jtstikesmuhgo-gdl-herniyatun-1112-2-vol.5n-0
DESCRIPTION
kesehatanTRANSCRIPT
-
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009
92
EFEKTIVITAS EDUKASI PEER GROUP TERHADAP PERUBAHANPENGETAHUAN, SIKAP DAN KETRAMPILAN DALAM PENCEGAHAN
KANKER SERVIK DI KABUPATEN KEBUMEN
Herniyatun1, Diah Astutiningrum2, Nurlaila 31,2,3Jurusan Keperawatan STKes Muhammadiyah Gombong
ABSTRAKKelompok sebaya atau peer group yang ada dan berkembang di
masyarakat sudah banyak terbentuk salah satunya adalah kelompoksebaya dalam wadah yasinan RT / pengajian mingguan RT. Salah satupenyebab kematian wanita tertinggi adalah kanker servik. Kelompoksebaya yasinan RT diharapkan dapat membantu wanita dalammelakukan pencegahan kanker servik. Tujuan penelitian untukmengetahui pengaruh edukasi kelompok sebaya atau peer groupterhadap perubahan perilaku dalam pencegahan kanker servik, jenispenelitian eksperimen semu, desain non-equivalent pretest-postest withcontrol group, dengan intervensi edukasi kelompok sebaya yasinan RToleh kader yang sudah dilatih. Proses penelitian telah dilaksanakan padabulan September November 2008 di Kabupaten Kebumen denganmetode multistage random sampling, jumlah sampel 176 (88 respondenkelompok perlakuan, dan 88 responden kelompok kontrol). Hasilpenelitian menunjukkan rata-rata umur WUS 33.5 tahun denganpendidikan wanita terbesar SD.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yangsignifikan antara usia dengan pengetahuan pencegahan kanker servik(p:0,658;
-
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009
93
seluruh dunia, diperkirakanterjadi sekitar 500.000 kankerserviks baru dan 250.000kematian setiap tahunnya dansekitar 80% terjadi di negara negara berkembang(http://www.depkes.go.id,diperoleh tanggal 18 September2007). Kanker servik adalahpenyakit kanker yang menyerangleher rahim wanita. Jumlahpenderita kanker leher rahim diIndonesia sekitar 200 ribu setiaptahunnya dan mendudukiperingkat kedua setelah kankerpayudara. Namun demikianwalaupun penyakit inimerupakan penyakit keganasanyang dapat menyebabkankematian kesadaran untukmemeriksakan diri dirasakansangat rendah, hal ini tidakterlepas dari kurangnyapengetahuan mengenai kankerini. Indikasinya lebih dari 70 %penderita yang datang ke rumahsakit sudah pada kondisi lanjut(http://www.depkes.go.id,diperoleh tanggal 18 September2007).
Sebagian besar penderitakanker leher rahim (serviks)datang berobat dalam stadiumlanjut, sehingga keberhasilanpengobatan sangat rendah. Hasilpengobatan akan lebih baik bilastadium lebih dini. Angkakematian ibu pun akanmenurun. Skrining denganprogram Inpeksi Visual denganAsam Asetat (IVA) inidinyatakan lebih mudah, lebihsederhana, dan lebih murahdibandingkan dengan Tes PapSmear. Karena itu, pemeriksaanIVA ini memberikan harapanbesar untuk terlindung dariganasnya efek kanker servik.Pemeriksaan IVA ini bisa
dilakukan oleh dilakukan dokter,perawat atau bidan terlatih.Vagina dibuka dengan cocorbebek kemudian leher rahimdiolesi asam asetat 3-5% denganmemakai lidi kapas. Hasilnyadapat dilihat satu menitkemudian (http://www.bkkbn.go.id/diperoleh tanggal 18 September2007).
Intervensi keperawatanpada masyarakat berfokus padatiga tingkatan pencegahan yaitupencegahan primer, sekunder,dan tertier, dengan salah satustrategi intervensinya adalahpemberdayaan masyarakat(empowerment). MenurutRappaport (1984, dalam Helvie,1998) pemberdayaan masyarakatadalah sebagai suatu prosesdimana individu, organisasi danmasyarakat memperolehpenguasaan atas hidupnya.Definisi tersebut mempunyaimakna bahwa masyarakat jugadituntut untuk merubah hidupdan lingkungannya dalamrangka kemandirian.Pemberdayaan masyarakat inisejalan dengan strategi programpemerintah dalampenanggulangan kanker servikdengan mendorongpemberdayaan wanita dankeluarga melalui peningkatanpengetahuan dan perilaku sehat(Azwar, 2004; Depkes, 2005).
