jenis suspensi.doc
DESCRIPTION
lllllTRANSCRIPT
![Page 1: Jenis suspensi.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082402/55cf9b52550346d033a59783/html5/thumbnails/1.jpg)
Pengertian
Suspensi adalah sebuah komponen sepeda motor yang bertugas menopang beban kendaraan agar
getaran atau kejutan yang terjadi dapat diredam dengan lembut, sehingga pengendara kendaraan
tetap dalam posisi nyaman. Goncangan atau pun getaran itu disebabkan oleh kondisi jalan yang
dilewati tidak rata permukaannya. Ketika suspensi sepeda motor mampu meredam semua getaran
dan kejutan dengan lembut dan baik maka kenyamanan dan pengendalian sepeda motor pun
menjadi lebih fokus.
Selain itu sebuah suspensi pun memiliki tugas bagaimana menjaga keseimbangan kendaraan
ketika pengemudi melakukan manuver secara ekstrem atau justru memacu kendaraan dengan
kecepatan tinggi pada saat menghadapi tikungan atau belokan tajam. Apabila suspensi sepeda
motor tidak bisa menghadapi dan mengatur beban dalam keadaan pengemudi melakukan
manuver atau menghadapi belokan dalam kecepatan tinggi, tentu saja sepeda motor bisa
terpelanting. Hal inilah yang menjadi perhatian para mekanis dari tim pembalap sepeda motor.
Padahal salah satu trik memenangkan balapan adalah bagaimana mencuri kecepatan melebihi
kecepatan lawan pada saat pembalap menghadapi belokan.
Tipe Sistem Suspensi
Sistem suspensi terletak di antara kerangka sepeda motor dengan roda. Rancangan Sistem
suspensi ada dua tipe, yaitu tipe suspensi dependen atau suspensi poros kaku dengan sistem
suspensi independen atau sistem suspensi bebas.
Sistem suspensi dependen mempunyai cara kerja yang bersama–sama antara roda kanan dan roda
kiri yang dihubungkan oleh sebuah pegas, peredam kejut dan lengan kontrol. Jadi, jika roda
kanan bergetar dan naik turun maka roda kirinya juga ikut bergetar. Memang sistem suspensi ini
tidak diterapkan pada sepeda motor. Suspensi tipe ini banyak digunakan untuk truck atau
kendaraan berat, yang kemudian banyak diaplikasikan pada roda belakang.
Sementara itu, sistem suspensi independen mempunyai cara kerja yang berbeda. Dalam sistem
suspensi independen masing-masing roda tidak terhubung secara langsung. Masing-masing roda
terhubung ke rangka oleh suspension arm, pegar, dan peredam kejut. Ketika ada getaran dan atau
![Page 2: Jenis suspensi.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082402/55cf9b52550346d033a59783/html5/thumbnails/2.jpg)
goncangan pada salah satu roda maka roda yang lain tidak ikut terpengaruh. Namun demikian
beban kendaraan tetap terbagi secara merat sehingga membuat kendaraan tidak menjadi limbung
atau berat sebelah.
Sistem suspensi sebagai satu rangkaian baik sistem dependen maupun independen, memegang
peranan penting tidak hanya dalam urusan keamanan tapi bagaimana menjaga agar pengemudi
tetap nyaman. Hal yang sama juga terjadi pada sistem suspensi sepeda motor. Hanya saja secara
teknis sistem suspensi pada sepeda motor berbeda dengan suspensi mobil, terutama dalam
mengaplikasikan rangkaian mekaniknya. Seperti diketahui penopang sepeda motor dari rangka
ke roda dengan menggunakan garpu. Nah pada garpu inilah sistem suspensi sepeda motor
bersatu. Kelihatannya memang lebih sederhana dibanding dengan sistem suspensi kendaraan
roda empat.
Dalam aplikasinya, sistem suspensi kendaraan roda empat berbeda-beda disesuaikan dengan
peruntukkan dan jenis mobilnya. Sistem suspensi pada kendaraan roda empat jenis sedan tentu
saja sedikit berbeda dengan sistem suspensi pada kendaraan roda empat jenis niaga maupun
MPV dan SUV. Sekalipun fungsinya tetap sama seperti yang telah disebutkan di atas.
Jenis – Jenis Sistem Suspensi Pada Sepeda Motor
Peredaman atau shock absorber pada sistem suspensi kendaraan bagian depan dan
belakang berbeda dalam bentuk dan fungsinya yaitu :
2.2.1. Sistem Suspensi Depan
Sistem suspensi ini biasanya disatukan dengan sistem kemudinya dan ditopang pada
poros roda depan. Fungsinya adalah sebagai penopang roda dan sebagai peredam getaran roda
depan, sehingga akan meningkatkan kenyamanan dan kestabilan kendaraan.
