jurnal esa

37
STUDIPRO\JlNS!URANIUMKA.LlMANTAN: Kajian Mineralisasi Uranium pada batuan metamorf dan granit OJPegununganSchwaner. SOEPRAPTOTJOKROKARDONO PusatPengembanganBahanGaliandanGeologiNuklir-BATAN ABSTRAK STUDIPROVINSIURANIUMKAUMANTAN;KAJIANMINERAUSASIURANIUMPADABATUANMETAMOIRF DANGRANITDI PEGUNUNGANSCHWANER. KegiataneksplorasiuraniumoIehCEA- BATANtelahmenemukan indikasimineralisasiuraniumberupaanomaliradiometridan geokimiauraniumpadabatuanmetamorfikCangranit ci PegununganSchwanerKalimantanIncikasi.mineralisasiuraniumpadabatuanmetamorfikKalant elahcievaluasican dikembangkantahap ekspiorasinyake pemborandan terowonganeksplorasiDalam.rangkapeningkatanjumlah sumberdayauraniumperlu cilakukanpengembanganekspiorasike daerahdi luar Kalandan untukitu diperlu~:an informasidaerah-daerahyangpotensialKajian.ini dimaksudkanuntukmengetahuimekanismekejadianmineralisasi uraniumdi Kalimantanserta untukmendeliniasidaerahberpotensimengandungmineraluraniumcitinjaudari aSl=lek geoIogitermasukgejalaanomaliradioaktivitas,kadaruranium,tektonik,dan ubahanbatuan.Batuanrnetamorfyalng berpotensirnengandunguranitm adalahbatuanmetamorfyang dipengaruhioleh intrusi granit Sukadanayalng rnempunyaikandunganU,Th, Cu, In, Nb, Mn,dan W cukuptinggi.Sebaranbatuantersebutterdapatci daerahyang dibatasioIehintrusigranitG. Ransaci TumbangManjuldan Kotabarudi HuluS. PinohMineralisasi.uraniumberbentuk urat-uratdanberasosiasidengangranit. ABSTRACT. STUDYON KALIMANTANURANIUMPROVINCE:THEASSESSMENTON URANIUMMINERAUZATIONIDF METAMORPHICANDGRANITICROCKSAT SCHWANERMOUNTAINSUranium.explorationactivitiescbneby CE:A-BATAN had dscovereduraniumoccurrencesas the radiometricand uraniumcontentanomaliesat metafnOiPhicand graniterocksof SchwanerMountains,KalimantanApart. of theoccurrenceson metamorphicrocksat Kalanbasinhas beenevaluatedand be developedonto follow-upstep of prospectingby constructionof somedrillingholesand an explorationadt In orderto increasethe nationaluraniumresources,it is necessarilyto extenttheexplorationactivit)'to outsideor nearbyof Kalanbasin. Thegoalof this assessmentisto understandthe uraniumaccumulationmechanism at Pinohmetamorphicrocksof KalanKalimantanandto delineateareasthaturaniummay exist The assessmentVias basedon the aspectof geology,anomalyof radioactivityand uraniumcontents,tectonicsand alterationsPinch. metamorphicrockswhich is influencedby Sukadanagraniteintrusionare the highpotentialrocksfor the uranilrn accumulation,becausethe intrusioncontainsa relativelyhigh of U, Th,Cu, ln, Nb, Mn,and W. The potentialrc:lCk distributionsare in betweenG. Ransagraniteintrusionat the eastand Kotabarugraniteintrusionsat the west. l,- he mineralizationsarecategorizedas veintypedepositsof graniticassociation.

Upload: putraray

Post on 01-Feb-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurnal eshttps://www.scribd.com/upload-document?archive_doc=244063846&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3A%22download_promo%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7Da

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Esa

STUDIPRO\JlNS!URANIUMKA.LlMANTAN:Kajian Mineralisasi Uranium pada batuan metamorf dan granit

OJPegununganSchwaner.

SOEPRAPTOTJOKROKARDONOPusatPengembanganBahanGaliandanGeologiNuklir-BATAN

ABSTRAK

STUDIPROVINSIURANIUMKAUMANTAN;KAJIANMINERAUSASIURANIUMPADABATUANMETAMOIRF DANGRANITDI PEGUNUNGANSCHWANER. KegiataneksplorasiuraniumoIehCEA-BATANtelahmenemukan indikasimineralisasiuraniumberupaanomaliradiometridan geokimiauraniumpadabatuanmetamorfikCangranit ci PegununganSchwanerKalimantanIncikasi.mineralisasiuraniumpadabatuanmetamorfikKalantelahcievaluasican dikembangkantahap ekspiorasinyake pemborandan terowonganeksplorasiDalam.rangkapeningkatanjumlah sumberdayauraniumperlu cilakukanpengembanganekspiorasike daerahdi luar Kalandan untukitu diperlu~:an informasidaerah-daerahyangpotensialKajian.ini dimaksudkanuntukmengetahuimekanismekejadianmineralisasi uraniumdi Kalimantanserta untukmendeliniasidaerahberpotensimengandungmineraluraniumcitinjaudari aSl=lek geoIogitermasukgejalaanomaliradioaktivitas,kadaruranium,tektonik,dan ubahanbatuan.Batuanrnetamorfyalng berpotensirnengandunguranitm adalahbatuanmetamorfyang dipengaruhioleh intrusi granit Sukadanayalng rnempunyaikandunganU,Th, Cu, In, Nb, Mn,dan W cukuptinggi.Sebaranbatuantersebutterdapatci daerahyang dibatasioIehintrusigranitG. Ransaci TumbangManjuldan Kotabarudi HuluS. PinohMineralisasi.uraniumberbentuk urat-uratdanberasosiasidengangranit.

ABSTRACT.

