jurnal preferensi

10
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2, Juli 2007 122 ANALISA TINGKAT PREFERENSI PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG TERHADAP PERUMAHAN MENYONGSONG PUSPEM BARU I Putu Swihendra 1 , I W. Yansen 2 , dan I Gde Astawa Diputra 2 Abstrak: Seiring dengan meningkatnya penduduk, kebutuhan masyarakat akan perumahan juga semakin meningkat. Demikian juga dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Badung Propinsi Bali. Kebutuhannya terhadap perumahan memiliki berbagai motivasi. Dibuatnya Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung di Sempidi - Dalung, akan memindahkan sebagian besar dinas dan instansi menjadi berada pada satu area, dengan harapan dapat melayani masyarakat secara maksimal. Akibat terjadinya perubahan tersebut akan mempengaruhi kehidupan PNS Badung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat preferensi PNS Badung terhadap perumahan, faktor apa yang dipertimbangkan, dan faktor apa yang lebih dominan serta apa keinginan PNS Badung untuk memenuhi preferensinya terhadap perumahan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling dalam pengambilan sampel, serta brainstorming dan wawancara dengan menggunakan kuisioner kepada PNS Badung dalam pengumpulan data, yang kemudian dianalisa deskriptif, uji normalitas data, uji Chi Square, dan uji Konkordansi Kendall’s. Analisa data menunjukkan bahwa tingkat preferensi PNS Badung terhadap perumahan sangat tinggi yaitu 92% yang tidak memiliki hambatan. Urutan faktor faktor yang mempengaruhi tingkat preferensi adalah Faktor Lokasi, Harga, Sistem Pembayaran, Sarana Prasarana, dan Disain Bangunan. Perumahan yang diharapkan PNS Badung adalah di sekitar lokasi Puspem Pemkab Badung kurang lebih 2-5 km,memiliki jaringan infrastruktur dan fasilitas sosial berupa balai untuk olahraga, tipe bangunan 45 m2, luas lahan 100 125 m2, non finishing , kisaran harga 76 175 juta rupiah dengan sistem pembayaran kredit uang muka 20 35 %. Kata kunci: puspem, PNS, preferensi, uji Chi Square, uji Konkordansi Kendall’s. THE ANALYSIS OF PREFERENCE LEVEL OF GOVERNMENT OFFICIAL IN BADUNG REGENCY TO THE HOUSING IN TENDENCY TO THE NEW CIVIC CENTER Abstract: Along with the increasing of society’s total, the need of housing is also increasing. It is also happened to the Civil Servants of Badung Regency. The necessaries of the house have some motivations. By the making of Badung Regency Civic Center in Sempidi Dalung, it will remove most of the instances to be located in the same area, which aim to give a maximal service to the society. The effect of this changing, there will be a changed the Civil Servants life. The purpose of this observation is to know about the preference level of them to the housing, what are the factors to be compared and which factor is more dominant to fill the Civil Servants preference to the housing. The method of the observation used by Proportionate Stratified Random Sampling, and for collecting the data brainstorming and interview method are used by giving the questionnaires to Civil Servants. Then those data is analyzed descriptively. After 1 Alumnus dari Program Magister Teknik Sipil, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Denpasar. 2 Dosen Program Magister Teknik Sipil, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Denpasar.

Upload: jonijambrong

Post on 20-Jan-2016

74 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

gegeg

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL PREFERENSI

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2, Juli 2007

122

ANALISA TINGKAT PREFERENSI PEGAWAI NEGERI SIPILPEMERINTAH KABUPATEN BADUNG TERHADAP PERUMAHAN

MENYONGSONG PUSPEM BARU

I Putu Swihendra1, I W. Yansen 2, dan I Gde Astawa Diputra2

Abstrak: Seiring dengan meningkatnya penduduk, kebutuhan masyarakat akanperumahan juga semakin meningkat. Demikian juga dengan Pegawai Negeri Sipil(PNS) Pemerintah Kabupaten Badung Propinsi Bali. Kebutuhannya terhadapperumahan memiliki berbagai motivasi. Dibuatnya Pusat Pemerintahan (Puspem)Kabupaten Badung di Sempidi - Dalung, akan memindahkan sebagian besar dinasdan instansi menjadi berada pada satu area, dengan harapan dapat melayanimasyarakat secara maksimal. Akibat terjadinya perubahan tersebut akanmempengaruhi kehidupan PNS Badung. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui bagaimana tingkat preferensi PNS Badung terhadap perumahan, faktorapa yang dipertimbangkan, dan faktor apa yang lebih dominan serta apa keinginanPNS Badung untuk memenuhi preferensinya terhadap perumahan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Proportionate StratifiedRandom Sampling dalam pengambilan sampel, serta brainstorming dan wawancaradengan menggunakan kuisioner kepada PNS Badung dalam pengumpulan data, yangkemudian dianalisa deskriptif, uji normalitas data, uji Chi Square, dan ujiKonkordansi Kendall’s.

