jurusan pendidikan guru madrasah ibtida’iyah...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI NW JOHAR
PELITA JATISELA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh
QURSIAH NIM . 151.129.206
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
2016
2
PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI NW JOHAR
PELITA JATISELA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Skripsi
Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar sarjana Pendidikan
Oleh
QURSIAH NIM 151.129.206
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
2016
ii
3
PERSETUJUAN
Skripsi QURSIAH NIM. 15.1.12.9.206 yang berjudul “PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI NW JOHAR PELITA JATISELA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di- munaqasyah-kan. Disetujui pada tanggal, 2016.
Di bawah bimbingan: Dosen pembimbing I Dosen pembimbing II
Drs. Nurdin, M.Pd Alfira Mulya Astuti, S.Pd, M.Si NIP. 195112311985031008 NIP. 198409252009122006
iii
4
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal : Munaqasyah Mataram,.........................
Kepada Yth. Rektor IAIN Mataram di – Mataram
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing dan
pedoman penulisan skripsi, kami perpendapat bahwa Qursiah, NIM. 151.129.206 yang
berjudul ” ” Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas V Pada
Mata Pelajaran Matematika Di MI NW Johar Pelita Jatisela Tahun Pelajaran 2016/2017”
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram.
Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Dosen pembimbing I Dosen pembimbing II
Drs. Nurdin, M.Pd Alfira Mulya Astuti, S.Pd, M.Si NIP. 195112311985031008 NIP. 198409252009122006
iv
5
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Qursiah
NIM : 15.1.12.9.206
Program Studi : S1 PGMI
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Institusi : IAIN Mataram
Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa SKRIPSI dengan judul
“PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA
KELAS V PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI NW JOHAR PELITA
JATISELA TAHUN PELAJARAN 2016/2017” ini keseluruhan adalah hasil penelitian/
karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Apabila di belakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap dianulir
gelar kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di IAIN Mataram.
Mataram, 2016 Saya yang menyatakan
QURSIAH NIM. 15.1.12.9.206
v
6
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Kampus I Jln.Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621298 625337 634490 (Fax. 625337)
Kampus II Jln. Gajah MadaJempongTlp. (0370) 623809-621298
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul ” Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Matematika Di MI NW Johar Pelita Jatisela Tahun Pelajaran 2016/2017” oleh Qursiah, NIM. 151.129.206 Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Jurusan PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah), telah di munaqasyahkan pada tanggal ............... dan telah dinyatakan sah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Dewan Munaqasyah
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dra. Hj.Nurul yakin, M.Pd NIP. 196412311991032006
vi
7
MOTTO :
“Apa saja yang Aku larang bagi kamu, hendaklah kamu
jauhi. Dan apa saja yang Aku perintahkan kepadamu,
maka lakukanlah sesuai kemampuanmu. Sesungguhnya
kehancuran umat-umat sebelum kamu adalah karena mereka
banyak bertanya dan menyelisihi Nabi-nabi mereka (mereka
tidak mau taat dan patuh)”. (HR. Bukhori dan Muslim)
vii
8
Persembahan Skripsi ini ku persembahkan:
1. Ayahanda (H. Burhan) dan ibundaku (Murni) yang selalu memberikan doa, kasih sayang dan restu yang tidak terhingga dan mengiringi langkahku dalam studi dan cita-citaku. Hanya do’a yang kupanjatkan untuk membalas kemuliaanmu dan semoga Allah SWT membalas semua keikhlasanmu
2. Saudara-saudaraku yang tercinta yang tidak bisa ku sebut satu per satu namanya, yang telah memberikan semangat dalam menjalani penulisan skripsi ini.
3. Buat teman-teman seperjuangan menyelasaikan studinya yang selalu meneberikan dorongan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.
4. Teman-teman pendidikan PGMI khususya angkatan 2012 kelas F, terimakasih atas kebersamaannya, I don’t forget you all.
5. buat semua keluargaku yang selalu mendo’akan keberhasilanku, kalian adalah anugrah terindah yang kumiliki, terimakasih atas semua do’a, perhatian dan dukungannya semoga Allah melimpahkan kasih sayangnya kepada kita semua.
6. Almamaterku dan kampusku Institut Agama Islam Negeri Mataram
viii
9
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala limpahan taufik, rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang disusun dalam rangka untuk memenuhi persyaratan yang telah
diwajibkan oleh lembaga perguruan tinggi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Mataram.
Shalawat dan salam tidak lupa dihaturkan keharibaan junjungan alam Nabi besar
Muhammad SAW yang telah menuntun umat dari alam yang gelap menuju alam yang
terang benderang, sehingga kita dapat merasakan nikmat iman dan islam serta penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak, demi
kesempurnaan skripsi ini. Selanjutnya penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini, baik yang sifatnya
moril maupun material. Dengan demikian ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
disampaikan kepada:
1. Bapak Drs. Nurdin, M.Pd. selaku pembimbing I dan Alfira Mulya Astuti, S.Pd, M.Si
selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan kesempatannya
untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Dr. H. Mutawalli M,Ag selaku rektor dan ibu Dr. Hj.Nurul Yakin, M.Pd
selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram.
