jurnal 1a nurlina
DESCRIPTION
JurnalTRANSCRIPT
![Page 1: JURNAL 1A NURLINA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082421/55cf9c9f550346d033aa7613/html5/thumbnails/1.jpg)
Jurnal Pendidikan Fisika “Planet” Vol.1 Ed. 1 2011
PENGEMBANGAN PERANGKAT ACTIVITY-BASED ASSESSMENT UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES EKSPERIMEN FISIKA BAGI
MAHASISWA PADA MATAKULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
Nurlina
ABSTRAK
Penelitian ini dikategorikan sebagai
penelitian pengembangan (Research and
Development). Penelitian pengembangan
instrumen dilakukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian kedua. Prosedur
pengembangan yang digunakan dalam penelitian
ini mengacu pada model 4-D yang dikemukakan
oleh Thiagarajan untuk menjawab pertanyaan
pertama. Perangkat penilaian yang
dikembangkan dalam penelitian ini meliputi:
instrumen penilaian kegiatan pra-lab, instrumen
penilaian kegiatan praktikum, instrumen
penilaian laporan praktikum dan instrumen
penilaian presentasi hasil praktikum Fisika
Dasar I.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
prosedur pengembangan dan sekaligus
bentuk/format perangkat Activity-Based
Assessment dalam kuliah Praktikum Praktikan
Fisika Dasar I yang dapat meningkatkan
keterampilan proses eksperimen Fisika bagi
mahasiswa dalam mata kuliah Praktikum Fisika
Dasar I.
Pada dasarnya tahapan pengembangan
instrumen adalah meliputi tiga langkah utama
yaitu analisis kebutuhan, perancangan dan
pengembangan instrumen, dan validasi yang
meliputi ujicoba, revisi dan validasi instrumen,
sistem evaluasi (assessment) dalam mata kuliah
Praktikum Fisika Dasar I yang dikembangkan
adalah empat tahapan (Four-D models), yaitu:
Define, Design, Develop dan Disseminate,
Bentuk perangkat Activity-Based Assessment
adalah instrumen penilaian kegiatan pra lab,
instrumen penilaian kegiatan praktikum,
instrumen penilaian laporan, dan instrumen
penilaian presentase.
Berdasarkan hasil analisis, perangkat instrumen
penilaian (Activity-Based Assessment) pada mata
kuliah praktikum Fisika Dasar I untuk topik
gerak, gaya gesek, gerak harmonik sederhana,
dan pembiasan dapat meningkatkan
keterampilan proses eksperimen mahasiswa.
Kata kunci: activity-based assessment
eksperimen fisika.
I. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu dan teknologi yang
semakin pesat ditunjang oleh perkembangan
ilmu fisika, baik secara teoritik maupun hasil
rekayasa melalui eksperimen. Oleh sebab itu
tenaga pendidik fisika senantiasa dituntut untuk
dapat mengajarkan fisika melalui metode dan
pendekatan yang tepat. Salah satu indikator
bahwa metode dan pendekatan yang digunakan
dalam pembelajaran fisika sudah tepat adalah
jika selama proses pembelajaran peserta didik
lebih aktif dan kreatif. Aktifitas dan kreatifitas
peserta didik dapat dengan mudah diamati
melalui kegiatan praktikum di laboratorium.
Universitas Muhammadiyah Makassar,
telah membuka program studi Pendidikan Fisika
1
![Page 2: JURNAL 1A NURLINA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082421/55cf9c9f550346d033aa7613/html5/thumbnails/2.jpg)
Jurnal Pendidikan Fisika “Planet” Vol.1 Ed. 1 2011
sejak tahun 2006. Salah satu mata kuliah wajib
pada program studi Pendidikan Fisika adalah
Fisika Dasar I. Proses pembelajaran Fisika
Dasar I dilakukan melalui pembelajaran dikelas
dan praktikum di laboratorium. Kegiatan
praktikum bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman peserta didik tentang konsep-
konsep fisika secara tepat dan cepat. Dengan
demikian, dosen pengampuh mata kuliah ini
dituntut untuk merancang kegiatan praktikum
dan proses penilaiannya secara terintegrasi.
Dosen pengampuh dan asisten
laboratorium mempunyai tanggung jawab untuk
memberikan evaluasi hasil kegiatan praktikum
Fisika Dasar I. Dosen pengampuh selama ini
sering hanya mengambil penilaian berdasarkan
laporan hasil praktikum yang dibuat oleh
mahasiswa, karena pada mata kuliah Praktikum
Fisika Dasar I diikuti oleh kelas besar. Apabila
sistem ini terus dilakukan maka tidak akan
terukur tingkat kemampuan mahasiswa dalam
proses eksperimen Fisika sehingga akan
mengurangi kualitas skill mahasiswa dalam
bidang eksperimen Fisika. Dengan demikian
upaya inovasi penilaian diperlukan di program
studi Pendidikan Fisika khususnya pada mata
kuliah Praktikum Fisika Dasar I.
Evaluasi hasil belajar dalam
pembelajaran IPA Fisika lebih tepat jika
dimaknai sebagai assessment. Assessment lebih
sesuai karena sejalan dengan hakikat IPA
sebagai proses, produk, dan nilai, sehingga yang
diukur tidak hanya hasil belajar tetapi juga
proses belajar.
