jurusan pendidikan agama islam fakultas ilmu...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK
TERHADAP AKHLAK SISWA PULANG PERGI DAN
MUKIM DI MA KHAZANAH KEBAJIKAN
Skripsi ini diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai gelar sarjana S1
Pendidikan Agama Islam(PAI)
Pembimbing: Abdul Majid Khon MA. Dr
Disusun Oleh:
WAWAN PADLI
NIM:108011000161
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIY AH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/ 2015 M
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul "Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Akhlak Siswa
Pulang Pergi dan Mukim di MA Khazanah Kebajikan" disusun oleh Wawan Padli.
NIM 108011000161. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan(FITK), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah dinyatakan lulus dalam ujian
munaqosah pada tanggal 30 juni 2015, dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis
berhak memperoleh gelar sarjana 51 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakarta,3l Juli 2015
Panitia Penguj i Munaqosah
Tand angan
(' ,/}(R/
".t- ,r'
Ketua Panitia(Ketua Jurusan PAI)
Dr. Abdul Majid Khon. MA
NrP. 19580707 198703 r 00s
Sekretaris( Sekretaris Jurusan PAI)
Marhamah Saleh. Lc. MA
NIP. 197203 I 32008012010
Penguji I
Prof. Dr. H. Ahmad Syaf i Noor
NrP. 1 947 09021967 t2t001
Penguji II
Dra. Hj. Djunaidatul Munawaroh. MA
NrP. 150228871
"/'*"
L{fl.
I &i"\ l"yr L' l("'""1"""'"
Tanggal
l:" t' t'u-
Mengetahui
Dekan Fakult Dan Keguruan
Prof. Dr. Ah
NIP- 195 2031007
\
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul "Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Akhlak Siswa
Pulang Pergi dan Mukim di MA Khazanah Kebajikan".disusun oleh Wawan Padli.
NIM 108011000161. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Kguruan, Universit4s Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarla. Telah melalui
bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada
sidang munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakar1;a, 18 September 2074
Yang mengesahkan
Pembimbing
NrP. 19580707 t98703 1005
Nama
Tempat/ tanggal lahir
NIM
JurusarV Prodi
Judul Skripsi
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan dibawa ini,
Dosen Pembimbing
: Wawan Padli
:Nibung, 08 April 1988
:108011000161
: PAI/ Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
: Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak
Terhadap Akhlak Siswa Pulang Pergi dan
Mukim di MA Khazanah Kebajikan
: Dr. Abdul Majid Khon, I\{A
Dengan ini rnenyatakan bahwa skripsi yang saya buat bener-bener karya sendiri dan
saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh ujian munaqosah.
Jakarla 29 ag:usltts 2014
WawanPadli
NIM: 108011000161
Mahasiswa ybs.
i
ABSTRAK
Wawan padli.Nim;108011000161. 2014. (Pengaruh Pembelajaran Aqidah
Akhlak Terhadaap Akhlak Siswa Pulang Pergi dan Mukim di MA Khazanah
Kebajikan). Skripsi Jurusan Penddikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah,
Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Dosen Pembimbing: Dr. Abdul
Majid Khon, MA
Penulis akan meneliti tentang judul: Pengaruh Pembelajaran Aqidah
Akhlak Terhadaap Akhlak Siswa Pulang Pergi dan Mukim di MA Khazanah
Kebajikan. maka skripsi ini mengkaji tentang: 1. Bagaimana pelaksanaan
pembelajaran aqidah akhlak siswa MA khazanah kebajikan yang pulang
pergi dan mukim di Asrama? 2. Bagaimana pengaruh pembelajaran aqidah
akhlak terhadap siswa MA khazanah Kebajkan yang pulang pergi dan mukim
di Asrama? 3. Apakah terdapat perbedaan antara akhlak siswa yang di
asrama dan akhlak siswa yang pulang pergi? Adapun tujuan penelitian yang
ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
pembelajaran aqidah akhlak siswa MA Khazanah Kebajikan yang pulang
pergi dan yang mukim di asrama. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
pembelajaran akhlak terhadap akhlak siswa MA Khazanah Kebajikan yang
pulang pergi dan yang mukim di asrama. 3. Untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan akhlak siswa yang di asrama dan akhlak siswa yang
pulang pergi.
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Dalam proses
pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode, yaitu metode
dokumentasi, dan angket. Sedangkan untuk analisis datanya, penulis
menggunakan tehnik analisis Statistik dengan rumus t tes untuk mengetahui
ada atau tidak perbedaan akhlak siswa yang mukim dan pulang pergi. Untuk
mengetahui adanya pengaruh pembelajaran akhlak digunakan analisi rentang
score.
1. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berjalan dengan baik bisa
dilihat dari nilai rapor siswa yang bagus. 2. Berdasarkan penafsiran dan
pengujian hipotesis maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: tidak
ada pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak yang signifikan terhadap siswa
yang mukim dan siswa yang pulang pergi di MA Khazanah Kebajikan. 3.
Tidak ada perbedaan akhlak siswa MA Khazanah Kebajikan yang pulang
pergi dan mukim . Berdasarkan hasil perhitungan t tes menguji perbedaan
Akhlak terhadap siswa mukim dan pulang pergi akhirnya dapat menunjukkan
artinya bahwa diterima dan ditolak pada taraf signifikansi 5%
maupun 1% tidak menunjukkan yang signifikan.
ii
KATA PENGANTAR
Segalah puji bagi Allah swt yang senantiasa memberikan petunjuk pada
hamba-Nya, dengan izin-Nya pula penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
Shalawat beserta salam penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad saw
yang telah banyak memberikan keteladanan yang baik bagi seluruh manusia
dimuka bumi ini terutama bagi umat islam.
Selama penulisan skripsi ini telah banyak bimbingan pengarahan kritik dan
saran . untuk itu saya sebagai penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
yang terhormat:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Dr. Abdul Majid Khon, MA, Ketua Jurusan sekaligus
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran
disela-sela kesibukannya untuk memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
3. Ibu Marhamah Saleh, Lc. MA Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Segenap pengelolah Perpustakaan, baik Perpustakaan Utama maupun
Perpustakaan Fakultas. Yang telah meberikan fasilitas kepada penulis
dalam mencari data yang dibutuhkan.
6. Bapak Drs. H. Najammuddin Shiddiq, Selaku Ketua Yayasan
Khazanah Kebajikan.
7. Bapak Bambang Indarto, S.Ag, selaku Kepala Sekolah MA Khazanah
Kebajikan. Yang telah memberikan izin penelitian dan membantu
penulis dalam melaksanakan penelitian.
8. Para dewan guru MA Khazanah Kebajikan khususnya wali kelas II,
yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian.
iii
9. Yang tercinta Ayahanda Anhar dan Ibunda Setnawati, yang senantiasa
mendoakan penulis dalam setiap langkahnya serta dukungan materi
guna menyelesaikan study penulis.
10. Yang tersayang Dayat, Liya, Lika(adik2) dan Yayas(calon) yang jadi
motivasi belajarku khususnya dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman PAI kelas E UIN Syarif Hidayatuillah angkatan 2008
yang saling memotivasi dalam menyelesaikan study.
12. Teman-teman Pembina Yayasan Khazanah Kebajikan yang selalu
memberikan dukungan dan semangat.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi
ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu- persatu. Penulis hanya
dapat berdoa semoga amal dan budi baik mereka mendapat imbalan
yang berlimpah dari Allah swt.
Pada akhirnya dalam penelitian ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak terdapat kelemahan, kekurangan dan kurangnya pengetahuan yang
penulis miliki. Namun berkat adanya bantuan dan motivasi guru-guru dan temen-
temen serta pertolongan Allah swt, akhirnya penelitian ini dapat diselesaikan
meskipun masih banyak kekurangan.
Tanggerang Selatan ,16 Juli 2014
Penulis
Wawan Padli
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………...…….…….…… I
KATA PENGANTAR……….…………………………..…………..………… II
DAFTAR ISI…………………………………………………..…………………II
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………..…….1
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah………………………..6
C. Tujuan dan Signifikansi Penelitian………………………………………..7
BAB II. LANDASAN TEORI PENELITIAN
A. Pembelajaran……………………….….…...……………..………..…...…9
1. Pengertian pembelajaran…..…..………………………………..……..9
2. Media dan Metode Pembelajaran………………….…………………10
3. Faktor- faktor yang mempengaruhi pembelajaran…………………...12
B. Aqidah Akhlak .…………………………..………….…………...……...13
1. Pengertian Aqidah Akhlak…………………………………….…….13
2. Hubungan antara aqidah dan akhlak…………………………………16
3. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak di MA……………………..…17
4. Tujuan dan fungsi akhak……………………………………………..18
5. Faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak ,……….…...…….19
6. Mata pelajaran Aqidah Akhlak di MA……………………...….….....20
7. Ruang lingkup dan pendekatan pembelajaran aqidah akhlak di MA...23
BAB III. METODELOGI
A. Metode penelitian….…………………………………….……………….25
B. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan…...………….…….……….…..25
C. Instrumentasi Penelitian………………….…………….…….…….…….25
D. Teknik Pengumpulan Data………..…………………………….………..25
1. Dokumentasi……………………..………………………..…………25
2. Angket ...…………………..…………………………………………26
E. Teknik Analisa Data……………...…………..…………………………..27
F. Hipotesa statistik…………………………………………………………28
G. Interfretasi hasil analisis data…………………………………….………28
v
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Profil Umum Madrasah………………………………..……………..…..31
1. Profil Madrasah…………………………………….…………….….31
2. Visi , Misi dan Tujuan Madrasah………………………………….…31
3. Data Sarana Prasanah………………………………………………...31
4. Data Pendidikan dan Fungsi Pendidikan………………………….…32
5. Keadaan Siswa Madrasah……………………………………………32
B. Deskrifsi Data
1. Pembelajaran Aqidah Akhlak di MA Khazanah Kebajikan…..……..33
a. Faktor penghambat…………………………………………….…36
b. Faktor pendukung…………………………………………….….36
2. Akhlak siswa MA Khazanah Kebajikan………………………………
C. Rumusan Data……………………………………………………………52
1. Analisis Data..………………………………………………………..52
2. Interpretasi Data………………………………………...……………55
D. Nilai Rapor...…………………………………………………..…………57
1. Nilai rapor siswa mukim…………………………………………..…57
2. Nilai rapor siswa pulang pergi……………………………………….58
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan………………………….……………...…....………………63
B. Saran-Saran….………………….………………………………………..64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam agama Islam bisa kita lihat ada dua konsep yang disebut hubungan
antara manusia dengan tuhan atau bagaimana aqidah yang benar dan hubungan
manusia dengan manusia bagaimana hubungan antar sesama manusia atau boleh
dikatakan akhlak kepada sesama manusia.
Islam sebagai agama mempunyai dua dimensi yaitu keyakinan atau aqidah
dan sesuatu yang diamalkan atau amali. Amal perbuatan tersebut merupakan
perpanjangan dari aqidah itu. Islam adalah agama samawi yang bersumber dari
Allah swt, yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw yang berintikan
keimanan dan perbuata.1
Dengan kata lain aqidah itu adalah tolak ukur dari perbuatan seseorang
sebagaimana yang dikatakan oleh Ikhwanul Wa‟ie:
Sesungguhnya pembahasan mengenai aqidah merupakan pembahasan
yang paling penting dibandingkan dengan perkara-perkara lainnya. Aqidah
menjadi asas, kaidah berpikir, tolak ukur, dan standar seseorang dalam
memecahkan berbagai problematika kehidupan di dunia. Dengan demikian
daqidah menjadi landasan suatu bangunan pradaban manusia, dasar tempat
berbagai tonggak didirikan, tempat keluarnya berbagai peraturan, undang-
undang, norma, dan tata nilai masyarakat.2
Begitu juga dengan akhlak, penanaman akhlak pada anak terlihat lebih
jelas ketika kita melihat bahwa Rasulullah saw memberikan perhatian terhadap
pentingnya akhlak. Sehingga Rasulullah menanamkan akhlak pada anak dan
membiasakannya dalam kehidupannya sehari-hari.
Artinya bagaimanapun orang tua mendidik anak kalau tidak dilandasi
dengan akhlak yang baik dan aqidah yang benar maka pendidikan anak tersebut
boleh dikatakan hanya untuk menyensarakan orang tuanya sendiri baik di dunia
maupun di akhirat, sebagaimana dikatakan oleh Said Hawa: “Karena
1 Muhammad Ahmad, Tauhid Ilmu Kalam, (Bandung : CV Pustaka Setia, 1998), cet. ke-
1, h. 9.
2 Ikhwanul Wa‟ie, Luruskah Aqidah Anda?, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2003), h.9.
2
bagaimanapun pandainya seorang anak didik dan tingginya tingkat intelektualnya
tampa dilandasi dengan akhlak yang baik maka kelak tidak akan mencerminkan
kepribadian yang baik. Orang yang tidak berakhlak jauh dari Allah dan dari
mahkluk-Nya, meskipun menurut persepsi dan perkiraan dirinya ia dekat dengan
tuhan-Nya”.3
Namun pada saat ini sebagian orang tua melalaikan ajaran akhlak ini dan
menganggapnya sebagai hal yang kecil yang bisa diabaikan. Maka tidak aneh lagi
zaman sekarang ini banyak anak yang tidak patuh lagi pada orang tua, guru dan
menganggap pergaulan bebas itulah yang modern. Ia tidak tahu perbuatan durhaka
bahkan akhlak dianggap kuno. Orang tua tidak sadar menanamkan akhlak
merupakan hak anak atas orang tuanya. Sebagaimana hak mereka untuk
memberikan makan dan minum yang menjadi kewajiban kedua orang tuanya.
Dalam Islam konsep kebebasan itu dibarengi dengan tanggung jawab.
Tanggung jawab yang dimaksud dalam kalimat itu ialah bukan hanya tanggung
jawab terhadap diri sendiri dan keinginan anda, akan tetapi adalah tanggung jawab
dihadapan Allah swt. Sistem pergaulan dalam Islam yang berkaitan dengan
intraksi antara sesama manusia serta masalah-masalah yang timbul dalam
intaraksi itu, menjelaskan secara gamblang panduan-panduan yang harus diikuti
untuk mencapai bangunan keluarga yang harmonis, atas dasar panduan tersebut,
intraksi guru dengan siswa-siswi dibangun, dan panduan itu pulalah yang menjadi
landasan bagi terbentuknya sebuah ingkungan masyarakat yang ideal bagi
perkembangan siswa-siswi menuju pribadi-pribadi yang patut dibanggakan.
Tugas membina siswa –siswi terutama dibebankan dipundak orang tua dan
guru, Allah swt berfirman:
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
3 Said Hawwa, Jalan Ruhani; Bimbingan Tasawuf Untuk Para Aktivis Islam,
(Bandung: Mizan, 1995), h. 267.
3
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan (QS At-Tahrim/66:6).
Ayat ini menegaskan apa yang harus diperhatiakan oleh para orang tua atau
guru sebagai kepala rumah tanggga atau masyarakat. “Hukum dan peraturan hidup
islam memang dapat diterapkan pada setiap waktu dan tempat dan tidak bisa
dipandang sebagai aturan yang abstrak dan teoritis, namun harus diterpkan
ditengah masyarakat dunia”4.setelah perhatian itu sudah dilaksanakan barulah kita
sebagai guru untuk memikirkan pendidikan atau karir seperti apa yang sebaiknya
mereka inginkan.
