jenis penelitian

21
Tugas individu Mata kuliah: Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika II A.SRY WAHYUNI 071104034 C JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2010 Tugas individu

Upload: a-muhajir-nasir

Post on 26-Nov-2015

38 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jenis

TRANSCRIPT

Tugas individu

Mata kuliah: Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika II

A.SRY WAHYUNI

071104034

C

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2010Tugas individu

A.SRY WAHYUNI

071104034

C

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2010Penelitian korelasional1. Pengertian Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional yaitu suatu kegiatan penelitian untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan fariasi-fariasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan atas koefisien korelasi. Penelitian korelasional mempelajari hubungan dua variable atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam suatu variable berhubungan dengan satu variasi dalam variable lain. Derajat hubungan variable-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan dengan koevisien korelasi. Korelasi dapat menghasilkan dan menguji hipotesis mengenai hubungan antara variable atau untuk menyatakan besar kecilnya hubungan antara variable

2. Tujuan penelitian korelasional

Penelitian korelasional bertujuan untuk melihat hubungan antara dua gejala atau lebih. Misalnya :

a. Apakah ada hubungan antara status sosial orang tua siswa dengan prestasi anak mereka

b. Studi analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa

c. Peramalan tingkat permintaan barang berdasarkan tingkat harga barang

d. Studi hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi petani dengan tingakat penerapan teknologi usaha tani

e. Studi yang mempelajari saling hubungan antara skor penerapan teknologi usaha tani dengan tingkat produktifitas usaha tani

f. Studi untuk meramalkan keberhasilan belajar berdasarkan atas skor pada tes bakat.3. Ciri-ciri penelitian korelasional

Adapun ciri-ciri dari penelitian korelasional adalah sebagai berikut :

1. Cocok digunakan bila variable-variabel yang diteliti rumit dan tidak dapat diteliti dengan metode eksperimen (tidak dapat dimanipulasi/dikontrol).

2. Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variable

3. Yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.

4. Penelitian korelasional cenderung memiliki banyak kelemahan.

5. Pola hubungan sering tidak menentu dan kabur.

6. Sering memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih

7. Dapat digunakan untuk meramalkan variable tertentu berdasarkan variable bebas.

4. Kelebihan dan kekurangan penelitian jenis korelasional

a) Kelebihan

Kelebihan penelitian jenis korelasional adalah sebagai berikut:

1. Adanya kesesuaian dengan logika studi eksperimental dalam membuat inverensi kausal, yaitu penelitian yang dimulai dengan menentukan faktor penyebab yang diikuti dengan akibat.

2. Peneliti dapat menghitung laju insidensi, sesuatu hal yang hampir tidak mungkin dilakukan pada studi kasus kontri

3. Sesuai untuk meneliti paparan yang langka

4. Memungkinkan peneliti mempelajari sejumlah efek secara serentak

5. Bias yang terjadi sangat kecil

6. Tidak ada subjek yang sengaja dirugikan

b) Kekurangan

Kekurangan penelitian jenis korelasional antara lain:

1. Membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang mahal

2. Membutuhkan ketersediaan data sekunder yang cukup mendukung

3. Tidak efisien dan tidak praktis untuk mempelajari penyakit yang langkah,

4. Tidak cocok menentukan/merumuskan hipotesis tentang faktor etimologi lainnya untuk penyakit amatan.5. Langkah pokok dalam penelitian korelasional.

Dalam melakukan sebuah penelitian yang terkait dengan suatu permasalahan, tentunya dibutuhkan langkah-langkah pokok supaya penelitian tersebut dapat terlaksana dengan baik dan hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diiinginkan. Adapun langkah-langkah pokok dalam penelitian korelasional yaitu:1. Definisikan masalah

2. Lakukan penelaahan kepustakaan

3. Rancangkan cara pendekatannya

4. Identifikasikan variable- variable yang relevan

5. Tentukan subjeknya yang sebaik-baiknya

6. Pilih atau susun alat-alat pengukuran yang cocok

7. Pilih metode korelasi yang cocok dengan masalah yang sedang digarap

8. Kumpulkan data

9. Analiaia data yang telah terkumpul dan buat interpretasinya

10. Menyusun laporan.

6. Bagian penting dalam penyusunan laporan ilmiah ( penelitian korelasional)

a) Bagaimana Mengidentifikasi masalah ?