Pada dasarnya evaluasi pelaksanaan
praktikum merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar.
Salah satu kelemahan alat evaluasi konvensional
tersebut adalah hanya mengukur sebagian kecil
dari seluruh kemampuan yang dimiliki oleh
mahasiswa, yaitu hanya kemampuan kognitif
saja dengan tingkatan ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Akibatnya, evaluasi yang dipandang sebagai
tolok ukur keberhasilan belajar mahasiswa
menjadi bias, yaitu kurang mengukur apa yang
seharusnya diukur.
Berdasarkan data yang diperoleh
peneliti, bahwa nilai Fisika Dasar I untuk
mahasiswa program studi pendidikan Fisika
Universitas Muhammadiyah Makassar
(UNISMUH) tergolong rendah. Nilai praktikum
untuk mahasiswa angkatan 2006 memiliki rata-
rata 68,19 sedang angkatan 2007 hanya 67,71.
Dari hasil ujian tengah semester dan ujian akhir,
kemudian digabungkan dengan nilai praktikum
(laporan) yang dikelolah menjadi nilai akhir,
sehingga data untuk semester ganjil mahasiswa
angkatan 2006 berjumlah 133 orang yang terdiri
atas tiga kelas dan yang mendapatkan nilai 80.00
ke atas (nilai A) hanya 28 orang atau 21 persen.
Sedangkan mahasiswa angkatan 2007 berjumlah
155 orang yang juga terdiri atas 3 kelas, yang
mendapatkan nilai 80.00 ke atas (nilai A) adalah
46 orang atau 29,7 persen.
Data tersebut menunjukkan masih
rendahnya keterampilan proses mahasiswa
Program studi pendidikan Fisika Universitas
Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan
diperkirakan salah satu penyebab terjadinya hal
tersebut adalah karena proses penilaian yang
dilakukan pada saat praktikum tidak terstruktur.
Tetapi yang sangat penting dilakukan sekarang
ini adalah mengembangkan prosedur perangkat
2
![Page 3: JURNAL 1A NURLINA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082421/55cf9c9f550346d033aa7613/html5/thumbnails/3.jpg)
Jurnal Pendidikan Fisika “Planet” Vol.1 Ed. 1 2011
penilaian berbasis aktivitas, sekaligus
melatihkan kepada dosen dan asisten untuk
suatu model penilaian yang diharapkan bisa
mendukung peningkatan nilai mahasiswa.
Karena pada dasarnya tugas dosen tidak hanya
sekedar mengupayakan para mahasiswanya
untuk memperoleh berbagai pengetahuan produk
dan keterampilan, tetapi juga yang paling
penting adalah bagaimana dosen memberikan
penilaian yang dapat menghargai aktivitasnya.
Dari hasil pengamatan dan pengalaman
peneliti terhadap mata kuliah Fisika Dasar I,
proses penilaian yang dilakukan selama ini
semata-mata hanya menekankan pada
penguasaan konsep yang dijaring dengan tes
tulis obyektif serta laporan praktikum dan
subyektif sebagai alat ukurnya. Hal ini didukung
oleh penelitian Nuryani, dkk (2007) yang
mengemukakan bahwa pengujian yang
dilakukan selama ini baru mengukur pengusaan
materi saja dan itu pun hanya meliputi ranah
kognitif tingkat rendah. Keadaan semacam ini
merupakan salah satu penyebab dosen enggan
melakukan kegiatan pembelajaran yang
memfokuskan pada pengembangan keterampilan
proses mahasiswa.
Dosen Fisika Universitas
Muhammadiyah Makassar menyadari tentang
rendahnya nilai mahasiswa pada mata kuliah
Fisika Dasar I. Oleh karena itu, para dosen fisika
perlu mencari solusi sebagai upaya untuk
meningkatkan keterampilan proses mahasiswa.
Para dosen dan peneliti harus memiliki
instrumen penilaian (assessment) yang dapat
menilai kerja dan seluruh aktifitas mahasiswa.
Penilaian ini diyakini sebagai pendekatan yang
efektif dalam meningkatkan keterampilan proses
mahasiswa.
Berdasarkan keadaan seperti tersebut di
atas, maka diperlukan suatu instrumen evaluasi
(assessment) berbasis aktifitas yang dapat
mengukur tingkat keterampilan proses
mahasiswa pada praktikum Fisika Dasar I.
Assessment ini dapat membantu dosen
pengampuh mata kuliah Praktikum Fisika Dasar
I untuk mengukur tingkat keterampilan
mahasiswa secara terstruktur. Assessment yang
menggunakan instrumen berbasis aktifitas juga
akan mampu mengidentifikasi aspek-aspek
mana saja yang perlu ditingkatkan dalam proses
praktikum.
Assessment adalah alat yang efektif
untuk mengkomunikasikan tujuan dari sistem
pendidikan science yang seluruhnya konsern
(terfokus) terhadap pendidikan science.
Oleh karena itu ada tuntutan untuk
mengembangkan sebuah format penilaian yang
dapat menjangkau seluruh kegiatan praktikum.
