job sheet 77
DESCRIPTION
job sheetTRANSCRIPT
![Page 1: Job Sheet 77](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082717/55cf925c550346f57b95cf34/html5/thumbnails/1.jpg)
JOBSHEET2. PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN AWAL DAN AKHIR SEMEN
A. Tujuan :Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan waktu pengikatan awal dari semen dan waktu pengikatan akhir dari semen. Waktu pengikatan awal adalah jangka waktu dari mulainya pengukuran pasta pada konsistensi normal sampai pasta kehilangan sebagian sifat plastis ( menjadi beku ). Waktu pengikatan akhir adalah jarum vicat sudah tidak dapat menembus pasta lagi
B. Peralatan dan bahan : Neraca analitis dengan ketelitian0,1% dari berat contoh. Gelas ukur 500 cc dengan ketelitian 1 ml 1 set jarum vicat terdiri dari alat jarum vicat dan cincin konikalnya. Stop watch dan thermometer pengukur suhu ruangan. Alat pengaduk
Bahan : semen dan air suling.C. Langkah kerja dan hasil :
Siapkan alat – alat dan bahan tersebut diatas, kemudian mintalah bahan – bahan yang diperlukan diatas kepada teknisi yang bertugas.
Timbanglah semen sebanyak 250 gram. Ambil air suling sebanyak sesuai dengan hasil uji konsistensi semen 30% (75 cc) dari
berat semen misalnya, kemudian campurkan dengan semen yang 250 gram tadi selama 1 menit.
Buatlah pasta berbentuk seperti bola dengan tangan, kemudian dilemparkan 6 kali dari suatu tangan ke tangan yang lain dengan jarak kira – kira 15 cm.
Pegang bola pasta dengan satu, kemudian tekankan kedalam cincin konikal yang dipegang dengan tangan yang lain melalui lobang besar, sehingga cincin konikal penuh dengan pasta.
Kelebihan pasta pada lobang besar diratakan dengan sendok perata yang digerakkan dalam posisi miring terhadap permukaan cincin konikal.
Letakkan pada pelat kaca pada lobang besar cincin konikal, balikan, ratakan dan licinkan kelebihan pasta pada lobang kecil cincin konikal dengan sendok.
Letakkan cincin konikal dibawah jarum vicat besar dan kontak jarum yang diameternya 1 mm dengan bagian tengah permukaan pasta.
Jatuhkan jarum setiap 15 menit mulai dari 40 mm sampai dengan 35 mm. pada kedalaman 35 mm mulai pengikatan awal. Pada kedalaman 0 mm pengikatan akhir selesai. Jarak antara titik-titik setiap menjatuhkan jarum adalah ½ cm jarak titik dari pinggir cincin konikal tidak boleh kurang dari 1 cm.
![Page 2: Job Sheet 77](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082717/55cf925c550346f57b95cf34/html5/thumbnails/2.jpg)
D. Hasil Percobaan :Tabel.1.2. Pengamatan pengikatan awal dan akhir semen.
Menit ke Penurunan
Mm
0 ….
15 ….
30 ….
45 ….
60 ….
75 ….
90 ….
105 ….
120 ….
135 ….
150 ….
165 ….
180 ….
195 ….
210 ….
225 ….
240 ….
225 ….
270 ….
![Page 3: Job Sheet 77](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082717/55cf925c550346f57b95cf34/html5/thumbnails/3.jpg)
Hasil percobaan
0 45 60 75 90 105 135 150 165 180 195 210 225 240 255 270 E. Kesimpulan :
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa untuk penurunan 35 mm adalah mencapai waktu …..menit disebut dengan waktu pengikatan awal.Pada penurunan sampai 0 mm membutuhkan waktu ….. menit menunjukkan waktu pengikatan akhir .