STUDYON KALIMANTANURANIUMPROVINCE:THEASSESSMENTON URANIUMMINERAUZATIONIDF METAMORPHICANDGRANITICROCKSAT SCHWANERMOUNTAINSUranium.explorationactivitiescbneby CE:A-BATAN had dscovereduraniumoccurrencesas the radiometricand uraniumcontentanomaliesat metafnOiPhicand graniterocksof SchwanerMountains,KalimantanApart. of theoccurrenceson metamorphicrocksat Kalanbasinhas beenevaluatedand be developedonto follow-upstep of prospectingby constructionof somedrillingholesand an explorationadt In orderto increasethe nationaluraniumresources,it is necessarilyto extenttheexplorationactivit)'to outsideor nearbyof Kalanbasin. Thegoalof this assessmentisto understandthe uraniumaccumulationmechanism at Pinohmetamorphicrocksof KalanKalimantanandto delineateareasthaturaniummay exist The assessmentVias basedon the aspectof geology,anomalyof radioactivityand uraniumcontents,tectonicsand alterationsPinch. metamorphicrockswhich is influencedby Sukadanagraniteintrusionare the highpotentialrocksfor the uranilrn accumulation,becausethe intrusioncontainsa relativelyhigh of U, Th,Cu, ln, Nb, Mn,and W. The potentialrc:lCk distributionsare in betweenG. Ransagraniteintrusionat the eastand Kotabarugraniteintrusionsat the west. l,-he mineralizationsarecategorizedas veintypedepositsof graniticassociation.

Page 2: Jurnal Esa

PENDAHULUAN

Kegiatan prospeksi uranium CEA-BATAN di

Kalimantandidasarkan pada keijasama pertambangan

antara Pemerintah Itldonesia dengan CEA, Perancis

yang ditanda tangani pada tanggal 3 April 1969

mencakup daerah seluas 175.000 km2[1jdan telah

menemukanindikasi mineralisasiuranium pada batuan

metamorf dan granit di Peg. Schwaner. Indikasi

mineralisasiuranium tersebut berupa singkapan dan

bongkah mineralisasi serta beberapa anOOlali

radioaktivitasbatuanmaupungeokimiakadar uranium.

Berdasarkan evaluasi hasil prospeksi uranium

CEA-BATAfIjdar: r.asil prospeksiyang d!akukanoleh

P2BGGN-BA TAN, mineralisasi uranium pada baUJan

metamori lebih potensial dbandingkan <iengan indkasi

mineralisasi pada batuan granit Pada batuan metan1Orf

indikasi akumulasi uranium dtemukan dalam bentuk urat-

urat mineral uranium berasosiasi dengan sulfida,

sedangkan indikasi dalam granit hanya benJ!)a anOlnaii

radioaktivitas dan atau geokimia kadar uranium. Sebagian

daTi indkasi mineralisasi d batuan metarnorf

Kalan telah dikembangkan tahapan prospeksinya dengan

metode pemboran can terowongan eksp!Ofasi sehingga

ditemukan cebakan uranium ci bukit Eko Remaja, sedang

indikasi minerai!sasi pad2 batuan gl'anitbe!um

Page 3: Jurnal Esa

66 PROSIDING-IS8N 979 -8769 -II -2

Page 4: Jurnal Esa

SE~IUR IPTEItNUKUR DAN PENGELOLAANSUMlER DAYA TAMIANG JAKARTA.

PUSATPENGEHBANGANBAHANGALIANDANGEOLOGINUKLIR-BATAN 02 HEI200

Page 5: Jurnal Esa

dikembangkanlebih lanjut. Dalamrangkapeningkatan

jumlah sumberdaya uranium periu dilakukan

pengembanganeksplorasi uranium di luar Kalan.

Masalah yang dihadapi adalah menentukanarah

pengembangandaeraheksplorasiyang akandilakukan

sehinggakegiatantersebutmenjadlebihefektif.Dalam

rdngka mendukungpengembangankegiatantersebut

diatas periu dilakukan stud provinsi uranium d

t(alimantanStudi. ProvinsiUraniumadalahstud yang

dilakukanuntukmencaridan mendeiiniasidaerahyang

mempunyai potensi kandungan urarlium tinggi

berdasarkankesamaankondisigeologidengandaerah

Kalan yang telah diketahuimengandungmineralisasi

uranium.

Sasaran kajian ada!ah untuk mengetahui

mekanisme kejadan mineralisasi uranium dan

mendapatkan lokasi daerah yang berpotensi

mengandungcebakanuranium.

HASILKAJIAN

a.Geologi Regional Kalimantan

Geologi Peg. Schwaner, Kalimantandimulai dari

batuan iTletarllorfdan granit terdaunkanyang merupakan

konstituenAlas Kerak Benua 121Batuan.metamorf (PZM)

terdiri dari sedimen Paleozoik berfasies marin neritik sampai

subkontinental, berbutir halus dari pasir halus sampai

lempung dengan interkalasi material volkanik yang telah

mengalamiprosesmetamorfosaregionalpada tekanan2.000

bar dan suhu 5400C [1).

Sedimen Cekungan Busur Muka[2) terdiri dari

batuilJmpur,serpih, batulanau dan batupasir gampingan

sedang Cekungan Turbid~ Alas Kerak Samudra, dan

Sedimen Penutup[2)terdiri dari serpentinit, gabro, dan

peridoti~ batusabak, serpih, batulanau, dan batupasir

litos, dan batusabak, serpih, fili~ batulanau malih dan

batupasir malih terbentuk bersamaan dengan kegiatan

magma granitik-tonalitikdi Busur Benua [2)pada Kapur

awal. Kegiatan magmatik tersebut yang merupakan

kelompok tonalit Sepauk, menghasilkan injeksi granit

Laur yang bertipe monsogranit-granodiorit,Hubungan

kedua batuan itu (monsogranit dan metamorfik)

gradasional dan menunjukkan adanya gejala liniasi

maupun foliasi lemah, sedangkan d bagian pinggir

batuan liniasi dan foliasi Ilampak lebih kuat terutama

yang berasosiasi dengan migmatit dan metamorfik

derajat tinggi, Magma tonalit Sepauk bersifat kalk

alkali dan kejadiannyadiidentifikasisebagai"igneous

procces", Intrusi granitSukad1na(Ku1)121te~aci

pada Kapur akhir, 91-80jure tahun , terdiri dari

granitmonzonit, syenogranit dan alkali granit

Batuan kristalin di Peg, Schwanerditutupi secara

tidak selaras oleh Forrnasi Kampari yang terdiri dari

arenit kuarsa, arenit litos, dan konglomerat yang

diendapkanpada .AJbien-CenOO1anianakhir, merupakan

endapan Cekungarl Tanah Muka 121,Forrnasi Tebidah

yang merupakansubdi'iisidan Grup Melawi terdin dari

batulumpur hijau dan merah, sedikit batulanau dengan

perselingan batupasir berlapis dan batulumpur dengan

ketebalan sekitar 1000 meter diendapkan pada Eosin

awal -Miosen awal dalam lingkunganlitoral, deltaik,dan

lagonal,sedang BatupasirSekayan diendapkan selaras

diatas Forrnasi T ebidah, terdiri dari batupasir kelabu

kehijauan krikilan dan sisipan batulumpur dengan

ketebalan sekitar 500 meter, Batupasir ini diendapkan

pada Oligosen-Miosen dengan lingkungan fiu'iiatil.

