jurnal pbpam
DESCRIPTION
PBPAMTRANSCRIPT
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
BAB V
PERHITUNGAN DAN OM
5.1 Preliminary Sizing
5.1.1 Intake
=
8
Dimensi :
Panjang = 5,7 m
Lebar = 5,7 m
Tinggi = 4 m
Free Board = 0,25 m
5.1.2 Saluran pembawa Intake – Aerasi menggunakan saluran pipa
= 8
m - m
8
√
√
= 7 6 m ≈ 7 mm
Diameter pipa yang digunakan yaitu 750 mm
5.1.3 Koagulasi
=
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
( Tri Joko, 2009 )
Bangunan koagulasi direncanakan menjadi satu bangunan
8
Dimensi :
Panjang = 5,1 m
Lebar = 5,1 m
Tinggi = 4 m
Pada perencanaan ini dari koagulasi menuju flokulasi tidak menggunakan
saluran pembawa karena bangunan koagulasi – flokulasi di desain
menyambung .
5.1.4 Flokulasi
- Jumlah 2 bak
- Waktu Detensi ( Td ) = 10 – 20 Menit
= 8
Karena bangunan di bagi menjadi 2 bak , jadi : Q =
8
Dimensi :
Panjang = 11,6 m
Lebar = 11,6 m
Tinggi = 8 m
5.1.5 Saluran Pembawa Flokulasi – Sedimentasi Saluran Pipa
=
m
8
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
√
√
= 1 6 m ≈ 16 mm
Diameter pipa yang digunakan yaitu 1600 mm
5.1.6 Sedimentasi
- Menggunakan 4 bangunan berbentuk persegi panjang
- P : L = 5 : 1
- Td dalam bak = 1 – 2 jam ( Darmasetiawan , 2001 )
Karena Bangunan sedimentasi dibangun menjadi 4 bangunan , maka Q =
0,2125 m3/s
= 765 m3/jam
76
Dimensi tiap bak :
Panjang = 11,3 m
Lebar = 11,3 m
Tinggi = 9 m
5.1.7 Saluran Pembawa Sedimentasi – Filtrasi Saluran Pipa
= 8
m
8
√
√
= 1 6 m ≈ 16 mm
Diameter pipa yang digunakan yaitu 1600 mm
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
5.1.8 Filtrasi
- satu bak filter
- Td = 5 – 15 Menit ( Tri Joko , 2009 )
- 8 Bak tanpa cadangan
=
Karena terdapat 8 Bak maka , Q menjadi = 0,10625m3/s
1 6
Dimensi :
Panjang = 5,7 m
Lebar = 5,7 m
Tinggi = 3 m
5.1.9 Saluran pembawa antar bak Fitrasi – Desinfeksi
=
m
8
√
√
= 1 6 m ≈ 16 mm
Diameter pipa yang digunakan yaitu 1600 mm
5.1.10 Desinfeksi
- satu bak berbentuk Rectanguler
- Q = 0,850 m3/s
- Td = 60 s
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
8
Dimensi :
Panjang = 4,2 m
Lebar = 4,2 m
Tinggi = 3 m
5.1.11 Saluran pembawa dari Desinfeksi – Reservoir saluran Pipa
=
m
8
√
√
= 1 6 m ≈ 16 mm
Diameter pipa yang digunakan yaitu 1600 mm
5.1.12 Reservoir
20.313.504 L = 20.313,504 m3
Dimensi :
Panjang = 45,1 m
Lebar = 45,1 m
Tinggi = 10 m
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
5.2. BANGUNAN INTAKE
Intake merupakan bangunan yang digunakan untuk menyadap air dari sumber untuk keperluan pengolahan.
Intake pada desain ini merupakan intake sungai. Bangunan intake dilengkapi dengan :
1. Saluran pembawa
2. Bar screen
3. Bak pengumpul yang dilengkapi dengan pompa
5.2.1. Saluran Pembawa Air Baku
Asusmsi-asumsi yang digunakan :
1. Ketinggian muka air bangunan sadap pada saluran pembawa sama dengan muka air sungai.
2. Elevasi muka air maksimum (HWL) = + 15,5 m (dpl)
3. Elevasi muka air minimum (LWL) = + 12,5 m (dpl)
4. Elevasi muka air rata-rata (AWL) = + 15 m (dpl)
5. Elevasi lokasi pengolahan air adalah = + 20 m (dpl)
6. Elevasi dasar sungai = + 0 m (dpl)
Kriteria desain ( Droste, Ronald R,1997 ) :
Kecepatan aliran minimum (v) = 0,3 m/dt
Kecepatan aliran maksimum
- Beton = 3 m/dt
- PVC, Baja, Besi = 6 m/dt
Perencanaan ( Asumsi ) :
Faktor bentuk = 1,67
Tinggi muka air bangunan intake = tinggi muka air sungai = 15 m
Debit air = 850 lt/dtk = 0,85 m3/dtk
Koefisien Manning Beton (n) = 0,015
Asumsi kecepatan sadap saluran intake = 0,3 m/dt
Kedalaman saluran = 1 m
Panjang saluran = 3 m
Perhitungan :
23
83,2/3,0
/85,0m
dtm
dtm
V
QAcross
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Lebar Saluran ( L ) = H
Across
= 1
83,2 = 2,83 m
Slope ditentukan dari persamaan manning
S = L
H =
2
3/2
R
nvx
Keterangan : S = Slope
H = Panjang saluran
R = Jari-jari hodrolis
Jari-jari hidrolis (R) = H2
H
L
L
= 1383,2
83,23
= 1,46 m
S = (2,83 x 0,015 / (0,55)2/3
)2
= 3,99. 10
-3
4.1.2 Perhitungan Screen
Direncanakan bar screen berfungsi menyisihkan benda-benda kasar
yang terapung sehingga tidak mengganggu kerja pompa dan operasi unit
pengolahan selanjutnya.
Perencanaan Bar Screening
Debit air baku = 0,85 m3/dt
Lebar kisi (w) = 10 mm = 0,01 m
Jarak kisi (b) = 30 mm = m Kriteria ≥ mm; Metcalf &
Eddy, 1981 hal 182)
Kemiringan ki i θ) = 60° (Kriteria 30° - 80°; Metcalf & Eddy, 1981 hal
182)
Faktor bentuk = 1,67
Kecepatan = 0,5 ( < 0,6 m/s ; Kawamura, 1991)
Tebal Bar Screen = 1,5 (1,25 – 2 ; Kawamura, 1991)
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Perhitungan :
Jumlah kisi
Jika jarak antar kisi 3 cm maka kisi yang diperlukan :
n =b
L – 1 =
03,0
83,2- 1 = 93 buah
Lebar saluran
L = (n+1) b + (n . w)
= (93+1) 0,03 + (93 . 0,01)
= 3,75 m
Lebar efektif lubang
Lef = (n+1) b
= (93+1)0,03
= 2,82 m
Tinggi efektif lubang
Tinggi efektif lubang jika kemiringan screen 60º
Hef = H / sin 60
= 1 m /sin 60º
= 1,15 m
Luas efektif
Aef = Lef x Hef
= 2,82 m x 1,15 m
= 3,243 m2
Kecepatan aliran saat melewati kisi
dtmm
dtm
A
QV
ef
/26,0243,3
/85,02
3
(memenuhi kriteria desain < 0,6
m/dtk)
Head velocity pada kisi
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
mxxg
VHv 3
22
1045,381,92
26,0
2
Headloss ( Kehilangan Tinggi ) saat melewati batang screen
Hvb
wHL
3
4
060sin
33
42
3
4
0 1045,303,0
01,087,067,1
260sin
xxx
g
V
b
wH L
= 1,16 x 10 -3
m
Tinggi muka air setelah melewati kisi = H - HL
= 1 - 1,16x10-3
= 0,99 m
4.1.3. Bak Pengumpul
Bak pengumpul berfungsi untuk menampung air dari intake untuk
diproses oleh unit pengolahan berikutnya. Bak pengumpul dilengkapi
dengan pompa intake dan pengukur debit.
Kriteria desain :
Kedalaman (H) = 3-5 m
Waktu detensi (td) = ≥ 1 menit
(Ishibhasi;1978)
Perencanaan :
Bentuk bak persegi panjang dengan perebandingan P : L = 2 : 1
Waktu detensi, td =1,5 menit = 90 detik
Kedalaman bak , h = 3 m
Perhitungan :
Volume bak ( V )
V = Q x td = 0,85 m3/dtk x 90 dtk = 76,5 m
3
Luas permukaan bak ( A )
A = V/ h = 76,5 m3/ 3 m = 25,5 m
2
Dimensi bak
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
A = P x L = 2L2
Maka, lebar bak, mA
L 57,32
5,25
2
Panjang bak, P = 2L = 2 x 3,57 m = 7,14 m
Free board =15 % dari kedalaman = 15 % x 3 m = 0,45 m
Jadi P = 7,14 m
L = 3,57 m
H = 3 m
4.1.4. Perhitungan Pompa
Untuk menaikkan air baku ke instalasi pengolahan air minum maka
dibutuhkan pompa.
Perencanaan :
Digunakan 2 pompa dimana Q tiap pompa = 425 lt/dtk = 0,425 m3/dtk.
Kecepatan air dalam pipa untuk air baku (0,6 - 2) m/dt, diambil 1 m/dt
Beda tinggi 2 m
Panjang pipa 1,25 m
Efisiensi 75 % (Kriteria efisiensi pompa 40 – 90 % dalam Sularso, 2000)
Diameter pipa inlet (hisap) atau outlet pada pompa
Q = V.A
Q = V . (1/4 D2)
V = 1 m/dtk (direncanakan)
mx
x
V
QD 74,0
114,3
425,044
= 74cm ≈ 75 cm
Maka pipa = 75 cm pipa inlet atau outlet pada pompa
Kehilangan Tekanan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
xL
xCHWxD
QH mayor 85.163.2
85.1
2785.0
mxxx
25,175,01302785,0
425,085.163.2
85.1
= 0,00136 m
Hminor = 10 % Hmayor
= 10% x 0,00136 m = 0,000136 m
Hf = Hmayor + Hminor = 0,00136 + 0,000136 = 0,001496 m
Hs = beda tinggi + panjang pipa + kedalaman bak pengumpul
= 2 + 1,25 +3
= 6,25 m
Hv = V2/2g
= 12/(2x9,81) = 0,051 m
Head pompa = Hf+Hs+Hv
= 0,001496+ 6,25 + 0,051 = 6,302 m
P
AHpQ ..
