jingga dalam elegi.doc
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
1/626
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
2/626
terlonjak. Dikeluarkannya benda itu. !"!
masuk, dari %io.Tar, bruan. !oto lo kburu dingin nih. !"!
kak ari smntra gak ush dipkrin dulu deh.
Tari langsung ingat, tadi dia meminta %io
memesankan semangkuk soto ayam dan
berjanji akan segera menyusul. Tari berdiri
dan bergegas ke luar kelas. Tapi belum
sampai dua meter ditinggalkannya pintu
kelas, langkah$langkah cepatnya sontak
terhenti. &ji melompat dari tepi koridor,
tempat co#ok itu berdiri dengan punggung
menyandar di dinding, entah sejak kapan,lalu berdiri tepat di tengah$tengah koridor.
!etelah beberapa detik menatap kaki
tangan Ari itu dengan keterkejutan, Tari balik
badan. Tapi kali ini lebih parah. Kakinya
bahkan belum sempat melangkah,untuk
kedua kalinya tubuhnya menegang. Tak jauh
di depannya, 'idho berdiri menjulang. Tari
menelan ludah. Dia melangkah mundur
sampai punggungnya menyentuh tembok
pagar pembatas koridor.
(Kakak berdua kenapa sih)* Tanya Tari,
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
3/626
berusaha tetap terlihat tenang. Tak satu pun
dari kedua co#ok yang saat ini sedangmemblokir jalannya menja#ab. Keduanya
menjalankan aksi mereka tanpa bicara. &ji
menghalangi jalan dengan sikap berlebihan.
Kedua tangannya terentang lebar$lebar.
+yaris menyentuh lebar koridor dari ujung
ke ujung. !eolah$olah Tari adalah buronan
berbahaya yang paling dicari dan selama ini
punya catatan sebagai tukang kabur.
!edangkan 'idho, meskipun terlihat santai,
hanya memblokir dengan tubuhnya, kedua
tangannya bahkan terlipat di depan dada.Tari tahu dengan pasti, separuh lebih jarak
koridor yang terbuka lebar itu sama sekali
bukan jalan bebas hambatan untuk lari. Tari
berdecak kesal. !eketika dia urungkan
niatnya untuk ke kantin, karena memang
tidak mungkin bisa dicapainya tempat itu.
Dia melangkah cepat menuju pintu kelas.
Tapi mendadak pintu itu terayun lalu
menutup rapat. Tari terperangah. !eketika
langkahnya terhenti. Ternyata selama ini
daun pintu itu menyembunyikan Ari di
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
4/626
baliknya. Tari menelan ludah. erlahan
kedua kakinya melangkah mundur,bersamaan dengan kedua kaki Ari
melangkah mendekatinya. Tari terus
mundur, sampai tembok pagar koridor
menghentikan usahanya merentang jarak,
dan langkah$langkah Ari kemudian menelan
habis sisa jarak yang terentang diantara
mereka berdua. -enar$benar habis karena
Tari bisa merasakan kedua ujung sepatunya
bersentuhan dengan kedua ujung sepatu
Ari. e#ek itu menempelkan punggungnya
rapat$rapat ke tembok di belakangnya,usaha terakhir yang bisa dilakukannya untuk
menciptakan rentang jarak. Ari menatap
ce#ek di depannya. Dengan senyum di
kedua matanya, tapi tidak di bibirnya. (Jadi,
siapa yang udah bikin lo nangis #aktu itu)
Angga bukan) Kok gue belom denger
pengakuan elo nih)* tanyanya, menciptakan
desir ha#a dingin yang membuat tubuh Tari
menggigil. Tari mengatupkan kedua bibirnya
rapat$rapat. !ebenarnya dia pengin teriak,
memerintahkan Ari agar enyah dari
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
5/626
hadapannya. Tapi dipaksanya untuk
menahan diri, karena ada dua alasan Tarimalas jadi pusat perhatian. ertama,
perutnya lapar. Kedua, banyak pikiran.
-ukan hanya karena hari ini ada banyak
ulangan$tiga mata pelajaran/$tapi juga
karena !"! ancaman dari monyet di
depannya ini. dan belum juga Tari
menemukan solusinya, orangnya keburu
nongol di hadapan.
(Kenapa) mm0)* Tanya Ari lagi, setelah
menunggu beberapa saat dan kedua bibir
seksi ce#ek di hadapannya ini tidak jugaterbuka. 1ang menja#ab adalah sepasang
mata Tari yang seolah meletupkan nyala api.
(2o takut ngaku) Atau lo lagi ngarang cerita
untuk pengakuan itu) Atau lo emang nggak
mau ngaku)* diberinya Tari multiple choice.
Tapi argument yang kemudian mengikutinya
membuat darah Tari tambah mendidih.
(1ang pertama, #ajar. Emang harus gitu. 2o
harus takut sama gue karena gue kan
penguasa sekolah. 1ang nggak takut sama
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
6/626
gue, berarti nantang. 1ang kedua, kalo lo
berani ngarang$ngarang cerita bohong,berarti lebih dari nantang. 2o ngajak ribut.
Dan yang ketiga0,* Ari menggantung
kalimatnya. Kedua matanya menyipit tajam.
(Dan yang ketiga, kalo emang bener
begitu0* lagi$lagi Ari menahan kalimatnya.
Kali ini diikuti dengan dia tundukkan
kepalanya rendah$rendah, membuat Tari
re3le4 menarik kepalanya jauh$jauh ke
belakang.
(2o cari mati/* 'idho menahan senyum.
5ntuk Ari, melakukan kekerasan 3isikterhadap ce#ek adalah pantangan.
ukumnya mutlak. Tapi untuk kekerasan
6erbal, batasannya sangat bias. Ari akan
menempatkan ce#ek di posisi yang sejajar
dengan co#ok kalu menurutnya tuh ce#ek
ndableg. !etelah mengucapkan ancaman
itu, Ari kembali mengakkan kepalanya.
(7aktu lo tiga hari. Terhitung mulai hari ini.*
Kemudian sang pentolan sekolah itu mundur
selangkah dan meninggalkan Tari. Kedua
sobatnya langsung menyusul. Tari menatap
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
7/626
ketiga co#ok itu dengan gigi$gigi gemeretak.
(2o kira lo bisa maksa gue/)* desisnya.
(2o salah orang/* onselnya di saku kemeja
menjeritkan ringtone. "enyentakkan kedua
mata Tari dari sosok Ari yang semakin jauh.
Dikeluarkannya benda itu dari saku kemeja.
%io memanggil.
(Tar, soto lo keburu dingin nih. +gapai aja
sih) 5dah gue bilang0* kalimat %io
mendadak terhenti.
(Ada Kak Ari/* bisiknya kemudian dengan
nada tegang.(!ama jongos$jongosnya. 7aduh, kayaknya
ga#at nih/*
(Iya, emang ga#at. "akanya buruan lo pergi
dari situ.*
888
(Tiga hari, terhitung dari hari ini. berarti lusa
dong)* gumam %io. Tari mengangguk.
"ukanya cemberut. (Terus rencananya lo
mau bikin pengakuannya kapan) "aksud
gue, pagi sebelom pelajaran dimulai, pas
jam istirahat, atau pas pulang sekolah)
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
8/626
Terus, di mana lokasinya) !aran gue sih,
setelah pulang sekolah aja, Tar. Tapi jangandi sekolah. Di luar aja. !oalnya yang ekskul
suka pada sampe sore. !ampe malem
malah.*
(Emangnya siapa yang mau ngaku sih)*
kontan Tari memelototi %io.
(+gapain jug ague mesti ngaku sama dia)
Emang dia siapa gue) acar bukan.
9ebetan bukan. -apak gue, jelas bukan.
Kakek gue apalagi/ Dan dia juga nggak
bayarin ! gue. Dia juga nggak ngasih
gue uang jajan. Terus, apa urusannya guemesti ngaku)* %io menghela napas lalu
mengembuskannya kuat$kuat. Dilanjut
dengan garuk$garuk kepala. -ukan karena
gatal, tapi karena sene#en.
(Kalo sama Kak Ari tuh nggak perlu alasan,
lagi. !emua tindakannya malah bisa dan
boleh tanpa alasan.* (-odo/ okoknya gue
nggak bakalan ngaku.*
Tekad baja yang Tari banget. Karenanya, Ari
bisa membacanya dengan mudah.
Keesokan paginya, jam enam le#at sedikit,
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
9/626
pentolan sekolah itu sudah nongkrong
santai di atas motor hitamnya yang diparkirdi tempat biasa. Dikeluarkannya ponsel dari
saku celana.
(Ji, dapet nggak)*
(Dapetlah. Tapi kayak begitu doang.*
(!esuai sama kriteria yang semalem gue
sebutin, kan)*
(Iya.*
(-agus.*
(+ggak pa$pa nih, 'i)* suara &ji berubah
cemas.
(+ggak pa$pa. paling$paling tu ce#ekpingsan doang.*
(1ah, itu maksud gue. asti bakalan gempar
lagi deh. Apalagi di koridor utama.
"endingan di koridor depan kelasnya aja.
Kayak kemaren. 9imana)*
(+ggak seru, tau/ 2o kenapa sih) Tumben
cere#et banget)* Di seberang, &ji nyengir
kuda. !adar dirinya sudah melanggar batas
hierarki.
(9ue uma takut tu ce#ek ntar kenapa$
kenapa.)*
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
10/626
(9ue yang tanggung ja#ab kalo ntar dia
kenapa$kenapa.* Tegas Ari tapi dengannada kalem.
