jurnal manajemen perawatan pembangkit

Upload: taqdir-energy

Post on 13-Oct-2015

159 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perawatan pembangkit

TRANSCRIPT

MANAJEMEN PERWATAN PEMBANGKITOleh: Muh. Taqdir NurABSTRAKPemeliharaan merupakan kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas maupun peralatan pembangkit dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian maupun penggantian yang diperlukan agar diperoleh suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai apa yang telah direncanakan. Pemeliharaan terbagi atas dua jenis yaitu preventive maintenance dan breakdown maintenance. Overhoul atau turun mesin atau disebut juga perawatan total atau perawatan besar adalah menyangkut : perencanaan waktu, jadwal pekerjaan dari penggantian atau pembaruan atau juga rekondisi dari tiap-tiap bagian dari mesin. Laporan pemeliharaan terbagi atas dua bagian yaitu tanggal pelaksanaan serta jenis-jenis pelaksanaan.

Kata kunci :Preventive Maintenance, Breakdown Maintenance, Dan Laporan Pemeliharaan

A. PENDAHULUANPembangkitan tenaga listrik sebagian besar dilakukan dengan cara memutar generator sinkron sehingga didapat tenaga listrik dengan tegangan bolak-balik tiga fasa. Energi mekanik yang diperlukan untuk memutar generator sinkron didapat dari mesin penggerak generator atau disebut penggerak mula (prime mover). Mesin penggerak generator yang banyak digunakan pada umumnya adalah : mesin diesel, turbin uap, turbin air dan turbin gas. Dalam perkembangan mesin pembangkit listrik, pembuat (pembangkit) berusaha membuat mesin pembangkit dengan daya sebesar mungkin tetapi dimensinya sekecil mungkin sehingga dicapai ongkos pembuatan yang serendah mungkin, agar dapat bersaing dalam pasar.

B. LANDASAN TEORIMaintenance dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas maupun peralatan pembangkit dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian maupun penggantian yang diperlukan agar diperoleh suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai apa yang telah direncanakan. Jadi, dengan adanya kegiatan maintenance ini, maka fasilitas maupun peralatan pembangkit dapat digunakan untuk produksi sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama fasilitas atau peralatan tersebut dipergunakan untuk proses produksi atau sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai sehingga dapatlah diharapkan proses produksi berjalan lancar dan terjamin karena kemungkinan-kemungkinan kemacetan yang disebabkan tidak berjalannya fasilitas atau perlatan produksi telah dihilangkan atau dikurangi. Tujuan utama fungsi pemeliharaan adalah sebagai berikut:1) Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi.2) Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu.3) Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan menjaga modal yang diinvestaikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi tersebut.4) Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhannya.5) Menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja.6) Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan. Yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang rendah

