jj sep12 pulau jeju, korea
TRANSCRIPT
GlOBE TROTTInG
pemanDanGan DarI atas bUKIt. kAnAn: rUmaH DenGan tUrbIn anGIn sebaGaI latarnYa.
Korea Selatan tak cuma menawarkan K-Pop dan kimchi. Di barat daya negeri Ginseng, sebuah pulau cantik telah lama menikmati popularitas sebagai salah satu situs alam paling
menakjubkan dan terawat di dunia. yudasmoro menyambanginya.
eju bagaikan bali—ikon pariwisata nasional,
sekaligus magnet pemikat turis. tahun lalu, pulau
vulkanis di kaki peninsula Korea ini dikunjungi lebih
dari satu juta turis. Untuk mempermudah para
pelancong, pemerintah memberlakukan regulasi
bebas visa bagi 187 negara (Indonesia tidak
termasuk) khusus penerbangan ke jeju. aturan itu
dimungkinkan karena pulau ini berstatus daerah
istimewa, layaknya Hong Kong di Cina.
puncak keramaian umumnya terlihat di
musim panas. Warga dari dalam dan luar negeri
ramai-ramai menyambanginya. Hampir semua
penerbangan dari bandara Gimpo penuh sesak
oleh keluarga, pasangan, dan rombongan pelajar.
saya berada di antara mereka.
Dengan luas 1.846 kilometer persegi atau
sepertiga bali, jeju adalah pulau terbesar di
Korsel. panjangnya dari utara ke selatan sekitar
31 kilometer. Walaupun tersedia bus, tapi alat
transportasi ini kurang populer karena umumnya
tidak menjangkau obyek-obyek wisata utama
dan jumlahnya terbilang minim. Ian rhee dari
jeju tourism Organization menyarankan saya
menggunakan kendaraan dari biro perjalanan.
“Cuaca sedang tak menentu di jeju,” kata
David sang pemandu. saya datang menjelang
musim panas. matahari bersinar terik, tapi angin
dingin masih bertiup menerpa. saya terpaksa
membungkus tubuh dengan jaket tebal. Kurang
pas memang untuk menikmati island life.
secara etimologis, jeju bermakna “negeri
besar di seberang lautan”. nama ini disematkan
oleh Dinasti Goryeo yang berkuasa 1.800 tahun
silam usai menumbangkan Kerajaan tamna. tapi
“negeri besar” ini juga punya kisah kelam. jeju
pernah dijadikan lahan penampungan tahanan
dari daratan utama Korsel. Di bawah titah Dinasti
Choseon, sekitar 200 narapidana diisolasi di sini.
selanjutnya, di masa penjajahan jepang,
jeju merupakan pusat gerakan anti-jepang yang
dipelopori para haenyeo (wanita penyelam).Kisah
DAri ATAS, SeArAH jArum jAm: DOLHARUBANG, sanG penjaGa pUlaU. jejU IslanD. tebInG jUsanGjeOlI menjUlanG setInGGI 30-40 meter Dan membentanG sepanjanG satU KIlOmeter. nelaYan DI jejU.
para “putri duyung” itu dimulai saat banyak pria
tewas dalam perang dan menghilang di telan laut.
Kaum wanita mengambil alih sektor perikanan
dan memanfaatkan kemampuan menyelam untuk
mengumpulkan kerang dan rumput laut.
perjalanan waktu telah mengubah jeju. pulau
ini sekarang menjadi lokasi idaman wisatawan dan
pensiunan. bumi berputar lebih lambat di sini. tak
ada kemacetan maupun ingar-bingar. Hari-hari
senantiasa diselimuti kedamaian, sampai-sampai
warga setempat memberi jeju dua julukan:
Samdado (pulau yang dilimpahi angin, batu, dan
wanita), serta Sammoodo (pulau tanpa pencuri,
perampok, dan pagar di depan rumah).
barangkali, satu-satunya tantangan hidup di
jeju adalah lanskap geologisnya yang didominasi
batuan vulkanis. tapi itu pun berhasil diatasi warga
dengan mengembangkan usaha perkebunan jeruk.
“jeruk membuat jeju makmur,” jelas David.
Umumnya kebun-kebun tersebut digarap
kaum wanita, termasuk yang sudah sepuh. Di jeju,
wanita memang kebagian melakukan tugas-tugas
berat. Haenyeo adalah contoh lain di mana kaum
Hawa tampil lebih perkasa dalam menaklukkan
laut dalam.