(Apa kata lo deh,* akhirnya &ji pasrah.
(1a emang harus gitu. -uruan lo. +tar
keburu tu ce#ek nongol duluan.*
(Iya. Ini juga udah ote#e.* sepuluh menit
setelah &ji sampai di sekolah, Tari
memasuki gerbang. -aik Ari maupun &ji,
keduanya langsung bergerak.
(9ue duluan0* &ji melangkah cepat menuju
koridor utama.
(&ke/* Ari mengacungkan jempol kanannya.-ibirnya mengembangkan senyum lebar.
"elihat itu, &ji pergi sambil geleng$geleng
kepala. Tari berjalan memasuki gerbang
sekolah masih dengan tekad sekuat baja,
meskipun dalam hati dia ketar$ketir juga.
Akan dihadapinya ancaman Ari. Karena
menurutnya itu sudah penindasan dan
penjajahan terhadap kebebasan pribadi.
"asa orang harus lapor ke dia, pacaran
sama siapa. Enak aja/ !ayangnya Ari tahu
dengan pasti bagaimana cara melunakkan
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
11/626
baja itu. -ahkan menghancurkannya sama
sekali. Dengan cara yang sudah bisadimasukkan dalam kategori sadis, karena
mampu mengosongkan sekolah dari semua
isinya yang bergender ce#ek. -aik sis#i,
sta3 administrasi, maupun guru$guru. Tapi
bagusnya, tidak bisa dikategorikan sebagai
tindak kekerasan. Karenanya Ari merasa
aman. !adis, tapi aman/ Ari tersenyum tipis.
Dengan kedua tangan berada di dalam saku
celana, dia melangkah perlahan
meninggalkan area parkir motor. !ementara
itu Tari berjalan memasuki koridor utamatanpa ke#aspadaan terhadap sekelilingnya.
-enaknya disesaki seribu strategi untuk
menghadapi peperangan besok. -esok
dirinya akan datang mepet #aktu. Kalau
perlu satu detik menjelang bel. Dan selama
dua kali jam istirahat, dia akan
menyembunyikan diri di gudang. "akanya
besok mau nggak mau harus ba#a bekal.
Jadi begitu bel istirahat berbunyi, dia bisa
langsung kabur ke gudang. +ggak perlu beli
logistic dulu ke kantin, karena itu berbahaya
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
12/626
banget. -esok setiap detiknya akan benar$
benar berbahaya dan menentukankeselamatan. +ggak #aspada sebentar saja
akan menjadi kekalahan total, berupa
penjajahan, minimal satu tahun ke depan.
(Dateng pas udah mau bel. -erarti besok
gue berangkatnya agak siangan aja. Atau
nongkrong dulu di halte. Kak Ari kan naik
motor. Jadi kecil kemungkinan bakalan
ketemu dia di halte,* gumam Tari sambil
berjalan menapaki lantai koridor utama.
(Terus, bekalnya gue minta "ama masakin
apa ya) Atau gue beli roti aja)* Tiba$tibakedua mata Tari berbinar.
(Ah, iya/ 9ue minta "ama masakin sambel
goreng ken0*
(III111///* isual lauk ter3a6orit Tari,
sambal goring kentang, seketika lenyap dari
dalam kepalanya. Digantikan pemandangan
paling mengerikan yang pernah dia
saksikan. -esar. 9emuk. Abu$abu gelap
bebercak$bercak. 2unak. Dan menggeliat/
Jarak yang teramat dekat ditambah dengan
geliat yang menandakan itu cicak hidup,
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
13/626
cicak betulan, dan bukan cicak jadi$jadian
apalagi cicak dalam khayalan, membuat Tarihanya bisa terperangah. 2angkahnya
seketika terhenti dan dia membeku di
tempat, dengan mulut ternganga, mata
terbelalak, dan mka pucat pasi. Tari tak
mampu menjerit karena binatang paling
menjijikkan itu berada terlalu dekat. Kurang
dari satu meter. !eketika tubuhnya jadi
lemas. Ari, yang langsung membayangi
dalam jarak yang hanya dua meter di
belakang Tari begitu ce#ek itu memasuki
koridor utama tadi, segera menangkaptubuh lemas itu dengan kedua tangan.
Diikutinya gerak tubuh yang kemudian
meluruh jatuh itu. Dengan menyangga tubuh
Tari, Ari melemahkan gaya gra6itasi yang
mencengkeram Tari dalam tarikannya.
ingga kerasnya lantai koridor yang
menyambut kemudian tidak sampai melukai
ce#ek itu. ati$hati Ari mendudukkan Tari di
lantai. Kemudian Ari berlutut di sisi Tari,
menyangganya dengan tangan kirinya. Ari
langsung memajukan tangan kirinya hingga
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
14/626
lengan atasnya membentuk sudut, untuk
memaksimalkan 3ungsi tubuhnya sebagaipenyangga, karena bisa dia rasakan tubuh
Tari benar$benar lemas. !eperti tanpa satu
ruas pun tulang di dalamnya. &ji ikut
berlutut, tidak jauh di depan keduanya,.
Kelima jari tangan kirinya mengurung seekor
cicak besar, hingga tak seorang pun melihat
penyebab utama Tari kehilangan kekuatan
tubuhnya.
(Kasar lo, Ji, bercandanya,* tegur Ari.
(ehehe0* &ji meringis terta#a. (Kan -os
yang nyuruh)*(Emang gue yang nyuruh)* Ari belagak
mikir.
(&h, iya, betul. 9ue yang ngasih perintah
tadi malem ya.* Ari mengangguk$angguk,
belagak baru ngeh. -erdiri di antara kedua
sobat karibnya, 'idho geleng$geleng kepala
sambil keta#a pelan.
(Anak orang tuh, kalo kenapa$napa, lo
berdua mau ngomong apa ke emak$
bapaknya)* Kali ini 'idho emang nggak
terlibat. Kemarin itu pun dia nggak bisa
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
15/626
dibilang terlibat. Karena tujuan utamanya
adalah soto ayam di kantin kelas sepuluh.Kebetulan aja rute menuju ke sana mele#ati
kelas Tari. Dan Tari seenaknya aja narik
kesimpulan bah#a 'idho terlibat. adahal
kemarin kalau Tari mau kabur, bisa kok.
+ggak akan dihalangi. Dengan catatan,
kaburnya bukan ke arah &ji apalagi Ari.
embicaraan selanjutnya antara kedua
sahabatnya itu tambah bikin 'idho geleng$
geleng kepala.
(!emalem -os malah nyuruh pake tokek
atau nggak kadal. Ini udah gue kecilin -os.Jadi pake cicak. oba kalo beneran pake
tokek atau kadal, bisa$bisa sekarang ni
ce#ek udah mati, kali.*
(1a yang kecil aja. Anaknya, gitu.*
(Anak kadal sama cicak juga masih gedean
anak kadal, -os.*
(Itu juga udah gue kecilin, Ji. Tadinya malah
gue mau nyuruh elo pake komodo atau
buaya.*
(Kalo dua itu mah namanya bukan ngerjain
lagi, -os/* &ji melebarkan kedua matanya.
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
16/626
(Tapi ngumpanin/* Ta#a geli 'idho meledak.
(!adis lo berdua/* Dia geleng$geleng kepala
lagi. Tari siuman. embicaraan barusan
seketika menyadarkan Tari, orang yang
sedang melindunginya saat ini adalah orang
yang juga memerintahkan ini terjadi. Tari
bergerak ingin bangkit, tetapi tangan Ari
yang sejak tadi menyangga punggung Tari
langsung bergerak. "elintang di ba#ah
kedua bahu Tari, tangan kiri itu menarik
tubuh Tari sampai merapat ke tubuh Ari
kembali. Tangan kanan Ari yang sejak tadimenganggur diam ikut bergerak saat dia
rasakan tubuh yang saat ini tengah
dipeluknya dengan paksa itu melakukan
pemberontakan. Kesepuluh jari Tari
langsung mencekal kedua lengan Ari kuat$
kuat, berusaha melepaskannya, tapi
pelukan Ari justru semakin menguat. Ari
menekan tubuh Tari semakin rapat ke
tubuhnya sendiri. Kemudian co#ok itu
menundukkan kepalanya ke satu sisi kepala
Tari, rendah$rendah.
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
17/626
(9ue dapet 3irasat, kayaknya besok lo
bakalan buron,* bisiknya. emberontakanTari langsung terhenti. Ari menatap pelipis,
ujung alis, dan keseluruhan sisi #ajah Tari.
Kemudian dia dekatkan bibirnya ke telinga
Tari.
(-etul, kan)* bisiknya lagi. Tari menggigit
bibir. Dia jauhkan kepalanya, karena hangat
napas Ari betul$betul terasa. Tapi kepala Ari
mengejarnya. o#ok itu tersenyum tipis. Dia
kerucutkan bibirnya, lalu ditiupnya telinga
Tari. Tari tersentak. !erentak dia menoleh
dan menatap Ari dengan mulut terngangaterperangah dengan tindakan Ari barusan.
!atu dari dua mata di #ajah yang begitu
dekat itu justru memberinya kedipan lambat.
"encipta rona merah yang kemudian
menjalari keseluruhan #ajah Tari. -uru$buru
ce#ek itu memalingkan muka kea rah lain,
satu$satunya usaha menghindar yang masih
bisa dilakukannya. "elihat kelakuan Ari,
'idho geleng$geleng kepala. 'idho
kemudian membungkukkan punggungnya
rendah$rendah, menyejajarkan mukanya
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
18/626
dengan muka Tari.
