jti, vol 8 no.2, desember 2016 rudi kurniawan

12
JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan STMIK-MURA Lubuklinggau 10 RANCANG BANGUN DLNA (DIGITAL LIVING NETWORK ALLIANCE) MULTIMEDIA SERVER BERBASIS RASPBERRY PI STUDI KASUS : KOLAM PANCING ENJOY KABUPATEN MUSI RAWAS Rudi Kurniawan Program Studi Sistem Komputer STMIK MURA Lubuklinggau Jalan H.M Soeharto Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau e-mail : [email protected] ABSTRAK Penggunaan teknologi informasi member manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, salah satunya di bidang hiburan. Dengan beberapa perangkat elektronik yang sudah terkomputerisasi seperti SmartTV, konsol game, dan telepon seluler, manusia bisa mendapat semua hiburan multimedia hanya dari satu perangkat tersebut. DLNA (Digital Living Network Alliance) memungkinkan untuk menyatukan beragam perangkat elektronik dengan lebih mudah. DLNA dibagun diatas protokol uPnP (universal Plug and Play) yang memungkinkan perangkat untuk menemukan satu sama lain menggunakan pesan broadcast.dalam penerapannya di jaringan, DLNA memerlukan media server, media client, dan data storage berisi konten media yang akan di streaming ke jaringan menggunakan access point ataupun router. Perangkat modul raspberry Pi digunakan sebagai media server dengan sistem operasi Raspbian wheezy yang bersifat open source. Dari semua komponen diatas maka didapat suatu sistem multimedia server menggunakan raspberry yang lebih murah, hemat daya, dan kemampuan yang memadai sebagai solusi untuk pembuatan jaringan DLNA di rumah maupun di tempat lokasi hiburan lainnya. Kata Kunci DLNA, Raspberry, Multimedia I. PENDAHULUAN Penggunaan teknologi informasi memberi manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, salah satunya di bidang hiburan. Dengan beberapa perangkat elektronik yang sudah terkomputerisasi seperti SmartTV, konsol game, dan telepon seluler, manusia bisa mendapat semua jenis hiburan multimedia hanya dari salah satu perangkat tersebut. Dari menyimpan foto, menonton film dan mendengarkan musik semua bisa dilakukan. Kolam pemancingan Enjoy merupakan salah satu tempat pemancingan yang berada di Kampung C. Nawangsasi Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas. Banyaknya area tempat pemancingan ikan di Kecamatan Tugumulyo ini menjadikan persaingan usaha menjadi semakin besar. Untuk menarik pelanggan, tidak hanya dibutuhkan tempat pemancingan saja, tetapi juga sarana penunjang hiburan yang lain, yang juga dapat dijadikan tempat pelepas penat dan area rekreasi. Fasilitas DLNA (Digital Living Network Alliance) dapat menjadi solusi untuk menambah fasilitias di kolam pemancingan enjoy. Dengan adanya fasilitas DLNA ini, memungkinkan pengunjung untuk dapat berbagi file conten multimedia, sehingga dapat diputar diperangkat gadget mereka. Untuk mempermudah berbagi konten media, perangkat-perangkat tersebut juga bisa saling terhubung satu sama lain berkat teknologi jaringan komputer yaitu Digital Network Alliance (DLNA). DLNA (Digital Living Network Alliance) merupakan sebuah organisasi asosiasi bisnis non-profit yang berkolaborasi untuk meningkatkan kemampuan jaringan rumahan, dengan menggunakan standar teknologi yang dapat menyatukan beragam perangkat elektronik dengan lebih mudah dibandingkan yang ada pada sekarang ini. DLNA di bangun di atas protokol UPnP (Universal Plug and Play) yang memungkinkan perangkat untuk

Upload: others

Post on 15-Jan-2022

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

STMIK-MURA Lubuklinggau 10

RANCANG BANGUN DLNA (DIGITAL LIVING NETWORK ALLIANCE)

MULTIMEDIA SERVER BERBASIS RASPBERRY PI STUDI KASUS : KOLAM

PANCING ENJOY KABUPATEN MUSI RAWAS

Rudi Kurniawan

Program Studi Sistem Komputer STMIK MURA Lubuklinggau

Jalan H.M Soeharto Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I

Lubuklinggau

e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Penggunaan teknologi informasi member manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia,

salah satunya di bidang hiburan. Dengan beberapa perangkat elektronik yang sudah

terkomputerisasi seperti SmartTV, konsol game, dan telepon seluler, manusia bisa mendapat

semua hiburan multimedia hanya dari satu perangkat tersebut. DLNA (Digital Living Network

Alliance) memungkinkan untuk menyatukan beragam perangkat elektronik dengan lebih mudah.