Untuk itu maka keberhasilan dalam menghadapi hari akhir itu sangat
tergantung pada pendidikan sesuai dengan pendidikan Islam yang benar yang
mana bukan hanya menekankan ilmu sebatas kehidupan dunia akan tetapi lebih
bahkan sangat ditekankan untuk kehidupan akhirat.
Dengan begitu guru harus mendidik mereka tentang perkara keimanan
kepada Allah swt dan rosul-Nya. Aqidah islam memang unik selain beriman
kepada Allah juga harus mengikuti jejak kehidupan Rasulullah. Pendidikan ini
harus lebih serius supaya mempunyai keyakinan yang utuh tentang apa yang
mereka kerjakan untuk menghadapi kehidupan yang lebih kekal dan panjang.
Untuk itu guru harus mendidik mereka agar dapat memahami bukti-bukti
rasional aqidah Islam, tata cara shalat, puasa tentang kewajiban dakwah serta
akhlak seoarang muslim dan lain-lain. Dengan kewajiban dan larangan itulah
seseorang dapat khususnya siswa mendapatkan surga yang dijanjikan Allah swt.
Lalu bagaimana guru dapat memastikan bahwa tugas ini dilaksanakan
dengan sempurna? Yang pertama dilakukan adalah melihat pada diri sendiri,
Apakah sudah siap menyelamatkan diri sendiri dari siksa api neraka. Jika sebagai
seorang guru atau pendidik belum siap menyelamatkan diri sendiri. Bagaimana
mungkin dapat menyelamatkan nasib anak-anak dan siswa-siswi. Jika ingin
mengajari siswa-siswi tentang Islam maka tentu saja harus faham terlebih dahulu
tentang Islam. begitu juga dengan akhlak yang harus diajarkan sudah barang
4 Jalal, al-Anshari , Mengenal Sistem Islam; Dari A Sampai Z, ( Bogor: Pustaka,2004 )
Thariqul Izzah
4
tentu kita sendiri yang harus punya dan mampu mencontohkan akhlak yang baik
sebagaimana firman Allah swt:
Artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang
yang mendapat petunjuk.( QS An-Nahl/16: 125).
Sebaliknya dari akhlak yang buruk akan lahir akal yang buruk, dan akal
buruk itulah mampu merubah kebiasaan jadi buruk dari kebiasaan buruk itulah
dapat mengundang murkah-Nya Allah swt dan menyebabkan kehinaan selama-
lamanya.
Untuk itu di Indonesia, pengaruh masyarakat terhadap kepribadian anak
/siswa muslim sungguh sangat luar biasa. Begitu siswa lepas dari pengawasan
orang tua atau seorang guru maka akan segera masuk kekuatan lain yang
meruntuhkan bangunan kepribadian Islam anak/siswa-siswi yang sudah dibangun
dengan susah payah. Dengan sudah barang tentu beda kehidupan masyarakat luas
dengan kehidupan dalam keluarga atau di sekolah-sekolah atau asrama
pesantren yang selalu mengontrol anak-anaknya atau siswa-siswinya oleh para
orang tua atau para guru-guru di sekolah.
Sebagaimana diketahui sekarang ini dari media masa TV atau Koran
banyak kejadian-kejadian di luar akal manusia sehat, banyak hal penyebab dari
semua itu adalah karena manusianya seperti kekurangan pendidikan aqidah dan
moralitas atau akhlak.
Sama halnya seperti dikatakan oleh Dr Muhammad Yahya Waloni
seorang mantan pendeta besar pernah menjabat Rektor Universitas Keristen di
Manado berkata:
5
Abad XXI atau era Millenium ke-III bagi saya merupakan suatu masa
dimana manusia, tua muda, kecil besar, kaya miskin, laki-laki perempuan,
penjahat-pembaik, pejabat jelata, dan konglamerat dan konglamelarat
mayoritas hanyut terbawa arus keinginan dan ambisi. Akibatnya sukar
membedakan mana manusia sungguhan, setengah manusia dan bertubuh
manusia tapi berjiwa binatang buas. Skala perbandingan karakteristik dari
ketiga tipe manusia ini telah saya temukan melalui media elekktronik(TV)
swasta, yang menayangkan eksistensi kehidupan hewan-hewan buas dihutan
alam liar Australia. Dalam tayangan tesebut ditampilkan secara nyata
tentang proses kehidupan antara buaya yang hidup di air asin dan air tawar,
yang ternyata buaya air asin(aligthor) jauh lebih buas dibanding buaya air
tawar. Dalam mempertahanan hidup(survival) di alam liar, apa saja yang
dapat mengenyangkan perutnya, aligthor tanpa basa basi langsung
menyantap apa saja, bahkan anak-anaknya yang baru saja menetas dari telur
pun disantap. Sebaliknya buaya air tawar walaupun buas, masih punya
„kepribinatangan‟, artinya masih bisa membedakan antara mangsa dan
anaknya.5
Oleh sebab itu para guru MA Khazanah Kebajikan memberikan perhatian
besar terhadap materi akhlak ini, “disinilah letak peentingnya para pendidik
memberikan pemahaman tentang adab bergaul dengan sesama teman”6.
Kebiasaan yang baik akan lahir karakter yang baik, dari karakter terpuji inilah
yang akan lahir amalan-amalan yang baik dan mengundang keridhaan Allah swt.
Untuk itu saya mengadakan penelitian di Madrasah Aliyah(MA) Khazanah
Kebajikan, selain itu terpilihnya Madrasah Aliyah Khazanah Kebajikan yang
menjadi objek penelitian karena merupakan lembaga pendidikan yang berciri khas
Islam yang berusaha mengubah sikap pola pikir dan cara bersikap siswa kearah
yang lebih positif sesuai dengan ajaran Islam.
Namun karena kebanyakan dari siswa-siswinya yang berlatar belakang
berbeda-beda 80% diantaranya mereka adalah yatim dan yatim piatu dan tempat
tinggal mereka juga berbeda, hal ini sangat mempengaruhi dalam pembelajaran
mereka seperti kurangnya motivasi belajar, sering bolos, dan khususnya aqidah
dan akhlak mereka. Kalau saya melihat siswa-siswi di MA Khazanah Kebajikan
5 Muhammad Yahya Waloni, “the logical of simple” Kebenaran Islam Menurut Mantan
Pendeta; Sebuah Tinjauan Teologi Kritis, (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), cet ke-1, h.52-53
6 Ghozali, Ali , Akhlak Pergaulan Remaja ,( Jakarta Timur: Rizki Grafis, 2012) h. v
6
tersebut siswanya ada yang pulang pergi dari rumah mereka masing-masing dan
juga yang mukim atau tinggal di asrama.
Karena begitu padatnya kegiatan siswa yang mukim di asrama sehingga
tidak ada waktu sedikitpun untuk bermain. Lain halnya dengan kegiatan siswa
yang tidak tinggal di asrama, atau tinggal di rumahnya masing-masing, kegiatan
siswa yang di rumah tidak terorganisir, kecuali bagi siswa yang rajin belajar dan
memiliki jadwal belajar di rumah atau perhatian yang lebih dari orang tua kepada
anaknya untuk belajar di rumah.
Dengan melihat perpedaan, latar belakang dan lingkungan siswa serta
pentingnya pembelajaran akhlak yang diberikan kepada siswa, maka mendorong
penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut dengan dituangkan kedalam
bentuk skripsi berjudul Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap
Akhlak Siswa Pulang Pergi dan Mukim di MA Khazanah Kebajikan
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat di identifikasi pembelajaran akhlak siswa MA Khazanah
Kebajikan sebagai berikut:
a. Kurangnya motivasi belajar siswa dilihat dari pembelajaran siswa dimana
siswa mengerjakan tugas di Rumah(PR) dengan malas.
b. Kurangnya Pembinaan akhlak siswa yang dilakukan guru di sekolah dan
di asrama.
c. Sikap guru yang tidak adil terhadap siswa yang tinggal di asrama dan
yang pulang pergi dari rumah.
d. Minimnya kerja sama antara guru dengan siswa dalam menanamkan
aqidah akhlak dan akhlak siswa di MA Khazanah Kebajikan.
e. Banyaknya pengaruh lingkungan bermasyarakat bagi siswa yang pulang
pergi.
f. Hal-hal yang menyebabkan menurunya akhlak siswa.
g. Terdapat kesalahan dalam penerapan metode pembelajaran akhlak
sehingga tidak berpengaruh terhadap kepribadian siswa.
7
h. Kesejahterahan guru yang kurang diperhatikan sehingga berdampak pada
pada pembelajarannya.
i. Masuknya budaya asing yang begitu dominansehingga lebih mudah
mengikutinya.
2. Pembatasan Masalah
a. Pembelajaran disini yaitu proses belajar mengajar yang di dalamnya ada
metode pembelajaran, media, dan materi yang disampaikan oleh guru
kepada siswa.
b. Aqidah akhlak disini materi yang disampaikan oleh guru yang diambil
dari buku panduan siswa atau LKS.
c. Akhlak diambil dari akhlak siswa yakni akhlak-akhlak yang terpuji
seperti jujur, menghormati yang lebih tua, sayang kepada yang lebih
muda, dan taat dalam ibadah
d. Siswa di sini siswa MA Khazanah Kebajikan kelas XI sebanyak 28 orang
, yang mukim atau tinggal di asrama Khazanah Kebajikan 14 orang dan
yang pulang pergi atau yang bertempat tinggal di rumah masing-masing
14 orang.
3. Perumusan Masalah
a. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak siswa MA
Khazanah Kebajikan yang pulang pergi dan yang mukim di asrama?
b. Bagaimana pengaruh pembelajaran aqidah akhlak terhadap akhlak siswa
MA Khazanah Kebajikan yang pulang pergi dan yang mukim di asrama?
c. Apakah terdapat perbedaan akhlak siswa yang di asrama dan akhlak
siswa yang pulang pergi?
C. Tujuan dan signifikansi penelian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak
siswa MA Khazanah Kebajikan yang pulang pergi dan yang mukim di
asrama.
8
b. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran akhlak terhadap
akhlak siswa MA Khazanah Kebajikan yang pulang pergi dan yang
mukim di asrama.
c. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan akhlak siswa yang di
asrama dan akhlak siswa yang pulang pergi.
2. Signifikansi Penelitian
a. Sebagai tolak ukur bagi siswa yang mukim untuk mengembangkan ilmu
dan akhlak yang diperoleh.
b. Untuk digunakan sebagai informasi bagi siswa pulang –pergi bahwa
mereka dapat bersaing dalam pembelajaran dan akhlak yang baik dimana
tempat tinggal mereka dianggap kurang kondusif
c. Sabagai masukan kepada dewan guru bahwa adanya sesuatu penilaian
yang objektif terhadap siswa-siwi tanpa melihat latar belakang dan
lingkungan tempat tinggal mereka, agar tidak ada penilaian yang keliru
dalam menentukan nilai atau prestasi anak khususnya pada mata
pelajaran aqidah akhlak. Serta menanamkan suritauladan yang baik dari
berbagai aspek.
d. Peningkatan mutu dan sarana prasarana pendidikan sangatlah diperlukan
guna menciptakan lulusan yang mempunyai ilmu dan aqidah serta akhlak
yang baik dimana siswa-siswi siapapun tanpa dilihat keadaan dan
lingkungan tempat tinggal mereka. Akan mampu menjadi contoh yang
baik bagi masyarakatnya.
e. Untuk mengetahui ilmu pengetahuan dan supaya mengetahui
kekurangtahuan yang penulis miliki selama ini.
f. Untuk digunakan sebagai bahan informasi bagi para peneliti atau siapa
saja yang membutuhkan untuk mengembangkan penelitian ini.
9
BAB II
LANDASAN DAN TEORI PENELITIAN
A. Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata dasar “ajar” yaitu kata benda yang artinya
petunjuk yang diberikan agar seseorang mau menuruti(mengetahui sesuatu).
Sedangkan kata“belajar”kata kerja yang artinya berusaha untuk memperoleh
ilmu/ untuk menguasai sesuatu keterampilan. Sedangkan pembelajaran itu
sendiri kata kerja yang artinya proses, cara menjadikan orang belajar .7
Pembelajaran adalah proses belajar dan mengajar. Kata pembelajaran
dipakai sebagai padanan kata dari bahasa inggris instruction.
Kata instruction mempunyai pengertian yang sangat luas dari pada
pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru dan murid dikelas
secara formal, pembelajaran mencakup pula kegiatan belajar mengajar yang
tidak dihadiri oleh guru secara fisik. Oleh karena dalam pembelajaran yang
ditekankan adalah proses belajar maka usaha-usaha yang terencana dalam
manipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar mengajar dalam
diri siswa kita sebut pembelajaran.8
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua
aspek, yaitu belajar dan mengajar. Belajar tertuju kepada apa yang harus
dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh
guru sebagai pemberi pelajaran.
Pembelajaran adalah kondisi dimana terjadinya proses belajar mengajar
yang efektif dan efisien bagi peserta didik. Dari pengertian pembelajaran tersebut
menunjukkan bahwa pembelajaran berpusat pada kegiatan siswa.
Ada juga yang mengatakan bahwa pembelajaran itu adalah sebagai
berikut:
7 Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia: Gita Media Press h. 27
8 Arif, S Sadiman,et Al, Media Pendidikan; pengertian dan pengembangan dan
pemenfaatannya, (Jakarta : Rajawali, 1986), cet, ke 1, h. 7
10
Dalam defenisi psikologi pembelajaran berkaitan dengan pengertian
belajar itu sendiri. Pembelajaran itu sendiri merupakan suatu upaya
mengarahkan aktifitas siswa kearah aktifitas belajar. Didalam proses
pembelajaran terkandung dua aktifitas sekaligus yaitu aktifitas mengajar dan
aktifitas belajar. Proses pembelajaran merupakan proses intraksi, yaitu
intraksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.9
Jadi dengan melihat pengertian- pengertian di atas pembelajaran itu adalah
adanya suatu aktifitas/ proses belajar mengajar baik secara formal ataupun non
formal yang direncanakan untuk mencapai pengetahuan dan keterampilan dengan
aqidah dan akhlak yang baik.
2. Media dan Metode Pembelajaran
“Media yaitu alat untuk menyampaikan sesuatu pesan. Media secara lebih
luas dapat berupa manusia, benda atau pristiwa yang membuat kondisi siswa
memungkinkan dapat pengetahuan, keterampilan atau sikap”10
Para pakar pendidikan, ahli teknologi pendidikan, dan ahli media komunikasi
pendidikan, telah membagi media teknologi pendidikan menjadi tiga macam.
Macam-macam media ini bisa dimanfaatkan untuk menanamkan pemahaman
Islam kepada anak, seperti aqidah, ibadah,fiqih, muamalah, akhlak, tafsir al-
Quran, dan pemahaman terhadap Hadis Nabi saw. Macam-macam media itu
adalah.
a. Audio, yaitu media-media yang sifatnya didengarkan, seperti
muhadharah(ceramah), rekaman kaset, dan siaran radio.
b. Visual, yaitu media-media yang sifatnya dilihat, seperti lukisan,
gambar-gambar, market, peta, alat peraga, dan film-film yang
permanen.
9 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Agama Islam,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2005), cet. ke 1, h. 7
10 Basyaruddin Usman, Metodelogi Pembelajaran Agama Islam,(Jakarta: Ciputat
Press,2002), h.127
11
c. Audiovisual, yaitu media-media yang disamping dilihat, ia juga bisa
didengarkan, seperti film-film yang berbicara, sinema, televisi, dan
pentas drama.
