jurnal yeni

11
PENGARUH METODE INKUIRI TERBIMBING DIKOMBINASIKAN DENGAN MACROMEDIA FLASH MEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TOPIK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Retno Dwi Suyanti 1) , Yeni Purwati 2) 1) Dosen Jurusan Kima dan Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan 2) Mahasiswa Pascasarjana Prodi Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Medan Abstract The influence of guided inquiry learning method combined with Macromedia Flash media to enhance the student’s achievement toward chemistry for Senior High School (SHS) on the teaching of Solubility and Solubility Product is explained. The research was conducted onto second year of State SHS 2 in Kisaran Kabupaten Asahan, Province of North Sumatra through teaching of students by using guided inquiry learning method combined with Macromedia Flash media as innovation learning method. Solubility and solubility product was choosen as a chemistry subject that was compulsory for second year SHS students. The influence of guided inquiry learning method combined with Macromedia Flash media assited to improve student’s achievements on the chemistry subject were assesses, that was by comparing their ability to solve chemistry problems before and after the teaching processes have been carried out. The study concluded that the student’s achievements on chemistry were improved when they are taught using guided inquiry learning method combined with Macromedia Flash media because the teaching method combined with teaching media guided the students to study systematically on understanding and solving chemistry problems and encourage students to study independently. Key words : Guided inquiry learning method, Macromedia Flash media, solubility and solubility product topic, student learning outcomes Abstrak Pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan Macromedia Flash media untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMA pada pengajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan dijelaskan. Penelitian ini dilakukan pada kelas dua SMA Negeri 2 Kisaran Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara melalui pengajaran siswa dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan Macromedia Flash media sebagai metode pembelajaran inovasi.

Upload: yeni-purwati

Post on 18-Jul-2015

249 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal yeni

PENGARUH METODE INKUIRI TERBIMBING DIKOMBINASIKAN DENGAN MACROMEDIA FLASH MEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA TOPIK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Retno Dwi Suyanti1), Yeni Purwati2)

1) Dosen Jurusan Kima dan Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan2) Mahasiswa Pascasarjana Prodi Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Medan

Abstract

The influence of guided inquiry learning method combined with Macromedia Flash media to enhance the student’s achievement toward chemistry for Senior High School (SHS) on the teaching of Solubility and Solubility Product is explained. The research was conducted onto second year of State SHS 2 in Kisaran Kabupaten Asahan, Province of North Sumatra through teaching of students by using guided inquiry learning method combined with Macromedia Flash media as innovation learning method. Solubility and solubility product was choosen as a chemistry subject that was compulsory for second year SHS students. The influence of guided inquiry learning method combined with Macromedia Flash media assited to improve student’s achievements on the chemistry subject were assesses, that was by comparing their ability to solve chemistry problems before and after the teaching processes have been carried out. The study concluded that the student’s achievements on chemistry were improved when they are taught using guided inquiry learning method combined with Macromedia Flash media because the teaching method combined with teaching media guided the students to study systematically on understanding and solving chemistry problems and encourage students to study independently.

Key words : Guided inquiry learning method, Macromedia Flash media, solubility and solubility product topic, student learning outcomes

Abstrak

Pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan Macromedia Flash media untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMA pada pengajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan dijelaskan. Penelitian ini dilakukan pada kelas dua SMA Negeri 2 Kisaran Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara melalui pengajaran siswa dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan Macromedia Flash media sebagai metode pembelajaran inovasi.

Page 2: Jurnal yeni

Kelarutan dan hasil kali kelarutan dipilih sebagai mata pelajaran kimia yang wajib untuk siswa kelas 2 SMA. Pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan Macromedia Flash media diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia, dengan membandingkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah kimia sebelum dan sesudah proses belajar mengajar dilakukan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia meningkat ketika siswa diajarkan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan Macromedia Flash media karena metode pengajaran yang dikombinasikan dengan media pembelajaran memandu siswa untuk belajar secara sistematis dalam memahami dan memecahkan masalah kimia dan mendorong siswa untuk belajar mandiri.