Analisa data menunjukkan bahwa tingkat preferensi PNS Badung terhadapperumahan sangat tinggi yaitu 92% yang tidak memiliki hambatan. Urutan faktor –faktor yang mempengaruhi tingkat preferensi adalah Faktor Lokasi, Harga, SistemPembayaran, Sarana Prasarana, dan Disain Bangunan. Perumahan yang diharapkanPNS Badung adalah di sekitar lokasi Puspem Pemkab Badung kurang lebih 2-5km,memiliki jaringan infrastruktur dan fasilitas sosial berupa balai untuk olahraga,tipe bangunan 45 m2, luas lahan 100 – 125 m2, non finishing , kisaran harga 76 –175 juta rupiah dengan sistem pembayaran kredit uang muka 20 – 35 %.

Kata kunci: puspem, PNS, preferensi, uji Chi Square, uji Konkordansi Kendall’s.

THE ANALYSIS OF PREFERENCE LEVEL OF GOVERNMENTOFFICIAL IN BADUNG REGENCY TO THE HOUSING IN

TENDENCY TO THE NEW CIVIC CENTER

Abstract: Along with the increasing of society’s total, the need of housing is alsoincreasing. It is also happened to the Civil Servants of Badung Regency. Thenecessaries of the house have some motivations. By the making of Badung RegencyCivic Center in Sempidi – Dalung, it will remove most of the instances to be locatedin the same area, which aim to give a maximal service to the society. The effect ofthis changing, there will be a changed the Civil Servants life. The purpose of thisobservation is to know about the preference level of them to the housing, what arethe factors to be compared and which factor is more dominant to fill the CivilServants preference to the housing.

The method of the observation used by Proportionate Stratified Random Sampling,and for collecting the data brainstorming and interview method are used by givingthe questionnaires to Civil Servants. Then those data is analyzed descriptively. After

1 Alumnus dari Program Magister Teknik Sipil, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Denpasar.2 Dosen Program Magister Teknik Sipil, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Denpasar.

Page 2: JURNAL PREFERENSI

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2, Juli 2007

123

that, the test of data normality, Chi Square test, and Kendall’s Concordat ion test

The data analysis shows that the preference level of Civil Servants in BadungRegency to the housing was very high ( 92 % ) which does not find any obstacles.The factors which influence the preference level are about location, cost, thepayment system, tools, and building design. The expectation of housing location ofthe Civil Servants is around the Badung Regency Civic Center (about 2-5 km),having infrastructure network, and social facilities ( i.e. Sport Building ), buildingtype 45 m2, with 100 – 125 m2 area’s spacious non finishing, and the cost is about76-175 million rupiah by the down payment credit system is about 20-35%.

Keywords: civic center, civil servants, preference, Chi Square Test, Kendall’sConcordation Test.

PENDAHULUAN

Latar BelakangPerumahan merupakan salah satu

kebutuhan dasar manusia dan merupakanfaktor penting dalam peningkatan harkatdan martabat manusia, maka perludiciptakan kondisi yang dapat mendorongpembangunan perumahan untuk menjagakelangsungan penyediaan perumahan.Kebutuhan akan perumahan ini semakinmeningkat, seiring dengan meningkatnyapenduduk. Dalam perkembangannya kedepan, sektor perumahan harus mampubersaing, terutama investasi di sektorproperti dan perumahan harusditingkatkan.

Sebagai salah satu kabupaten di Bali,Kabupaten Badung merupakan daerahyang masih cukup menyediakan wilayahperuntukan untuk proyek perumahan danmerupakan kawasan potensial untukdibangun perumahan. Hal ini disebabkanlokasi ini merupakan pusat perkembanganekonomi masyarakat dan berada berdam-pingan dengan pusat kota propinsi yaituKota Denpasar. Ini jelas akan memacuminat beli calon konsumen perumahan.Bagi kalangan pengembang merupakanpeluang sekaligus tantangan untuk bisamengembangkan sektor perumahan.Rencana pembuatan Pusat Pemerintahan(Puspem) Pemerintah Kabupaten Badung,untuk memusatkan seluruh aktifitasinstansi maupun dinas - dinas terkait padasatu lokasi . Hal ini diharapkan PegawaiNegeri Sipil (PNS) Pemkab Badung tetap

dapat dan bahkan lebih meningkatkanpelayanannya kepada masyarakat.

Kebutuhan akan perumahan yangdekat dengan lokasi tempat bekerja,menjadi salah satu pertimbangan bagikonsumen yang belum memiliki rumah,maupun yang sudah memiliki rumahnamun cukup jauh dari lokasi tempatbekerja. Apalagi dengan kenaikan BahanBakar Minyak (BBM), mengakibatkanbiaya transportasi, menjadi kendala bagisebagian besar masyarakat, begitu puladengan PNS Pemkab Badung.