Pemberdayaanmasyarakat dengan pendekatankelompok sebaya (peer group)dalam penanganan kanker servikmerupakan langkah yang dapatditempuh oleh perawat.Pencegahan dan penanganankanker servik dengan strategikelompok sebaya (peer group)dirasakan sebagai kebutuhan
-
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009
94
yang diharapkan dapatmemberikan hasil yang optimal,karena di dalam kelompoksebaya dapat berkembangkegiatan edukasi dalam bentukpenyuluhan, sharing, dandiskusi serta adanya prosesdinamis sebagai kelompok(http://hqweb01.bkkbn.go.id/hqweb/pria/profil01-1I.html,diperoleh 16 Januari 2008). Peergroup sebagai salah satu bentukdari proses kelompok dimanaproses kelompok ini sebagaisalah satu bentuk intervensikeperawatan pada masyarakatyang dilakukan bersama-samadengan masyarakat melaluisupport social dengan kebutuhandan kondisi yang ada dikomunitas (Stanhope &Lancaster, 2004; Hitchcock, etal., 1999).
Model intervensi denganmenggunakan peer group untukmeningkatkan aspekpengetahuan, sikap dan perilakumasyarakat khususnya wanitauntuk pencegahan kanker servikmenjadi hal yang perludikembangkan, mengingatmodelnya lebih efektif danefisien. Kabupaten Kebumensangat peduli terhadappenanganan kanker servik.Masyarakat dapat melakukandeteksi dini di enam puskesmasdan di BPRSUD Kebumen,namun demikian informasitentang kanker servik belumbisa menjangkau semua desa.Edukasi kesehatan denganpendekatan peer groupdiharapkan dapat membawadampak keberhasilan untukupaya pencegahanbertambahnya penderita kankerservik di kelompok wanita,sehingga penulis tertarik untuk
meneliti keefektifan peer groupterhadap perubahanpengetahuan, sikap danketrampilan dalam pencegahankanker servik di KabupatenKebumen.
METODE PENELITIANPenelitian ini merupakan
penelitian eksperimen semu(quasi experiment) dengan desainnon equivalent pretest-postestwith control group. Penelitian inimembandingkan antarakelompok yang dilakukanintervensi edukasi peer groupsebagai kelompok perlakuandengan kelompok yang tidakdilakukan perlakuan sebagaikelompok kontrol. Penelitian inidilakukan di Wilayah PuskesmasKuwarasan dan PuskesmasPoncowarno dengan 176responden yang terdiri dari 88sebagai kelompok perlakuan(Poncowarno) dan 88 sebagaikelompok kontrol (Kuwarasan)dengan metode pengambilansampel multistage randomsampling. Waktu pelaksanaanpenelitian pada bulan Agustus November 2008. Alatpengumpul data berupakuisioner yang dikembangkanoleh peneliti dimana sebelumnyatelah dilaksanakan diuji validitasdan reabilitasnya. Pengambilandata dimulai denganmembagikan kuisioner pretestpada kedua kelompok di masing masing peer group secarabersamaan. Kemudian penelitimelakukan pelatihan kader padakelompok perlakuan,selanjutnya kader tersebutbertugas untuk melakukanedukasi pada peer groupnya.Sedangkan pada kelompokkontrol tidak dilakukan edukasi
-
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009
95
dan dibiarkan memperolehinformasi secara alami. Setelahproses edukasi kemudiandilakukan penilaian posttestpada kedua kelompok. Datadianalisis secara univariat,bivariat (independent sample ttest, dependent sample t test,korelasi pearson, chi square danAnova ) dan multivariat(Manova).
HASIL DAN BAHASANHasil analisa univariat
menunjukkan bahwa rata rataumur responden pada kelompokperlakuan hampir sama yaitu33.5 dan 33.59 tahun. Proporsipendidikan terbesar padakelompok perlakuan adalah SD(51.14%) dan pada kelompokkontrol adalah SMP (42.05%).Mayoritas pekerjaan pada keduakelompok adalah ibu rumahtangga 90.91% pada kelompokperlakuan dan 81.82% padakelompok kontrol. Kelompokyang mendiskusikan kankerservik lebih besar padakelompok kontrol dibandingkelompok perlakuan. Mayoritaspada kedua kelompok belumpernah periksa deteksi dinikanker servik. Rata ratapengetahuan, sikap danketrampilan pada keduakelompok sebelum edukasihampir sama, dan setelahedukasi rata rata pengetahuan.Sikap dan ketrampilan kelompokperlakuan lebih tinggi dari padakelompok kontrol. Semua datapada kedua kelompok telah diujihomogenitasnya dengan hasilsemua data adalah homogen (pvalue >0.05).