Keterangan : P = daya pompa (kg m/dtk)
Q = debit (m3/dt)
= efisiensi pompa, diasumsikan 75 %
= berat jenis air (1000 kg/m3)
1,357175,0
1000302,6425,0
xxP kg m/dtk
Karena 1 Hp = 75 kg. m/dtk maka daya pompa = 3571,1/ 75 = 47,615 Hp
5.3 PRASEDIMENTASI
Kriteria desain dan perencanaan :
beban permukaan (vo) = 20 – 80 m3/m
2/hari, diambil = 60
m3/m
2/hari
waktu detensi = 0,5 – 3 jam
tinggi bak (H) = 1,5 – 2 m
P : L = (2 – 6) : 1, diambil 2 : 1
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
P : H = (5 – 20) : 1
NFr = > 10-5
NRe = < 2000
Kecepatan inlet (vi) = 0,2 – 0,5 m/detik
Tinggi air di V-notch (ho) = 2 – 5 cm, diambil 3 cm = 0,003 m
Waktu pengurasan = 1 – 3 hari
% removal = 60 – 80 %
Tinggi freeboard = min 30 cm (50 – 60 %)
Konsentrasi effluen = (100 – 60) % * kekeruhan
Slope = 1 – 2 %
Kemiringan plate = 45 – 60o
Jarak antar plate (wp) = 25 – 100 cm
Tebal plate (tp) = 2,5 – 5 m
Panjng plate (Pp) = 1000 – 2500 mm
Lebar plate (Lp) = 1000 – 1200 mm
Jarak plate ke pipa inlet = 1 – 1,4 m
Jarak gutter ke plate = 0,3 – 0,4 m
Tinggi plate = 1 – 1,2 m
Debit (Q) = 110 l/detik = 0,11 m/detik
Viskositas kinematis = 0,893 x 10-6
m2/detik (25
oC)
Viskositas dinamis = 0,890 x 10-3
kg/m*detik
Kerapatan air = 997 kg/m3
Berat jenis air = 9,77 KN/m3
Kerapatan lumpur = 2600 kg/m3
Tebal gutter = 2 cm
Kadar lumpur = 4-6 %
(Tri Joko,2010)
Perhitungan :
1) Zona pengendapan
Q = 850 l/det = 0,850 m3/det
Direncanakan 4 buah bak prasedimentasi dengan debit 0,2125 m3/detik
Luas pengendapan (A) = Q/vo
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
= ikmx
ikm
det/1094,6
det/2125,04
3
= 306,2 m2
Dimensi zona dengan perbandingan P : L = 3 : 1, H = 2 m
A = P x L → P = 3L
= 3L x L = 3L2
306,2 = 3L2 → L
2 = 102,7
L = 10,1 m
P = 3L = 3 x 10,1 = 30,3 m ≈ 31 m
H = 2 m
Cek waktu tinggal (td)
menitk
ikm
mxx
Q
PxLxH
Q
voltd 1,49det8,2946
det/2125,0
21,10313
3
Kecepatan horisontal partikel
ikm
mx
km
LxH
Qvh det/01052,0
21,10
det/2125,02
3
Jar-jari hidrolis
mmx
mx
HL
LxHR 43,1
221,10
21,10
2
2
Cek bilangan Reynolds
ikmx
ikmxvhxRN
det/10893,0
det/43,101052,0Re
26
2
= 16846 > 2000 (tidak memenuhi)
Cek bilangan Froud
562222
10109,743,181,9
det/01052,0 xx
ikm
gR
vhNFR
(tidak memenuhi)
Karena Nre dan NFR tidak memenuhi krteria desain, maka perlu
memodifikasi bak dengan membuat sekat-sekat pada arah memanjang. Bak
dibagi menjadi 20 sekat dengan perhitungan masing-masing sekat adalah
sbb:
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Q1 = Q/20 = 0,2125/20 = 1,0625 x 10-2
m3/detik
Dimensi tiap jalur/sekat
A1 = Q1/vo = (1,0625 x 10-2
m3/detik)/(6,94 x 10
-4m/detik) = 15,3 m
2
L1 = L/20 = 10,1/20 = 0,505 m
P1 = 31 m, H1 = 2 m,
mx
mx
HL
xHLR 224,0
22505,0
2505,0
21
11
Cek waktu tinggal
)(45,55det06,3327100625,1
2505,0352
1
111
1
OKmenitikx
xx
Q
xHxLP
Q
voltd
Kecepatan horisontal partikel :
ikmx
x
x
HL
Qvh det/1036,2
22505,0
100625,1
2
32
11
Cek bilangan Reynolds
)(200098,591
det/10893,0
det/224,01036,2Re
26
23
memenuhi
ikmx
ikmxxvhxRN
Cek bilangan Froud
53
232
1010074,1224,081,9
det/1036,2
xmx
ikmx
gR
vhCo (memenuhi)
Cek kecepatan pengendapan
ikmCD det/024,0
3198,591
7,4
31Re
7,4
xd
wws
xCd
gxvs
3
4
0001,0
9979972600
024,081,9
34 xxxvs
3102,4088,0 xvs (ok)
2) Zona inlet
Dimensi saluran inlet :
D = x A π)1/2
→ A aluran = 0,2125/v = 0,2125/1 = 0,2125 m2
= (4 x 0,2125/3,14)1/2
= 0,52 m = mm ≈ mm
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
A saluran = L saluran x H air
0,2125 m2 = 10,1 x H air → H air = 2125/10,1 = 0,02 m
H saluran = H air + freeboard = 0,02 + 0,30 = 0,32 m
P saluran = 0,8 m
3) Zona lumpur
Konsentrasi effluen dan lumpur
Cef = (100 % - 60 %) x kekeruhan = 40 % x 9,43 mg/l = 3,772 mg/l
Cs = 60 % x kekeruhan = 60 % x9,43 mg/l = 5,658 mg/l
Berat lumpur per hari/bak
Ws = Q x Cs x 86400 = 850 x 5,658 x 86400 x 10-6
=415,52 kg/hari
Debit lumpur kering
Qd = W ρ = 415,52/2600 = 0,16 m3/hari
Debit lumpur
Qs = Qds/% lumpur = (0,16 m3/hari)/3 % = 5,33 m
3/hari
Volume bak lumpur
V = Qs x tc = 5,33 m3/hari x 1 hari = 5,33 m
3
Luas profil ruang lumpur
L = V bak lumpur/Lebar zone pengendapan
= 253,01,10
33,5 3
mm
m
Asums D pipa penguras = 0,25 m
Profl ruang lumpur adalah trapesium dengan perbandingan kedua sisi=1 : 2
Tinggi lumpur = 0,5 m
L trapesium = (jumlah sisi sejajar x t) x 0,5
0,53 = (jumlah sisi sejajar x 0,5) x 0,5
Jumla sisi sejajar = 2,12 m
Sisi = 1 : 2 → L + 2L = 2,12
L =
m06,12
12,2
Jadi sisi ke-1 = 1,06 m dan sisi ke-2 = 2,12 m
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
67,4633,4390
33,4394,0
206,112,2
5,0
A
tg
4) Zona outlet
Lebar gutter (Lg) = 1,5 x Ho, Ho = tinggi air dalam gutter
= 1,5 x 0,02 = 0,03 m
Vo = 6,94 x 10-4
m/detik
Jumlah pelimpah, n → Q n x L < x H x vo = 41094,6251,10
2125,0 xxxnx
n > 3,12
rencana jumlah gutter untuk zon outlet, n = 3 dengan 45о V-notch
Rencana jumlah gutter (n) adalah 3 dengan 45o V-notch
Debit tiap gutter
Qg = Q/n= 0,2125m3/s/3= 0,071 m
3/s x 35,3088= 2,50 Cfs
Dimensi tiap gutter
Qg = 2,49x Lgx Ho3/2
2,5 Cfs = 2,49x (1,5Ho)x Ho3/2
Ho = 0,67 ft= 0,2 m
Lg = 1,5x 0,2= 0,3 m
Hg = Ho+ 20%Ho+ ho+ freeboard
= 0,2+ (0,2x0,2)+ 0,03+ 0,3
= 0,57 m
Pg = ½ P= ½ 31= 15,5 m
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
5.4 Aerasi
Dalam Perencanaan BPAM ini ditentukan unit aerasi berupa terjuanan yang
mana mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Tabel 5.3
Karakteristik Alat Aerasi
Tipe Transfer
O2
Tinggi
Hidrolis
m (ft)
Waktu
kontak
udara
Waktu
detensi
Aplikasi
Spray - 1,5 – 7,6
(5 – 25)
1 – 2
dtk
- Penyisihan CO2,
kontrol bau dan
rasa, nilai estetik
Cascade - 0,9 – 3
(3 – 10)
0,5 – 1,5
dtk
- Penyisihan CO2,
kontrol bau dan
rasa, nilai estetik
Mutiple
tray
- 1,5 – 3
(5 – 10)
0,5 – 1,5
dtk
- Penyisihan CO2,
kontrol bau dan
rasa
Diffuser 0,5 - 10 – 30
mnt
- Penyisihan Fe,
Mn, CO2, control
baud an rasa,
manajemen
reservoir
(Montgomery ; 1985)
Dalam perencanaan kali ini digunakan jenis Cascade yang mana dapat
mereduksi penyisishan fe, Mn, bau dan rasa serta manajemen reservoir.
Sebelum air baku masuk kedalam aerator akan melewati pintu sorong
untuk menentukan besarnya debit air baku yang akan diolah dan masuk ke
daLam bak penampung.
Jenis Yang
Dipilih
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
1. Bak penampung
a. Kriteria Desain dan Desain Perencanaan
1) Waktu tinggal (td) = 3 menit = 180 det
2) Volume (V) = Q x td = 0,85 m3/det x 180 det = 153 m
3
3) Maka, panjang bak = 10 m,
lebar bak = 5,1 m,
tinggi bak = 3 m
2. Aerator
a. Kriteria desain :
1) Menggunakan Cascade Towers
2) Tinggi setiap tahap cascade = 0,5 m ( Droste, Ronald R,1997 )
3) Menggunakan 10 tahap untuk 1 unit aerator ( Droste, Ronald R,1997 )
4) Luas yang dibutuhkan : 4 – 9 m2
( Droste, Ronald R, 1997 ) untuk 810
l/detik diambil 9 m2 (9/850) = 0,01 m
2.dtk/l
5) Debit (Q) = 850 l/s
3. Perhitungan :
Luas yang dibutuhkan : 4 – 9 m2 untuk 850 l/detik diambil 9 m
2
(9/850) = 0,01 m2.dtk/l
Debit (Q) = 850 l/s
Luas cascade : 0,01 m2.detik/l x 850 l/detik = 8,5 m
2
Dimensi cascade
Panjang (P) : Lebar (L) = 1 : 1
X = P . L
8,5 = L . L
L = 2,92 m ; P = 2,92 m
Luas tiap cascade = 2,92 / 10 = 0,292 m
HL cascade = 0,5 . 10 = 8 m
a. Jadi dimensi cascade towers yang dibutuhkan :
1) Panjang = 2,92 m
2) Lebar = 2,92 m
3) Tinggi = 8 m
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
4) Panjang tiap tahap = 0,292m
b. Tenaga pompa
Z2 – Z1 = 4,25 m
p = 0,15 m
L = 4 m
Qk = 0,1 m3/s
c. Kehilangan tekanan sepanjang pipa
HM =
= 45,91 m
d. Kehilangan tekanan pada fitting
Hm = 30% . HMs
= 0,3 . 44,91 = 13,77 m
e. Kehilangan tekanan total
HT = (Z2 – Z1) + HM + Hm
= 4,25 + 44,91 + 13,77
= 62,93 m
f. Tenaga pompa (efisiensi = 75%)
= 75.0
93,62.85,0.1000
= 71320,7 kg.m / s
Aerasi di IPA X memiliki fungsi penting yaitu meningkatkan oksigen
terlarut ke dalam air baku sekaligus membantu proses produksi air dengan
menyisihkan material besi, mangan dan zat organik. Dengan aerasi, beban proses
produksi di IPAX akan turun sekaligus mengurangi volume penggunaan
koagulan untuk pengendapan, Berikut ini spesifikasi teknis unit aerasi IPA X
yaitu:
HtQP
..
4.
15,0.120.2785,0
85,0.
..2785,0
54,0
1
63,2
54,0
1
63,2
L
pC
Q
HW
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tabel 5.4 Spesifikasi Teknis Aerasi Terjunan Bertingkat
No. Detail Spesifikasi Unit Dimensi
1
Detail terjunan
a. Jumlah step aerasi
b. Tinggi terjunan per step
buah
cm / feet
3
50 / 1,6404
2
Elevasi terjunan
a. Elevasi terjunan awal
b. Elevasi terjunan akhir
meter / feet
meter / feet
+ 10 /
+ 8 /
3
Dimensi bangunan
a. Panjang
b. Lebar
c. Tinggi
cm
cm
cm
850
900
200
4
Temperatur air baku:
a. Kondisi cuaca cerah
b. Kondisi cuaca cerah berawan
c. Kondisi cuaca hujan
°C
28
26 - 27
25
Sumber: DED IPA X
Gambar 5.13 Desain Aerasi Terjunan IPA X
Tabel 5.5 Kelarutan Oksigen Jenuh per mg/L air
150 cm
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
a. Langkah 1: Perhitungan konsentrasi oksigen jenuh terlarut dalam air
Konsentrasi jenuh oksigen dihasilkan dari rumus harus dikoreksi untuk
perbedaan dalam tekanan udara disebabkan oleh perubahan temperatur dan elevasi
di atas permukaan laut. Contoh perhitungan konsentrasi O2 yang terlarut pada
temperatur 28 °C:
IPA)bangunan elevasiakibat koreksi(faktor 0,9893 f
2116,8
22,7468 - 2116,8 f
2116,8
ft (296,2598) . C28 x 0,000115 - 0,08 - 2116,8 f
2116,8
.E A.0,000115 - 0,08- 2116,8 f
Pada temperatur T = 28° Celcius, oksigen jenuh yang dapat terlarut sebesar
7,72 mg/Liter dengan faktor koreksi 0,9893, maka oksigen jenuh terlarut:
mg/L 6372,7 DO
mg/L 7,72 x 0,9893 DO
Sat
Sat
b. Langkah 2: Perhitungan pengaruh terjunan terhadap kelarutan oksigen
dalam air baku
Persamaan dasar berupa persamaan faktor koreksi akibat terjunan terhadap
kelarutan oksigen ke dalam air baku dapat dijabarkan sebagai berikut:
q = 0,9 (faktor koreksi kualitas air)
b = 1,3 (faktor koreksi jenis terjunan bebas)
Trata-rata = 28° Celcius (temperatur rata-rata air baku)
h = 4,9213 kaki (total tinggi jatuhan air pada terjunan)
(Lin, 2001)
2,4492 72,44915355 r
(2,288) x (0,6334) 1 r
(4,9213) . 28) x 0,046( 1 . (1,3) . (0,9) . (0,11) 1 r
0,046.T).h10,11.q.b.( 1 r
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
c. Langkah 3: Perhitungan oksigen yang ditambahkan ke dalam air baku
akibat terjunan.