3. Bapak Ibu dosen jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah beserta aktivitas
akademika IAIN Mataram yang telah banyak memberikan bantuan dan ilmu
pengetahuan selama berada dibangku kuliah.
ix
10
4. Ayah dan ibuku tercinta yang telah banyak memberikan dorongan dan bantuan baik
secara material ataupun non material sehingga saya dapat menyelesaikan studi di
IAIN mataram..
.
Mataram, …………..
Peneliti,
Qursiah NIM. 151.129.206
x
11
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
HALAMAN NOTA DINAS .................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. vi
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv
ABSTRAK ................................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ..................................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori.............................................................................................. 9
1. Kompetensi Guru ........................................................................ 9
2. Macam-macam Kompetensi Guru .............................................. 11
3. Minat Belajar ............................................................................... 17
B. Kerangka Teori ......................................................................................... 23
C. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain dan Pendekatan Penelitian ........................................................... 26
1. Desain Penelitian ............................................................................ 26
2. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 26
xi
12
B. Populasi dan Teknik Sampling ................................................................ 27
1. Populasi .......................................................................................... 27
2. Sampel ........................................................................................... 27
C. Instrumen Penelitian ................................................................................ 28
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 29
E. Teknik analisis data ................................................................................. 33
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Validitas Instrumen ................................................................................ 35
1. Validitas Instrumen ........................................................................ 35
2. Reliabilitas Instrumen ..................................................................... 39
B. Pengumpulan dan Penyajian Data .......................................................... 43
C. Analisis Data .......................................................................................... 46
D. Hasil Analisis ......................................................................................... 49
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi ...................................................................... 51
1. Sejarah MI NW Johar Pelita Jatisela ........................................ 51
2. Visi dan Misi MI NW Johar Pelita Jatisela ............................... 53
3. Letak Geografis ......................................................................... 54
4. Keadaan Guru MI NW Johar Pelita ......................................... 51
5. Keadaan Siswa…………………………………………........... 55
6. Keadaan Sarana dan Prasana………………………… ............. 57
7. Struktur Organisasi……………………………………… ........ 58
B. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 60
C. Pembahasan ............................................................................................ 60
xii
13
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan................................................................................................. 62
B. Saran ...................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN -LAMPIRAN
xiii
14
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Kategorisasi data untuk Kompetensi Guru dan Minat Belajar .............. 35 Tabel 3.2: Interpretasi Nilai Product Moment Pearson .......................................... 36 Tabel 4.1: Data hasil Analisis Uji Validitas Angket Kompetensi Guru
(Kompetensi Profesional) ...................................................................... 45 Tabel 4.2: Data hasil Analisis Uji Validitas Angket Minat Belajar Siswa Kelas V
MI NW Johar Pelita Jatisela ................................................................... 46 Tabel 4.3: Rangkuman Nilai Statistika Deskriptif untuk Kompetensi Guru ........... 47 Tabel 4.4: Kategorisasi data Kompetensi Guru ....................................................... 47 Tabel 4.5: Rangkuman Nilai Statistika Deskriptif untuk Minat Belajar.................. 48 Tabel 4.6: Kategorisasi data Minat Belajar ............................................................. 48 Tabel 4.7: Uji Normalitas Kompetensi Guru ........................................................... 49 Tabel 4.8: Uji Normalitas Minat Belajar ................................................................. 50 Tabel 5.1: Nama-Nama Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Wathan Johar
Pelita ....................................................................................................... 52 Tabel 5.2: Keadaan Guru MI NW Johar Pelita ....................................................... 53 Tabel 5.3: Keadaan Siswa ....................................................................................... 54 Tabel 5.4: Keadaan Sarana Dan Prasarana ............................................................. 55
xiv
15
ABSTRAK
KATA KUNCI: PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MINAT BELAJAR
SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI NW JOHAR PELITA JATISELA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Minat Belajar
Siswa kelas V pada Mata Pelajaran Matematika Di MI NW Johar Pelita Jatisela Tahun Pelajaran 2016/2017”.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kompetensi Guru Terhadap Minat belajar Siswa Adapun metode penelitian ini didesain dengan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan rurmus-rusmus statistic dalam menghitung skor angket yang telah di uji cobakan terhadap siswa. Sedangkan analisis data yang digunakan peneliti yakni uji prasyarat berupa uji normalitas dan homogenitas serta analisis regresi sederhana untuk uji hipotesisnya. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh Kompetensi Guru sebesar 39.90% terhadap minat belajar siswa. Hal ini juga ditunjukkan dari persamaan regresi
�� = 18,485 + 0.665� , apabila kompetensi guru ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minati belajar akan meningkat sebesar 0.665 dari kompetensi guru dan di tambah 18.485 dari variabel yang tidak di amati. Oleh karena itu untuk meningkatkan minat belajar seorang peserta didik, pendidik itu sendiri harus terlebih dahulu meningkatkan kompetensi yang dimilikinya. .
xv
16
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 Bagan Kerangka Teori ................................................................. 23
GAMBAR 5.1 Struktur Organisasi MI NW Johar Pelita Jatisela ........................ 57
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru merupakan salah satu terma yang banyak dipakai untuk
menyebut seorang yang dijadikan panutan. Penggunaan istilah ini tidak hanya
dipakai dalam dunia pendidikan, akan tetapi hampir semua aktivitas yang
memerlukan seorang pelatih, pembimbing atau sejenisnya. Sosok guru
menyiratkan pengaruh yang luar biasa terhadap murid-muridnya sehingga baik
tidaknya murid sangat ditentukan oleh guru.
