jurnal rahma.doc

9
Uji Diagnostik Pemeriksaan Antigen Nonstruktural 1 untuk Deteksi Dini Infeksi Virus Dengue pada Anak Latar Belakang Dengue adalah penyakit arbovirus endemik yang telah menjangkiti lebih dari 100 negara baik terletak di daerah tropis mupun subtropics. WHO memperkirakan sekitar 50-100 juta kasus infeksi virus dengue terjadi dengan 24.000 kematian setiap tahunnya. Di Indonesia pertama kali dilaporkan di Jakarta dan Surabaya tahun 1968 dan terus berfluktuasi jumlahnya dan daerah yang terjangkit semain meluas. Awal than 2004, Indonesia diguncang wabah dengue lebih dari 10.000 kasus terjadi di Jakarta dengan angka kematian 603 orang. Pada tahun 2006 insiden DBD 52,48 per 100.000 penduduk dan meningkat menjadi 71,78 per 100.000 penduduk pada tahun 2007. Gejala awal infeksi virus dengue tidak khas sehingga terjadi keterlambatan diagnosis. Saat ini, telah dikembangkan suatu oemeriksaan baru terhadap antigen nonstruktural 1 (NS1) yang dapat mendeteksi atau mendiagnosis onfeksi virus dengue lebih awal. Pemeriksaan NS1 ini sangat penting karena dapat dilakukan terapi suportif dan pemantauan pasien segera dan dapat mengurangi risiko komplikasi maupun ematian. Metode Penelitian dilakukan di Poliklinik Ilmu Kesehatan Anak RSUP dr M.Djamil, Puskesmas di lima kecamatan di Kotamdya Padang yang

Upload: siti-nur-rachmani

Post on 08-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: jurnal rahma.doc

Uji Diagnostik Pemeriksaan Antigen Nonstruktural 1 untuk Deteksi Dini

Infeksi Virus Dengue pada Anak

Latar Belakang

Dengue adalah penyakit arbovirus endemik yang telah menjangkiti lebih dari 100 negara

baik terletak di daerah tropis mupun subtropics. WHO memperkirakan sekitar 50-100 juta kasus

infeksi virus dengue terjadi dengan 24.000 kematian setiap tahunnya. Di Indonesia pertama kali

dilaporkan di Jakarta dan Surabaya tahun 1968 dan terus berfluktuasi jumlahnya dan daerah yang

terjangkit semain meluas. Awal than 2004, Indonesia diguncang wabah dengue lebih dari 10.000

kasus terjadi di Jakarta dengan angka kematian 603 orang. Pada tahun 2006 insiden DBD 52,48

per 100.000 penduduk dan meningkat menjadi 71,78 per 100.000 penduduk pada tahun 2007.

Gejala awal infeksi virus dengue tidak khas sehingga terjadi keterlambatan diagnosis.

Saat ini, telah dikembangkan suatu oemeriksaan baru terhadap antigen nonstruktural 1 (NS1)

yang dapat mendeteksi atau mendiagnosis onfeksi virus dengue lebih awal. Pemeriksaan NS1 ini

sangat penting karena dapat dilakukan terapi suportif dan pemantauan pasien segera dan dapat

mengurangi risiko komplikasi maupun ematian.

Metode

Penelitian dilakukan di Poliklinik Ilmu Kesehatan Anak RSUP dr M.Djamil, Puskesmas

di lima kecamatan di Kotamdya Padang yang mempunyai prevalensi tertinggi (Kuranji, Koto

Tangah, adang Utara, Nanggalo, Padang Timur) dan Laboratorium Biomedik Fakultas

Kedokteran Universitas Andalas Padang. Dimulai pada bulan April sampai Desember 2012.

Sampel dipilih secara non probability sampling dengan teknik konsekutif. Kriteria inklusi adalah

pasien demam hari ke-1, ke-2, atau hari ke-3 dengan uji tourniquet positif dan menyetujui ikut

penelitian. kriteria eksklusi adalah pasien yang secara klinis menderita penyakit infeksi lain,

seperti infeksi saluran nafas, saluran pencernaan atau saluran kemih, dan menderita penyakit

imunodefisiensi.

Page 2: jurnal rahma.doc

Hasil dan Pembahasan

Dari 50 sampel, 19 (38%) sampel dirawat di rumah sakit, dan hasil NS1 positif 18 sampel. Follow up saat dirawat, 4 (8%) sampel mengalami demam dengue, 7 (14%) DHF grade 1, dan 8 (16%) DHF grade 2. Terdapat 7 (14%) sampel penelitian dengan NS1 positif tetapi tidak dirawat. Sampel tetap diamati dan diperiksa laboraorium untuk konfirmasi diagnosis, didapatkan 6 (12%) sampel demam dengue dan 1 (2%) DHF grade 1. Dari 19 (38%) sampel yang dirawat, 17 (34%) PCR positif. Sebaliknya, dari 31 (62%) sampel yang tidak dirawat, 9 (18%) positif dengan pemeriksaan PCR.