Adapun metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses
pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal.
Macam-macam metode pembelajaran antara lain: ceramah, ekspositori,
tanya jawab, penemuan, dan ceramah adalah suatu cara
penyampaian(memberikan) informasi secara lisan terhadap siswa di dalam
ruangan tertentu, siswa mendengarkan dan mencatat seperlunya.11
Ada juga metode yang digunakan yaitu metode kerja kelompok
dilakukan atas dasar pandangan bahwa anak didik merupakan suatu kesatuan
yang dapat dikelompokkan sesuai kemampuan dan minat12
Metode lain yang digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran
antara lain, yaitu:
a. Metode latihan
Penyampaian materi melalaui upaya penanaman kebiasaan-
kebiasaan tertentu, sehingga diharapkan siswa dapat menyerap
materi secara optimal.
b. Metode karyawisata
Metode penyampaian meteri dengan cara membawa langsung
anak didik ke objek di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata
agar siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung.
c. Metode demonstrasi
Metode pembeljaran dengan cara memperlihatkan suatu proses
atau suatu tanda yang berkaitan dengan bahan pelajaran.
d. Metode sosiodrama
Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
anak didik untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu
yang terdapat dalam kehidupan social.
e. Metode bermain peran
Pembelajaran melalui pengembanagan imajinasi dan
penghayatan anak didik dengan cara anak didik memerankan suatu
tokoh, baik tokoh hidup maupun mati. Metode ini mengembangkan
penghayatan, tanggung jawab dan terampil dalam memaknai meteri
yang dipelajari.
f. Metode diskusi
Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa
dan siswa diminta memecahkan masalah secara kelompok.
11 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran,(Yogyakarta: Multi Pressindo,
2012), Cet.1, h.25
12 Basyaruddin Usman, Metodelogi Pembelajaran Agama Islam,(Jakarta: Ciputat
Press,2002), h. 49
12
g. Metode pemberian tugas dan resitasi
Metode pemberian tugas dan resitasi merupakan metode
pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa. Resitasi
merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk
melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan oleh guru.
h. Metode proyek
Membahas materi pembelajaran ditinjau dari sudut pandang
pelajaran lain.13
Metode pembelajaran adalah cara mengajar atau cara penyampaian materi
pelajaran kepada siswa yang kita ajar untuk mencapai suatu pemahaman.
3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran
Berapa banyak faktor yang mempengaruhi pembelajaran, sebagaimana Saiful
Bahri mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ke dalam dua
hal yaitu:
a. Faktor dari luar diri pelajar, terdiri dari dua kelompok yaitu:
1) Faktor-faktor alam, seperti keadaan cuaca, suhu, udara, dan lain
sebagainya.
2) Faktor- faktor sosial, seperti suasana ribut yang dapat mengganggu
konsentrasi belajar.
b. Faktor- faktor dari dalam diri pelajar, terdiri dari dua kelompok, yaitu:
1) Faktor psikologi, seperti kondisi psikologis dan kondisi panca indra.
2) Faktor fisiologis, seperti minat, bakat, kecerdasan, motivasi dan
kemampuan kognitif14
Adapun menurut Muhibbinsyah, faktor yang mempengaruhi belajar ada 3
macam, yaitu:
a. Faktor internal
Meliputi keadaan jasmani dan rohani siswa
b. Faktor eksternal
Meliputi kondisi lingkungan di sekitar kita.
c. Faktor pendekatan belajar
Merupakan jenis upaya yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi-materi pembelajaran.15
13 Safan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013(Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013), cet 1. h. 29
14 Syaiful Bahri Djamarah, psikologi Belajar,(Jakarta: PT,Rieneke Cipta, 2002), cet. 1, h.
142-143
15 Safan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013(Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013), cet 1. h. 29
13
Setelah melihat penjelasan-penjelasan diatas maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa selain adanya faktor internal dan eksternal juga ada faktor
yang berasal dari guru itu sendiri baik itu perhatian kepada murid atau metode
pembelajaran yang diberikan oleh guru itu sendiri.
B. Aqidah Akhlak
1. Pengertian Aqidah Akhlak
Dalam pendidikan formal, aqidah akhlak menjadi sala-satu mata
pelajaran yang merupakan rumpun mata pelajaran pendidikan agama Islam
yang secara etimologi kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu yang
berasal dari kata dasar “aqoda” “ya’qidu” “aqdan” yang artinya simpul,
ikatan. Sedangkan “al-aqiidatu” jama‟nya “al-aqaaid” yang berarti
kepercayaan atau keyakinan.16
Dr Ibrahim Muhammad membagi
pengertian aqidah kepada tiga tahap perkembangan makna, yaitu sebagai
berikut:
1) Tahap pertama, kata aqidah diartikan dengan tekad yang bulat,
mengumpulkan, niat, menguatkan perjanjian dan sesuatu yang diyakini
dan dianut oleh manusia, baik itu benar atau batil.
2) Tahap kedua, perbuatan hati, disinilah aqidah mulai diartikan sebagai
perbuatan hati sang hamba.
3) Tahap ketiga, disini aqidah telah memasuki masa kematangan dimana
ia telah tersungkur sebagai disiplin ilmu dengan ruang lingkup
permasalahan tersendiri. Inilah tahap kemapanan dimana aqidah
didefinisikan sebagai ilmu tentang hukum-hukum syariat dalam bidang
aqidah yang diambil dari dalil-dalil mutlak dan menolak subhat serta
dalil-dalil khilafiyah yang cacat.17
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aqidah adalah perbuatan hati
yaitu tekad yang bulat, niat, menyakini serta menguatkan perjanjian dengan
berdasarkan dalil sesuai dengan agama yang dianut oleh manusia , baik itu benar
atau salah, aqidah yang bener itu satu dan kekal, ketetapan Allah yang fitrah selalu
16 Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir Bahasa Arab Indonesia(Surabaya
:Pustaka Progresif, 2002), cet 25. h. 953-954.
17 Ibrahim Muhammad bin Abdulah al-Buraikan, Pengantar Study Aqidah Islam,(Jakarta :
Robbani Press, 2000),cet. ke II, h. 4-5.
14
bersandar kepada kebenaran selamanya. Sedangkan iman menurut istilah tauhid
ialah menyakinkan akan adanya sesuatu, iman mencerminkan aqidah.
Akhlak juga bisa berarti perangai, watak, tingkah laku, dan budi pekerti.
Allah berfirman :
.
Yang artinya:
dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.(QS
AL-Qalam/68:4)
Dari uraian diatas jelas bahwa al-khalku mengandung arti kejadian
yang bersifat lahiriyah, seperti wajah seseorang yang bagus atau jelek.
Sedang kata al-khuluku atau kata jamak akhlak mengandung arti budi
pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah, seperti sifat-sifat terpuji atau
tercelah. “Rasulullah saw bukanlah tipe orang yang suka memikirkan diri
sendiri”18
Bahkan menasehati sahabatnya, Rasulullah mengandengkan antara nasehat
untuk bertaqwa dengan nasehat untuk bergaul(berakhlak) yang baik kepada
manusia, bahkan rasulullah diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlak
manusia.
Tapi jika memahami akhlak dengan makna yang lebih sempit, yaitu
muamalat dengan sesama manusia saja, maka makna hadis diatas terfokus
pada penjelasan keagungan ahklak mulia dan ketinggian kedudukannya
dalam agama dalam hal ini maka hadits diatas sama dengan makna hadits
“haji adalah Arafah” dan hadits “agama adalah nasehat” bukan maksudnya
membatasi haji hanya di Arafah saja, dan membatasi agama hanya pada
nasehat, tapi maksunya wukuf di Arafah adalah rukun paling agung dalam
haji dan nasehat menempati posisi yang tinggi dalam agama.19
Sekarang baru dapat dipahami bahwa aqidah akhlak yang baik memiliki
keutamaan yang tinggi. Karena itu sudah sepantasnya seorang muslim mengambil
aqidah akhlak yang baik sebagai perhiasanya, dan karena kita hidup di dunia ini
18 Qal‟ah, Muhammad Rawas, Biografi Nabi saw; Menyibak Tabir Kepribadian Agung
Rasul Muhammad saw, ( Bogor: Mahabbah Pustaka, 2007) cet. I
19 Al-Audah Salman bin fahd, Kekuatan Ahklak Sang Da’I; Menyelami 6 Bekal Moral-
Spritual Para Aktvitas Dakwa Mengawal Kebangkitan Islam,(Jakarta Timur: Pustaka
Nawaitu,2005), cet. I, h. 20.
15
tidak bisa lepas dari berintraksi dengan orang lain. Dengan kata lain muslim yang
baik punya aqidah akhlak baik.
Perbedaan suku, bangsa, bahasa tempat dan waktu, tidak menjadi
masalah dalam pelaksanaan syari‟at islam. Syaria‟at tetap bisa
dilaksanakan sepanjang masa, juga bukan masalah laki-laki dan
perempuan. Dari segi kemanusiaan laki-laki dan wanita sama saja. Kaum
wanita tetap bisa mencontoh Rasulullah dari sisi beliau sebagai manusia.
Khususnya dalam masalah akhlak beliau seperti Qana‟ah, harga diri,
kesederhanaan, murah hati, dermawan dan berbudi pekerti, etika dakwah
dan pendidikan , hal-hal khusus menyangkut wanita yang dijelaskan Rasul
lewat istri-istrinya menjadi tauladan bagi seluruh kaum wanita. Adapun
kemajuan sains dan teknologi tidak menjadi masalah Dalam penerapan
Syari‟at islam, karena hanya merubah sarana hidup, tetapi tidak merubah
cara hidup, sehingga tidak menjadi halangan untuk tetap ittiba‟ pada rasul
di masa modern ini.20
Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa aqidah akhlak adalah
suatu mata pelajaran yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa
yang seharusnya dilakukan oleh manusia dan menunjukan jalan untuk
melakukan apa yang harus diperbuat. Aqidah akhlak merupakan sifat yang dekat
hubungannya dengan iman. Baik buruknya aqidah akhlak menjadi sala-satu
syarat sempurna atau tidaknya keimanan seseorang. Orang yang beriman kepada
Allah swt akan membenarkan seyakin-yakinya akan ke-Esaan Allah, menyakini
bahwa Allah mempunyai sifat dengan segala sifat kesempurnaan dan tidak
memiliki sifat ketidaksempurnaan atau menyerupai sifat-sifat mahluk ciptaan-
Nya.
Karena itu agama Islam sangat memperhatikan soal aqidah dan akhlak. lebih
dari perhatiannya terhadap hal-hal lain. Perhatiannya sampai sedemikian rupa
sehingga aqidah akhlak merupakan sala-satu pelajaran pokok dan tujuan risalah
Nabi Muhammad saw. Selain untuk meluruskan aqidah juga Rasul diutus itu
untuk menyempurnakan akhlak.
Seolah- olah beliau membatasi tugas kerisalahan hanya untuk aqidah akhlak.
jika kita memahami aqidah akhlak sebagai muamalah kamu bersama Allah dan
bersama manusia, inilah hakikat agama yang utuh, bagaimana kamu bermuamalah
20 Syekh Abdurahman al-Bagdadi, Rosulullah saw tidak merayakan maulid,( Jakarta
Timur: Insan Press, 2008), cet. I, h. 11.
16
dengan sang khalik? Bagaimana kamu beribadah kepada-Nya, meng-Esakan-Nya,
dan menjauhi apa yang membuat-Nya murka? Bagaimana kamu bermuamalah
dengan sesama mahkluk?
Dan masuk dalam kategori makhluk adalah Malaikat, para Nabi, orang-
orang shaleh dan kaum kerabat yang memilki hak untuk dicintai dan dikasihi.
Juga masuk dalam kelompok makhluk adalah syetan, orang-orang kafir,
orang fasik dan munafik. Akhlak itu sendri bukanlah perbuatan, melainkan
gambaran bagi jiwa yang tersembunyi. Oleh karena itu dapatlah disebutkan
bahwa akhlak itu adalah nafsiah(bersifat kejiwaan)atau maknawiyah(sesuatu
yang abstrak).dan bentuknya yang kelihatan kita namakan
muamalah(tindakan) atau suluk(prilaku). Maka akhlak adalah sumber dan
prilaku adalah bentuknya21
.
Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa aqidah akhlak ialah sumber
dari segala perbuatan yang sewajarnya, yakni tidak dibuat-buat. dan perbuatan
yang dapat kita lihat sebenarnya adalah merupakan gambaran dari sifat-sifat
tertanam dalam jiwa..
Secara garis besar ruang lingkup aqidah akhlak dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu aqidah akhlak kepada Allah swt, aqidah akhlak kepada sesama manusia
dan aqidah akhlak kepada alam semesta..
2. Hubungan antara Aqidah dan Akhlak
Kedudukan aqidah akhlak kehidupan manusia menempati tempat yang
penting, sebagai individu masyarakat dan bangsa. Yaitu merupakan sendi agama
disisi Tuhan. Bukanlah sekedar mengetahui bahwa kebenaran itu adalah mulia
dan kedustaan adalah hina. dan bukan pula sekedar mengetahui bahwa ikhlas itu
sesuatu yang agung sedangkan tipu daya sesuatu kehancuran. Akan tetapi akhlak
yang dituntut yaitu reaksi jiwa dan apa-apa yang mempengaruhinya untuk
melakukan apa yang patut dilakukan dan meninggalkan apa yang tidak patut
dilakukan.
Akhlak dengan pengertian inilah yang menjadi benteng pelaksanaan syari‟at.
Ia adalah tempat bertahan bagi orang-orang yang benar-benar muslim. Juga
akhlak yang demikian itu merupakan penyempurnaan iman.
21 H.A Mustafa, Akhlak Tasawuf,( Bandung: CV Pustaka Setia,1999), cet. II, h. 16.
17
Pentingnya sebagai seorang muslim yang memikul tanggung jawab untuk
saling menasehati dalam kebaikan. Maka amat penting bagi setiap muslim
memahami akhlak terpuji dalam pergaulan remaja. masa remaja adalah masa
peralihan seseorang dari usia anak-anak kepada usia dewasa.
Disamping sifat dan amal lahir, juga akhlak meliputi sifat dan amal batin,
yaitu yang dilakukan oleh anggota batin manusia, yakni hati. Seseorang yang
benci melihat temannya karena lebih kaya dari padanya, adalah orang yang tidak
berakhlak. Bila ia seorang yang berakhlak tinggi seharusnya ia merasa senang
akan nikmat yang diberikan Allah kepadanya. Dan manakalah ia ingin mendapat
yang demikian, maka ia harus berusaha dengan jalan dan cara yang halal. Orang
dapat dikatakan berakhlak tinggi, bila anggota lahir dan batinya bersih dari
penyakit-penyakit akhlak dan kuman-kuman yang merusak budi pekerti. Makin
kuat aqidah seseorang makin tinggi akhlaknya.
3. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak di MA
Kurikulum Madrasah Aliyah membagi mata pelajaran ke dalam 5 kelomopk,
yaitu:
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaan dan kepribadian
c) Kelompok mata pelajaran pengetahuan dan teknologi
d) Kelompok mata pelajaran estetika
e) Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan
Adapun tujuan mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriaman dan bertaqwa kepada
Allah swt serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup estetika, budi pekerti,
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Serta meningkatkan
keimanan siswa-siswi agar adanya kesadaran untuk berakhlak mulia.dan menjadi
muslim yang selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt.
Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan dari
pembelajaran Aqidah akhlak adalah memberikan pengetahuan kepada siswa-
siswinya akan hal yang harus diimani, mengamalkan akhlak yang baik,menjauhi
18
akhlak yang buruk dan memberikan bekal kepada siswa untuk menjalani hidup
dikemudian hari.
4. Tujuan dan Fungsi Aqidah Akhlak
Seperti yang telah dijelaskan sebelum ini, bahwa akhlak adalah
karakter yang melekat dalam jiwa manusia baik karena bawaan maupun
karena kebiasaan. Karakter tersebut ada yang positif dan ada yang negatif.
Atau ada yang terfuji dan ada yang tercela. Itulah sebabnya dalam ilmu
akhlak diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu akhlak terpuji atau
mulia(al-akhlak karimah)dan akhlak tercela(al-akhlak madzmumah).22
a. Tujuan aqidah akhlak
Aqidah dan Akhlak terpuji merupakan karakter yang mesti kita miliki dan
menghiasi jiwa kita. Sebaliknya, aqidah akhlak tercela adalah karakter yang mesti
kita hindari. Adapun tujuan akhlak dalam buku terjemahan khuluqul Qur‟an yaitu:
Hendak menciptakan manusia sebagai mahluk yang tinggi dan
sempurna. Dan membedakan dari mahluk-makhluk lainnya. Akhlak
hendak menjadikan manusia berakhlak baik, bertindak tanduk yang baik
terhadap manusia, terhadap sesama mahluk dan terhadap sesama Tuhan.
Sedangkan pelajaran akhlak atau ilmu akhlak bertujuan mengetahui
perbedaaan-perbedaan sifat manusia yang baik maupun yang jahat, agar
manusia dapat memegang teguh sifat yang baik dan menjauhkan diri dari
sifat yang jahat, sehingga terciptalah tata tertib dalam pergaulan
masyarakat, tidak saling membenci, curiga- mencurigai antara satu dengan
yang lainnya, tidak ada perkelahian dan peperangan atau bunuh
membunuh sesama hambah.23
Tujuan aqidah akhlak ialah hendak menciptakan manusia sebagai makhluk
yang tinggi dan sempurna. Dan membedakan dari makhluk-makhluk yang lain.
Aqidah akhlak yang baik itu tidak dapat dibentuk hanya dengan pelajaran,
dengan instruksi-instruksi dan larangan-larangan sebab tabiat jiwa untuk
menerima keutamaan-keutamaan itu tidak cukup seorang guru mengatakan
kerjakan ini dan jangan kerjakan itu. Menanamkan sopan santun yang berbuah
sangat memerlukan pendidikan yang panjang dan harus ada pendekatan yang
lestari.
22 M.Imam Pamungkas, Akhlak Muslim Modern, h. 49.
23
Anwar masy‟ari, Akhlak al-Quran(terjemah khulukul Qur’an),( Surabaya: PT Bina
Ilmu, 2014) h. 10
19
b. Fungsi Aqidah Akhlak
Sedangkan fungsi aqidah dan akhlak mulia(akhlaqul karimah) dalam
kehidupan adalah sebagai buah dari tujuan diciptakanya manusia, yaitu
beribadah kepada Allah swt. Karena itu akhlak mulia merupakan buah dari
aktivitas ibadah kepada Allah swt. Tanpa buah yakni aqidah akhlak mulia
ini, ibadah hanya merupakan upacara dan ritual tanpa makna.24
Pendidikan itu tidak akan sukses melainkan harus diusahakan dengan contoh
dan teladan yang baik. Seorang yang berprilaku jahat tidak mungkin meniggalkan
pengaruh yang baik dalam jiwa orang di sekelilingnya. Pengaruh yang baik itu
hanya akan diproleh dari pengamatan mata terus menerus, lalu semua mata
mengagumi sopan santunnya. Disaat itulah orang akan mengambil pelajaran,
mereka akan mengikuti jejaknya dengan penuh kecintaan yang tulus..
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Aqidah Akhlak
Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi prilaku seseorang, tetapi
disini akan disebutkan sebagiannya saja yang dipandang paling dominan. Dari
jumlah faktor tersebut dapat kita klasifikasikan kedalam dua bagian yaitu:
1) Faktor- faktor dari dalam diri yaitu:
a) Faktor psikologi, seperti kondisi psikologis dan panca indra
b) Faktor fisiologis, seperti minat, bakat, kecerdasan,motivasi dan
kemampuan kognitif.
2) Faktor-faktor dari luar diri pelajar yaitu:
a) Faktor-faktor alam, seperti keadaan cuaca, suhu, udara dan lain-lain.
b) Faktor-faktor social, seperti suasana rebut yang dapat mengganggu
konsentrasi belajar.25
Dilihat dati bermacam-macam faktor di atas bahwa pembentukan akhlak
tersebut akan mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada disekitar
masyarakat kita tersebut, untuk itu harus diperhatikan pembentukan akhlak anak
dari baerbagai faktor tersebut.
6. Mata pelajaran aqidah akhlak
24 M Imam Pamungkas, Akhlak Muslim Modern;membangun karakter generasi
muda,(Bandung: Marja,2012) cet. 1, h. 120.
25 Syaiful Bahri Jamarah, Psikologi Belajar,(Jakarta: PT Rieneke Cipta, 2002),Cet. I,
h. 142-143
20
Adapun mata pelajaran aqidah akhlak sebagaimana yang terdapat dalam
kurikulum madrasah 2004 adalah:
Mata pelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal memahami dan menghayati serta
mengimani Allah swt dan merealisasikan dalam prileku akhlak mulia dalam
kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan,pengajaran dan latihan
,penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan
masyarakat yang majemuk dalam bidang Agama.26
Adapun pembelajaran materi aqidah akhlak kelas XI MA diantaranya seperti
dijabarkan dalam buku aqidah akhlak karya Toto Edidarmo sebagai berikut:
Semester I kelas XI:
Bab 1 Ilmu kalam
A. Pengertian ilmu kalam
B. Ruang lingkup dan fungsi ilmu kalam
C. Hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya
D. Penerapan ilmu kalam dalam mempertahankan aqidah
Bab 2 Aliran-aliran dan tokoh-tokoh ilmu kalam
A. Latar belakang berdirinya ilmu kalam
B. Asal-usul munculnya aliran dalam ilmu kalam
C. Masalah yang diperdebatkan dalam ilmu kalam
D. Aliran- aliran dan tokoh-tokoh dalam ilmu kalam
1. Aliran mu‟tazilah
Riwayat dan tentang asal usul sebutan Mu‟tazilah ada tiga, yang kesemuanya
bermuara arti kata “I‟tazala” yang artinya memisahkan diri, menjauhkan diri, atau
menyalahi pendapat orang lain. Alira ini dibagi menjadi dua yaitu mu‟tazilah
basrah dan mu‟tazilah baqdad.tokoh-tokohnya yaitu Washil bin „Atha, Al-„Allaf,
AL-Jubba‟I dan lain-lain.
Pokok-pokok ajaran Mu‟tazilah ada lima yaitu:
26 Depag RI, Kurikulum 2004, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam,
Jakarta: h.21-22
21
a. Tauhid terkait hal ini mu‟tazilah berpendapat bahwa tidak mengakui sifat-
sifat Allah, alquran menurutnya adalah mahluk, Allah diakhirat tidak dapat
dilihatoleh mata kepala manusia
b. Keadilan Allah; semua orang percaya akan keadilan Allah, tetapi mu‟tazilah
memperdalam arti keadilan serta menentukan batas-batasnya.
c. Jajnji dan ancaman;bahwa Allah tidak akan mengingkari janji-Nya; member
pahala kepada orang yang berbuat baik, dan menimpakan azab kepada orang
yang berbuat dosa.
d. Posisi diantara dua posisi;
e. Amal ma‟ruf nahi mungkar; lebih bayak berkaitan dengan fiqih.
2. Aliran asy‟ariyah
Aliran ini dibawa oleh Abu Hasan bin Ismail Al-Asy‟ari hingga usia 40 tahun
ia menganut paham mu‟tazilah sehingga pada akhirnya ia memisahkan diri
3. Aliran maturidiyah
Nama aliran maturidiyah diambil dari nama pendirinya yaitu Abu Mansur
Muhammad bin Muhammad Al-Maturidi, ia bermazhab Hanafi, ada bebrapa
pendapat Al-Maturidi yaitu:
a. Kewajiban mengetahui tuhan
b. Kebaikan dan eburukan menurut akal
c. Hikmah dantujuan perbuatan Allah
4. Aliran syi‟ah
Adalah golongan umat islam yang terlalu mengagungkan keturunan
Nabi.mereka menyakini hanya keturunan Nabi yang lebih berhak untuk menjadi
khalifah sepeninggal Nabi.
5. Aliran khawarij
Khawarij ini timbul setelah perang shiffin antara Ali dan Muawiyah.
Golongan khawarij adalah pengikut Ali.
6. Aliran murji‟ah
Aliran ini timbul di damaskus pada akhir abad pertama hijrah. Dinamai
murji‟ah karena sesuai dengan makna istilah tersebut menunda atau
mengembalikan. Mereka berpendapat bahwa orang-orang mukmin yang
22
berbuat dosa besar hingga matinya tidak juga tobat, orang itu belum dapat
kita hukumi sekarang, terserah atau ditunda kita kembalikan saja urusannya
kepada Allah swt.
7. Aliran jabaryah
Golongan ini adalah gerakan yang menentang qodariyah. Pendirinya
yaitu Jham bin Shafwan. Kadang-kadang jabariyah ini dinamakan golongan
Jahamiyah. Hala ini berawal dari perkataan Jaham. Bahwa manusia adalah
dalam keadaan terpaksa, tidak bebas.
a) Teologi baru dalam islam
b) Teologi tranformatif
c) Yaitu teologi yang berusaha menggerakkan rakyat dibawa untuk merubah
dirinya dan berperan dalam perubahan social yang mendasar
d) Teologi pembebasan
Teologi ini merupakan suatu usaha kontekstualisasi ajaran-ajaran dan nilai
keagamaan pada masalah kongkrit disekitarnya.
Bab 3 Akhlak pada diri sendiri dan orang lain
A. Pengertian akhlak
1. Akhlak kepada Allah
2. Akhlak kepada orang lain
3. Akhlak terhadap diri sendiri
B. Akhlak berpakaian
1. Pengertian dan pentingnya akhlak berpakaian
2. Bentu-bentuk akhlak berpakain
3. Nilai-nilai positif akhlak berpakain
4. Membiasakan akhlak berpakaian
C. Akhlak berhias
1. Pengertian dan pentingnya akhlak berhias
2. Bentu-bentuk akhlak berhias
3. Nilai-nilai positif akhlak berhias
4. Membiasakan akhlak berhias
D. Akhlak perjalanan
23
1. Pengertian dan pentingnya akhlak perjalanan
2. Bentu-bentuk akhlak perjalanan
3. Nilai-nilai positif akhlak perjalanan
4. Membiasakan akhlak perjalanan
E. Akhlak bertamu dan menerima tamu
1. Pengertian dan pentingnya akhlak bertamu dan menerima tamu
2. Bentu-bentuk akhlak bertamu dan menerima tamu
3. Nilai-nilai positif akhlak bertamu dan menerima tamu
4. Membiasakan akhlak bertamu dan menerima tamu.27
7. Ruang lingkup
a. Ruang lingkup
Ruang lingkup yang tercantum dalam kurikulum Madrasah aliyah yaitu:
1) Hubungan Manusia dengan Allah
Hubungan ini disebut dengan hubungan vertical, yaitu hubungan antara
Manusia dengan Khaliqnya yang mencakup dari segi aqidah, yang meliputi ;
Iman kepada Allah swt, Iman kepada Malaikat-Nya, Iman kepada Kitab-
Kitab-Nya,Iman kepada Rasul-rasul-Nya, Iman kepada hari akhir, Iman
kepada Qodha dan Qadhar-Nya.
2) Hubungan Manusia dengan sesama Manusia
Materi yang dipelajari meliputi akhlak dalam pergaulan hidup sesama
manusia, kewajiban membiasakan berakhlak yang baik terhadap diri sendiri
dan orang lain, serta menjauhi akhlak yang buruk. 28
Adapun ruang lingkup materi aqidah akhlak di Kelas XI MA antara lain
dijabarkan oleh buku aqidah akhlak karya Toto Edidarmo
Sesuai dengan materi bahwa Aqidah itu yang bersifat Ilahiyah dan
Akhlak itu yang bersifat Insaniyah. Ruang lingkup pendidikan aqidah
27 Toto Edi Darmo ,MA, Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI, (Semarang: PT Karya
Toha Putra, 2009), Cet I,h. v
28 Depag RI, Kurikulum 2004, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Jakarta: h.
24
24
akhlak di Madrasah Aliyah meliputi; Akhlak kepada Allah, Akhlak
kepasa orang lain dan Akhlak terhadap diri sendiri.29
29 Toto Edi Darmo ,MA, Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI, (Semarang: PT Karya
Toha Putra, 2009), Cet I,h. 56
25
BAB III
KERANGKA METODELOGI
A. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif penulisan
bermaksud melakukan uji hipotesis untuk pengaruh pembelajaran aqidah
akhlak siswa mukim dan dan akhlak siswa yang pulang pergi dan ada
tidaknya perbedaan akhlak siswa mukim dan pulang pergi di MA Khazanah
Kebajikan.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian yang akan ditili.
Subjek penelitian bisa berupa orang(Responden), produk, dokumen dan
sebagainya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari subjek
penelitian(populasi) yang akan dijadikan penelitian, populasi siswa MA
Khazanah Kebajikan berjumlah 103 orang. Adapun sampelnya berjumlah 28
orang.
Teknik pengumpulan yang digunakan adalah purpasive sampling yaitu
siswa siswi kelas XI MA Khazanah Kebajikan pulang pergi dan mukim di
asrama Yayasan Khazanah Kebajikan. kelas XI MA tersebut sudah
memiliki pengalaman belajar yang cukup di tingkat Aliyah dan pantas
dijadikan objek penelitian. Selain itu karena kelas X masih baru ditingkat
Aliyah dan belum cukup memiliki pengalaman belajar, maka menurut penulis
kurang optimal jika dijadikan sabjek penelitian ini, sedangkan kelas XII
sedang konsentrasi menghadapi Ujian Negara(UN), jadi takut terganggu
dengan adanya penelitian ini.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara
yaitu Dokumentasi, dan Angket.
1. Dokumentasi
Dokumentasi yang penulis butuhkan dalam penelitian ini adalah:
26
a. Dokumen-dokumen sekolah, yaitu berupa profil sekolah, keadaan
guru, keadaan murid, fasilitas-fasilitas sekolah, dll.
b. Nilai hasil belajar Aqidah Akhlak yang terdapat dalam rapot siswa
kelas XI MA Khazanah Kebajikan semester I, yaitu siswa yang
tingg
di asrama dan yang tidak tinggal di asrama
Pemeriksaan dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh
informasi-informasi berupa data tentang sekolah seperti profil sekolah,
keadaan guru, keadaan murid, fasilitas- fasilitas pendidikan yang ada di
sekolah. Hal yang sangat penting bagi penulis adalah nilai hasil belajar
aqidah akhlak yang terdapat dalam rapot siswa kelas XI MA semester 1
Khazanah Kebajikan. Karena dengan data rapot ini , penulis dapat
mengetahui prestasi siswa ,yaitu prestasi belajar siswa yang tinggal di
asrama dan yang tidak tinggal di asrama.