Guru adalah orang yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap
pendidikan murid-murid, baik secara individual mauun klasikal, baik di
sekolah mauun di luar sekolah, ini berarti seorang guru minimal memiliki
dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam
menjalankan tugas. Untuk itu seorang guru perlu memiliki keribadian,
menguasai bahan pelajaran dan menguasai cara-cara mengajar sebagai dasar
kompetensi. Bila guru tidak memiliki keribadian, menguasai bahan pelajaran
dan menguasai cara-cara mengajar, maka guru gagal menunaikan tugasnya,
sebelum berbuat lebih banyak dalam pendidikan dan pengajaran. Oleh karena
itu, kompetensi mutlak dimiliki guru sebagai kemamuan, kecakaan, dan
keterampilan dalam mengelola kegiatan pendididkan. 1
Guru adalah teladan bagi para peserta didiknya. Kemampuan yang
dituntut bagi seorang guru tidaklah sekedar hadir ke kelas hanya untuk
1 Syaiful Bahri Djamrah, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru (Surabaya, PT.
Usaha Nasional, 2012),H.33
2
menyampaikan materi atau pengetahuan yang dimilikinya, kemudian siswa
hanya duduk manis mendengarkan apa yang disampaikan dan keluar setelah
jam pelajaran selesai. Akan tetapi, guru hadir untuk mengabdikan diri kepada
umat manusia dalam hal ini adalah anak didik dan pengabdiannya itu
berdasarkan panggilan jiwanya. Seorang guru menyadari betapa besar
perananya terhadap diri siswa, sebagai pembentuk dasar dari perilaku dan
sikap dari siswa itu sendiri , menyadari betapa besar peranannya dalam diri
siswa maka seorang guru akan berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas
kompetensi yang dimilikinya sebagai salah satu modal dalam memberikan
pendidikan bagi peserta didik.
Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi
pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup. Para ahli psikologi memandang
pendidikan adalah pengaruh orang dewasa terhadap anak yang belum dewasa
agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap
hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosialnya dalam bermasyarakat. 2 .
Pendidikan yang diberikan guru dapat memberikan perubahan perilaku para
diri peserta didik dalam kehidupannya agar menjadi manusia yang lebih baik.
Perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh peserta didik harus
dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, pengalaman dan kompetensi
yang dimiliki oleh seorang guru atau seorang pendidik. Atau dengan
perkataan lain guru mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku
2 Syaiful Sagala.Konsep dan Makna Pembelajaran,(Bandung:Alfabeta,2012), h.1
3
peserta didik. Guru beserta kompetensi yang dimilikinya membentuk peserta
didik menjadi menjadi manusia yang lebih baik. Sehingga kompetensi guru
ditingkatkan sebagai upaya untuk melakukan perubahan pada diri peserta
didik.
Kompetensi mengandung makna bahwa kompetensi itu data
digunakan dalam dua konteks, yaitu: sebagai indicator kemampuan yang
menunjukkan kepada erbuatan yang diamati. Sebagai konsep yang mencakup
aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik serta pelaksanaanya secara
utuh. Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan
yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Broken dan
Stone menjelaskan bahwa kompetensi meruakan gambaran hakekat dari
perilaku guru yang tampak sangat berarti.3
Kompetensi berasal dari bahasa inggris , yakni “Competence”, yang
berarti kecakapan, kemampuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan
(memutuskan) sesuatu. Kalau kompetensi berarti kemampuan atau kecakapan,
maka hal ini berarti erat kaitannya dengan pemilikan pengetahuan, kecakapan
atau keterampilan sebagai guru. Dengan demikian, tidaklah berbeda dengan
pengertian kompetensi yang dikemukakan oleh W. Robert Houston yang
mengatakan bahwa “ competence ordinarily is defined as adequacy for a task
or as posession of require knowledge, skill and abilities”.di sini dapat
diartikan, bahwa kompetensi sebagai suatu tugas yang memadai atau
3 Lalu Mukhtar dan Hully, profesi keguruan tuntutan bagi para
pendidik,(mataram, pt.alam tara institute,2012). Hal.18
4
pemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh
jabatan seorang guru.4
Dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah suatu kemampuan atau
kecakapan yang mutlak dimiliki oleh seorang guru sebagai seorang pendidik
sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi
seorang guru dalam mendidik. Kompetensi tidak hanya mencakup satu aspek
kompetensi saja akan tetapi lebih dari satu yakni diantaranya kompetensi
kepribadian yang terkait dengan sifat-sifat seorang pendidik, kemudian
kompetensi pedagodik yakni suatu kompetensi yang terkait dengan
pengelolaan peserta didik, kemudian kompetensi social yakni kompetensi
yang terkait dengan kemampuan dalam kemasyarakatan dan yang terakhir
adalah kompetensi yang menjadi fokus penelitian peneliti yakni kompetensi
professional.