Identivikasi masalah adalah penjabaran lebih lanjut dari rumusan masalah atau rincian variable yang terkandung dalam rumusan masalah. Contohnya identivikasi masalah untuk peenelitian korelasional. maka permasalahan yang diteliti dapat diidentifikasikan sebagai berikut:1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara keahlian dosen dalam proses belajar dan pembelajaran dengan tingkat pemahaman mahasiswa pada materi perkuliahan ?

2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kejujuran dosen dalam proses belajar dan pembelajaran dengan tingkat pemahaman mahasiswa dengan materi perkuliahan ?

b) Bagaimana Penulisan rumusan tujuan penelitian ?

Tujuan penelitian adalah hasil yang ingin diperoleh dari kegiatan penelitian. Hasil apa yang ingin ditegaskan, sepenuhnya mengacu pada perayaan-perayaan yang dirumuskan dalam rumusan masalah atau identivikasi masalah. Dengan demikian rumusan tujuan penelitian merupakan bentuk jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah dan identifikasi masalah.Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan bukan pertanyaan. Contohnya sebagai berikut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan tingkat signifikansi mengenai:

1. Hubungan antara keahlian dosen dalam proses belajar dan pembelajaran dengan tingkat pemahaman mahasiswa pada materi perkuliahan.

2. Hubungan antara kejujuran dosen dalam proses belajar dan pembelajaran dengan tingkat pemahaman mahasiswa pada materi perkuliahan.

Rumusan tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam menentukan arah penelitiannya dan akan sangat berimplikasi pada langkah-langkah selanjutnya. Misalnya, dalam menentukan metodologi atau prosedur penelitian, bentuk laporan, distribusi laporan dll.

c) Bagaimana menulis kegunaaan penelitian ?

Kegunaan penelitian adalah penegasan tentang harapan peneliti bahwa hasil yang diperoleh dari penelitiannya dapat memberikan manfaat atau kegunaan secara nyata baik secara akademik (kegunaan teoritis) maupun secara operasional (kegunaan praktis). Contohnya : hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunan sebagai berikut :

Kegunaan teoritis, Dapat memperkaya khasanah kajian ilmiah dibidang komunikasi instruksional, khususnya yang berkaitan dengan kredibilitas dosen dalam hubungnnnya dengan evektifitas belajar dan pembelajaran diruang kuliah. Kegunaan praktis, Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan di perguruan tinggi dalam merencanakan,melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar dan pembelajarannya guna lebih meningkatkan evektivitas proses belajar dan pembelajaran, terutama dalam mengembangkan kemampuan dan fungsi para dosen dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.Rumusan kegunaan penelitian, dalam batas-batas tertentu digunakan untuk menilai kelayakan penelitian yang dilakukan, baik dari aspek teoritis maupun dari aspek praktis.

d) Bagaimana cara menentukan kerangka berpikir ?

Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran dalam sebuah penelitian sangat menentukan kejelasan dan validitas dan proses penelitian secara keseluruhan. Melalui uraian dalam kerangka berpikir peneliti dapat menjelaskan secara komprehensif variabel-variable apa saja yang diteliti dan dari teori apa saja variable-variabel itu diturunkan, serta mengapa variable-variabel itu saja yang diteliti. Uraian dalam kerangka berpikir harus mampu menjelaskan dan manegaskan secara komprehensif asal-usul variable yang diteliti. Sehingga variable-variabel yang tercantum dalam rumusan masalah dan identifikasi masalah semakin jelas asal-usulnya.

Dengan demikian, uraian atau paparan yang harus dilakukan dalam kerangka berpiki radalah perpaduan antara asumsi-asumsi teoritis dengan asumsi-asumsi logika dalam menjelaskan atau memunculkan variable-variabel yang diteliti serta bagaimana kaitan di antara variable-variabel tersebut, ketika dihadapkan pada kepentingan untuk mengungkapkan fenomena atau masalah yang diteliti.

Berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dalam menyusun kerangka berpikir kita harus memulainya dengan menegaskan teori apa yang dijadikan landasan dan akan diujikan atau digambarkan dalam penelitian. Lalu dilanjutkan dengan penegasan tentang asumsi teoritis apa yang akan diambil dari teori tersebut sehingga konsep-konsep dan variable yang diteliti menjadi jelas. Contoh ; apakah ada hubungan yang signifikan antara keahlian,kejujuran, dan daya tarik dosen dalam proses belajar mengajar dalam tingkat pemahaman mahasiswa pada materi kuliah.

X1= keahlian dosen

X2= kejujuran dosen

X3=daya tarik

Walaupun dalam kerangka berpikir itu harus terkandung kerangka teoritis, konseptual, dan operasional. Tetapi cara penguraiannya tidak perlu kaku dibuat persub bab masing-masing. Hal yang penting adalah bahwa isi pemaparan kerangka berpikir merupakan alur logika kita mulai dari penegasan teori serta asumsinya hingga muncul konsep dan variable-variabel yang diteliti

Agar peneliti benar-benar dapat menyususn kerangka berpikir secara ilmiah dengan benar, maka peneliti harus intens dan ekstens menelusuri literature-literatur yang relevan serta melakukan kajian terhadap hasil penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, sehingga uraian yang dibuatnya tidak semata-mata berdasarkan kepada pertimbangan logika. Untuk itu dalam menjelaskan kerangka teoritisnya, peneliti mesti merujuk pada literature yang telah ada sebelumnya.

e) Bagaimana cara perumusan hipotesis ?

Begitu selesai menyusun kerangka berpikir, langkah selanjutnya yang harus dilakukan peneliti adalah merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah dugaan sementara yang bersifat tentative yang diambil dari hasil penelaahan terhadap asumsi-asumsi teoritis ketika menyusun kerangka pemikiran. Hipotesis dalam penelitian terbagi kedalam dua jenis yaitu : hipotesis teoritis atau hipotesis nol (HO) dan hipotesis penelitian atau hipotesis kerja (Hi). hipotesis nol dirumuskan dalam kalimat negative tidak ada hubungan yang signifikan antara kredibilitas dosen dengan tingkat pemahaman mahasiswa pada materi kuliah sedangkan hipotesis kerja dirumuskan dalam kalimat positif ada hubungan yang signifikan antara krediabilitas dosen dengan tingkat pemahaman mahasiswa pada materi kuliah . Selanjutnya hipotesis kerja (Hi) perlu dijabarkan kedalam sub-subhipotesis sesuai dengan banyaknya identifikasi masalah penelitian atau banyaknya subvariabel yang akan dihubungkan satu sama lain.

7. Kesalahan dalam penelitian korelasional

Dalam penelitian jenis korelasional, ada beberapa jenis kesalahan yang sering terjadi.antara lain yaitu kesalahan dalam perumusan hipotesis dan kesalahan dalam pengujian hipotesis. Dalam perumusan hipotesis dapat saja terjadi kesalahan. Macam kesalahan dalam perumusan hipotesis ada dua macam yaitu:

1. Menolak hipotesis nihil (Ho) yang seharusnya diterima, maka disebut dengan kesalahan alpha dan diberi symbol a atau dikenal dengan taraf signifikasi pengukuran.

2. Menerima hipotesis nihil (Ho) yang seharusnya ditolak, maka disebut dengan kesalahan beta dan diberi symbol b.

Pada umumnya penelitian di bidang pendidikan digunakan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01. Sedangkan untuk penelitian kedokteran dan farmasi yang resikonya berkaitan dengan nyawa manusia, diambil taraf signifikansi 0,005 atau 0,001 atau bahkan mungkin 0,0001. Misalnya saja ditentukan taraf signifikansi 5% maka apabila kesimpulan yang diperoleh diterapkan pada populasi 100 orang maka akan tepat untuk 95 orang dan 5 orang lainnya terjadi penyimpangan.