Dengan adanya kebutuhan akanperumahan yang semakin meningkat,maka persaingan antar pengembangdalam membangun perumahan saat inisangatlah ketat. Hal ini membuatpengembang tidak bisa asal membangunsaja, namun harus dapat memenuhikeinginan atau preferensi dari konsumen.Karena ketatnya persaingan ini, bukanlahtidak mungkin pengembang akan menga-lami kerugian, jika perumahan yangdibangun akan tidak diminati konsumen.Maka sangat perlu bagi pengembanguntuk mengetahui pasar kebutuhanperumahan saat ini dan yang menjadisasaran pasar dari perumahannya. Salahsatu caranya yaitu dengan mengetahuitingkat preferensi calon konsumen rumah.Beberapa faktor yang diperhatikanpengembang dan menjadi standar spe-sifikasi perumahan dan mempengaruhipreferensi calon konsumen dalammemilih perumahan, diantaranya adalahfaktor lokasi, sarana, prasarana, disainbangunan, harga dan sistem pembayaran.

Page 3: JURNAL PREFERENSI

Analisa Tingkat Preferensi Pegawai ……………........…….. Swihendra, Yansen, dan Diputra

124

Rumusan Masalah1. Bagaimana Tingkat Preferensi

Pegawai Negeri Sipil PemerintahKabupaten Badung terhadapperumahan ?

2. Apakah Faktor Lokasi, Sarana,Prasarana, Disain Bangunan, Hargadan Sistem Pembayaran menjadipertimbangan dalam memenuhipreferensi Pegawai Negeri SipilPemerintah Kabupaten Badung akanperumahan ?

3. Bagaimanakah urutan faktor yangperlu lebih diperhatikan dan dikon-sentrasikan pengembang untukmemperoleh pasar pada PegawaiNegeri Sipil Pemerintah KabupatenBadung dalam menyediakan fasilitasperumahan ?

4. Apakah yang diinginkan PegawaiNegeri Sipil Pemerintah KabupatenBadung pada masing-masing faktortersebut terhadap perumahan ?

Tujuan Penelitian1. Mengetahui Tingkat Preferensi

Pegawai Negeri Sipil PemerintahKabupaten Badung terhadapperumahan.

2. Mengetahui bahwa pertimbanganFaktor Lokasi, Sarana, Prasarana,Disain Bangunan, Harga dan SistemPembayaran, memang berpengaruhdan menjadi pertimbangan PegawaiNegeri Sipil Pemerintah KabupatenBadung dalam memenuhi preferensiakan perumahan.

3. Mengetahui urutan faktor yang perlulebih diperhatikan dan dikonsen-trasikan pengembang untuk mem-peroleh pasar pada Pegawai NegeriSipil Pemerintah Kabupaten Badungdalam menyediakan fasilitas peru-mahan.

4. Mengetahui hal-hal apa saja yangdiinginkan Pegawai Negeri SipilPemerintah Kabupaten Badung padamasing-masing faktor tersebut,terhadap perumahan.

Manfaat Penelitian1. Bagi Peneliti, diharapkan dapat

menjadi pendorong untuk lebihmemahami pertimbangan-pertimbang-an yang perlu dilakukan dalampengembangan suatu wilayah untukperumahan, dan faktor-faktor yanglebih mempengaruhi tingkat preferensicalon konsumen terhadap fasilitasperumahan tersebut.

2. Bagi Pengembang, diiharapkan dapatmenjadi pertimbangan dan membantumendapatkan preferensi calon konsu-men, khususnya Pegawai Negeri SipilPemerintah Kabupaten Badung, dalammenyediakan dan mengembangkanfasilitas perumahan, dalam kondisipersaingan yang cukup ketat .

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian PreferensiPreferensi berasal dari bahasa Inggris

“ preference “ yaitu something prefered,one’s first choice, greater liking, giving ofpriority advantage to something (Simon& Shister Inc, 1996), yang berarti sesuatuyang lebih diminati, suatu pilihan utama,merupakan kebutuhan prioritas danmemberi keuntungan yang lebih baik.

Preferensi merupakan suatu hal yangharus didahulukan, dan diutamakandaripada yang lain, prioritas, pilihan,kecendrungan dan yang lebih disukai.(Departemen Pendidikan Nasional, 2001).

Faktor Kepuasan Konsumen TerhadapPerumahan

Untuk dapat mengetahui dasarpemilihan konsumen terhadap suatuperumahan, diperlukan pemahamanmengenai konsumen perumahan itusendiri. Hal yang perlu diperhatikandalam pemilihan suatu produk adalahfaktor kepuasan konsumen.

Kepuasan konsumen adalah persepsikonsumen terhadap harapannya yangtelah terpenuhi atau terlampaui. Kepuasankonsumen akan terjadi setelah tahappembelian dan setelah tahap pemakaian.

Page 4: JURNAL PREFERENSI

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2, Juli 2007

125

Adapun proses evaluasi setelahpembelian adalah kepuasan yang akantercapai bila terjadi kesamaan antarapengalaman dalam mendapatkan danmenggunakan produk, dengan harapanyang diinginkan oleh konsumen terhadapkualitas dari produk yang didapatkan.