Pada kenyataan di lapangan untuk air permukaan, bahwa kadar rata-rata
oksigen terlarut di sungai secara umum berdasarkan peraturan Illinois
Environmental Protection Agency yaitu oksigen terlarut seharusnya tidak boleh
kurang dari 6.0 mg/L selama kurang dari 16 jam dalam periode 24 jam (1 hari),
atau tidak boleh kurang dari 5.0 mg/L setiap saat (IEPA, 1999), maka dapat
dihitung nilai re-aerasi akibat terjunan sebagai berikut:
Ca = 5,5 mg/L (kadar oksigen rata-rata air baku)
Cs = 7,6372 mg/L (kadar oksigen jenuh yang dapat
ditampung)
r = 2,4196 (faktor koreksi akibat terjunan)
Cb = ..... (oksigen terlarut setelah terjunan akibat re-aerasi)
mg/L 6,76 Cb
2,4492
5,5) - (7,6372 - mg/L 7,6372 Cb
r
Ca) - (Cs - Cs Cb
Cb) - (Cs
Ca) - (Cs r
d. Langkah 4: Reaksi penyisihan dengan logam besi dan mangan terlarut
serta zat organik.
Oleh karena pada data kualitas air sulit menemukan temperatur air baku
yang tepat sesuai tabel di atas, hanya pada temperatur 27°C yang dapat
diperhitungkan besar penyisihan logam besi, mangan dan zat organik.
Reaksi penyisihan pertama dengan besi terlarut (Fe2+
) = 0,5 mg/L menjadi
endapan (Fe3+
) = 0,325 mg/L , jika rata-rata penyisihan Fe sebesar 0,175 mg/L.
11,6382 7,45731 5,8191 214,8653 6,2668 3,1334 Sisa
11,6382 7,45731 5,8191 1,63821 1,4547 11,6382 5,8191 Reaksi
0 0 0 216,32 17,905 8,9525 Awal
CO 8 (OH) 12 Fe 4 OH 2 O )(HCO 8 Fe 4 2(s)3
2(aq)23(aq)2
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Catatan: 1. Semua reaksi kimia dalam satuan mikromol; 2. (aq) = terlarut dan
(s) = endapan; 3. Berat atom O = 16; C = 12; H = 1; Fe = 55,85; Mn = 54,94;
Ca = 40,08; S = 32,07 dlm gr/mol
Reaksi penyisihan ketiga dengan zat organik terlarut dalam air baku yang
terdeteksi sebagai KmnO4. Reaksi oksigen terlarut dengan zat organik akan
membentuk reaksi panjang dan kompleks sehingga agak sulit menjelaskan secara
rinci dalam laporan ini. Pada intinya, hasil akhir reaksi akan membentuk endapan
zat organik yang akan mengendap di unit pulsator (flokulasi - sedimentasi)
5.5 Bangunan Koagulasi
Pada perencanaan ini unit koagulasi proses pembubuhan koagulan
yang digunakan merupakan pengadukan dalam pipa. Hal ini dipilih karena
tidak menggunakan peralatan mekanis melainkan secara hidrolis. Berikut
adalah kriteria desain bangunan koagulasi:
Tabel 5.1 Kriteria Desain Koagulasi
Koagulasi
Kriteria Desain
Darmasetiawan, 2001 Reynold, 1982
Td (dtk-) 20 - 60 20 – 40
G (dtk-2
) 700 - 1000 700 – 1000
G x Td 20000 - 30000 -
Sumber : Darmasetiawan & Reynold
a. Perhitungan Koagulasi di dalam pipa
Diketahui :
Debit = 0,85 m3/det
Diameter = 700 mm = 0,7 m
L pipa = 40 m
Pada temperatur air 30°C: (Lin,1991)
= 995,7 kg/m3
μ = 0,798x10-3
g = 9,81 m/dt2
= 0,542 x 10-6
m2/detik
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
a. Volume
V = LpipaD 24
1
= 41 x 3,14 x 0,7
2 x 40
= 15,386 m3
b. Cek Waktu detensi (td)
td = debit
volume
= 85,0
386,15= 18,10 detik
c. Cek Gradien Kecepatan
G2
=V
hgQ L
.
...
............(2.9)
hL = xLxCxD
Q85,1
63,22785,0
............(2.40)
= 407,01202785,0
85,085,1
63,2x
xx
= 0,2545 m
G2 =
386,1510798,0
2545,081,97,99585,03 xx
xxx
G2 = 172097,9145/detik
G = 414,85 detik… Tidak Memenuhi (500-1000 /dt)
d. Cek Nilai G x td
Berdasarkan nilai gradien pengadukan (G) dan td yang didapat,
maka dapat diketahui besarnya nilai gradien kecepatan (G x td) yaitu :
G x Tdair = (414,85 /detik).( 18,1 detik)
G x Tdair = 7508,73
(Tidak memenuhi kriteria desain Darmasetiawan 20.000 – 30.000)
Pada proses injeksi koagulan didalam pipa, juga terjadi proses
pengadukan (flashmix) tetapi nilai gradien kecepatan dan waktu tinggal
tidak memenuhi kriteria desain yang ada sehingga dilakukan proses
pangadukan kembali dengan terjunan.
e. Bilangan Reynolds
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Bilangan Reynolds menunjukan apakah aliran air termasuk
aliran yang laminer atau turbulen. Karena dalam hal ini semakin besar
turbulensi aliran, pengadukan dan percampuran semakin cepat terjadi
Luas Pipa (A) =
=
= 0,3846 m
2
Keliling Pipa (Kel) =
(
NRe =
=
b. Perhitungan Koagulasi dengan terjunan
Q = 0,85 m3/detik
Panjang bak (p) = 4 m
Lebar bak (l) = 4 m
Tinggi bak (h) = 3 m
Tinggi terjunan = 1 m
a. Cek waktu detensi
85,0
)434( xx
Q
Volumetd
= 56,5 detik … sesuai kriteria Darmasetiawan (20-60 detik)
b. Cek Gradien Kecepatan
Berdasarkan grafik hubungan gradien kecepatan
pengadukan dengan tinggi terjunan 1 m diketahui besar G sebesar
400/detik hal ini menunjukan bahwa G tidak memenuhi kriteria
desain Darmasetiawan (700/dt - 1000/dt)
c. Cek Nilai G x td
Berdasarkan gradien pengadukan (G) dan td yang didapat,
maka dapat diketahui besarnya nilai (G x td) yaitu:
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
G x Tdair = (400/detik).(60detik) = 24000
( Memenuhi memenuhi Darmasetiawan 20.000 – 30.000)
d. Bilangan Reynolds
Bilangan Reynolds menunjukan apakah aliran air termasuk
aliran yang laminer atau turbulen. Karena dalam hal ini semakin
besar turbulensi aliran, pengadukan dan percampuran semakin
cepat terjadi
Volume Bak = p x l x t
= 4 x 3 x 4
= 48 m3
(
NRe =
=
Berdasarkan perhitungan Gxtd pada proses koagulasi yang
menggunakan pengadukan dalampipa dan terjunan maka dapat
diketahui nilai G x td keseluruhan di unit koagulasi sebesar:
Gx td pengadukan pipa = 7508,73 ....(tidak memenuhi <
20000)
Gx td terjunan = 24000 ....( memenuhi < 20000)
G x td bangunan koagulasi = (Gx td pengadukan pipa) + (Gx td
terjunan)
= 31508,73 .....( memenuhi kriteria
desain)
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
5.5.2 Bangunan Pembubuh Koagulan
1. Koagulan yang digunakan adalah alum, karena alum bekerja optimal
pada pH 6,5 – 8,5. (Water Treatment, Waste Water Treatment, Pollution
Control & Environmental Issues, tahun?)
2. Kadar alum dalam tawas = 60 %
3. Berat jenis alum, ρal = 2,71 kg/L
4. Konsentrasi larutan = 10 %
5. Efi ien i pompa pembubuh η = 7 %
Direncanakan ada 1 bak pembubuh koagulan dengan debit 850 l/dtk
Perhitungan :
1. Kebutuhan alum dan tawas
Jartest tawas = dosis = 0,6 x TSS (0,9)
= 0,6 x 33,75 mg/L x ( 0,9 )
= 18,225 mg/L
harikgdtmgdtLLmgQCalWal /28,1340/5,15512/850/25,18
2. Kebutuhan tawas per hari,
harikgharikgWt /2234/28,134060
100
Untuk periode pelarutan 8 jam,
harikgharikgWt /745/223424
8
3. Debit tawas,
dtLhariLLkg
harikg
al
WtQt /1018,3/91,274
/71,2
/745 3
4. Debit air pelarut
dtLharimmkg
harikg
w
Wt
Qw /2017,0/17,20/997
/223410
90
10
10100
3
3
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
5. Debit larutan
dtLQwQtQl /20488,02017,01018,3 3
6. Berat jenis larutan
Lkg
wal
lar /064,1
997,0100
10100
71,2100
10
1
100
10100
100
10
1
5.6 FLOKULASI – SEDIMENTASI (Pulsator)
Dalam proses pulsasi (denyutan), luas ruang vakum yang menunjang proses
pulsasi merupakan hal utama dalam operasi pulsator dan akan mempengaruhi
performa pulsator secara keseluruhan.
Kriteria Desain:
V sedimentasi = 3 – 4,5 m/jam
Surface loading rate = ≤ m jam
Vo = 2,0 – 5,0 m/jam
V inlet = 0,6 – 1,0 m/det
G = ≤ 1 detik
Td air = 1 – 1,5 jam
(manual book operation pulsator, degreemont)
Perencanaan Pulsator sesuai criteria desain dari degreemont
Langkah 1 Perhitungan Luasan Ruang Vakum
a. Ruang Vakum (A Vakum)
Panjang ruang 1 dan 2 = 3,1 m
Lebar ruang 1 dan 2 = 1,25 m
A vakum = 2 [(3,1m)(1,25m)]
A vakum = 7,75 m2
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
b. Debit Perencanaan (Qperencanaan)
Q rencana = 0,85 m3/det
Q pengolahan =
= 3060 m3/jam
Langkah 2 Perhitungan sludge blanket area, kecepatan pengendapan,
kecepatan klarifikasi, kecepatan aliran pulsator dan inlet.