DLNA dibagun diatas protokol uPnP (universal Plug and Play) yang memungkinkan perangkat

untuk menemukan satu sama lain menggunakan pesan broadcast.dalam penerapannya di jaringan,

DLNA memerlukan media server, media client, dan data storage berisi konten media yang akan

di streaming ke jaringan menggunakan access point ataupun router. Perangkat modul raspberry

Pi digunakan sebagai media server dengan sistem operasi Raspbian wheezy yang bersifat open

source. Dari semua komponen diatas maka didapat suatu sistem multimedia server menggunakan

raspberry yang lebih murah, hemat daya, dan kemampuan yang memadai sebagai solusi untuk

pembuatan jaringan DLNA di rumah maupun di tempat lokasi hiburan lainnya.

Kata Kunci — DLNA, Raspberry, Multimedia

I. PENDAHULUAN

Penggunaan teknologi informasi memberi

manfaat yang sangat besar bagi kehidupan

manusia, salah satunya di bidang hiburan.

Dengan beberapa perangkat elektronik yang

sudah terkomputerisasi seperti SmartTV,

konsol game, dan telepon seluler, manusia

bisa mendapat semua jenis hiburan

multimedia hanya dari salah satu perangkat

tersebut. Dari menyimpan foto, menonton

film dan mendengarkan musik semua bisa

dilakukan.

Kolam pemancingan Enjoy merupakan

salah satu tempat pemancingan yang berada

di Kampung C. Nawangsasi Kecamatan

Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.

Banyaknya area tempat pemancingan ikan di

Kecamatan Tugumulyo ini menjadikan

persaingan usaha menjadi semakin besar.

Untuk menarik pelanggan, tidak hanya

dibutuhkan tempat pemancingan saja, tetapi

juga sarana penunjang hiburan yang lain,

yang juga dapat dijadikan tempat pelepas

penat dan area rekreasi. Fasilitas DLNA

(Digital Living Network Alliance) dapat

menjadi solusi untuk menambah fasilitias di

kolam pemancingan enjoy.

Dengan adanya fasilitas DLNA ini,

memungkinkan pengunjung untuk dapat

berbagi file conten multimedia, sehingga

dapat diputar diperangkat gadget mereka.

Untuk mempermudah berbagi konten media,

perangkat-perangkat tersebut juga bisa

saling terhubung satu sama lain berkat

teknologi jaringan komputer yaitu Digital

Network Alliance (DLNA).

DLNA (Digital Living Network Alliance)

merupakan sebuah organisasi asosiasi bisnis

non-profit yang berkolaborasi untuk

meningkatkan kemampuan jaringan

rumahan, dengan menggunakan standar

teknologi yang dapat menyatukan beragam

perangkat elektronik dengan lebih mudah

dibandingkan yang ada pada sekarang ini.

DLNA di bangun di atas protokol UPnP

(Universal Plug and Play) yang

memungkinkan perangkat untuk

Page 2: JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

STMIK-MURA Lubuklinggau 11

menemukan satu sama lain menggunakan

pesan broadcast.

Dalam penerapannya di jaringan, DLNA

memerlukan media server, media client dan

data storage berisi konten media yang akan

di-stream ke jaringan menggunakan acces

point ataupun router. Dengan pemanfaatan

Sistem Tertanam (embedded system) Linux

dan open source, banyak perangkat lunak

yang bisa digunakan untuk membuat media

server yang berkemampuan memadai,

murah dan hemat daya dengan ukuran yang

lebih kecil. Perangkat lunak tersebut

diantaranya miniDLNA. Perangkat lunak

tersebut diinstal di Sistem Operasi Raspbian

yang merupakan Sistem Tertanam Linux

pada perangkat Raspberry Pi. Inilah yang

kemudian mendasari untuk membuat media

server yang lebih murah, hemat daya dan

mempunyai kemampuan yang memadai

sebagai solusi untuk pembuatan jaringan

DLNA di rumah maupun ditempat lokasi

hiburan lainnya.