Menurut Gasperz (1997), tingkatperforma produk yang diharapkan untuktercapainya kepuasan konsumen denganevaluasi kepuasan terhadap suatu produk/ jasa atau kepuasan tertentu, dipengaruhioleh faktor-faktor kualitas berikut :a. Performance adalah faktor yang

terkait dengan aspek fungsionalproduk. Untuk penelitian ini perform-ance adalah fungsi dan tampilanrumah.

b. Features adalah faktor yang terkaitdengan pilihan-pilihan dan pengem-bangannya, dalam hal ini adalahdisain bangunan, dimana konsumendihadapkan pada pilihan-pilihandisain dan pengembangan disainbangunan yang ditawarkan olehpengembang .

c. Reliability (Keandalan) adalah faktoryang berkaitan dengan tingkatkegagalan dalam penggunaan produk,yaitu kemungkinan kecil suatu produkmendapat gangguan baik internmaupun ekstern.

d. Conformance to Specification (kese-suaian dengan spesifikasi) yaitusejauh mana karakteristik disainmemenuhi standar yang ditetapkansebelumnya.

e. Durability (daya tahan) adalah faktoryang berkaitan dengan daya tahanatau masa pakai suatu produk atauberapa lama produk tersebut dapatdigunakan.

f. Serviceability (pelayanan) yaitu faktoryang terkait dengan kemudahan darikualitas produk. Bila dikaitkandengan produk perumahan adalahsarana dan prasarana serta faktorlokasi..

g. Aesthetic (daya tarik ) adalah faktoryang berkaitan dengan bagaimana

produk tersebut memberikan dayatarik bagi konsumen, dalam hal inidisain bagunannya.

h. Perceived Quality (kualitas yangdirasakan) adalah faktor yang ber-kaitan dengan kualitas yang dirasakankonsumen,

METODOLOGI

Metode Pengambilan SampelMetode yang digunakan adalah

Proportionate Stratified Random Sam-pling, yang merupakan salah satu metodejenis probability sampling. Metode inimerupakan teknik pengambilan sampeldari anggota populasi secara acak danberstrata secara proporsional. Hal inidilakukan karena populasinya heterogenyaitu terdapat beberapa golongan yangakan diteliti pada populasi PNS PemkabBadung.

Dalam penelitian ini, sampel akandiambil secara acak sesuai dengan jumlahsampel yang dibutuhkan dalam perhi-tungan ukuran sampel, pada pembagianstrata (tingkatan) yang digunakan.

Ukuran SampelDalam menentukan jumlah sampel

yang harus diambil pada suatu populasi,adalah menggunakan rumus dari TaroYamane (Riduwan, 2004) yaitu :

1. 2

dN

Nn (1)

dimanas :n = ukuran sampelN = ukuran populasid = presisi / batas ketelitian (dalam %)

Kemudian dilanjutkan dengan perhi-tungan ukuran sampel secara Propor-tionate Stratified Random Sampling,digunakan rumus alokasi proportionaldari Riduwan (2004) yaitu :

nN

Nn i

i . (2)

Page 5: JURNAL PREFERENSI

Analisa Tingkat Preferensi Pegawai ……………........…….. Swihendra, Yansen, dan Diputra

126

dimana :ni = jumlah sampel menurut stratumn = jumlah sampel seluruhnyaNi = jumlah populasi menurut stratumN = jumlah populasi seluruhnya

Teknik Analisis DataAnalisa Deskriptif

Analisa ini berfungsi untuk mendes-kripsikan atau memberikan gambaranterhadap objek yang diteliti melaluisampel atau populasi sebagai manaadanya, tanpa melakukan analisa danmembuat kesimpulan untuk umum.

Uji NormalitasUji normalitas data dilakukan untuk

mengetahui apakah data yang diperolehberdistribusi normal. Sehingga nantinyadapat dipilih metode yang akandigunakan, apakah statistik parametrik,ataukah statistik non parametrik. Salahsatu metode yang digunakan adalah Ujisampel kolmogrov – smirnov, padaprogram SPSS v.11.

Analisa Chi Kuadrat (Chi Square Test )Uji Chi-Square merupakan salah satu

alat uji statistik non parametrik, yangdigunakan untuk menguji hipotesis, bilapopulasi terdiri atas dua klas atau lebih,data berbentuk nominal dan sampelnyabesar. Metode ini digunakan untukmenguji apakah sampel yang diambilmenunjang hipotesis yang menyatakanpopulasi asal sampel tersebut mengikutisuatu distribusi yang sudah ditetapkan.Digunakan program SPSS v.11 padaanalisa ini.

Analisa Keselarasan (Konkordansi)Kendall’s

Analisa Kendall ini merupakan salahsatu alat uji statistik non parametrik, yangdigunakan untuk mengetahui sejauh manadua himpunan peringkat-peringkat dan nindividu selaras ataukah tidak. Sehinggadiketahui derajat keselarasan antarabeberapa peringkat dari n individu. Untukitu digunakan program SPSS v.11.