a. Kecepatan pengendapan partikel di sludge blanket area (V sedimen)
Direncanakan Vsedimentasi sebesar 3 m/jam, maka ruang penangkap
lumpur
b. Sludge Blanket Area atau ruang penangkap lumpur (Asba)
Karena pulsator terdapat empat bak yang mengelilingi ruang vakum, maka
perencanaan ruang penangkap lumpur sebagai berikut:
Asba = 1020 m2
1020 = [(Pmeter).(Lmeter)]
255 = [(Pmeter).(Lmeter)] Luas ruang penangkap lumpur
per blok
Psba rencana = 20 m
Asba per blok = (p x l) m2
255 = (20 x l) m2
L = 12,75 meter
enVse
nQpengolahaAsba
dim
jamm
jammAsba
/3
/3060 3
21020mAsba
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
c. Kecepatan pulsator sebagai klarifier atau penjernihan air (Vklrifikasi)
Direncanakan ruang penampung lumpurnya berdimensi
P = 1 meter
H = 1,5 meter
Sehingga lebar klarifier keseluruhan akibat penambahan ruang penampung
lumpur
Lsba + Plumpur = 12,75 meter + 1 meter
Lsba + Plumpur = 13,75 meter
Lklarifier = 14 meter
Maka luas Klarifier
Prencana x Lklarifier = 20 meter x 14 meter
Prencana x Lklarifier = 280 m2
d. Luas ruang pulsasi (Apulsasi)
Luas ruang pulsasi (pendenyut) sebanyak 2 buah sebagai alat flokulator
(pengaduk lambat) direncanakan sebagai berikut:
Ppulsasi = 12,5 meter
Lpulsasi = Pruang vakum = 7,5 meter
Apulsasi = Ppulsasi x Lpulsasi
= 2 (12,5 x 7,5)
= 187,5 m2
Langkah 3 Perhitungan Luas Pulsator, surface loading rate, waktu tinggal air
dan gradient kecepatan
a. Luas Pulsator (A pulsator)
Apulsator = Aruang vakum + Aruang pulsasi + Aclarifier
Apulsator = ( 75 + 187,5 + 1120)
Apulsator = 1382,5 m2
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
b. Surface loading rate
c. Waktu tinggal air di pulsator (td air)
d. Volume ruang pembuangan lumpur di pulsator (C) :
C = 4 [(P).(L).(T)]Rlumpur
= 4 [20x1x1,5]x1
= 120 m3
e. Luas keseluruhan klarifikasi karena ada empat bak yang mengelilingi
ruang vakum – ruang pulsasi, maka luas klarifier
Aklarifier = 4 bak x 280 m2/bak
Aklarifier = 1120 m2
f. Dapat ditentukan kecepatan pulsator sebagai klarifier, yaitu
Apulsator
nQpengolahaSLR
2
3
5,1382
/3060
m
jammSLR
)(/21,2 initeriadesamemenuhikrjammSLR
nQpengolaha
Volairtdair
nQpengolaha
TairApulsasiTaitAvakumTairAclarifiertdair
).().().(
jamtdair 5,148,1
Aklarifier
nQpengolahaVklarifier
2
3
1120
/3060
m
jammVklarifier
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
g. Kecepatan aliran air di pulsator (Vo)
Kecepatan aliran air di pulsator dapat dihitung dengan perencanaan tinggi
pulsator 10 meter dan ketinggian airnya 9,5 meter, makaVo:
Prencana = 20 meter
Hair rencana = 9,5 meter
h. Kecepatan aliran air masuk kepulsator (Vinlet)
Kecepatan aliran air masuk ke pulsator melalui pipa inlet dari bangunan
sebelumnya yaitu bak koagulasi ke pulsator, dengan perencanaan:
Diameter pipa inlet Ø = 1 meter
i. Nilai perbandingan Vklarivikasi dengan Vsedimentasi (Fe)
jammVklarifier /7,2
))((Pr4 Tairencana
nQpengolahaVo
)5,9)(20(4
3060Vo
jammVo /03,4
ik
jam
Apipainlet
nQpengolahaVinlet
det3600
1.
)(4
ik
jamjammVinlet
det3600
1.
)1)()(25,0(4
/3060 2
)det(/00,1det/69,06897,0 initeriadesamemenuhikrmmVinlet
.dim
3/1
enVse
siVklarifikaFe
./3
/7,23/1
jamm
jammFe
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
j. Nilai gradient kecepatan di pulsator jika diketahui sebagai berikut
n = 0,893 x 10-3
Ss = 2,65
k. Dengan beda tinggi ruang SBA dengan ruang pembuangan lumpur
∆h = 7 m
l. Nre
ρ = massa jenis air (kg/m3)
vd = kecepatan pengendapan (m/det)
ƞ = viskositas absolute (suhu 27° c=0,00086 N s/m2)
m. Perhitungan debit aliran air per pipa lateral
n. Kecepatan inlet
Asumsi D = 50 cm
.965,0Fe
.))(1)(1(
2/1
nQpengolaha
ChFeSs
n
gFeG
.3060
120)75,0)(965,01)(165,2(
10.893,0
981,0965,0
2/1
3
G
)det(/113890
/318,1
initeriadesamemenuhikrG
jamG
2000968/00086,0
/3./1000.
2
3
Re mNs
jammmkgvdN
rencanaJumlahpipa
QtotalQperpipa
dtkmxQperpipa /1042,160
85,0 32
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
o. Diameter lubang pipa
h = 1 cm
N = (P:0,25)x2
=(5x0,25)x2=40
p. Gutter
Q = 0,85 m3/det
D = 10 cm
L = ketebalan dinding gutter (0,15)
D = diameter lubang gutter (0,05)
q. Pompa pulsator
Vacuum pumps = 6 units
P = 9 Kw ; f = 50 Hz ; I = 18,5 A ; V = 380 V
dtkmxx
x
d
QperpipaVperpipa /072,0
)0525,0(
1042,1
)..4
1(
2
2
2/1
2/12..
4
ghN
QperpipaDperpipa
2/1
2/1
2
005,081,92..40
1042,14
xx
xxDperpipa
cmmmDperpipa 404,0038,0
det/354,1
1,0.4
1)240(
det/85,02
3
mxx
mv
g
Vx
D
LfxHf
2
2
mmx
xxHf 1,1011,081,92
354,1
05.0
15,0
1600
64 2
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
unit → 9 rpm)
Jenis pompa = Hibon SNV 32 (2unit)
5.7 FILTRASI
1) Kriteria Desain
Kecepatan filtrasi (Vf) = 8 - 12 m/jam
Tebal media pasir (Lp) = 60 - 80 cm
Tebal media kerikil (Lk) = 10 - 30 cm
Waktu backwash (tbw) = 5 - 15 menit
Tinggi air di atas media (Ha) = 0,9 – 1,2 m
Diameter media (Dm) = 0,6 – 1,2 mm
Ekspansi backwash = 30 - 50 %
A orifice (Aor) : A = (0,0015 - 0,005) : 1
A lateral (Alat) : Aor = (2 - 4) : 1
A manifold (Am) : Alat = (1,5 - 3) : 1
Jarak orifice (Wor) = 6 - 20 cm
Porositas = 0,36 - 0,45
Diameter orifice (Dor) = 0,6 - 2 cm
Kecepatan backwash (Vbw) = 15 – 25 m/jam
Surface loading = 7 - 12 m/jam
Vgullet(saluran pembuangan) = 0,6 – 2,5 m/s
L filtrasi = 3 – 6 m
fb = 7,5 cm
(Tri Joko,2010)
2) Perencanaan
Kecepatan filtrasi (Vf) = 2,78.10-3
m/s = 10 m/jam
Diameter orifice (Dor) = 2 cm = 0,02 m
A orifice (Aor) = 0,0025Af
Jarak antar pusat lateral (Wlat) = 20 cm = 0,2 m
Tebal media pasir (Lp) = 70 cm = 0,7 m
Tebal media kerikil (Lk) = 30 cm = 0,3 m
Diameter pasir (Dp) = 0,6 mm = 6.10-4
m
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Diameter kerikil (Dk) = 0,3 – 6,25 cm
Porositas awal (Po) = 0,4
= 0,893.10-6
m2/det
NRe pasir < 5
NRe kerikil > 5
Alat = 2Aor
Wlat = 20 cm
Am = 1,5 Alat
% ekspansi kerikil akibat Vbw = 10 %
Tbw = 600 detik = 10 menit
pasir = 0,82
f = 0,026
jarak terluar orifice dengan dinding = 20 – 30 cm
1 bak filter mempunyai 1 manifold
jarak pangkal lateral terhadap dinding = 0,6 m
3) Perhitungan
Jumlah bak
Qn 12 = 85,012 = 11,06 bak = 11 bak
Ditambah 1 bak cadangan, sehingga jumlah bak yang beroperasi 12 bak.
Dimensi bak
Debit per unit filter (Qf) = 121 x 0,85 m
3/det = 0,071m
3/det
Luas tiap unit filter (Af) = Vf
Qf
= 310.78,2
071,0
= 25,54 m2 ≈ 26 m
2
Luas permukaan saringan (As) = Luas tiap unit filter (Af) = 26 m2
jika P: L = 1 : 2 maka : P = 7,2 m H = 3 m
L = 3,6 m
Sistem Underdrain
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
1. Orifice
Luas bukaan (Aor) = ¼ π D2
= ¼ π m
= 0,000314 m2
= 3,14 cm2
Jumlah lubang tiap filter (n) = Aor
Af0025,0=
000314,0
260025,0 x = 207 lubang
2. Lateral
Luas bukaan (Alat) = 2Aor x n
= 2 x 0,000314 x 207
= 0,13 m2
3. Manifold
Luas total manifold (Am) = 1,5Alat
= 1,5 x 0,13 m2
= 0,2 m2
Diameter manifold (Dm) =
Am4=
2,04x = 0,5 m = 500 mm
Panjang pipa manifold (Pm) = Pbak = 3,6 m
Jumlah pipa lateral = n = 2xWlat
Pman = 2
2,0
6,3x = 36 buah
Jumlah lateral tiap sisi =2
36 = 18 buah
Panjang pipa lateral tiap sisi= 2
)2( WlatDmLbak =
2
)2,02(5,02,7 x
= 3,15 m
Diameter pipa lateral (Dlat)=n
Alat4
= 36
13,04x
= 0,068 m = 68 mm
Jumlah orifice tiap lateral ( n ) =
lateral
orif ice =
36
207 = 5,75 ~ 6 lubang
Sistem Inlet
Inlet pipa
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Debit tiap saluran (Qf) = 12
85,0 = 0,071 m
3/s
Kecepatan dalam saluran = 0,3 m/det
Dimensi pipa
A = V
Q =
3,0
071,0 = 0,237 m
2
A = ¼ π D2
0,237 = ¼ π D2
D = 0,549 m = 0,6 m = 600 mm
Sistem Outlet
Air yang sudah tersaring akan dialirkan melalui pipa outlet yang
bersambungan dengan pipa manifold menuju adsorbsi. Sehingga diameter
pipa outlet = diameter manifold = 0,5 m.