Kompetensi profesionala adalah kompetensi yang melibatkan pada
kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran secara mendalam
yang mencakup penguasaan materi, kurikulum mata pelajaran di sekolah, dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap
struktur dan metodelogi keilmuannya.5
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin
kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Crow and Crow
4 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi…..hlm.33
5 Lalu Mukhtar dan Hully, profesi………hlm.35
5
mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong
seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan,
pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.6 H.C. Witherington
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian
yang menyatakn diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan,
sikap, kebiasaan, kepribadian. 7
Minat belajar adalah aspek spikologis seseorang yang menampakkan
diri dalam beberapa gejala. Seperti : gairah, semangat, keinginan perasaan,
suka melakukan proses tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi
mencari pengetahuan dan pengalaman. Dengan kata lain minat belajar itu
adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (warga belajar ) terhadap
proses belajar yang dijalaninya dan kemudian ditunjukkan melalui
keantusiasan partisipasi dan keaktifan dalam mengikuti proses yang ada.
Hasil observasi yang telah peneliti laksanakan disekolah MI NW Johar
Pelita Jatisela adalah sudah banyak guru-guru yang memiliki kompetensi,
kecakapan, keterampilan menguasai bahan pelajaran, serta cara-cara
mengajar terutama pada guru pelajaran matematika . Akan tetapi hasil yang
selama ini guru masih belum mengetahui apakah kompetensi yang dimiliki
tersebut sudah meningkatkan minat belajar siswa atau belum.
Observasi yang peneliti lakukan tidak hanya melihat kompetensi yang
dimiliki oleh guru saja, akan tetapi melihat bagaimana minat belajar yang
dimiliki siswa. Dari hasil observasi dan wawancara singkat yang terjadi antara
6 Djaali, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011). Hal. 121 7 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran,(Bandung:Afabeta,2013),hal. 33
6
peneliti dan siswa, terlihat bahwa siswa memiliki minat yang sedang, hal ini
terlihat dari jawaban yang dipaparkan deorang siswa yakni 1) dari segi
kehadiran di kelas ia tidak pernah absen, 2) ia tidak terlalu serius
mendengarkan guru ketika gurunya tidak memberikan kesempatan berbicara
kepada siswanya dan ia juga tidak terlalu serius dalam belajar ketika ia
merasa kesulitan dalam memahami mata pelajaran yang ia pelajari, 3) ketika
ia merasa kesulitan memahami salah satu mata pelajaran yang ia senangi, ia
akan berusaha memahaminya melalui meminta teman untuk menjelaskannya.
4) ia ingin berprestasi, dan menargetkan nilai tinggi didalam mata pelajaran
yang ia pahami saja. 8
Uraian- uraian yang dipaparkan di atas, membuat peneliti merasa
tertarik untuk mengkaji dan melaksanakan penelitian lebih dalam terhadap
permasalahan tersebut dan dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul”
Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas V Pada
Mata Pelajaran Matematika di MI NW Johar Pelita Jatisela Tahun Pelajaran
2016/2017”.
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang
di atas adalah: “Apakah ada (Ha) Pengaruh kompetensi guru terhadap
minat belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di MI NW
Johar Pelita Jatisela tahun pelajaran 2016/2017 ?”.
8 Observasi awal, tanggal 20 juli 2016, jam 11:30 WITA
7
2. Batasan Masalah
Pelaksanaan penelitian akan ini lebih terarah dan terhindar dari
luasnya ruang lingkup penelitian apabila peneliti memberikan batasan
masalah terhadap peneliti yang akan diteliti. Adapun batasan masalah yang
peneliti uraikan dalam penelitian ini adalah:
a. Siswa yang ditelliti adalah siswa kelas V di MI NW Johar Pelita
Jatisela
b. Kompetensi Guru (X) sebagai variable bebas
c. Minat Belajar Siswa (Y) sebagai variable terikat
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah ada pengaruh kompetensi guru terhadap minat
belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di MI NW Johar
Pelita Jatisela tahun pelajaran 2016/2017 ?”.
2. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik bermanfaat
secara teoritis maupun bermanfaat secara praktis. Untuk lebih spesifik,
akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
guru tentang pentingnya mempunyai kompetensi dalam mengajar di
bidang pendidikan, khususnya terkait dengan minat belajar siswa.
8
b. Manfaat praktis
1) Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika sehingga
mampu mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan.
2) Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan menjadi pegangan bagi guru mata
pelajaran matematika untuk memperbaiki dan meningkatkan situasi
pembelajaran di kelas, serta dapat meningkatkan minat belajar
siswa
3) Bagi Sekolah
Dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang
berguna bagi sekolah dalam rangka untuk menigkatkan kompetensi
guru dalam pembelajaran sehingga berpengaruh baik terhadap
minat belajar siswa.
9
BAB II
KA JIAN PUSTAKA DAN H IPOTESIS PENELI TI AN
A. Kajian Teori
1. Kompetensi Guru
Kompetensi merupakan gambaran hakikat kualitatif dan perilaku
seseorang. Menurut Lefrancois kompetensi merupakan kapasitas untuk
melakukan sesuatu, yang dihasilkan dari proses belajar.9 Kompetensi guru
adalah kemampuan, kewenangan atau kecakapan guru dalam
melaksanakan profesi keguruannya atau kemampuan guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, baik disekolah maupun
ditengah-tengah masyarakat. Selain itu kompetensi juga meliputu, daya
fikir, daya kalbu dan daya raga yang diperlukan oleh peserta didik untuk
terjun dimasyarakat dan untuk mengembangkan dirinya. Nurhalda dan
Radito menjelaskna bahwa guru dalam melaksanakan tugasnya harus
memiliki kompetensi keguruan, yakni seperangkat penguasaan
kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan
kinerja secara tepat dan efektif.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru antara lain: 1. Memiliki pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia 2. Mempunyai sifat yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, rekan
sejawat, dan bidang studi yang dibinanya 3. Menguasai bidang studi yamg diajarkan. 4. Mempunyai keterampilan mengajar.
Sahrertian dan Sahertian mengemukakan ada sepuluh kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu: 1. Kemampuan menguasai bahan pelajaran yang disampaikan
9 Ramayulis.Profesi dan Etika Keguruan.(Jakarta: Kalam Mulia,2013), hal.53
10
2. Kemampuan mengelola program belajar mengajar 3. Kemampuan mengelola kelas 4. Kemampuan menggunakan media tau sumber belajar 5. Kemampuan menguasai landasan-landasan pendidikan 6. Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar 7. Kemampuan menilai prestasi siswa untuk kependidikan
pengajaran 8. Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan
bimbingan dan penyuluhan 9. Kemampuan mengenal dan menyelengarakan administrasi
pendidikan 10. Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-
hasil penelitian guna keperluan mengajar.10 2. Macam-Macam Kompetensi Guru
a. Kompetensi Pedagogik
Menurut Sagala, kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola peserta didik. Adapun kompetensi pedagogik meliputi: 1) Pemahaman terhadap peserta didik
a) Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif
b) Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kepribadian
c) Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik
2) Perencanaan pembelajaran a) Memahami landasan pendidikan b) Menerapkan teori belajar dan pembelajaran c) Menentukan strategi pembelajaran berdasarkan
karakteristik peserta didik, kompetensi yang akan dicapai dan materi ajar
d) Menyususn rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih
3) Pelaksanaan pembelajaran a) Menata latar (setting) pembelajaran b) Melaksanakan pembelajaran yang kondusif
4) Mengevaluasi hasil belajar
a) Merancang dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
10 Lalu Mukhtar dan Hully, Profesi............, h. 18
11
b) Menganalisa hasil evaluasi proses belajar dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar
c) Memanfaatkan hasil penelitian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum
5) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki a) Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan
berbagai potensi akademik b) Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan
berbagai potensi non- akademik11 b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan
dengan perilaku pribadi guru yang kelak harus memiliki nilai-nilai
luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari. Hal ini dengan
sendirinya berkaitan erat dengan falsafah hidup yang mengharapkan
guru yang menjadi model manusia yang memiliki nilai-nilai luhur.
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap dan stabil, berakhlak mulia,
dewasa, arif, berwibawa, serta menjadi teladan bagi peserta didik.
1) Fungsi
Fungsi kompetensi kepribadian guru adalah sebagai
pembimbing, penyuluh dan dapat menolong peserta didik agar
mampu menolong dirinya sendiri. Selain itu, guru juga
memberikan suri teladan sehingga guru adalah sebagai panutan dan
pemberi teladan, serta menjadi contoh pula bagi kehidupan peserta
didiknya. Guru bukan hanya pengajar, pelatih dan pembimbing,
tetapi sebagai cermin tempat subjek didik dapat berkaca. Guru
11 Ibid.h.19
12
mampu menjadi orang yang mengerti diri siswa dengan segala
problematikanya, guru juga harus memiliki wibawa sehingga siswa
segan terhadapnya. Fungsi kompetensi kepribadian guru adalah
memberikan bimbingan dan suri teladan, secara bersama-sama
mengembangkan kreativitas dan membangkitkan motif belajar
serta dorongan untuk maju kepada anak didik.