Sensitivitas, spesifisitas, nilai duga, dan akurasi untuk membuktikan kemampuan NS1 untuk diagnosis infeksi virus dengue dibandingkan PCR sebagai gold standar (Tabel 3)

Page 3: jurnal rahma.doc

Serotipe Virus Dengue

Page 4: jurnal rahma.doc

Pembahasan

Presentase NS1 positif lebih besar pada hari ke-3 demam dibandingkan hari ke-2, tetapi tidak didapatkan niali bermakna secara statisik. Dussart dkk meneliti 299 pasien demam dengue di Perancis. Didapatkan sensitivitas NS1 pada hari 0-4 demam 87,6% dan hari 5-10 demam 43,5%. Datta dkk, di India tahun 2010 didapatkan hasil NS1 positif 71,42% pada fase akut, sedangkan pada fase konvalesens NS1 positif hanya 6,38%.

Dari 50 sampel penelitian didapatkan 24 subjek positif dengue, 1 pasien positif palsu, 2 subjek negatif palsu dan 23 pasien benar negatif. Didapatkan sensitivitas 92,3% , spesifisitas 95,8% , nilai duga positif 96% , nilai duga negatif 92% , serta akurasi 94%. Hasilyang hampir sama didapatkan oleh Zainah dkk dengan sensitivitas 90,4% dan spesitifitas 99,5%. Ty Hang dkk melakukan penelitian pada 138 pasien mendapatkan sensitivitas 83,2% , spesifisitas 100% , nilai duga positif 100% , nilai duga negatif 38,2%. Sementara itu Osorio dkk mendapat sensitivitas 70,8% , spesifisitas 91,3% , nilai duga positif 95,5% dan nilai duga negatif 57,5%

Penelitian ini mendapatkan sensitivitas NS1 yang tinggi untuk setiap serotipe, kecuali Den 3. Den 1, Den 2, dan Den 4 mempunyai sensitivitas 100%, sedangkan Den 3 sensitivitas 33,3%. Penelitian Ramirez dkk mendapatkan sensitivitas Den 1 paling tinggi 90%, selanjutnya Den 3 (65%), sensitivitas Den 4 (30%), dan Den 2 (20%). Penelitian Ty Hang dkk mendapatkan sensitivitas Den 1 (98%), Den 3 (96%), Den 2 (85%), dan Den 4 (40%).

Kesimpulan

Disimpulkan bahwa protein nonstruktural 1 (NS1) memiliki sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif, nilai duga negatif dan akuyrasi yang tinggi untuj diagnosis dini infeksi virus dengue. Pada demam hari ke-3, NS1 positif lebih banyak, tetapi tidak didapatkan nilaibvyang bermakna secara statistik. Serotipe infeksi virus dengue yang terbanyak adalah virus Den 2 dan sensituvitas NS1 lebih tinggi pada serotipe Den 1, Den 2, dan Den 4.

Page 5: jurnal rahma.doc

Analisis PICO

1. Probem/Patient

Sampel sebanyak 50 orang yang dicurigai mengalami infeksi virus

dengue dalam periode waktu anatara April-Desember 2012 di Padang

yang berfokus pada uji diagnostik NS1 untuk deteksi dini infeksi virus

dengue pada anak.

2. Intervention

Anak dengan infeksi virus dengue dilakukan pengambilan darah

kemudian dilakukan pemeriksaan NS1 dan PRC

3. Comparison

Pada penelitian ini kemampuan NS1 untuk diagnosis infeksi virus

dibandingkan dengan PCR sebagai glod standar.

4. Outcome

Dari 50 sampel yang dicurigai mengalami infeksi virus dengue. 24

sampel positif benar menderita DBD, 1 sampel positif palsu, 2 negatif

palsu, dan 23 negatif benar. Dengan nilai sensitivitas NS1 92,3%,

spesifisitas 95,8%, niali prediksi positif 96%, nilai prediksi negative

92%n dan akurasi NSI 94%.

Terdapat 24 sampel yang menderita infeksi virus dengue baik dengan

pemeriksaan PCR mauun NS1. Didapatkan 26 orang menderita infeksi

virus dengue dengan menggunakan PCR, sedangkan 25 orang

menggunakan NS1

Page 6: jurnal rahma.doc

Telaah Kritis

1. Validity

Metode penelitian ini memilih sampel dengan non probability

sampling dengan teknik konsekutif. Penelitian ini sudah banyak

dilakukan dan mempunyai hasil yang sama dengan penelitian ini.

2. Important

Penelitian ini penting karena gejala awal infeksi virus dengue sering

tidak khas sehingga bisa terjadi keterlambatan diagnosis. Dengan

adanya pemeriksaan NS1 diharapkan dapat mendeteksi atau

mendiagnosis infeksi virus dengue lebih awal. Dan pemeriksaan NS1

penting untuk melakukan terapi suportif dan mengurangi risiko

komplikasi.

3. Acceptable

Penelitian ini bisa digunakan dalam menegakkan diagnosis demam

dengue.