ANALISA DAN PEMBAHASANBerdasarkan faktor kepuasan konsu-

men, dianalisa mengenai faktor kepuasankonsumen sebelum mengkonsumsiproduk perumahan yang dimaksud.Setelah disesuaikan dengan karakteristikproduk yang dikonsumsi, yaitu peru-mahan, maka diperoleh faktor kepuasankonsumen sebelum membeli produktersebut, yang kemudian disebut sebagifaktor preferensi, yaitu :

a. FeaturesDalam penelitian ini dikaitkandengan sarana dan prasaranaperumahan

b. Kesesuaian dengan spesifikasi(conformance to specification)

Dalam penelitian ini dikaitkandengan dimensi ukur dan standarkualitas perumahan yang telahditetapkan yaitu faktor lokasi peru-mahan, kualitas bangunan, disainbangunan, harga jual dan sistempembayaran produk tersebut.

c. Pelayanan (serviceability)Hal ini dikaitkan dengan faktorlokasi suatu perumahan. Konsumencenderung memilih lokasi peru-mahan yang memudahkan untukmemenuhi kebutuhannya.

d. Daya tarik (aesthetic)Dalam penelitian ini dikaitkandengan disain bangunan sebagaidaya tarik produk yang ditawarkanbagi konsumen.

Hal ini dapat digambarkan padabagan berikut :

Gambar 1. Faktor–faktor PreferensiKonsumen

Faktor preferensiSebelum Membeli

EvaluasiKonsumen

Features(ciri,kelengkapan)

Aesthetic (daya tarik)

Serviceability (pelayanan)

conformance (kesesuaian)

Sarana prasarana, Disain

Lokasi, Kualitas, Disain,Harga, Sistem Pembayaran

Lokasi

Disain

Page 6: JURNAL PREFERENSI

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2, Juli 2007

127

Sehingga faktor–faktor yang mempe-ngaruhi tingkat preferensi terhadapperumahan adalah faktor lokasi, saranadan prasarana, kualitas, disain, harga,sistem pembayaran. Faktor kualitasmerupakan hal yang paling pokok yangmutlak diharapkan konsumen dalampemilihan produk/bangunan yang akandipilih, sehingga faktor ini diabaikandalam penelitian.

Berdasarkan uji normalitas data yangdilakukan, ternyata data sample yangdidapatkan tidak berdistribusi normal.Sehingga dilakukan analisa statistik nonparametrik, yaitu analisa chi quare dankonkordansi kendall’s. Dari analisa chisquare diketahui bahwa Ho ditolak, Haditerima, yaitu minat responden terhadapfaktor tersebut berbeda, distribusi sampelternyata tidak seragam (masing-masingmemiliki kelebihan). Hal ini berarti terda-pat faktor yang lebih dominan dijadikanpertimbangan responden, sehingga nanti-nya diperoleh faktor yang paling diper-timbangkan oleh responden dalammemenuhi preferensi/minatnya terhadapsuatu perumahan. Sedangkan pada analisakendalls diketahui bahwa Ho ditolak, danHa diterima. Hal ini berarti, terdapatkesepakatan dalam menilai dan membe-rikan urutan terhadap faktor yang berpe-ngaruh pada tingkat preferensi responden.Dapat dikatakan bahwa urutan dari yangtertinggi adalah faktor lokasi, harga,sistem pembayaran, sarana prasarana dandisain, dapat mewakili suatu populasi .

Berdasarkan analisa deskriptif sampelyang didapatkan, dari Gambar 2 dapatdiketahui bahwa sebagian besar PNSPemkab.Badung terdiri dari orang mudayang berkisar 21-35 tahun, yang masakerjanya masih relatif pendek yaitukurang dari 6 tahun, hal ini diakibatkanadanya regenerasi dan adanya bukaanPNS Pemkab.Badung 3 (tiga) tahunterakhir ini. Terdapat 2 % responden yangberusia diatas 55 tahun. Data yang palingbanyak merupakan PNS Golongan III(tiga) non-jabatan (non eselon).

1

5

17

21

2 23

113

23

5

8

1 1

4

8

2

28

0

5

10

15

20

25

30

11-15 16-20 21-25 6-10 <6 >25

Masa Kerja (tahun)

Usi

a (ta

hun)

21-2526-3031-3536-4041-4546-5051-55>55

Gambar 2. Grafik Sebaran Usia danMasa Kerja

Sesuai hasil analisa, diperoleh databahwa sangat banyak yang belummemiliki rumah sendiri sekitar 61 %. Halini bisa dipahami karena usia masih mudadan masa kerja yang masih relatif pendek.Sementara PNS Pemkab Badung adayang tinggal bersama orangtua, danmenyewa tempat tinggal. Ketikaditanyakan bagaimana minat untukmemiliki rumah yang dekat dengantempatnya bekerja nantinya, yaitu dekatPusat pemerintahan (Puspem) KabupatenBadung, hampir semua yang berminatuntuk memiliki rumah pada perumahantersebut. Pada Tabel 1 diperoleh tingkatpreferensi PNS Pemkab Badung terhadapperumahan adalah 92 % yang tanpamemiliki hambatan selain masalahkeuangan untuk memiliki rumah. Angkatersebut mencerminkan bahwa tingkatpreferensinya sangat tinggi. Yangmenjadi sebagian kecil hambatan bagiPNS Pemkab Badung, adalah permasa-lahan adat, ingin dekat dengan orangtua,ataupun sedikit alasan lain. Sedangkanyang menjadi motivasi PNS PemkabBadung untuk memiliki rumah adalahsebagian besar karena alasan kemudahanpencapaian menuju tempat bekerja,karena kebutuhan akan tempat tinggal,dan hanya 17 % yang digunakan hanyauntuk investasi jangka panjang. Alasankemudahan dan kedekatan pencapaian ketempat kerja dipilih, dengan alasan bahwadengan tinggal dekat dengan tempatbekerja.