Kata Kunci : Metode pembelajaran inkuiri terbimbing, Macromedia Flash media , kelarutan dan hasil kali kelarutan dan hasil belajar siswa

Pendahuluan

Ilmu alam memiliki hubungan yang erat berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

fenomena alam secara sistematis, sehingga ilmu alam tidak hanya terfokus pada

penguasaan pengetahuan dalam bentuk kumpulan fakta, konsep, atau prinsip-prinsip, tetapi

juga dalam proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan menjadi sarana bagi siswa untuk

belajar tentang diri sendiri, lingkungan, dan juga sebagai prospek untuk pengembangan

lebih lanjut dalam menerapkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Proses

belajar yang menekankan pada pengalaman langsung menyediakan kesempatan untuk

mengembangkan kompetensi anak dan membuat peserta didik mampu menggali dan

memahami tentang sifat ilmiah. Sains diarahkan untuk mencari tahu dan melakukan

penyelidikan, sehingga diharapkan sains dapat membantu peserta didik untuk mendapatkan

pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitarnya (Tim Pendidikan Kimia, 2010).

Fakta yang terlihat di lapangan tentang pembelajaran sains khususnya pembelajaran

kimia masih diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran dalam satu arah di mana

peran guru masih dominan. Hal ini menyebabkan kurangnya minat siswa dan nilai yang

dicapai oleh siswa kurang dari yang diharapkan. Selain itu, masih ditemukan bahwa banyak

guru kimia yang mengajarkan kimia dengan menggunakan model pembelajaran yang masih

bersifat verbal. Dalam proses belajar, siswa pasif dan hanya menerima pengetahuan dari

Page 3: Jurnal yeni

guru. Hal ini yang mengakibatkan lemahnya pemahaman siswa dalam konsep-konsep dasar

kimia.

Konsep kelarutan dan hasil kali kelarutam merupakan salah satu topik dalam kimia

yang cukup sulit bagi siswa, sehingga memerlukan pemahaman mendalam dalam rangka

untuk menguasai materi ini sepenuhnya. Salah satu cara alternatif yang bisa dilakukan

untuk membantu siswa untuk memahami tentang konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan

adalah mengembangkan inovasi pembelajaran gabungan metode pembelajaran inkuiri

terbimbing dengan Macromedia Flash media.

Metode pembelajaran inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan

jawaban sendiri dari masalah yang ditanyakan (Sanjaya, 2006). Metode pembelajaran ini

diharapkan dapat membuat siswa mengingat konsep lebih lama karena mereka belajar dan

memperoleh konsep dari proses berpikir kritis dan analitis, serta menemukan jawaban

mereka sendiri dari masalah yang akan dipecahkan .

Macromedia Flash adalah sebuah konsep pembelajaran kombinasi dengan

menggunakan teknologi audiovisual yang dapat menghasilkan fitur baru yang dapat

digunakan dalam sektor pendidikan. Pengajaran berbasis multimedia dapat menyajikan

materi pengajaran yang lebih menarik, tidak monoton dan membuat pelajaran lebih mudah

untuk dikomunikasikan Siswa dapat mempelajari materi secara individual dengan

menggunakan komputer yang memiliki program multimedia (Sarwiko, 2011).

Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini telah dilakukan oleh

Aruan (2009) tentang pengaruh penerapan media visual pada topik kelarutan dan hasil kali

kelarutan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan rata-rata gain ternormalisasi

dalam kategori sedang dengan nilai rata-rata gain untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol

adalah 0, 42 dan 0, 35. Dari gain ternormalisasi dinormalisasi untuk kedua kelas, kita dapat

menyimpulkan bahwa penerapan media visual pada topik kelarutan dan hasil kali kelarutan

dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aruan, diperoleh adanya pengaruh

media visual pada untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada topik kelarutan dan

hasil kali kelarutan, sedangkan untuk penelitian ini akan melihat pengaruh metode

pembelajaran inkuiri terbimbing yang dikombinasikan dengan menggunakan Macromedia

Flash media. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena dalam penelitian

Page 4: Jurnal yeni

ini penyelidikan yang digunakan difokuskan pada metode pembelajaran inkuiri terbimbing

dan media pembelajarannya adalah Macromedia Flash yang dikategorikan sebagai media

audio visual.

Metode Inkuiri Terbimbing

Inkuiri terbimbing adalah salah satu dari beberapa tingkatan dalam metode

pembelajaran inkuiri dimana siswa diberi kesempatan untuk bekerja, merencanakan dan

merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan membuat kesimpulan sendiri, sementara

dalam penentuan topik, pertanyaan, dan bahan-bahan yang mendukung, guru hanya

bertindak sebagai fasilitator. (Suyanti, 2010).