(1) Tipe Sistem Suspensi Depan
Tipe suspensi depan ada bermacam-macam, tapi hanya dua tipe berikut ini yang banyak
digunakan.
a. Telescopic Fork
![Page 3: Jenis suspensi.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082402/55cf9b52550346d033a59783/html5/thumbnails/3.jpg)
Telescopic fork terdiri dari inner tube dan outer tube. Ujung bagian bawah dari outer tube
dipasang as roda depan dan ujung atas inner tube terpasang under-bracket.
Telescopic fork ditekan dan ditarik oleh pegas koil dan oli peredam. Sistem suspensi ini
memiliki kekuatan yang cukup sempurna dan langkah peredaman yang panjang, sehingga
mempunyai faktor peredam yang cukup besar. Sistem teleskopik ini memiliki sudut trail dan
pisisi pivot yang tetap sehingga akan memperkokoh kestabilan sistem kemudi.
Sekarang ini telescopic fork digunakan sangat luas, beberapa dari telescopic fork
digunakan pada sepeda motor ukuran kecil, tidak mempunyai peredaman oli (oli damper) dan
selain itu dikombinasikan dengan peredaman karet.
Ada beberapa macam tipe dari jenis suspensi depan jenis telescopic fork, antara lain, yaitu :
a.1. Tipe Piston Slide
piston dan slide metal bergerak dengan bagian tabung luar. Pada posisi ini, kontak
areanya kecil dan tekanan permukaannya tinggi. Pegasnya terpasang pada bagian luar dari inner
tube. Oleh karenanya, gaya redam untuk gaya menyamping lebih lemah sehingga karakteristik
damper mudah berubah dalam kondisi kerja berat, dan limit langkahnya 150 mm. Tipe ini
banyak digunakan pada model sport.
a.2. Tipe Pegas Dalam / Inner Spring Type
![Page 4: Jenis suspensi.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082402/55cf9b52550346d033a59783/html5/thumbnails/4.jpg)
Tipe ini dikembangkan oleh perusahaan Italy Cerini. Bagian inner tube dan outer tube
meluncur saling berlawanan sehingga kontak area luas dan tekanan permukaan rendah yang
membuat faktor rigiditas tinggi. Pegas / spring terpasang pada inner tube, dan dapat melentur
dengan langkah yang panjang (lebih ari 300 mm). Letak damper independent, dan dibuat dalam
inner tube dengan sedikit perubahan karakteristik. Umumnya dipakai pada motor sport. Untuk
tipe yang sama, ada tipe yang menggunakan tempat luncuran piston dan letak damper yang
independent di bawah outer tube. Konstruksi yang bervariasi ini, tergantung ari pabrik.
b. Link Type Fork (Bottom Link Fork)
Jenis ini terbuat dari plat – plat baja dan mempunyai bantalan (cushion) unit yang
berbeda di dalamnya. Ujung bawah dari garpu jenis ini menopang roda depan lewat linkage.
Bantalan (cushion) terdiri dari pegas koil dan peredam oli. Operasi yang halus terjamin dengan
adanya linkage tersebut. Tipe ini sangat cocok untuk kendaraan berkecepatan rendah. Hal ini
disebabkan karena sifatnya yang tidak stabil pada kecepatan tinggi. Tipe fork ini terutama
digunakan untuk moped, sepeda motor ukuran kecil, dan sepeda motor scooter yang
menggunakan roda kecil.
![Page 5: Jenis suspensi.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082402/55cf9b52550346d033a59783/html5/thumbnails/5.jpg)
C. Tipe Nitrogen Gas Sealed (De Carbon Type)
suspensi tipe ini mengunakan tipe inverted, single-cylinder gas yang dikompresi
(nitrogen gas) atau dimampatkan dalam cylinder oil chamber dan dikompresi oleh free piston.