("endingan lo ngaku aja deh, Tar,*sarannya. (!oalnya ni orang0,* ditunjuknya
Ari dengan dagu, (psycho0* setelah
mengatakan itu, dia tegakkan kembali
punggungnya.
(Dengar apa yang 'idho barusan bilang)*
bisik Ari. (Dia termasuk orang yang paling
tau gue.* Tari tidak menja#ab. Dia
tundukkan kepala rendah$rendah. -erusaha
menyembunyikan mukanya yang merah
padam dari pandangan begitu banyak mata
yang saat ini tengah menatap mereka darisegala penjuru. Tak ayal, untuk kali yang tak
terhitung lagi, keduanya kembali menjadi
sesuatu yang manis untuk dilihat. Adegan itu
seketika membekukan semuanya. !aat itu
juga menghentikan langkah siapa pun di
tempat mata mereka menangkapnya. Tari
yang lemas dan pucat pasi. Dan Ari yang
menyangganya dengan seluruh tubuh dan
rentang kedua tangannya. -enar$benar
pemandangan yang menghangatkan pagi.
%io langsung terbirit$birit keluar kelas dan
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
19/626
lari turun begitu +yoman memberitahu 6ia
telepon. anya %io yang tahu pasti,pemandangan yang dilihat +yoman sama
sekali tak seindah yang terlihat. -ahkan bisa
dipastikan bertolak belakang. asti, lagi$lagi
ini bentuk (penganiayaan* Ari terhadap Tari.
!ayangnya, seperti semua orang yang
terpaku menatap pemandangan itu, %io
tidak bisa menemukan penyebab Tari ada
dalam pelukan Ari, selain apa yang terlihat
jelas oleh mata, yang kemudian disimpulkan
oleh otak. Dan semua otak yang
menyaksikan peristi#a itu menarikkesimpulan yang benar$benar sama. Tari
kayaknya lagi nggak 3it pagi ini, tapi maksain
diri masuk sekolah. Ternyata dia nggak kuat
terus mau pingsan. Dan Ari yang kebetulan
ada dibelakangnya seketika melompat untuk
menolongnya. Tapi uma otak di dalam
kepala %io yang menyadari bah#a
(kebetulan* itu diikuti tanda tanya. !#eet
banget/ -ener$bener bak potongan 3ilm
romantis/
(Ada apa ini)* -u !am muncul mengoyak
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
20/626
adegan itu. Dipandanginya Ari dengan sorot
curiga.(Tari sakit, -u,* Ari menja#ab dalam
atmos3er malaikat. -ukan uma dalam
suara, tapi juga ekspresi #ajah dan bahasa
tubuhnya.
(-egitu)* ucap -u !am dingin. Jelas dia
tidak percaya. Apalagi kalau herubim dan
!eraphim pendamping Ari model 'idho dan
&ji. 1ang datangnya dari neraka. &ji
bergegas berdiri lalu memberi salam dengan
sikap hormat. !ementara 'idho langsung
kabur. Dia ogah ditanya$tanya. !egera %iomelihat kehadiran -u !am sebagai
kesempatan untuk menyelamatkan Tari.
Dengan menyeruak sana sini, buru$buru
dihampirinya teman semejanya yang masih
dipeluk Ari itu.
(!ini, Kak. !aya ba#a Tari ke kelas.*
!epasang mata Ari yang bergerak kearah
%io langsung menatapnya tajam. %io nggak
peduli. Ada -u !am. Aman.
(aling$paling dia uma kecapekan.
!oalnya minggu ini kelas kami emang
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
21/626
banyak banget tugas. Temen sekelas juga
banyak yang lagi nggak enak badan kok,*%io beralasan.
(-iar dia yang ba#a Tari ke kelas/* perintah
-u !am dengan nada tak terbantah. Ari
berdecak lalu mendesis pelan. Kedua
matanya yang menatap %io menyorot
semakin tajam, melontarkan peringatan.
-erusaha untuk tidak melihat kearah kedua
mata hitam itu, %io mengulurkan kedua
tangannya.
(1uk, Tar0* Tari menarik napas lega.
Kepalanya lalu menoleh ke belakang,berusaha melihat Ari le#at sudut mata, tapi
tidak berhasil.
(A#as tangan lo/* desis Tari tajam, tertuju
pada Ari. Tapi Ari justru mengetatkan
pelukannya. o#ok itu kemudian berdiri,
dengan menarik serta Tari bersamanya.
ada tiga detik #aktu yang dibutuhkan
mereka berdua untuk berdiri tegak, tanpa
kentara Ari berbisik tajam di satu telinga Tari,
(-esok/* kemudian dia lepaskan
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
22/626
pelukannya. !etelah menganggukkan
kepala kepada -u !am, ditinggalkannyatempat itu. -u !am menatap punggung
yang menjauh itu sambil geleng$geleng
kepala. Ketika adegan yang seperti diambil
dari potongan 3ilm romantis itu berakhir, para
penonton ikut bubar. !ebagian pergi begitu
saja, sebagian sambil berkasak$kusuk
membicarakannya.
8888
!umpah, Ari sadis banget/ !aat jam istirahat
pertama, Tari masih agak pucat. Tu ce#eksampai nggak berani masuk gudang, dan
memilih membicarakan situasinya yang
ga#at di dalam kelas, dengan risiko dicuri
dengar. !oalnya ruang kelas jarang sekali
dalam keadaan benar$benar kosong. !elalu
ada satu$dua kepala yang memilih tetapbercokol di dalam. !elama ini memang
belum pernah cicak nongol di gudang, tapi
dari ruangannya yang lembap, berdebu, dan
penuh tumpukan bangku, meja, dan barang$
barang rusak yang lain, nggak perlu tebak$
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
23/626
tebakan, di situ udah pasti banyak banget
cicak. "au berdiri di koridor depan gudang,tari merasa kedua kakinya masih lemas.
Dan untuk pertama kalinya juga tu ce#ek
berpikir untuk mencari pertolongan. Tari
tidak lagi yakin dirinya bisa dan sanggup
mengatasi masalah ini sendirian. !etelah
beberapa saat menunduk dalam$dalam,
serius mencoreti selembar kertas di atas
pangkuannya hingga lembaran putih itu
penuh dengan garis$garis hitam, Tari
mengangkat kepala. Ditatapnya %io, yang
juga jadi nggak tega untuk meninggalkankelas.
(9imana kalo gue ngomong ke Ata aja)*
Tanya Tari dengan suara lirih. %io langsung
menarik napas lega.
(9ue baru mau ngomong gitu,* ja#ab %io
dengan suara sama lirrihnya.
(Iya, Tar. "endingan lo cerita sama Ata. Kali
aja dia bisa bantu cari solusi.* Kemudian %io
berdecak pelan sambil geleng$geleng
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
24/626
kepala.
(Kak Ari tuh gila banget deh. Kalo lo punya
penyakit jantung, cara dia tadi pagi itu bisa
bikin lo mati di tempat, Tar.*
(Tadi pagi malah gue piker gue udah mati,
tau/* Tari mendengus. -egitu melihat Tari
dan %io bicara bisik$bisik, hiko salah
seorang yang masih tinggal di kelas,
langsung bangkit dari bangkunya dan
tergopoh$gopoh menghampiri.
(Apaan) Apaan) 1ang tadi pagi, ya)/*
serunya dengan suara bersemangat dan
langsung menjatuhkan diri di bangku di
depan Tari. Tari dan %io menatapnya dengan
pandang kesal.
(Elo kenapa nggak jajan ke kantin sih)*
tanya Tari dingin. hiko menyeringai.
(+ggak laper,* ja#abnya pendek.
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
25/626
(9ila lo, Tar. eluk$pelukan di koridor utama.
Tapi0,* dia acungkan jempol kanannya,(kereeeeeen/*
(!iapa yang peluk$pelukan sih)* %io
bereaksi. Dipelototinya hiko tajam$tajam.
Tari sendiri nggak peduli. !etelah peristi#a
tadi pagi, semua godaan teman$temannya
jadi kelihatan kecil dan nggak penting
banget buat diurusin.
(erita dong, Tar,* hiko tak memedulikan
pelototan galak %io.
(9imana ceritanya tuh, elo bisa dipeluk Kak
Ari gitu) Tadi pagi lo sakit, ya) Katanya lo
mau pingsan) Kak Ari tuh 3eeling$nya bagus
juga ya, tau aja lo mau pingsan. -isa udah
siap di belakang lo gitu.* hiko berdecak
sambil geleng$geleng kepala. Tari langsung
cemberut.
(-erisik lo/* sentaknya kesal. Kemudian dia
bangkit berdiri.
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
26/626
(1uk, %i. "ales banget gue, ada orangba#el.* Tari berjalan cepat keluar kelas. %io
bergegas menyusul.
hiko mengikuti kepergian keduanya
dengan ta#a geli. Tari berjalan cepat ke
arah koridor di depan
gudang. Tak dipedulikannya tatapan$tatapan
yang tertuju padanya. eristi#a tadi pagi
sudah pasti masih
segar bersarang di dalam kepala setiap
orang. Dan semua juga pasti berpikir persis
sama seperti hiko tadi. Karena memangitulah kesan yang tertangkap oleh semua
mata. Tadi pagi &ji memperlihatkan cicak itu
hanya dalam hitungan detik. Dalam
genggaman kelima jari tangan kirinya,
kemudian dia menyembunyikan binatang
menjijikkan itu dari pandangan semua mata.
