jenis utilitas bangunan

7
UTILITAS Macam-macam utilitas bangunan seven JAFT UNDIP 2010 1. Heny Noorhayati 21020110120022 2. Nadia Puspita Adriyanti 21020110120034 3. Riska Arrasy 21020110120036 4. Firda Shmeisani 21020110130088

Upload: nadia-puspita-adriyanti

Post on 21-Oct-2015

518 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

Jenis utilitas bangunan yang terdapat pada kantor PLN Persero, Gajah Mungkur, Semarang

TRANSCRIPT

UTILITASMacam-macam utilitas bangunan

seven JAFT UNDIP 2010

1. Heny Noorhayati 210201101200222. Nadia Puspita Adriyanti 210201101200343. Riska Arrasy 210201101200364. Firda Shmeisani 21020110130088

UTILITAS

Penangkal PetirMacam-macam system penangkal petir

Franklin rod

Terdiri dari komponen-komponen :

-          Alat penerima logam tembaga ( logam bulat panjang runcing )

-          Kawat penyalur dari tembaga

-          Pertanahan kawat penyalur sampai pada bagian tanah basah.

- Sistem perlindungan dengan bentuk sudut 45 O.

Batang yang runcing ( bahan copper spit ) dipasang paling atas  batang tembaga elektroda yang ditanamkan.

Batang elektroda pentanahan dibuat bak kontrol memudahkan pemeriksaan dan pengetesan.

Sistem ini cukup praktis dan biayanya murah jangkauannya terbatas.

Sangkar Farady

Terdiri dari komponen :

-          Alat penerima kawat mendatar

-          Kawat dari tembaga

-          Pertanahan kawat penyalur sampai pada bagian tanah yang basah.

Perlindungan bangunan jarak antar kawat mendatar tidak melebihi 20 m pada titik-titik yang tertentu diberi ujung vertikal ½ M.

Sistem pemasangan dibuat memanjang sehingga jangkauannya lebih luas dari sistem Franklin. Biaya sedikit mahal,  menggangu keindahan.

Page 2

sketsa penangkal petir

Figure 1 foto penangkal petir

UTILITAS

Transportasi VertikalMacam-macam system transportasi vertical

Bangunan besar dan tinggi (memiliki minimal 2 lantai) memerlukan saranan transportasi orang ataupun barang-barang secara vertical untuk mempersingkat waktu.

Contoh transportasi vertical :1. Elevator (Lift)2. Eskalator3. Travelator4. Gondola

Eskalator

Pendaratan/Landing

Floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat dilepaskan untuk jalan ke ruang mesin yang berada di bawah floor plates. Comb plate adalah bagian antara floor plate yang statis dan anak tangga bergerak. Comb plate ini sedikit miring ke bawah agar geriginya tepat berada di antara celah-celah anak tangga-anak tangga. Tepi muka gerigi comb plate berada dibawah permukaan cleat.

Landasan penopang/Truss

Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang antara pendaratan bawah dan atas. Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak berongga yang terbuat dari bagian-bagian bersisi dua yang digabungkan bersama dengan menggunakan sambungan bersilang sepanjang bagian dasar dan tepat dibawah bagian ujungnya. Ujung-ujung truss tersandar pada penopang beton atau baja.

Lintasan

Sistem lintasan dibangun di dalam landasan penopang untuk mengantarkan rantai anak tangga, yang menarik anak tangga melalui loop tidak berujung. Terdapat dua lintasan: satu untuk bagian muka anak tangga (yang disebut lintasan roda anak tangga) dan satu untuk roda trailer anak tangga (disebut sebagai lintasan roda trailer). Perbedaan posisi dari lintasan-lintasan ini menyebabkan anak tangga-anak tangga muncul dari bawah comb plate untuk membentuk tangga dan menghilang kembali ke dalam landasan penopang.

Lintasan pembalikan di pendaratan atas menggulung anak tangga-anak tangga mengelilingi bagian ujung dan kemudian menggerakkannya kembali ke arah yang berbeda. Lintasan overhead berfungsi untuk memastikan bahwa roda trailer tetap berada di tempatnya saat rantai anak tangga diputar kembali.

Elevator/LiftLift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.

Page 3

sketsa skema lift

UTILITAS

Sistem Pencegah Bahaya KebakaranMacam-macam system pencegah bahaya kebakaran

Tiap-tiap bangunan pasti dilengkapi oleh perlengkapan untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Contoh-contoh system pencegah bahaya kebakaran :

Pengaturan lay out bangunan dan masa bangunan

•Sistem pembatasan jumlah kapling dalam 1 blok.