Hubunganmasing-masingsatuan seperti terlampir pada

Gambar 1,2, dan 3,

b. BatuanMetamorfikPinoh

YangdimaksudoonganbatuanmetamoriikPinoh

(PzM) adalah batuan metamorfdi Kalimantanyang

berumurPermo-karbonyang tersusundari sekis mika,

sekiskuarsamika,filit, filit kuarsa,sabak,hornfels,sekis

homblenOO-P1agioklasdan sekis hornblendekuarsa.

Secaralokal pada sabak,tilit dan sekis mengandung

porfirOOlasandalusitdan garnetserta agregatsilimanit[3]

dansedikitbatuangunungapi malihdanamfibolit.

Page 6: Jurnal Esa

Batuan metamorfikternebutternooar cukup luas,

tenetak d sebelah selatan S. Melawi (Kapuas) dati

daerah T ayam, Nangataman kGarah timur sampai

oongan daerah Tumbang Hiran (Hulu Kahayan),

KalimantanTengah. Pada batuan ternebut dtemukan

batugamping mengandung fosil Fusulinidae yang

menunjukkanKarbon akhir (Zeylmansvan Emichoven

1939) (41Oi. Kalimantanbarat laut, batuan ini dintrusi

oleh granit biotit Perm-Triasakhir ( 201-320 jt tahun),

sedang di Peg. Schwannerbatuan metamorf tersebut

diintrusioleh tonalitJgranitoid Kapur awal -Kapur akhir

dan batuan vofkanik Kap'Jr.A.,<hirTernier-Awal.

141Pada. batuan metamorf ini ditemukan sulfida

sekunder yaitu pirit, sedikitkalkopirit,bomitdan pimotit

(3]. Mineral tersebut terdapat sebagai butiran atau

terkonsentrasipada kekar, segar serta bidang-

bidang geser.

OJ daerah Cekungan Kalan, batuan metamolf

dapat dibedakanmenjadi 3 grup yaitu terdiri dari sekis

serisit dan sekis mika biotit; kuarsit dan metasilt tipe

Jeronang, dan metapelit tufaan, metapelit dan meta

argilit

a. Sekisserisit dan sekis mika biotit merupakanbatuan

bersistositas lemah, kadang-kadang mengandung

andalusitdan staurolit.Serisitdtemukan sebagailapisan

tipis teronenta.'3isedangkan biotit dapat dibede.kan

menjadi 2 generasi yaitu biotit yang teralterasi (pudar

dan kloritisasi)dan biotityang tidak teralterasi.

b. Kuarsitdan metasilt tersebar luas d Laur Ella Illir

dt:Ingankandungankuarsa 60%, biotit 30 % dan

sisanya andalusit Secara fisik ter1ihatseper+jbatuan

tonalitik mengandungkordierit dan turmalin dan

diinjeksi oIeh urat-urat kuarsa-feldspatikdan granit.

Pada beberapa tempat ditemukan indkasi mineralisasi

uranium yang berasosiasidengansulfida.

c. Batuan metapelit,metapetit Maan dan meta argilit

terdapat d daerah Ka!an Terentang dengan tingkat

metamorfismeyang lebih rendah dibandngkan dengan

batuan yang duraikan terdahulu. ~~aterialvolkanik ti~>e

dasitik,riodasitikdan andesitiksebagaikomponenutarrla

metapelitdan kadang-kadangmempertihatkanstruktlur

fluidal. Batuan meta argilit yang menutupi meta pelit

mempunyaistrukturmasif dan kayaakanorganik.

Batuan migmatit ditemukan di beberapa tempat

berupa batuan berwam~ csrah ("leucosome"),gelap

"melanosome",dan berwamaintermeder ("mesosome"),

yang telah mengalamirekristalisasisepertigranitoid d(ln

berfoliasi. Batuan ini sulit untuk dkenali lebih jauh

karena kontaknyagradasionaldan/atau tektonik (sesar

atau breksi),di beberapatempatbatuanini dipotongoIeh

urat kuarsa,apli~ granitoidcerah,dan batuangelap.

CEA-BATAN1977[1Jmengintelpretasikanmigmatit

sebagai indka.si adanya proses "tonalitisasi" batuan

metamorf.Namunbeberapaindikator lain sepert fasil3S

don tingkat meta.'T1orfisme("metamorphic grade"),

menunjukkanbahwa migrnatit tersebut bisa jadi han),a

merupakanbagian dari batuan tonalit yang terfoliasidc!n

ter-rekristalisasioIeh proses metamorfismedan intrulsi

granitikyang meny.usulke.l1udian.

Berdasarkan kenampakan lapangan

posisi/dstribusi singkapan, struktur serta komposisi

mineralnya, batuan metamorf Pinch ini merupakan

bentuk "roof pendanf diatas rnassa batolit granitoid

Kapur d.~ri Schwaner batolit yang terdiri dari granit

Sukadanadan tonalit Sepauk 13I,(Keyserdan Rustarldi

1989) (4j, Intrusi granit Sukadana pada lingkungan

batuan metamorfdtemukan d daerah KotabaruHulu S.