Dari latar belakang masalah diatas, maka

peneliti bermaksud mengadakan suatu

penelitian dengan judul : “Rancang Bangun

DLNA (Digital Living Network Alliance)

Multimedia Server Berbasis Raspberry Pi

Studi Kasus : Kolam Pancing Enjoy

Kabupaten Musi Rawas”.

II. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Pengertian DLNA (Digital Living

Network Alliance)

DLNA (Digital Living Network Alliance)

merupakan standar teknologi yang

memungkinkan semua perangkat media

untuk saling terhubung dan beroperasi

dengan lancar.

(http://www.esol.com/embedded/dlna)

DLNA mempermudah konsumen untuk

menggunakan, berbagi dan menikmati foto-

foto digital, musik serta video dari perangkat

yang satu ke perangkat yang lain. Dua

perangkat (atau bahkan lebih) yang berbeda

jenis, merk, dan pabrikannya apabila telah

memiliki sertifikat DLNA, maka akan

sangat mudah untuk saling terhubung satu

sama lain. DLNA digunakan dalam jaringan

nirkabel dan memungkinkan semua

perangkat DLNA untuk berkomunikasi

dalam jaringan nirkabel anda. Jika ingin

menggunakan DLNA, di sekitar rumah

harus terdapat jaringan yang terdiri dari

ethernet, sebuah protokol jaringan LAN

(Local Area Network) yang biasa terdapat

pada Home Networking dan akses internet

dan jaringan IP dengan teknologi jaringan

nirkabel.

2.2 Universal Plug n Play (uPnP)

Universal Plug And Play (UPnP) adalah

arsitektur untuk konektivitas jaringan dari

aplikasi-aplikasi pintar, alat-alat nirkabel,

dan komputer-komputer yang semakin

berkembang (Husni:2009). UPnP didesain

untuk mendukung ‘zero configuration’ ,

jaringan ‘invisible’, Hal ini berarti sebuah

alat dapat secara dinamis bergabung dalam

sebuah jaringan, memperoleh IP address,

memberitahukan kemampuan yang dimiliki

oleh alat tersebut, serta mempelajari tentang

keberadaan dan kemampuan dari alat lain di

dalam jaringan tersebut.

Arsitektur UPnP merupakan arsitektur

yang dibangun atas dasar protocol TCP/IP

dengan memanfaatkan protokol HTTP yang

di-extended dengan protokol lain pada Layer

Application-nya. Arsitektur ini dirintis oleh

sebuah forum bernama UPnP Working

Forum Committee untuk melakukan

standarisasi. Pengembang aplikasi yang

menggunakan standar UPnP dikatakan

sebagai UPnP Vendor.

2.3 Pengertian Multimedia

Secara etimologis multimedia berasal

dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang

berarti banyak, bermacam-macam, dan

medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu

yang dipakai untuk menyampaikan atau

membawa sesuatu. Kata medium dalam

American Heritage Electronic Dictionary

(1991) juga diartikan sebagai alat untuk

mendistribusikan dan mempresentasikan

informasi (Rachmat dan Alphone,

2005/2006).

Multimedia adalah penggunaan

komputer untuk menyajikan dan

menggabungkan teks, suara, gambar,

animasi dan video dengan alat bantu (tool)

dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat

bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan

berkomunikasi (Hofstetter:2001).

Page 3: JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

STMIK-MURA Lubuklinggau 12

Multimedia sering digunakan dalam dunia

hiburan. Selain dari dunia hiburan,

Multimedia juga diadopsi oleh dunia game.

Multimedia juga dapat diartikan

sebagai penggunaan beberapa media yang

berbeda dalam menyampaikan informasi

berbentuk teks, audio, grafik, animasi, dan

video.

2.4 Raspberry Pi

Raspberry Pi, sering juga disingkat

dengan nama Raspi, adalah komputer papan

tunggal (Single Board Circuit /SBC) yang

memiliki ukuran sebesar kartu kredit

(Rakhman:2014). Raspberry Pi bisa

digunakan untuk berbagai keperluan, seperti

spreadsheet, game, bahkan bisa digunakan

sebagai media player karena kemampuannya

dalam memutar video high definition.

Raspberry Pi dikembangkan oleh yayasan

nirlaba, Rasberry Pi Foundation yang

digawangi sejumlah developer dan ahli

komputer dari Universitas Cambridge,

Inggris.