•Jarak bangunan.•Konstruksi pembatas bangunan yang berdampingan.

•Aksesibilitas mobil pemadam kebakaran

Perlengkapan untuk penyelamatan penghuni bangunan apabila terjadi gejala bahaya kebakaran atau saat terjadi kebakaran

1. Tangga Darurat

2. Alat Penghisap Asap

Tanda bahaya kebakaran

Tanda bahaya Kebakaran (Alarm)•Sirine•Bel•Lampu

Pendeteksi gejala bahaya kebakaran (Detector)

Pendeteksi gejala bahaya kebakaran (Detector).

•Detektor Asap “smoke Detektor”

•Detekytor Panas “HeaT Detector”.

•Detektor Api “ Fire Detektor”

Alat pemadam api di dalam bangunan.

1. Pemadam Api Ringan (PAR)

2. Sprinkler Aira. sistem Pipa Basah -selalu terisi airb. Sistem Pipa Kering. (untuk daerah yangmemiliki 4 musim),

untuk menghindarkan pembekuan air dalam pipa saat musim dingin. maka pipa tidak berisi air. hanya saat terjadi kebaaran pipa terisi oleh air melalui pompa khusus.

3. Sprinkler Gasuntuk ruang yang dipenuhi peralatan elektrinoka (computer, ruang penyimpanan Data digital, film dsb): Ruang tidak boleh dilengkapi srinkler air. karena pancaran air dpt merusakkan peralatan elektronika. sehingga digunakan gas Halon.

4. Hidrant (di dalam dan di luarbangunan)

5. Siamese

Air Conditioner (AC)

Page 4

sketsa hidrant

sketsa PAR

UTILITAS

Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.

Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.

Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :

1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.

2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.

3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.

Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU.

Page 5

UTILITAS

ListrikSistem Distribusi Tenaga Listrik adalah kumpulan komponen tenaga listrik yang secara bersamaan membentuk sistem penyaluran daya/tenaga listrik ke konsumen tenaga listrik. Sistem distribusi tenaga listrik disingkat sistem distribusi, merupakan satu dari tiga bagian utama sistem tenaga listrik secara keseluruhan, yaitu;

a. Pembangkit tenaga listrik,

b. Transmisi tenaga listrik dan

c. Distribusi tenaga listrik.

Gambar 1.1 Sistem Ketenagalistrikan

Gambar 1.1 memperlihatkan sistem tenaga listrik keseluruhan dan bagian distribusi tenaga listrik melayani kebutuhan daya listrik langsung ke konsumen, baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah. Daya listrik diperoleh melalui transformator (trafo) penurun tegangan (dari tegangan transmisi/sub transmisis ke tegangan distribusi) di gardu induk distribusi. Untuk sistem kecil (tidak memiliki saluran

transmisi), daya listrik diperoleh langsung dari trasformator penaik tegangan (dari tegangan generator ke tegangan distribusi) di gardu pusat pembangkit.

Sistem distribusi tenaga listrik pada umumnya terbagi 2 bagian, yaitu;

- distribusi primer, bertegangan menengah

- distribusi sekunder, bertengangan rendah

Peralatan pendukung sistem distribusi, dimulai dari gardu induk (GI) distribusi, adalah:

1. Transformator step-down2. Bus bar3. Circuit breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT)4. Disconnection Switch (DS) atau Pemisah (PMS)5. Feeder atau penyulang

a. Feeder utama; 3 phasab. Feeder cabang; 3 phasa, 2 phasa ( V phasa) dan phasa tunggal

6. Recloser atau pemutus balik otomatis (PBO)7. Kapasitor paralel8. Load Break Switch (LBS)9. Automatic Voltage/Line Sectionalizer (AVS atau ALS)10.Fuse Cutout11.LA12.Transformator Distribusi 13.Kabel/Kawat saluran tegangan rendah

Page 6

sketsa panel listrik

UTILITAS

Plumbing SystemAir Bersih

Sistem penyaluran ar bersih : PDAM- dimasukkan ke bak penampung air bersih (CWT/GWT) sedangkan sumber air yang berasal dari tanah/sumur dalam (deep well) – dimasukan ke penampng

air baku (raw water tank)

Air Kotor

Sistem pembuangan air kotor adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia dari alat plumbing lainnya (black water).

System pembuangan air bekas adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya (grey water). Untuk suatu daerah yang tidak tersedia riol umum yang dapat menampung air bekas, maka dapat digabungkan ke instalasi air kotor terlebih dahulu

Page 7

Sketsa isometri distribusi air bersih