Pinoh, BukitMonar Hulu Sayan dan G. Ransa Tumbal1Q

Manjul, KalimantanTengah.

c. GranitSukadana

GranitSukadanaadalah granit Kapur akhir ( Hajle

dkk 1977;PietersPE dan SanyotoP 1989}{3]atau sekiltar

91- 80juta tahun (Pietersdan Supriatna1990)12Jtersetlar

mernanjangdail daerah Ketapang,Nangatarnan,t..Janga

Pinch sarr.pai Tumbang ~4anjul,berbentuk sebagai

batolit. Batolit granit Sukadana sebagian besar terdiri

Page 7: Jurnal Esa

I ~~~~~ _IPTEKNUKURDANPENGELOLAANSUMlERDATATAMBANG JAKARTA,~~E"8AHGAN BAHANGALIANDANGEOLOGINUKLIR-BATAN 02 "EI200

Page 8: Jurnal Esa

dari granitberwana coklat pucat sampaipink dan sedi~jt

batuan berkomposisigranodiorit,tonalit, dioritkuarsa

Komposisimineral terdiri dati dominan kuarsa 10-

30 % Oligoklas-andesin10-60 % dan K feldspar 20-80

%. Mineral mafik terdri dati hornblende dan biotit,

Mineral ribekit ditemukan pada beberapa contoh granit

(granit alkali) yang mengandung aJbiUoIigoklas,

Hornblende dan ribekit umumnya teralterasi menjadi

klorit, spene, opak dan epidot. Mineral penyertanya

terdiri dati spene, opak, apatit, epidot,alanit,zirkon dan

turmalin. Komposisikimia granit adalah SiO246,78 % -

76,86 % dan Na20 2,2% -3,2% ( kaya soda), dominan

terdiri dati jenis "metalumenous",Menurut Keyser dan

Rustandi 1989(3]granit Sukadanatermasuk granit tipe

I yang berasaldari sumbermagma dalam,sedang

Maniar dan Piccoli 1989 (3)berdasarkan indikasi yang

ada, granitoid tersebut diintarpretasikan sebagai granit

anorogenik yang berkaitan dengan pengangkatan

epirogenik,Soeprapto 1992 IS)menyatakanbahwa

granit Tukul (nama lain dati granit Sukadana)

berfungsi sebagaipembawadan sumber uranium,

Nilai latar radioaktiVitas dan geokimia granit

Sukadanaadalah sekitar 90-450 cis SPP2NFdan 3,5- 8

ppmU [1],Indkasi mineralisasiuraniumyang ditemukan

sebanyak 15 lokasi berupa anomali radioaktivitasdan

anomali geokimiakadar uranium. Pada beberapalokasi

anomali radioaktivitas tidak dikuti dengan anomali

geokimia kadar uranium, hal itu menunjukkanbahwa

anomali dimaksud berkaitan dengan unsur thorium. S!

ngkapan granit Sukadana di Kerabai, Serangga,

Semelangaan, Seberuang,dan Sukadanamengandung

kuarsa asap yang mengindikasikankandunganelemen

radioaktifrelatiftinggi.

Kontak batuan tonalit dan metamorfik adalah

kontak intrusi dan kadang-kadangkontak tektonik. Pada

tubuh granittidak dtemukan mineralisasiyang signifikan.

Namun kadar elemen Th, U, In, Cu, Nb, Mn, dan W

yang relatif tinggi pada konsentratdulang menunjukkan

bahwa granitSukadanaadalah sebagai granit pernbawa

elemen radoaktifatau "hotgranite"(3].

d. DistribusiMineralisasiUranium

Indikasi mineralisasiuranium di Kalimantan

ditemukanpada batuanmetamorfdan beberapapada

granit. Indikasimineralisasidalam batuan metamorf

berupaurat-uratsulfidamengandunguranium,anomali

radioaktivitasdangeokimiakadaruraniumyangtersebar

terutarnadi daerahHulu S. Pinoh,S. Kerabai,Hulu

Sayan,HuluSeruyan,Darab,EllaIIlirdan Kalan( Ano.

12,13,14,15,20,22,23,24dan 26)[1]

Nilailatarradiometridankadaruraniumbaikdalam

batuan metamorfataupun batuan beku di daerah

tennineralisasirelatifrendah,yaitusekitar40 -160 rJs

SPP2NF,kecualipadabatuangranitkalk alkali!alkali

(potasiumgranit)! riolit alkali yang mempunyainilai

radiometritinggisekitar120-500 rJs.Radometribatuan

umumnyadinyatakandalamcountper detik (cis)diukur

denganalatSchintilationCounter( SPP2NF)dan Geiger

Counter(AVP).Dalamtulisanini cis yang dimaksud

adalahrls SPP2NF,kecualiada keteranganlain. Nilai

latar radioaktivitasdan kadar uraniumdi Cekungan

KalandansekitamyaterterapadaTabel1.

1.DaerahS. Cina(Ano 21)

Anomaliditemukanpada granitalkali pegmatitik

(sangatkasar)terpotongoIehkekaryangberarahN-S-E-

W,dengannilai radioaktivitassekitar600 sid 750rls .

AnomaligeokimiaataupungejalamineralisasiU tidak

ditemukandi S. Cina,hal itu dinterpretasikanbahwa

anomaliberasaldarimineralpembawathorium.

2.KerabaiHuludanKerabaiTengah(Ano 11)

Anornalidi KerabaiHulu pada sedimenpasir

sebesar 1200 rls., sedang pada Kerabai Tengah

anomaliditemukanpadabatuanbekugranitalkaliyang

mengandungkuarsaasapdenganradioaktivitassekitar

240-450rls dannilaimaksimum6000cis di rekahan.

3.HuluSayan( Monar)(Ano 20)

Page 9: Jurnal Esa

PROSIDING-ISBN 979 -8769 -II -2

69

Page 10: Jurnal Esa

I ~~:"iNAR IP1EK HUKUR DAN FENGEI.O!.AANSUMlER DAYA TA:4BA.- JAKARTA,l~TP~~~~GAN SAHANGALIANDANGEOlOGINUKLIR.BATAN ~ 02"EI200~

Page 11: Jurnal Esa

AnomaliHuluSayan,d S. Monardekatbatuan

granitdi BukitTukungberupaanorrlalirad!OOletridan

singkapanmineralisasipadabatuansekisdenganurat

kuarsa-fel~tik dengannilai750sid 1500cis, dan

bongkah500sid 12.000cis

4. Darab (Ana 12 dan Ana 22)

Anomali radiometridi Oarab Hulu Seruyan,

ditemukanpadabreksisesaryangberarahN130°-1600

dalambatuanmetalanauyangdiintrusioleh uratgranit,

pegmatit,dan aplit,dengannilai 5000sid 8.000cis .