Hal tersebut diyakini akan mengatasi masalah
rendahnya keterampilan proses mahasiswa
program studi Pendidikan Fisika Universitas
Muhammadiyah Makassar. Kegiatan tersebut
dilakukan melalui Penelitian pengembangan
(Research and Development) dengan judul
“Pengembangan Perangkat Activity-Based
Assessment untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses Eksperimen Fisika bagi Mahasiswa pada
Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar I.”
II. METODE PENELITIAN
Berdasarkan pertanyaan penelitian,
maka penelitian ini dikategorikan sebagai
penelitian pengembangan (Research and
3
![Page 4: JURNAL 1A NURLINA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082421/55cf9c9f550346d033aa7613/html5/thumbnails/4.jpg)
Asesmen Kebutuha
n Keterampilan Dasar
Fisika
Pengembangan Draft
Awal
Masukan dari Pakar dan
Mahasiswa yang Dinilai dan Revisi
Awal
Validitas & Reliabilitas Instrumen
Ujicoba Utama
Instrumen
Ujicoba Terbatas dan
Revisi Keterobservasian Indikator Performan
Jurnal Pendidikan Fisika “Planet” Vol.1 Ed. 1 2011
Development). Penelitian pengembangan
instrumen dilakukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian kedua. Prosedur
pengembangan yang digunakan dalam penelitian
ini mengacu pada model 4-D yang dikemukakan
oleh Thiagarajan untuk menjawab pertanyaan
pertama. Perangkat penilaian yang
dikembangkan dalam penelitian ini meliputi:
instrumen penilaian kegiatan pra-lab, instrumen
penilaian kegiatan praktikum, instrumen
penilaian laporan praktikum dan instrumen
penilaian presentasi hasil praktikum Fisika
Dasar I.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui prosedur pengembangan dan
sekaligus bentuk/format perangkat Activity-
Based Assessment dalam kuliah Praktikum
Praktikan Fisika Dasar I yang dapat
meningkatkan keterampilan proses eksperimen
Fisika bagi mahasiswa dalam mata kuliah
Praktikum Fisika Dasar I. Pada dasarnya
tahapan pengembangan instrumen adalah
meliputi tiga langkah utama yaitu analisis
kebutuhan, perancangan dan pengembangan
instrumen, dan validasi yang meliputi ujicoba,
revisi dan validasi instrumen, sesuai dengan
Gambar yang disajikan sebagai berikut:
Dalam penelitian ini, model yang
digunakan adalah model 4-D Thiagarajan yang
telah diadaptasi. Adaptasi yang dilakukan
penulis adalah sebagai berikut:
1. Pada tahap pertama, analisis tugas yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
analisis keterampilan-keterampilan dasar
praktikum yang dimiliki oleh mahasiswa.
2. Pada tahap kedua, terdapat penyusunan tes
acuan patokan (tes hasil belajar). Dalam
penelitian ini tes yang dimaksudkan adalah
tes kognitif dan tes kinerja mahasiswa.
Karena tes praktikum merupakan
instrumen yang akan dikembangkan
sehingga langkah penyusunan tes tersebut
ditiadakan.
3. Pada tahap keempat model 4-D, hal yang
harus dilakukan adalah penyebaran
perangkat secara menyeluruh. Akan tetapi
dalam penelitian ini, hanya dilakukan
sosialisasi terbatas.
Oleh karena itu, sistem evaluasi
(assessment) dalam mata kuliah Praktikum
Fisika Dasar I yang dikembangkan adalah empat
tahapan (Four-D models), yaitu: Define, Design,
Develop dan Disseminate, Thiagarajan (1974:9)
Instrumen pengumpulan data antara lain
Lembar validasi ini digunakan untuk
memperoleh data tentang hasil validasi para ahli
mengenai instrumen penilaian kegiatan pra-lab,
instrumen penilaian kegiatan praktikum,
instrumen penilaian laporan praktikum dan
instrumen penilaian presentasi hasil praktikum
Fisika Dasar I. Validator diminta untuk
menuliskan skor dengan memberikan tanda
ceklist (√) pada baris dan kolom yang sesuai,
kemudian validator diminta memberikan
kesimpulan penilaian secara umum tentang
4
![Page 5: JURNAL 1A NURLINA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082421/55cf9c9f550346d033aa7613/html5/thumbnails/5.jpg)
Jurnal Pendidikan Fisika “Planet” Vol.1 Ed. 1 2011
instrumen penilaian kegiatan pra-lab, instrumen
penilaian kegiatan praktikum, instrumen
penilaian laporan praktikum dan instrumen
penilaian presentasi hasil praktikum dan
menuliskan kriteria TR (digunakan tanpa revisi),
RK (digunakan dengan revisi kecil), BR
(digunakan dengan banyak revisi), dan PK
(tidak dapat digunakan atau ganti).
