jenis konstitusi negara indonesia
DESCRIPTION
Konstitusi Negara IndonesiaTRANSCRIPT
Jenis Konstitusi Negara Indonesia
Menurut CF. Strong konstitusi terdiri dari konstitusi tertulis dan konstitusi tidak
tertulis / konvensi.
Konstitusi tertulis (dokumentary constiutution / writen constitution) adalah
aturan-aturan pokok dasar negara , bangunan negara dan tata negara, demikian
juga aturan dasar lainnya yang mengatur perikehidupan suatu bangsa di dalam
persekutuan hukum negara.
Pada umumnya konstitusi tertulis berbentuk dokumen yang memiliki
kesakralan khusus dan konstitusi tidak tertulis lebih merupakan konstitusi yang
bersumber pada adat istiadat (custom).
UUD 1945 sebagai konstitusi tertulis Negara Republik Indonesia merupakan
suatu dokumen hukum dan hukum dasar yang harus dijadikan pegangan dalam
prinsip penyelenggaraan bernegara. Sebagai dokumen hukum, UUD 1945
merupakan suatu pernyataan kontrak sosial antara rakyat dengan penguasa.
Sedangkan sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan basic rule dalam
proses kehidupan berketatanegaraan bagi tiap-tiap lembaga kekuasaan yang
menjalankan fungsinya masing-masing menurut prinsip pemisahan kekuasaan
(separation of power).
A.A.H Struycken berpendapat bahwa Undang-Undang Dasar sebagai
konstitusi tertulis merupakan sebuah dokumen formal yang berisi :
1. Hasil perjuangan politik Bangsa di waktu lampau.
2. Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa
3. Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan baik untuk
waktu sekarang maupun masa yang akan dating.
4. Suatu Keinginan ,dengan mana perkembangan kehidupan bangsa
hendak dipimpin.
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi tertulis juga dituangkan
dalam sebuah dokumen formal, di mana dokumen tersebut telah dipersiapkan
jauh sebelum Indonesia merdeka dan baru dirancang oleh Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dengan dua masa
sidang yaitu tanggal 29 Mei- 1 Juni 1945 dan tanggal 10 – 17 Juli 1945. Sebagai
dokumen formal, UUD 1945 ditetapkan dan disahkan pada tanggal 18 Agustus
1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Sebagai konstitusi tertulis, konstitusi Indonesia juga bersifat rigid yaitu
konstitusi yang perubahannya harus dilakukan melalui cara atau proses khusus
yang lebih sulit daripada Undang-undang, karena proses perubahan yang sulit
inilah maka konstitusi ini tidak mudah untuk disesuaikan dengan perkembangan
jaman dan tuntutan masyarakat. Alasan sulitnya perubahan ini adalah supaya
konstitusi tidak mudah dibelokkan kemana saja, ditafsirkan bermacam-macam
dan dapat diubah atau dihapus setiap waktu. Oleh karena itu untuk mencegah
penyelewengan dan salah tafsir maka pasal-pasal konstitusi harus disusun
secara tegas sehingga konstitusi tahan untuk selamanya atau setidaknya untuk
jangka waktu yang cukup lama.