Page 7: JURNAL PREFERENSI

Analisa Tingkat Preferensi Pegawai ……………........…….. Swihendra, Yansen, dan Diputra

128

Tabel 1. Sebaran Keinginan, Motivasi dan Hambatan (%)

HAMBATAN * MOTIVASI * RMH_KRJA Crosstabulation

Count

3 1 3 717 35 40 9220 36 43 99

1 11 1

adatidak ada

HAMBATAN

TotaladaHAMBATAN

Total

RMH_KRJAingin

tidak ingin

investasi kebutuhan kemudahan lainyaMOTIVASI

Total

Berdasarkan kebiasaan dan waktutempuh mengendarai kendaraan menujukantor tempatnya bekerja, 92,93 % PNSPemkab. Badung yang menginginkanjarak lokasi perumahan dengan tempatnantinya bekerja (Puspem Baru), adalahtidak lebih dari 5 km. Hal ini diakibatkanadanya perubahan dari awalnya jarak kekantor kurang dari 5 km, berubah menjadi5-11 km, bahkan ada yang berjarak lebihdari 11 km. selain jarak, hal yang sangatpenting bagi PNS Pemkab. Badung dalammemilih perumahan adalah mengenaikondisi lingkungan yaitu frekuensi banjirpada lokasi perumahan, keamananlingkungan, tingkat polusi dan kebi-singan, jarak fasilitas kesehatan terhadaplokasi perumahan, jumlah akses menujulokasi perumahan.

Ketersediaan sarana dan prasaranamenjadi hal yang sangat penting bagiPNS Pemkab Badung terutama keterse-diaan fasilitas listrik, telepon, PDAM,penerangan jalan, ketersediaan jaringanpembuangan air kotor & hujan (drainase)pada lokasi perumahan serta ketersediaansarana pembuangan sampah pada lokasiperumahan, karena hal ini akan menjadipermasalahan serius di kemudian hari.

Salah satu persyaratan pengembangdalam mengembangkan suatu perumahan,adalah menyediakan fasilitas umum(fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yangnantinya akan diserahkan kepada wargaperumahan untuk mengelola untukdijadikan sebagai fasilitas bersama. BagiPNS Pemkab Badung yang akandijadikan sebagai calon konsumen, 61,6% menginginkan fasos tersebut berupaarea olahraga, dan 23,3 % menginginkanberupa bagunan serbaguna, yang nantinyadapat dimanfaatkan warga untuk

kegiatan-kegiatan bersama. Hal ini akanmenjadi lebih baik apabila bangunanserbagunanya dapat dimanfaatkan/digu-nakan sebagai tempat untuk olah raga,misalnya, badminton, tenis meja, senamdan lain-lain.

Dalam pembelian kapling, 40,4 %PNS Pemkab Badung yang memilihkaplingan dengan rumah yang nonfinishing dan 38,4 % PNS PemkabBadung yang memilih kaplingan rumahyang sudah finishing yang siap untukditempati. Hal ini dipilih mengingatkisaran dana yang akan dikeluarkan,waktu yang cukup mendesak untukmenempati, mengingat rumah jika tidaksegera ditempati, maka akan lebih cepatrusak, serta adanya keinginan dapatmemodifikasi secara bertahap, tergantungdana yang tersedia nantinya. Standarrumah yang diinginkan oleh 45,5 % PNSPemkab Badung adalah bangunan dengantipe 45 yang berarti bahwa luasbangunannya 45 m2, dengan luas lahan101 – 125 m2, yang dapat memenuhikebutuhan ruang tidur 3 buah, dimanakebutuhan ini dipilih oleh sebagian besarresponden yaitu 70,7 %. Selain ituterdapat tipe 36 dan 60 yang jugadiminati oleh PNS Pemkab Badung.Bentuk/tampak bangunan yang diingin-kan adalah bebas tidak mengikuti styletertentu, yang penting asri dan bagus, halini sesuai dengan keinginannya denganmemilih bagunan yang non finishing saja.Dari segi harga, kisaran harga yangdiinginkan 44,4 % PNS Pemkab Badungadalah antara 76 juta – 125 juta, sehinggadari ini diketahui kemampuan dari PNSPemkab Badung, karena tidak tertutupkemungkinan PNS Pemkab Badungbanyak yang memiliki pemasukan