Mineralradoaktifuraninitberasosiasidenganpirhoti~

pirit, tumlalindan apatit. S. Mekar temlasukdalam

kawasan Oarab be~arak sekitar 5 km dtemukan

sejumlahtitik dengannilai anomaliradiometri1.000sid

3.500cis. Pemboraneksplorasiyangtelahdlakukandi

daerahUntupOarabmenu!1jukkanadanyamineralisasi

uraniumdi bawahpemlukaandenganketebalanzona

sekitar80 an sampai26 meter. Mineralisasiuranium

berukuran milimetrik sampai desimetrik dengan

radiometrisekitar 1820cis sampaidengan5900 cis

(logger 1000-C)[6]Mineral. uraniumberupauraninit,

braneritberasosiasidengansulfidapirit, kalkopirit,borni~

kovelit dan dtemukanberdekatandengan urat-urat

granitik.5. S. Seruyan(Ana 13)

Sejumlahanomalibongkahcitemukandengannilai

radiometrisebesar1.000sid 10.000cis. Padapenelitian

Batand S. Mentawamineralisasisingkapandtemukan

pada breksi sesar dalam batuanmetalanaudengan

radiometri15.000cis.

Tabel 1. Nilai Latar Radioaktivitas dan Kadar Uranium dalam batuan di Cekungan Kalan dan Sekitamya, Kalimantan Barat i1]

3~ Monzonit- 90 -160 cis O,6-1,Oppmmonzonitik(Janit

J 4. I 40 -100 dsI 5. 35-60ds17. I Andesitiktuf 150-100ds I tidak~ data

I 9. I SekisSelisit I 60 -100 as I 0,3 -1,1 ppm

6. Ella //Iir (Ano 24)

Anomali dan mineralisasiU di Ella lIir citemukan

kurang lebih pada 30 lokasi di dua tempat yaitu ci :5.

IsmaeJ dan S. Macan dengan nilai radioaktivit~s

rnaksimum 15.000ris SPP2NF dan 5.000 ris AVP. Di

sekitar mineralisasiditemukanurat-uratgranit.

7.S. TonanglNangaKepayang(Ano 23)

Anomaligeokimia4,4 -5,2 ppm U ditemukanpal:!

a batuan tonalit (granitoid) yang tel1etak diantara

CekunganKalandan Ella lIir.

8. DaerahCekunganS. Kalan( Ano 15)

Litologi Cekungan S. Kalan terdiri dari batuan

metamorf asal volkanosecimenterberupa metalanclu,

metapeli~ dan kuarsit Indikasi kedapatan cebakan

uranium di Kalan berupa anomali radioaktivitasdan

geokimia serta urat-urat mineralisasi 5ulfida yang

tersebarpada 15 sektor antara lain: sektor Eko Remaja,

Lernbah Hitam , Rabau, Kalan Ketungau, Lemajung,

Rirang,Jeronang,Tanah Merah,dan OendangArai [7).

Nilai latar kadar uranium mobil d&lam stream

sedimen ci Kalar. sekitar 1-5 ppm U dengan anomali

sebesar B-10ppm, sedangkananomalisoil antara 8-./.5

ppm U .(Mudiar Masdja dan Sapardi Sastrawihardjo

1985)181Oi. Kalancitemukanmineralisasiuraniumdalam

bentuk singkapandan bongkah. Mineralisasidtemul(an

pada batuan metapelit dan metalanau yang berumur

Paleozoik 141berupa vein terkontrol tektonik den!~an

ketebalan 0,5 -1,5 meter, terdiri dari uraninit , branerit,

dan davidit berasosiasidengan sulfida besi, tembaga,

nikel, dan molibden. Radiometribervariasl sekitar :300-

Page 12: Jurnal Esa

70PkOSIDING-ISBN979-8769-11 ..2

Page 13: Jurnal Esa

SEMINAR IPTEK NUKUR DAN PENGELOLAANSUMlER DAYA TAMu. JAKARTA.

PUSATPENGEHBANGANBAHANGALIANDANGEOLOGINUKLIR-BATAN 02 HEI200

Page 14: Jurnal Esa

sid 1.000 cis dengan nilai latar sekitar 100-120 cis.

Beberapa titik nilai radioaktivitasnyameningkatsampai

10.000 sid 15.000 cis 8PP2NF, bahkan d tempat

tertentu sampai 5.000 cis AVP ( setara dengan kadar 5

0/00U) (~J.

Pola mineralisasiumumnyamengikutipola tektonik

yang berkembangdi daerah bersangkutan.Poia tektonik

regional rnaupun lokal yang berkembang d daerah

sekitar Kalantelah dpelajari oIeh A 8arwiyana8.1989 [9)

dan Karyono 1988(10]Hasil. penelitian menunjukkan

bahwa mineralisasiuranium terkaitdengan pola tektonik

N 100-110 dan kelurusan Kalan N50. Studi tektonik

mikro di daerah terowongan Rernaja menunjukkan

mineralisasiuraniumterbentukpada rekahankronologi3

dan 4 denganyang bersist~ konik bersumbuhorisontal

berarah NE-SWdengan bukaan apikal100 0 (Soeprapto

Tjokrokardono,dkk 1995)(IIJ

Analisis mineral uraninit dengan metode U-Pb

menunjukkanbahwa mineralisasiKalan berumursekitar

150juta tahun atau pada Jura atas (12]Hasil. penelitian

tersebutmenlJnjukkanbahwa umur mineralisasilebih tua

dati grani~ sehingga dapat disimpulkan bahwa

mi~eralisasiuraniumtelah aciasebelum intrusi granit di

Peg. Schwaner.Hal tersebutmendukungkonsep CEA-

BATAN 1977 (I) yang menyatakan bahwa uranium

terdapat pada batuan lanauan dan lernpungan yang

mengandungmaterialkarbon (ampelit),terrnobilisasidan

kemudiandendapkan dalam perangkaptektonik berupa

breksi dan bidang-bidangsekistositas.

Mobilisasi uranium disebabkan oIeh proses

pneumatolitik dan hidroterrnal yang mengikuti intrusi

granit Sukadana pada Kapur akhir (91-80 juta tahun).