2) Ruang Lingkup
Kompetensi kepribadian guru yang perlu dimiliki guru antara lain: a) Guru sebagai ciptaan Tuhan berkewajiban untuk
meningkatkan iman dan ketakwaanya kepada Tuhan, sejalan dengan agama yang dianutnya.
b) Guru memiliki kelebihan dibandingkan yang lain. Oleh karena itu, perlu dikembangkan rasa percaya diri dan tanggungjawab bahwa dia memiliki potensi yang besar dalam bidang keguruan dan mampu untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapinya.
c) Guru senantiasa berhadapan dengan komunitas yang berbedadan beragam keunikan dari peserta didik dan masyarakatnya, maka guru perlu untuk mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam menyikapi perbedaan yang ditemuinya dalam berinteraksi dengan peserta didik maupun masyarakat.
d) Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menumbuhkembangkan daya pikir kritis di masyarakat, saling menerima dalam perbedaan pendapat, dan menyepakati untuk mencapai tujuan bersama, maka dituntut seorang guru bersikap demokratis dalam menyampaikan dan menerima gagasan mengenai permasalahan yang ada disekitarnya sehingga guru menjadi terbuka dan tidak tertutup dari hal yang menutup dirinya.
e) Guru mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan pembaruan, baik dalam bidang profesinya maupun spesialisasinya.
f) Guru mampu menghayati tujuan pendidikan baik secara nasional, kelembagaan, kurikurel sampai tujuan mata pelajaran yang diberikannya.
13
g) Hubungan manusiawi, yaitu kemampuan guru untuk dapat berhubungan dengan orang lain atas dasar saling menghormati antara satu dan yang lainnya.
h) Guru mampu melakukan perubahan dalam mengembangkan profesinya sebagai inovator dan creator.
Kompetensi kepribadian sebagai kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang utama bagi guru yang profesionalnya meliputi: a) Kepribadian yang mantap dan stabil
(1) Bertindak sesuai dengan norma hukum (2) Bertindak sesuai dengan norma sosial (3) Bangga sebagai guru (4) memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan
norma b) Berakhlak mulia dan menjadi teladan
(1) Bertindak sesuai dengan norma religious ( iman, takwa, jujur, ikhlas dan suka menolong)
(2) Memiliki perilaku yang diteladani oleh peserta didik c) kepribadian yang dewasa
(1) Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik
(2) Memiliki etos kerja sebagai guru d) kepribadian yang arif
(1) Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat.
(2) Menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak
e) Kepribadian yang berwibawa (1) Memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap
peserta didik (2) Memiliki perilaku yang disegani12
Kompetensi kepribadian tentu tidak lepas dari sikap dan
perilaku seorang pendidik. Bahkan setiap perkataan, tindakan dan
tingkah laku positif akan meningkatkan citra diri dan kepribadian
seseorang, selama hal itu dilakukan dengan penuh kesadaran.
Kesadaran menurut Zakiah Daradjat sesuatu yang abstrak, sukar
dilihat secara nyata, hanya dapat diketahui melalui penampilan,
12 Ibid.h.20
14
tindakan dan ucapan ketika menghadapi suatu persoalan, atau
melalui pengaruhnya saja. Kompetensi kepribadian mencakup
semua unsure, baik fisik maupun psikis sehingga dapat diketahui
bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan
cerminan dari kepribadian seseorang. Apabila nilai kepribadian
seseorang naik, maka akan naik pula kewibawaan seseorang
tersebut. Tentu dasarnya adalah ilmu pengetahuan dan moral yang
dimilikinya. Kepribadian akan turut menentukan apakah para guru
dapat disebut sebagai pendidik yang baik atau sebaliknya, justru
menjadi perusak anak didiknya.
c. Kompetensi Sosial
M. Saekhan Muchith menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan Kompetensi sosial adalah seperangkat kemampuan dan
keterampilan yang berkaitan dengan hubungan antara interaksi dengan
orang lain. Artinya guru harus dituntut memiliki keterampilan
berinteraksi dengan masyarakat khususnya dalam mengidentifikasi,
menganalisis, dan menyelesaikan problem masyarakat. Sumardi juga
menjelaskan kompetensi social adalah kemampuan seseorang dalam
berkomunikasi, membangun relasi dan kerjasama, menerima
perbedaan, memikul tanggungjawab, menghargai hak orang lain, serta
kemampuan member manfaat bagi orang lain. Kemampuan
15
membangun relasi meliputi kepandaian bergaul, membina
persahabatan, hubungan kerja, atau jaringan bisnis13
d. Kompetensi professional
Kompetensi professional adalah kemampuan penguasaan
materi pembelajaran secara mendalam yang mencakup penguasaan
materi, kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan
yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodologi keilmuannya. Guru sebagai tenaga professional dalam
proses pembelajaran di sekolah diharapkan mampu menguasai materi
atau bahan pelajaran secara luas dan mendalam termasuk penguasaan
kemampuan akademik lainnya.
Adapun kompetensi professional ini meliputi: 1) Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang
studi. a. Memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum
sekolah b. Memahami hubungan konsep antara mata pelajaran
yang terkait c. Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan
sehari-hari 2) Menguasai struktur dan metode keilmuan
a. Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi.
b. Memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar.