Cara pengujian hipotesis didekati dengan penggunaan kurva normal. Penentuan harga untuk uji hipotesis dapat berasal dari Z-score ataupun T-score. Apabila harga Z-score atau T-score terletak didaerah penerimaan Ho maka Hi yang dirumuskan tidak diterima atau sebaliknya.

8. Sumber kesalahan dalam rencana penelitian

Isaac dan michae (1981) mengemukakan delapan macam kesalahan dalam rencana penelitian sebagai berikut :

Surrogate information error, variasi atau perbedaan antara dua data atau informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan dengan data yang dipikirkan atau diperhatikan si peneliti.

Measssurement error, perbedaan antara informasi atau data yang dipikirkan oleh si peneliti dengan data yang dihasilkan oleh proses pengukuran.

Experimental error, perbedaan antara pengaruh dari variable bebas (faktor eksperimen) dengan pengaruh yang nampak atau diberikan sebagai hasil analisis.

Population specification error, perbedaan antara populasi yang diperlukan untuk memberikan informasi dengan populasi yang diperhatikan oleh si penliti.

Frame error, perbedaan antara populasi yang dinyatakan atau didefenisikan oleh si peneliti dengan daftar unit atau anggota populasi yang dipakai.

Sampling error, perbedaan antara sampel represantatif dengan sampel yang diperoleh dengan memakai metode pemilihan sampel probabilitas.

Selection error, perbedaan antara sampel representative dengan sampel yang diperoleh dengan memakai metode pemilihan nonprobabilitas

Nonresponse error, perbedaan antar sampel yang terpilih dengan sampel yang sebenarnya direncanakan dalam penelitian.

PENELITIAN EKSPERIMENTAL1. Pengertian

Penelitian eksperimental merupakan bentuk penelitian dimana peneliti (eksperimenter) dengan sengaja memberikan perlakuan (treatment) kepada responden (subjek), selanjutnya mengamati dan mencatat reaksi subjek, kemudian melihat hubungan antara perlakuan yang diberikan dan reaksi yang muncul dari subjek. Dan kemudian melihat hubungan antara perlakuan yang diberikan dan reaksi yang muncul dari subjek.

Hakikat tujuan penelitian eksperimental adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat dari perlakuan. Selain itu penelitian eksperimental juga merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. Kemuadian, penelitian eksperimen dapat pula didefinisikan sebagai penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara segaja oleh peneliti. Kesimpulannya penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untukmengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian.

Adapun ciri dari penelitian eksperimen, yaitu adanya manipulasi terhadap variable bebas. Sedangkan karakteristik penelitian eksperimental yaitu: Variable-variabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara teratur, baik dengan menetapkan control, manipulasi langsung, maupun random (rambang).

Adanya kelompok control sebagai data dasar untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental. Penelitian ini memusatkan diri kepada pengontrolan variansi untuk memaksimalkan variansi variable yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk itu sebaiknya, pemilihan dan penentuan subjek, serta penempatan subjek dalam kelompok-kelompok dilakukan secara acak.

Validitas internal mutlak diperlukan pada rancangan penelitian eksperimantal, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan.

Validitas eksternalnya berkaitan dengan bagaimana kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan penggeneralisasian pada kondisi yang sama.

Semua variable penting diusahakan konstan, kecuali variable perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi. 2. Syarat-Syarat Dalam Melakukan Penelitian Eksperimental

Ada beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:1. Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan dimana ia akan melakukan penelitian.2. Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama.

3. Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variable yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya.

4. Diperlukan kelompok pembanding selain kelompok yang diberi perlakuan.3. Analisis Data Penelitian Eksperimental

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melakukan analisis data dalam penelitian eksperimen, tergantujng dari beberapa jumlah variable yang diteliti. Untuk keperluan penelitian, seseorang peneliti harus melakukan beberapa tahap penelitian sebagai berikut:1. Menentukan subjek penelitian yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen.

2. Menentukan subjek penelitian yang akan dijadikan sebagai kelompok control atau kelompok pembanding (diambil secara random dengan menggunakan teknik random sampling).3. Menentukan treatment atau perlakuan yang akan diberikan.