Page 8: JURNAL PREFERENSI

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2, Juli 2007

129

sampingan ataupun yang memilikipendapatan ganda (suami istri keduanyabekerja). Sedangkan yang menginginkanharga dibawah 76 juta adalah 32,3 %.Dilihat dari kemampuan respondentersebut, maka tipe rumah yang relevanadalah tipe 36, 45, dan 60. Tipe rumahtersebut disesuaikan dengan kemampuanmasing – masing. Jika dihitung denganestimasi harga, yaitu harga lahan disekitar puspem kurang lebih 70 juta per100 m2, sedangkan lahan dengan radius 2– 5 km dari puspem harganya berkisar 25– 50 juta, dan estimasi harga bangunannon finishing per m2 adalah 1(satu) juta,sedangkan bangunan finishing adalah1,35 juta per m2. Sehingga hal ini masihlogis dan mungkin untuk dilaksanakan.Mengenai sistem pembayaran, 88,9 %PNS Pemkab Badung yang lebihmemilih sistem kredit dengan uang muka20 – 35 % dari total harga yangditawarkan. Hal ini dipilih mengingatkemampuan PNS Pemkab Badung,sehingga dipilih sistem dengan uangmuka yang seringan-ringannya, namunnilai angsurannya per bulan masihmampu untuk ditangani. Sistem pemba-yaran bisa dilakukan dengan mengadakankerjasama dengan salah satu bank yangmenangani kredit perumahan denganmengatur jangka waktu pembayarannya..Misalnya tipe yang dipilih bernilai 76 jutarupiah, dengan uang muka 35 %, bungabank 14 % per tahun, denganmenggunakan rumus :

(3)

Keterangan :A = biaya tiap bulanPa = total biaya yang dikrediti = bunga bank per bulann = jangka waktu pembayaranSumber: Materi Kuliah ManajemenFinansial

Akan diperoleh hasil, jika dikreditselama 5 (lima) tahun maka pembayarantiap bulannya adalah 1,149 juta rupiah,dan jika dikredit selama 10 (sepuluh)

tahun maka pembayaran tiap bulannyaadalah Rp 767.000,00.

Berdasarkan urutan faktor preferensiyang diperoleh yaitu faktor lokasi, harga,sistem pembayaran, sarana prasarana, danfaktor disain. Dapat diketahui bahwa PNSPemkab Badung tidak mementingkandisain bangunan yang ada, kemungkinanmengingat kemampuannya yang mene-ngah ke bawah, sehingga yang diutamakan terlebih dahulu adalahlokasinya apakah jauh dengan tempatbekerja dan aktifitas rutin lainnya, jikasudah terpenuhi sesuai keinginan barulahditinjau harga dari kapling yangditawarkan, sehingga dapat diputuskanapakah non finishing ataukah finishing.Setelah ada kecocokan harga kemudian dicross check mengenai sistem pembayaranyang ditawarkan apakah bisa kreditdengan angsuran dan uang muka tertentuataukah bisa sesuai dengan keinginan /kemampuan PNS Pemkab Badung.Sarana dan prasarana merupakan halpokok yang harus disediakan olehpengembang, karena hal ini akanberpengaruh langsung terhadap harga jualdari kapling tersebut. Karena kemampuanPNS Pemkab Badung cukup terbatas,maka faktor disain agak dikesampingkan,yang penting dapat berfungsi denganbaik, nyaman dan sesuai dengankebutuhan. Hal hal yang bersifat asesorisdapat ditunda dan akan dikerjakan/dilanjutkan dikemudian hari.

SIMPULAN DAN SARAN

SimpulanBerdasarkan hasil analisis data dan

pembahasan yang telah dipaparkansebelumnya, diperoleh simpulan sebagaiberikut:1. Tingkat preferensi Pegawai Negeri

Sipil Pemerintah Kabupaten Badungterhadap perumahan sangat tinggiyaitu 92 %.

2. Faktor yang memang menjadi halpertimbangan dan harus dikonsen-trasikan pengembang untuk meme-

1)1(

)1(n

n

i

iiPaA

Page 9: JURNAL PREFERENSI

Analisa Tingkat Preferensi Pegawai ……………........…….. Swihendra, Yansen, dan Diputra

130

nuhi pangsa pasar Pegawai NegeriSipil Pemerintah Kabupaten Badungakan perumahan, dari urutan tertinggiadalah Faktor Lokasi, Faktor Harga,Faktor Sistem Pembayaran, FaktorSarana Pra-sarana,dan terakhir FaktorDisain Bangunan. Urutan faktor inimemiliki keselarasan, yang berartibahwa sudah dapat mewakili kese-luruhan populasi. Masing- masingfaktor tersebut memiliki potensi yangberbeda atau tidak merata artinyaterdapat faktor – faktor yang lebihdominan dari yang lain.

