journal - swisscontact.org · termasuk di indonesia. setelah berjam-jam mengemudi, duta besar tiba...
TRANSCRIPT
JournalThe Field Travel
Duta Besar SwissH.E. Dr. Yvonne Baumann
Kunjungan ke BoneSulawesi Selatan, 10 November 2014
Rekap Inti2 3 6Kemitraan
Pemerintah-SwastaPengalaman Langsung
Komitmenyang Kuat
Untuk Produksi Kakao yang Berkelanjutan Pelatihan Sekolah Lapang SCPP Untuk Produksi Kakao yang Berkelanjutan
Pemerintah Swiss melalui Swiss State Secretariat for Economic Affairs - SECO (Sekretariat Swiss untuk Bidang Ekonomi) berkomitment untuk memperkuat daya saing produsen kakao berskala kecil, termasuk di Indonesia.
Setelah berjam-jam mengemudi, Duta Besar tiba di Desa Mattaro-puli. Tiba di desa tersebut, Duta Besar mengunjungi Pelatihan Pengelolaan Keuangan yang Baik.
Komoditas dengan seluas tanah yang 30.705 hektar untuk lahan kakao berskala kecil di kabupaten Bone. Kakao memberikan kontribusi pendapatan yang penting bagi perekonomian daerah dengan produksi sekitar 18,000 metrik ton.
Selamat Datang di Journal
Penanggung Jawab
Manfred Borer
Penerbit
Swissctontact Indonesia
redaktur
Chandra Manalu,
Megi Wahyuni
asisten redaksi
Noval Rahman
desain dan karya seni
Roy Prasetyo
kontributor
Somad bin Yusuf,
Haerul Nangngareng,
Pemerintah Kabupaten Bone
Manfred BorerDirektur Program I Sustainable Cocoa Production Program (SCPP)
Mitra yang terhormat,
Pada tanggal 10 November 2014, program SCPP dan pemerintah kabupaten Bone menyambut kedatangan Duta Besar Swiss yang baru – H.E. Yvonne Baumann. Bagi kami ini merupakan acara yang membahagiakan yang menandakan pentingnya kemitraan pemerintah dan swasta melalui implementasi SCPP untuk produksi kakao yang berkelanjutan di Indonesia.
Duta Besar Baumann mengunjungi pusat pembelajaran Cargill Cocoa Promise di Bone, berinteraksi dengan petani melalui kegiatan sekolah lapang, belajar tentang pertanian kakao, menanam pohon kakao, mengadakan dialog dengan pemerintah provinsi dan kabupaten untuk meningkatkan kerjasama di masa depan. Kunjungan Duta Besar ke Bone telah memperkuat usaha dan upaya terpadu terhadap produksi kakao berkelanjutan di Indonesia, terutama di Sulawesi Selatan. Edisi Journal kali ini menceritakan sekilas apa yang kami alami selama kunjungan. Saya mengucapkan terima kasih kepada para mitra dari pemerintah dan swasta atas dukungannya yang berkesinambungan kepada program kami dan petani kakao berskala kecil di Indonesia.
Kementerian Dalam NegeriRepublik Indonesia
Dewan Redaksi
PUBLIC RELATIONS & COMMUNICATION FIELD TRAVEL JOURNAL
Kemitraan Swasta-Pemerintah untuk Produksi Kakao yang Berkelanjutan Pemerintahan Swiss melalui Swiss State Secretariat for Economic Affairs - SECO (Sekretariat Swiss untuk Bidang Ekonomi) berkomitment untuk memperkuat daya saing produsen kakao berskala kecil, termasuk di Indonesia. Melalui The Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) atau Program Produksi Kakao yang Berkelanjutan bekerjasa-ma dengan Cargill Cocoa Promise, SECO mempromosikan manajemen pertanian kakao yang berkelanjutan, untuk memenuhi permintaan konsumen untuk produk-produk berkualitas tinggi yang dapat dilacak sumbernya dan dipro-duksi secara ramah lingkungan. SCPP diimplementasikan oleh Swisscontact di 19 kabupaten di 6 provinsi di Indonesia. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan manajemen pertanian kakao dengan menyediakan bantuan teknis kepa-da petani dan organisasi petani. Program ini memfasilitasi kerjasama dengan pemerintah daerah, pelatihan–pelatihan di sekolah lapangan petani, mempromosikan pendirian rep-likasi pembibitan yang unggul, mempromosikan transparan-si dalam rantai pasokan yang berkelanjutan.