8. Angket
Angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang dipergunakan untuk
memperoleh informasi tentang akhlak sehari-hari
Pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk angket yang penulis buat
berjumlah 30 pertanyaan pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban yaitu
S(Sering sekali), SR(sering), KK(kadang-kadang), TP(tidak pernah). ,
skor jawaban sebagai berikut: a=4 b=3, c=2, d=1. Angket ini akan
diberikan kepada responden penelitian yaitu siswa MA Khazanah,
Kebajikan kelas XI yang mukim dan pulang pergi untuk di isi.
responden. Angket penelitian ini berupa angket tertutup, setiap
pertanyaan telah disediakan jawabannya, angket penelitian berbentuk
pilihan ganda dengan 4 opsi jawaban yaitu sering sekali, sering, kadang-
kadang dan tidak pernah. Dalam anket itu berisi 30 item pertanyaan. skor
point untuk jawaban Berikut kisi-kisi angket yang telah disiapkan
peneliti dalam pembelajaran dan akhlak siswa.
Dimensi Indikator No Pertanyaan
Kesiapan siswa -Siswa membaca buku 1
27
sebelum pembelajaran
aqidah akhlak dimula
Kesiapan siswa ketika
pembelajaran
Kerja sama siswa
dalam pembelajaran
Aqidah akhlak
selain buku yang
digunakan guru
Siswa bertanya kepada
orang tua, kakak, atau
orang lain yang lebih
mengerti tentang
aqidah akhlak
-Siswa mengikuti
pengajian aqidah
akhlak
-Siswa memberikan
komentar tentang
teori-teori aqidah
akhlak yang sedang
dipelajari
-Siswa melakukan
kerja sama dengan
temen-temen dalam
melakukan tugas-tugas
2 dan 3
4
5,dan 6
7, 8 dan 9
Akhlak siswa dengan
keluarga di rumah/
asrama
Akhlak siswa dalam
berhias
-Akhlak siswa dalam
bertamu
-Akhlak siswa dalam
menerima tamu
-Akhlak siswa dalam
menghindari prilaku
tercela
-Akhlak siswa dalam
menanggapi perbedaan
pendapat
-Iman dan akhlak
siswa dalam
10
11
12
13
14,an 15
16
28
perbedaaan aliran
Akhlak siswa di
sekolah
-Sikap siswa terhadap
guru dikelas
-Sikap siswa terhadap
teman
-Siswa melakukan
kebiasaan buruk di
lingkungan sekolah
17, dan 18
19,20 dan 21
22,23 dan 24
Akhlak siswa di
masyarakat
-Siswa berpakaian
sopan
-Kebiasaan siswa
dalam bergaul
-Siswa dalam
perjalanan
25 dan 26
27 dan 28
29 dan 30
D. Teknik Analisa Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka perlu
adanya penggarapan oleh yang mengelolah data. Dalam buku-buku sering
disebut pengelolah data, ada pula yang yang menyebutnya
preparastion,dan ada pula yang menyebut data analisis
Teknis analisis data yang penulis lakukan sebagai berikut:
1. Analisis data hasil pemeriksaan dokumentasi, yaitu data yang diperiksa
kemudian dianalisis secara deskriptif untuk memperoleh informasi,
kemudian diambil dan dijadikan sebuah kesimpulan.
2. Pengelolahan data angket peneliti menggunakan cara sebagai berikut:
3. Editing, yaitu memeriksa kembali daftar pertanyaan yang telah
diserahkanoleh para pengumpul data
4. Tally, yaitu menghitung jumlah jawaban yang diberikan oleh responden
5. Tabulling, menghitung data ke dalam suatu tabel. Melalui tabulasi data
lapangan akan tampak sederhana dan tersusun ke dalam suatu tabel yang
baik sehingga mudah dipahami. Data yang di tabulasikan adalah data
29
yang telah dihitung diditribusi frekuensinya dengan teknik
persentase.prosentase diperoleh dengan cara frekuensi jawaban dibagi
jumlah responden dikalikan 100% dengan rumus statistik sebagai berikut:
P
× 100%
Keterangan:
P = Angka prosentase
F = Ferkuensi yang dicari prosentasenya
N = Jumlah responden
Tahap berikutnya adalah mencari komparasi dalam penelitian peneliti
menggunakan teknik analisis komparasional tes “t” (t Tes), yaitu dengan
membandingkan hasil angket yang telah diisi oleh siswa mukim 15 orang
dan siswa pulang pergi 15 orang.
Adapun rumus “t” Tes adalah sebagai berikut30
:
To =
√
( )(
)
(
)( )
= Mean variabel 1(X), yaitu hasil angket pembelajaran aqidah akhlak dari siswa
mukim di Madrasah Aliyah Khazanah Kebajaikan
= Mean variabel 2 (Y), yaitu hasil angket pembelajaran aqidah akhlak dari siswa
pulang pergi di Madrasah Aliyah Khazanah Kebajaikan
= Deviasi standar skor variabel , yaitu kuadrat selisi skor variabel X.
= Deviasi standar skor variabel , yaitu kuadrat selisi skor variabel Y.
= Number of cases variabel X, yaitu jumlah subjek yang diteliti pada variabel X.
= Number of cases variabel Y, yaitu jumlah subjek yang diteliti pada variabel Y.
= t observasi hasil hitung distribusi t
Setelah to bisa ditemukankoefisiennya, maka tahap berikutnyaadalah
membantu interpretasi to untuk menguji kebenaran atau kepalsuan dengan
30 Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003),
h. 297
30
menetapkan degree of freedom(derajat kebebasan) dengan rumus (N1-N2)-2 pada
taraf signifikansi 5% atau 10 % dengan melihat tabel.
Apabila to ˃ t maka Ho ditolak, sedangkan Ha diterima
Apabila to ˂ t maka Ho diterima, sedangkan Ha ditolak.
E. Hipotesa Statistik
Hipotesa statistik yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap akhlak siswa pulang pergi
dan mukim di Madrasah Aliyah Khazanah Kebajikan.
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan akhlak siswa pulang pergi
dan mukim di Madrasah Aliyah Khazanah Kebajikan
F. Interfretasi Hasil Analisis Data
Untuk keperluan interprestasi hasil analisis data yang telah
dilakukan kelas.
XI MA patokan sebagai berikut:
80%-100%= sangat baik
60%-79% = baik
40%-59% = cukup baik
00%-39% = kurang baik
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil Umum Madrasah
1. Profil umum madrasah
Nama Madrasah : MA KHAZANAH KEBAJIKAN
No. Statistik Madrasah : 312280417069
a. NPSN : 20614984
b. Akreditasi Madrasah : A
c. Alamat Lengkap Madrasah : Perum Bukit Cireundeu Blok C6/7
Jl. Talas 1 Rt 01/Rw 10 Pondok Cabe Ilir
Kecamatan Pamulang - Tangerang Selatan
Provinsi BANTEN Kode Pos 15418 No. Tlp 021-91261860
Website: www.makhazanahkebajikan.tangsel.sch.id
e-mail : [email protected]
d. NPWP Madrasah : 01.605.799.4 - 411.002
e. Nama Yayasan : KHAZANAH KEBAJIKAN
f. Nama Ketua : Drs. H. Nadjmuddin Sidiq
g. Alamat Yayasan : Perum Bukit Cireundeu Blok C6/7
Jl. Talas 1 Rt 01/Rw 10 Pondok Cabe Ilir
Kecamatan Pamulang - Tangerang Selatan
Provinsi BANTEN Kode Pos 15418
h. No. Tlp Yayasan : 021-7497932/74701579
i. No. Akte Pendirian Yayasan : C-249. HT.03.02. TH.1992
j. Kepemilikan Tanah : Yayasan
1) Status Tanah : Milik Sendiri
2) Luas Tanah : 2400 M2
k. Status Bangunan : Pribadi
l. Luas Bangunan : 600 M2
m. Waktu Belajar : Pagi; Pukul 07.00 – 14.40 WIB
32
n. Jenis Muatan Lokal : BTQ (Baca Tulis Al-Qur‟an)
o. Jenis Kegiatan Pengembangan
Diri/Ekstrakurikuler : 1). Marawis
2). Futsal
3). Paskibra
2. Visi, Misi dan Tujuan MA Khazanah Kebajikan
a. Visi
“Menjadi sekolah yang unggul dalam prestasi, teladan dalam bersikap dan
konsisten dalam menjalankan ajaran Islam”
b. Misi
a) Mengupayakan peningkatan kualitas hasil belajar.
b) Mengupayakan peningkatan jumlah lulusan yang masuk perguruan tinggi.
c) Mencetak generasi islami yang berakhlak mulia.
d) Membudayakan kerja ikhlas dan profesionalitas.
3. Tujuan
a) Menumbuhkan motivasi belajar siswa yang kondusif.
b) Menigkatkan kecerdasan yang aktif, kreatif dan inovatif.
c) Menumbuhkan akhlak mulia dalam penerapan disiplin dan ibadah.
d) Mencetak pribadi yang ikhlas dan profesional
4. Data Sarana Prasarana
No Jenis Prasarana Jumlah
Ruang
Jumlah
Ruang
Kondisi
Baik
Jumlah
Ruang
Kondisi
Tidak
Baik
Kategori Kerusakan
Rusak
Ringan
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1 Ruang Kelas 4 4 - - - -
2 Perpusatakaan 1 1 - - - -
3 R. Lab. IPA 1 1 - - - -
4 R. Lab. Komputer 1 1 - - - -
33
5 R. Lab. Bahasa - - - - - -
6 R. Pimpinan 1 1 - - - -
7 R. Guru 1 1 - - - -
8 R. Tata Usaha 1 1 - - - -
9 R. Konseling 1 1 - - - -
10 Tempat Beribadah 1 1 - - - -
11 R. UKS 1 1 - - - -
12 Jamban 6 6 - - - -
13 Gudang 1 1 - - - -
14 Tempat Olah Raga 1 1 - - - -
15 R. Organisasi
Kesiswaan 1 1
- - - -
5. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No Keterangan Jumlah
Pendidik
1 Guru PNS diperbantukan tetap 1
2 Guru Tetap Yayasan 20
Tenaga Kependidikan
1 Kepala Tata Usaha 1
2 Tenaga Administrasi 2
3 Pramu 2
6. Keadaan siswa/I MA Khazanah Kebajikan tahun 2014/2015
KELAS SISWA
LK PR JUMLAH
X 8 24 32
XI 16 16 32
XII 23 16 39
JUMLAH 47 56 103
34
B. Deskripsi Data
Hasil penelitian diperoleh dari angka yang diisi oleh responden. Angket
disebarkan kepada siswa kelas XI yang berjumlah 28 siswa , terdiri dari dua
kelas XI IPS dan XI IPA. Kemudian angket yang disebarkan , diperiksa dan
di cek terlebih dahulu jawaban-jawaban yang lengkap dan tidak lengkap
dengan tujuan diperoleh data-data yang valid dan dipertanggungjawabkan.
Selanjutnya mencari frekuensi jawaban dengan cara menjumlahkan jawaban
angket tentang frekuensi pengaruh pembelajaran aqidah akhlak terhadap
akhlak siswa mukim dan pulang pergi berjumlah 30 iiitem dengan masing-
masing item diberikan alternativ jawaban dan tiap-tiap jawaban diberi skor 4
sampai 1. Adpun hasil yang diproleh dari angket terlampir pada lampppiran.
Berdasarkan penulis peroleh dari angket-angketb yang disebarkan
kepaada responden dimadrasah aliyah sebanyak 28 responden terdiri dari
pembelajaran aqidah akhlak dan akhlak siswa, maka hasilnya penulis
deskripsikan dalam bentuk tabel-tabel. Pembelajaran Aqidah Akhlak
dalam akhlak siswa mukim dan pulang pergi di MA Khazanah Kebajikan.
1. Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pembelajaran aqidah akhlak dalam akhlak siswa di MA Khazanah
Kebajikan dapat dikatakan bejalan maksimal dapat dilihat dari cara guru
menyampaikan materi di dalam kelas dan siswa memperhatikan materi
yang diberikan oleh guru. Dan banyak siswa yang mengajukan pertanyaan
kepada Guru.
Guru merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam
menyampaikan materi kepada siswa di dalam kelas, keterampilan dalam
mengajar mulai dari pembukuaan, isi materi dan penutup diakhir
pengajaran.
Dan dibutuhkan juga bimbingan dari orang tua dan guru dalam
membina akhlak siswa, karena orang tua dan guru merupakan dua faktor
yang saling mendukung pembentukan akhlak siswa yang baik. Dan siswa
sejak dini ditanamkan dasar-dasar Agama.
35
Dan seorang guru memperhatikan suasana kelas agar tercipta suasana
yang efektif dan kondusif, serta menkondisikan keadaan siswa yang tenang
dalam kelas, seperti letak tempat duduk siswa, bagi siswa yang berbadan
besar ditempatkan di belakang , kemudian siswa yang berbadan kecil
ditempatkan di depan, kemudian bagi siswa yang berkaca mata di
tempatkan tidak terlalu jauh dari papan tulis dan sebagainya.
Untuk memiliki kreatifitas mengajar yang tinggi dalam menggunakan
media dan metode mengajar seperti: ketika guru menerangkan pelajaran
metode yang digunakan selain ceramah dapat juga dicampur dengan
metode Tanya jawab atau metode drama . kemudian dapat juga
menggunakan media seperti karton, gabus, spidol, permainan dan
sejenisnyaagar dapat membantu siswa dalalm memahami materi yang
dijelaskan oleh guru dikelas.
Perhatian dalam Proses pembelajaran aqidah akhlak yang guru
berikan di dalam kelas mempengaruhi pemahaman siswa, perhatian siswa
di dalam kelas tidak hanya tertuju dengan penjelasan dari guru saja tetapi
ada sebagian siswa yang ketika guru menjelaskan siswa tersebut
berbincang dengan teman sebelahnya, sehingga ketika guru memberikan
pertanyaan siswa tersebut tidak dapat menjawab.
Dalam penyampaikaian materi secara menarik itu membuat siswa
tidak merasa bosan dan jenuh dalam memperhatikan materi yang guru
ajarkan seperti penuturan dari siswa kelas XI: Ketika menyampaikan
materi selain dari menguasai materi yang akan disampaikan guru juga bisa
menggunakan banyak metode yang dikuasai biar siswa yang belajar dapat
mudah paham dan tidak mudah jenuh.
Dengan siswa merasa tegang dan takut, akan mengakibatkan siswa
menjadi malas memperhatikan penjelasan guru. Kemudian ketika keadaan
kelas itu ramai maka siswa yang ingin belajar serius dapat terganggu
sehingga akan mengganggu konbsentrasi siswa yang lainnya juga.
Siswa dapat membantu menjelaskan materi yang disampaikan oleh
guru kepada temannya yang belum memahami, sehingga semua siswa
36
dapat mengikuti pelajaran yang diberikan guru dan tidak ada yang
tertinggal dalam materi pelajaran tersebut. Seorang guru juga harus dapat
meberikan motivasi belajar kepada siswa agar siswa rajin dan bersemangat
dalam belajar.
Dari pengamatan yang dilakukan , maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa siswa memperhatikan materi ketika guru
menjelaskan dengan santai dan menyenangklan karena cara penyamapaian
guru juga dapat mempengaruhi perhatian siswa. Konsentrasi siwa itu
tergantung pada diri siswa tersebut, seramai apapun kondisi kelas jika ia
berkonsentrasi maka ia tidak akan terganggu, sebaliknya setenang apapun
kondisi kelas jika tidak berkonsentrasi maka tidak akan dapat
memperhatikan pelajaran.