C. PEMBAHASAN1. Jenis-jenis pemeliharaanKegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada suatu pembangkit dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu preventive maintenance dan breakdown maintenance.a. Preventive maintenancePengertian preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. Preventive maintenance ini sangat penting karena kegunaannya yang sngat efektif di dalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk pada golongan critical unit, dimana sebuah fasilitas atau peralatan produksi akan termasuk pada golongan ini apabila:1) Kerusakan fasilitas atau peralatan tersebut akan membahayakan kesehatan atau keselamatan para pekerja.2) Kerusakan fasilitas ini akan mepengaruhi kulitas produk yang dihasilkan.3) Kerusakan fasilitas ini akan menyebabkan kemacetan suatu proses produksi.4) Modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut atau harga fasilitas tersebut cukup besar atau mahalDalam praktiknya, preventive maintenance yang dilakukan oleh suatu perusahan pembangkit dapat dibedakan atas: 1) Routine MaintenanceRoutine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari. Sebagai contoh dari kegiatan ini adalah pembersihan fasilitas maupun peralatan, pelumasan, serta pemeriksaan bahan bakarnya dan mungkin termasuk pemanasan (warming-up) mesin-mesin selama beberapa menit sebelum dipakai beroperasi sepanjang hari.2) Periodic Maintenance Periodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap satu minggu sekali, lalu meningkat setiap bulan sekali, dan akhirnya setiap setahun sekali. Periodic maintenance dapat pula dilakukan dengan memakai lamanya jam kerja mesin atau fasilitas produksi tersebut sebagai jadual kegiatan,b. Breakdown maintenanceBreakdown atau corrective maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas maupun peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik dan benar. Kegiatan breakdown maintenance yang dilakukan sering disebut dengan kegiatan perbaikan atau reparasi.2. Prosedur pemeliharaan terencanaTujuan utama suatu jadwal pemeliharaan, catatan riwayat mesin, dan prinsip program pemeliharaan pencegahan pada umumnya diketahui dan dimengerti oleh kebanyakan manajer yang berpandangan luas, dan tidak diragukan lagi dipraktekkkan dalam cara yang sederhana. Berikut ini adalah cara menangani perencaan dan pelaksanaan sistem pembangkit serta bagaimana bekerjanya sistem pengendalian pemeliharaan tersebut.Langkah pertama ialah menentukan apa yang akan dipelihara. Hal ini meliputi pembuatan daftar sarana, penyusunan bahan-bahan dan mengenai pembiayaan, karena ini merupakan asset fisik yang ada yang memerlukan pemeliharaan dan merupakan satu-satunya alasan yang bisa dipertanggungjawabkan dalam meminta pengeluaran biaya.Langkah kedua menentukan bagaimana asset atau sarana ini dipelihara. Suatu jadwal pemeliharaan harus dibuat bagi setiap mesin atau peralatan yang telah ditentukan akan mendapat pemeliharaan pencegahan terencana.Sesudah mempersiapkan jadwal pemeliharaan, selanjutnya harus menyusun spesifikasi pekerjaan yang dihimpun dari jadwal pemeliharaan dan merupakan suatu cara komunikasi dari insinyur ke pekerja pemeliharaan. Sfesifikasi ini dipersiapkan terpisah untuk masing-masing kegiatan dan frekwensi pemeriksaan.3. Kegiatan pemeliharaanKegiatan atau tugas pemeliharaan dapat digolongkan salah satu dari keempat tugas pokok berikut: a. Kegiatan Inspeksi (Inspection) Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara berkala (routine schedule check) bangunan dan peralatan pembangkit sesuai dengan rencana serta kegiatan pengecekan atau pemeriksaan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan dan membuat laporan-laporan dari hasil pengecekan atau pemeriksaan tersebut. b. Kegiatan Teknik (Engineering) Kegiatan teknik meliputi kegiatan percobaan (pengetesan) terhadap peralatan yang baru dibeli dan kegiatan-kegiatan pengembangan peralatan atau komponen peralatan yang perlu diganti, serta melakukan penelitian-penelitian terhadap kemungkinan pengembangan tersebut. c. Kegiatan Produksi (Production) Kegiatan produksi merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan peralatan. Secara fisik, melaksanakan pekerjaan yang disarankan atau diusulkan dalam kegiatan inspeksi dan teknik,melaksanakan kegiatan service dan lubrikasi. Kegiatan produksi ini dimaksudkan agar kegiatan pengolahan pembangkit dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana. Untuk itu diperlukan usaha-usaha perbaikan segera jika terdapat kerusakan pada peralatan. d. Kegiatan Administrasi (Administration) Kegiatan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan-pencatatan