Ide dibalik komputer mungil ini diawali

dari keinginan untuk mencetak generasi baru

programer, pada 2006 lalu. Seperti

disebutkan dalam situs resmi Raspberry Pi

Foundation, waktu itu Eben Upton, Rob

Mullins, Jack Lang, dan Alan Mycroft, dari

Laboratorium Komputer Universitas

Cambridge memiliki kekhawatiran melihat

kian turunnya keahlian dan jumlah siswa

yang hendak belajar ilmu komputer. Mereka

lantas mendirikan yayasan Raspberry Pi

bersama dengan Pete Lomas dan David

Braben pada 2009. Tiga tahun kemudian,

Raspberry Pi Model B memasuki produksi

masal. Dalam peluncuran pertamanya pada

akhir Febuari 2012 dalam beberapa jam saja

sudah terjual 100.000 unit. Kini, sekitar dua

tahun kemudian, Rasberry Pi telah terjual

lebih dari 2,5 juta unit ke seluruh dunia.

Raspberry Pi memiliki dua model yaitu

model A dan model B. Secara umum

Raspberry Pi Model B, 512MB RAM.

Perbedaan model A dan B terletak pada

memory yang digunakan, Model A

menggunakan memory 256 MB dan model

B 512 MB. Selain itu model B juga sudah

dilengkapai dengan ethernet port (kartu

jaringan) yang tidak terdapat di model A.

Desain Raspberry Pi didasarkan seputar SoC

(System-on-a-chip) Broadcom BCM2835,

yang telah menanamkan prosesor

ARM1176JZF-S dengan 700 MHz,

VideoCore IV GPU, dan 256 Megabyte

RAM (model B). Penyimpanan data didisain

tidak untuk menggunakan hard disk atau

solid-state drive, melainkan mengandalkan

kartu SD (SD memory card) untuk booting

dan penyimpanan jangka panjang.

Raspberry Pi merupakan komputer mini

yang sangat murah, harganya hanya 25

dollar AS untuk Model A adapun 35 dollar

AS utuk Model B per unit.

Hardware Raspberry Pi tidak memiliki

real-time clock, sehingga OS harus

memanfaatkan timer jaringan server sebagai

pengganti. Namun komputer yang mudah

dikembangkan ini dapat ditambahkan

dengan fungsi real-time (seperti DS1307)

dan banyak lainnya, melalui saluran GPIO

(General-purpose input/output) via

antarmuka I²C (Inter-Integrated Circuit).

Gambar 1. Raspberry Pi

Raspberry Pi bersifat open source

(berbasis Linux), Raspberry Pi bisa

dimodifikasi sesuai kebutuhan

penggunanya. Sistem operasi utama

Raspberry Pi menggunakan Debian

GNU/Linux dan bahasa pemrograman

Python. Salah satu pengembang OS

untuk Raspberry Pi telah meluncurkan

sistem operasi yang dinamai Raspbian,

Raspbian diklaim mampu

memaksimalkan perangkat Raspberry Pi.

Sistem operasi tersebut dibuat berbasis

Debian yang merupakan salah satu

distribusi Linux OS.

III. ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1 Alat dan Bahan

Hardware :

a. Raspberry Pi

Page 4: JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

STMIK-MURA Lubuklinggau 13

b. Access Point

c. Mikro SD

Software :

a. Raspbian Whezzy

Sistem Operasi berbasis Linux yang

dijalankan di Raspberry Pi

b. miniDLNA

Aplikasi yang digunakan untuk

menjalankan DLNA.

3.2 Analisis Sistem

Raspberry Pi memungkinkan untuk

membuat suatu multimedia server dengan

harga yang ekonomis. Dengan melakukan

instalasi suatu software OS ke dalamnya,

kemudian dengan menambahkan fitur

aplikasi miniDLNA memungkinkan

raspberry Pi sebagai unit pemroses yang

dapat berfungsi sebagai pemroses data

multimedia yang tersimpan di dalam suatu

storage device. Dalam hal ini, storage yang

digunakan dapat berupa harddisk eksternal

maupun berupa flashdisc.

Berdasarkan hasil observasi lapangan,

kolam pemancingan enjoy belum memiliki

sarana hiburan digital. Sarana hiburan yang

dimiliki saat ini hanya memiliki hiburan

musik yang menggunakan speaker.

Maka dari itu, diharapkan perancangan

terhadap sistem DLNA ini dapat menambah

akses hiburan sehingga dapat menambah

pengunjung yang akan datang ke kolam

pemancingan enjoy.