3. Hal–hal yang diinginkan dan menjadipertimbangan Pegawai Negeri SipilPemerintah Kabupaten Badungdalam memilih suatu perumahanadalaha) Dari faktor lokasi, Hampir semua

responden memiliki minat untukmemiliki rumah yang dekatdengan tempatnya berkerja nantiyaitu 2 – 5 km dari puspem baruyang dipilih oleh 65,66 %responden, dengan motivasi ter-tinggi adalah sebagai kemudahanpencapain ke tempat bekerja,selain sebagai kebutuhan pokokterhadap perumahan.

b) Dari faktor harga, kisaran hargayang diinginkan/diminati olehPegawai Negeri Sipil PemerintahKabupaten Badung adalah 76 –125 juta dipilih oleh 44,4 %responden, yang menginginkandengan harga dibawah 75 jutayang dipilih oleh 32,3 %responden dan yang mengi-nginkan dengan harga di atas 125juta adalah 23,7 %

c) Dari faktor sistem pembayaran,yang diinginkan oleh PegawaiNegeri Sipil Pemerintah Kabu-paten Badung adalah kredit/angsuran dengan uang muka 20 –35 % dari harga keseluruhan, yangdipilih oleh 88,9 % responden .

d) Dari faktor sarana dan pra-sarana,yang diinginkan Pegawai Negeri

Sipil Pemerintah KabupatenBadung, disamping tersedianyajaringan infrastruktur, fasilitassosial yang diinginkan ada padaperumahannya adalah berupabangunan serbaguna yang dapatdimanfaatkan juga untuk olahraga.

e) Dari faktor disain bangunan,perumahan yang diminati olehPegawai Negeri Sipil PemerintahKabupaten Badung adalah berupakaplingan dengan rumah nonfinishing. Sebagian besar PNSPemkab Badung memilih bangun-an tipe 45, luas bangunan 45 m2,luas tanah 100 – 125 m2, denganjumlah kamar tidur 2 (dua) sampai3 (tiga) buah. PNS Pemkab Ba-dung tidak menginginkan bentukbangunan tertentu, dengan katalain bentuk bangunannya bebas.

Saran1. Bagi Penelitian selanjutnya, diharap-

kan mencoba membandingkan antaratingkat preferensi dengan kepuasankonsumen terhadap suatu perumahan,serta mencari faktor dan sub faktorlain yang berpengaruh terhadaptingkat preferensi calon kunsumensuatu perumahan.

2. Bagi Pengembang, dalam menen-tukan lokasi haruslah memperhatikankenyamanan lokasi yaitu bebasbanjir, aman, tidak polusi sertamemiliki akses yang dekat terhadapfailitas yang lain, menyediakanfasilitas listrik, telepon, air bersih,drainase, memberikan fasilitas sosialberupa bangunan serbaguna yangdapat dimanfaatkan juga untukolahraga serta sebaiknya memberikanalternatif–alternatif sistem pembaya-ran yang nantinya dapat meringankandan terjangkau oleh konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Pedoman PenulisanUsulan Penelitian, Tesis, dan

Page 10: JURNAL PREFERENSI

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2, Juli 2007

131

Desertasi Program PascasarjanaUniversitas Udayana, Denpasar.

Bappeda - P.S. Arsitektur F.T. Unud.2002-2012. Rencana Teknik RuangKawasan Pusat Pemerintahan Kabu-paten Badung, Pemkab.Badung.

Biro Pusat Statistik. 2004. Badung DalamAngka 2004.

Carn., R.J., Racster, R., and Seldin, M.1998. Real Estate Market AnalysisTechniques and Applications,Englewood Cliffs, New Jersey,Prentice Hall.

Departemen Pendidikan Nasional. 2001.Kamus besar Bahasa Indonesia,Edisi ketiga, Balai Pustaka, Jakarta.

Engel. 2001. Consumer Behavior,Orlando, Florida : Harcourt CollegePublishers

Gasperz, V. 1997. Membangun TujuhKebiasaan Kualitas Dalam PraktekBisnis Global, Gramedia PustakaTama, Jakarta.

Kerzner, H. 1995. Project Management, 5th edition., Van Nostrand Reinhold,United States of America.

Kotler, P. 1989. Principles of Marketing,4 th edition, Prentice – Hal Inc.

Kyle, R. C., 1999. Property Management,6 th edition, Deadborn FinancialPublishing.

Mc.Keever, J. and Ross. 1968. TheCommunity Builders Handbook, TheUrban Land Institute, WashingtonD.C.

Miles, M. E. 1996, Real EstateDevelopment: Principles and Pro-cess, 2nd edition, Urban LandInstitute, Washington,D.C.

Muchtar, R. 1996. Kebijaksanaan polaPengadaan Prasarana dan SaranaDasar Pembangunan Perumahandan Permukiman, Inform edisi 04.

Nazir, M. 1988. Metode Penelitian, 3rdedition, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Phyrr. 1989. Real Estate Investment :Startegy Analysis Decision, JohnWiley and Sons Inc.

Riduwan. 2004. Metode dan TeknikMenyusun Tesis, Alfabeta, Bandung.

Santoso, S. 2001. SPSS Mengolah DataStatistik Secara Profesional, ElexMedia Komputindo, Jakarta.

Simon & Shister. 1996. Webster’s newworld colledge dictionary, 3rdedition, Washington,D.C.

Sugiyono. 2005. Statistika UntukPenelitian, Cetakan ke-VIII,Alfabeta, Bandung.

Wahana Komputer. 2004. PengolahanData Statistik dengan SPSS 12, AndiOffset, Yogyakarta.