Studi inklusi fluida yang dlakukan pada bijih uranium

dati Eko Remajamenunjukkansuhu larutan mineralisasi

sekitar 325-400oC, sedang stud mikroskopik bijih

memperoleh bukti bahwa mineral uraninit sebagian

~emper1ihalk3n gejala "rolling" (1OJyang mendukung

kon~ adl3nyaperbedaanumur antara uraninitdengan

larutan mineralisasiyang juga

mengandunguraniumdan logamlainnya.

Cadangan uranium di Cekungan Kalan belum

dihitung secara tuntas. Potensi yang sudah temitung

sekitar 10,434ton U30Sdalamberbagaikategori(13].

9. S. lban (Ano 24)

Anomali radiometridan geokimiaditemukanpads

breksi dalam batuan kuarsityang mengandungmaterial

organikdan pirit d S.lban, Ca. kiri S. Pinoh dengannilai

sebesar250rls SPP2.

10. S. Ke/awai Tengah-Bukit Sangau ( Ana 26)

OJBukit Sangauditernukananomali geokimia4,1

sid 5,9 ppm U, pads kontak antara

metapeiitJeronang dengangranitmonzonit.

Tabel 2. Lokasi Anomali Radiometri din Geokimia sena Mineralisasi Uranium di Kalan din

S~i~rnya.111. .N No Nama Mi0 Ana lokasi Oaerah n

Anomali U

1SElna-~lam~a

S.Kalan- granitoid I

S.lban

LV Biikii- loem + metalan

1 S8n.Q8U auCatalan: .-- radioaktivitasRa. = anomali

geok.=anomaligeokimiakada"U.

-= lidS<ada.anomai/minerali~i

+ = dternllkananomal~mineralisasi

.= sudahdilindS<lanjuli.dengapemboraneksplorooi

..= sudahdilindci<lanjutidenganpemboran

evaluooiclanpembuatanteromnganeksplorasi

Page 15: Jurnal Esa

PROSIDING-ISBN 979 -8769 -II -2 71

Page 16: Jurnal Esa

I

Page 17: Jurnal Esa

PEfABAHASAN

1. Interaksi Intrusi Granit Sukadana terhadap Batuan

Metamorfik Pinoh BatuanmetamorfikPinoh

merupakan"roofpendanr

pada massabatolit tonaJitS~uk, granitLaur dan granit

Sukadana. Batuan metamorf tersebut tersebar dari

daerah Nangatamandi bagian barat dan Hulu Kahayan

di bagian timur. OJ daerah sekitar Kotabaru sampai

Nangatamandan TumbangManjulsampaiHulu Kahayan

gejala intrusi granit Sukadanatidak nampak,sedangkan

di bagiantengahyaitu sekitar KOtabaru,HuluSayan, dan

G. Ransadtemukan intrusibatuan granitSukadana(3].

Intrusi grar1t tersebut telah menghasilkanurat-urat

granit belWamacerah, kuarsa-feldspatik,dan apit pada

batuan metamorfserta gejaJaalterasi hidrotennal.Yang

dimaksudOOnganalterasi hdrotermal adalah peni>ahan

sifat fisik/kirrda dari mineral/batuan lama ke sitat

fisik/kimiabaru yang asOOabkanoIeh tekanan dan atau

panas pada proses pembentukanmineralisasi. Gejala

alterasi dmaksud antara lain: silisifikasi, kloritisasi,

serisitisasi. turrnaJinisasi,kaolinisasi, dan epidotisasi

yang cjl~ngan umumnya dtemukan d sekitar zona-zona

tektook (11.GejaJa turrnalinisasitersebar sangat luas,

belbutir halus sebagai mineral butiran

("disseminated')atau mineral turrnalin dengan butiran

lebih kasar sebagai urat-urat tl!rrnalin pada batuan

metamorf. Hal itu mengindkasikan balTNa proses

pneumatolitikdan hidrotermaJberkembang luas pada

batuan metamori Pinoh d daerah antara KOtabaru

sampai G. Ransa akibat adanya tubuh granitik (granit

Sukadana)di bawahbatuan metamorf.

2. Hubungan Intrusi Granit Sukadana dengan MineralisasiUranium

Mineralisasiuraniumdtemukan d daerah Kotabaru

di HuluS. Pinoh sampai Mentawadi Hulu S.Seruyan. OJ

daernhtersebl.1banyak citErnukangranit Sukadanadan

intrusi-intrusikecil gianit-uiat kuarsa , apiit , greisen clan

kuarsa-feldspatik ser1a gejala ubahan silisifikasi,

seritisasi,tunnalinisasi,kloritisasidan greisenisasiyang

mengindikasikanprosespneumatolitikdan hidrotermal.

Proses peumatolitik dan hidrotermal tefsetlut

mengiku~piOseSintrusi granit Sukadanayang menDa~va

larutan mineralisasikayafluor dan boron. Hutchison1983

(14;menyatakan bahwa mineralisasi sulfida ~un turmalin

dalam cebakan hidrotermal mempunyai jangkauan

sebaran yang lebih jauh dari pada seban3n bijitY logarrl

teikait seperti hasil pengamatan endapc3n tungsten d

Cina. Atas dasar kenyataan t~'jt, mineralisasi turmalin

dan sulfida dapat dgunakan sebagaiindkator

adanyaproses mineralisasilogan yal'lg

belumtersingkaptermasukuranilrn.

Berdasar1<andata t~ut dapat cis~kan bahwa

intrusigranit Sukadanamemegangperan pentil'lg dalam

proses pembentukanmineralisasiuranilJ1l ~ja batuan

metamorf d Kalimantan. Hal tefSEi)ut ju!~a didukung

oIeh fakta bahwa sebaran batuan metan<>rf yang

tidak ditemukangranit Sukadanayaitu ujung baret dan

ujung timur sebaran metamorf tidak mengandul1Q

mineralisasiuranium.

KedapatanmineralisasiAu primer,Sb, Cu, Fb, dan Hg

pada batuanmetamorfdi bagianhutuS. Kahayanclan S.

Seruyan,mineralisasiFe dan Zn di Nangakelawaidcln di Ella

illir, dan unsur logam dalam konsentratciiarlg yang

te!'sebarluas d S. tv1enOOwaidan S. Sv"!lanang,S.