F. Evaluasi / Pembahasan : ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
40
35
30
25
20
15
10
![Page 4: Job Sheet 77](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082717/55cf925c550346f57b95cf34/html5/thumbnails/4.jpg)
JOBSHEET 3. PEMERIKSAAN BERAT JENIS SEMEN.A. Tujuan :
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis semen, guna perhitungan mix design beton .
B. Peralatan dan bahan : Botol Piknometer isi 250 cc Gelas ukur 500 cc dengan ketelitian 1 ml. Minyak tanah dengan berat jenis 62 API ( Amerika Petroleum Institute ). Contoh semen sebanyak A = 125 gram.
C. Langkah kerja dan hasil : Piknometer ( 250 cc) dibersihkan sehingga dalam keadaan kering dan bersih. Kemudian timbang piknometer dalam keadaan kosong W =……gram Minyak tanah masukkan kedalam piknometer sampai pada batas yang ditentukan
kemudian ditimbang B = …… gram Piknometer dikosongkan lagi dan diisi semen 125 gram dan masukkan minyak tanah
kedalam piknometer lagi. Setelah semua benda uji dimaksukkan, putar – putar botol dengan posisi miring
secara perlahan – lahan sampai gelembung udaranya tidak timbul lagi pada permukaan cairan.
Setelah itu piknometer + semen + minyak tanah ditimbang C = …..gram Berat jenis minyak tanah = 0,8
Rumus :Berat jenis semen = 0,8xA A – ( C – B )Dimana : A = Berat semen
B = Berat piknometer + minyak tanah C = Berat piknometer + semen minyak tanah
D. Hasil Percobaan : A = ….. gram, B = ….. gram, C = …..gram Berat Jenis semen =
E. Kesimpulan :Sesuai dengan kajian teori bahwa berat jenis semen berkisar antara 3,15 – 3,17 Hasil BJ = …… gram / cm3
F. Evaluasi / Pembahasan :…………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………
![Page 5: Job Sheet 77](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082717/55cf925c550346f57b95cf34/html5/thumbnails/5.jpg)
JOBSHEET 4. PEMERIKSAAN ANALISA PASIR A. Tujuan :
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir ( gradasi ) agregat halus dengan menggunakan ayakan.
B. Kajian Teori : Gradasi agregat halus ialah distribusi ukuran butiran daru agregat halus. Bila butir butir agregat mempunyai ukuran yang sama ( seragam ). Volume pori akan besar.sebaliknya bila ukuran butiran bervariasi akan terjadi volume pori yang kecil. Hal ini karena butiran yang kecil mengisi pori diantara butiran yang lebih besar, sehingga pori – porinya menjadi sedikit. Sebagai pernyataan gradasi dipakai nilai prosentase dari berat butiran yang tertinggal atau lolos di dalam suatu susunan ayakan. Susunan ayakan ialah ayakan dengan lubang no.4 ( 4,80 mm ), 8 (2,40 mm ), 16 ( 1,20 mm ), 30 (0,60 mm ). 50 ( 0,30 mm), 100 ( 0,15 mm ), pan.Menurut peraturan di inggris ( British Standart ) yang juga dipakai di Indonesia saat ini ( dalam SKSNI – T15 – 1991 ) kekasaran pasir dapat dibagi menjadi empat kelompok menurut gradasinya, yaitu pasir halus daerah IV, agak halus daerah III, agak kasar daerah II dan kasar daerah I.Menurut PBI 1971 halaman 25 menjelaskan bahwa untuk mencapai suatu kekuatan beton tentu pada nilai slumpn tertentu, pada umunya diperoleh penghematan semen sebanyak 25 kg/ m3 beton pada zone 2 dibandingan dengan dengan zone 1.