Tapi posisi tangan kiri dan kelima jari itu
memastikan Tari, cicak itu bisa mencelat
kapan saja. !esampainya di depan gudang,
Tari menempelkan punggungnya di dinding
pembatas koridor. !ambil mengeluarkan
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
27/626
ponsel dari saku kemeja, dilihatnya
berkeliling. "emastikan tidak ada seorangpun$selain %io$yang dapat mendengar
pembicaraannya.
(alo, Ata0*
(Iya, Tar. Apa)*
(Ta, bisa ketemuan nggak)*
(Kapan)*
(ari ini.*
(+ggak bisa kalo hari ini.*
(1aaaaaah,* tari langsung mengeluh
panjang. (-isain dong. leeeeease.*
(Ada apa sih) Kok mendadak banget)*
(enting banget.*
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
28/626
(Iya, apa)*
(okoknya penting banget deh. 9ue nggak
bisa cerita di telepon.* Terdengar Ata
menghela napas.
(9ue hari ini ada ". Kalo besok aja,
gimana)*
(-esok udah terlambat. 9ue udah keburu
mati.* (2o tuh ya, bercandanya suka
kele#atan.*
(Ini nggak bercandaaa/* seru Tari tertahan.
+yaris ingin menangis.
(Kalo nggak percaya, lo telepon gue besok
deh. +i nomer pasti udah nggak akti3 lagi.
Kalopun masih akti3, yang ngangkat kalo
nggak bokap ya nyokap gue, atau adik gue.
Dan tiga$tiganya lagi pada histeris. Dan
tersangka pembunuh gue, jelas sodara
kembar lo itu. Jadi sekarang terserah elo
deh. Kalo mau dia dipenjara, ya udah, kita
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
29/626
nggak usah ketemu nggak pa$pa.*
(&ke deh. &ke.* Akhirnya Ata mengalah.
(Elo tuh ya, makin dibiarin malah makin
kele#atan dramatisasinya0* Ata terta#a
pelan.
(+anti begitu bel, gue langsung cabut. Kira$
kira satu jam sampe Jakarta. 2o nunggu
dimana) Jangan di sekolah ya.*
(1a nggaklah. +tar gue ngomong sama %iodulu deh. Enaknya kita ketemuan dimana.*
(&ke. Kabarin gue kalo udah nemu
lokasinya ya.*
(Iya0* Tari langsung lega. !enyum lebar
mengembang di bibirnya.
("akasih ya, Taaaa,* ucapnya manis.
(Iyaaa0* Ata membalas dengan suara yang
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
30/626
jelas terdengar dia juga sedang tersenyum
lebar.
8888
5raian panjang Tari selesai. !esaat Ata
terdiam, kemudian menarik napas panjang.
(9ue udah tau lo pasti nggak sendirian.
+ggak mungkin sendirian. asti ada orang
lain di depan lo. &rang yang ngelindungin
elo dari Ari.*
9anti Tari menarik napas panjang, seiring
kepalanya yang bergerak menunduk.
(Kadang$kadang gue nyesel sih,* keluhnya.
(oba hari itu gue nggak dating telat.
Jadinya kan nggak kejebak ta#uran.
Jadinya juga nggak bakal kenal Angga.
Jadinya juga hari$hari gue nggak bakalanjadi ribet kayak gini.*
Tari lalu terdiam. Keheningan tercipta
diantara ketiga orang yang duduk
mengelilingi satu meja itu.
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
31/626
(Kadang$kadang0,* Tari meneruskankalimatnya, (gue juga nyesel kenapa #aktu
itu Kak Ari pilih berdiri di depan gue.#aktu
dia dating telat pas upacara. adahal ada
banyak alternati6e. Dia bisa berdiri di depan
%io, atau De6i, atau0 siapa ajalah ce#ek
yang berdiri sejajar sama gue #aktu itu. Ada
tiga orang selain gue. Atau nggak, di kelas
sebelah, sepuluh$delapan. Ada empat
ce#ek juga yang berdiri sejajar sama gue.
Ada banyak banget alternati6e deh. Kenapa
juga sih dia pilih berdiri di depan gue) Kalodia nggak berdiri di depan gue, kami juga
nggak akan saling kenal0*
Tari terdiam lagi. Tapi kali ini sepertinya dia
serius tenggelam dalam penyesalannya itu.
Karena raut mukanya jadi murung.
%io tertegun. -egitu mengatakan deretan
penyesalannya, kepala Tari terus menunduk,
jadi Tari tidak melihat itu. %io lah yang
menyaksikan sepasang mata Ata terus
terarah pada #ajah tertunduk Tari,
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
32/626
memandang lembut. %io bahkan nyaris
yakin, dia bisa membaca keinginan Atauntuk memeluk Tari dalam cara kedua mata
itu menatap.
Aduh, makin runyam nih/ Desis %io dalam
hati.
(Takdir, Tar0,* suara pelan Ata
memecahkan kebisuan di Antara mereka.
(Emang kita harus ketemu. Elo, Ari, gue,
Angga. "eskipun gue nggak tau apa 3ungsi
Angga di sini. Tapi pasti ada sesuatu yang
mengaitkan dia sama kita.*
!etelah lama menunduk, Tari mengangkat
kembali kepalanya. Ditatapnya Ata.
(Elo kok bisa ngomong gitu)* tanya Tari
dengan nada lesu.
Ata tersenyum. (&rang$orang yang lahir
pada sore hari, pas matahari terbenam, kalo
dikumpulin bisa ribuan. Jutaan bahkan.
+ggak usah jauh$jauh deh. Temen$temen
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
33/626
gue atau orang$orang yang gue kenal, yang
lahir pas matahari terbenam, itu aja udahbanyak banget. Tapi, lo tau nggak)* Ata
mengangkat kedua alisnya. (+ggak ada
satupun yang namanya "atahari. Apalagi
!enja, apalagi Jingga. Apalagi gabungan
tiga kata itu. Elo satu$satunya. Dan nggak
tanggung$tanggung. Kalo gue sama Ari
uma gabungan dua dari tiga kata itu, lo
menyandang tiga$tiganya. Karena nama
a#al lo kan !enja "atahari. Elo
menyandang nama kami berdua.* Ata
geleng$geleng kepala. Ada sorot takjub dikedua matanya yang menatap Tari.
(!atu lagi yang bikin gue yakin, kita emang
akan dan harus ketemu adalah0,* Ata
menghentikan sesaat kalimatnya, (karena
ortu lo ngasih lo nama itu. "atahari. Kenapa
mereka nggak ngasih nama yang lain) Ada
banyak padanan kata untuk matahari.
!unny, atau 'ere, pengulangan untuk nama
De#a "atahari "esir Kuno, De#a 'a. Atau
kalo mau kata yang asli Indonesia, "entari.
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
34/626
Karena lo ce#ek. "entari lebih pas. 2ebih
kedengeran 3eminism. "atahari itumaskulin, karena dia pasangan bulan. Jadi
sebenarnya kurang pas kalo dipake buat
nama ce#ek. Tapi ortu lo tetep ngasih lo
nama itu. Karena kalo nama lo bukan
"atahari, berarti lo nggak ditakdirkan untuk
ketemu kami. Jadi nggak ada yang perlu
disesalin.*
(Iya juga ya)* Tari memangdang Ata dengan
terpukau. Karena terus terang, dia belum
pernah berpikir sampai sejauh itu. (Kalodipikir$pikir aneh juga ya)*
(+ggak juga. Takdir Tuhan, udah diatur
begitu,* ucap Ata halus. Kemudian dia
menarik napas panjang.
(!ekarang kita balik ke permasalahan.
Terus, rencana lo apa)*
(&h0* 7ajah Tari langsung jadi keruh lagi.
(Kalo pas jam pelajaran sih udah pasti
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
35/626
aman. Ada guru. Di luar itu yang bahaya.
agi sebelum bel, dua kali jam istirahat,sama jam pulang. -esok sih rencananya
gue mau berangkat mepet #aktu. Kalo bisa
sampe sekolah pas banget sama bel masuk
bunyi.*
Ata keta#a geli. (Emang bisa) 9imana
ngaturnya)*
(1ah, liat besok deh. Kalo kecepeten, y ague
nunggu di halte.*
(Terus, pas jam istirahat)* tanya Ata. Kedua
matanya memandang Tari dengan penuh
minat. "eskipun begitu, bibirnya tersenyum
geli.
(Kalo itu rencananya0*
Entah kenapa mendadak Tari berpendapat,
gudang sama sekali bukan tempat ngumpet
yang aman dan nggak bakal ketauan. Kelau
Ari nggak menemukan dirinya di kelas, di
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
36/626
kantin, bahkan di toilet ce#ek, alternati3
terakhir jelas tinggal mencari di gudang.-ahkan bisa jadi tu co#ok akan langsung
menuju gudang begitu sampai di area kelas
sepuluh. Karena uma ce#ek bego yang
akan tetap tinggal di kelas atau kabur ke
kantin setelah mendapatkan ancaman
berturut$turut.
ikiran itu membuat Tari serta$merta
menoleh ke %io.
(Jangan di situ deh, %i. Kayaknya bakalanlangsung ketauan.*
(Terus di mana)* tanya %io bingung.
("mm0*
Dengan kedua mata menatap langit$langit
dan jari telunjuk kanan mengetuk$ngetuk
bibir, Tari berpikir keras. Ata menatap kedua
ce#ek itu dengan bingung.