Menurut Sanjaya dalam (Suyanti, 2010) menyatakan bahwa secara umum proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri dapat dilakukan dengan

langkah-langkah yaitu: orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,

pengumpulan data, pengujian hipotesis, dan menarik kesimpulan.

a. Orientasi.

Orientasi adalah langkah untuk memandu kondisi belajar atau iklim pembelajaran

yang responsif. Guru merangsang dan mendorong siswa berpikir untuk memecahkan

masalah. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan dalam orientasi langkah adalah: (1)

menjelaskan topik, tujuan pembelajaran dan hasil yang diharapkan akan dicapai oleh siswa,

(2) menjelaskan pentingnya ktopik dan belajar sebagai motivasi bagi siswa.

b. Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah adalah langkah untuk membimbing siswa dalam masalah

yang mengandung teka-teki. Masalah yang diberikan adalah masalah yang menantang

siswa untuk berpikir dalam memecahkan teka-teki. Sebuah teka-teki yang menjadi masalah

dalam penyelidikan harus mengandung konsep yang jelas dan tepat. Konsep-konsep dalam

masalah adalah konsep-konsep yang telah diketahui sebelumnya oleh siswa.

c. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah yang dibahas. Sebagai jawaban

sementara, hipotesis harus diuji kebenarannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh

guru untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk merumuskan hipotesis yaitu dengan

mengajukan beberapa pertanyaan yang dapat mendukung siswa untuk merumuskan

beberapa hipotesis yang memiliki kemungkinan jawaban dari masalah yang sedang

dibahas.

Page 5: Jurnal yeni

d. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah kegiatan untuk menyaring informasi yang diperlukan

untuk pengujian hipotesis yang diajukan. Proses pengumpulan data membutuhkan motivasi

yang kuat dalam penelitian, ketekunan, dan kemampuan untuk menggunakan potensi dalam

berpikir. Tugas guru dalam langkah ini adalah mengajukan pertanyaan yang dapat

mendukung siswa untuk berpikir dan mencari informasi yang diperlukan.

e. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah proses untuk menentukan jawaban yang dianggap dapat

diterima berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari pengumpulan data. Jadi, guru

dapat mengembangkan kemampuan berpikir rasional siswa. Ini berarti bahwa jawaban yang

benar tidak hanya didasarkan pada argumen tetapi juga didukung oleh data yang diperoleh

dan dapat dipertanggung jawabkan.

f. Menarik Kesimpulan

Menarik kesimpulan adalah proses untuk menggambarkan penemuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mendapatkan kesimpulan yang

akurat, lebih baik jika guru dapat menunjukkan kepada siswa yang data yang relevan.

Macromedia Flash Media

Macromedia Flash adalah sebuah konsep pembelajaran dengan menggunakan

kombinasi teknologi audiovisual yang dapat menghasilkan fitur baru yang dapat digunakan

dalam sektor pendidikan. Pengajaran berbasis multimedia dapat menyajikan materi

pengajaran yang lebih menarik, tidak monoton dan membuat materi pelajaran lebih mudah

untuk dikomunikasikan. Siswa dapat mempelajari materi secara individual dengan

menggunakan komputer yang memiliki program multimedia. (Sarwiko, 2011)

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Dalam kurikulum kimia SMA, pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan

diajarkan pada semester kedua di kelas XI (Depdiknas, 2006). Kelarutan dan hasil kali

kelarutan merupakan salah satu pokok bahasan yang sulit dipahami oleh siswa SMA karena

merupakan gabungan konsep abstrak dengan perhitungan kimia. Banyak siswa yang

mengalami kesukaran untuk memahami pokok bahasan ini karena guru yang mengajar

Page 6: Jurnal yeni

belum menemukan metode dan media mengajar yang sesuai untuk mengajarkan pokok

bahasan ini sehingga para siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar.Dalam garis

besar program pengajaran (GBPP) mata pelajaran kimia SMA, kelarutan dan hasil kali

kelarutan meliputi : (1) kelarutan, (2) hasil kali kelarutan, (3) hubungan antara kelarutan

dan hasil kali kelarutan, (4) kesetimbangan kimia dalam kelarutan, (5) kelarutan dalam

pelarut murni, (6) kelarutan yang dipengaruhi oleh pengaruh ion senama dan (5) reaksi

pengendapan.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSBI SMA Negeri 2 Kisaran program sains kelas XI

pada bulan Februari sampai April Tahun Ajaran 2011/2012. Populasi penelitian ini adalah

semua siswa kelas XI program IPA di RSBI SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran

2011/2012. Sampel penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode Random

sampling yaitu dengan memilih secara acak dua kelas di sekolah tanpa mempertimbangkan

hasil belajar siswa. Dari jumlah populasi, diambil 2 kelas sebagai sampel, satu kelas akan

dijadikan sebagai kelas eksperimen (kelas yang diberikan pengajaran dengan menggunakan

metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kombinasi Macromedia Flash media) dan

satu kelas akan dijadikan sebagai kelas kontrol (kelas yang diberikan pengajaran dengan

menggunakan metode konvensional dengan media charta). Alat pengumpul data adalah

evaluasi belajar (soal-soal kimia berbentuk pilihan berganda) terdiri atas (1) evaluasi

pendahuluan, (2) evaluasi akhir pertama dan (3) evaluasi akhir kedua. Evaluasi belajar

disusun oleh peneliti berdasarkan GBPP dengan sebaran tingkat kesulitan yang sudah

distandarisasi, ujicoba dan validasi.

Desain penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuasi-eksperimen

dengan dua kelas sampel dijelaskan pada tabel 1. Prosedur penelitian meliputi penyusunan

instrument, pengajaran dan evaluasi. Penyusunan instrument dilakukan mengikuti kisi

GBPP mata pelajaran kimia SMA pokok bahasan klearutan dan hasil kali

kelarutan.Sebelum dilakukan pengajaran, terhadap kelas eksperimen dan kelas control

terlebih dahulu dilakukan evaluasi pendahuluan (pre-test) , bertujuan untuk mengukur

kemampuan dan penguasaan siswa terhadap pokok bahasan yang akan diajarkan, dan

dilanjutkan dengan pengajaran menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang

dikombinasikan dengan Macromedia Flash media (kelas eksperimen) dan metode

pengajaran konvensional dengan media charta (kelas kontrol). Selanjutnya dilakukan

Page 7: Jurnal yeni

evaluasi akhir pertama pada akhir pengajaran (post-test ). Data berupa prestasi belajar siswa

diolah secara statistik menggunakan EXCEL Software untuk penarikan kesimpulan.

Tabel 1. Desain Penelitian dengan perlakuan pengajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang dikombinasikan dengan Macromedia Flash media (kelas eksperimen) dan metode konvensional dan media charta (kelas kontrol)

Kelas Pre-test (X1) Perlakukan Post-test (X2) Eksperimen X 1 Eksperimen T 1 Eksperimen X 2 Eksperimen Kontrol X 1 kontrol T 2 control X 2 control

Hasil Dan Pembahasan

Untuk melihat pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang

dikombinasikan dengan Macromedia Flash media dapat dilihat dari prestasi belajar siswa

setelah dilakukan perlakukan pembelajaran untuk pengajaran kelarutan dan hasil kali

kelarutan, yaitu berdasarkan hasil pencapaian siswa seperti dirangkum pada Tabel 2.

Pencapaian siswa pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan pengajaran

menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang dikombinasikan dengan

Macromedia Flash media adalah (83,97 ± 6,00) lebih tinggi dibandingkan terhadap prestasi

kelas kontrol yang diberikan perlakukan pengajaran dengan metode konvensional dan

media charta (69,71 ± 5,77). Selain itu juga diadakan analisis terhadap level aspek kognitif

yang terkembangkan akibat penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang

dikombinasikan dengan Macromedia Flash media dengan melihat hasil gain rata-ratanya

seperti dirangkum pada Tabel 3.

Tabel 2. Pencapaian (nilai) siswa RSBI SMA Negeri 2 Kisaran pada pengajaran Kelarutan

dan hasil kali kelarutan berdasarkan hasil evaluasi belajar sesudah pengajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang

dikombinasikan dengan Macromedia Flash media dan metode konvensional

dengan media charta.