Seperti ketika guru menggunakan metode diskusi maka kondisi
didalam kelas akan ramaiakan tetapi siswa lebih aktif terhadap materi yang
diajarkan, keadaan yang ramai tersebut menjadikan siswa belajar lebih
semangat dan membantu siswa lebih percaya diri ketika mengeluarkan
pendapatnya dan sebaliknya. Adapun ketika guru menggunakan metode
ceramah keadaan kelas tenang tapi membuat siswa merasa bosan dengan
menjelaskan penjelasan guru. Oleh karena itu guru harus dapat
menggunakan metode yang berpariasi agar siswa tidak merasa bosan atau
jenuh ketika mendengarkan penjelasan dari guru. Ada beberapa faktor
penghambat dan faktor pendorong proses pembelajaran tersebut:
a. Faktor penghambat
Dalam pembelajaran aqidah akhlak yang bertujuan untuk merubah
akhlak siswa/I, terdapat beberapa factor penghambat diantaranya adalah:
1) Kurangnya kesadaran siswa tersebut
2) Kurangnya perhatian dari orang tua
3) Kurangnya ketauladanan dari seorang guru
4) Pengaruh dalalm lingkungan
37
Keempat faktor tersebut merupakan faktor yang menghambat
tercapainya tujuan pendidikan yaitu menjadikan siswa memliki akhlakul
karimah.
b. Faktor pendukung.
1) Untuk mencapai tujuandalam mempelajari aqidah akhlak diperlukan
bebrapa faktor yang mendukung diantarannya:
2) Adanya kesadaran siswa untuk berubah
3) Adanya keinginan siswa untuk merubah akhlaknya menjadi lebih baik
4) Adanya motivasi dari orang tua dan guru
5) Adanya pengawasan ekstra dari orang tua tentang perubahan akhlak
siswa.
Faktor di atas merupakan faktor yang dapat mendukung terwujudnya tujuan
dalam mempelajari aqidah akhlak sehingga dapat menghasilkan siswa yang
memiliki ahklakul karimah.
Berikut deskripsi dalam bentuk tabel hasil analisis penulis tentang
pembelajaran aqidah akhlak :
Tabel 1
Siswa membaca buku aqidah akhlak selain buku yang digunakan guru
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 3 10%
B Sering 5 17%
C Kadang-kadang 18 64%
D Tidak pernah 2 7%
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 10% yang menjawab sering 17%, yang menjawab
kadang-kadang 64% dan siswa yang menjawab tidak pernah 7%. ini berarti
menunjukkan bahwa hampir semua siswa membaca buku selain buku yang
digunakan guru.
38
Tabel 2
Siswa bertanya tentang pelajaran aqidah akhlak kepada orang tua dan
kakak
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 4 14%
B Sering 4 14%
C Kadang-kadang 10 35%
D Tidak pernah 10 35%
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 14% yang menjawab sering 14%, yang menjawab
kadang-kadang 35% dan siswa yang menjawab tidak pernah 35%. ini berarti
menunjukkan bahwa tidak semua siswa yang bertanya
Tabel 3
Siswa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 10 35%
B Sering 12 42%
C Kadang-kadang 6 21%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 35% yang menjawab sering 42%, yang menjawab
kadang-kadang 21% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa memperhatiakan penjelasan
guru.
Tabel 4
39
Siswa tetap dalam kelas selama jam pembelajaran
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 4 14%
B Sering 11 39%
C Kadang-kadang 13 46%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 14% yang menjawab sering 39%, yang menjawab
kadang-kadang 46% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa tetap dalam kelas ketika jam
pembelajaran.
Tabel 5
Bertanya kepada guru selain guru yang ada disekolah
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 2 7%
B Sering 10 35%
C Kadang-kadang 14 50%
D Tidak pernah 2 7%
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 7% yang menjawab sering 35%, yang menjawab
kadang-kadang 50% dan siswa yang menjawab tidak pernah 7%. ini berarti
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa bertanya kepada guru selaian yang ada
disekolah.
Tabel 6
Siswa mengikuti pengkajian aqidah akhlak
Alternative Jawaban F P
40
A Sering sekali - -
B Sering 5 17%
C Kadang-kadang 13 46%
D Tidak pernah 10 35%
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali 0% sebesar yang menjawab sering 17%, yang menjawab
kadang-kadang 46% dan siswa yang menjawab tidak pernah 35% . ini berarti
menunjukkan bahwa minim sekali siswa mengikuti pengkajian aqisah akhlak.
Tabel 7
Siswa memberiakan komentar ketika sedang belajar
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 2 7%
B Sering 9 32%
C Kadang-kadang 15 53%
D Tidak pernah 2 -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 7% yang menjawab sering 32%, yang menjawab
kadang-kadang 53% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa memberikan komentar.
Tabel 8
Siswa bertanya kepada guru kelas ketika ada yang tidak paham
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 10 35%
B Sering 17 60%
C Kadang-kadang 1 3%
D Tidak pernah - -
41
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 35% yang menjawab sering 60%, yang menjawab
kadang-kadang 3% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa memberikan pertanyaan.
Tabel 9
Siswa bertanya kepada orangb lain ketika tidak mengerti tugas di rumah
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 1 3%
B Sering 12 42%
C Kadang-kadang 15 53%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 3% yang menjawab sering 42%, yang menjawab
kadang-kadang 53% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa bertanaya pada orang lain
42
Tabel 10
Siswa selalu belajar kelompok dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 4 14%
B Sering 6 21%
C Kadang-kadang 17 60%
D Tidak pernah 1 3%
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 14% yang menjawab sering 21%, yang menjawab
kadang-kadang 60% dan siswa yang menjawab tidak pernah 3%. ini berarti
menunjukkan bahwa hampir semua siswa selalu mengikuti belajar kelompok.
Tabel 11
Apakah anda aktif dalam bekerja sama
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 3 10%
B Sering 17 60%
C Kadang-kadang 8 28%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 10% yang menjawab sering 60%, yang menjawab
kadang-kadang 28% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa aktif dalam bekerja sama.
2. Ahklak Siswa MA Khazanah Kebajikan
Gambaran akhlak siswa dapat mengindefikasikan bahwa tujuan
pembelajaran aqidah akhlak sudah tercapai. Hal ini terlihat dari kemauan yang
kuat untuk mengamalkan akhlak yang baik, dan menjauhi akhlak yang buruk ,
43
baik hubungan dengan Allah , dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia
maupun dengan alam semesta.
Ajaran Islam tegas menyuruh orang untuk menuntut ilmu, guna
mengembangkan potensi-potensi yang ada karena Allah swt telah memberikan
fasilitas yang dapat mendukung pendidikan. Pendidikan ini dapat diperoleh
diantaranya melalui pendidikan formal dalam hal ini adalah lingkungan sekolah.
Lingkungan sekolah hendaknya dipandang tidak hanya tempat untuk menambah
ilmu yang digunakan sebagai modal hidup di kemudian hari, akan tetapi juga
sebagai tempat pembinaan sikap mental dan akhlak yang baik.
Prilaku siswa dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor
genetik merupakan faktor turunan atau bawaan dari orang tuanya, kemudian
faktor lingkungan yang merupakan kondisi seseorang di dalam rumah dan
lingkungan terutama dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Jika seorang
dibesarkan dalam rumah tangga yang bahagia, maka pola akhlak seseorang akan
bersifat bersifat baik, misyalnya pembentukan akhlak yang positif seperti ramah,
gembira, sabar, toleran mudah diajak kerja sama dengan orang lain, tidak egois
dan punya rasa simpatik.
Sebaliknya jika seseoerang dibesarkan dalam keluarga yang tidak bahagia,
sukar diharapkan orang tersebut menumbuhkan kepribadian yang positif.
Kemungkinan besar orang tersebut akat bersifat egois, tingkat toleransinya
rendah, memandang dunia sekelilingnya dengan perasaan curiga dan mudah
memperlakukan orang lain dengan sikap yang antipati.
Oleh karena itu peran orang tua sangat penting sekali dimana orang tua harus
bisa menciptakan keadaan yang kondusif agar anak bisa berkembang dalam
suasana ramah, ikhlas jujur dan kerja sama Syang diperhatikan oleh masing-
masing anggota keluarga dalam hidup mereka setiap hari dan melarang perbuatan-
perbuatan yang tidak baik secara terus menerus sehingga akan terwujud keluarga
yang bahagia dan harmonis.
Oleh karena itu fungsi dan peranan lingkungan ini dalam proses
perkembangan dikatakan sebagai faktor ajar, yaitu faktor yang akan
mempengaruhi perwujudan suatu potensi secara baik atau tidak baik. Sebab
pengaruh baik sangat menunjang perkembangan suatu potensi . atau bersifat
negative yaitu pengaruh lingkungan yang tidak baik akan menghambat/ merusak
44
perkembangan anak. Oleh karena itu tugas orang tua/ guru untuk menciptakan
atau menyediakan lingkungan positif agar dapat menunjukan perkembanagan
anak.
Dari analisa diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak seseorang yaitu dari
faktor genetik dan lingkungan (keluarga, sekolah dan masyarakat). Kedua faktor
tersebut saling berkaitan dengan perubahan tingkah laku seseorang, dari yang
tidak baik menjadi baik. Oleh karena itu orang tua berperan dalam mengawasi
akhlak anaknya.
Berikut deskripsi dalam bentuk tabel hasil analisis penulis tentang akhlak :
Tabel 12
Berhias secara wajar
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 3 10%
B Sering 14 50%
C Kadang-kadang 9 32%
D Tidak pernah 2 7%
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 10% yang menjawab sering 50%, yang menjawab
kadang-kadang 32% dan siswa yang menjawab tidak pernah 7% . ini berarti
menunjukkan bahwa hampir semua siswa berhias dengan wajar
Tabel 13
Siswa mengucapkan salam ketika bertamu
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 17 60%
B Sering 6 21%
C Kadang-kadang 4 14%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
45
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 60% yang menjawab sering 21%, yang menjawab
kadang-kadang 14% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa mengucapkan salam
Tabel 14
Menyambut tamu dengan senyuman
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 18 64%
B Sering 7 25%
C Kadang-kadang 3 10%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 64% yang menjawab sering 25%, yang menjawab
kadang-kadang 10% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa senyum dalam menyamnabut
tamu.
Tabel 15
Siswa menghindari perbuatan tercela
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 6 21%
B Sering 14 50%
C Kadang-kadang 6 21%
D Tidak pernah 2 7%
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 21% yang menjawab sering 50%, yang menjawab
46
kadang-kadang 21% dan siswa yang menjawab tidak pernah 7% . ini berarti
menunjukkan bahwa hampir semua siswa menghindari perbuatan tercelah
Tabel 16
Siswa bijaksana dalam perbedaan pendapat
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 5 17%
B Sering 15 53%
C Kadang-kadang 8 28%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 17% yang menjawab sering 53%, yang menjawab
kadang-kadang 28% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa bijaksana dalam perbedaan.
Tabel 17
Siswa menghormati ketika melihat perbedaan aliran keyakina dalam ibadah
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 7 25%
B Sering 16 57%
C Kadang-kadang 4 14%
D Tidak pernah 1 3%
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 25% yang menjawab sering 57%, yang menjawab
kadang-kadang 14% dan siswa yang menjawab tidak pernah 3%. ini berarti
menunjukkan bahwa hampir semua siswa menghormati perbedaan keyakinan.
47
Tabel 18
Siswa berakhlak baik dengan orang yang dianggap beda keyakinan dalam ibadah
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 2 7%
B Sering 13 46%
C Kadang-kadang 13 46%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 7% yang menjawab sering 46%, yang menjawab
kadang-kadang 46% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswaberlaku baik kepada orang
yang dianggap beda aliran.
Tabel 19
Siswa menghormati guru
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 13 46%
B Sering 12 42%
C Kadang-kadang 3 10%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 46% yang menjawab sering 42%, yang menjawab
kadang-kadang 10% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa menghormati guru.
48
Tabel 20
Siswa bersifat lemah lembut kepada teman
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 6 21%
B Sering 10 35%
C Kadang-kadang 12 42%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 21% yang menjawab sering 35%, yang menjawab
kadang-kadang 42% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa lemah lembut pada teman.
Tabel 21
Siswa perhatian kepada teman
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 8 28%
B Sering 12 42%
C Kadang-kadang 8 28%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 28% yang menjawab sering 42%, yang menjawab
kadang-kadang 28% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa perhatian sama teman.
49
Tabel 22
Siswa menolong teman
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 6 21%
B Sering 16 57%
C Kadang-kadang 7 25%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 21% yang menjawab sering 57%, yang menjawab
kadang-kadang 25% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa selalu menolong teman.
Tabel 23
Siswa marah ketika ada orang mencorat-coret tembok
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 5 17%
B Sering 6 21%
C Kadang-kadang 12 42%
D Tidak pernah 4 14%
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 17% yang menjawab sering 21%, yang menjawab
kadang-kadang 42% dan siswa yang menjawab tidak pernah 14%. ini berarti
menunjukkan bahwa hampir semua siswa tidak suka mencorat-coret tembok.
50
Tabel 24
Berpakaian sopan
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 11 39%
B Sering 11 39%
C Kadang-kadang 6 21%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 39% yang menjawab sering 39%, yang menjawab
kadang-kadang 21% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa berpakaian sopan.
Tabel 25
Siswa berpakaian rapi dan bersih
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 8 28%
B Sering 12 42%
C Kadang-kadang 8 28%
D Tidak pernah -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 28% yang menjawab sering 42%, yang menjawab
kadang-kadang 28% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa berpakaian rapi an bersih
51
Tabel 26
Siswa marah ketika melihat orang ikut tawuran
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 15 53%
B Sering 5 17%
C Kadang-kadang 6 21%
D Tidak pernah 2 7%
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 53% yang menjawab sering 17%, yang menjawab
kadang-kadang 21% dan siswa yang menjawab tidak pernah 7% . ini berarti
menunjukkan bahwa hampir semua siswa tidak suka dengan tawuran
Tabel 27
Aktif dalam organisasi
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 8 28%
B Sering 8 28%
C Kadang-kadang 10 35%
D Tidak pernah 2 7%
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 28% yang menjawab sering 28%, yang menjawab
kadang-kadang 35% dan siswa yang menjawab tidak pernah 7% . ini berarti
menunjukkan bahwa hampir semua siswaaktif berorganisasi
52
Tabel 28
Siswa berdoa ketika dalam perjalanan
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 8 28%
B Sering 8 28%
C Kadang-kadang 12 42%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 28% yang menjawab sering 28%, yang menjawab
kadang-kadang 42% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa selalu berdoa dalam
perjalanan
Tabel 29
Siswa berlaku sederhana dalam perjalanan
Alternative Jawaban F P
A Sering sekali 5 17%
B Sering 14 50%
C Kadang-kadang 9 32%
D Tidak pernah - -
Jumlah 28 100%
Dari hasil peenyebaran angket ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sering sekali sebesar 17% yang menjawab sering 50%, yang menjawab
kadang-kadang 32% dan tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah .
ini berarti menunjukkan bahwa hampir semua siswa selalu sederhana dalam
perjalanan
53
C. Rumusan Data
1. Analisa Data
Score angket maksimal : 100
Minimal : 40
Nilai observasi maksima :104
Minimal : 62
Patokan Rentang score Mukim Pulang pergi
Sangat baik 87- 105 7 5
Baik 68-86 6 8
Cukup baik 49-67 1 1
Kurang baik 30-48 - -
- Antara sangat baik dan baik = 86%
- Siswa mukim dan pulang pergi relative sama akhlaknya yaitu sangat baik dan
baik.
