jurnal reading interna2003

15
I. Resume Jurnal Latar Belakang Ibuprofen merupakan obat golongan NSAID yang paling sering digunakan di US. Ibuprofen memiliki potensi yang tergantung dosis dalam managemen nyeri dan inflamasi serta diindikasikan pada penggunaan artritis kronik dan kondisi selain artritis. Pada dosis yang tinggi ibuprofen dapat menyebabkan ulserasi pada saluran gastrointestinal bagian atas sehingga memiliki komplikasi berupa perdarahan, perforasi dan obstruksi). Saat ini diketahui bahwa penggunaan NSAID meningkatkan penyakit pada pembuluh darah. Pada penelitian yang menggunakan NSAID golongan inhibitor selektif siklooksigenase 2 ditemukan adanya peningkatan resiko aterotrombosis vaskuler. Pada tahun 2014 sebuah penenlitian metaanalisis memberikan hasil bahwa NSAID golongan coxib dan ibuprofen memiliki risiko menimbulkan penyakit vaskuler. Famotidin merupakan obat golongan inhibitor reseptor histamine 2. Obat ini terbukti mampu mencegah ulserasi pada saluran penceraan akibat induksi NSAID. Famotidin cocok digunakan bersamaan dengan NSAID berwaktu paruh pendek. Dalam studi RCT famotidine 80 mg yang diberikan selama terapi NSAID menunjukkan

Upload: nila-indria-utami

Post on 11-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

GGHH

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Reading Interna2003

I. Resume Jurnal

Latar Belakang

Ibuprofen merupakan obat golongan NSAID yang paling sering digunakan

di US. Ibuprofen memiliki potensi yang tergantung dosis dalam managemen nyeri

dan inflamasi serta diindikasikan pada penggunaan artritis kronik dan kondisi

selain artritis. Pada dosis yang tinggi ibuprofen dapat menyebabkan ulserasi pada

saluran gastrointestinal bagian atas sehingga memiliki komplikasi berupa

perdarahan, perforasi dan obstruksi).

Saat ini diketahui bahwa penggunaan NSAID meningkatkan penyakit pada

pembuluh darah. Pada penelitian yang menggunakan NSAID golongan inhibitor

selektif siklooksigenase 2 ditemukan adanya peningkatan resiko aterotrombosis

vaskuler. Pada tahun 2014 sebuah penenlitian metaanalisis memberikan hasil

bahwa NSAID golongan coxib dan ibuprofen memiliki risiko menimbulkan

penyakit vaskuler.

Famotidin merupakan obat golongan inhibitor reseptor histamine 2. Obat

ini terbukti mampu mencegah ulserasi pada saluran penceraan akibat induksi

NSAID. Famotidin cocok digunakan bersamaan dengan NSAID berwaktu paruh

pendek. Dalam studi RCT famotidine 80 mg yang diberikan selama terapi NSAID

menunjukkan keefektifan menurunkan resiko ulserasi pada saluran pencernaan.

Ibuprofen dan famotidine tak memiliki efek toksik yang sinergis. Adanya

sedian kombinasi yang terbentuk dalam 1 kemasan mampu meningkatkan

kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi. Pada tahun 2011 kombinasi tetap

ibuprofen 800 mg dan famotidine 26,6 mg yang digunakan dalam terapi OA dan

GA terbukti mampu menurunkan kejadian ulkus pada saluran cerna.

Tujuan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi tingkat keamanan dari

sedian kombinasi ibuprofen/famotidine dibanding ibuprofen dari 2 penelitian

selama 24 minggu dan tambahan selama 28 minggu, multicenter, double blinded

dalam komparasi insidensi ulserasi saluran cerna secara endoskopik.

Page 2: Jurnal Reading Interna2003

Metode Penelitian

Penelitian ini mengevaluasi data klinis dari uji REDUCE (Registration

Endoscopic Studies To Determine Ulcer Formation of HZT-501 compared with

ibuprofen efficacy) 1 dan REDUCE 2 yang masing masing dilakukan selama 24

minggu. Kedua penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat keamanan dan

efikasi dari sediaan kombinasi dan sediaan tunggal. Selain itu dilakukan pula

evaluasi data klinis dari uji tambahan selama 28 minggu yang bertujuna menilai

tingkat keamanan dari kedua obat yang diuji dalam penelitian.

Populasi penelitian ini adalah laki laki dan perempuan berusia 40-80 tahun

yang diharapkan dalam 6 bulan kedepan (setelah penelitian dimulai) memiliki

indikasi untuk mendapatkan terapi NSAID (pasien OA, RA, LBP, nyeri regional

kronik). Selain itu kriteria inklusi penelitian adalah tak menggunakan NSAID

dalam waktu 30 hari terakhir sebelum ikut dalam penelitian, tak memiliki riwayat

esophagitis erosive, tak memiliki riwayat komplikasi GI akibat NSAID, kadar

kreatinin <45 ml dan erosi GI pada endoskopi <5.