mengenai biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan, komponen (spare parts) yang dibutuhkan, progress report tentang apa yang telah dikerjakan, waktu dilaksanakannnya inspeksi dan perbaikan, lamanya perbaikan tersebut, serta informasi komponen suku cadang yang tersedia dibagian pemeliharaan. Jadi, dalam kegiatan ini termasuk penyusunan planning dan schedulling, yaitu rencana kapan suatu mesin harus diperiksa, di-service, dan direparasi.4. Pekerjaan pemeliharaana. Pemeliharaan rutinPemeliharaan rutin adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari seperti: pembersihan peralatan, pelumasan, dan pemeriksaan bahan bakar sebelum mesin dioperasikan.Peranan utama dari perawatan rutin termasuk 1) Perawatan rutin dari peralatan agar mesin tetap berdaya guna2) Menciptakan mesin selalu siap operasi 3) Penjagaan bagian-bagian mesin yang kiranya perlu diganti atau overhoul4) Kontrol dari bagian-bagian mesin hasi perawatan dari penjualan ( jasa perawatan ) 5) Kontrol mutu dari hasi kerja kelompok perawatanFungsi pengontrolan dalam hal ini tidak berbeda besar dari upaya untuk aktifitas produksi. Dari kontrol ini pula diharapkan adanya suatu masukan pada manajemen yang lebih tinggi tentang kapan kiranya masing-masing dari bagian mesin harus diganti. Dengan demikian jadwal, serta pembiayaan bisa dirancang untuk itu.b. Pemeliharaan berkalaPemeliharaan berkala adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara berkala atau jangka waktunya tertentu, misalnya setiap 1 (satu) minggu sekali, lalu meningkat 1 (satu) bulan sekali, dan akhirnya setiap satu tahun sekali.Pemeliharaan berkala dapat pula dilakukan dengan menggunakan lamanya jam kerja mesin atau fasilitas produksi tersebut sebagai jadwal kegiatan, misalnya setiap 100 jam kerja mesin. Pada umumnya, sebuah pembangkit memisahkan jadwal pemeliharaannya, yaitu: Pelumasan untuk mesin-mesin pengolahan Pemeliharaan alat-alat listrik Mesin-mesin maupun alat-alat pengolahan Mesin-mesin pembangkit tenaga c. RepairRepair korektif adalah untuk memperingan/memperbaiki kondisi yang tidak diinginkan yang diperoleh selama kontrol perawatan pencegahan agar mesin dari alat-alat berat siap dioperasikan.Repair yang dimaksud ini adalah lebih dari sekedar pekerjaan yang tidak terjadwal karena sering kali terjadi trouble yang justru karena hal-hal yang kecil sebagai contoh karena endapan air didalam tangki bensin. Bisa juga hal itu terjadi karena pergerakan pada elektroda besi dan lain-lainnyad. OverhoulOverhoul atau turun mesin atau disebut juga perawatan total atau perawatan besar adalah menyangkut : perencanaan waktu, jadwal pekerjaan dari penggantian atau pembaruan atau juga rekondisi dari tiap-tiap bagian dari mesin. Pekerjaan ini akan selamanya terdiri dari satu atau lebih bagian-bagian atau titik patah, pengujian, penggantian, pembaruan, pemasangan kembali serta pengetesan hasilnya.Disamping relatif tetap untuk mesin-mesin, juga bisa dipakai fasilitas serta alat yang tetap lokasinya seperti instalasi pemanas atau ventilasi. Ini benar-benar berbeda dengan perawatan pencegahan, dimana keutamaan dari keterlibatan kontrol dan test dari berbagai bagian mesin adalah didalam kaitan agar mesin bener-benar semuanya serba baru atau siap untuk operasi dengan kondisi seperti halnya pada saat awal mesin dioperasikan.Semua perencanaan turun mesin harus bisa dihitung berapa total habisnya material dan onderdil-onderdil secara lengkap.e. Rekontruksi Pada beberapa pekerjaan maintenance, strategi dasar dari perawatan juga dimungkinkan pula dengan pekerjaan-pekerjaan membangun atau mengkonstruksikan seperti misalnya mengkonstruksikan bagian-bagian dari engine yang terbuat dari kayu, baja, plastik, concrete, benda tuang, instalasi listrik, instalasi kontroler elektronik dan lain-lain.Dalam beberapa keadaan pekerjaan-pekerjaan terakhir ini bisa dilimpahkan kepada pemborong terpercaya.Betapapun juga didalam menganalisa perancangan organisasi perawatan perlu memperhatikan banyak sekali kendala secara aktual.Terdapat dua tipe dasar untuk operasi perawatan menetap dan perawatan sambil berjalan.Perawatan menetap termasuk mengkontruksi, pelurusan, pemasangan instalasi listrik / hidrolik, perawatan dan repair untuk mendapatkan kondisi yang lebih baik sedangkan yang termasuk perawatan jalan yaitu perawatan dimana pada bagian perawatan dikarenakan dalam keadaan jalan urutan kerjanya, inspeksi, repair dan bahkan overhoul terkadang justru terjadi dengan proses pengerjaan dari suatu proses keproses lain.5. Laporan pemeliharaanLaporan pemeliharaan, khususnya pemeliharaan besar (overhaul), haruslah memuat hal-hal sebagai berikut:a. Tanggal PelaksanaanHal ini diperlukan untuk: Membandingkan pelaksanaan pemeliharaan dengan rencananya. Jika ada penyimpangan terhadap rencana, harus dijelaskan penyebabnya. Membandingkan pelaksanaan pemeliharaan kali ini dengan pelaksanaan pemeliharaan sebelumnya. Perlu dicatat selang waktunya (time between overhaul) serta kecenderungan-kecenderungan yang tampak, misalnya tampak bahwa beberapa poros peralatan yang memerlukan pergantian bantalan yang lebih tebal.b. Pekerjaan-pekerjaan yang DilaksanakanPekerjaan pemeliharaan umumnya adalah sebagai berikut: Membongkar/membuka bagian-bagian tertentu dari pembangkit, misalnya membuka tutup stator generator, atau membuka cylinder head mesin diesel. Memeriksa secara visual atau menggunakan instrument terhadap bagian-bagian yang telah dibuka tersebut pada butir a, misalnya untuk memeriksa keadaan kontak-kontak sakelar dan mengukur tahanan kontaknya serta mengukur kecepatan mekanisme penggeraknya, termasuk relai pengamannya. Melakukan pembersihan bagian-bagian alat atau instalasi, baik secara man ual maupun menggunakan alat atau menggunakan bahan kimia, misalnya membersihkan bagian-bagian utama mesin diesel, generator, exiter, membersihkan pipa-pipa air pendingin, jaket water, intercooler. Melakukan pergantian suku cadang (spare parts) tertentu dan melakukan perbaikan-perbaikan, misalnya pergantian perapat (seal), cincin pengisap (piston ring), injector BBM, dan bantalan-bantalan. Melakukan penyetelan alat-alat ukur, alat-alat control, dan alat-alat proteksi. Menutup kembali bagian-bagian yang dibuka. Melakukan uji coba dan membandingkan kinerja unit pembangkit sebelum dan sesudah menjalani pemeliharaan. c. Penggunaan suku cadang (spare parts) serta material dalam melaksanakan pekerjaan pemeliharaan, volume maupun harganya.d. Penggunaan tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan pemeliharaan, baik harinya, pekerjanya beserta klasifikasi, dan biayanya.e. Rekomendasi untuk operasi dan pemeliharaan yang akan datang. f. Perhitungan biaya pemeliharaan dalam Rupiah per kWh, yaitu jumlah biaya pemeliharaan kali ini dengan jumlah produksi kWh dalam selang waktu antara pemeliharaan sebelum ini dengan pemeliharaan sebelumnyaBerdasarkan laporan pemeliharaan ini, maka pihak manajemen akan menentukan langkah-langkah selanjutnya, misalnya unit pembangkitan yang bersangkutan masih tetap akan digunakan atau lebih dihapus. Pertimbangan ini juga mencakup perkembangan teknologi unit pembangkit yang lebih efesien/ekonomis.6. Laporan kerusakanKerusakan adalah hal yang tidak dikehendaki untuk terjadi, tetapi kenyataannya dalam praktik. Oleh karena itu, setiap kerusakan perlu dianalisis penyebabnya agar tidak terulang kembali (dapat dihindari).Untuk dapat menganlisis penyebab kerusakan, diperlukan laporan kerusakan yang memadai, laporan kerusakan harus berisi hal-hal sebagai berikut:a. Tanggal dan jam (pukul) terjadinya kerusakan. b. Situasi sistem tenaga listrik sewaktu terjadi kerusakan tersebut. Hal ini terutama diperlukan apabila yang mengalami kerusakan adalah suatu alat yang beroperasi dalam sistem interkoneksi, misalnya generator unit pembangkit. Ada kalanya gangguan dalam sistem menyebabkan rusaknya suatu alat, tetapi ada kalanya juga kerusakan suatu alat akan menimbulkan gangguan dalam sistem.c. Data dan informasi mengenai kerusakan yang sudah pernah terjadi sebelumnya. d. Parameter-parameter, seperti: arus, tegangan, daya, suhu, tekanan yang berkaitan dengan alat yang rusak, sebelum dan sesudah terjadi kerusakan. e. Jika menyangkut kerusakan unit pembangkit, maka laporan pemeliharaan besar (overhaul) yang terakhir perlu dilampirkan.Berdasarkan laporan kerusakan tersebut diatas, kemudian perlu dianalisis penyebab timbulnya kerusakan tersebut. Jika penyebab kerusakan itu sudah ditemukan, maka pihak manajemen harus melakukan langkah-langkah pencegahan terulangnya kerusakan yang serupa.

D. KESIMPULANProses maintenance pada pembangkit listrik merupakan proses pemeliharaan, perbaikan, sampai pergantian peralatan untuk menjaga kontinuitas pelayanan dalam hal penyaluran energi listrik. Adapun jenis pemeliharaan dalam pembangkit listrik yaitu preventive maintenance yaitu pemeliharaan yang dilakukan secara berkala dengan jadwal tertentu dan breakdown maintenance yaitu pemeliharaan yang dilakukan ketika terjadi kerusakan peralatan. Sedangkan pemeliharaan overhole adalah pemeliharan dengan kondisi mesin menglami kerusakan parah atau sampai pergantian mesin.

E. DAFTAR PUSTAKASupandi. 2009. Manajemen Perawatan Industri. Ganeca Exact. Bandung