Ruang oli diisi oleh oli dan konstruksinya dibuat agar tidak ada udara yang bisa masuk kedalam,
sehingga efek peredaman yang stabil dapat terjamin. Suspensi ini banyak digunakan untuk
sepeda motor jarak jauh dan motocross
D. Suspensi Monoshock Tipe Link
a. Mekanisme Penunjang
Biasanya dikenal juga sebagai tipe suspensi “progresive” dengan mekanisme link yang
terdiri dari “I” shaped rod dan “L” shaped arm yang terpasang diantara swing arm dan shock
absorber untuk meningkatkan efek damping spring secara efektif dalam berbagai kondisi jalan.
b. Kontruksi dan Cara Kerja
susupensi monocross baru mempunyai “I” sahaped rod dan “L” shaped arm yang
terpasang diantara swing arm dan shock absorber untuk menghasilkan perubahan level ratio
berdasarkan aplikasi dari prinsipal. Sedangkan untuk perpanjangan lengan / arm, yang mendekati
maksimal, nilai level ratio nya sangat besar sehingga pegas menjadi lembut, dan juga damper
bekerja denga sangat lembut.
![Page 6: Jenis suspensi.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082402/55cf9b52550346d033a59783/html5/thumbnails/6.jpg)
Ketika terjadi perubahan langkah, posisi nilai level rationya mengecil an pegas menjadi
kaku, dan damper menjadi keras. Dengan mengubah level ratio dengan cara ini, pengendalian
suspensi yang empuk dan keras dapat dilakukan tanpa kesulitan. Daya damping dari damping
unit dapat disesuiakan di kedua sisi extension dan kompresi.
c. efek
Daya pergerakan dari roda dapat membuat pegas menjadi kaku, dan damper mengeras
sehingga gap / jarak yang ada menjadi mengecil dan vibrasi-vibrasi yang kecil dapat diserap
dengan baik, dan kejutan yang besar atau keadaan melompat dapat terserap dengan lembut oleh
pergerakan awal dari suspensi. Tetapi dengan banyaknya pergerakan, suspensi menjadi kaku
untuk menekan bagian dasar.
Cara Kerja Shock Absorber
Cara kerja shock absorber adalah sebagai berikut :
Ditekan (compresion)
Saat shock absorber ditekan karena gaya osilasi dari pegas suspensi , maka gerakan
yang terjadi adalah shock absorber mengalami pemendekkan ukuran. Pada saat inilah
piston bergerak turun ke bawah. Minyak shock absorber yang berada di bawah piston akan
naik ke ruang di atas piston melalui lubang yang ada pada piston. Sementara lubang kecil
(oriface) pada piston tertutup karena katup menutup saluran oriface tersebut. Penutupan
katup ini disebabkan karena peletakkan katup yang berupa membran ( plat tipis )
![Page 7: Jenis suspensi.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082402/55cf9b52550346d033a59783/html5/thumbnails/7.jpg)
dipasangkan di bawah piston, sehingga ketika minyak shock absorber berusaha naik ke
atas maka katup membran ini akan terdorong oleh minyak shock absorber dan akibatnya
menutup saluran oriface. Jadi minyak shock absorber akan menuju ke atas melalui lubang
yang besar pada piston, sementar minyak tidak bisa keluar melalui saluran oriface di
piston. Pada saat ini shock absorber tidak melakukan peredaman terhadap gaya dari osilasi
pegas suspensi, karena minyak dapat naik ke ruang di atas piston dengan sangat mudah.
Memanjang (expansion)
Pada saat memanjang piston di dalam tabung akan bergerak dari bawah naik ke
atas. Gerakan naik piston ini membuat minyak shock absorber yang sudah berada di atas
menjadi tertekan. Minyak shock absorber ini akan mencari jalan keluar agar tidak tertekan
oleh piston terus. Maka minyak ini akan mendorong katup pada saluran oriface untuk
membuka dan minyak akan keluar atau turun ke bawah melalui saluran oriface. Pada saat
ini katup pada lubang besar di piston akan tertutup karena letak katup ini yang berada di
atas piston. Minyak shock absorber ini menekan katup lubang besar di piston ke bawah dan
berakibat katup ini tertutup. Tapi letak katup saluran oriface membuka karena letaknya
yang berada di bawah piston , sehingga ketika minyak shock menekan ke bawah katup ini
membuka. Pada saat ini minyak shock absorber hanya dapat turun ke bawah melalui
saluran oriface yang kecil. Karena salurannya yang kecil , maka minyak shock absorber
tidak akan bisa cepat turun ke bawah alias terhambat. Di saat inilah shock absorber
melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi.
Cara kerja dari shock absorber di atas kita kenal dengan nama shock absorber yang
bertipe single action , untuk shock absorber tipe double action maka saluran besar pada
piston tidak ada , tapi kedua - duanya berupa saluran oriface atau saluran kecil. Sehingga
baik pada saat memanjang atau ditekan shock absorber akan melakukan peredaman
terhadap gaya osilasi pegas suspense