah terjadinya stresor dan diharapkan menghilang setelah 6 bulan atau telah didapatkan taraf adaptasi yang baru
Gejala: Depresi , campuran anx-depr. Gg. Emosi, gg. Tingkah laku
Sindrom Tingkah laku yang berhub. Dgn Gg Fisilogis Faktor Fisik (F50-59)
Termasuk dalam kelompok ini : Gg. Makan (F50)
– Anoreksia Nervosa, Bulimia Nervosa
Gg Tidur Non-Organik (F51)– Insomnia, hipersomnia, somnabolisme, night
terror, nightmare
Disfungsi Seksual non-Organik (F52)– Kurang-hilangnya nafsu seksual,
kegagalanrespons genital, ejakulasi dini, vaginismus, dorongan seksual berlebihan, ddl.
Gangguan Kepribadian (F60)• Pola perilaku yang tertanam dalam,
berlangsung lama, yang muncul sebagai respons yang KAKU bila individu dihadapkan kepada situasi sosial atau personal.
• Pola ini menunjukkan deviasi bermakna di bandingkan dengan umumnya orang.
• Seringkali berkaitan dengan penderitaan dan masalah dalam fungsi sosial
Gangguan Kepribadian (F60)GK ParanoidGK Skizoid
GK DissosialGK Emosional tak stabilGK Histrionik
GK AnankastikGK MenghindarGK Dependen
Retardasi Mental (F7)• Perkembangan mental yang terhenti
atau tidak lengkap
• Ditandai oleh hendaya keterampilan selama masa perkembangan
• Mempengaruhi semua tingkat intelegensi, yi. Kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial
• Dapat terjadi dengan/tanpa gg.jiwa atau gg.fisik lain
Retardasi Mental (F7)
RM Ringan (F70)– IQ 50-69– Edicable, dapat mandiri
RM sedang– IQ 35-49– Lazim ditemui disabilitas fisik– Trainable, dapat melakukan fungsi sehari-
hari namun memerlukan pengawasan
Retardasi Mental (F7)
• RM Berat (F72)
–IQ 20-34
–Disabilitas motorik mencolok
• RM Sangat Berat (F73)
–IQ <20
–Vegetatif
–Senantiasa Memerlukan bantuan
Gangguan Perkembangan (F80-90)
Umumnya mempunyai gambaran sbb:
a) Onset bervariasi selama masa bayi/anak
b) Hendaya/kelambatan perkembangan erat dengan kematangan SSP
c) Berlangsung terus menerus tanpa remisi 7 kekambuhan yang khas untuk banyak gangguan jiwa
Gangguannya tidak mempengaruhi seluruh aspek intelegensi
Hendayanya berkurang secara progresif dengan bertambahnya usia
Gangguan Perkembangan (F80-90)
GP khas berbicara dan berbahasa (F80)GP belajar khas (F81):
– Membaca, mengeja, berhitung
GP motori Khas (F82)GP Pervasif (F84):
– Abnormalitas kualitatif dalam interaksi sosial & pola komunikasi, minat & gerakan yang stereotipik, berulang dan terbatas
– Tdd. Autisme, Sindrom rett, Sindrom Asperger, dll
GPE masa Kanak & Remaja (F90-98)
• Gg Hiperkinetik (F90)– Kurangnya perhatian serta ketekunan
dalam suatu kegiatan yang menuntut keterlibatan kognitif
– Aktivitas berlebihan: ber-pindah2 kegiatan tanpa menyesuaikan satu tugas pun, aktivitas tidak beraturan dan berlebihan
– Harusnyata dalam lebih dari satu situasi(mis. di rumah, sekolah, di klinik
– Onset dini (dalam 5 tahun pertama)
Diagnosis Multiaksial
Aksis I : Ganguan klinis Kondisi lain yang mungkinn
merupakan fokus perhatian Aksis II: Gg. Kepribadian
Retardasi Mental Aksis III: Kondisi medik Umum Aksis IV: Problem psikososial dan
lingkungan dlm 1 thn terakhir Aksis V: Penilaian fungsi secara global
(GAF) (1) Saat ini: (2) Tertinggi dalam 1
thn
INGAT !Melihat Pasien secara holistikDalam mengevaluasi pasien selalu nilai:
– Apakah ada penyebab organik?– Apakah psikotik?– Apakah gejala-gejalanya merupakan satu
sindroma/gangguan atau terpisah?– Bagaimana fungsinya sehari-hari
Jangan lupa bahwa lingkungan mempengaruhi timbulnya, kambuhnya, atau membaiknya suatu gangguan
SEKIAN TERMAKASIH
ASSALAMUALAIKUM