Tabel 30
Hasil Angket Akhlak Siswa Mukim(M) MA Khazanah Kebajikan
No Responden Nilai
1 A 94
2 B 96
3 C 73
4 D 94
5 E 67
6 F 74
7 G 102
8 H 101
9 J 70
10 I 84
11 K 80
54
12 L 96
13 M 89
14 N 76
Tabel 31
Hasil Angket Akhlak Siswa Pulang Pergi(PP) MA Khazanah Kebajikan
No Responden Nilai
15 O 104
16 P 89
17 Q 80
18 R 89
19 S 79
20 T 82
21 U 73
22 V 98
23 W 90
24 X 70
25 Y 86
26 Z 62
27 AA 84
28 AB 73
Tabel 32
Hasil Angket Akhlak Siswa Pulang Pergi(PP) dan Mukim(M) MA Khazanah
Kebajikan
NO SKOR
(PP)dan(M)
1 94 104 8.5 21.2 72.2 449.4
2 96 89 10.5 6.2 110.2 38.4
55
3 73 80 -12.4 -2.7 153.7 7.2
4 94 89 8.5 6.2 72.2 38.4
5 67 79 -18.4 -3.7 338.5 13.6
6 74 82 -11.4 0.7 129.9 0.4
7 102 73 16.5 -9.7 272.2 94.0
8 101 98 15.5 15.2 240.2 231.0
9 70 90 -15.4 7.2 237.1 51.8
10 84 70 -1.4 -12.7 1.9 161.2
11 80 86 -5.4 3.2 29.1 10.2
12 96 62 10.5 20.7 110.2 428.4
13 89 84 3.5 1.2 12.2 1.4
14 76 73 -9.4 -9.7 88.3 94.0
∑ 1196 1159 ∑ =0 ∑ =0 ∑
=1867.9 ∑
=1
619.4
Untuk menguji kebenaran / kepalsuan hipotesa, maka ditempuh langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Mencari mean Variabel 1= Variabel dengan:
Rumus : =
= Selisi mean kelompok 1
=jumlah prestasi kelompok 1
= banyak subyek kelompok 1
=
= 85.4
b. Mencari mean Variabel 2= Variabel dengan:
56
Rumus : =
= Selisi mean kelompok 2
=jumlah prestasi kelompok 2
= banyak subyek kelompok 2
=
= 82.7
c. Mencari deviasi skor variabel X, dengan rumus:
= -
= Jumlah deviasi pada kelompok 1
d. Mencari deviasi skor variabel X, dengan rumus:
= -
= Jumlah deviasi pada kelompok 2
e. Mengkuadratkan X lalu jumlahkan ; diperoleh ∑
(lih. Tabel 3)
=jumlah deviasi yang dikuadratkan pada kelompok 1
f. Mengkuadratkan X lalu jumlahkan ; diperoleh ∑
(lih. Tabel 3)
=jumlah deviasi yang dikuadratkan pada kelompok 2
g. Mencari dengan rumus:
=
√
( )( )
(
)( )
=
√( )( )
( )( )
=
√( )( )
( )( )
=
√
=
√ =
= 0.61
1. Interpretasi Data
Untuk menentukan kebenaran dan kepalsuan sebuah penelitian
komparasional yang melakukan perbandingan satu variabel dengan dua sampel,
57
yaitu apakah memang secara signifikan dua sampel yang sedang diperbandingkan
atau dicari perbedaannya itu memang berbeda, atau apakah perbedaan tersebut
hanya terjadi secara kebetulan saja, maka diperlukan uji statistic.
Langkah selanjutnya menguji kebenaran hipotesis dengan membandingkan
besarnya hasil perhitungan dan t yang di cantumkan pada tabel( )
dengan terlebih dahulu menetapkan degrees freedomnya dengan rumus:
df atau db = ( ) – 2
df =( 14+14) – 2
df = 28-2
df = 26
Dengan diperolehnya df atau db maka dapat dicari harga pada taraf
signifikansi 5% yaitu 2.06 Dan taraf signifikansi 1% yaitu 2.78 ( lih. Tabel”t”)
dimana hasil perhitungan adalah 0.61, sedanglkan 2.06 Pada taraf
signifikansi 5%. Dan 2.78 pada taraf signifikansi 1%. Maka lebih kecil dari
pada baik pada taraf signifikansi 5% Maupun 1% hal ini membuktikan tidak
ada perbedaan yang sinifikan pembelajaran antara siswa yang mukim dan siswa
yang pulang pergi di MA Khazanah Kebajikan.
Karena hasil penelitian membuktikan bahwa 0.61 yang lebih kecil
dari pada pada taraf signifikansi 5% =2,06 maupun 1% = 2.78, dan juga
hasil distribusi frekuensi yang menyebutkan bahwa hasil perhitungan pada siswa-
siswi yang mukim Lumayan banyak (93%) yang mendapatkan nilai rapot dalam
pembelajaran aqidah akhlak yang cukup memuaskan dari aspek afektifnya,
begitupun pada siswa-siswi yang pulang pergi banyak (100%) mendapatkan nilai
rapot dalam pembeljaran aqidah ahklak yang memuaskan bedanya hanya 7% saja.
Adapun nilai rapot dari aspek kognitifnya dan psikomotornya tidak menunjukkan
perbedaan dimana pada aspek kognitifnya siswa-siswi yang mukim dan pulang
pergi mendapatkan nilai yang memuaskan sebanyak 71% dari 14 orang
responden. Adapun dari aspek psikomotornyayang mendapatkan nilai yang
memuaskan sebanyak 100% dari 14 orang responden MA mukim dan pulang
pergi.
58
Hal ini memberikan suatu pengertian bahwa tempat tinggal siswa yang
berbeda tidak ada pengaruh pada yang signifikan dalam pembelajaran dan akhlak
siswa di sekolah.
Tidak berbedanya siswa yang mukim dan siswa yang pulang pergi indicator
pembelajaran yang mencakup pada dua aspek yaitu kognitif dan aspek
psikomotorik,dimana siswa yang mukim mempunyai kognitif yang bagus 71%
dari 14 orang siswa, begitupun pada siswa yang pulang pergi mempunyai kognitif
yang bagus 71% dari 14 orang siswa..
Penelitian ini sangat mungkin bisa terjadi dimana siswa yang mukim dalam
artian jarak dari sekolah lebih dekat dan pergaulan lebih terjaga ternyata tidak
mempengaruhi akhlak dan nilai pembelajaran aqidah siswa tersebut.begitu juga
ssiswa yang pulang pergi dianggap jarak antara sekolah dan tempat tinggal
lumayan jauh dan banyak juga pengaruh pada lingkungan luar ternyata tidak ada
perbedaan dari aspek psikomotornya.
Asumsi yang sering terdengar sebelum penelitian ini dilaksanakan bahwa
siswa yang mukim(asrama) pasti lebih unggul dari aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik dibandingkan dengan siswa yang pulang pergi. Penelitian ini
membuktikan bahwa asumsi mereka tidak sejalajn dengan apa yang mereka
perkirakan dimana hasilpenelitian sudah membuktikan dengan hasil bahwa
diterima dan ditolak pada taraf signifikansi 5% maupun 1% tidak
menunjukkan yang signifikan.
Adapun yang menjadi tolak ukur pendidik adalah siswa-siswi yang mukim
ataupun yang pulang pergi tidak ada pengaruh pada proses pembelajaran.
2. Nilai Rapor
Adapun mengenai akhlak dan pembelajaran siswa yang peneliti amati dari
nilai rapor siswa semester 1 sehingga dihasilkan data-data sebagai berikut:
NILA RAPOR SISWA MUKIM
59
KKM 77
NO NAMA NILAI
Kognitif Psikomotorik Afektif
1 Ahmad Anif 79 80 A
2 ELDAS 80 80 A
3 ELVI 78 80 A
4 MASKUR 82 80 A
5 RAHMAH 81 80 A
6 SISKA 80 80 A
7 SITI ASIYAH 79 80 A
8 WIDDI 78 80 A
9 SEPLI 80 80 A
10 BUDI 81 80 A
11 LIA 80 80 A
12 TIA 83 80 A
13 ARIP 82 80 A
14 BOBI 80 80 A
NILA RAPOR SISWA PULANG PERGI
KKM 77
NO NAMA NILAI
Kognitif Psikomotorik Afektif
1 AHMAD 79 80 A
2 ALDI 81 80 A
3 ALFI 80 80 A
4 ZULHELMI 82 80 A
5 DIAN 84 80 A
6 FAJAROTUL 85 80 A
7 MUCHTAR 81 80 A
8 SERLISA 77 80 A
60
9 TASYA 79 80 A
10 WIDYA 80 80 A
11 ARIEF 81 80 A
12 LAILI 81 80 A
13 YAYUK 82 80 A
14 SRI 78 80 A
TABEL 33
Keterangan Nilai Prestasi Belajar Aqidah Akhlak
NILAI Konitif Afektif Psikomotorik
Memuaskan 81-100 30-40 80-100
Baik 71-80 20-29 71-80
Sedang 60-70 11-19 60-70
Rendah 00-59 00-10 00-59
1. Nilai rapor siswa yang mukim dan pulang pergi
a. Aspek kognitif
Nilai Mukim Pulang pergi
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
Memuaskan 10 71% 10 71%
Baik 4 29% 4 29%
Sedang - - - -
Rendah - - - -
Jumlah 14 100% 14 100%
61
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai kognitif itu nilai memuaskan
dari 14 orang responden 71% dimana prosentase tersebut yang memiliki nilai
yang memuaskan, sedangkan baik 29%. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa anak
MA yang mukim lumayan banyak yang mendapat nilai yang memuaskan dalam
hal mencapai pembelajaran Aqidah Akhlak dari aspek kognitifnya.
Sedangkan yang pulang pergi yaitu nilai memuaskan dari 14 orang responden
hanya 71% dimana prosentase tersebut yang memiliki nilai yang memuaskan,
sedangkan nilai yang baik adalah hanya 29%. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa
anak MA yang pulang pergi lumayan banyak yang mendapat nilai yang
memuaskan dalam hal mencapai pembelajaran Aqidah Akhlak dari aspek
kognitifnya dan hal ini sama halnya pada anak MA yang mukim.
b. Aspek afektif
Adapun siswa-siswi yang mukim dan pulang pergi dari aspek afektifnya bisa
dilihat tabel berikut:
Nilai Mukim Pulang pergi
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
Memuaskan 13 93% 14 100%
Baik 1 7 - -
Sedang - - - -
Rendah - - - -
Jumlah 14 100% 14 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa-siswi yang mukim dari segi
afektif yaitu nilai memuaskan dari 14 orang responden hanya 93% , sedangkan
nilai yang baik adalah hanya 7% . Sehingga dapat ditafsirkan bahwa anak MA
yang mukim lumayan banyak yang mendapat nilai yang memuaskan dalam hal
mencapai pembelajaran Aqidah Akhlak dari aspek afektifnya dalam
mengembangkan prilakunya dalam kehidupan sehari-hari
62
Seangkan siswa pulang pergi dari segi afektif yaitu nilai tertinggi dari 14
orang responden hanya 100% Sehingga dapat ditafsirkan bahwa anak MA yang
pulang pergi banyak yang mendapat nilai yang memuaskan dibanding dengan
anak MA mukim dalam hal mencapai pembelajaran Aqidah Akhlak dari aspek
afektifnya dalam mengembangkan prilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Aspek psikomotor
Adapun siswa-siswi yang mukim dan pulang pergi dari aspek psikomotornya
bisa dilihat tabel berikut:
Nilai Mukim Pulang pergi
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
Memuaskan 14 100% 14 100%
Baik - - - -
Sedang - - - -
Rendah
Jumlah 14 100% 14 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa-siswi yang mukim dan pulang
pergi dari segi psikomotor yaitu nilai memuaskan dari 14 orang responden hanya
100% . Sehingga dapat ditafsirkan bahwa anak MA yang mukim sangat banyak
yang mendapat nilai yang memuaskan dalam hal mencapai pembelajaran Aqidah
Akhlak dari aspek psikomotornya dalam mengembangkan keterampilan yang
dilakukan.
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dari pengamatan yang dilakukan pelaksanaan pembelajaran aqidah
akhlak siswa MA Khazanah Kebajikan yang pulang pergi dan mukim di
Asrama, maka pembelajaran berjalan dengan baik bisa dilihat dari nilai
angket siswa yang bagus. Dan siswa memperhatikan materi ketika guru
menjelaskan dengan santai, menggunakan media dan menyenangkan
karena cara penyampaian guru juga dapat mempengaruhi perhatian siswa.
Konsentrasi siwa itu tergantung pada diri siswa tersebut, seramai apapun
kondisi kelas jika ia berkonsentrasi maka ia tidak akan terganggu,
sebaliknya setenang apapun kondisi kelas jika tidak berkonsentrasi maka
tidak akan dapat memperhatikan pelajaran.
Dan juga hasil distribusi frekuensi yang menyebutkan bahwa hasil
perhitungan pada siswa-siswi yang mukim Lumayan banyak (93%) yang
mendapatkan nilai rapor dalam pembelajaran aqidah akhlak yang cukup
memuaskan dari aspek afektifnya, begitupun pada siswa-siswi yang pulang
pergi banyak (100%) mendapatkan nilai rapor dalam pembelajaran aqidah
ahklak yang memuaskan bedanya hanya 7% saja. rapor dari aspek kognitif
dan psikomotornya tidak menunjukkan perbedaan dimana pada aspek
kognitifnya siswa-siswi yang mukim dan pulang pergi mendapatkan nilai
yang memuaskan sebanyak 71% dari 14 orang responden. Adapun dari
aspek psikomotornya yang mendapatkan nilai yang memuaskan sebanyak
100% dari 14 orang responden MA mukim dan pulang pergi.
2. Tidak ada pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap akhlak siswa
MA Khazanah Kebajikan yang pulang pergi dan mukim . Berdasarkan
hasil perhitungan yang menguji pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak
terhadap siswa mukim dan pulang pergi akhirnya dapat menunjukkan
bahwa diterima dan ditolak pada taraf signifikansi 5% maupun 1%
tidak menunjukkan yang signifikan.
64
3. Berdasarkan penafsiran dan pengujian hipotesis maka hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa: tidak ada pengaruh pembelajaran Aqidah
Akhlak yang signifikan terhadap siswa yang mukim dan siswa yang
pulang pergi di MA Khazanah Kebajikan. Untuk menunjukkan pengaruh
yang signifikan ini terjadi karena hasil penelitian membuktikan bahwa
0.61 yang lebih kecil dari pada pada taraf signifikansi 5%
=2,06 maupun 1% = 2.78,
4. Tidak terdapat perbedaan akhlak siswa yang di Asrama dan akhlak siswa
yang pulang pergi. Akhlak siswa jika dilihat dari hasil penyebaran
angket ini dapat diketahui bahwa sangat dominan siswa yang menjawab
sering sekali, yang menjawab sering dan yang menjawab kadang-kadang
dan sangat minim sekali siswa yang menjawab tidak pernah . ini berarti
menunjukkan bahwa hampir semua siswa berakhlak baik.