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
37/626
(Ah, iya/* seru Tari kemudian. (9ue mau
kabur ke koperasi aja deh. Kan deket samaruang guru tuh. +tar kalo Kak Ari berani
macem$macem, gue tinggal jerit$jerit deh.
-odo amat bikin heboh,* sesaat dia terdiam.
(-egitu bel istirahat bunyi, gue langsung
ngekorin guru, turun ke ba#ah sampai
koperasi. 9ue mau numpang ngumpet di
pojok ruangan, di samping lemari besi0*
Tari terdiam sesaat lagi. Tampak memikirkan
betul$betul rencana barunya yang muncul
mendadak itu. (!ip/ !ip/* tak lama kemudian
dia mengangguk$angguk. (&ke/*
Ata keta#a geli. Kedua bahunya sampai
berguncang.
(Elo kenapa nggak cabut aja sih) !ehari
gitu,* sarannya setelah ta#anya habis.
("aunya sih gitu. Tapi besok banyak tugas
yang kudu dikumpulin.*
(!trategi lo itu nggak meyakinkan, tau/ 9ue
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
38/626
nggak yakin lo bakalan selamet meskipun tu
ruang koperasi deket ruang guru.*
5capan Ata membuat Tari menoleh. (9ue
baru sadar, gue ngajak lo ketemuan tuh
supaya lo bisa bantu nyariin solusi buat
besok. Jadi besok bagusnya gimana)*
(Elo kelar cerita juga belum ada setengah
jam, Tar. 9ue belum sempet mikir lah0*
Tari berdecak. (Kayaknya nggak guna deh
ngajak elo ketemuan.*
(Jangan gitu dooong. +tar gue pikirin di
rumah deh. -ener. !oalnya ini kudu tenang
mikirnya. +ggak bisa sambil panik. Tapi
supaya bisa mikir begitu, gue harus tau
situasi lo yang pasti tuh sekarang kayak
apa.*
Ata memajukan duduknya sampai dadanya
menmpel di meja. Kesepuluh jarinya saling
bertaut. "eskipun sikapnya tetap terlihat
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
39/626
tenang, kedua mata itu kini menatap Tari
lurus$lurus.
(2o sendiri gimana)* tanyanya. !uaranya
pelan, tapi ada nada menuntut di dalamnya.
(Apanya)* Tari menatapnya dengan
bingung.
(Elo lebih merasa kehilangan bodyguard
atau0)* Ata menggantung sejenak
kalimatnya. Kedua matanya semakin lurus
menatap ce#ek di depannya itu. (0gebetan)*
Tari tersentak. !ontak mukanya memerah.
(Apa sih maksud lo)*
(!oalnya tampang lo sedih banget tadi,
#aktu cerota bagian Angga mutusin untuk
mundur karena dia tau sekarang ada orang
lain yang berdiri di depan lo, gantiin posisi
dia.*
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
40/626
(Elo nggak usah sok tau deh.*
(Kok sok tau) "ata gue dua$duanya normal
nih. +ggak minus apalagi katarak. Apalagi
posisi lo sekarang persis di depan gue gini.
Jadi amat sangat nggak mungkin gue salah
tangkep ekspresi lo tadi.*
(Elo tuh sebenernya mau bantuin nggak
sih)* Tari jadi kesal.
Ata tersenyum. (Kan tadi gue udah bilang.9ue perlu tau dengan jelas situasi lo
sekarang. !upaya gue bisa nyari solusi
yang tepat.* "asih dengan senyum, Ata lalu
menaikkan kedua alisnya.
(-odyguard0,* ja#ab Tari kemudian, agak
ketus.
(inter lo ja#abnya.* !enyum Ata melebar.
(Tapi tenang aja. Akan gue anggap emang
begitu.*
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
41/626
Tari ternganga. (Elo tuh0* dia hentikankalimatnya. !adar akan membahayakan
dirinya sendiri.
(+tar lo gue telepon.* Ata memundurkan
kursi yang didudukinya. (-alik yuk. 9ue
kudu ikut " nih.*
(Tari menatapnya dengan bingung. (Jadi,
besok gimana dooong)*
(1an tar lo gue telepon. 9ue pikirin di rumahatau nggak ntar di mobil. "ikirnya nggak
bisa instan, kalo udah menyangkut
kembaran gue itu. asti gue bantuin. 2o
tunggu telepon gue. &ke)* Ata tersenyum
menenangkan. Ditepuknya satu bahu Tari.
Kemudian dia berdiri.
"au tidak mau Tari dan %io ikut berdiri.
Ketiganya lalu keluar dari kedai ayam bakar
pinggir jalan itu. Karena gentingnya
masalah$setidakya bagi Tari$ketiganya
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
42/626
hanya memesan segelas jus jeruk. Tidak
ada keinginan untuk makan.
Ata langsung menytop taksi kosong yang
pertama le#at. !eperti kebiasaannya
selama ini, diletakkannya selembar uang
untuk ongkos di atas pangkuan Tari,
dilanjutkan dengan pesan untuk berhati$hati,
baru kemudian ditutupnya pintu.
"alamnya, sampai menjelang pukul
sepuluh, Ata belum juga menelepon.
-ahkan ketika Tari berusaha menghubungi,panggilan teleponnya nggak diangkat.
(Tu orang gimana sih)* Tari memelototi
ponselnya. (Ternyata beneran nggak guna
gue ngajak ketemuan dia tadi.*
Dengan kesal dilemparnya ponsel itu ke
dekat bantal. Disusul dia membanting diri ke
tempat tidur. Ditatapnya langit$langit kamar.
adahal dia sangat membutuhkan bantuan
Ata. +ggak ada jalan lain. Terpaksa dia
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
43/626
harus kembali ke rencana a#al. 'encana
satu$satunya.
Tiba$tiba ponselnya menjerit. Tari langsung
melompat bangun dan menyambarnya. Tapi
detik itu juga dia mendesah kece#a. Karena
panggilan itu dari %io.
(Ata udah nelepon) Apa rencananya)*
tanya %io langsung.
(-elum,* ja#ab Tari kesal.
(-elum)* ucap %io heran. (7ah, berarti dia
juga bingung tuh.*
(Kayaknya.*
(Jadi gimana) -alik ke rencana a#al)*
(Iyalah. 9ue kan nggak punya rencana lain.*
%io menarik napas panjang. (1a udah kalo
gitu. %ight ya, Tar,* uma itu yang bisa dia
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
44/626
ucapkan.
(Thanks,* Tari menyahut lemah. Kemudian
diletakkannya ponselnya kembali di sebelah
bantal. (Ata ngeselin/ +ggak berguna/*
gerutunya sambil memejamkan mata.
8888
ari pengakuan/
Tari berangkat dari rumah sepuluh menit
lebih lambat, dilanjutkan dengan bengong di
halte selama lima menit. Alhasil, dia
mendarat di halte dekat sekolah pada #aktuyang direncanakan. !etengah tujuh kurang
lima menit/
(9ila pas banget/* desisnya sambil
mengambil ancang$ancang di pintu bus.
!ekilas melalui tubuh$tubuh penumpang
yang berdiri menyesaki bus, dilihatnya halteitu dalam keadaan kosong. !eperti yang
hampir selalu terjadi setiap kali jarum jam
akan mendekati posisi setengah tujuh.
-egitu kendaraan umum ber#arna oranye
itu berhenti di depan halte tujuannya setiap
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
45/626
pagi, Tari langsung melompat turun. Dia
sudah bersiap akan berlari dengankecepatan paling maksimal, tapi re3leks
seketika membekukan geraknya dan
membuatnya diam di tempat.
alte itu ternyata tidak benar$benar kosong.
!ebuah motor hitam terparkir di sebelahnya.
!ang pemilik sedang bersila di salah satu
bangku besi di halte. Duduk santai dengan
bibir mengepulkan asap rokok. -egitu
melihat Tari, co#ok itu berdecak sambil
geleng$geleng kepala.
(k ck ck. 5saha banget lo ya. !ampaisegitunya biar gak ketemu gue.*
Tari terperangah. Tak bisa mempercayai
penglihatannya. "elihat ekspresi Tari, Ari
jadi tidak bisa menahan ta#a gelinya.
o#ok itu lalu bangkit berdiri. Dimatikannya
rokoknya dengan cara menekannya ke
salah satu pilar besi penyangga atap halte,
lalu menyentilnya ke tong sampah yang
berada tidak jauh dari tempat itu. Kemudian
dihampirinya Tari dan berdiri di depannya
dalam jarak bahkan kurang dari selangkah.
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
46/626
Ta#a Ari menghilang. Ditatapnya Tari
dengan senyum dikedua matanya tapi tidakdi bibirnya. !eketika muka Tari emmerah.
!enyum di kedua mata itu membuat
peristi#a kemarin pagi tak ayal muncul
jelas$jelas di memori kepalanya.
(9ue jemput lo biar gak telat,* ujar Ari
lembut.
("asih ada lima menit.* Tari mengangkat
tangan kirinya. "enyejajarkan jam
tangannya dengan muka Ari.
(Jarumnya baru aja bergerak. Jadi sekarang
tinggal empat menit,* Ari langsung meralat.Ditunjuknya jam tangan Tari dengan jari.
(Kalo gue lari, sampai gerbang uma dua
menit. "asih ada dua menit lagi. Jadi gak
telat,* balas Tari. Ditatapnya Ari dengan
ekspresi puas.
Ari tersenytum tipis. ( ari ini yang jaga
gerbang ak 'ahardi,* ucapnya kalem.