Dan fenomena ini, menurut David, tecermin
di level nasional dalam bentuk dominasi peran
wanita. Katanya, beberapa perusahaan besar
Korsel mentransfer gaji karyawan pria ke rekening
istri mereka. Katanya juga, wanita bahkan berhak
mengecek telepon genggam pasangannya, namun
tidak sebaliknya.
solusi lain warga dalam mengatasi lanskap
alam adalah mengolah bebatuan menjadi karya
seni. Hampir di tiap persimpangan jalan terdapat
Dolharubang (“kakek jompo”), patung yang
jalanjalan / september 201262 jalanjalan / september 2012 63
menjadi simbol pulau. Cirinya: mata menonjol,
hidung besar, mulut tebal, dan perut buncit. arca
ini merepresentasikan dewa pelindung, sekaligus
maskot kesuburan. mitos setempat meyakini, jika
seorang wanita memegang hidung patung, maka
ia akan mudah memperoleh keturunan, sementara
jika menyentuh kupingnya, wanita itu akan
diberkati umur panjang.
terlepas dari segala mitos dan sejarahnya, jeju
tetaplah Korea. Ia tak bisa melarikan diri dari
cengkeraman budaya opera sabun. beberapa
lokasi wisatanya justru tenar setelah dijadikan
lokasi syuting drama serial atau film Korea.
sebut saja seopjikoji yang di 2003 tampil dalam
banyak adegan All In, sinetron yang dibintangi
artis lee byeong-Heon dan song Hye-kyo. para
penggemar datang berduyun-duyun untuk
melihat tempat-tempat syuting, khususnya all In
House, gereja yang di 2005 diresmikan sebagai
gedung memorial drama Korea pertama.
puas dengan napak tilas film, pengunjung
bisa mengeksplorasi keindahan pulau. ada pesisir
bertebing tinggi, perbukitan hijau, juga mercusuar
di ujung pantai. ada banyak pilihan kegiatan yang
bisa dilakoni, seperti trekking, memancing, dan
bermain golf.
Untuk aktivitas yang lebih memeras keringat
(dan tidak terkait sinetron), silakan mampir ke
manjanggul lava Cave di samping Hamdeok
elementary school. Gua ini terbentuk 300 ribu
tahun silam oleh lelehan lava Hallasan, gunung
tertinggi (1,950 meter) di Korsel. sisa-sisa lava
beku masih bisa disaksikan hingga kini.
manjanggul lava didesain ramah bagi
pengunjung. sejumlah fasilitas penunjang
telah dipasang oleh pemerintah. saya tak perlu
sehebat Cahyo alkantana untuk menikmatinya.
setelah melewati tangga di mulut gua, saya bisa
melenggang dengan leluasa meski beberapa
kali tercebur ke kubangan kecil. stalagmit dan
stalaktit mencuat di banyak tempat, namun
mudah dihindari, jadi tidak perlu memakai helm.
berkat lampu-lampu yang terinstal di dalam
gua, keindahan manjanggul lava terpampang
jelas. Di suatu titik tampak aula yang menyerupai
kastel-kastel tua skotlandia. Yang satu ini lebih
pas dijadikan lokasi syuting film Underworld
ketimbang sinetron.
lorong-lorong di manjanggul lava panjangnya
mencapai 13 ribu meter. Ditambah lagi, suhu
interior sangat dingin. perlu persiapan matang
jika ingin serius menyusurinya. saat saya datang,
temperatur susut hingga 10 derajat celsius.
satu yang mengagumkan dari gua ini adalah,
keasliannya tetap terjaga walau rutin diserbu turis.
Dindingnya steril vandalisme dan bebas sampah.
manjanggul lava hanyalah salah satu dari lima
gua lava di kompleks Geomunoreum (456 meter),
DAri ATAS, SeArAH jArum jAm: HAENYEO, penYelam WanIta jejU; JEON-BOK maKanan KHas jejU; pemanDanGan DarI seOnsanG InCHUlbOnG.
salah satu gunung satelit (dari total 360 gunung) di
sekitar Hallasan. Di situs World Heritage, UnesCO
menyebutnya sebagai “sistem terowongan
lava terbaik di dunia”. bersama-sama Hallasan,
pemerintah Korsel menetapkannya sebagai taman
nasional di 1970.
saya melanjutkan perjalanan ke satu lokasi
yang membuat jeju akhir-akhir ini begitu
tersohor, yakni seonsang Ilchulbong atau biasa
dikenal dengan nama sunrise peak. saat jeju
dinominasikan dalam kontes New7Wonders of
Nature, foto yang terpampang di situs resmi panitia
menampilkan seonsang Ilchulbong.