Dari keempat kompetensi guru di atas, ada beberapa peran yang dimainkan guru terkait dengan pencapaian kompetensi tersebut: 1) Guru melakukan diagnosa terhadap perilaku awal siswa 2) Guru membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran
(RPP)
13 Ramayulis. Profesi…….hal. 73
16
3) Guru melaksanakan proses pembelajaran 4) Guru sebagai pelaksana administrasi sekolah 5) Guru sebagai komunikator 6) Guru mampu mengembangkan keterampilan diri dan
potensi anak didik.14
3. Minat Belajar
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang
diperhatiakan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi
berbeda dengan perhatian, karena perharatian sifatnya sementara dan
belum tentu diikuti dengan perasaan senang.15
Minat belajar adalah aspek spikologis seseorang yang
menampakkan diri dalam beberapa gejala. Seperti : gairah, semangat,
keinginan perasaan, suka melakukan proses tingkah laku melalui berbagai
kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman. Dengan
kata lain minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan
seseorang (warga belajar ) terhadap proses belajar yang dijalaninya dan
kemudian ditunjukkan melalui keantusiasan partisipasi dan keaktifan
dalam mengikuti proses yang ada.
a. Ciri-Ciri Minat Belajar
Menurut Slameto siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk
memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus..
2) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.
14 Lalu Mukhtar dan Hully, Profesi……..hal. 18 15
Daryanto. Belajar dan Mengajar.(Bandung: Yrama Widya, 2010). Hal. 38
17
3) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati.
4) Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.
5) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya.
6) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.16
b. Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Berikut adalah beberapa pengertian faktor eksternal dan internal
menurut Sumadi Suryabrata diantaranya sebagai berikut :
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa
berminat, yang berasal dari dalam diri sendiri. Faktor internal
tersebut antara lain:
a) Perhatian dalam belajar yaitu pemusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktivitas seseorang yang ditujukan kepada sesuatu atau
sekumpulan objek belajar.
b) Keingintahuan adalah perasaan atau sikap yang kuat untuk
mengetahui sesuatu; dorongan kuat untuk mengetahui lebih
banyak tentang sesuatu
c) Kebutuhan (motif) yaitu keadaan dalam diri pribadi seorang
siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan .
16 Uinkediri.blogspot.co.id/2014/12/Makalah-Definisi-Minat-Belajar.html,senin 24 februari 2015,jam 22:14
18
d) Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa
berminat yang datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari
orang tua, dorongan dari guru, tersedianya prasarana dan sarana
atau fasilitas, dan keadaan lingkungan.
c. Aspek Minat
1) Aspek Kognitif
Aspek kognitif didasari pada konsep perkembangan di
masa anak-anak mengenai hal-hal yang menghubungkannya
dengan minat. .
2) Aspek Afektif
Aspek afektif atau emosi yang mendalam merupakan
konsep yang menampakkan aspek kognitif dari minat yang
ditampilkan dalam sikap terhadap aktivitas yang diminatinya.
Seperti aspek kognitif, aspek afektif dikembangkan dari
pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru, dan kelompok yang
mendukung aktivitas yang diminatinya..
3) Aspek Psikomotor
Aspek psikomotor lebih mengorientasikan pada proses
tingkah laku atau pelaksanaan, sebagai tindak lanjut dari nilai yang
19
didapat melalui aspek kognitif dan diinternalisasikan melalui aspek
afektif sehingga mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk
nyata melalui aspek psikomotor. Seseorang yang memiliki minat
tinggi terhadap suatu hal akan berusaha mewujudkannya sebagai
pengungkapan ekspresi atau tindakan nyata dari keinginannya.
d. Cara membangkitkan minat belajar
Agus Sujanto berpendapat: Bahwa usaha yang dapat dilakukan
untuk membina minat anak agar menjadi lebih produktif dan efektif
antara lain sebagai berikut:
1) Memperkaya ide atau gagasan.
2) Memberikan hadiah yang merangsang.
3) Berkenalan dengan orang-orang yang kreatif.
4) Petualangan dalam arti berpetualangan ke alam sekeliling secara
sehat.
5) Mengembangkan fantasi.
6) Melatih sikap positif.
Pendapat lain yang dikemukakan oleh W. Olson. bahwa untuk
memupuk dan meningkatkan minat belajar anak dapat dilakukan
sebagai berikut:
1) Perubahan dalam lingkungan, kontak, bacaan, hobbi dan olahraga,
pergi berlibur ke lokasi yang berbeda-beda. Mengikuti pertemuan
yang dihadiri oleh orang-orang yang harus dikenal, membaca
artikel yang belum pernah dibaca dan membawa hobbi dan
20
olahraga yang beraneka ragam, hal ini akan membuat lebih
berminat.
2) Latihan dan praktek sederhana dengan cara memikirkan
pemecahan-pemecahan masalah khusus agar menjadi lebih
berminat dalam memecahkan masalah khusus agar menjadi lebih
berminat dalam memecahkan persoalan-persoalan.