4. Menentukan berapa lama eksperimen atau penelitian akan dilaksanakan.

5. Menentukan dua ruangan yang memiliki fasilitas yang sama.Penelitian Ex post facto

A. Pengertian

penelitian ex post-facto merupakan penelitian yang variable-variabel bebasnya telah terjadi perlakuan atau treatment tidak dilakukan pada saat penelitian berlangsung. Penelitian ex post facto tidak dapat melakukan manipulasi atau pengacakan terhadap variable-variabel bebasnya.b. Kelemahan

Pendekatan ex post facto memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:

1. Tidak adanya control terhadap variable bebas

2. Kenyataan bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu unuk menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan soalnya sangat kompleks.

3. Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda, tetapi dapat pula disebabkan oleh suatu pada kejadian tertentu dan oleh lain sebab pada kejadian lain.4. Apabila saling hubungan antar dua variable telah ditemukan, maka sukar untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.

5. Kenyataan bahwa dua, atau lebih faktor yang saling berhubungan tidaklah mesti memberikan implikasi adanya hubungan sebab akibat.

6. Menggolongkan subjek kedalam kategori dikotomi untuk tujuan perbandingan, menimbulkan persoalan-persoalan, karena kategori-kategori itu sifatnya kabur, bervariasi dan tidak mantap.PENELITIAN SURVEIA. Pengertian

Penelitian survey merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan mengumpulkan data pada saat tertentu dengan tiga tujuan penting, yaitu:

a. Mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu.b. Mengidentifikasi secara terutama keadaan sekarang untuk membendingkan.

c. Menentukan hubungan sesuatu yang hidup diantara kejadian fisik

Penelitian yang menggunakan metode survey juga merupakan metode yang baik untuk mengukur sikap dan orientasi penduduk dalam populasi besar terhadap suatu kasus sosial. Dalam bidang pendidikan, pelaksanaan penelitian survey bervariasi mengenai hal kompleksitasnya, dari yang hanya menggunakan teknik analisis frekuensi sederhana sampai dengan penggunaan perhitungan teknik analisis hubungan antar variable kompleks. Penelitian survey juga dibedakan atas lamanya waktu penyelenggaraan, yaitu dapat dilaksanakan dalam jangka waktu sesaat dengan cakupan luas dan dapat pula dilaksanakan dengan jangka waktu yang lama misalnya tiga tahun atau lebih. Yang penting diperhatikan pada penelitian survey adalah adanya kecenderungan pada peneliti untuk menggunakan suatu metode atau lebih. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian survey terdiri atas:a. Wawancara. Dalam melaksanakan wawancara, peneliti dapat menggunakan pedoman atau secara bebas melakukan wawancara terhadap responden.

b. Dokumentasi. Dokumentasi merupakan sumber informasi atau catatan pribadi yang relevan untuk memperoleh data yang diininkan.c. Observasi. Untuk menggunakan hasil observasi, peneliti dapat menggunakan daftar list yang telah dikembangkan atas dasar keadaan subjek yang diteliti.d. Angket. Peneliti juga dianjurkan untuk menggunakan angket koesioner yang dikirimkan leat pos, didistribusikan secara langsung atau menggunakan test.B. Pelaksanaan penelitian survey

Ada minimal tiga persyaratan untuk melakukan penelitian survey, antara lain sebagai berikut:1. Adanya tujuan penelitian yang tepat

2. Populasi yang menjadi pusat kegiatan penelitian

3. Sumber pembiayaan yang mencukupi untuk pengumoulan data.

Selain itu, penelitian survey mempunya empat karakteristik, yaitu:

a. Rencana penelitian yang dibuat secara sistematis

b. Mendekati keadaan populasi yang ada dengan menerapkan prinsip representative atau keterwakilan.c. Meyakinkan bahwa data yang ada dapat dieksplorasi secara eksplisit dan objektif, dan data dapat diekspresikan secara kuantitatifC. Langkah-Langkah Penelitian Survei

Ada tiga langkah penting dalam menentukan keberhasilan penelitian survey, yaitu:

1. Mengembangkan atau membuat angket

2. Pemilihan sampel

3. Pengumpulan data dengan wawancara atau dengan angket atau kuiesioner.

Penelitian survey memiliki tahapan-tahapan pelaksanaan, yaitu:

a. Menentukan tujuan dan skope survey

b. Mendesain angket atau petunjuk wawancara

c. Mengetes instrument untuk mengidentifikasi dan memperbaiki item yang kurang relevan, dan mencapai format yang baik, mudah ditabulasi dan dianalisis.d. Jika menggunakan wawancara sebaiknya dibuat qide-nya, dilakukan oleh orang-orang yang terlatih.

e. Yakinkan bahwa instrument harus memiliki karakteristik jelas, simple dan langsung berkaitan dengan permasalahannya

f. Menggunakan program computer yang relevan dan evisieng. Mempertimbangkan sifat-sifat penting dari responden yang menjadi sasaran utamanya ketika survey dilaksanakan dan hasil data dilakukan.

h. Bayangkan variasi hasil yang mungkin muncul dari penelitian survey.D. Jenis-Jenis Penelitian Survei

Penelitian survey mempunyai banyak variasi dalam pelaksanaannya. Dalam konteks pendidikan dan tingkah laku penelitian survey minimal dapat dikelompokan menjadi empat macam bentuk, yaitu:a. Survey catatan

b. Survei menggunakan jasa angket atau jasa pos

c. Survey melalui telepon, survey menggunakan wawancara individuald. Survey dengan menggunakan wawancara kelompok.

PENELITIAN TINDAKAN KELASA. Pengertian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran.

Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat berbentuk indifidual dan kolaboratif, yang dapat disebut sebagai PTk individual dan PTK kolaboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri atau kelas orang lain, sedangkan dala PTK kolaboratif beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota melakukan kunjungan antar kelas.PENELITIAN HISTORIS

A. Pengertian Penelitian Historis

Secara umum dapat dimengerti bahwa penelitian historis merupakan penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematik. Dengan kata lain penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian historis di dalam pendidikan merupakan penelitian yang sangat penting atas dasar beberapa alsan. Penelitian historis bermaksud membuat rekonstruksi masa latihan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintetiskan bukti-bukti untuk mendukung fakta-fakta guna memperoleh kesimpulan yang kuat. Dimana terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara manusia, peristiwa, waktu dan tempat secara kronologis dengan tidak memandang sepotong-sepotong objek-objek yang diobservasi.

Beberapa orang ahli berpendapat bahwa penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu. Penelitian ini mencoba merekonstruksikan apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakuran mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu. Kemudian, penelitian historis dapat juga diartikan sebagai penelitian untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-halyang telah lalu yang dilakukan secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengevaluasi dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru tersebut.

Berdasarkan pandangan yang disampaikan oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian sejarah mengandung beberapa unsure pokok, yaitu:

a. Adanya proses pengkajian peristiwa atau kejadian masa lalub. Usaha dilakukan secara sistematik dan objektif

c. Merupakan serentetan gambaran masa lalu yang integrative antar manusia, peristiwa, ruang dan waktu.

d. Dilakukan secar interektif dengan gagasan, gerakan dan intuisi yang hidup pada zamannya.B. Tujuan Penelitian Histori

Adapun yang menjadi tujuan penelitian sejarah atau histori adalah untuk memahami masa lalu, dan mencoba memahami masa kini atas dasar peristiwa atau perkembangan masa lampau. Selain itu penelitian histori juga bertujuan untuk memperkaya pengetahuan peneliti tentang bagaimana dan mengapa suatu kejadian dimasa lampau dapat terjadi serta proses bagaimana masa lalu itu menjadi masa kini, pada akhirnya diharapkan meningkatkan pemahaman tentang kejadian masa kini serta memperoleh dasar yang lebih rasional untuk melakukan pilihan-pilihan dimasa kini. Kemudian penelitian ini bertujuan untuk membuat orang untuk menyadari apa yang telah terjadi dimasa lampau serta mempelajari bagaimana suatu telah dilakukan pada masa itu.