Data awal belajar mahasiswa
dikumpulkan melalui pemberian tes. Tes
diberikan sebelum proses praktikum
berlangsung (responsi). Tes kinerja diberikan
kepada seorang pengamat atau asisten untuk
diisi dengan cara menuliskan nilai sesuai dengan
keadaan yang diamati oleh mahasiswa dalam
melakukan keterampilan dasar Fisika dengan
menggunakan rubrik. Tes kinerja yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tiga
yaitu: (1) tes kinerja praktikum, (2) tes kinerja
laporan, (3) tes kinerja presentasi. Angket ini
dibuat dengan tujuan untuk mengetahui
respon/tanggapan asisten terhadap perangkat
Activity-Based Assessment yang telah
digunakan. Aspek-aspek yang direspon adalah
bahasa, sistematika, manfaat, kesesuian waktu.
Angket respon asisten, diharapkan pula dengan
adanya angket ini, asisten dapat memberikan
saran-sarannya terhadap keempat perangkat
instrumen tersebut.
Angket ini diberikan kepada asisten
laboratorium setelah semua topik percobaan
telah dipraktekan dan diisi sesuai dengan
petunjuk yang diberikan. Angket respon
mahasiswa Angket untuk praktikan dibuat
dengan tujuan untuk mengetahui
respon/tanggapan mahasiswa (praktikan)
terhadap pelaksanaan seluruh rangkaian
praktikum mulai dari kegiatan pra lab (responsi),
proses praktikum, pembuatan laporan, dan
presentase hasil praktikum dengan pedoman
penilaian yang digunakan oleh asisten
laboratorium masing-masing. Angket ini
diberikan kepada praktikan setelah semua topik
percobaan telah dipraktekan, dibuat laporan, dan
dipresentasekan hasilnya. Angket diisi sesuai
dengan petunjuk yang diberikan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Tahap Pendefinisian (Define)
Analisis awal-akhir
Proses penilaian praktikum hanya
berdasarkan dari kemampuan kognitif dan
penilaian laporan akhir. Dalam seluruh
rangkaian praktikum, mahasiswa hanya
diberikan responsi oleh asisten tanpa memegang
panduan penilaian, sehingga sulit untuk menilai
jawaban benar atau salah. Pada saat proses
praktikum berlangsung, asisten memberikan
bimbingan kepada praktikan tanpa
memperhatikan segala kemampuan mereka
dalam beraktivitas. Selain itu, penilaian tentang
kemampuan praktikan dalam
mengkomunikasikan hasil praktikumnya juga
tidak ada.
Berdasarkan tinjauan tersebut,
diperlukan suatu alternatif instrumen penilaian
praktikum yang berbasis aktivitas dan dapat
meningkatkan kembali keterampilan proses
mahasiswa. Alternatif penilaian praktikum yang
ditawarkan adalah instrumen penilaian
praktikum yang berbasis aktivitas dan tetap
berlatar kooperatif. Karena perangkat instrumen
penilaian yang digunakan di Universitas
Muhammadiyah Makassar khususnya pada
5
![Page 6: JURNAL 1A NURLINA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082421/55cf9c9f550346d033aa7613/html5/thumbnails/6.jpg)
Jurnal Pendidikan Fisika “Planet” Vol.1 Ed. 1 2011
Program Studi Pendidikan Fisika tidak cukup
memadai untuk melaksanakan alternatif
instrumen penilaian tersebut, maka perlu
dikembangkan suatu perangkat penilaian yang
sesuai dan menunjang pelaksanaan praktikum
Fisika Dasar I. Perangkat instrumen penilaian
yang dikembangkan yaitu instrumen penilaian
kegiatan pra-lab, instrumen penilaian kegiatan
praktikum, instrumen penilaian laporan
praktikum dan instrumen penilaian presentasi
hasil praktikum Fisika Dasar I.
Analisis mahasiswa
Mahasiswa belum pernah melakukan
praktikum dengan mengikuti sebuah format
instrumen penilaian dari dosen dan asisten. Jadi
penilaian praktikum yang berbasis aktivitas
(Activity-Based Assessment) tergolong baru bagi
mahasiswa, khususnya mahasiswa Program
Studi Pendidikan Fisika Kelas A Angkatan 2008
yang sedang memprogramkan mata kuliah
Praktikum Fisika Dasar I.
Analisis tugas
Keterampilan-keterampilan utama yang
harus dimiliki mahasiswa dalam melakukan
percobaan gerak, gaya gesek, gerak harmonik
sederhana, dan pembiasan adalah: menggambar,
mengukur, menghitung, merakit alat.
Analisis materi
Analisis materi dilakukan dengan
mengidentifikasi, merinci, dan menyusun secara
sistematis bagian-bagian utama praktikum untuk
setiap topik percobaan Fisika Dasar I.
Berdasarkan penuntun praktikum Fisika Dasar I
yang digunakan di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Makassar tahun akademik
2008/2009.
Perumusan tujuan pembelajaran
Tujuan dari pembelajaran (praktikum)
dilakukan untuk mengkonversikan analisis tugas
dan analisis materi menjadi tujuan-tujuan
pembelajaran khusus yang dinyatakan dalam
tingkah laku. Penyusunan tujuan pembelajaran
(praktikum) didasarkan pada tujuan percobaan
sebagaimana yang tercantum dalam penuntun
praktikum Fisika Dasar I.
