jtptunimus-gdl-dianmeisan-5321-2-bab2.pdf
TRANSCRIPT
![Page 1: jtptunimus-gdl-dianmeisan-5321-2-bab2.pdf](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020200/5695d13a1a28ab9b0295a7ad/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Binahong
1. Definisi
Tanaman binahong adalah tanaman asli yang berasal dari Amerika Selatan yang
disebut juga Anredera cordifolia (Ten) Steenis. Binahong merupakan tumbuhan
menjalar yang berumur panjang (perenial) dan panjangnya bisa mencapai ± 5m.
Tanaman ini tumbuh baik di cuaca tropis dan sub-tropis (Pink, 2004).
2. Kasifikasi
Klasifikasi dari tanaman binahong adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermetophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Subkelas : Hammelidae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Basellaceae
Genus : Anredera
Spesies : Anredera cordifolia (Ten) Steenis
Sinonim : Boussingaultia gracilis Miers,Boussingaultia
cordifolia,Boussingaultia basselloides (Mus,2008).
![Page 2: jtptunimus-gdl-dianmeisan-5321-2-bab2.pdf](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020200/5695d13a1a28ab9b0295a7ad/html5/thumbnails/2.jpg)
3. Morfologi
a. Daun
Bentuk daun binahong adalah tunggal, bertangkai pendek (subsessile),
susunannya berseling, berwarna hijau, berbentuk jantung (cordata), panjangnya
5-10 cm, lebar 3-7 cm helaian daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal berlekuk
(emerginatus), tepi rata, permukaan licin dan bisa dimakan (Gambar 1.1).
b. Batang
Batang dari tanaman binahong lunak, berbentuk silindris, saling membelit,
permukaan halus dan berwarna merah (Gambar 1.2).
c. Bunga
Bentuk bunganya majemuk rimpang, bertangkai panjang, muncul di ketiak
daun, mahkota berwarna krem keputih-putihan berjumlah lima helai tidak berlekatan
dan panjang helai mahkota 0,5-1 cm serta berbau harum (Gambar 1.3).
d. Akar
Bentuk dari akarnya rimpang dan berdaging lunak (Gambar 1.4)
(http://listianash.wordpress.com/2008/02/23/tanaman-obat/).
![Page 3: jtptunimus-gdl-dianmeisan-5321-2-bab2.pdf](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020200/5695d13a1a28ab9b0295a7ad/html5/thumbnails/3.jpg)
Gambar 1.1 Daun Binahong Gambar 1.2 Batang Binahong
Gambar 1.3 Bunga Binahong Gambar 1.4 Akar Binahong
(http://images.google.co.id/images?hl=id&client=firefox&rls=com.yahoo%3Aen-
US%3Aofficial&um=1&sa=1&q=DAUN+BINAHONG&btnG=Telusuri&aq=f&oq=
&start=0)
4. Perkembangbiakan
Cara perkembangbiakan tanaman binahong ini secara generatif (biji) atau
dikembangbiakan secara vegetatif melalui akar rimpangnya.
![Page 4: jtptunimus-gdl-dianmeisan-5321-2-bab2.pdf](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020200/5695d13a1a28ab9b0295a7ad/html5/thumbnails/4.jpg)
5. Manfaat
Manfaat tanaman binahong adalah mempercepat pemulihan kesehatan setelah
operasi, melahirkan, khitan, segala luka-luka dalam, radang usus, melancarkan dan
menormalkan peredaran darah dan tekanan darah, mencegah stroke, asam urat, maag,
menambah dan mengembalikan vitalitas daya tahan tubuh, wazir (ambeien),
melancarkan buang air kecil dan buang air besar, diabetes, dll
(http://prayudi.wordpress.com/2007//12/03/binahong/).