Backwash
1. Pasir
Kecepatan backwash (Vbw) = 6Vf = 6 x 2,78.10-3
= 0,0167 m/det
Porositas saat ekspansi (Pe) = 2,95 x 6,3
1
45,1
g
x
6,31
ws
w
x
21
31
Dp
Vbw
= 2,95x6,3
1
)81,9(
)10.893,0( 45,16
x
6,31
7,9952600
7,995
x
21
31
)10.6(
)0167,0(4
= 0,63
Prosentasi ekspansi = %1001
xPe
PoPe
= %10063,01
4,063,0x
= 62,16 %
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tinggi ekspansi = %100xLp
LpLe
0,6216 = %1007,0
7,0x
Le
Le = 1,14 m
2. Kerikil
Tinggi ekspansi ( asumsi ) = 10 % dari tinggi ekspansi akibat
backwash
Prosentasi ekspansi = %100xLk
LkLe
0,1 = %1003,0
3,0x
Le
Le = 0,33 %
Porositas saat ekspansi
Pe
PoPe
1 =
Lk
LkLe
Pe
Pe
1
4,0 =
3,0
3,033,0
Pe = 0,45
Debit backwash (Qbw) = Vbw x Abw
= 0,0167 m/det x 26 m2
= 0,4342 m
3/det
Volume backwash = Qbw x tbw
= 0,4342 m3det x 600 det
= 261 m3
Diameter backwash (Dbw)
Q = A V
Q = ¼ π D2 V
D = 0,046 m
Saluran penampung air pencuci
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Saluran gutter dengan panjang = 3,8 m dan lebar (asumsi) = 0,3 m
Kedalaman air di saluran gutter (Hg) =
32
38,1
xLg
Q=
32
3,038,1
85,0
x=1,61 m
Air sisa pencucian dari gutter akan masuk kedalam gullet dengan Lbuang
(asumsi) = 0,2 m
Debit yang ditampung (Qbuang) = 0,2 m3/det
Tinggi air dalam saluran pembuangan =
32
38,1
xLbuang
Q=
32
2,038,1
2,0
x
=1,73 m
Kehilangan Tekan
Headloss pada media yang masih bersih
1. Pasir
Cek NRe =
xDpxVf=
6
34
10.893,0
10.78,210.682,0
xx = 1,53 < 5 ( Memenuhi )
Koefisien Drag= CD= 34,0Re
3
Re
24
NN= 34,0
53,1
3
53,1
24 =18,45
Headloss = Hf = 44
2
10.6
1067,1
xPo
VfLp
g
CD
= 44
23
10.6
1
)4,0(
)10.78,2(7,0
81,9
45,18
82,0
067,1
x
= 0,14 m
2. Kerikil
Cek NRe =
VfxDkx
Po1
1 =
6
33
10.893,0
10.310.78,2
4,01
1
xx = 15,57 > 5 (M)
Headloss = xLkDk
Vfx
Po
Pox
gx
22
2)1(180
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
= 3,0)10.3(
10.78,2
)4,0(
)4,01(
81,9
10.893,0180
23
3
2
26
xxxx
= 0,0085 m
Headloss total media
Hf = hf air + hf pasir + hf kerikil
= 0,9 + 0,14 + 0,0085
= 1,0485
Headloss sistem underdrain
1. Orifice
Debit tiap filter = 0,071 m3/det
Debit orifice (Qor) = orn
Q =
207
071,0 = 3,4 x10
-4m
3/det
Kecepatan di orifice (Vor) = or
or
A
Q =
000314,0
00034,0 = 1,09 m/det
Headloss (hfor) = 1,7 x g
Vor
2
2
= 1,7 x 81,92
)09,1( 2
x = 0,103 m
= 10,3 cm
2. Lateral
Debit lateral (Qlat) = latn
Q =
36
071,0 = 1,97.10
-3 m
3/det
Kecepatan di lateral (Vlat) = lat
lat
A
Q=
13,0
10.97,1 3
= 0,015 m/det
Headloss (hflat) = 1,3 hf
= g
Vlatx
Dlat
Llatxfx
23,1
2
= 81,92
)015,0(
068,0
15,3026,03,1
2
xxxx
= 1,795 x 10-5
m
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
3. Manifold
Debit manifold (Qm) = mn
Q =
1
071,0 = 0,071 m
3/det
Kecepatan di manifold = m
m
A
Q=
2,0
071,0 = 0,355 m/det
Headloss (hm) = 1,3 hf
= g
Vmx
Dm
Lmxfx
23,1
2
= 81,92
)355,0(
5,0
6,3026,03,1
2
xxxx
= 1,56 x 10-3
m
Headloss total underdrain
Hf = hfor + hflat + hfm
= 10,3 + 1,795 x 10-5
+ 1,56 x 10-3
= 10,3 m
Headlos total
Hftot = hfmedia + hfunderdrain
= 1,0485+ 10,3
= 11,3485 m
Debit backwash (Qbw) = Vbw x Abw
= 0,0167 m/det x 26 m2
= 0,4342 m
3/det
Volume backwash = Qbw x tbw
= 0,4342 m3det x 600 det
= 261 m3
Headloss pada media saat backwash
1. Pasir
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Cek NRe =
VbwxDpx
Pe1
1 =
6
4
10.893,0
10.6,40167,0
63,01
1
xx = 23,24
Headloss = xLeDp
Vbwx
Pe
Pex
gx
8,1
)1(120
2,1
3
8,18,0
= 14,1)10.6,4(
)0167,0(
)63,0(
)63,01(
81,9
)10.893,0(120
8,14
2,1
3
8,18,06
xxxx
= 1,01 m
2. Kerikil
Cek NRe =
VbwxDkx
Pe1
1 =
6
3
10.893,0
10.30167,0
45,01
1
xx = 97,73
Headloss = xLeDk
Vbwx
Pe
Pex
gx
8,1
)1(120
2,1
3
8,18,0
= 33,0)10.3(
)0167,0(
)45,0(
)45,01(
81,9
)10.893,0(120
8,13
2,1
3
8,18,06
xxxx
= 0,056 m
Hf media = 1,01 + 0.056
= 1,066
Headloss sistem underdrain saat backwash
1. Orifice
Debit orifice (Qor) = orn
Qbw =
207
4342,0 = 0,002 m
3/det
Kec orifice (Vor) = or
or
A
Q =
000314,0
002,0 = 6,676 m/det
Headloss (hfor) = g
Vorx
27,1
2
= 81,92
)676,6(7,1
2
xx = 3,86 m
2. Lateral
Debit lateral (Qlat) = latn
Qbw =
36
4342,0 = 0,012 m
3/det
Kec di lateral (Vlat) = lat
lat
A
Q =
13,0
012,0 = 0,09 m/det
Headloss (hflat) = 1,3 hf
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
= g
Vlatx
Dlat
Platxfx
23,1
2
= 81,92
)09,0(
0068,0
15,3026,03,1
2
xxxx
= 6,4 x 10-4
m
3. Manifold
Debit manifold (Qm) = mann
Qbw =
1
4342,0 = 0,4342 m
3/det
Kec di manifold (Vm) = man
man
A
Q =
2,0
4342,0 = 2,171 m/det
Headloss (hfm) = 1,3 hf
= g
Vmx
Dm
Lmxfx
23,1
2
= 81,92
)171.2(
5,0
6,3026,03,1
2
xxxx
= 0,0584 m
Headloss total saat backwash
Hf = hfmedia + hfor + hflat + hfm
= 1,06+ 3,86 + 6,4 x 10-4
+ 0,0584
= 4,979 m
Pompa Backwash
Headloss pada pompa = hfbw + hs + sisa tekan
= 4,979 + 5 + 1
= 10,979 m
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Daya pompa
P =
ompaxgxQbwxhfp=
75,0
979,104843,081,97,995 xxx = 69284,9Watt = 923,32 hp
5.8 DESINFEKSI
Karakteristik desinfektan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.2 Karakteristik Desinfektan
Karakteristik Klorin
Bebas Kloramin
Klorin
Dioksida Ozon
Radiasi
UV
Desinfeksi
Bakteri
Virus
Pengaruh Ph
Residu di
sistem
distribusi
Produk
samping, -
pembentukan
THM
Dosis (mg/L
Berat
ekivalen
(pound)
Sangat
baik
Sangat
baik
Efisiensi
menurun
dengan
kenaikan
pH
Ada
Ada
2 - 20
35,5
Cukup baik
Rendah (baik
pada waktu
kontak yang
lama)
Dikloramin
dominan pada
pH ≤
monokloramin
dominan pada
pH ≥ 7
Ada
Tidak terjadi
0,5 - 3,0
25,8
Sangat
baik
Sangat
baik
Lebih
efisien
pada pH
tinngi
Ada
Tidak
terjadi
-
13,4
Sangat
baik
Sangat
baik
Residu
terjadi
pada pH
rendah
Tidak ada
Tidak
terjadi
1 - 5
24
Baik
Baik
Insentif
Tidak
ada
Tidak
terjadi
-
-
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Sumber : National Academy of Science (1980) dalam Montgomery, 1995; hal 276
Pada perencanaan ini, desinfeksi dilakukan dengan penambahan
klorin bebas. Dipilihnya desinfektan tersebut adalah karena proses desinfeksi
terhadap bakteri dan virus sangat baik dan efektif. Di samping itu, apabila
dilihat dari biaya yang dikeluarkan juga lebih sedikit. Walaupun terdapat
produk amping berupa pembentukan THM namun apabila kadarnya ≤ 1
mg/L masih dapat ditoleransi (standar EPA, Kawamura, 1991 hal 282)
1) Perencanaan
1. Desinfeksi menggunakan kaporit : Ca(OCl)2
2. Kadar Klor dalam kaporit : 60 %
3. Berat jenis kaporit, BJ = 0,860 kg/L
4. Kapasitas pengolahan, Q = 150 L/detik
5. Konsentrasi larutan, C = 50 g/L = 50 mg/m3
6. Daya pengikat Klor, DPC = 1,2 mg /L (asumsi)
7. Sisa klor = ( 0,2 – 0,4 ) mg / l, diharapkan 0,3 mg/l
8. Pembubuhan larutan kaporit 3 x sehari (8 jam untuk 1 x)
Dosis klor = DPC + sisa klor = 1,2 + 0,3 = 1,5 mg/l
Dosing rate ikLLmg
LmgikxL
laruC
kebutuhanQxCdet/255,0
/5000
/5,1det/850
tan.
.
Dosing rate per hari = hariLikjamxikxL /22032det360024det/255,0
Dosing Setiap Pembubuhan
Dosing rate per hari = jamlhariL 8/73443//22032
Kebutuhan Kaporit
Kebutuhan Kaporit = %60 Dosis Klor Q
= 60
100 1,5mg/l 850 l/det
= 2125mg/detik 184 kg/hari
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Debit Kaporit = apmasajenisk
Wkap1
=
86,0
/184 hrkg
= 213,953L/hr
Q pelarut = hariLx /953,213%5
%5%100
= 4065,107 L/hari
Debit Larutan = Qkap + Qair
= 213,953 L/hr + 4065,107 L/hr
= 4279,06 L/hr
= 4,28 m3/hr
Kehilangan Tekan
1. Direncanakan panjang pipa, Pp 1m dengan diameter, Dp = 1 inchi
2. Qpipa = 7344 L/ 8 jam = 2,55.10-4
m3/dtk
dtm
ikm
A
Q
pipa
pipaVpipa /3,0
0254,04
1
det/1055,22
34
3. Kehilangan tekan dalam pipa
mhf
m
ikmP
DpC
Qphf
p
p
HW
p
2
54,01
63,2
3454,01
63,2
107,1
10254,01302785,0
det/1055,2
2785,0
4. Kehilangan tekan pada pipa inlet, valve, dan outlet
mx
hf
hfg
vKoutKvKinhf
Koutg
vKoutlethf
Kvalveg
vKvalvehf
King
vKinhf
tot
pp
tot
poutlet
pvalve
pinlet
45
2
2
2
2
2
103,1109,881,92
018,0125,021
22
1,2
25,0,2
1,2
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Dimensi Bak Pelarut
1. Volume bak
334 344,736008/1055,2 mjamdtmtQpVbak
2. Luas permukaan : 2344,71
344,7m
H
VbakAs
3. Pbak = Lbak
mPL
L
LAs
71,2
344,7 2
2
Volume ruang pengadukan (T = 30° C)
Q = 850 L/det = 0,85 m3/det
G = 700 /dt
= 0,798. 10-3
kg/mdet
= 995,7 kg/m3
g = 9,81 m/det2
Kecepatan (v1) saat masuk ke bak pengadukan = 2 m/det
Kecepatan (v2) saat keluar dari bak pengadukan = 1 m/det
Waktu tinggal = 30 detik
2) Perhitungan
V = Q x td
= 0,85 m3/dt x 30 dt
= 25,5 m3
Direncanakan ukuran ruang pengadukan :
Panjang = 4,35 m
Lebar = 4,35 m
Tinggi = 1,5 m
Diameter inlet
23
1
425,0det/2
det/85,0m
ikm
ikm
v
QA
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
mmmmA
D 600577,0
41
425,0
41
2
Diameter outlet
PENGHITUNGAN pH
1. Dosis chlor yang digunakan 1,5 mg/L dengan kadar chlor dalam
kaporit 60 %. Kaporit yang ditambahkan :
LmolLmgLmg /0174.0/5,2/5,160
100 , dengan Mr Ca(OCl)2
= 143
2. Reaksi yang terjadi
OHCOCOHHCOH
OClHHOCl
HOClOHCaOHOClCa
22323
222
2222
2
3. Dengan penambahan kaporit sebanyak 0.0174 mol/L, akan terjadi
penambahan:
[Ca2+
] = 0.0174 mol/L = 0,696 g/L
[CO2] = 0.0174 mol/L 0,7656 g/L
[HCO3‾] = 0.0174 mol/L = 1,0614 g/L
4. Konsentrasi pada awal air baku :
[Ca2+
] = 0 mg/L
[CO2] = 0
[HCO3‾] = 0 mg/L
5. Konsentrasi di akhir proses desinfeksi :
[Ca2+
] total = 0 + 0,696 = 0,696 g/L
[CO2] total = 0 + 0,7656 = 0,7656 g/L
[HCO3‾] total = 0 + 1,0614 = 1,0614 g/L
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
6. Perhitungan ion trength μ)
Tabel 5.3 Perhitungan μ Setelah Desinfeksi
Ion Konsentrasi
(g/L)
BM Ci
(mol/L)
0,5 x Ci x zi2
Ca2+
Mg2+
HCO3‾
SO4 ‾
Cl‾
0,696
0
1,0614
0
0
40
24
61
98
35,5
0,0174
0
0,0174
0
0
3,624 x 10-2
0
2,236 x 10-2
0
0
Μ 0,055
68,77213,01089,5log
3
2'log
1089,5'
45,7055,04,11
055,0log7,6'
4,11log1'
8
8
5,0
5,0
1
5,0
5,0
1
pHbaru
baruHCO
sisaCOKpHbaru
K
pK
pKpK
pH baru setelah proses desinfeksi masih masuk dalam range
7,45 – 7,68 yang diijinkan untuk air minum, sehingga tidak perlu
melakukan proses netralisasi pH.