Tujuan proses adalah mahasiswa dapat:
1) memilih alat; 2) merangkai alat; 3)
mengoperasikan alat ukur; 4) memilih metode
pengambilan data yang tepat; 5) melakukan
pengamatan terhadap variabel yang diteliti; 6)
melakukan pengukuran dan perekaman data; 7)
membuat tabel; 8) aktif dalam pengambilan
data; 9) merapikan alat dan bahan; 10) membuat
laporan sementara.
Dari hasil tujuan praktikum, selanjutnya
disusun tes kognitif (respon) tes kinerja
praktikum, tes kinerja laporan, dan tes kinerja
presentasi berdasarkan topik gerak, gaya gesek,
gerak harmonik sederhana, dan pembiasan.
Deskripsi Hasil Tahap Perancangan (Design)
Pemilihan media
Media yang diperlukan dalam
pelaksanaan praktikum berbasis aktivitas
(Activity-Based Assessment) di kelas A Program
Studi Pendidikan Fisika untuk masing-masing
topik adalah:
1. Gerak: mistar/penggaris, stop watch,
penanda posisi.
2. Gaya gesek: balok kayu, pengait, benang,
neraca pegas, katrol meja, landasan.
3. Gerak harmonik sederhana: stop watch,
beban 50 g, seutas benang, mistar.
4. Pembiasan: busur derajat, jarum pentul,
kertas HVS, papan landasan.
6
![Page 7: JURNAL 1A NURLINA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082421/55cf9c9f550346d033aa7613/html5/thumbnails/7.jpg)
Jurnal Pendidikan Fisika “Planet” Vol.1 Ed. 1 2011
Media pendukung yang digunakan
untuk seluruh rangkaian praktikum mulai dari
responsi, proses praktikum, pembuatan laporan,
dan presentasi adalah adalah pulpen, pensil,
laptop, dan LCD.
Pemilihan format
Format instrumen tes kognitif yang
digunakan disesuaikan dengan penuntun
praktikum Fisika Dasar I tahun akademik
2008/2009. Pada instrumen tersebut tercantum
indikator dan butir soal. Butir soal mengacu
pada hasil analisis materi, hasil analisis tugas,
dan spesifikasi indikator yang telah dirumuskan
pada tahap pendefinisian. Strategi untuk seluruh
rangkaian praktikum yang akan digunakan, yaitu
mahasiswa aktif mengikuti responsi, melakukan
percobaan, membuat laporan, dan melakukan
presentasi hasil percobaan. Sebelum melakukan
seluruh rangkaian tersebut, terlebih dahulu
asisten diberikan pedoman penilaian.
Sumber instrumen penilaian yang akan
dikembangkan terdiri dari instrumen penilaian
kegiatan pra-lab, instrumen penilaian kegiatan
praktikum, instrumen penilaian laporan
praktikum dan instrumen penilaian presentasi
hasil praktikum Fisika Dasar I.
Perancangan awal perangkat instrumen
penilaian
Pada langkah ini dihasilkan 4 (empat)
tes kognitif untuk materi gerak, gaya gesek,
gerak harmonik sederhana, dan pembiasan.
Sedangkan tes kinerja, dihasilkan masing-
masing 1 (satu) yaitu tes kinerja praktikum, tes
kinerja laporan, dan tes kinerja presentasi yang
memuat materi-materi untuk empat kali
percobaan. Tes kognitif berbentuk uraian dan
hanya mengukur kemampuan kognitif
mahasiswa, sedangkan tes kinerja mengukur
keterampilan atau psikomotorik mahasiswa.
Deskripsi Hasil Tahap Pengembangan
(Develop)
Hasil validasi ahli
Salah satu kriteria utama untuk
menentukan dipakai atau tidaknya suatu
perangkat penilaian adalah hasil validasi oleh
ahli. Perangkat-perangkat activity-Based
Assessment adalah instrumen penilaian kegiatan
pra-lab, instrumen penilaian kegiatan praktikum,
instrumen penilaian laporan praktikum dan
instrumen penilaian presentasi hasil praktikum
Fisika Dasar I. Materi atau topik yang dinilai
terdiri atas empat topik yaitu gerak, gaya gesek,
gerak harmonik sederhana, dan pembiasan.
Instrumen penilaian kegiatan pra-lab
Aspek-aspek yang diperhatikan dalam
memvalidasi instrumen penilaian kegiatan pra-
lab atau tes kognitif untuk 4 (empat topik)
adalah: materi soal, konstruksi, bahasa, dan
waktu. Berdasarkan hasil analisis lampiran 13
menunjukkan bahwa (1) keseluruhan perangkat
penilaian tes kognitif dinilai baik, (2) perangkat
penilaian tes kognitif tersebut tergolong reliabel
karena semua nilai reliabel untuk masing-
masing tes kognitif adalah diatas 75%, sesuai
dengan syarat reliabilitas (Borich dalam
Khaeruddin, 2003:66). Validator juga
menyimpulkan bahwa perangkat instrumen
penilaian kegiatan pra-lab dapat digunakan
dengan revisi kecil.