6. Kandungan Kimia
a. Flavonoid
Aktivitas farmakologi dari flavonoid adalah sebagai anti-inflamasi, analgesi,
anti-oksidan (De Padua et al., 1999). Mekanisme anti-inflamasi terjadi melalui efek
penghambatan pada jalur metabolisme asam arakhidona, pembentukan prostaglandin,
pelepasan histamin pada radang (Loggia dkk, 1986).
b. Asam Oleanolik
Asam oleanolik merupakan golongan triterpenoid yang merupakan antioksidan
pada tanaman (Liu J, 1995 ; Yin et al., 2007). Mekanisme perlindungan oleh asam
oleanolik adalah dengan mencegah masuknya racun ke dalam sel dan meningkatkan
sistem pertahanan sel. Asam oleanolik juga memiliki zat anti inflamasi. Kandungan
nitrit oksida pada asam oleanolik juga menjadi anti oksidan, yang dapat berfungsi
sebagai toksin yang kuat untuk membunuh bakteri (Guyton et al., 1997). Jadi dengan
adanya asam oleanolik ini akan memperkuat daya tahan sel terhadap infeksi dan
memperbaiki sel sehingga sel dapat beregenerasi dengan baik. Senyawa saponin
![Page 5: jtptunimus-gdl-dianmeisan-5321-2-bab2.pdf](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020200/5695d13a1a28ab9b0295a7ad/html5/thumbnails/5.jpg)
triterpenoid pada daun binahong dapat menurunkan gula darah (Soprema, 2006).
Dengan adanya penurunan kadar gula darah pada luka, maka dapat pula menurunkan
terjadinya infeksi.
c. Protein
Protein dengan berat molekul yang besar akan menjadi antigen yang memacu
pembentukan antibodi. Kemudian antibodi akan mengaktifkan komplemen (Nurwati,
2005). Protein tersebut juga mampu menstimulasi produksi nitrit oksida (Chuang et
al., 2007). Nitrit Oksida mampu meningkatkan aliran darah yang membawa nutrisi ke
tiap jaringan sel. Selain itu, nitrit oksida merangsang tubuh untuk memproduksi
hormon pertumbuhan yang berguna untuk menstimulasi pertumbuhan dan reproduksi
sel yang rusak (Wijaya, 2008).
d. Asam Askorbat (Vitamin C)
Asam askorbat dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi,
berfungsi dalam pemeliharaan membran mukosa, mempercepat penyembuhan
(Almatsier, 2004) dan sebagai antioksidan, asam askorbat penting untuk
mengaktifkan enzim prolil hidroksilase yang menunjang tahap hidroksilasi dalam
pembentukan kolagen. Dengan adanya asam askorbat ini, maka serat kolagen yang
terbentuk akan lebih kokoh dan mempercepat penyembuhan luka (Guyton et al.,
1997).
![Page 6: jtptunimus-gdl-dianmeisan-5321-2-bab2.pdf](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020200/5695d13a1a28ab9b0295a7ad/html5/thumbnails/6.jpg)
B. Vitamin C
1. Definisi
Vitamin C adalah vitamin yang berbentuk kristal putih agak kuning, tidak
berbau, mudah larut dalam air, terasa asam, mencair suhu 190ºC -192ºC, merupakan
suatu asam organik, dan mudah rusak oleh oksidasi yang dipercepat pada suhu tinggi,
pemanasan yang terlalu lama, pengeringan dan lama penyimpanan tetapi dalam
bentuk larutan vitamin C mudah rusak karena oksidasi oleh oksigen dari udara.
Rumus molekul vitamin C adalah C6H8O6 dan berat molekulnya adalah 176,13.
Vitamin C mempunyai dua bentuk molekul aktif yaitu bentuk tereduksi (asam
askorbat) dan bentuk teroksidasi (asam dehidro askorbat). Bila asam dehidroaskorbat
teroksidasi lebih lanjut akan berubah menjadi asam diketoglukonat yang tidak aktif
secara biologis.
Manusia lebih banyak menggunakan asam askorbat dalam bentuk L ; bentuk D
asam askorbat hanya dimetabolisme dalam jumlah sedikit. D asam askorbat banyak
digunakan sebagai bahan pengawet (daging). Manusia tidak dapat mensintesis asam
askorbat dalam tubuhnya karena tidak mempunyai enzim untuk mengubah glukosa
atau galaktosa menjadi asam askorbat, sehingga harus disuplai dari makanan
(Andarwulan, Nuri., Sutrisno Kaswari, 1992).