No Hasil Belajar SampelKelas Eksperimen Kelas Kontrol

1 Rata-rata Pre-test 25,15 24,412 Standar Deviasi Rata-rata pre-test 10,69 9,603. Rata-rata Post-test 83,97 69,714. Standar Deviasi rata-rata post-test 6,00 5,77

Page 8: Jurnal yeni

Tabel 3. Perbandingan Gain Rata-rata dari Tiap Level Aspek Kognitif Pada kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Sampel Gain Rata-rata yang diperoleh pada tiap Level Aspek Kognitif

C1 C2 C3 C4

1 Kelas eksperimen 0,54 0,92 0,84 0,74

2 Kelas kontrol 0,51 0,38 0,21 0,09

Dari hasil penelitian, penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan

Macromedia Flash media sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang

konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan sehingga dapat memberikan efek pada

peningkatan hasil belajar siswa.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Aksela (2012), diperoleh bahwa

adanya hubungan antara metode pembelajaran inkuiri dengan minat dalam mempelajari

materi kimia pada topik sel bahan bakar. Hal ini didukung penelitian lain yang menyatakan

bahwa metode pembelajaran inkuiri memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam

memotivasi dan meningkatkan minat belajar siswa (Lavonen & al., 2005). Bagi guru yang

hendak menerapkan metode inkuiri dalam proses belajar mengajar di sekolah harus

memperhatikan kesesuaian materi dengan metode yang digunakan. Selain itu juga perlu

dilakukan desain materi pelajaran ketika hendak diajarkan dengan menggunakan metode

pembelajaran inkuiri. Karena metode pembelajaran inkuiri sering dianggap menghabiskan

banyak waktu untuk menerapkannya didalam kelas sehingga membutuhkan keahlian

tersendiri dari guru yang bersangkutan (DeBoer, 2004).

Selain itu, metode pembelajaran inkuiri terbimbing terbukti mampu meningkatkan

kemampuan berpikir logis siswa, meningkatkan prestasi kognitif siswa secara keseluruhan

dalam logika (Matthew, 2013) yang konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Naiagbo (1997), Timothy dan Awodi (1997), Purwanto (2012) dan Dagoli (1999). Para

peneliti ini menyimpulkan dari investigasi mereka bahwa siswa yang diajarkan dengan

menggunakan metode pengajaran inkuiri terbimbing lebih baik daripada yang diajarkan

dengan menggunakan metode konvensional (ekspositori / ceramah) dalam hal prestasi

kognitif.

Macromedia Flash adalah sebuah program yang dapat memunculkan pesan audio

visual yang lebih jelas bagi siswa dengan berbagai gambar animasi yang dapat merangsang

Page 9: Jurnal yeni

minat siswa dalam belajar. Hal ini dapat membuat bahan ajar lebih menarik, tidak monoton,

serta konsep yang membingungkan bagi siswa dapat dipahami dengan mudah dengan

bantuan Macromedia Flash umedia karena animasi yang muncul sangat menarik dan

mudah dimengerti. Macromedia Flash media dapat membantu siswa untuk belajar,

mengatur dan menyimpan informasi dalam rangka untuk mengenali segera (memori yang

sempurna) untuk semua yang diinginkan. Penggunaan media pembelajaran seperti

Macromedia Flash media dapat dijadikan sebagai media audio visual yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil gain rata-rata dari setiap level aspek kognitif yang ditingkatkan dengan

penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang dikombinasikan dengan

Macromedia Flash media pada kelas eksperimen adalah C2 (0,92, kategori tinggi) dan

diikuti oleh C3 (0,84, kategori tinggi) dan C4 (0,74 , kategori tinggi). Sedangkan gain rata-

rata dari setiap level aspek kognitif yang ditingkatkan dengan penerapan metode

konvensional dengan media charta pada kelas kontrol adalah C1 (0.51, kategori sedang)

dan C2 (0,38, kategori sedang).

Tingkat aspek kognitif yang meningkat pada kelas eksperimen adalah C2

(pemahaman), C3 (aplikasi) dan C4 (analisis) sedangkan tingkat aspek kognitif yang

meningkat pada kelas kontrol adalah C1 (pengetahuan) dan C2 (pemahaman). Ini berarti

bahwa untuk pelaksanaan penelitian ini metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang

dikombinasikan dengan Macromedia Flash media akan memberikan peningkatan pada

level kognitif siswa pada aspek C2 (pemahaman), C3 (aplikasi) dan C4 (analisis).