Instrumen penilaian kegiatan praktikum,
laporan, dan presentasi hasil praktikum
Aspek-aspek yang diperhatikan dalam
memvalidasi instrumen penilaian kegiatan
7
![Page 8: JURNAL 1A NURLINA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082421/55cf9c9f550346d033aa7613/html5/thumbnails/8.jpg)
Jurnal Pendidikan Fisika “Planet” Vol.1 Ed. 1 2011
praktikum, laporan, dan presentasi hasil
praktikum adalah format instrumen, isi
instrumen penilaian, bahasa, dan waktu. Hasil
analisis secara lengkap dapat dilihat pada
Lampiran 14, 15 dan 16. Berikut adalah
rekapitulasi analisis ketiga instrumen penilaian
tersebut.
Instrumen
PenilaianNilai Kategori
Praktikum 88.89 Reliabel
Laporan 88.89 Reliabel
Presentasi 88.89 Reliabel
Dari hasil analisis di atas, menunjukkan
bahwa (1) keseluruhan perangkat instrumen
penilaian dinilai baik, (2) perangkat instrumen
penilaian tersebut tergolong reliabel karena
semua nilai reliabel untuk masing-masing
kegiatan adalah diatas 75% (sesuai dengan
syarat reliabilitas). Khusus untuk instrumen
penilaian kegiatan praktikum validator
menyimpulkan bahwa perangkat tersebut dapat
digunakan tanpa revisi. Sedangkan instrumen
penilaian laporan dan presentasi disimpulkan,
dapat digunakan dengan revisi kecil
Simulasi
Peneliti melakukan simulasi pada hari
Jumat tanggal 6 maret 2009 di Laboratorium
Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar.
Maksud dari simulasi adalah untuk mengetahui
keterlaksanaan perangkat instrumen penilaian
yang telah disusun dalam bentuk draf II. Selain
itu, diharapkan dengan adanya simulasi dapat
mengurangi kesulitan-kesulitan para asisten
dalam menggunakan perangkat instrumen
penilaian pada saat pelaksanaan uji coba.
Simulasi ini dilakukan oleh peneliti dan 8
(delapan) asisten dengan memegang pedoman
penilaian responsi dan praktikum. Mahasiswa
terdiri atas 10 orang (2 kelompok) yang
bertindak sebagai praktikan.
Analisis data yang diperoleh
berdasarkan hasil simulasi (lampiran 31 dan 32)
menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang
diberikan oleh asisten terhadap praktikan adalah
relatif sama (lampiran 31 dan 32). Oleh karena
itu, perangkat penilaian dilanjutkan ke tahap
ujicoba lapangan.
Analisis hasil uji coba
Uji coba I dilaksanakan oleh peneliti
dan 8 orang asisten laboratorium yang
berlangsung mulai dari tanggal 10 maret 2009
sampai dengan tanggal 21 maret 2009. Terdapat
2 (dua) topik percobaan yang diuji cobakan
pertama yaitu gerak dan gaya gesek.
Adapun perincian pelaksanaan uji coba
berdasarkan pertemuan waktu
(hari/tanggal/tahun) untuk instrumen penilaian
kegiatan pra-lab, instrumen penilaian kegiatan
praktikum, instrumen penilaian laporan
praktikum dan instrumen penilaian presentasi
hasil praktikum Fisika Dasar I.
Mahasiswa yang diamati terdiri atas 44
orang yang dibagi ke dalam 9 (sembilan)
kelompok. Berdasarkan hasil uji coba I
dilakukan revisi untuk menyempurnakan Draft
II sebelum digunakan untuk uji coba kedua.
Uji coba II dilaksanakan oleh peneliti
dan 8 orang asisten laboratorium yang
berlangsung mulai dari tanggal 30 maret 2009
sampai dengan tanggal 9 april 2009. Terdapat 2
8
![Page 9: JURNAL 1A NURLINA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082421/55cf9c9f550346d033aa7613/html5/thumbnails/9.jpg)
Jurnal Pendidikan Fisika “Planet” Vol.1 Ed. 1 2011
(dua) topik percobaan yang diuji cobakan kedua
yaitu gerak harmonik sederhana dan pembiasan.
Adapun perincian pelaksanaan uji coba
berdasarkan pertemuan waktu
(hari/tanggal/tahun) untuk instrumen penilaian
kegiatan pra-lab, instrumen penilaian kegiatan
praktikum, instrumen penilaian laporan
praktikum dan instrumen penilaian presentasi
hasil praktikum Fisika Dasar I
Perangkat instrumen penilaian berupa
instrumen penilaian kegiatan pra-lab, instrumen
penilaian kegiatan praktikum, instrumen
penilaian laporan praktikum dan instrumen
penilaian presentasi hasil praktikum diuji
cobakan untuk mengetahui peningkatan
keterampilan proses mahasiswa.
Ada enam jenis data yang dikumpulkan
dalam pelaksanaan uji coba, yaitu: data hasil tes
kognitif, data hasil tes praktikum, data hasil tes
laporan, dan data hasil tes presentasi, data hasil
respon asisten, dan data hasil respon mahasiswa
(praktikan).