5.9 RESERVOIR
Unit Reservoir Type reservoir yang dipakai adalah Ground Reservoir
Kecepatan inlet desain (Vi) = 2 m/dtk
Faktor peak, fp = 2,5
Kecepatan outlet desain, vo = 3 m/dt
Waktu pengurasan, tk = 2 jam
Kecepatan pengurasan, vk = 2,5 m/dt
Kecepatan overflow, vow = vi = 2 m/dt
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Kecepatan ventilasi desain, vud = 3 m/dt
Reservoir dapat dihitung dengan mengetahui kurva fluktuasi pemakaian air
minum.
Tabel 5.4 Pola Pemakaian Air dalam Sehari
Dari jam
ke jam Jumlah jam
Pemakaian
per-jam (%)
Jumlah pemakaian
(%)
2200
- 0500
7 0,75 5,25
0500
- 0600
1 4,00 4,00
0600
- 0700
1 6,00 6,00
0700
- 0900
2 8,00 16,00
0900
- 1000
1 6,00 6,00
1000
- 1300
3 5,00 15,00
1300
- 1700
4 6,00 24,00
1700
- 1800
1 10,00 10,00
1800
- 2000
2 4,50 9,00
2000
- 2100
1 3,00 3,00
2100
- 2200
1 1,75 1,75
Sumber : Tri Joko, Hal 226
Tabel 5.5 Perkiraan fluktuasi pemakaian air
Perhitungan volume reservoir harus memperhitungkan debit yang
masuk ke reservoar dan debit yang keluar dari reservoir. Debit yang masuk
ke reservoir adalah konstan, yaitu sebesar 4,17 % untuk tiap jamnya,
sedangkan debit yang keluar dari reservoir bervariasi tergantung pemakaian
air minum kota.
Tabel 5.6 Perhitungan Persentase Volume Reservoir
Dari jam
ke jam Jumlah jam
Pemakaian
per-jam
(%)
Suplai ke
Reservoir
Surplus
(%)
Defisit
(%)
2200
- 0500
7 0,75 4,17 % 23,94
0500
- 0600
1 4,00 4,17 % 0,17
0600
- 0700
1 6,00 4,17 % 1,83
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
0700
- 0900
2 8,00 4,17 % 7,66
0900
- 1000
1 6,00 4,17 % 1,83
1000
- 1300
3 5,00 4,17 % 2,49
1300
- 1700
4 6,00 4,17 % 7,32
1700
- 1800
1 10,00 4,17 % 5,83
1800
- 2000
2 4,50 4,17 % 0,66
2000
- 2100
1 3,00 4,17 % 1,17
2100
- 2200
1 1,75 4,17 % 2,42
Jumlah 24 100,00 100,00 % 27,70 27,62
Sumber : Tri Joko, Hal 227
Keterangan :
Debit yang masuk ke reservoir yaitu konstan = (100/24) % = 4,17 %
Debit yang keluar dari reservoir bervariasi tergantung pemakaian air minum.
Jumlah suplai (%) = suplai perjam x jumlah jam
Suplai (%) = jumlah suplai – jumlah pemakaian
Persentase Vol. Reservoir = 2
defisitsurplus =
2
62,2770,27 = 27,66 %
Volume reservoir = 27,66 % Qrata-rata waktu
= 0,2766 850 L 86400
= 20313504 L
= 20313,5 m3
Dimensi Resrvoir Tipe reservoar : Ground Reservoar dengan volume sebesar
20313,504 m3.
Kriteria desain kedalaman reservoir adalah 3 - 6 meter, sedangkan
yang direncanakan adalah 5 meter.
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Direncanakan, unit reservoir dibagi menjadi 4 kompartemen untuk
memudahkan pengurasan dan pengoperasian. Luas melintang untuk tiap
kompartemen :
AC =4
1
H
Volume
= 54
5,20313
x
= 1015,675 m2
Direncanakan Lebar = panjang = 675,1015 = 31,87 m ≈ 31,9 m
Jadi dimensi reservoir:
a. Kedalaman : 5 meter
b. Panjang : 31,9 meter
c. Lebar : 31,9 meter
d. Freeboard : 0,8 meter
Perpipaan Reservoir a. Pipa inlet
Debit inlet :
Qi = 0,85 m3 / detik
Kecepatan inlet desain, vi = 2 m / detik
Diameter pipa inlet :
2/14
vi
Qi
2/1
2
85,04
x
= 0,73 m = 700 mm
b. Pipa outlet
Faktor peak, fp = 2,5
- Debit:
Qo = Qr fp
= 0,85 2,5
= 2,125 m3/detik
- Kecepatan outlet disain, vo = 3 m / detik
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
- Diameter pipa outlet :
2/14
vo
Qo
2/1
3
125,24
= 0,95 m
= 1000 mm(ukuran pipa yang ada di pasaran)
c. Pipa Penguras
- Tinggi pengurasan, Hk = 2 meter
- Volume pengurasan tiap kompartemen :
V = Panjang Lebar Hk
= 31,9 31,9 2
= 2035,22 m3
- Waktu pengurasan, t = 2 jam
- Kecepatan pengurasan, Vd = 2,5 m / detik
- Debit pengurasan, Qd = t
V
=60602
22,2035
= 0,2827m3 / detik
- Diameter pipa,
2/1
4
d
d
dV
Q
2/1
5,2
2827,04
= 0,144 m
= 150 mm (ukuran pipa di pasaran)
d. Pipa Overflow
- Debit overflow, Qof = Qi = 0,85 m3 / detik
- Kecepatan overflow, vof = vi = 2 m / detik
- Maka,
Diameter overflow, of = I = 500 mm
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
e. Pipa Ventilasi
Direncanakan menggunakan 4 buah pipa ventilasi :
- Debit pengaliran udara :
Qud = Qo - Qi
= 4
85,0125,2
= 0,31875 m3 / detik
Untuk tiap pipa :
Qud = ¼ 0,31875
= 0,080m3 / detik
- Kecepatan ventilasi udara yang didisain :
vud = 3 m / detik
- Dimensi pipa ventilasi :
2/1
3
080,04
= 0,583 m ≈ 6 mm
5.10 Prosedur pengoperasian
5.10.1 Langkah persiapan
5.10.1.1 Bangunan intake
1. baca skala penunjuk tinggi muka air sungai;
2. lakukan langkah-langkah persiapan atau pencarian sumber air
lain apabila tinggi muka
a. air dan/atau debit air yang akan dipompa tidak memenuhi
syarat minimal operasional
b. pompa (prosedur pengukuran berdasar SNI 03-2819-1992
dan SNI 03-3970-1995);
3. bersihkan lingkungan di sekitar lokasi hisap dan ruang pompa
dari sampah atau materi
a. yang mengganggu operasi pemompaan;
4. amati kondisi air baku, alat pengukur debit, dan alat pengukur
tekanan air.
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
5.10.1.2 Pompa air baku dan distribusi
1. amati kondisi pompa, periksa baut-baut, katup-katup, kelurusan
kopling, putaran pompa
2. dan arah putarannya sebelum dioperasikan;
3. atur debit sesui dengan kapasitas yang diperlukan dengan cara
mengatur bukaan katup;
4. operasikan pompa dan biarkan pompa air mengalir dengan
stabil.
5.10.1.3 Sistem perpipaan
1. periksa sambungan-sambungan pipa pada instalasi untuk
mencegah kebocoran pipa;
2. periksa semua katup pada setiap unit untuk memastikan dapat
berfungsi sebagaimana mestinya;
3. periksa manometer, pastikan dalam kondisi baik;
4. perika gate valve pada pipa utama, pastikan selalu terbuka
sebagaimana mestinya.
5.10.1.4 Penentuan dosis bahan kimia
1. tentukan dosis koagulan dengan percobaan jar-test;
2. tentukan dosis kapur atau soda abu;
3. tentukan dosis desinfektan;
4. hitung kebutuhan masing-masing larutan;
5. periksa tangki pengaduk bahan kimia;
6. cara penentuan dosis bahan kimia sesuai ketentuan SNI 19-
6774-2002, Tata cara perencanaan paket unit IPA.
5.10.1.5 Pembubuhan/dosing larutan bahan kimia
1. periksa sistem catudaya menuju pompa pembubuh;
2. bersihkan semua pipa yang berhubungan dengan pompa
pembubuh;
3. siapkan larutan di dalam tangki pencampur;
4. periksa dan pastikan semua mur/baut pengikat telah diperkuat
sesuai petunjuk pemasangan;
5. pastikan check valve berfungsi baik;
6. jalankan motor pengaduk larutan kimia;
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
7. alirkan campuran yang telah diaduk ke dalam tangki pompa
pembubuh.
5.10.1.6 Instalasi
1. Unit pengaduk cepat (koagulasi)
a. Dengan pipa pengaduk:
1) pastikan selang pompa dosing sudah terpasang secara
benar pada pipa koagulasi;
2) pastikan sekat-sekat dalam pipa koagulasi tidak
tersumbat.
2. Unit pengaduk lambat (flokulasi)
a. Dengan sistem pengadukan mekanis atau hidrolis:
1) pastikan katup penguras di hopper (ruang lumpur) bak
flokulasi tertutup rapat;
2) pastikan flokulasi dalam keadaan bersih;
3) pastikan posisi dan ketinggian katup penguras lumpur
pada posisi sebagaimana
4) mestinya.
b. Dengan sistem aerasi (flotasi):
1) pastikan aliran udara menuju unit flotasi berjalan dengan
baik;
2) untuk proses flokulasi dengan cara pastikan scrapper
(penyapu flotan) berjalan sebagaimana mestinya.
3. Unit sedimentasi
a. pastikan katup pada pipa penguras tertutup rapat;
b. rapikan susunan plate settler sesuai dengan jarak terpasang (5
mm) dan seragam;
c. pastikan posisi ketinggian kerucut (hopper) pembuang flok
dengan tepat, bila menggunakan sistem sludge blanket;
d. pastikan pompa sirkulasi lumpur pada kondisi baik, bila
menggunakan sistem sludge blanket dengan sirkulasi lumpur.
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
4. Unit filtrasi
a. pastikan katup pada pipa header (pipa aliran masuk unit
filtrasi) terbuka;
b. pastikan komposisi pasir (media filter) sesuai dengan gambar
yang ditentukan dan bersih dari kotoran;
c. pastikan katup pada pipa outlet menuju reservoir terbuka;
d. pastikan katup pada pipa penguras dan backwash tertutup
rapat.