!eketika kedua mata Tari terbelalak. (9ak
mungkin/ -ohong lo/ 2o sengaja nakut$
nakutin gue, kan)*
(2o liat aja,* ja#ab Ari, tetap dengan nada
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
47/626
kalem. o#ok itu balik badan lalu berjalan
menghampiri motornya.Tari langsung panik. !ebenarnya sih dia gak
takut telat. Terlambat mah jamak. !iapapun
pasti pernah terlambat. Tapi yang jaga ak
'ahardi. Ini yang jadi masalah. 9ila aja
datang telat di depan hidung kepala
sekolah. !ementara ak 'ahardi itu selalu
udah ada di depan sekolah paling siang jam
setengah tujuh kurang lima belas menit.
+anti ak 'ahardi ngira Tari tukang dateng
telat, lagi.
Ari segera mengakhiri kepanikan Tari. Tapicara bicaranya tetap santai. !eolah$olah
apa yang dibicarakan bukan sesuatu yang
berdampak serius nantinya.
(!ekali nama lo kecatet di buku piket,
seterusnya lo bakal jadi perhatian. 9ue juga
gak paham, gimana caranya dateng telat
dijadiin tolak ukur kalo tuh sis#a ada
kemungkinan bakalan bermasalah juga di
kelas. Kemungkinan dia juga tukang ribut,
tukang nyontek, jarang nyatet, jarang
ngerjain tugas, dan sederet pelanggaran
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
48/626
lain.*
5ntuk sis#a model Tari, yang punya basiccharacter taat peraturan, penjelasan Ari itu
jelas membuatnya tambah panik. Ari
mengangkat bahu dengan ringan.
(2o boleh gak percaya, tapi itulah
kenyataannya,* ucapnya sambil menaiki
motornya, memasukkan kunci, lalu
menghidupkan mesin. (Kalo gue yang telat
sih, gak bakal dicatet. !oalnya jatah kolom
untuk nama gue udah gak muat. Kepenuhan
dari kapan tau. Itu juga udah disempilin
disana$sini, sampe gak ada space kosonglagi. !pace kosong yang masih sisa tinggal
muat untuk bikin titik doang,* ucapnya yang
disusul bdengan ta#a geli. o#ok itu lalu
memundurkan motornya hingga ke tepi
trotoar. (!ekarang pasti gerbang udah
ditutup setengah. !oalnya udah tinggal tiga
menit.* Ditatapnya Tari dengan kedua alis
terangkat tinggi.
!eketiks Tari lupa dengan rencana a#alnya.
Juga luoa dengan keheranannya karena
mendapati Ari di halte. eristi#a kemarin
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
49/626
pagi bahkan ikut lenyap dari dalam
kepalanya. -uru$buru dihampirinya Ari.Ari menatap lurus$lurus ke depan.
Dikatupkannya kedua bibirnya rapat$rapat,
mencegah agar ta#a gelinya tidak muncrat
keluar. Kesepuluh jarinya segera melepas
setang saat dirasakannya satu tangan Tari
mencengkeram lengan kirinnya dan tangan
yang lain memegang bahunya kuat$kuat.
Diraihnya kedua tangan itu lalu
dilepaskannya dari lengan dan bahunya.
Dengan tatapan yang tetap lurus ke depan$
tapi tatapan itu menyorotkan ta#a geli danbibir yang tersenyum lebar karena tak bisa
lagi menahan ta#a$Ari menggegam
kesepuluh jari Tari lalu mengulurkan kedua
tangannya ke belakang. Dibantu ce#ek itu,
yang susah payah berusaha duduk di
boncengan motor yang memang tinggi. Tari
melakukannya sambil bersungut$sungut.
(ak 'ahardi ada$ada aja deh. engin turun
pangkat, kali ya) Jangan$jangan dia gak
sanggup mikul tanggung ja#ab jadi kepala
sekolah.*
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
50/626
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
51/626
(-ohong lo/*
Ari terta#a geli. -erkali$kali pada pagi ini.(Emang lo pikir dia segitu kurang kerjaan,
apa) !ampe$sampe jagain gerbang,*
ucapnya kalem.
"ulut Tari sudah terbuka lebar, tapi dia gak
menemukan kalimat yang tepat untuk
membalas kata$kata Ari barusan. Akhirnya
bibirnya terkatup 6dan membentuk
cemberut. Ta#a Ari menghilang. -erganti
dengan senyum dan tata yang lembut yang
bagi Tari lebih menjengkelkan, karena tatpan
lembut itu tetap menyimpan sorot geli dankemenangan.
"asih duduk di ats motor hitamnya, lalu Ari
mencondongkan tubuh. Dibungkukkannya
punggungnya untuk menyejajarkan
#ajahnya dengan #ajah Tari. Dalam sekian
detik yang membuat sekeliling jadi terasa
mengabur, Ari emnatap kedua mata Tari
lurus$lurus.
(ukup satu kali aja lo nangis gara$gara dia,
ya)* ucapnya pelan, tapi tajam. (!ekarang
lo liat orang yang ada di depan lo aja. &ke)
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
52/626
Ini peringatan serius. Jadi lo juga jangan
main$main.*Tari tertegun. Kedua matany aseperti
terkunci dalam pekatnya kedua bola mata
Ari.
-el masuk menjerit nyaring. "enghancurkan
cengkeraman keterpanaan Tari dan
menyentaknya kembali ke alam nyata. Ari
melepaskan cekalan tangannya di lengan
Tari. o#ok itu kemudian turun dari motor
besarnya.
Dengan mata sesaat mengarah ke mulut
koridor utama, tempat sis#a$sis#a ynagdatang mepet #aktu berlarian memasukinya
dengan suara gemuruh langkah kaki berlari
yang gaduh, Ari berdiri tepat di depan Tari.
(Ada yang mau gue kasih tau ke lo,* nada
suaranya kembali santai. (ari ini lo gak
perlu repot$repot ngumpet. !oalnya hari ini
gue uma sampai jam keempat saja. "au
cabut. Jadi gak bisa gangguin lo. Kecuali
kalo ntar jam istirahat pertama lo bersedia
turun ke koridor utama, gue bisa gangguin lo
sebentar.*
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
53/626
Ari mengatakan itu dengan intonasi seolah$
olah mengganggu Tari adalah ke#ajibannya,dan hari ini dengan amat menyesal dia tidak
bisa menjalankan ke#ajibannya itu dengan
baik.
"ulut Tari sampai mangap saking syoknya
mendengar kalimat itu. "embuat Ari
meledak dalam ta#a. o#ok itu sampai
tidak bisa menahan diri untuk tidak
mengulurkan tangannya lalu mengacak$
acak rambut Tari.
(5dah bel. Kita jalan sendiri$sendiri aja ya.
!oalnya telat. 'unyam ntar kalo lo datangtelat bareng gue.*
"asih dengan sisa$sisa ta#anya, Ari lalu
berjalan menuju koridor utama.
"eninggalkan Tari yang masih ternganga di
tempatnya.
888
-el istirahat berbunyi. Tari menyambar
ponselnya dari alam laci dan langsung
berlari keluar kelas. %io buru$buru
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
54/626
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
55/626
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
56/626
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
57/626
dengan celaan %io. !etelah sekali lagi
menekan tombol bergambar garis hijau danlagi$lagi panggilannya gak direspon bahkan
sampai ujung bunyi ringtone. Tari akhirnya
pasrah dalam usahanya mengontak Ata.
Dimasukannya ponselnya ke saku sambil
menghela napas.
(2o mau makan gak) 9ue ba#a bebto tuh.*
("au/ "au/* ja#ab %io langsung. (2auknya
apaan)*
(Tau apaan. 2upa.*
(2o gak makan)*
(9ak laper.*
888
Jam istirahat kedua, Ata lebih dulu
menghubungi. Tari langsung berlari keluar
menuju koridor depan gudan. %io bergegas
mengikuti.
(Tar, ada apa) !orry tadi gak bisa ngangkat.
2agi rapat &!I!.*
(2o ngomong apa ke Kak Ari)* suara tari
langsung menajam.
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
58/626
(ah)* Ata tersentak. (&ooh,* dia langsung
sadar. ( 2o gak apa$apa, kan) Aman)*tanyanya kemudaian dengan nada cemas.
(2o denger gak sih apa yang gue tanya tadi)
2o ngomong apa ke Kak Ari)* Tari nyaris
membentak. Ata tidak langsung emnja#ab.
Tari bisa mendengar co#ok itu menghela
napas berat.
(9ue bilang ke Ari, ;'i, lo seharusnya gak
usah terlalu keras. 9ak perlu terlalu maksa.
Kalian kan satu sekolah. !etiap hari ketemu.
Dari jam setengah tujuh pagi sampai jam
dua siang0* Ata menerangkan dengannada sabar.
(Terus)* tanya Tari tajam. (9ak usah gak
ngaku deh. 9ak mungkin lo uma ngomong
segitu.*
Ata menghela naps lagi. Kali ini diikuti
keterdiaman yang cukup lama. Tari yang
justru memecahkan keheningan sambungan
telepon itu.
(2o boleh diam lama. 9ak usah kha#atir.
9ue baru isi pulsa. +tar kalo pulsa lo habis,
gue langsung kontak balik.*
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
59/626
2agi$lagi Ata menghela napas. 2ebih
panjang dri dua kali sebelumnya. Kemudiandia bicara dengan nad alambat.
(9ue bilang, ;"ulai sekarang lo gak punya
ri6al, tuh co#ok udah mundur0
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
60/626
berdiri pad aposisi yang emmbuat teman
semejanya itu terhalang dari semua matayang emnatap ingin tahu.