![Page 7: jtptunimus-gdl-dianmeisan-5321-2-bab2.pdf](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020200/5695d13a1a28ab9b0295a7ad/html5/thumbnails/7.jpg)
2. Tatanama dan Struktur Vitamin C
a. Tatanama
1) Nama umum : Vitamin C, Asam askorbat, Asam ceritamad
(ceritamid acid).
2) Nama trivial : Asam heksuronat (Hexuronic Acid), Anti-scorbutin,
Vitamin anti-scorbut (Anti-scorbutat vitamin),
Scorbutamin.
3) Nama kimia : L-asam askorbat, L-xylo-asam askorbat
(Andarwulan, Nuri., Sutrisno Kaswari, 1992).
b. Struktur
(http://images.google.co.id/images?hl=id&client=firefox&rls=com.yahoo:en-
US:official&um=1&q=STRUKTUR+VITAMIN+C+%28ASAM+ASKORBAT&sa=
N&start=0&ndsp=18)
3. Fungsi Vitamin C
Fungsi vitamin C adalah pembentukan kolagen dalam jaringan ikat,
pembentukan gigi, metabolisme tirosin, sintesis neurotransmitters dan penggunaan
Fe, Ca, dan Folasin (Muchtadi, Deddy, 2009).
![Page 8: jtptunimus-gdl-dianmeisan-5321-2-bab2.pdf](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020200/5695d13a1a28ab9b0295a7ad/html5/thumbnails/8.jpg)
4. Peranan Vitamin C
Peranan utama vitamin C adalah dalam pembentukan kolagen interseluler.
Kolagen merupakan senyawa protein yang banyak terdapat dalam tulang rawan, kulit
bagian dalam tulang, dentin dan vascular endothelium. Asam askorbat sangat penting
peranannya dalam proses hidroksilin dua asam amino prolin dan lisin menjadi
hidroksi prolin dan hidroksilisin. Kedua senyawa ini merupakan komponen kolagen
yang penting. Penjagaan agar fungsi itu tetap banyak dipengaruhi oleh cukup
tidaknya kandungan vitamin C dalam tubuh. Peranannya adalah dalam proses
penyembuhan luka serta daya tahan tubuh melawan infeksi, penyakit dan stress.
Vitamin C juga berkaitan dengan berbagai fungsi yang melibatkan respirasi sel
dan kerja enzim yang mekanismenya belum sepenuhnya dimengerti. Diantara
peranan-peranan itu adalah oksidasi fenilalanin menjadi tirosin, reduksi ion ferri
menjadi ferro dalam saluran pencernaan sehingga besi lebih mudah terserap,
melepaskan besi dari transferin dalam plasma agar dapat bergabung ke dalam ferinitin
jaringan, serta pengubahan asam folat menjadi bentuk aktif asam folinat. Vitamin C
juga berperan dalam pembentukan hormon steroid dari kolesterol (Winarno, F.G,
1995).
5. Sumber Vitamin C
Sumber vitamin C terdapat di dalam buah-buahan segar seperti jeruk,
strowbery, nanas, dan mangga. Sedangkan di dalam sayuran seperti brokoli, seledri,
dan tomat (http:/www.hd.co.id/tips-sehat/manfaat-vitamin-C). Sumber vitamin C atau
![Page 9: jtptunimus-gdl-dianmeisan-5321-2-bab2.pdf](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020200/5695d13a1a28ab9b0295a7ad/html5/thumbnails/9.jpg)
asam askorbat juga terdapat di dalam tanaman yaitu pada daun binahong (Uchida et
al., 2003).
C. Analisis Vitamin C
Analisis vitamin C dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Kualitatif : Reaksi penggolongan
a) Zat + Cuprifil hijau kuning kecoklatan.
b) Zat + Barfoed dingin Cu2O merah bata.
c) Zat + NaOH (alkalis) Luff dingin Cu2O merah bata.
d) Zat + Fehling Cu2O merah bata.
e) Zat + FeCl3 ungu hijau terus hilang tak berwarna.
f) Zat + alcohol + Co (acetat)2 + NH4OH violet.
g) Zat + larutan iod warna iod hilang.
h) Zat + NaOH + FeSO 4 encer violet hijau.
i) Zat + KMnO4 warna KMnO4 hilang/luntur putih.
j) Zat + Na2CO3 CO2 FeSO4 ungu.
k) Zat + Na-Nitro prusid + NaOH + 1 tetes HCl biru-hijau +
HCl kuning + HCl hijau.
l) Zat + 1 tetes K3Fe (CN)6 + FeCl3 biru muda.