Untuk mengamati kemajuan program dan untuk memperkuat dukungan pemerintah Swiss terhadap produksi kakao berkelanjutan, pada tanggal 10 November 2014 Duta Besar Swiss untuk Indonesia yang baru ditugaskan, Yvonne Baumann, mengunjungi Kabupaten Bone di Provinsi Sulawesi Selatan. Di Provinsi tersebut, Swisscontact berkolaborasi dengan Mars Sustainable Cocoa Initiative dan dengan Cargill Cocoa Promise, dan bekerjasama erat dengan
pemerintah daerah di Kabupaten Bone dan Soppeng.
Selama perjalanan satu hari ke Bone, Duta Besar Baumann di temani oleh Konsul Kehormatan Swiss untuk Makassar – Julia Pupella. Mewakili Swisscontact, Country Director Swisscontact dan Direktur Program SCPP – Manfred Borer, Senior Program Manajer SCPP - Suharman Sumpala dan juga Manajer wilayah Sulawesi SCPP - Haerul Nangngareng hadir untuk memperlihatkan perkembangan program tersebut. Dari pihak Cargill, Manajer Program Berkelanjutan - Camille Paran ditemani oleh tim Program Keberlanjutan Cargill juga turut hadir.
Bupati Bone memperkenalkan Duta Besar Baumann kepada alumnus Sekolah Lapangan Pertanian SCPP
BONE, 10 NOVEMBER 2014
BONE, 10 NOVEMBER 2014 5
Surrounded by excited locals,Ambassador Baumann enthusiastically
planted a 5 month top-grafted cacao-seedling for the first time.
Pengalaman LangsungPelatihan Sekolah Lapang SCPP
Setibanya di Pusat Pembelajaran Bengo, Duta Besar Baumann dan rombongan
disambut secara hangat oleh petani dan pejabat setempat dari Bone.
Hari Senin yang cerah ketika Duta Besar Baumann dan timnya menuju Kabupaten Bone, terletak sekitar 170 Km Timur Laut dari Makassar.
Dalam perjalanan, rombongan sempat rehat sejenak
untuk meminum kopi panas dan makan camilan sebelum
melanjutkan perjalanan sepanjang jalan-jalan sempit dan
berbukit di Pegunungan Cambas di Maros.
Setelah empat jam di perjalanan, Duta Besar sampai
di Desa Mattaropuli. Pada kesempatan tersebut beliau
mengunjungi Pelatihan Praktek Pengelolaan Keuangan
yang Baik (Good Financial Practice - GFP), difasilitasi
oleh Penasihat Program SCPP untuk Fasilitas Pembiayaan
Agribisnis- Roland Pakpahan. Pelatihan Keuangan yang
Baik adalah bagian dari Fasilitas Pembiayaan Agribisnis
(Agribusiness Financing Facility - AFF) yang merupakan
bagian dari SCPP dan Cargill Cocoa Promise dalam upaya
untuk mengatasi terbatasnya kapasitas menabung dari
para petani dan akses terhadap layanan keuangan di
banyak wilayah kerja SCPP. Kelompok Petani Sipakainga
sangat beruntung dikunjungi oleh Duta Besar Baumann
untuk meninjau pelaksanaan pelatihan. Saat berbaur
dengan 16 anggota Kelompok Petani Sipakainga,
Duta Besar berdiskusi dengan para anggota kelompok
mengenai pemahaman mereka untuk meningkatkan
pengelolaan keuangan yang baik dan bagaimana
akhirnya membantu petani dalam kegiatan pertanian
mereka.
Sesudah mengikuti pelatihan GFP, tim mengunjungi
Pusat Pembelajaran di Kecamatan Bengo, dimana petani
dan pejabat setempat telah menunggu dengan penuh
semangat. SCPP dan Cargill Cocoa Promise mendukung
penerima manfaat dari program tersebut melalui
pembentukan Pusat Pembelajaran dengan berbagai
fasilitas seperti demplot, rumah kompos, kebun entres,
kebun klonal, dan pembibitan. Pusat Pembelajaran
tersebut juga menjadi pusat untuk bertukar pengetahuan,
mendapatkan sumber bibit yang unggul dari bahan
tanam klonal, dan tempat untuk belajar berbagai modul
pelatihan.