Hasil analisa bivariatmenunjukkan tidak adahubungan yang signifikan antara
usia dengan pengetahuanpencegahan kanker servik(p:0,658;
-
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009
96
satunya berorientasi padakegiatan kognitif. Dalampenelitian ini edukasi dilakukanoleh kader yang menjadi anggotapeer group, namun demikianmengalami kesulitan dalammenyampaikan materi secaramendalam tentang kanker serviksehingga tidak bisa menaikkanpengetahuan secara signifikan.
Hasil penelitian diperolehadanya perbedaan sikap yangsignifikan pada wanita sebelumdan setelah edukasi peer grouppada kelompok perlakuan dankontrol, kondisi ini jugamenunjukkan bahwa edukasikelompok sebaya wanitaberpengaruh terhadapperubahan sikap wanitadibanding wanita yang tidakmengikuti kegiatan edukasi peergroup.Hasil penelitian jugamenunjukkan adanya perbedaanketrampilan yang bermaknaantara kelompok perlakuan dankelompok kontrol. Hal inimembuktikan bahwa edukasipeer group berpengaruh dalammeningkatkan ketrampilanpencegahan kanker servik.
SIMPULAN DAN SARANHasil penelitian ini
menunjukan bahwa edukasi iniakan bisa merubah perilakupencegahan kanker servik jikadilakukan oleh kader kesehatanyang terpilih, yang bisamenstransfer ilmu tentangpencegahan ini secara tuntas,sehingga tidak hanya sikap danketrampilan yang bisa berubahtetapi pengetahuan yang luastentang kanker servik juga bisadimiliki oleh semua anggota peergroup yang ada di masyarakatKebumen. Bagi Dinas Kesehatan
dan jajarannya perlumengadakan pelatihan yangintensif bagi kader yang terpilih.Penelitian ini juga bisadikembangkan denganmengadakan penelitian diPuskesmas lain dan denganmenggunakan metode yang lainsehingga akan menambahkesempurnaan ilmupengetahuan.DAFTAR PUSTAKAAlmour, K.L., Beacham, B.,
Bonsall, L.M., Cammon,S.A.R., Davis, D.C., Hisley,S.M., et al. (2005). Womenshealth a guide to healthpromotion and disordermanagement. Philadelphia:Lippincott Williams &Wilkins.
Allender, J.A., & Spreadley, B.W.(2001). Community healthnursing: concepts andpractice (5th ed.).Philadelphia: Lippincott.
American PsychologicalAssociation. (2001).Publication manual of theAmerican Psychological (5th
ed.). Washington, DC:Author.
Anderson, E.T., & McFarlane, J.(2000). Community aspartner: theory and practicein nursing (3rd ed.).Philadelphia: Lippincott
Anonym. (2007). Peer sociabilitypada Remaja .http://psychemate.blogspot.com/2007/12/peer-sociability-pada-remaja.html, diperoleh 9Februari 2008.
Anonym. (2003). Bahaya KankerServiks Bagi Wanita.http://situs.kesrepro.info/aging/mar/2003/ag03.htm
-
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009
97
diperoleh tanggal 1Desember 2006
Anonym. (2007). Kanker Servik.http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?id=&iddtl=104&idktg=17&idobat=&UID=200611290diperoleh tanggal 1Desember 2006
Ariawan, I. (1998). Besar danmetode sampel padapenelitian kesehatan.Jurusan Biostatistik danKependudukan . FKM UI.
Arikunto, S. (2006). Prosedurpenelitian suatu pendekatanpraktik. Edisi Revisi VI.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar, A. (1999). Pengantarepidemiologi. Jakarta:Binarupa Aksara.
Azwar, S. (2005). Sikap manusiateori dan pengukurannya.Edisi ke-2. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Aziz Alimul H, A. (2003). Risetkeperawatan & teknikpenulisan ilmiah.Jakarta:Salemba Medika.