A. Saran- saran
Berdasarkan penelitian tersebut, penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Siswa yang mukim
Kepada siswa-siswi yang mukim(di asrama)hasil penelitian
merupakan sebagai salah satu tolak ukur bagaimana kalian harus lebih
meningkatkan kembali ilmu dan akhlak yang kalian peroleh dari asrama
yang memberikan berbagai pelajaran dan tauladan terutama dalam
aqidah dan akhlak yang telah kita peroleh untuk dikembangkan kembali.
Dan tidak memandang orang lain lemah dari kemampuan yang kita
peroleh.
2. Siswa-siswi yang pulang pergi
Kepada siswa-siswi yang pulang pergi hasil penelitian ini
membuktikan bahwa kalian adalah orang-orang yang dapat bersaing
dalam pembelajaran dan akhlak yang baik dinama tempat tinggal yang
berbeda tidak membuat kalian menjadi orang yang kalah dalam bersaing
baik dari segi aqidah dan akhlak.
3. Guru
65
Adanya sesuatu penilaian yang objektif terhadap siswa-siwi tanpa
melihat latar belakang dan lingkungan tempat tinggal mereka, agar tidak
ada penilaian yang keliru dalam menentukan nilai atau prestasi anak
khususnya pada mata pelajaran aqidah akhlak. Serta menanamkan
suritauladan yang baik dari berbagai aspek.
4. Lembaga Sekolah
Peningkatan mutu dan sarana prasarana pendidikan sangatlah
diperlukan guna menciptakan lulusan yang mempunyai ilmu dan aqidah
serta akhlak yang baik dimana siswa-siswi siapapun tanpa dilihat keadaan
dan lingkungan tempat tinggal mereka. Akan mampu menjadi contoh yang
baik bagi masyarakatnya.
66
DAFTAR PUSTAKA
al-Anshari ,Jalal, Mengenal Sistem Islam; Dari A Sampai Z ,2004, Bogor:
Pustaka Thariqul Izzah
Amri, Safan, Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013,
Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013, cet 1.
Abdullah, M Yatimin, Studi Akhlak Dalam Perspektif Al-Qur’an , 2008, Jakarta:
Amzah, cet. Ke- 2
Ahmad, Muhammad, Tauhid Ilmu Kalam,1998, Bandung : CV Pustaka Setia,
cet.I
al-Baghdadi, Syekh Abdurahman, Rasulullah saw Tidak Merayakan Maulid,
2008, Jakarta Timur: Insan Press, cet. I.
al-Kandahlawi, Syekh Yusuf, Khutbah-Khutbah Nabi saw dan Para Sahabat
ra,2006, Bogor: Pustaka Tharikul Izzah, cet. I
Masy‟ari, Anwar, Akhlak al-Qur’an(Terjemah Khulukul Qur’an), Surabaya: PT
Bina Ilmu
al- Ghazali, Muhammad, Akhlak Al-Qur’an( terjemah khulukul Qur’an),
Surabaya: PT Bina Ilmu.
Depag RI, Kurikulum 2004, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam
Edi Darmo, Toto ,MA, Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI, 2009,
Semarang: PT Karya Toha Putra, Cet I
Ghozali, Ali , Akhlak Pergaulan Remaja ,Jakarta Timur: Rizki Grafis
Hawwa, Said, Jalan Ruhani; Bimbingan Tasawuf untuk Para Aktivis Islam,1995,
Bandung: Mizan
Jihad, Asep dan Haris, Abdul, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi
Pressindo, 2013, Cet, ke1
Mustafa ,H.A. Akhlak Tasawuf, 1999, Bandung: CV Pustaka Setia, cet. II
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Jakarta: GP Press
Grouf, 2013
67
Munawir, Ahmad Warson Kamus Al-Munawir Bahasa Arab Indonesia,2002,
Surabaya :Pustaka Progresif, cet 25.
Qal‟ah, Muhammad Rawas, Biografi Nabi saw; Menyibak Tabir Kepribadian
Agung Rasul Muhammad saw, 2007, Bogor: Mahabbah Pustaka, cet. I.
Salman bin Fahd, al-Audah, Kekuatan Ahklak Sang Da’I; Menyelami 6 Bekal
Moral-Spritual Para Aktvitas Dakwa Mengawal Kebangkitan Islam,
2005 ,Jakarta Timur: Pustaka Nawaitu, cet. I.
Siroj, Zaenuri, Hebatnya Akhlak Diatas Ilmu dan Tahta ,2009, Bintang Books
Sya‟raniI, Imam, Tanbih Al-Mughtarrin
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, 2003, Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia:Gita Media Presss
Wa‟ei, Ikhwanul, Luruskah Aqidah Anda, 2003, Bogor: Pustaka Thariqul Izzah
Yayasan Penyelenggara Penerjemah/ al-Qur‟an Revisi Terjemah oleh Lajnah
Pentashihan Mushaf al-Quran, Terjemah Tafsir Perkata, Bandung: CV
Insan Kamil cet I
Yahya Waloni, Muhammad, “the logical of simple” Kebenaran Islam Menurut
Mantan Pendeta; Sebuah Tinjauan Teologi Kritis, Bandung: Irsyad
Baitus Salam, 2007, cet ke-1
ANGKET
Kelas : XI MA Khazanah Kebajikan
Status : Mukim/ Pulang pergi
Berilah tanda silang(X) pada sala-satu jawaban dibawa ini!
1. Apakah anda membaca buku aqidah akhlak selain buku yang digunakan guru?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
2. Apakah anda bertanya kepada orang tua dan kakak tentang pelajaran aqidah
akhlak?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
3. Apakah anda bertanya kepada guru selain guru yang ada disekolah?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
4. Apakah anda mengikuti majlis pengkajian aqidah akhlak?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
5. Apakah anda memberikan komentar ketika sedang belajar?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
6. Apakah anda bertanya ketika ada yang anda tidak paham kepada guru kelas?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
7. Apakah anda bertanya kepada orang lain ketika tdk mengerti tugas dirumah?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
8. Apaka anda selalu belajar kelompok dan bekerja sama dalam mengerjakan
tugas?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
9. Apakah anda aktif dalam bekerja sama?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
10. Apakah anda berhias secara wajar?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
11. Apakah anda mengucapkan salam ketika bertamu?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
12. Apakah anda menyambut tamu dengan senyuman?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
13. Apakah anda mengindari perbuatan tercela?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
14. Apakah anda bijaksana dalam perbedaan pendapat?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
15. Apakah anda menghormati ketika melihat perbedaan aliran keyakinan dalam
ibadah?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
16. Apakah akhlak anda baik dengan orang yang dianggap beda keyakinan dalam
ibadah?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
17. Apakah anda hormat kepada guru?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
18. Apakah anda memperhatikan guru yang sedang menjelaskan pelajaran?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
19. Apakah anda dianggap lemah lembut oleh teman?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
20. Apakah anda perhatian kepada teman ?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
21. Apakah anda menolong teman ?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
22. Apakah anda tepat waktu ketika masuk kelas?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
23. Apakah anda tetap dalam kelas selama jam belajar
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
24. Apakaah anda marah ketika melihat orang mencorat coret tembok?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
25. Apakah anda berpakaian sopan?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
26. Apakah pakaian anda rapih dan bersih?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
27. Apakah anda marah ketika melihat orang- orang mengikuti tawuran?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
28. Apakah anda aktif dalam organisasi?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
29. Apakaah anda berdoa ketika dalam perjalanan?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
30. Apakah anda selalu sederhanam di dalam perjalanan?
a. Sering sekali b. sering c. kadang- kadang d. tidak pernah
DATA HASIL PENELITIAN ANGKET SISWA PULANG PERGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 73
2 2 4 3 2 2 4 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 4 2 2 2 80
3 1 2 4 3 2 4 2 4 3 1 4 4 3 4 3 2 4 2 4 4 4 2 3 1 4 3 4 1 4 3 89
4 2 2 1 2 3 4 2 2 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 89
5 2 2 3 2 2 4 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 79
6 3 2 2 1 2 2 3 2 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 82
7 2 1 2 1 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 73
8 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 98
9 2 1 2 1 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 3 2 4 2 4 2 2 4 70
10 2 2 1 1 2 3 3 3 3 2 4 4 1 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 90
11 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 2 86
12 1 1 2 2 2 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 84
13 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 62
14 3 4 4 1 4 2 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 104
NILAIBUTIR
NO
DATA HASIL PENELITIAN ANGKET SISWA MUKIM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 1 3 1 2 3 2 1 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 67
2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 73
3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2 2 1 3 4 74
4 2 4 3 1 1 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 102
5 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 101
6 2 1 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 3 3 4 2 2 2 70
7 2 1 2 2 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 2 3 94
8 3 1 3 3 2 4 2 4 3 1 4 3 3 4 1 3 4 4 2 2 3 4 4 3 2 2 1 4 2 3 84
9 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 80
10 3 1 4 2 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 96
11 2 3 3 2 2 3 2 2 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 2 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 89
12 2 2 2 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 94
13 4 4 2 1 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 4 76
14 3 3 2 1 4 3 2 2 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 2 2 4 96
NILAINOBUTIR
Nama
Nim
Jurusan / prodi
Judul
Ujian Referensi
Wawan Padli
10801 10001 61 '
PAV Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Akhlak Siswa Pulang Pergi
an Mukim di MA Khazanah Kebajikan
No Referensi Halskripsi
Paraf Pembimbing
L Wa'ei, Ikhwanul, Luruskah Aqidah Anda, 2003,
B o gor: Pustaka Tharrqul Izzah
1
2 Ahmad, Muhammad, Tauhid Ilmu Kalam,l998,
Bandung : CV Pustaka Setia, cet.I
1
3 Yahya Waloni, Muhammad, "the logical of simple"
Kebenaran Islam Menunft Manton Pendeta; Sebuah
Tinjauan Teologi Kritis, Bandung: Irsyad Baitus Salam,
2007, cet ke-l
5
)----
4 Jihad, Asep dan Haris, Abdul, Evaluasi Pembelajaran,
Yogyakarta: Multi Pressindo,20l3, Cet, ke1
L2
)y---5 Amri, Safan, Pengembangan dan Model Pembelajaran
Dalam Kurikulum 2013, Jakafta: Prestasi Pustaka,
2013. cet 1.
13
+
a
5 Salman bin Fahd, al-Audah, Kekuatan Ahklak Sang
Da'I; Menyelami 6 Bekal Moral-Spritual Para
Aknitas Dahua Mengawal Kebangkitan Islam, 2005
,Jakafta Timur: Pustaka Nawaitu, cet. I.
L5
>.-t'
7 al-Baghdadi, Syekh Abdurahman, Rasulullah sqw
Tidak Merayakan Maulid,2008, Jakarta Timur: Insan
Press, cet. I.
16
8 Mustafa ,H.A. Akhlak Tasawttf, 1999, Bandung: CV
Pustaka Setia, cet. II
17 t'9 Masy'ari, Anwar, Akhlak al-Qur'an(Terjemah
Khulukul Qur'an), Surabaya: PT Bina Ilmu
1,9 r-10 Edi Darmo, Toto ,MA, Aqidah Akhlak Madrasah
Aliyah Kelas XI, 2009, Semarang: PT Karya Toha
Putra, Cet I
24
1.1. Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif
Kualitatif, Jakarta: GP Press Grouf, 2013
27
)'---
12 Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, 2003,
Jakarta: Raja Grafindo Persada
33
)----
L3 Qal'ah, Muhammad Rawas, Biografi Nabi saw;
Menyibak Tabir Kepribadian Agung Rasul
Muhammad saw, 2007, Bogor: Mahabbah Pustaka,
cet. I.
16
L---==-
14 Siroj, Zaenuri, Hebatnya Akhlak Diatas llmu dan
Tahta ,2009, Bintang Books
L8
Yayasan Penyelenggara Penerjemah/ al-Qur'an Revisi
Terjemah oleh Lajnah Pentashihan Mushaf al-Quran,
Terjemah Tafsir Perkata, Bandung: CV Insan Kamil
cet I
al-Anshari ,Jalal, Mengenal Sistem Islam; Dari A
Sampai Z ,2004, Bogor: Pustaka Thariqullzzah
Abdullah, M Yatimin, Studi Akhlak Dalam Perspektif
Al-Qur'an,2008, Jakarta: Amzah, cet. Ke- 2
Ghozali, Ali , Akhlak Pergaulan Rema|a,JakartaTimur: Rizki GrafisHawwa, Said, Jalan Ruhani; Bimbingan Tasawuf
untuk Para Aktivis Islam,1995, Bandung: Mizan
2l I Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir BahasaA r ab In d o nesia( Surabaya : Pustaka Pro gresif, 2002),cet 25.
Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia:GitaMedia Presss
MA,t)RASAFI ALIYI\HKHAZANAH KEBAJIKANTERAKREDITASI ANo. Akreditasi. 28,00.SMA'/MA.1 05. 1 1
NSM. 312 280 417 069 - NPSN. 20614984
Progmm $tudi:lPA & IPS
! ,irllfujJl eJ. ull*JLll
fuLem6angun
Qenerasi Qgr6Sani*Lenujufutaqtarafutt Qr'ani
Rek. BRI KCP Cirendeu No. 0524-0't-003369-50-8a.n MAS KHAZANAH KEBAJIKAN
Jl" Talas I Rt.01/10 Pondok Cabe llir, Pamulang, Tangerang Selatan - Banten 15418 Telp. (021) 91261860 e-mail : [email protected]
S URA T KETERANGANNomor : MA. S.30. 04 I 05.17 8 lPP.006/3 09 1201 5
Yang bertanda twtgan di bawah ini Kepala Madrasah Aliyah l{hazanah
Kebaj ikan, memberitahukan :
Nama
NIM
Jurusan
Judul Skrispsi
AKHLAK TERHADAP AKHLAK
KHAZANAH KEBAJIKAN"
Wawan Padli
i0801 1000161
Pendidikan Agama Islam (PAD
.. PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH
SISWA PULANG PERGI DAN MUKIM DI MA
Telah melakukan penelitian ( riset ) di MA Khazanah Kebajikan, padatanggal
07 Januari s.d 28 Juni 2014, demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan.
Pamulang, 27 April2}l5Kepala Madrasah,
Bambang Indarto, S.AgNUPTK. 0337 7 506s2200093
I
I
Nomor : l,Jn.01iF. 1/KM.01 .3/.. ".. "..nA13Lamp. : Ouiline/proposal
Hal : Permohonan lzin"penelitian
Kepada Yth.Bapak Bambang lndarto, S.A.gKepaia Sekoiair Ma Kirazanah KebajikanDiTempatAssal am u'al aiku m wr"wb.Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
: Wawan Padli
:108011000101
: Pendidikan Agarna Islarn(pAl)
Semester : XI (SEBELAS)
Judu| SKTipsi : ,,FENGARUII PtrMBELAJARAN AQIDAH AKIILAKTBRI{ADAP AI(HLAK SIswA PIJLANG PERGI DAN MUKII'I DI MA I(HAZANAHKEBAJII{AN''
acaleh benar i'nahasiswali Fakuiias iimu Tarbiyah rlan Keguruan ull..i Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan peneritian (riset) diinstansi/sekolahlmadrasah yang Sdudara pimpin.
Untuk itu kami mohon saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassal am u' al a iku m wr"wb.
idikan Agama Islan
hrrihi.Ag0307 199803 I 002
Nama
NIM
Jl..';san
Jakarta, 3l Desember 2013
fembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akaderni3. Mahasiswa yang bersangkutan
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 tndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen -|TK+R4KD{82Tgl.TerbitreNo. Revisi: 01
SURAT PERMOH
a.n. Dekan
,a{:',,ffi-':t'$.''. i-&.'.,F:r.,