Deskripsi Hasil Penyebaran (Disseminate)
Draft III yang dihasilkan dapat
dikategorikan sebagai perangkat penilaian yang
baik dan siap untuk disosialisasikan secara
terbatas dalam wilayah Universitas
Muhammadiyah Makassar, sebab telah melalui
tahap validasi ahli, tahap revisi berdasarkan
saran dan komentar validator, tahap uji coba,
serta tahap revisi berdasarkan hasil analisis data
dan pengamatan yang dilakukan pada saat uji
coba dengan mempertimbangkan saran dan
pendapat para asisten yang terlibat dalam
penelitian ini.
Sosialisasi seluruh perangkat
dilaksanakan pada hari minggu tanggal 12 April
2009. Pelaksanaan sosialisasi diikuti oleh
seluruh asisten laboratorium yang bertugas di
Program Studi Pendidikan Fisika. Setelah itu,
peneliti bersama-sama para asisten melakukan
sharing untuk mengevaluasi instrumen yang
telah digunakan. Hasilnya, diperoleh beberapa
saran dari para asisten tersebut antara lain pada
instrumen penilaian pra lab (tes kognitif)
hendaknya diberikan waktu yang lama agar
praktikan bisa menjawab dengan benar,
persiapan praktikum harus benar-benar matang
dalam laboratorium, karena instrumen penilaian
laporan telah siap maka sebaiknya seluruh
asisten memeriksa dan mengembalikan laporan
praktikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Secara umum hasil sharing, masukan
berupa usulan format penilaian agar dibuat lebih
efisien. Artinya, harus didesain suatu instrumen
penilaian yang dapat digunakan untuk setiap
pertemuan selama satu semester. Hal ini
mengingat instrumen yang digunakan selama
penelitian hanya bisa dipakai untuk satu kali
pertemuan khususnya instrumen penilaian pra
lab.
Hasil diseminasi, berupa saran-saran di
atas selanjutnya digunakan untuk
menyempurnakan draf III menjadi draf final
sebagai pengembangan akhir perangkat.
Pembahasan Hasil Penelitian
Melalui proses berulang hingga ujicoba
II, pada akhirnya berhasil dikembangkan
instrumen assessment untuk perkuliahan
Praktikum Fisika Dasar I yang dianggap mampu
mengungkap seluruh komponen dalam kegiatan
praktikum. Praktikum sebagai aktivitas
9
![Page 10: JURNAL 1A NURLINA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082421/55cf9c9f550346d033aa7613/html5/thumbnails/10.jpg)
Jurnal Pendidikan Fisika “Planet” Vol.1 Ed. 1 2011
eksperimen sains, tentu saja harus
mengembangkan seluruh tahap scientific
method. Oleh karena itu, seluruh aktivitas
mahasiswa pada proses perkuliahan praktikum
harus dihargai. Sehingga setidaknya ada empat
instrumen penilaian yang harus dikembangkan
untuk menilai keseluruhan aktivitas praktikum,
yaitu: 1) Penilaian Kegiatan Pra-lab, 2)
Penilaian Kegiatan Praktikum, 3) Penilaian
Laporan Praktikum, 4) Penilaian Kegiatan
Presentasi. Melalui serangkaian aktivitas
bersiklus, penelitian ini telah berhasil
mengembangkan keempat instrumen penilaian
tersebut.
Penilaian kegiatan pra-lab
Kegiatan Pra-lab secara praktis berisi
aktivitas pre test. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengukur kemampuan awal mahasiswa sebelum
praktikum dilakukan.
Disamping itu, kegiatan ini juga
digunakan untuk melihat sejauh mana kesiapan
mahasiswa untuk melakukan praktikum. Dengan
demikian, sejumlah indikator harus diungkapkan
pada kegiatan ini. Oleh karena itu, instrumen
penilaian kegiatan pra-lab paling tidak harus
mampu mengungkapkan kemampuan
mahasiswa dalam hal:
1. Pengetahuannya atas konsep atau teori yang
berkaitan dengan percobaan,
2. Pengetahuannya atas tujuan percobaan yang
akan dilakukan,
3. Pemahamannya atas variabel-variabel yang
berperan dalam percobaan, baik variabel
bebas, terikat, maupun kontrolnya (jika
ada),
4. Pengetahuannya atas prosedur percobaan
secara garis besar,
5. Pengetahuannya dalam menggunakan
berbagai persamaan matematis.
2. Penilaian kegiatan praktikum
Kegiatan Praktikum merupakan
kegiatan inti dalam mata kuliah Praktikum
Fisika Dasar I. Sejumlah indikator harus
ditunjukan oleh mahasiswa selama proses
praktikum. Instrumen Penilaian Kegiatan
Praktikum paling tidak harus mengungkapkan
kemampuan mahasiswa dalam hal:
1. Kemampuan memilih alat,
2. Merangkai alat,
3. Mengoperasikan alat ukur,
4. Ketepatan pemilihan metode pengambilan
data,
5. Pengamatan terhadap variabel yang diteliti,
6. Ketelitian dalam pengukuran dan
perekaman data,
7. Kemampuan membuat tabulasi data
percobaan,
8. Keaktifan praktikan dalam pengambilan
data,
9. Kerapian alat dan bahan, dan
10. Penulisan laporan sementara
Penilaian laporan praktikum
1. Laporan praktikum merupakan salah satu
media untuk mengkomunikasikan hasil
aktivitas sains (dalam hal ini praktikum)
kepada pihak lain. Dengan demikian
laporan harus menggambarkan informasi
yang benar sesuai dengan hasil percobaan.