Pelaksanaan metode konvensional dengan media charta akan memberikan peningkatan

level kognitif siswa pada aspek C1 (pengetahuan) dan C2 (pemahaman).

Kesimpulan Dan Saran

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengajaran kimia materi kelarutan

dan hasil kali kelarutan dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing yang

dikombinasikan dengan Macromedia Flash media dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa. Macromedia Flash media memudahkan siswa memahami konsep dasar kimia

tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan karena memberikan motivasi belajar kepada

siswa. Penyampaian materi pelajaran kimia dengan menggunakan Macromedia Flash

media memberikan kesan pengajaran lebih lama diingat dibandingkan pengajaran dengan

media charta karena teknik penyampaian materi pelajaran dengan menggunakan

Page 10: Jurnal yeni

Macromedia Flash media menarik dan interaktif serta dapat diulang-ulang oleh siswa yang

mendorong siswa untuk belajar mandiri. Diharapkan guru kimia hendaknya menggunakan

kombinasi antara metode dan media pembelajaran untuk penyampaian materi pelajaran

kimia pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan karena sudah terbukti efektif dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa. Perlu dipertimbangkan untuk menggunakan

kombinasi metode dan media pembelajaran untuk pengajaran materi pelajaran pada bidang

studi lain.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si yang

sudah memberi masukan dan saran kepada penulis dan Bapak Drs. Hendra Ganthi selaku

guru kimia di RSBI SMA Negeri 2 Kisaran yang sudah membantu dalam penelitian ini.

Daftar Pustaka

Aksela, M and Boström, M., (2012), Supporting Students’ Interest through Inquiry-Based Learning in the Context of Fuel Cells, Mevlana International Journal of Education (MIJE) 2(3): 53-61

Aruan, R., (2009), Influence Of The Application Of Visual Media On Inquiry Technique At Solubility And Solubility Product Constant (Ksp) To Increase Student’s Learning Outcomes, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Dagoli, A.T., (1999), Effects of Guided Inquiry Teaching Method on Students Achievement in Geometric. Unpublished M.ed Thesis. Faulty of Education. University of Nigeria, Nsukka.

Depdiknas, (2006), Silabus Kimia Departemen Pendidikan Nasional, http://www.ghodang.Net

DeBoer, G. E. , (2004), Historical Perspective on Inquiry Teaching in Schools. In. Flick, L. B. & Ledean, N. G. Scientific inquiry and nature of science: Implications for teaching, learning, and teacher eduction, (p.17-34) Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.

Lavonen, J., Juuri, K., Meisalo, V., Uitto, A. & Byman, R. (2005). Luonnontieteiden opetuksen kiinnostavuus peruskoulussa. [Interest in Science Teaching in Basic Education]. Department of Applied Education: University of Helsinki. p. 5-30.

Matthew, B.M., (2013), A Study on The Effects of Guided Inquiry Teaching Method on Students Achievement in Logic, The International Research Journal “International Reseachers” 2(1) : 135-140

Page 11: Jurnal yeni

Naiagbo, C.R., (1997), Effects of Two Teaching Methods on the Achievement and Attitude in Biology of Students of Different Levels of Scientific Literacy. Unpublished doctoral Dissertation, Faculty of Education, University of Nigeria, Nsukka.

Purwanto, A., ( 2012), Kemampuan Berpikir Logis Siswa SMA Negeri 8 Kota Bengkulu Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Fisika, Jurnal Exacta 10 (2), 133-135

Sanjaya,W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sarwiko, D., (2011), Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Director MX (Studi Kasus Mata Kuliah Pengolahan Citra Pada Jurusan S1 Sistem Informasi),Universitas Guna Darma, 1-12.

Suyanti, D.R., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Tim Pendidikan Kimia, (2010), Dasar-Dasar Pendidikan MIPA, FMIPA Unimed, Medan.

Timothy, J. Awodi S., (1997), The Relative Effects of Inquiry and Lecture Methods on the Performance of High and Low Achievers in Senior Secondary School Biology. Journal of Science Teachers Association of Nigeria. 32(1,2) 59 – 64