Untuk lebih jelasnya lagi, gambar

diagram alir dibawah ini menjelaskan

bagaimana sistem DLNA yang akan

dibangun menggunakan perangkat raspberry

Pi.

Start

Raspberry

Initialization

Check DLNA Multimedia

Data on Raspberry

Data Detect?

Begin DLNA Connection with

All DLNA Device

Sharing Multimedia Data to

All DLNA Device

Conection?

End

No

Yes

No

Yes

Gambar 2. Diagram alir sistem DLNA

3.3 Desain Sistem

Perangkat pemancar DLNA akan

dipasang diruangan kasir yaitu perangkat

modul Raspberry Pi. Untuk memperkuat

akses terhadap jaringan, maka akan

ditambahkan Access Point sehingga bisa

mencakup seluruh kolam.

Kolam Pemancingan

HDD Raspberry Pi

Wifi

Kasir

Unit ProsesUnit InputUnit Output

Gambar 3. Analisa Perancangan Sistem

Baru

Dari analisis sistem diatas, maka dapat

didesain suatu sistem multimedia server

DLNA dengan menggunakan modul

raspberry Pi. Berikut merupakan blok

diagram dari disain sistem yang akan dibuat.

Input

(Multimedia Server)

Process

(Raspberry Pi)

Output

(Perangkat Client)

Gambar 4. Blok Diagram Sistem

Berikut penjelasan dari masing-masing

blok :

1. Perangkat Input

Merupakan perangkat masukan

yang mengirimkan data untuk

segera diproses oleh perangkat

proses. Perangkat ini antara lain :

a. USB Flash Disc / HDD

Digunakan untuk menyimpan

data multimedia yang

berfungsi sebagai server.

b. Mikro SD

Digunakan sebagai tempat

instalasi OS Raspberry Pi.

Dalam hal ini Raspbian

Whezzy.

c. Keyboard dan Mouse

Page 5: JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

STMIK-MURA Lubuklinggau 14

Digunakan sebagai navigasi

untuk menjalankan sistem.

2. Perangkat Proses

Merupakan perangkat yang

digunakan untuk memproses data

masukan dari perangkat masukan.

Perangkat ini merupakan

perangkat utama dan penting.

Dalam hal ini adalah modul

Raspberry Pi. Modul ini disebut

juga sebagai mikro komputer.

Terdiri dari CPU, RAM, dan

ROM. Ukurannya yang kecil

membuat modul ini sangat

fleksibel.

3. Perangkat Output

Merupakan perangkat yang

digunakan untuk menampilkan

hasil dari server multimedia yagn

berisi file multimedia. Perangkat

yang digunakan adalah perangkat

client seperti Smartphone, TV,

maupun komputer yang sudah

mendukung sistem DLNA.

3.4 Rancangan Sistem

Dalam perancangan sistem DLNA,

mengacu pada analisa sistem yang telah

dijelaskan sebelumnya. Berikut merupakan

gambar yang mendeskripsikan perancangan

perangkat keras yang akan digunakan yang

disesuaikan dengan topologi sistem.

Harddisc EksternalAccess Point

Raspberry PiKabel UTP

Catu Daya

Smartphone

Laptop

Computer

Gambar 5. Rancangan Topologi Jaringan

Penjelasan dari gambar rancangan

topologi jaringan di atas adalah sebagai

berikut :

1. External hardisk dihubungkan ke

modul raspberry pi menggunakan kabel

USB. Rangkaian ini berfungsi sebagai

multimedia server.

2. Raspberry Pi juga terhubung dengan

Access Point melalui kabel UTP.

Access Point berfungsi sebagai media

transmisi data.

3. Dari multimedia server, konten media

kemudian di-stream melalui koneksi

nirkabel ke beberapa media client,

dalam kasus ini berupa perangkat

mobile berbasis Android dan iOS, serta

laptop dan komputer.

4. Setelah media server bisa terbaca dan

berjalan dengan baik, kemudian

dilakukan pengujian kompatibilitas,

kinerja dan penggunaan jaringan

menggunakan tiga media client.

3.5 Implementasi Sistem

Tahapan selanjutnya yaitu

implementasi atau penerapan rancangan

topologi dan rancangan sistem pada

lingkungan nyata. Implementasi sistem

meliputi tahapan konfigurasi pengaturan

Access Point sebagai hotspot dan

konfigurasi raspberry Pi sebagai unit

prosesnya.