2. Instrumen penilaian laporan praktikum
paling tidak dapat mengungkap
kemampuan mahasiswa dalam hal:
membuat latar belakang, merumuskan
masalah, tujuan percobaan, kajian pustaka,
merumuskan hipotesis, alat dan bahan,
10
![Page 11: JURNAL 1A NURLINA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082421/55cf9c9f550346d033aa7613/html5/thumbnails/11.jpg)
Jurnal Pendidikan Fisika “Planet” Vol.1 Ed. 1 2011
prosedur kerja/rancangan eksperimen,
identifikasi variabel, definisi operasional
variabel, teknik analisis data, membuat
tabel hasil eksperimen, membuat grafik,
analisis data, pembahasan, membuat
simpulan, saran, dan daftar pustaka.
Penilaian presentasi hasil praktikum
1. Presentasi praktikum juga merupakan
media untuk mengkomunikasikan hasil
aktivitas sains (dalam hal ini praktikum)
kepada pihak lain. Dengan demikian dalam
presentasi harus menggambarkan informasi
yang benar sesuai dengan hasil percobaan.
2. Instrumen penilaian presentasi praktikum
paling tidak dapat mengungkap
kemampuan mahasiswa dalam hal
penguasaan materi, jenis media yang
digunakan, kemampuan menggunakan
media, kemampuan komunikasi, kejelasan
materi presentasi, kemampuan menjawab
masalah yang muncul, dan kerjasama tim.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Prosedur pengembangan perangkat
Activity-Based Assessment dalam kuliah
Praktikum Fisika Dasar I terdiri atas define
(pendefinisian), design (perancangan),
develop (pengembangan), dan disseminate
(sosialisasi terbatas).
2. Bentuk perangkat Activity-Based
Assessment adalah instrumen penilaian
kegiatan pra lab, instrumen penilaian
kegiatan praktikum, instrumen penilaian
laporan, dan instrumen penilaian
presentase. Perangkat penilaian tersebut
telah melalui tahap (1) validasi ahli, (2)
revisi berdasarkan penilaian, saran, dan
komentar validator, (3) uji coba lapangan,
dan (4) revisi berdasarkan analisis data
hasil uji coba, serta saran hasil sharing
dengan asisten laboratorium. Selanjutnya,
perangkat penilaian dinyatakan layak untuk
digunakan dalam sosialisasi terbatas.
3. Berdasarkan hasil analisis, perangkat
instrumen penilaian (Activity-Based
Assessment) pada mata kuliah praktikum
Fisika Dasar I untuk topik gerak, gaya
gesek, gerak harmonik sederhana, dan
pembiasan dapat meningkatkan
keterampilan proses eksperimen
mahasiswa.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
disarankan:
1. Kepada para dosen pengampuh mata kuliah
praktikum dan para asisten laboratorium
dapat menggunakan perangkat Activity-
Based Assessment yang telah dihasilkan
pada penelitian ini.
2. Kepada institusi jurusan seyogyanya dapat
mengupayakan pengadaan perangkat
Activity-Based Assessment sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dengan buku
panduan praktikum.
3. Mengingat pada penelitian ini, baru
menghasilkan perangkat Activity-Based
Assessment pada mata kuliah praktikum
Fisika Dasar I, maka kepada para peneliti
dibidang pendidikan diharapkan dapat
melakukan penelitian pengembangan
instrumen pada mata kuliah praktikum
Fisika Dasar II.
11
![Page 12: JURNAL 1A NURLINA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082421/55cf9c9f550346d033aa7613/html5/thumbnails/12.jpg)
Jurnal Pendidikan Fisika “Planet” Vol.1 Ed. 1 2011
DAFTAR PUSATA
Akib, Irwan. 2006. Standar Mutu Pengelolaan Akademik Universitas Muhammadiyah Makassar
tahun 2006-2007. Makassar. Unismuh Makassar.
Arends, R.I. 2001. Learning To Teach. New York: McGrawHill.
Arikunto, S. 1991. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ardinansyah. 2007. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA Fisika
Konsep Arus Listrik Kelas III Semester 5 di MTs Negeri Tenggarong. Online.
(http//saungwali.wordpress.com/2007/05/23/fisika-konsep-arus-listrik/). Diakses 23 Juli 2007.
Daniel, M., David R. 2008. Efective Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Darmayanti, S.D. 2008. Anggaran Pendidikan 20 Persen Diusahakan Dalam APBN 2009. Online.
(http://www.sinarharapan.co.id/berita/0808/14/sh05.html). Diakses 14 Agustus 2008.
Depniknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian: Mata Pelajaran Kimia.
Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikti.
Dora, L. 2004. Penerapan Model Evaluasi Authentic Assessment pada Kegiatan Praktikum Fisika
Siswa SLTP Negeri 3 Makassar. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Jurusan Fisika FMIPA
UNM.
Erniwati. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Konstruktivisme
Setting Kooperatif. Tesis tidak diterbitkan. Makassar: Jurusan Matemetika Pascasarjana UNM
Gunawan, A.W. 2003. Genius Learning Strategi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
12