Bastable, S.B. (2002). Nurse aseducator: principles ofteaching and learning. Alihbahasa Gerda Wulandaridan GiantoWidiyanto.Jakarta: EGC.
Budiarto, E. (2002). Biostatistikuntuk kedokteran dankesehatan masyarakat.Jakarta: EGC.
Burn, N., & Grove, S.K. (1993).The practice of nursingresearch conduct, critique,and utilization. (2nd ed.).Philadelphia: W.B.Saunders Company.
Carlson, K.J., Eisenstat, S.A., &Ziporyn, T. (1996). TheHarvard guide to womens
health. Cambridge: HarvardUniversity Press.
Depkes RI. (1999). Metodologipenelitian kesehatanpenuntun latihan metodepenelitian. Jakarta: BadanLitbangkes Pusat PenelitianPenyakit Tidak Menular.
Depkes RI. (2006). Profilkesehatan Indonesia 2004.Jakarta: Depkes RI.
Deteksi Dini Kanker Leher RahimdenganIVA:http://www.kalyanamitra.or.id/berita_detail.php?brID=476 diperoleh tanggal 1Desember 2006
Djaali, Mulyono, & Ramli.(2000). Pengukuran dalambidang pendidikan. Jakarta:Program Pasca SarjanaUniversitas Negeri Jakarta.
Edelman, C.L., & Mandle, C.L.(2002). Health promotionthroughout the lifespan (5th
ed.). St. Louis: Mosby YearBook, Inc.
Ervin, N,F. (2002). Advancedcommunity health nursingpractice: population- focusedcare. USA: Prentice Hall.
Gillespie, S. (1998). Major issuesin the control of irondeficiency. New York:UNICEF.
Green, L.W., & Kreuter, M.W.(2000). Health promotionplanning an educational andenvironmental approach.(2nd ed.). Mountain View:Mayfield PublishingCompany.
Hurlock, E.B. (2000).Developmental psycology alife span approach. Alihbahasa: Istiwidayanti &Soedjarwo. Jakarta:Penerbit Erlangga.
-
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009
98
Hitchcock, J.E., Schubert, P.E.,& Thomas, S.A. (1999).Community health nursing:caring in action. Albani:Delmas Publisher.
Hastono, S.P., & Sabri, L. (2006).Statistik kesehatan.Jakarta: PT RajagrafindoPersada.
Huraerah, A., & Purwanto.(2006). Dinamika kelompokkonsep dan aplikasi.Bandung: PT RefikaAditama.
Helvie, C.O. (1998). Advancedpractice nursing incommunity. London: SagePublications.
Hastono, S.P. (2006). Basic dataanalysis for health research.FKM UI.
Herawati,S.Model peer group diGunung Kidul.http://hqweb01.bkkbn.go.id/hqweb /pria/profil01-1I.html, diperoleh 16Januari 2008.
Hoffbrand, A.V., & Pettit, J.E.(1996). Essentialhaematology. Alih bahasaIyan Darmawan. Jakarta:EGC.
Kanker Leher Rahim MenghantuiWanita Indonesiahttp://www.bkkbn.go.id/gemapria/article-detail.php?artid=39diperoleh tanggal 1Desember 2006
Kanker Servik,http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?id=&iddtl=104&idktg=17&idobat=&UID=200611290diperoleh tanggal 1Desember 2006
Kanker Leher Rahim MenghantuiWanita Indonesiahttp://www.bkkbn.go.id/ge
mapria/article-detail.php?artid=39diperoleh tanggal 1Desember 2006
Kiat Mencegah Kanker Rahim:http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg02332.html diperoleh tanggal 1 Desember2006
Lemeshow, S., Hosmer Jr, DW.,Klar, J., & Lwanga, S.K.(1993). Adequacy of samplesize in health studies. WHO.England: John Wiley &Sons Ltd.
Lowdermilk, Perry & Bobak.(2000 ). MaternityWomens Health Care.Sevent edition.St.Louis : Mosby.
Murti, B. (1997). Prinsip danmetode risetepidemiologi.Yogyakarta:Gadjah Mada UniversityPress.
McElmurry, B.J., Norr, K.F., &Parker, R.S. (1993).Womens health anddevelopment a globalchallenge. London: Jonesand Bartlett Publishers, Inc.