5.10.2 Pengoperasian system
5.10.2.1 Pompa air baku dan distribusi
Pompa air baku dan distribusi biasanya mencakup tipe pompa sentrifugal dan
submersibel, Tata cara pengoperasian pompa sentrifugal dan submersibel dapat
dilihat pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7 Prosedur menjalankan pompa sentrifugal dan submersible
Operasi Pompa Sentrifugal Pompa Submersibel
Manual a. Buka katup hisap
b. Buka katup tekan
c. Buka katup pelepas udara
d. Isi air ke dalam pompa melalui
katup pelepas udara sampai benar-
benar penuh
e. Setelah penuh, disertai dengan
keluarnya air dari katup pelepas
udara tanpa disertai udara, tutup
kembali katup pelepas udara dan
katup tekan
f. Jalankan pompa dengan menekan
tombol ON atau cara lain untuk
menghidupkan motor penggerak
pompa
a. Jalankan motor penggerak
b. Perhatikan tekanan air
pada manometer
c. Bila sudah naik melebihi
tekanan kerja pompa, buka
katup perlahanlahan
sampai didapat tekanan
yang dikehendaki
d. Perhatikan ampere pada
panel kendali pompa;
apabila melebihi nilai
maksimum, tutup katup
tekan perlahan-lahan
sampai nilai ampere di
bawah nilai maksimum
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tabel 5.7 Prosedur menjalankan pompa sentrifugal dan submersible (lanjutan)
Operasi Pompa Sentrifugal Pompa Submersibel
g. Perhatikan tekanan air pada
manometer
h. Apabila tekanan telah naik, buka
katup tekan perlahan-lahan sampai
tekanan pompa yang dikehendaki
i. Perhatikan ampere pada panel
kendali pompa; apabila melebihi
nilai maksimum (sesuai dengan
motor penggerak), tutup katup
tekan perlahan-lahan sampai nilai
ampere di bawah nilai maksimum
Otomatis a. Lakukan penyesuaian nilai-nilai operasional yang dikehendaki
b. Pindahkan sakelar operasi manual ke posisi otomatis
c. Masukkan sakelar pemasukan arus listrik
5.10.2.2 Pompa dosing (alum, soda abu dan kaporit)
Untuk menginjeksikan larutan bahan kimia digunakan pompa dosing. Larutan
alum dan soda abu dinjeksikan pada pipa air baku, sebelum pengaduk cepat (flash
mixing), sedangkan kaporit diinjeksikan sebelum masuk ke reservoir.
Cara pengoperasian pompa dosing, sebagai berikut
1. isi tangki pembubuhan bahan kimia dengan larutan bahan kimia yang
sudah dilarutkan (homogen), sebelum pompa dosing dihidupkan;
2. periksa tegangan power induk Non-Fuse Breaker (NFB) dari fase ke
fase dengan alat ukur atau multi-tester sehingga menunjukkan tegangan
220/380 Volt;
3. naikkan NFB pada tiap-tiap pompa dosing, sehingga pompa siap untuk
dioperasikan;
4. tekan tombol ON (start), pompa dosing akan bekerja dan lampu
indikator akan menyala.
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
5.10.2.3 Instalasi pengolahan air
Pada prinsipnya unit-unit instalasi tidak dijalankan atau dihidupkan
karena tidak terdapat peralatan mekanikal dan elektrikal pada unit-unitnya.
5.10.2.3.1 Unit prasedimentasi
1. Baca debit air yang masuk pada alat ukur yang tersedia;
2. Bersihkan bak dari kotoran atau sampah yang mungkin
terbawa;
3. Periksa kekeruhan air baku yang masuk dan keluar bak
prasedimentasi sesuai dengan periode waktu yang telah
ditentukan atau tergantung pada kondisi air baku;
4. Lakukan pembuangan lumpur dari bak sedimentasi sesuai
dengan periode waktu yang telah ditentukan atau tergantung
pada kondisi air baku.
5.10.2.3.2 Unit pengaduk cepat (koagulasi)
1. Operasikan pompa pembubuh aluminium sulfat atau soda abu
dan stel stroke pompa sesuai dengan perhitungan atau ada
jenis pompa kimia lain yang penyetelan strokenya dilakukan
pada saat pompa tidak dioperasikan;
2. Amati unjuk kerja pompa pembubuh, persediaan dan aliran
larutan bahan kimia dengan menambah atau mengurangi
stroke pompa;
3. Pertahankan keadaan seperti pada awal operasi, dan lakukan
penyesuaian bila diperlukan;
4. Atur pH sehingga sama dengan pH pada waktu jar tes.
5.10.2.3.3 Unit pengaduk lambat (flokulasi)
1. Amati flok-flok yang terbentuk, apakah terbentuk dengan
baik, apabila tidak, periksa kembali pH air di pengaduk cepat
dan lakukan penyesuaian-penyesuaian pembubuhan;
2. Periksa pembentukan buih di permukaan air dan bersihkan
apabila terjadi.
5.10.2.3.4 Unit sedimentasi
1. Periksa fungsi katup-katup dan tutup pipa penguras;
2. Alirkan air dari pengaduk lambat ke bak pengendap;
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
3. Bersihkan buih atau bahan-bahan yang terapung;
4. Periksa kekeruhan air yang keluar dari bak sedimentasi;
5. Lakukan pembuangan lumpur sesuai ketentuan (dengan katup
penguras atau scrapper).
5.10.2.3.5 Unit filtrasi
1. Tutup katup penguras, katup pencucian dan buka katup outlet
penyaring;
2. Alirkan air dan atur kapaistasnya sesuai perencanaan;
3. Amati debit outlet pada alat ukur yang tersedia sampai
ketinggian yang ditentukan;
4. Periksa kekeruhan air pada inlet dan outlet penyaring;
5. Lakukan pencucian penyaring bila debit keluarnya menurun
sampai batas tertentu atau air pada permukaan penyaring naik
sampai batas ketinggian tertentu, dengan cara menutup katup
inlet dan outlet penyaring, selanjutnya
a. buka katup outlet buangan pencucian dan inlet air pencuci;
b. operasikan pompa pencuci dan atur permukaan penyaring;
c. atur debit pencucian dengan mengatur katup, sehingga
media tidak terbawa;
d. amati penyebaran air pada permukaan penyaring;
e. hentikan pencucian jika air hasil pencucian sudah jernih.
5.10.2.3.6 Unit penampung air bersih (reservoir)
1. Ukur debit air yang masuk;
2. Periksa pH air yang masuk ke bak penampung air bersih;
3. Apabila pH air kurang dari 6,5 atau lebih dari 8,5 maka
bubuhkan larutan netralisator atau larutan soda abu 10% atau
larutan kapur jenuh, sesuai perhitungan;
4. Bubuhkan larutan desinfektan, seperti larutan kaporit sesuai
perhitungan;
5. Periksa pH, kekeruhan dan sisa klor dari air bersih dari pipa
outlet penampung setiap jam;
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
6. Periksa kualitas air secara lengkap atau fisika, kimia dan
bakteriologi minimal setiap bulan.
5.11 Prosedur pemeliharaan
5.11.1 Pemeliharaan IPA
5.11.1.1 Pemeliharaan fasilitas sadap
Pemeliharaan fasilitas penyadap dilakukan seperti pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8 Pemeliharaan Fasilitas Sadap
No. Unit Pemeliharaan Jangka
Waktu
1 Sarana
Penyadap
1. periksa dan bersihkan lumpur yang
mengendap
2. bersihkan lingkungan bangunan penyadap
setiap
minggu
setiap
minggu
2 Pompa
Submersible
1. ukur dan periksa tahanan isolasi motor
pompa
2. hitung efisiensi pompa
3. ganti oli dan periksa mesin pompa
4. periksa kabel pompa
5. lakukan overhaul pompa
6. lakukan pengecatan
bulanan
bulanan
tahunan
tahunan
tahunan
tahunan
3 Pompa
Sentrifugal
1. bersihkan pompa dan ruangan
2. periksa dan perbaiki kebocoran packing
3. periksa dan pastikan ketepatan kelurusan
kopling
4. periksa dan perbaiki kebocoran pipa,
katup dan manometer
5. tambahkan gemuk
6. periksa tahanan isolasi pompa
7. hitung efisiensi
8. periksa kabel pompa
9. lakukan overhaul pompa
10. lakukan pengecatan pompa
harian
mingguan
mingguan
mingguan
bulanan
bulanan
bulanan
tahunan
tahunan
tahunan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tabel 5.8 Pemeliharaan Fasilitas Sadap (lanjutan)
No. Unit Pemeliharaan Jangka
Waktu
4 Panel Pompa 1. periksa dan bersihkan dengan hati-hati
bagian dalam panel termasuk sisi
belakang pintu panel
2. periksa dan bersihkan sambungan kabel
3. periksa dan ukur tahanan isolasi kabel
4. perbaiki dan cat kembali rumah panel
apabila ada yang rusak
5. periksa semua peralatan dalam panel dan
ganti apabila ada yang rusak
bulanan
bulanan
bulanan
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
5 Pipa dan
Perlengkapan
1. periksa kerusakan dan kebocoran pipa
transmisi, perbaiki bila perlu.
2. bersihkan lingkungan di sepanjang pipa
transmisi
3. lakukan pembersihan pengurasan pipa
transmisi
4. periksa kerusakan dan kebocoran katup,
perbaiki bila perlu
5. lumasi katup-katup dengan gemuk
6. lakukan pengecatan pipa dan katup-katup
bulanan
bulanan
bulanan
bulanan
bulanan
tahunan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
5.11.1.2 Pemeliharaan tenaga pembangkit
Pemeliharaan tenaga pembangkit dan perlengkapannya dilakukan
seperti Tabel 5.9.
Tabel 5.9 Pemeliharaan Tenaga Pembangkit
No Unit Pemeliharaan Jangka Waktu
1 Genset
1) Mesin
Diesel
1. ganti minyak pelumas
2. ganti saringan minyak pelumas
3. bersihkan saringan bahan bakar
4. ganti saringan bahan bakar
5. bersihkan saringan pipa hisap
bahan bakar
6. periksa dan pastikan tekanan
penyemprotan dan pengabutan
bahan bakar
7. bersihkan kotak saringan udara
8. ganti elemen saringan udara
9. stel klep mesin
10. ukur tekanan kompresi silinder
mesin
11. bersihkan radiator dari kerak
12. periksa dan stel kembali tali kipas
setiap 125 jam
operasi
setiap 125 jam
operasi
setiap 60 jam
operasi
setiap 250 jam
operasi
setiap 125 jam
operasi
setiap 250 jam
operasi
setiap 125 jam
operasi
setiap 500 jam
operasi
setiap 250 jam
operasi
setiap 2000 jam
operasi
setiap 2000 jam
operasi
setiap 125 jam
operasi
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tabel 5.9 Pemeliharaan Tenaga Pembangkit (lanjutan)
No Unit Pemeliharaan Jangka Waktu
13. periksa dan pastikan tinggi muka
air dalam baterai dan tambahkan
bila kurang
14. periksa dan perbaiki hubungan
kabel baterai
15. periksa dan kencangkan baut-baut
16. lakukan “top overhaul”
17. lakukan “general overhaul”
setiap 125 jam
operasi
setiap 125 jam
operasi
setiap 500 jam
operasi
setiap 5000 jam
operasi
setiap 10.000
jam operasi
)“Alternator” 1. periksa tahanan isolasi gulungan
2. lumasi bearing
3. ganti tumpuan putaran
4. periksa carbon brush dan ganti bila
perlu
setiap 3 bulan
sesuai buku
petunjuk
setiap 16.000
jam, kecuali
terjadi kelainan
setiap 2000 jam
2 Panel 1. periksa dan bersihkan bagian
dalam panel
2. termasuk sisi belakang pintu panel
3. periksa dan bersihkan sambungan
kabel
bulanan
bulanan
bulanan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tabel 5.9 Pemeliharaan Tenaga Pembangkit (lanjutan)
4. periksa dan ukur tahanan isolasi
kabel
5. perbaiki cat ulang rumah panel
apabila ada yang rusak
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
3 Tangki Bahan
Bakar
1. periksa dan pastikan tangki dalam
keadaan baik, perbaiki bila terjadi
kebocoran
2. periksa dan pastikan kebersihan
tangki bahan bakar
mingguan
mingguan
4 Pompa Bahan
Bakar
1. periksa dan pastikan kebersihan
pompa
2. beri gemuk pada poros putaran
pompa
mingguan
mingguan
5 Saluran 1. periksa dan pastikan saluran dalam
keadaan baik, perbaiki bila terjadi
kebocoran
mingguan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
5.11.1.3 Pemeliharaan unit paket IPA
Pemeliharaan unit paket IPA dilakukan seperti Tabel 5.10.