3.5.1 Konfigurasi Access Point

1. Buka browser kemudian

masukkan IP Default

192.168.0.1. maka akan

muncul halaman otentifikasi,

masukkan username admin,

dan password admin

Gambar 6 Tampilan Otentifikasi Pada

Access Point

2. Apabila benar memasukkan

username dan password, maka

akan langsung masuk ke dalam

konfigurasi Access Point.

Gambar 7. Tampilan Menu Access Point

Page 6: JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

STMIK-MURA Lubuklinggau 15

3. Pilih menu Address Setting,

kemudian rubah alamat IP yang

digunakan menjadi 172.20.20.1

Gambar 8. Tampilan merubah alamat IP

4. Ketikkan alamat baru Access

Point ke address bar browser.

Gambar 9. Tampilan Alamat Baru Access

Point

5. Selanjutnya, setelah masuk ke

halaman menu Access Point,

dilakukan setting DHCP AP

agat client mendapatkan IP

otomatis dari AP.

Gambar 10. Tampilan menu DHCP

6. Restart Access Point

Gambar 11. Tampilan Restart DHCP

7. Kemudian rubah SSID menjadi

“pemancingan enjoy”

Gambar 12. Tampilan menu hotspot

3.5.2 Konfigurasi Raspberry Pi

Setelah melakukan konfigurasi

Access Point, maka konfigurasi

berlanjut ke pengaturan Raspberry

Pi. Pengaturan ini dimaksudkan

untuk mengatur agar raspberry

menjadi server bagi DLNA.

1. Setelah instalasi raspberry

dengan OS raspbian, buka

program putty untuk

mengontrol raspberry melalui

SSH. Tekan Open

Gambar 13 Tampilan Konfigurasi Putty

2. Masukkan username dan

password untuk mengakses

raspberry

Gambar 14. Tampilan Otentifikasi Putty

Page 7: JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

STMIK-MURA Lubuklinggau 16

3. Masuk kedalam super user

dengan mengetikkan sudo su.

Gambar 15. Tampilan Masuk ke dalam

Super User

4. Tampilan Super User seperti

gambar dibawah ini.

Gambar 16. Tampilan Super User

5. Perintah untuk mengganti

alamat IP DHCP menjadi IP

Static

Gambar 17 Tampilan Penggantian alamat

IP DHCP ke IP Static

6. Ganti alamat IP DHCP

raspberry menjadi IP Static

Gambar 18. Tampilan Mengganti alamat

IP DHCP ke IP Static

7. Install mini DLNA dengan

mengetikkan perintah sudo apt-

get install minidlna.

Gambar 19. Tampilan Instalasi

MiniDLNA

8. Tunggu sampai selesai.

Gambar 20. Tampilan Selesai menginstall

miniDLNA

9. Masuk ke minidlna untuk

mengkonfigurasi folder yang

akan di share

Gambar 21. Tampilan Perintah untuk

mengkonfigurasi DLNA

10. Kemudian akan tampil directory

yang akan dishare ke dalam

jaringan DLNA

Page 8: JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

STMIK-MURA Lubuklinggau 17

Gambar 22. Tampilan Directory DLNA

11. Jalankan miniDLNA server

dengan mengetikkan service

minidlna start.

Gambar 23 Tampilan miniDLNA Server

12. Setting agar minidlna otomatis

berjalan ketika raspberry restart

Gambar 24. Tampilan konfigurasi

miniDLNA Raspberry otomatis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari perancangan DLNA multimedia

server berbasis raspberry Pi di kolam

pemancingan enjoy ini, maka didapat suatu

hasil pengujian sistem untuk mengetahui

apakah sistem telah berjalan sesuai yang

diinginkan. Pengujian sistem ini terdiri dari

pengujian terhadap Hotspot yang akan

digunakan untuk konektifitas client, hasil

pengujian dengan menggunakan komputer,

dan hasil pengujian dengan menggunakan

dengan menggunakan smartphone.

4.1.1 Pengujian Hotspot

Setelah selesai melakukan

konfigurasi Access Point, maka

untuk melihat apakah Access Point

yang di konfigurasi sebelumnya

dapat berjalan dengan baik, maka

perlu dilakukan pengujian.

Pengujian ini dilakukan dengan

menghubungkan client DLNA

untuk mengakses server yang ada di

raspberry. Berikut tampilan hasil

pengujian Access Point (Hotspot).