Dari kejauhan, seonsang Ilchulbong terlihat
mirip benteng raksasa. Kisahnya dimulai oleh
sebuah erupsi dasar laut sekitar 100 ribu tahun
silam, yang melahirkan bukit melingkar dengan
diameter 600 meter. alam lalu menempa dan
jalanjalan / september 201264 jalanjalan / september 2012 65
KeInDaHan seOnsanG IlCHUlbOnG DarI UDara
getting thereJeju bisa dijangkau dengan
terbang dari Jakarta
ke Bandara Incheon di
Seoul menggunakan
Garuda Indonesia ($731,
pp di September), disusul
penerbangan ke Bandara
Gimpo, lalu ke Bandara Jeju
menggunakan maskapai
domestik milik Jeju Air,
Korean Air, atau Asiana
Airlines. Jika tidak sedang
terburu-buru dan ingin
menikmati panorama negeri
Ginseng, Anda bisa naik kapal
feri dari Pelabuhan Incheon
ke Jeju dengan waktu
tempuh antara 13-15 jam.
when to goPanorama Jeju sangat
tergantung pada musim.
Dua yang jadi favorit adalah
musim gugur dan semi.
Mayoritas festival rakyat
kolosal umumnya digelar
di awal dan pertengahan
tahun, contohnya Jeongwol
Daeboreum Fire Festival
(Februari-April), Canola
Flower Festival (Februari-
April), serta Cherry Blossom
Festival (Juni-Agustus).
Satu acara yang masih
bisa disaksikan tahun ini
adalah Seogwipo Chilsimni
Festival yang dijadwalkan
berlangsung di Oktober.
where to stay
Jeju mengoleksi beragam
penginapan, mulai dari
resor bintang lima hingga
guesthouse. Tiga properti
yang menarik dipilih adalah
Seaes hotel & Resort [2563-1
Jungmun-dong, Seogwipo-
si, T.82 64 735 3000,
www.seaes.co.kr, mulai dari
Rp2.142.000] dan Haevichi
Hotel & Resort [40-69
Pyoseon-ri, Pyoseon-myeon,
Seogwipo-si, T.82 64 780
8000, www.haevichi.com,
mulai dari Rp2.800.000], dan
Hotel Hite [Ido 1-dong 1244-
7, Jeju-si, T.82 64 725 1552,
mulai dari Rp329.000].
what to do
Sebagai anggota dua klub
elite dunia, New7Wonders of
Nature dan World Heritage
unESCO, Jeju adalah
destinasi wisata yang paling
bergengsi di Korsel. Obyek-
obyeknya yang paling
populer adalah lima gua lava
di kompleks Geomunoreum,
mangkuk batu raksasa
Seonsang Ilchulbong,
serta barisan tebing ajaib
Jusangjeolli. Menyelami
kehidupan masyarakat
setempat juga menarik. Anda
bisa menyapa para wanita
pekerja di kebun jeruk,
menonton festival rakyat,
serta berbincang dengan
kaum wanita penyelam
yang menyandarkan hidup
dari mengumpulkan kerang.
Khusus penggemar drama
serial Korea, salah satu situs
yang wajib didatangi adalah
All In House, gereja yang
di 2005 diresmikan sebagai
gedung memorial drama
Korea pertama.
KOrea selatan
KOrea Utara
jepanG
Incheon
pulau jeju
Gimpo
seoul
mempercantiknya. mangkuk batu tersebut
ditumbuhi sabana, serta dipagari 99
batuan tajam dan dikelilingi bunga canola
berwarna kuning.
seonsang Ilchulbong merupakan
maskot jeju sekaligus situs favorit
wisatawan. Di sini, warga Korsel rutin
menggelar ritual menonton matahari terbit
pertama usai pergantian tahun.
menjulang setinggi 180 meter, tidak
sulit menaklukkannya. pemerintah telah
menyiapkan jalur trekking dan tangga
yang aman. Fasilitas parkir khusus diffable
dan penyewaan kursi roda juga tersedia.
sejumlah pos peristirahatan tersedia
di sepanjang perjalanan. panorama
cantik jeju dari ketinggian yang justru
akan membuat anda sulit bernapas saat
mencapai puncaknya.
bagi yang lemah sendi tak perlu
memaksakan diri. Di bawah seonsang
Ilchulbong terbentang obyek yang juga
apik: pantai pasir hitam yang dibentengi
tebing batu. setelah menjajal bermain air di
pantainya, anda bisa menyewa speedboat
untuk mengarungi perairan seonsang dan
meliuk-liuk di antara batu-batu vulkanis.