Sekedas, Keriyau dan S. Kerabai [151,tidak dapat

membuktikanketer1<aitandenganintrusi granitSukadana.

3. Sintesis Pembentukan Mineralisasi Uranium Kalimantan

Proses minoralisasi dawali dengan proSl~

sedimentasihasi! kegiatanvolkanik Semitaupada Penn-

Trias, berupa material berukuran pelitik, siltik dc!n

kuaffiitik yang mengandung material karbon ka~fa

uianium. Selanjutnyabatuan sedimenmengatamiproSl3S

rnetamoriosadengantekanan2000 bar dan suhu 540oC,

diikuti dengan intrusi granit Sukadana da!am bentuk

batotit dan intrusi-intrusikedl pada segar dan kekar di

Page 18: Jurnal Esa

72

Page 19: Jurnal Esa

SEMINARImK NUKURDANPENGELOLAANSUMBERDAYATAMBANG JAKARTA,

PUSATPENGEHBANGANBAHANGAllANDANGEOlOGINUKLIRBATAN. 02 HEI200

Page 20: Jurnal Esa

lokasi yang jauh dari batuaninduknya.Intrusi granit

Sukadana tersebut membawa larutan mineralisasi

bersuhu325-400°Cyaitu kombinasigas dan larutan

hidrotermalkayafluor danboronsertalogamTh, U, In,

Cu, Nb, Mn dan W[31Larutan.hidrotermaltersebut

kemudianmemobilisasiuranium(uraninit)yang sudah

ads dalambatuansedimen/metamorfyanglebihtua

dan mengendapkannyasebagai urat-urat

mineralisasi uraniumdansulfida.

Mineraluraniumterperangkapdalamporositas

sekunderbatuan antara lain sesar, kekar dan atau

bidangskistositas,sebagaiurat-uratdenganketebalan

bervariasi.Gejala ubahanyang te~ad dici,ikanoIeh

perubahan feldspar, kloritisasi, muskovitisasi ,

turmalinisasidan silisifikasi. Ubahan ini umumnya

ditemukanberdekatandenganzona mineralisasidan

gre;sen, sehingga di interpretasikanbahwa proses

greisenisasiikut berpartisipasidalam pembentukan

mineralisasidanubahanbatuan.

4. Sebaran Batuan Metamorfik yang BerpotensiMengandungUranium

Batuan metamorfikPinoh tersebar dari daerah

Nangatamanyang melebar kearah tenggara sampai d

Hulu Kahayan di Kalimantan Tengah pada beberapa

tempat diintrusi oleh granit Sukadana. Intrusi granit

Sukadana tersebut yang dapat didentifikasi dari peta

geologi Pieters PE dan Supriatna 1990 I2Jsekala

1:1.000.000. tersingkap d d G. Ransa (Tumbang

Manjul), Hulu S. Sayan dan Kotabaru,sedangkan urat-

urat granit tipisberukurantebal0,1 -1,0 meter dan gejala

alterasi dan mineralisasisulfida yang tersebar di hampir

seluruh daerah antara Kotabaru sampai daerah

Mentawa.

Berdasarkan atas kesamaan kondisi geologi

dan proses kejadian mineralisasiuranium di

Cekungan Kalan telah ditentukan 4 kriteria daerah

yang danggap berpotensimengandungcebakan

uranium yaitu sebagai berikut:

.Oaerah metamorfikyang

mengandungmineralisasi uranium

.Oaerah metamorfik yang tidak/belum dtemukan

mineralisasitetapimengandunganomaliradiometridan

atauanomaligeokimiaU

.Oaerah metamorfikyangmempunyaikaraktergeologil

ubahanyangsarnadengandaerahyangmengandung

mineralisasiuranium,anomaliradiometridanatau

geokimiakadarU.

.Oaerah metamorfikyang

berasosiasi/dintrusioleh granitSukadana.

Berdasarkankriteriatersebutdiatas,dapat

dideliniasi daerah yang berpotensi mengandung

mineralisasiuraniumd KalimantanBaratdan Tengah

yaitu daerah sebaranbatuan metamorfPinch yang

dibatasioleh intrusigranitG. Ransadujung timur dan

intrusigamitd KotaBaru( HuluS. Pinch) padabagian

baratlaut(Gambar4).

KESIMPULAN

Darihasilpembahasandapatcisimpulkansebagai

berikut:

1. BatuanmetamorfikPinchadalah"roofpendant"pada

massabatolitgranitoidSukadanabersamadengan

granitoidSepaukdanLaur.

2. GranitSukadanamerupakanmobilisatoruraniumyang

terdapatdalambatuanmetamorfdan sekaligusjuga

berfungsisebagaipembawaserta sumberuranium

bagi akumulasiuraniumdi PegununganSchwaner,

Kalimantan

3. BatuanmetamorfikPinch yang berpotensisebagai

batuan induk mineralisasiuraniumadalah batuan

metamorfyangdipengaruhiI kontakdenganbatuan

granitSukadana.

4. Mineralisasiuraniumci daerahKalandan sekitamya

adalahtipe urathidrotermaldan

berasosiasidengan granit.

Page 21: Jurnal Esa

PRnSIDING-ISBN 979 -8769 -II -273

Page 22: Jurnal Esa

UCAPANTERIMAKASIH LaporanhasilPenelitianProyekPTEPBGN-BATANUcapanterima kasin kami sampaikankepada 8p. 1992/1993(Laporaninternal)(1993).

DR. IR. A. SarwiyanaKepala PusatP2BGGNyang telah 7. SOEPRAPTO,TAMBUNANRT,MANTOWlDOD<),

memberikandorongan dan izin pemakaian data untuk PendeteksianKemungkinanAdanya Mineralisa:si

dipresentasikandalam makalahini. Ucapanyang sarna Uraniumd S. Cina KalimantanBarat, dengan

juga kami sampaikan kepada semua rekan di Bidang IndikatorGejalaAlterasiHidrotermalLaporan.Hasiil

Eksplorasidan Geologi serta Bidang PGN dan TPBGN PenelitianProyekPTEPBGNBATAN-1991/1992(

yang telah membantupembuatanmakalahini. Laporaninternal)(1992). .