![Page 10: jtptunimus-gdl-dianmeisan-5321-2-bab2.pdf](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020200/5695d13a1a28ab9b0295a7ad/html5/thumbnails/10.jpg)
2. Kuantitatif :
a. Metode fisik
1) Metode Spektroskopis
Metode ini berdasarkan pada kemampuan vitamin C yang terlarut dalam air
untuk menyerap ultraviolet dengan panjang gelombang maksimum 265 nm.
2) Metode Polarografik
Metode ini berdasarkan pada potensial oksidasi asam askorbat dalam
larutan asam atau pangan yang bersifat asam.
b. Metode Kimia
1) Titrasi dengan Iodin
Kandungan vitamin C dalam larutan dapat ditentukan secara titrasi
dengan menggunakan larutan 0.01 N Iodin.
2) Titrasi dengan Metylen Blue
Vitamin C dapat direduksi oleh metylen blue dengan bantuan cahaya
menjadi bentuk senyawa leuco (leuco-metylene blue). Reaksi ini sering
digunakan untuk menentukan Vitamin C secara kuantitatif.
3) Titrasi dengan 2,6-dikhlorofenol indofenol
Metode ini adalah cara yang paling banyak digunakan untuk menentukan
vitamin C dalam bahan pangan . Di samping mengoksidasi vitamin C, pereaksi
indofenol juga mengoksidasi senyawa lain, misalnya senyawa-senyawa
sulfidhril, thiosianat, senyawa-senyawa piridimium, bentuk tereduksi dari
turunan asam nikosianat dan riboflavin.
![Page 11: jtptunimus-gdl-dianmeisan-5321-2-bab2.pdf](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020200/5695d13a1a28ab9b0295a7ad/html5/thumbnails/11.jpg)
Dalam larutan vitamin C, terdapat juga bentuk dehidro asam askorbat yang
harus diubah menjadi asam askorbat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menambahkan gas nitrogen atau CO2 ke dalam larutan.
Karena jumlah dehidro asam askorbat yang aktif sangat kecil dan tidak
berarti sebagai sumber vitamin C (tetapi dalam bahan-bahan yang disimpan
jumlahnya cukup besar) maka kadar vitamin C dapat ditentukan secara
langsung dengan titrasi dikhlorofenol Indofenol. Tetapi untuk itu diperlukan
syarat, bahan pangan yang akan diukur kandungan vitamin C nya diekstrak
dengan asam kuat dalam waktu yang cukup tepat. Asam kuat yang dapat
digunakan asam metafosat dan asam oksalat. Penggunaan asam dimaksudkan
untuk mengurangi oksidasi vitamin C oleh enzim-enzim oksidasi dan pengaruh
glutation yang terdapat dalam jaringan tanaman.
4) Metode Giri (Test Ferrisianida dan Amonium Molybdat)
Asam askorbat dalam asam trikhloro asetat akan mereduksi kalium
ferrisianida, yang jika kemudian ditambah amonium molybdat menghasilkan
endapan merah kecoklatan.
5) Test Vanadium
Vitamin C akan menghasilkan warna biru yang kemudian berubah
menjadi hijau jika direaksikan dengan pereaksi yang dibuat dengan
mencampurkan vanadium pentoksida dengan asam sulfat.
![Page 12: jtptunimus-gdl-dianmeisan-5321-2-bab2.pdf](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022020200/5695d13a1a28ab9b0295a7ad/html5/thumbnails/12.jpg)
6) Test Emas Triklorida
Kemampuan asam askorbat untuk mereduksi emas triklorida digunakan
untuk mengukur kandungan vitamin C.
7) Test Furfural
Jika vitamin C dididihkan dalam asam khlorida akan membentuk furfural
yang jumlahnya dapat ditentukan dengan anilin photorogencinal atau resorsinol
(Andarwulan, Nuri., Sutrisno Kaswari, 1992).