“tur batu” juga tersaji di jusangjeolli
(jungmun Daepo Haean Columnar-
jointed lava). pertemuan lava dari
Hallasan dan air laut dingin menciptakan
tebing-tebing ajaib berhias pilar-pilar batu
berbentuk heksagon. bukan cuma turis
yang tersedot oleh keunikannya, tapi juga
pakar geologi. Guna memproteksi taman
bermain para peneliti batu ini, UnesCO
memberinya status Global Geopark.
tebing jusangjeolli menjulang setinggi
30-40 meter dan membentang sepanjang
satu kilometer. meski berkarakter ekstrem,
pengunjung bisa menyerap keindahannya
dari jarak dekat. jalur-jalur pejalan kaki,
tertata rapi untuk menyusuri tebing.
selagi di jusangjeolli, jangan lewatkan
kesempatan mencicipi ikon kulinernya:
jeonbok atau kerang abalone yang
disajikan mentah. Harganya KrW10.000-
30.000 (rp82.000-247.000, 1 won =
rp8,2) per porsi. Jeonbok dipercaya warga
mujarab menghaluskan kulit (bagi wanita)
dan menambah stamina (bagi saya).
mengakhiri perjalanan di jeju saya
mengambil tur yacht yang dikelola oleh
jungmun marine park dan dibanderol
KrW60.000-200.000 per kepala. bagi
pecandu drama serial Korsel, tarif tersebut
cukup sepadan dengan sensasinya.
tur yacht adalah adegan yang pernah
ditampilkan di banyak film, seperti Boys
Over Flower, Golden Fish, dan Swallow the
Sun. pengetahuan saya tentang sinetron
lokal meningkat sejak di jeju.
layaknya pulau yang kaya sejarah,
jeju juga kaya mitos. alkisah, di salah satu
desanya pernah hidup seorang nenek
raksasa bernama seolmundae. rahimnya
cukup lapang untuk melahirkan 500 putra.
suatu hari, saat anak-anaknya sedang
pergi berburu, dia terpeleset dan jatuh
ke dalam kuali sup. tanpa sadar, anak-
anaknya menyantap sup tersebut, hingga
akhirnya mereka menemukan jenazah
seolmundae di dasar kuali, lalu menangis
massal. air mata 500 anak mengucur deras
dan menciptakan banjir bandang yang
menghantam bebatuan di sekitar Hallasan
dan sebagian jeju, kemudian membentuk
formasi batu indah di sepanjang pesisir
pulau. air bah kesedihan itu juga
menyuburkan tanah di lereng Hallasan dan
membuatnya kaya warna tiap musim gugur
dan semi.
seharusnya Indonesia bisa belajar
banyak dari cara pemerintah Korsel
merawat obyek-obyek wisata di jeju tanpa
menafikan fungsi konservasi. puja-puji
yang dilancarkan dunia atas kepiawaian
tersebut sukses melambungkan reputasi
jeju sebagai destinasi pelesir internasional.
tiga gelar UnesCO yang disabetnya, yakni
Biosphere Reserve (2002), World Natural
Heritage (2007), dan Global Geopark
(2010). rasanya juga tak salah jika publik
dunia tahun lalu sepakat memilih jeju
sebagai anggota New7Wonders of Nature.
HarI-HarI senantIasa DIselImUtI KeDamaIan, sampaI-sampaI WarGa setempat memberI jejU DUa jUlUKan: SAMDADO (pUlaU YanG DIlImpaHI anGIn, batU, Dan WanIta), serta SAMMOODO (pUlaU tanpa penCUrI, perampOK, Dan paGar DI Depan rUmaH).
tUrIs DI jUsanGjeOlI. kAnAn: rUmaH traDIsIOnal DenGan pOHOn jerUK.
Fo
to:
Co
rb
is (
3),
Ge
tty
im
aG
es
(1
).
jalanjalan / september 201268 jalanjalan / september 2012 69