Nies, M.A., and McEwan, M.(2001). Community healthnursing: promoting thehealth of population (3rd ed.).Philadelphia: DavisCompany.
Notoatmodjo, S. (2003).Pendidikan dan perilakukesehatan. Jakarta: PTRineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2005). Promosikesehatan teori danaplikasinya. Jakarta: PTRineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2005).Metodologi penelitian
-
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009
99
kesehatan. Edisi Revisi.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosikesehatan dan ilmuperilaku. Jakarta: PTRineka Cipta
Obermann, M.H., & Reilly, D.E.(2002). Clinical teaching innursing education. Alihbahasa Enie Novieastari.Jakarta: EGC.
OConnor-Fleming, M.L., &Parker, E. (2001). Healthpromotion principles andpractice in the Australiancontext. (2nd ed.). Australia:Allen & Unwin.
Penanggulangan Kanker Serviksdengan Vaksin HPV :Diambil tanggal 1Desember 2006 darihttp://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=974&Itemid=2
Papnet, Papsmear Yang MakinCanggih: Diambiltanggal 1 Desember2006 darihttp://www.indomedia.com/intisari/1998/februari/papnet.htm
Pender, N.J., Murdaugh, C.L., &Parsons, M.A. (2002).Health promotion in nursingpractice. (4th ed.). NewJersey: Pearson Education,Inc.
Purwanto, H. (1999). Pengantarperilaku manusia untukkeperawatan. Jakarta:EGC.
Polit, D.F., & Hungler, B.P.(1999). Nursing researchprinciples and methods. (6th
ed.). Philadelphia: J.B.Lipincott.
Powell, T.J., Yeaton, W., Hill,E.M., Silk, K.R. (2001).Predictors of psychosocialoutcomes for patients withmood disorders: The effectsof self-help groupparticipation. PsychiatricRehabilitation Jounal.Vol.25, Iss. 1; pg. 3, 9 pgs.
Portney, L.G., & Watkins, M.P.(2000). Foundations ofclinical research applicationsto practice. (2nd ed.). NewJersey: Prentice Hall.
Stanhope, M., & Lancaster, J.(2004). Community andpublic health nursing (6th
ed.). St. Louis: Mosby, Inc.Supariasa, I.D.N., Bakri, B., &
Fajar, I. (2002). Penilaianstatus gizi. Jakarta: EGC
Santosa, S. (2004). Dinamikakelompok. Edisi Revisi.Jakarta: Bumi Aksara.
Sabri, L., & Hastono, S.P. (2006).Statistik kesehatan.Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.
Sastroasmoro, S., & Ismael, S.(2002). Dasar-dasarmetodologi penelitian klinis.Edisi ke-2. Jakarta: SagungSeto.
Sugiyono. (2005). Statistik untukpenelitian. Bandung:Alfabeta
Suciati. (2005). Taksonomi tujuaninstruksional. Jakarta: PAU-PPAI UT Dirjen DiktiDepdiknas.
Stoltzfus, R.J., Dreyfuss, M.L.,Chwaya, H.M., & Albonico,M. (1997). Hookwormcontrol as a strategy toprenvent iron deficiency.Am J. Clin Nutr. 55, 223-232.
Suhardjo. (1992). Penilaiankeadaan gizi masyarakat.
-
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009
100
Jakarta: Depdikbud, DirjenDikti, PAU Pangan dan Gizi,IPB.
Sumarno. (1997). Efektifitassuplementasi pil besi + folatdan vitamin C secaraberselang dalampenanggulangan anemiapada ibu hamil di JawaBarat. Jurnal KedokteranYARSI. 5 (2). 11-23.
Soetarno. (1994). Psikologi sosial.Yogyakarta: Kanisius.
Stres di Balik Kanker Diambiltanggal 1 Desember2006 darihttp://situs.kesrepro.info/kia/nov/2006/kia03.htm
Tambunan, K.L., Zubairi, D.,Muthalib, A., Haryanto, R.(1990). Anemia defisiensibesi. Jakarta: FK-UI.
Tafal, Z. (2003). Needassessment kesehatanreproduksi remaja.http://www.pkbi.or.id/images/pdf/7055476na_kespro_remaja.pdf, diperoleh 16Januari 2008
Winkel, W.S. (1996). Psikologipengajaran. Edisi Revisi.Jakarta: Grasindo.
WHO. (2007). Profil kesehatandan pembangunanperempuan di Indonesia.