Tiba di fasilitas pusat pembelajaran, Duta Besar Baumann
dan kelompok pengunjung disambut hangat oleh Bupati
Bone Dr. H.A. Fahsar M. Padjalangi, M. Si, Wakil Bupati
Drs. H. Ambo Dalle, dan kelompok tani. Bupati menghiasi
Duta Besar dengan sarung sutra khas Bone di lehernya
sebagai bagian dari upacara penyambutan. Sementara,
beberapa penari mempersembahkan tarian tradisional
dengan mengenakan pakaian tradisional yang menarik.
PUBLIC RELATIONS & COMMUNICATION FIELD TRAVEL JOURNAL4
BONE, 10 NOVEMBER 2014 5
Surrounded by excited locals,Ambassador Baumann enthusiastically
planted a 5 month top-grafted cacao-seedling for the first time.
Dikelilingi oleh penduduk setempat yang berbahagia, Duta Besar Baumann dengan semangat menanam bibit kakao sambung
pucuk berusia 5 bulan untuk pertama kalinya.
BONE, 10 NOVEMBER 2014 5
Memperkuat Komitmen untuk Produksi Kakao BerkelanjutanAcara diteruskan dengan pidato dari Bupati Padjalangi. Bupati menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Duta Besar Baumann yang telah mengunjungi Kabupaten yang ia pimpin karena kesempatan seperti itu sangat langka dan merupakan suatu kehormatan untuk menyambut Duta Besar Swiss. Bupati Padjalangi juga menjelaskan bahwa kakao adalah kontributor penting untuk ekonomi lokal, yang mencakup 30.705 hektar kebun petani kakao berskala kecil dan mem-produksi 18.000 metrik ton per tahun.
Dalam sambutannya, Bupati menekankan bahwa untuk pe-merintah daerah Bone, kunjungan Duta Besar adalah bukti nyata kepedulian dari Pemerintah Swiss dan Swisscontact terhadap pemberdayaan petani kakao untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Pemerintah Bone percaya bahwa kemitraan yang terjalin dapat membawa banyak manfaat dan sinergi yang intensif antara pemerintah lokal dan sektor swasta dalam industri kakao.
Dalam tanggapannya, Duta Besar Baumann menyampaikan pidato yang menegaskan komitmen pemerintah Swiss untuk mendukung program kemitraan dalam mengembangkan sektor pertanian, khususnya di Sulawesi dan Sumatra. Duta Besar juga memuji baik kolaborasi antara Swisscontact, Cargill dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Bone dalam memfasilitasi Sekolah Lapang untuk meningkatkan pengetahuan petani sehingga meningkatkan kualitas dan produksi kakao.
Salah satu anggota tim yang mengunjungi, Konsul Kehor-matan Swiss Julia Pupella menambahkan bahwa kerjasama ini sangat bermanfaat bagi mitra rantai suplai dan petani. Ibu Julia menekankan bahwa program tersebut harus terus ditingkatkan di masa depan. Selain itu, Direktur Program SCPP Manfred Borer menyampaikan bahwa dengan inter-
vensi dari program, Swisscontact percaya bahwa petani dapat menghasilkan setidaknya satu ton per hektar per tahun.
Setelah selesai dengan acara sambutan, Duta Besar mengunjungi rumah kompos di Pusat Pembelajaran untuk melihat demonstrasi dari Kelompak Tani Jawi-Jawi tentang bagaimana menghasilkan kompos, dan demontrasi sambung pucuk dan sambung samping oleh petani kakao. Kunjungan Pusat Pembelajaran diakhiri dengan penanaman bibit kakao oleh Duta Besar, Bupati Bone, Manajer Program dari Cargill, dan Direktur Program dari SCPP.
Setelah penanaman bibit, Duta Besar berpartisipasi dalam diskusi dengan pemangku kepentingan kakao di Bone, petani, instansi pemerintah, dan organisasi tani. Duta Besar Baumann berbincang dengan petani untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang situasi pertanian kakao di Kabupaten, terutama tantangan yang dialami oleh petani kakao berskala kecil. Salah satu petani menyam-paikan bahwa Cocoa Pod Borer (CPB) dan Vascular Streak-Die Back (VSD) adalah penyakit dan hama yang umum ditemukan di Kabupaten. Selama diskusi, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bone, Sumardi Nurdin, menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten masih membutuhkan dukungan lebih lanjut dari peme- rintah Swiss dan Cargill untuk mendorong produksi kakao berkelanjutan di Bone.