Tabel 5.10 Pemeliharaan Unit Paket IPA
No Unit Pemeliharaan Jangka
Waktu
1 Sarana
Pencampur
Kimia
1. bersihkan alat pembubuh bahan kimia
dan sarana lingkungan pencampur kimia
2. periksa dan bersihkan bak dan pengaduk
kimia dengan air
3. bersihkan bak pengaduk kimia dengan
asam encer
4. periksa dan perbaiki bak dan pengaduk
kimia bila terjadi kerusakan
harian
harian
bulanan
sesuai
kebutuhan
2 Pompa
Pembubuh
Kimia
1. bersihkan pompa pembubuh kimia
2. bersihkan lingkungan ruang pompa
3. bersihkan saringan pompa
4. bilasi saluran pembubuh dengan air
bersih, bila pompa akan dihentikan
5. periksa kebocoran pompa, saluran
pembubuh kimia dan perbaiki bila
terjadi kebocoran
6. periksa tingkat akurasi pompa
harian
harian
harian
harian
harian
tahunan
3 Pipa Pengaduk 1. Periksa kebocoran dan kerusakan pipa,
perbaiki bila terjadi kebocoran
2. lakukan pengecatan pipa
bulanan
tahunan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tabel 5.10 Pemeliharaan Unit Paket IPA (lanjutan)
No Unit Pemeliharaan Jangka
Waktu
4 Pengaduk
Lambat
1. periksa dan bersihkan pintu-pintu, serta sistem
ruang alat pengaduk lambat
2. bersihkan busa dan kotoran-kotoran yang
mengapung di atas permukaan air;
3. buka katup-katup penguras beberapa detik
untuk membuang lumpur yang mungkin
mengendap
4. periksa pertumbuhan lumut dan bersihkan jika
ada
5. periksa katup pintu dan diberi gemuk
6. periksa pertumbuhan lumut pada dinding bak
pengaduk lambat. Lakukan pembubuhan
kaporit atau bahan desinfektan lainnya dengan
dosis yang cukup;
7. periksa katup-katup pembuangan lumpur dan
bila perlu lakukan perbaikan;
8. apabila mengaduk lambat dilengkapi dengan
alat pengaduk, periksa fungsi dari peralatan
tersebut dan bila perlu dilakukan perbaikan atau
penggantian bagian-bagian yang tidak
berfungsi;
9. perbaiki kerusakan pintu dan lakukan
pengecatan
harian
harian
harian
harian
mingguan
bulanan
bulanan
bulanan
sesuai
kebutuhan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tabel 5.10 Pemeliharaan Unit Paket IPA (lanjutan)
No Unit Pemeliharaan Jangka
Waktu
5 Pengendapan 1. bersihkan alur pengendapan
2. periksa kebocoran pipa dan katup
pembuang lumpur, perbaiki bila terjadi
kebocoran
3. periksa, lakukan pengurasan bak,
bersihkan dengan desinfektan
4. lakukan pengecatan bila unit terbuat dari
baja
5. perbaiki kerusakan yang terjadi di alur
pengendapan, perpipaan katup-katup dan
alur pengumpul.
sesuai
kebutuhan
mingguan
tahunan
tahunan
sesuai
kebutuhan
6 Penyaringan 1. bersihkan bagian dalam dan luar bak
penyaring
2. periksa kebocoran bak, katup-katup dan
perpipaan, perbaiki bila terjadi kebocoran
3. lakukan pembersihan dan pengecatan
4. keluarkan media penyaring dan bersihkan
5. periksa dasar unit saringan dan lakukan
perbaikan, perbaiki bila terjadi kebocoran
6. periksa dan perbaiki nozzle, katup dan
perbaiki pipa
7. masukan pasir yang telah dibersihkan dan
tambahkan media apabila kurang, dan
periksa kemungkinan terbentuknya bola-
bola lumpur pada media penyaring;
mingguan
mingguan
tahunan
tahunan
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
tahunan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tabel 5.10 Pemeliharaan Unit Paket IPA (lanjutan)
No Unit Pemeliharaan Jangka
Waktu
7 Bak
Penampung
Air Minum
1. periksa dan bersihkan lingkungan bak
penampung air bersih dari rumput dan
kotoran
2. periksa kemungkinan tumbuhnya lumut
dalam bak penampung air bersih
3. periksa dan bersihkan kelengkapan saran,
dan lakukan perbaikan jika ada kebocoran
katup dan pipa;
4. lakukan perbaikan jika kebocoran katup
dan pipa;
5. bersihkan lumut pada dinding bak dengan
larutan kaporit;
6. bersihkan endapan lumpur atau pasir jika
ada;
7. bersihkan pipa masukan, keluarkan,
katupkatup dan ventilasi udara
8. periksa berfungsinya alat ukur
9. laporkan kepada atasan dan lakukan
perbaikan jika ada kerusakan konstruksi
10. lakukan pembersihan karet dan
pengecatan
11. periksa kemungkinan terbentuknya
endapan dalam bak, bila perlu lakukan
pengurasan, serta berikan desinfektan
12. perbaiki bak, katup, pipa dan tutup lubang
pemeriksaan
harian
harian
bulanan
bulanan
bulanan
bulanan
bulanan
bulanan
tahunan
tahunan
tahunan
sesuai
kebutuhan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tabel 5.10 Pemeliharaan Unit Paket IPA (lanjutan)
No Unit Pemeliharaan Jangka
Waktu
8 Pompa
Pencucian
Balik
1. bersihkan pompa dan ruangan
2. periksa dan pastikan kebocoran paking,
perbaiki bila terjadi kebocoran
3. tambahkan gemuk
4. periksa ketepatan dan kelurusan kopling,
perbaiki bila terjadi kelainan
5. periksa kebocoran pipa, katup dan
manometer, perbaiki bila terjadi
kebocoran
6. periksa tahanan isolasi pompa dan
sesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
harian
mingguan
bulanan
mingguan
bulanan
sesuai
kebutuhan
9 Aerasi 1. Tipe Terjunan:
a. periksa adanya pertumbuhan
ganggang, ketidakseragaman
distribusi aliran atau noda; bersihkan
dan gunakan desinfektan bila perlu
b. bersihkan dan, bila perlu, perbaiki
atau ganti nampan aerator dan
bagianbagiannya
c. perbaiki atau ganti lapisan permukaan
terjunan sekali setahun
2. Tipe Difusi:
a. apabila ditemui distribusi udara yang
tidak merata, kosongkan tangki,
periksa dan bersihkan difuser
harian
enam
bulanan
sesuai
kebutuhan
sesuai
kebutuhan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tabel 5.10 Pemeliharaan Unit Paket IPA (lanjutan)
No Unit Pemeliharaan Jangka
Waktu
b. kosongkan tangki dan periksa
kemungkinan kebocoran, difuser yang
rusak dan penyumbatan; bersihkan
dengan sikat menggunakan air dan
deterjen
3. Tipe Nozzle Spray:
a. periksa nozzle tehadap penyumbatan:
bersihkan atau ganti apabila diperlukan;
jangan menggunakan tang pipa
b. periksa perpipaan udara: buka penutup
dan bersihkan sedimen, periksa
kebocoran dan penyangga pipa, cat
ulang bagian luar pipa bila perlu
c. bila ada pagar spray, perbaiki dan cat
ulang
4. Tipe Blower:
a. beri pelumas pada kompresor sesuai
instruksi produsen alat
b. periksa tekanan keluaran (output)
c. periksa filter udara: bersihkan, perbaiki
atau ganti sesuai dengan kebutuhan
d. buka kompresor dan periksa terhadap
kemungkinan korosi di dalam atau
penyimpangan lainnya; apabila ada,
perbaiki secepatnya
e. cat kembali bagian luar kompresor
enam
bulanan
mingguan
tiga bulanan
tahunan
harian
harian
mingguan
tahunan
tahunan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tabel 5.10 Pemeliharaan Unit Paket IPA (lanjutan)
No Unit Pemeliharaan Jangka
Waktu
10 Upflow
Clarifier
/Kontak
Padatan
1. Pemeriksaan oleh Operator:
a. periksa kemungkinan kebocoran pipa
dan katup, terutama katup pembilas
lumpur
b. periksa alat-alat pendukung operasi
katup pembilas lumpur, seperti
penunjuk waktu dan lain-lain
2. Pemeliharaan Pembersihan:
a. bilas, bersihkan dan periksa bagian-
bagian yang terpakai
b. buang material pengganggu/pengotor
yang mengganggu kinerja alat
c. periksa jalur pembubuh zat kimia
terhadap kemungkinan penyumbatan
dan gangguan lainnya
bulanan
bulanan
enam
bulanan
enam
bulanan
enam
bulanan
11 Pembubuh
Kapur
1. bersihkan peralatan pembuang debu dan
uap serta pastikan tidak terjadi
pengendapan atau korosi pada mekanisme
pembubuhan kapur
2. bersihkan pengotor dalam kompartemen
pengaduk kapur apabila sedang tidak
beroperasi; lumuri bagian luar pengaduk
dengan lapisan tipis lemak; bersihkan
system pembuang uap dan perlengkapan
lainnya; periksa apakah alat bekerja
dengan semestinya
harian
mingguan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tabel 5.10 Pemeliharaan Unit Paket IPA (lanjutan)
No Unit Pemeliharaan Jangka
Waktu
periksa dan perbaiki atau ganti jika perlu
baling-baling, semua kabel dan gangguan yang
terjadi pada benda logam; kencangkan baut dan
belt, kurangi getaran, beri pelumas pada
bearing serta cat eksterior dan tepian mulut unit
pengaduk kapur bila perlu
bulanan
12 Penukar Ion 1. bagian luar selongsong dibersihkan dan
disikat dengan sikat kawat, kemudian dicat
kembali untuk melindungi dari korosi
2. periksa sambungan-sambungan
pendistribusi air dan air garam terhadap
kemungkinan kerusakan, korosi dan
kekencangan pemasangan
3. katup-katup diperiksa dan diuji terhadap
kemungkinan kebocoran dan diganti jika
perlu tahunan
4. bilas resin penukar ion dengan air yang
mengandung sedikitnya 2 mg/L klorin.
Pastikan bahwa pH air tersebut netral dan
kesadahannya tidak lebih dari 170 mg/L
5. periksa permukaan tumpukan resin dari
kotoran, partikel-partikel kecil dan
tumbuhan organik; buang material
pengganggu dan tambahkan atau ganti
resin sampai level yang sesuai
tahunan
tiga bulanan
enam
bulanan
tiga bulanan
tiga bulanan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tabel 5.10 Pemeliharaan Unit Paket IPA (lanjutan)
No Unit Pemeliharaan Jangka
Waktu
6. periksa ketinggian permukaan kerikil di
bawah resin; apabila tidak merata maka
kerikil dapat diratakan kembali pada saat
backwash
7. ganti kerikil apabila sudah menyatu atau
apabila banyak resin yang terbawa dalam
aliran keluaran; cuci dan susun kerikil
dalam empat lapisan serta gunakan kerikil
yang bebas kapur
8. cuci tangki penyimpan garam
9. cuci tangki pengendali air garam
10. cat bagian dalam dan luar tangki air garam
11. penginjeksi air garam harus dibersihkan,
dibongkar dan diperiksa terhadap erosi
atau korosi; penyumbatan pada perpipaan
harus dibersihkan sebelum penginjeksi
dipasang kembali atau diganti
12. apabila unit penukar ion tidak beroperasi
lebih dari 10 jam maka tangki resin harus
dikosongkan dari air dan resin dibiarkan
lembab
tiga bulanan
tiga bulanan
sesuai
kebutuhan
enam
bulanan
sesuai
kebutuhan
tahunan
sesuai
kebutuhan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
DODY AZHAR MUTAWAKKIL MANJO / L2J009101
Tabel 5.10 Pemeliharaan Unit Paket IPA (lanjutan)
No Unit Pemeliharaan Jangka
Waktu
13 Klorinasi 1. periksa klorinator dan perpipaan terhadap
kebocoran
2. buka dan tutup katup-katup klorin untuk
menjamin pengoperasian yang baik, segera
perbaiki atau ganti katup yang rusak
3. bersihkan saluran air dan bersihkan katup
penurun tekanan (pressure reducing valve)
agar tetap beroperasi baik
4. bersihkan injector nozzle air dan
salurannya
5. periksa perpipaan dan semua bagian
pembawa gas klorin serta konektor
fleksibel pada kontainer penyuplai gas;
bersihkan dan ganti bagian yang rusak
6. periksa tabung larutan klorin terhadap
kemungkinan kebocoran serta deposit besi
dan mangan; tangani dengan larutan
hexametafosfat
7. periksa dan bongkar benang-benang karet,
katup dan bagian-bagiannya, beri lapisan
pencegah korosi, kencangkan kembali
dengan tangan
harian
harian
bulanan
tahunan
harian
tahunan
Tiga
bulanan