(9ue kece#a banget ama lo,* desis Tari
dengan nada pahit. (9ue pikir gue bisa
percaya lo. 9ue lupa, darah tuh lebih kental
daripada air/*
(Tar, denger dulu. 9ue0*
Tapi Tari sudah tidak ingin mendengar lagi.
Ditekannya tombol bergaris merah di
ponselnya kuat$kuat. !uara Ata yang
meminta, seketika terputus. Detik itu juga
ponselnya berdering. Dengan pandangdingin Tari emnatap layar ponselnya lalu
ditekannya tombol on=o33. onselnya
langsung membisu. Kemudian ditatapnya
%io lurus$lurus.
(!elesai. 9ue gak kenal dia/*
(Tar, mendingan lo dengar du0*
(9ue gak pernah kenal Ata/ Tari
mengabaikan kalimat %io. (1ang ada Jingga
"atahari. 9ue. 9ak ada "atahari Jingga/*
Tatapan Tari ke %io kemudian menajam.
"enunjukkan kebulatan tekad. (Akan gue
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
61/626
hadapin sendiri tu "atahari !enja/ Dia kira
gue takut, apa)*!elesai mengatakan itu, Tari balik badan
dan pergi. %io menghela napas.
8888
5ntuk pertama kalinya Tari marah pada Ata.
Di matanya kini, co#ok itu benar$benar
pengkhianat yangtak termaa3kan. Ata
bahkan lebih buruk daripad saudar
kembarnya.
!emenjak pembicaraan terakhir itu Tari
tidakl lagi memedulikan setiap panggilantelepon Ata. !"!$!"! dari Ata juga
langsung dihapusnya tanpa dibaca.
Keesokan paginya, sambil menanti bel
masuk berbunyi, Tari mengganti ringtone
yang selama ini digunakan khusus untuk Ata
dengan salah satu lagu '>- 3a6oritnya,Killa. Jadi pada saat masuk panggilan
telepon dari Ata, bukannya diangkat, Tari
akan mengangguk$anggukkan kepala.
"enikmati lagu itu sampai Ata mengakhiri
usahanya. Dan ketika lagi itu berhenti, ,
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
62/626
dengan puas dipandanginya ponselnya
sambil berkata, (usaha aja terus lo. 9akbakal gue angkat/*
Kalaun kelas sedang kosong, Tari akn
bereaksi lebih kejam lagi. Dia joget$joget.
Keesokan harinya Tari mengganti Killa
dengan !ho# "e The "oney. Angguk$
angguk kepala dan joget$joget berlanjut lagi.
Tapi begitu lagu itu berhenti, ungkapan ras
apuasnya jadi ganti.
(!ho# m# the money and I
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
63/626
meminta Tari untuk menjauh dari
kerumunan.(Ata,* ucap %io pelan sambil menyodorkan
ponsel. Tari langsung melengos.
("ales/*
(Katanya, lo gak bisa diajak ngomong, dia
mau nongol di sekolah.*
(1ee, ngancemeem))* Tari memelototi
ponsel %io. (+ongol aja. Emangnya yang
punya masalah siapa)* semburnya.
%io menghela napas. Didekatkannya
ponselnya ke telinga.
(Katanya lo nongol aja0*(Iya. 9ue denger,* Ata memotong. !uaranya
terdengar berat. 9anti co#ok itu yang
kemudian menghela napas. (&ke deh.
Thanks ya, %i.* Akhirnya Ata menutup
pembicaraan. !iangnya pad jam istirahat
pertama, Ata kembali mengontak %io.
(9itu)* %io melirik orang di sebelahnya.
(Tapi gue nyampein aja ya. Dia mau apa
gak, gue gak bisa apa$apa.*
(Iya. 2o sampein aja ke dia. 9ue tunggu di
tempat yang #aktu itu. +tar dua jam
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
64/626
terakhir, gue cabut. -iar bisa sampai sana
on time.*(&ke deh.* %io mengangguk. Diakhirinya
pembicaraan. Kemudian dia menoleh dan
berkata dengan suara pelan. (+tar siang
Kak Ata nunggu di tempat yang #aktu itu.
Dia cabut dua jam terakhir.*
Tari tak mengacuhkan in3ormasi %io itu.
!ambil mengunyah kacang bogor yang
diba#anya dari rumah, kedua matanya tetap
ter3okus ke lembaran$lembaran
majalahremaja edisi terbaru yang
dipinjamnya dari "aya.%io menghela napas. (okoknya udah gue
kasih tau ke lo ya, Tar.* 5capnya sambil
mengambil segenggam kacang bogor lalu
mengunyahnya sambil ikut membaca
majalah itu.
Ketika siang harinya mereka telusuri jalan
aspal menuju gerbang sekolah, %io sudah
kehilangan semangatnya untuk
mengingatkan Tari bah#a Ata sedang
menunggu.
2ima meter menjelang gerbang, tiba$tiba &ji
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
65/626
menghadang. Dipandanginya Tari dengan
seksama. Tari, juga %io, membalas dengansorot #aspada.
(Jangan digodain, Ji. Dia lagi patah hati.*
!eketika kedua mata Tari bergerak ke arah
datangnya suara yang sudah amat sangat
dikenalnya itu. Ari tengah berdiri dengan
punggung bersandar di dinding pos sekuriti.
Kedua tangannya terlipat di depan dada.
Disambutnya tatapan Tari dengan kedua alis
terangkat. Dengan kedua mata yang
membalas tatapan garang itu, dia teruskan
godaannya.(+tar dia nangis sampe matanya bengkak
parah lagi, lo mau tanggung ja#ab)*
&ji menoleh. !esaat ditatapnya Ari dengan
kening berkerut. Kemudian pandangannya
kembali ke Tari. Tiba$tiba Ari emmbuka
kedua lengannya.
(9imana kalo lo nangisnya di dada gue
aja)* ta#arnya dengan nada manis. (9ak
akan gue biarin lo nangis lama$lama. +anti
lo akan gue peluk kuat$kuat, biar air mata lo
cepet kering. Jadi mata lo gak akan bengkak
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
66/626
kayak #aktu itu.*
&ji langsung mengiringi ta#aran mesra Ariuntuk Tari itu dengan siulan panjang dan
nyaring pula.
("au aja,* kata &ji dengan nada memaksa.
(2o bakalan jadi ce#ek pertama, Tar. Kalo
co#ok sih udah banyak yang dia peluk.*
Kontan Tari memelototi Ari tajam$tajam.
Kemudian dia menatap ke sekeliling le#at
ekor mata. -erharap tidak ada yang
mendengar kalimat sinting Ari itu kecuali
dirinya sendiri, %io, dan jongos Ari yang
menghadang jalannya ini.arapan yang jelas gak mungkin banget,
karena bel usai sekolah belum lama
berbunyi. 'uas jalan itu justru sedang
padat$padatnya. Tari berdecak pelan. Dia
berusaha menghindari tatapan$tatapan yang
saat itu sedang tertuju padanya. Dengan
kasar didorongnya tubuh &ji yang
menghalangi jalannya. -uru$buru
ditinggalkannya tempat itu. %io bergegas
mengikuti. Ari menatap kepergian Tari
dengan senyum tipis.
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
67/626
Tari yang tadinya gak ingin menemui Ata,
biar aja tu co#ok nunggu sampai lumutan,langsung berubah pikiran. -egitu keluar dari
gerbang, ditariknya %io menepi.
(-eneran sekarang Ata lagi nunggu,*
bisiknya pelan.
(Katanya gitu,* %io mengangguk. (Kenapa)
2o mau nemuin dia)*
(Kalo dia beneran datang.*
(1audah. 2o kontak gih sana.*
(2o aja ah. "alesngonong di telepon sama
dia. 9ue maunya ngomong sambil melototin
#ajahnya.*%io menghela napas. Dikeluarkannya
ponselnya dari tas. Tak berapa lama0
(Ada. 5dah dateng dari satu jam yang lalu
malah.*
Keduanya lalu berbelok ke kiri. Ke arah
yang berla#anan dengan halte.
(2o pacaran sama Angga/)*
Tari dan %io nyaris terlonjak. &ji sudah ada
di depan mereka lagi. 2agi$lagi menghadang
jalan. Kedua matanya memelototi Tari.
(Iya/)* cecar &ji.
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
68/626
(Emang apa urusan lo sih) 9ue mau
pacaran sama siapa kek, terserah gue/* Tarimembalas pelototan itu.
(-erarti lo pengkhianat/*
!esaat tari ternganga. 2angsung dibalasnya
kata$kat a&ji. (engkhianat tu kalo gue
pindah ke "alaysia, jai #arga negara sana,
terus gue bilang0 ;9anyang Indonesia/< Itu
baru pengkhianat/*
%io menggigit bibirnya rapat$rapat.
"encegah agar senyumnya tidak tercetak
disana. !etelah mengatakan itu dan setelah
sekali lagi membalas pelototan &ji, Tarimelangkah pergi. %io buru$buru membuntuti.
ketika Tari dan %io sampai di satu$satunya
percangan jalan yang ada, mereka agk
terkejut karena Ata memarkir mobil hitamnya
yang cukup mencolok mata itu tidak jauh
dari mulut pertigaan. Tapi co#ok itu tidak
terlihat diman pun. Tari dan %io memandang
berkeliling. -ingung. 2alu mereka melongok
ke dalam mobil. Kosong.
(Tu orang ke mana sih)* ucap Tari pelan.
Tanyanya terja#ab tak lama kemudian.