Duta Besar mengakhiri kunjungannya dengan mengun-jungi sebuah kebun klonal yang dikelola oleh petani dan kemudian kembali ke Makassar pada pukul 13:30 untuk mengejar penerbangan pada malam hari ke Jakarta.
Direktur Program SCPP-Manfred Borer menjelaskan manfaat pengeringan biji kakao kepada rombongan, “Idealnya kakao harus dikeringkan selama 5-6 hari. Hal ini memungkinkan asam di kakao menguap dan menghasilkan asam dengan kadar yang rendah, dan kakao yang rasanya unggul”
Komposisi Pertanian (%)
kg/h
a/tah
un
0
200
400
600
800
12%6.1%
6.7%75.3%
** Survei Postline dimulai Q2 2015
Pohon berpenyakit/tua
Tanaman Lainnya
Pohon Muda
Pohon Produktif
Produktivitas Pertanian
Target dan Prestasi
BoneBaseline (Data Dasar) Postline
Soppeng
354500
0**
417
6.000
3.718
60
19
TARG
ET 2
015
PRES
TASI
*
* Per November 2014
KebunPembibitan
200
122
KelompokTani
4.500
2.635
54 10 2 122 3.718
Desa Kecamatan Kabupaten PetaniKakao
18,9%Petani Perempuan
Area Implementasi Cargill Cocoa Promise
PetaniKakao
PesertaGNP
KebunPembibitan
KelompokTani
PetaniKakao
PesertaGNP
KelompokTani
PUBLIC RELATIONS & COMMUNICATION FIELD TRAVEL JOURNAL6
TentangProgram Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) adalah kemitraan besar yang terdiri dari Swiss State Secrtariat for Economic Affairs (SECO), Sustainable Trade Initiative (IDH), Kedutaan Kerajaan Belanda (Embassy of the Kingdom of Netherlands (EKN)), Swisscontact, dan perusahaan swasta terkemuka dari sektor kakao termasuk Cargill. Berkerjasama dengan Cargill Cocoa Promise, SCPP diimplementasikan di Provinsi Sulawesi Selatan untuk periode 2012-2015. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas manajemen pertanian kakao dan memberikan bantuan teknis kepada organisasi petani di provinsi ini. Program ini menyediakan antara lain, pelatihan petani di sekolah lapangan, persediaan bibit klonal yang unggul, promosi transparansi dalam rantai pasokan yang berkelanjutan, dan pendirian Pusat Pembelajaran dengan fasilitas kebun klonal.
Pendekatan holistik SCPP dilaksanakan melalui kerjasama yang erat dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Bone dan Soppeng, serta dengan Gerakan Nasional Kakao (Gernas Kakao).
Praktek Pertanian yang Baik dan Sistem Transfer Teknologi
Nutrisi dan Kepekaan integrasi gender
Organisasi Petani, akses ke pasar,dan sertifikasi
Pembiayaan Agribisnis yang terintegrasi
Manajemen Pemangku Kepentingan dan Platform untuk Jaringan
Proses alih pengetahuan dan teknologi baru ke-pada petani diimplementasikan melalui pelatihan sekolah lapang melalui modul Praktek Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices - GAP), pembuatan kebun percontohan, pembibitan, serta pelatihan tentang teknik rehabilitasi dan perema-jaan tanaman kakao di Pusat Pembelajaran.
Modul Praktek Gizi yang Baik (Good Nutritional Practices - GNP) mempromosikan kebun sayur rumahan, mendukung diet yang seimbang dan makanan yang kaya nutrisi untuk keluarga petani kakao. Program tersebut juga mempromosikan keterlibatan yang aktif bagi peserta perempuan di seluruh komponen.
Organisasi petani mendorong pemberdayaan petani, diseminasi modul pelatihan yang efisien, pembentukan struktur investasi, dan memung- kinkan petani untuk mendapatkan nilai tambah dalam rantai pasokan. Program ini juga men-dukung peningkatan kualitas proses pengolahan pasca panen melalui sertifikasi dan pelacakan biji kakao.