DAFTARPUSTA.'<A. 8. MUDIARMASDJAdan SAPARDIS., Geochemi~31

Exporationfor UraniumDepositsin the KalanAre:c!,

1 BATAN-CEA, Prospect to Develop Uranium Kalimantan.Proced. in Technical Committee

Depositsin KalimantanVolumeI danII, Introduction Meetingon UraniumDepositsin Asia and The

General Reconnaissance,September (1977).( Pacific:Geologyand ExplorationHeld. in Jakar1a

Laporanke~asama). 16-19Dec,1985,IAEA(1988).

2. PIETERPE. and SUPRIATNA S, Peta GeoIogi 9. A SARWlYANAS, De Formationet Moolite Duu

DaerahKalimantanBara~Tengah,dan limur, Megaprisme Tectonique de Pinoh-Sayan

Pusat Penelitiandan PengembanganGeologi KalimantanIndonesie,Thesepresentea Docteurde

~tani>en bekerjasamadengan BMR Australia L'UniversiteLouisPasteurde StrasbourgMention:

(1990). Geologie(1991).

3. PIETERPE. and SANYOTO.P,GeologicalData 10. KARYONO HS, Typology des structures

RecordNangatarnanand Pontianak1: 250.000 mineraliseesdu Bassinde la Kalan,Kalimantande

Quadrangles, West Kalimantan. Geological la Quest,Indonesia,AspectTectoniqueet controle

Researchand DevelopmentCentre,Indone.siain structuraldes mineralisationsd'uranium.These

CooperationwithTheBureauof MineralResources, doc. Univ. Luis Pasteurde Strasbourg,France

Australia(1989). . (1988).

4. WlLU~S PR, JOHNSTONCR., ALMONDRA 11. SOEPRAPTO, T. TAMPUBOLON, RET~~

and SIMAMORAWH., Late Cretaceousto Early WlTJAHYATI,WlDIYANTA,RT. TAMBUNA.~,Tertiarystructuralelementsof West Kalimantan, PenentuanBidang Mineralisasi179 level 46iO

Tectonophysics,148.p.279-297,(1988). TerowonganRemajaKalan.

SOEPRAPTO., Prospecton thePotentialof Tukul 12. Laporan Hasil Penelitian 1995/1996.PPBG~J-

GraniteKetapang,Kalimantanas a UraniumSource BATAN(1997).

Rocks,Proceedof. the IndonesianAssociationof 13. DJOKO SOETARNO,ZAINUDIN H, MUDJ:>

GeologistXXIAnnualScientificMeeting,Yogyakarta SUMEDI,MANTOWlDODOdan SUBAGYOE!).

, (1992) Karakter Kimia dail GeokronologiMineralisasi

6. MANTO WiDODO, SRIYOOO, T.H.Uraniumd TerowonganRemajadan TanahMerah,

TAf.1PUBOLON,daan SAJIYO, Pemboran Kalan Kalimantan,Laporan Hasil Penelitian

EksplorasiSektor Untup Darab, Kalimantan. 1991/1992,PPBGN-BATAN(1992).

Page 23: Jurnal Esa

5.

Page 24: Jurnal Esa

14. ANO NIM, StatusPotensiBahanGalian NultJirper 25

September 2001. Sub Bidang EvaJuasiP2BGGN-

BATAN (Iaporan Internal)(200.).

15. CHARLES S. HUTCHISON,Economic D~sit arid

Their Tectonik Setting, The Macmillan Press

Ltd. Londonand Basingtoke(1983).

16. ANONIM,Peta SebarilnMineralLogamIndonesia,

dikompilasioleh Direktorat'SumberdayaMineral

(1990)

Page 25: Jurnal Esa

Gambar 1. Peia Geologi pegunungan Sctw.-Ier di Kalimantan Barat dan Tengah (Dimodifikasi Darl Pietel'Dan Supriatna S. 1990)

Page 26: Jurnal Esa

GarrtJar2Penat~ng GOOogiA-B

Page 27: Jurnal Esa

GaTM 3. KocelasiSalla1 Da!an peta GeoIog"Kaman~ Baa! d.-I TeI¥Ja'1 (~~ PielelsPE 00n S~atna S 1990121)

Page 28: Jurnal Esa

Gambar 4 PetaSkematikDaerahBerpotensiMengandungMineralisasiUraluumDr pegununganSchwanerKalimantan

Page 29: Jurnal Esa

Diskusi

1. Abdul Qohhar (BAPETEN):

a. Apakah kegiatan eksplorasi (pemboran dan

terowongan)masihdilakukan.

b. Jika masih apakahperizinann~ahanya dimintakanke

Dinas Pertambangan setempat ataukah juga sudah

dimintakan ke Bapeten (karena sesuai UU No 10 /97

setiap pemanfaatan tenaga nuklir term3sUh

pengembanganwaji~ dimintakanizin ke Bapeten).

Soeprapto:

a. Kegiatanpemboranmasih dilakukanmeskipun sarlgat

sedikit (,:!: 600 m/tahun) sedangkan kegiatan di

terowongan sudah dhentikan kecuali kegiatan yang

berhubungandenganperawatanterowongan.

b. Perizinan eksplorasi diberikan oleh Departemen

Energi Dan SumberdayaMineral saja, belum dimintakan

ke Bapeten karena kegiatan penambangan belum

dilakukan, tetapi Batan tidak menutup kemungkinan

menerimainspeksiBapetenke Kalan.

2. Widto(P2BGGNBAT.AN):

Ciri antarake 2 tipemineralisasiU dalammetamorfdan

hasilrekristaJisasiakibatintrusigrClnit

Soeprapto:

Ciri mineralisafiU dalam batllan metamorfadalah

mengikutistruktursekistositidan berasosiasidengan

rnineral-mineralmetamorfbersuhutinggi sedangkan

mineralisasiyang akibatintrusi granitadalahsebagai

urat yang ber,lsosiasidengansulfida Fe, Cu, Zn dl

dalambontukkristaluraninityangideal.

3. Akhmac MuktafHaiferi (BAPETEN):

Pada batuan metamorf apa intiusi oranit menem~)us

per.l1ukaan.

Sooprapto:

Batuan granit yang menerr\busbatuan metamorf adalah

granit -monzogralut yang berulnur Kapur Atas yang

disebut dengan granit Sukadanl3.sL-dangkanbatuan

metamorfnyaacJalahmetamorfregiona!Abukuma.