Gambar 25. Tampilan Terhadap Pengujian

Access Point

Dari hasil pengujian diatas, terlihat

bahwa untuk dapat mengakses

server DLNA yang ada di raspberry,

tinggal menghubungkan perangkat

wifi yang ada di komputer client ke

hotspot pemancingan enjoy.

4.1.2 Pengujian Akses File Multimedia

Ke Server DLNA Menggunakan

Laptop

Uji konektifitas yang kedua yaitu

melakukan akses ke file multimedia

ke server multimedia. Pengujian ini

menggunakan laptop untuk client

dengan menggunakan Windows

Media Player. Pengujian dilakukan

untuk menguji file multimedia

seperti file lagu (MP3), file Gambar

(JPEG), dan file Video (MP4).

Page 9: JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

STMIK-MURA Lubuklinggau 18

Gambar 26. Pengujian Akses File

Multimedia

Gambar 27. Pengujian Akses File

Multimedia Musik (MP3)

Gambar 28 Pengujian Menjalankan File

Multimedia Musik (MP3)

Gambar 29. Pengujian Akses File

Multimedia Gambar (JPEG)

Gambar 30. Pengujian Akses File

Multimedia Video (MPEG)

Gambar 31. Pengujian Menjalankan File

Multimedia Video (MPEG)

4.1.3 Pengujian Akses File Multimedia

Ke Server DLNA Menggunakan

Smartphone

Uji konektifitas yang ketiga yaitu

melakukan akses ke file multimedia

ke server multimedia. Pengujian ini

menggunakan smartphone dengn

merek Lenovo yang sudah terinstal

minidlna. Minidlna dapat diinstal

secara gratis melalui google

playstore. Pengujian dilakukan

untuk menguji file multimedia

seperti file lagu (MP3), file Gambar

(JPEG), dan file Video (MP4).

Sebelum melakukan pengujian,

terlebih dahulu menjalankan

aplikasi minidlna dan mengakses

server DLNA yang ada di raspberry

pi. Setelah terkoneksi maka akan

tampil folder-folder yang ada di

server DLNA di raspberry Pi,

seperti Music, Pictures, dan Video.

Page 10: JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

STMIK-MURA Lubuklinggau 19

Gambar 32 Tampilan Awal Aplikasi

MiniDLNA

Setelah terkoneksi dengan server

DLNA, maka selanjutnya tinggal

mengakses folder-folder tersebut.

Berikut merupakan hasil pengujian

ketika mengakses folder music.

Gambar 33 Pengujian Akses Server DLNA

Music

Setelah mengakses folder music,

untuk melihat file music dapat

diakses berdasarkan folder-folder

yang ada tergantung dari kategori

yang kita inginkan. Disini, saya

mengambil pengujian untuk

mengakses semua file music yang

ada dengan membuka folder all

music.

Gambar 34. Pengujian Terhadap File

Music Yang Ada Di Server DLNA

Dari gambar diatas, dapat kita lihat

file-file music yang ada di server

DLNA dengan format .mp3. File-

file music ini dapat kita akses

langsung dengan cara memilih file

yang akan kita putar. Berikut

merupakan hasil pengujian

membuka dan memainkan file

musik yang ada.

Gambar 35. Hasil Pengujian Memutar File

Multimedia .MP3

Setelah melakukan pengujian

dengan file music yang berformat

.MP3, maka akan dilakukan

pengujian dengan menggunakan file

video. File-file yang dapat diputar

antara lain berformat MP4, SWF,

MPEG, dan beberapa format file

Page 11: JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

STMIK-MURA Lubuklinggau 20

video lainnya. Sebelum mengakses

file video, sebelumnya mengakses

dulu folder video, selanjutnya

membuka folder file all video.

Gambar 36. Pengujian Dengan Mengakses

Folder All Video Dari Server

Setelah membuka folder all video,

maka akan tampil beberapa file

video yang ada di server DLNA.

File-file video ini dapat langsung

diakses melalui Smartphone

Berbasis Android. Berikut hasil

pengujian file video dari smartphone

android.