Program meningkatkan akses ke pembiayaan komersial dengan memanfaatkan pendekatan pasar dan fokus pada intervensi yang strategis seperti pembetukan kapasitas petani, penguatan koperasi, promosi tabungan, dan fasilitas-fasilitas di sektor terkait.
Program konsisten melibatkan lembaga pemerintah, sektor swasta, Cocoa Sustainability Partnership (CSP - Kemitraan Kakao yang Berkelanjutan), dan Partnership for Indonesian Sustainable Agriculture (PISAgro - Kemitraan untuk Pertanian Berkelanjutan di Indonesia), dan organisasi-organisasi internasional.
Komposisi Pertanian (%)
kg/h
a/tah
un
0
200
400
600
800
12%6.1%
6.7%75.3%
** Survei Postline dimulai Q2 2015
Pohon berpenyakit/tua
Tanaman Lainnya
Pohon Muda
Pohon Produktif
Produktivitas Pertanian
Target dan Prestasi
BoneBaseline (Data Dasar) Postline
Soppeng
354500
0**
417
6.000
3.718
60
19
TARG
ET 2
015
PRES
TASI
*
* Per November 2014
KebunPembibitan
200
122
KelompokTani
4.500
2.635
54 10 2 122 3.718
Desa Kecamatan Kabupaten PetaniKakao
18,9%Petani Perempuan
Area Implementasi Cargill Cocoa Promise
PetaniKakao
PesertaGNP
KebunPembibitan
KelompokTani
PetaniKakao
PesertaGNP
KelompokTani
7
CeritaSukses
KeluArgA SehAT dAN PeNdAPATAN MeNiNgKAT BerKAT KeBuN NuTriSi
PerAwATAN yANg BAiK AKAN MeNghASil-KAN KAKAO yANg BAiK
“Dengan adanya kebun nutrisi disekitar rumah saya, sekarang saya bisa dengan mudah mendapatkan makanan yang kaya nutrisi untuk konsumsi keluarga saya. Lagi pula, sayuran yang tidak di konsumsi bisa menjadi sum-ber penghasilan tambahan untuk membantu perekonomian keluarga saya. Saya bisa menjual sawi hijau dengan harga Rp. 2.000-Rp. 5.000 per kg atau bayam Rp. 3.000 per ikat. Saya sangat berterima kasih kepada Swisscon-tact dan Kedutaan Kerjaan Belanda untuk program nutrisi yang bermanfaat di desa kami. Sekarang banyak Ibu-Ibu yang lain di lingkungan saya yang tertarik menanam kebun bernutrisi dengan melihat keberhasilan saya.Tidak hanya memberikan kesan penghijauan dan keindahan kepada rumah, tetapi juga membawa banyak manfaat.”
Lahan kakao saya kelihatan jauh lebih baik, daun dan buah kakao lebih sehat daripada sebelumnya. Selain itu, saya bisa mengurangi biaya untuk modal berkebun dengan membuat kompos sendiri yang artinya peningkatan pendapatan buat saya. Saya berterima kasih banyak kepada Cargill dan Swisscontact yang telah memberikan pelatihan yang berharga kepada saya. Saya optimis bahwa produktivitas kakao saya bisa mencapai 1.000 kg per hektar per tahun. Saya juga berharap bahwa harga kakao terus meningkat dan berada di Rp. 50.000 per kg. Sehingga petani bisa menikmati hasil manis dari menanam komoditas yang mendunia. Tentu saja, itu akan menginsipirasi pemuda setempat untuk bersama-sama mempromosikan pertanian kakao untuk penghidupan yang lebih baik.
Alumnus Sekolah Lapangan Gizi dari Desa Tenri Pakkua, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan
Pengusaha Kakao Muda yang sukses dari Desa Ujung, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan
wAhidA (32)
hAJi hAriANTO (31)
Swisscontact - SCPP Sumatra
Komplek Taman Setia Budi Indah I, Jl. Chrysant Blok E No. 76 Medan 20132
Tel.: +62-61-822-9700
Swisscontact Indonesia Country Office
Gedung THE VIDA Lantai 5, kav. 01-04,
Jl. Raya Perjuangan No. 8, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530
Tel.: +62-21-2951-0200
Swisscontact - SCPP Sulawesi
Gedung Graha Pena lantai 11, Kav. 1108 -1109,
Jl. Urip Sumoharjo, No. 20 Makassar 60234
Tel./Faks: +62-411-421370