Setelah peserta terpilih melalui kriteria inklusi, pasien dieksklusikan bila

hamil, memiliki keganasan pada GI, esophagitis erosive, gangguan fungsi hepar

dan ginjal, IMA, aritmia, stroke, HT tak terkontrol, CHF, bypass coroner dan DM

tak terkontrol. Berikut adalah alur dalam REDUCE 1, REDUCE 2 dan tambahan

penelitian selama 28 minggu :

Page 3: Jurnal Reading Interna2003
Page 4: Jurnal Reading Interna2003

Berikut adalah deskripsi sampel penelitian :

Secara ringkas berikut adalah keterangan mengenai ke3 penelitian yang dievaluasi

dalam jurnal ini :

Page 5: Jurnal Reading Interna2003

Berikut adalah data mengenai kejadian efek samping yang timbul pada

REDUCE1, REDUCE 2 dan penelitian tambahan 28 minggu yang tercatat dari

awal penelitian hingga ekhir penelitian :

Page 6: Jurnal Reading Interna2003

Adapun efek samping yang diutamkan di evaluasi dalam penelitian ini adalah efek

samping pada sistem kardiovaskuler dan kejadian dyspepsia yang dirangkum

sebagai berikut :

Page 7: Jurnal Reading Interna2003

Kesimpulan

Sediaan kombinasi ibuprofen famotidine memilik tingkat keamanan yang lebih

baik dibanding ibuprofen sediaan tunggal

Efek samping yang timbul sama diantara 2 grup terapi kecuali dispepsia yang

lebih rendah pada kelompok terapi kombinasi

Gangguan sistem kardiovaskular terbukti rendah pada kedua kelompok dan tak

terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok

Resiko ulkus pada saluran cerna rendah pada kelompok terapi kombinasi

II. Telaah Kritis Jurnal

Peneliti : Alfonso E. Bello, Amy Y.Grahn, Julie Bell, Jeffrey D. Kent,

Robert J.Holt

Page 8: Jurnal Reading Interna2003

Judul Jurnal : One-year safety of ibuprofen/famotidine fixed combination

versus ibuprofen alone: pooled analyses of two 24-week

randomized, double-blind trials and a follow-on extension

Sumber : Current Medical Research & Opinion Vol. 31, No. 3, 2015,

407–420

A. Apakah penelitian ini valid?

1. Apakah sampel

dikelompokkan secara acak?

Ya Pada penelitian REDUCE 1 dan 2

dijelaskan bahwa sampel penelitian ini

dikelompokkan secara acak, tercantum

pada hal 409

“patiens were randomized to the

REDUCE 1 and REDUCE 2 trials in a

2:1 ratio treatment, either…..”

2. Apakah semua sampel

penelitian di

didokumentasikan dengan

tepat hingga akhir penelitian?

Apakah jumlah sampel yang

diacak pada awal hingga

akhir penelitian sama?

Apakah sampel yang

dikelompokkan dianalisis

dari awal hingga akhir

penelitian?

Ya Penelitian ini mencantumkan

pendokumentasian sampel penelitian

dari awal hingga akhir seperti pada

tabel 1, gambar 1 yang

menggambarkan alur perjalanan

sampel dari awal penelitian hingga

akhir penelitian REDUCE 1 dan

REDUCE 2, serta gambar 2 yang

menggambarkan sampel pada masa

perpanjangan penelitian.

3. Apakah terdapat “blinding”

antara pasien, peneliti, dan

pemberi asesmen terhadap

Tak

dicantumkan

Penelitian ini tak mencantunkan ada

tidaknya blinding dalam penelitian

Page 9: Jurnal Reading Interna2003

perlakuan yang diberikan

dalam penelitian?

4. Apakah persamaan antara

sampel didokumentasikan?

Apakah terdapat tabel

karakteristik sampel?

Apakah perbedaan sampel

dapat dikendalikan?

Ya Terdapat pada tabel 3 yaitu

karakteristik sampel serta tabel yang

mencantunkan beragam efek

samping terapi dari kedua kelompok

terapi.

5. Apakah setiap kelompok

mendapat perlakuan yang

sama? (selain intervensi)

Ya Dijelaskan bahwa pasien mendapatkan

perlakuan sama selama followup

penelitian. Dilakukan pemeriksaan

fisik, pemeriksaan darah rutin, urin

rutin serta kimia darah.

B. Apa hasil penelitian?

1. Seberapa besar efek perlakuan

(terapi) yang diberikan? Relative risk reduction (RRR)

Absolute risk reduction (ARR)

Number needed to treat (NNT)

CER EER ARR/ CER

CER-EER

1/ARR

Absolute risk reduction (ARR

Number needed to harm (NNH)

CER EER CER-EER 1/ARI

Page 10: Jurnal Reading Interna2003

2. Seberapa tepat kalkulasi efek

perlakuan (terapi)?

C. Apakah hasil penelitian dapat diterapkan terhadap pasien anda?

1. Apakah hasil penelitian dapat

diterapkan pada pasien saya?

Apakah penelitian ini memiliki

persamaan dengan pasien

anda?

Ya Karakteristik pasien memiliki kesamaan

dengan sampel penelitian. Selain itu

sediaan obat yang digunakan juga

tersedia di Indonesia.

2. Apakah hasil penelitian ini

penting secara klinis?

Apakah hasil penelitian yang

paling penting dapat

digunakan?

Apakah hasil QoL dapat

digunakan? Bagaimana cara

asesmen efek samping?

Ya Secara klinis penelitian ini penting dalam

penatalaksanaan nyeri yang

membutuhkan terapi NSAID serta

pemilihan terapi NSAID yang berguna

untuk mengurangi efek samping ulserasi

pada saluran pencernaan.

3. Apakah hasil penelitian ini

memiliki manfaat yang lebih

besar dibandingkan potensi

kerugiannya?

Ya Penelitian ini tidak menunjukkan efek

samping berat yang serius namun

memberikan efek terapi yang efisien

terhadap pasien.

Page 11: Jurnal Reading Interna2003

Kesimpulan :

Penelitian ini valid

Secara klinis penelitian ini penting

Hasil penelitian ini relevan terhadap kasus yang sedang ditangani dan dapat

diaplikasikan terhadap pasien.