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
69/626
!ebuah taksi muncul dari tikungan dan
berhenti tidak jauh dari tempatnya berdiri.Ata keluar dari kursi belakang. Kedua
matanya tertutup lensa hitam. !ementara
sebuah bandana hitam melingkari kepala
dan menutupi sebagian rambutnya. Tari dan
%io ternganga. Dengan penampilan seperti
itu Ata terlihat lebih garang daripada Ari.
o#ok itu lalu melepas kacamata hitamnya
lalu menghampiri Tari dengan tatapan lurus.
(ampir aja gue tarik paksa lo dari depan
sekolah tadi,* ucapnya pelan. Tari tertegun.
Ata membuka pintu kiri depan dan tengahmobil hitamnya. (1uk, cepet. Keburu ada
yang mergokin.*
"aih setengah tertegun, Tari naik. %io, yang
menunggu reaksi Tari$karena dia tidak tahu
Tari bersedia ikut atau memaksa bicara di
tempat ini saja$buru$buru naik ke jok tengah
dan menutup pintu. Ata memasukkan kunci
lalu menghidupkan mesin. Dia menoleh dan
memandang Tari.
(9ue minta maa3,* ucap Ata sungguh$
sungguh. Tari tidak menja#ab. e#ek itu
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
70/626
menatap lurus$lurus ke depan. Ata
tersenyum tipis. Diulurkannya tangan kirinyadan sesaat diusap$usapnya kepala Tari. (2o
boleh marah$marah nanti,* ucapnya lunak.
!etelah mengatakan itu Ata kembali
megenakan kacamata hitamnya. E6erest
hitamnya itu pun meninggalkan tempatnya
selama beberapa saat terparkir diam.
888
;Kak Ata tadi ada di depan sekolah)* %io
bertanya dengan nada tak percaya.(mm0* Ata mengangguk. (9ak ada kabar.
Komunikasi putus pula. 9ue pikir, kayaknya
gak ada cara lain nih. Terpaksa gue culik
atau apapun namanya, yang bisa bikin
teman semeja lo ini ada di sebelah gue dan
buka mulut.*
(Kok kami gak ngeliat)*
(9ue di dalam taksi. 9ue gak bisa
ngebayangi kegemparan yang bakal terjadi
kalo gue nongol terang$terangan. Kalo
konsekuensinya uma ke gue sih gak apa$
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
71/626
apa. 9ak liat tadi ada taksi parkir di
seberang jalan)*("m0* %io mengingat$ingat. !amar dia
memang melihat sebuah taksi diparkir di tepi
jalan seberang sekolah. (Iya sih. Kenapa
gak pake mobil sendiri aja)*
("encolok, %io. 2agi pula gue perlu bantuan.
+yulik orang kayak temen semeja lo ini kan
gak bisa uma sendirian.*
!elama pembicaraan itu kedua mata Ata
terus terarah pada Tari. e#ek itu tidak juga
bersuara sejak mereka tiba di gerai donat
ini. Tari sibuk mengaduk$aduk capuccinodinginnya, atau memotong$motong donat
kejunya, atau memperhatikan pengunjung di
meja$meja lain, atau jalanan di depan
mereka, karena mereka memilih untuk
duduk di teras.
Ata menghela napas.
(Kan tadi gue udah bilang, lo boleh marah$
marah,* dia mengingatkan dengan nada
lembut. -aru kedua mata Tari bergerak.
Ditatapnya Ata dingin.
(Ini gue lagi marah, tau/ !aking gue marah
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
72/626
banget sama lo nih, gue sampe gak pengin
ngomong,* ucapnya pedas.Ata menghela napas lagi. Akhirnya dia
lemparkan (bom moloto6* agar kemarahan
Tari meledak. Demi agar masalah ini bisa
terurai.
(2o diapain Ari tadi)*
5sahanya berhasil. Kedua mat dingin itu
kontan menyala.
(9ak diapa$apain,* Tari tersenyum sinis.
(uma disenyum$senyumin. !ekarang dia
kan pegang kartu As gue. Jadi biarpun
uma senyum$senyum doang, dia udahngerasa menang banget tuh. Tadi sih dia
na#arin gue nangis di pelukan dia. -iar
nangis gue gak lama$lama, katanya. Jadi
mata gue juga gak bakalan bengkak$
bengkak amat kayak #aktu itu.*
Dengan kedua mata yang tetap tertancap
pada co#ok yang duduk lurus di
hadapannya itu, Tari meneruskan
kalimatnya.
(!#eet banget0* Tari mengangguk$
anggukkan kepala. (Kayaknya harus mulai
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
73/626
gue pertimbangkan bener$bener ta#aran
Kak Ari tadi.*Kalimat Tari itu membuat Ata menundukkan
kepala. Dia berdecak pelan. Ketika
kemudian dia angkat kembali #ajahnya,
tatapannya langsung tertuju pada %io.
(Tolong tukar tempat, %i* ucapnya pelan. %io
langsung berdiri.
Tari menatap co#ok yang sekarang berada
di sebelahnya itu, kembali dengan
pandangan dingin.
(9ue ngela#an dia abis$abisan dan lo malah
nagsih dia amunisi,* desis Tari. (adahalgue bener$bener percaya sama lo.*
Ada nada kece#a yang benar$benar pahit
dalam suara Tari, dan dia tahu co#ok di
sebelahnya ini bisa merasakan dengan
jelas.
("aa3,* ucap Ata dengan suara pelan. (9ue
pikir lebih baik Ari ditenangin. Dengan gitu
lebih gampang dihadapin juga.
(Ditenangin atau dimenangin)* tanya Tari
tajam.
(Ditenangin,* Ata menja#ab lembut.
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
74/626
("aksud lo ditenangin, tapi yang ada dia
merasa menang, tau gak)*(1ang penting lo aman, Tar.*
(1a jelas aja gue aman. 9ue kalah/* seru
Tari dongkol.
(1ang lo anggap menang tuh yang kayak
apa sih) Dia co#ok lho. 2o ce#ek. Kalo dia
main 3isik gimana) Itu yang gue pikirin. Kalo
perang mulut, perang emosi, oke lah. 2o
masih punya kemungkinan menang.*
(okoknya gue bakalan ngela#an dia abis$
abisan/* Tari tetap ngotot. Ditatapnya Ata
tajam$tajam.Ata menghela napas. Dia empaskan
punggungnya ke sandaran kursi. (Tadi
kenapa lo diem aja)* ditatapnya Tari lurus$
lurus.
("aksud lo)*
(2o bilang lo akan ngela#an dia abis$abisan.
Tapi yang gue liat tadi, lo gak ngela#an
sama sekali. 2o uma diem.*
(-uat apa lagi) Dia udah tau.*
(Kalo dia belum tau)*
(Dia udah tau. 9ue malas berandai$andai.*
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
75/626
(Kalo gitu biar gue yang berandai$andai.*
Ata memajukan tubuhnya hingga menempeldi meja. Ditatapnya Tari tepat di manik mata.
(Taruhlah lo berhasil ngumpet nih, sesuai
rencan lo. !eharian lo meringkuk di tempat
persembunyian, sampe petugas koperasi
pun lupa kalo ada lo. -ahkan sampe laba$
laba bikin sarang di badan lo.*
(9ak usah hiperbolis deh. 9ue0*
(arus hiperbolis/* Ata memotong ucapan
Tari. ( Taruhlah hari itu lo berhasil lolos.
"enghindar dengan sukses. Emang besok
gak ada hari lain)*(Eh, gue tuh bukan cuman kabur atau
menghindar dri Kak Ari ya. 9ue tuh sambil
mikir, tau/cari jalan keluarnya gimana.*
(!elagi lo mikir, lo gak akan sampe pintu
gerbang kayak tadi. 9ue bahkan gak yakin
lo bisa ngele#atin pintu kelas.*
(9ue gak sebego itu, tau/ 2o tuh
ngeremehin gue banget ya)* Tari jadi
tersinggung.
(2o emang gak bego. 2o uma polos. +ai3.
Karena cara mikir lo sederhana.*
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
76/626
Keduanya lalu terlibat adu argumentasi
hebat. Tari dengan tekanan suara yangmakin lama makin tinggi, sementara Ata
tetap datar. -ahkan beberapa kali co#ok itu
berhenti bicara. !engaja membiarkan Tari
,eluapkan emosinya.
%io menatap kedua orang di depannya
bergantian. "engikuti arah datangnya
suara. !ama sekali gak berminat ikutan
buka mulut. Doia bahkan kemudian diam$
diam pindah duduk saat pembicaraan
dengan 6oltase tinggi itu mulai menarik
perhatian. 5ntungnya mereka memilih mejadi luar, di tempat terbuka. 5dara mengurai
setiap nada emosi yang keluar dari mulut
Tari, hingga tidak tertangkap terlalu jelas.
Tarik urat yang penuh titik didih dari salah
satu pihak itu kemudian diakhiri dengan Tari
menggebrak meja dengan kedua tangan
keras$keras. Ata sampai terperangah.
(9ue selesai sama lo,* desis Tari dengan
gigi gemeretak. Kemudian dia berdiri.
+yaris melompat, Ata menyambar kedua
tangan Tari dan dengan paksa membuatnya
-
8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc
77/626
duduk kembali.
(!ekarang lo mau nempatin gue di posisiyang sama kayak Ari) Iya)* untuk pertama
kalinya suara Ata meninggi. (&ke, gak
papa.* Dia mengangguk. (2o akan ngela#an
Ari di dalam sekolah dan ngehadapi gue di
luar sekolah. -isa)*