journal tht
DESCRIPTION
,jhvfyukgTRANSCRIPT
JOURNAL
PENGARUH PAJANAN DEBU KAYU TERHADAP KADAR EOSINOFILKEROKAN MUKOSA HIDUNG PEKERJA PENGGERGAJIAN KAYU.
Disusun Oleh :
Susi Indriastuti J 500070055
Pembimbing : dr. Made Jeren, SpTHT
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
BAB IPENDAHULUAN
A.PENDAHULUAN• Rinitis okupasional adalah rinitis yang
diakibatkan oleh substansi yang dibawa melalui udara (airborne substance) di tempat kerja, dan mempunyai gejala-gejala yang dapat diperantarai baik oleh mekanisme alergi maupun non-alergi.
Penyebab rinitis alergi
sekresi kelenjar (rinore),
kemotaksis (inflamasi)
vasodilatasi.
Mekanisme reflek neurologis
Pekerja dikelompokkan menurut intensitas pajanannya terhadap debu kayu
Interview:• Umur & jenis kelamin • Gejala beringus, bersi-nbersin, & hidung
tersumbat saat bekerja • Rata-rata waktu pajanan perminggu• Lama masa kerja, dan riwayat atopi.
Pemeriksaan klinis THT:• Pengambilan kerokan mukosa hidung• Pengambilan sampel feses• Pengukuran kadar debu total.
Pemeriksaan eosinofil pada kerokanmukosa hidung
Kriteria Naclerio9, yaitu:• Negatif (-) : tidak dijumpai eosinofil/ slp• Positif (+1) : rata-rata 1-5 eosinofil/ slp• Positif (+2) : rata-rata 6-15 eosinofil/ slp• Positif (+3) : rata-rata 16-20 eosinofil/ slp• Positif (+4) : rata-rata >20 eosinofil/ slp
Slp : sepuluh lapang pandang
Pemeriksaan sampel tinjaCacing dalam feses eksklusi
Pengukuran kadar debu total Alat low volume dust sampler30
menitempat titik utama.• Ruang pengolahan kayu kasar• Ruang pengolahan kayu halus• Ruang administrasi • Jalan dalam kompleks penggergajian.
Hasil
Kesimpulan1. Prevalensi pekerja positif eosinofil 35.7% 2. Efek adanya eosinofil minimal persistance
inflammation yaitu keadaan hiperesponsivitas mukosa hidung.
3. Pengaruh intensitas pajanan debu kayu(p>0.05)4. Pengaruh lamanya masa kerja (p>0.05). 5. Pada pekerja riwayat atopi (p<0.05).
SARAN• Penelitian ini menghimbau perlunya
menggunakan alat proteksi diri (masker) untuk menghindari pajanan debu kayu di tempat kerja, terutama pada pekerja yang sudah ada riwayat atopi.
• Perlu kerjasama dengan unit keselamatan dan kesehatan kerja pada masing-masing instansi dan perusahaan untuk melakukan promosi kesehatan di tempat kerja.