Gambar 37. Hasil Pengujian Akses File

Video Dengan Video Player

Gambar 38. Hasil Pengujian Akses

File Video

4.2 Pembahasan

Dari ketiga hasil pengujian diatas,

terlihat bahwa perancangan DLNA

multimedia server menggunakan

raspberry pi dapat berjalan dengan baik.

pada pengujian yang pertama yaitu

pengujian hotspot. Hotspot yang

dihasilkan dari raspberry pi dapat

tampil di jaringan yang ada pada

perangkat client. Pengujian ini menjadi

sangat penting karena client tidak akan

terhubung ke server multimedia yang

ada di raspberry pi dan tentunya juga

tidak dapat mengakses file yang ada di

server.

Untuk pengujian yang kedua, yaitu

akses file multimedia ke server DLNA

dengan menggunakan Laptop atau

notebook juga berjalan dengan baik.

Setelah perangkat laptop/ notebook

terhubung ke hotspot yang ada di

raspberry pi, maka dapat langsung

mengakses file yang ada di folder

dengan menggunakan windows media

player. Melalui windows media player,

dapat dilihat folder-folder yang ada di

file server multimedia. File server ini

terbagi menjadi tiga subfolder, antara

lain : music, video, dan picture.

Subfolder music untuk mengakses file-

Page 12: JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

JTI, Vol 8 No.2, Desember 2016 Rudi Kurniawan

STMIK-MURA Lubuklinggau 21

file music seperti .MP3. Subfolder

video untuk mengakses file-file yang

berformat video seperti .MP4, MPEG,

AVI, SWF, 3GP. Dan Subfolder picture

untuk mengakses file-file berformat

gambar seperti : JPG, BMP.

Untuk pengujian yang ketiga, yaitu

akses file multimedia ke server LDN

dengan menggunakan Smartphone.

Pengujian ini juga dapat berjalan

dengan baik dan berjalan sebagaimana

mestinya. Akses server ini memerlukan

aplikasi minidlna yang dapat diunduh

secara gratis di google playstore.

Setelah diunduh, maka tinggal

dijalankan sehingga akan tampil juga 3

subfolder utama yang ada di server

DLNA yaitu : Music, Video, dan

Picture. Subfolder music untuk

mengakses file-file music seperti .MP3.

Subfolder video untuk mengakses file-

file yang berformat video seperti .MP4,

MPEG, AVI, SWF, 3GP. Dan

Subfolder picture untuk mengakses

file-file berformat gambar seperti : JPG,

BMP.

V. KESEIMPULAN

Dari hasil uraian diatas, maka didapat

suatu kesimpulan antara lain :

1. Sistem kerja DLNA multimedia server

menggunakan raspberry pi sebagai unit

pemrosesnya dapat dilakukan dengan

memanfaatkan komunikasi kabel

maupun nirkabel.

2. Raspberry pi dapat digunakan sebagai

perangkat multimedia server yang

efektif dan efisien baik dari kalangan

pribadi, kelompok maupun perusahaan.

Multimedia server dengan

menggunakan raspberry pi sebagai

perangkat server dapat di akses

menggunakan berbagai macam

perangkat smartphone berbasis android

yang memiliki fitur DLNA didalamnya.

3. Sistem operasi raspbian yang

digunakan dalam memproses format

data Multimedia yang dapat diakses

berupa format data video, suara, dan

gambar, seperti : MP4, MP3, 3GP,

JPEG, GIF, sehingga dapat mensupport

seluruh file multimedia yang ada.

REFERENSI

Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis

dan Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta : Graha Ilmu

Husni, Muchammad. 2009. Implementasi

Arsitektur UPnP untuk

Mendistribusikan Hasil Keluaran

Video Streaming. Surabaya:

Perpustakaan ITS.

Hofstetter, Fred T. 2001. Multimedia

Literacy. Third Edition. McGraw-

Hill. International Edition: New York

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain

Sistem.Yogyakarta : Penerbit Andi

Madcom. 2013. Cepat dan Mudah

Membangun Sistem Jaringan

Komputer.Yogyakarta : Penerbit

Andi.

Rakhman, Edi. 2014. Raspberry Pi :

Mikrokontroler Mungil Yang Serba

Bisa. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Rachmat Antonius, S.Kom & Alphone

Roswanto, S.Kom, 2005/2006,

Chapter 1 “Pengantar Multimedia”,

Universitas Kristen Duta Wacana

Wahana Komputer. 2014. Konsep dan

Impementasi Jaringan Dengan Linux

ubuntu. Penerbit Andi : Yogyakarta.

Yugianto, Gin Gin. 2012. Router, Teknologi,

Konsep, Konfigurasi, dan

Troubleshooting. Penerbit

Informatika: Bandung.