Gambar 2.1 .Pembagian kelompok gradasi pasir
Prosentase berat butir yang lolos ayakan
Daerah I Daerah II Daerah III Daerah IV
No 4 (4,80 mm) 90-100 9-100 90-100 95-100
No 8 (2,40 mm) 60-95 75-100 85-100 95-100
No 16 ( 1,20 mm) 30-70 55-90 75-100 90-100
No 30 ( 0,60 mm) 15-34 35-59 60-79 80 -100
No 50 ( 0,30 mm) 5-20 8-30 12-40 15-50
No.100 (0,15 mm ) 0-10 0-10 0-10 0-15
Pan 0 0 0 0
![Page 6: Job Sheet 77](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082717/55cf925c550346f57b95cf34/html5/thumbnails/6.jpg)
100 100
100 95
90 90
80
70 70
60 60
50
40 34
30 30
20 20 15
10 10 5
Gambar 2.1 .Grafik zone 1 untuk pasir
100 100
0,15 0,30 1,20 2,40 4,80 9,60 19
![Page 7: Job Sheet 77](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082717/55cf925c550346f57b95cf34/html5/thumbnails/7.jpg)
100
90 90 90
80 75
70
60 59
50 55
40
30 30 35
20
10 10 8
Gambar 2.2 .Grafik zone 2 untuk pasir
100 100 100
0,15 0,30 1,20 2,40 4,80 9,60 19
![Page 8: Job Sheet 77](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082717/55cf925c550346f57b95cf34/html5/thumbnails/8.jpg)
100
90 85 90
80 79 75
70
60 60
50
40 40
30
20 12
10 10
Gambar 2.3 .Grafik zone3 untuk pasir
100 100 100 100
0,15 0,30 1,60 2,40 4,80 9,60 19
![Page 9: Job Sheet 77](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082717/55cf925c550346f57b95cf34/html5/thumbnails/9.jpg)
100 95 95
90 90
80 80
70
60
50 50
40
30
20 15 15
10
Gambar 2.4 .Grafik zone 4 untuk pasir
C. Peralatan dan Bahan : Alat – alat yang diperlakukan :
Timbangan halus dengan ketelitian 0,2& dari berat benda uji. Satu set ayakan No.4,8,16,30,50,100 dan pan Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai 110 oC. Alat pemisah contoh atau cawan seng Mesin penggucang saringan. Talam –talam. Kuas, sikat besi, sendok dan lainnya.
Benda uji : Benda uji diperoleh dari alat No.4, berat minimum 500 gram. Agregat halus ukuran maksimum No.4, berat minimum 500 gram . Agregat halus ukuran maksimum No8, berat minimum 100 gram.
D. Langkah kerja dan hasil :
0,15 0,30 1,60 2,40 4,80 9,60 19
![Page 10: Job Sheet 77](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082717/55cf925c550346f57b95cf34/html5/thumbnails/10.jpg)
Benda uji dikeringkan didalam oven dengan suhu 110 oC. sampai beratnya tetap.
Saring benda uji lewat susunan ayakan dengan ukuran ayakan yang paling besar diatas dan paling kecil dibawah.
Ayakan diguncang dengan tangan atau mesin penguncang selama 15 menit. Hitung prosentase berat benda uji yang tertahan diatas masing – masing ayakan
terhadap berat total benda uji.
Ayakan Tertinggal Komulatif
No Gram % Tertinggal Lolos
4 ….. …… ….. …...
8 …… …… …… ……
16 ……. …… ……. …..
30 …… ….. …… ……
50 ……. …… ….. ……
100 …… …… …… ……
Pan …… ……. …… ……
Jumlah …… ……. …… ……
E. Kesimpulan :Zone termasuk zone ……FM ( Fineness Modulus ) = ………. :100 = ……….
F. F. Evaluasi / Pembahasan :Dari grafik diatas dapat dibaca bahwa gradasinya masuk kedalam zone …………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Nilai FM (Fineness Modulus ) adalah dihasilkan = ………..: 100 = ………. IniMenunujukkan ………… karena menurut buku teknologi beton KardijonoTjokrodimulyo adalah antara 1,50 – 3,80.
![Page 11: Job Sheet 77](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082717/55cf925c550346f57b95cf34/html5/thumbnails/11.jpg)