3) Membuat orang lain supaya lebih mengembangkan diri yang pada
hakekatnya mengembangkan diri sendiri.17
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1. Macam-macam kompetensi sebagai bentuk dari guru
yang professional dan berkompetensi dan untuk menciptakan minat siswa.
Kerangka teori adalah salah satu model yang menerangkan teori yang
dimana seperti terlihat pada gambar di atasdapat dijelaskan bahwa,
kompetensi memiliki empat aspek kompetensi yang ada diantaranya adalah
17 Uinkediri.blogspot.co.id/2014/12/Makalah-Definisi-Minat-Belajar.html,senin 24 februari 2015,jam 22:14
Kompetensi Guru :
K. Pedagogik K. Kepribadian
K. Sosial K. Profesional
Menghasilkan Guru Yang
Berkompeten/Profesional
Minat belajar siswa
21
kompetensi pedagogic yang berkaiatan dengan pengelolaan kelas, kemudian
kompetensi kepribadian yang berkaitan dengan perilaku, selanjutnya adalah
kompetensi social yakni kompetensi yang berkaitan dengan kemasyarkatan
dan terakhir adalah kompetensi professional yang berkaitan dengan
kemampuan penguasaan materi. Kompetensi-kompetensi tersebut dapat
menghasilkan atau membentuk seorang guru yang berkompeten yang dapat
menjadi salah satu pembentuk atau penggerak dari minat belajar siswa.
Guru professional adalah guru yang memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran.
Kompetensi disini meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan
professional, baik yang bersifat pribadi, sosial, maupun akademis. Kompetensi
professional merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki
seorang guru.
Minat belajar adalah aspek spikologis seseorang yang menampakkan
diri dalam beberapa gejala. Seperti : gairah, semangat, keinginan perasaan,
suka melakukan proses tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi
mencari pengetahuan dan pengalaman. Dengan kata lain minat belajar itu
adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (warga belajar) terhadap
proses belajar yang dijalaninya dan kemudian ditunjukkan melalui
keantusiasan partisipasi dan keaktifan dalam mengikuti proses yang ada.
Uraian-uraian di atas memberikan kita gambaran bahwa terdapat
pengaruh kompetensi guru terhadap minat belajar siswa. Semakin tinggi
kompetensi guru semakin tinggi pula minat belajar siswa. Semakin luas
22
kompetensi yang dimilikinya, maka semakin luas pula rasa ingin tahu atau
minat siswa untuk belajar.
C. Hipotesis Penelitian
Dari arti katanya, hipotesis memang berasal dari 2 penggalan kata,
“hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi
hipotesis yag kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa
Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.18 Hipotesis
dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Hipotesis merupakan anggapan dasar yang kemudian membuat suatu
teori yang masih harus diuji kebenarannya. Suatu hipotesis akan diterima
apabila ada data yang dikumpulkan untuk mendukung pernyataan. Adapun
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis kerja (Ha). Ada
Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas V Pada
Mata Pelajaran Matematika di MI NW Johar Pelita Jatisela Tahun Pelajaran
2016/2017.
18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (PT.Rineka Cipta, Jakarta, 2006), h. 71
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain dan Pendekatan Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam
hubungan-hubungan antarvariabel secara komprehensif, sedemikian rupa
agar hasil risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
riset. Rencana tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan periset,
mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai
pada analisis akhir.
Sesuai dengan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini
dengan memperhatikan jenis data dan macam data, maka penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan kuantitatif , karena data-data atau informasi
yang dikumpulkan dalam penelitian ini berbentuk angka-angka yang
memerlukan perhitungan dengan menggunakan analisis statistik.
2. Pendekatan Penelitian
Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena peneliti
bermaksud mencari “Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Minat Belajar
Siswa Kelas V Pada Mataa Pelajaran Matematika Di MI NW Johar Pelita
Tahun Pelajaran 2016/2017”. Untuk mencari pengaruh kompetensi guru
terhadap minat belajar siswa digunakan pendekatan statistik untuk
mengukurnya, dimana pendekatan statistic adalah bentuk pendekatan yang
24
terdiri dari data angka-angka yang diperoleh setelah mengadakan
penelitian di lapangan dan pada akhirnya dapat menarik kesimpulannya.
B. Populasi dan Teknik Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada
pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan
masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang
lingkup yang akan diteliti.19 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah seluruh siswa kelas V MI NW Johar Pelita Jatisela sejumlah 20
orang, 15 laki-laki dan 5 Perempuan.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki cirri-ciri
atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau, sampel dapat didefinisikan
sebagai anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur
tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. Kita dapat
menggunakan sampel manakala kita menemukan hal-hal atau kondisi
seperti: apabila kita tidak mungkin mengamati seluruh anggota populasi,
mungkin disebabkan jumlah populasi sangat banyak, apabila pengamatan
terhadap seluruh anggota populasi dapat bersifat merusak, menghemat
waktu, biaya dan tenaga, mampu memberikan informasi yang lebih
menyeluruh dan mendalam (komprehensif).20
19 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif,(PT:RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012),h. 74
20 Ibid,……74
25
Mengingat jumlah populasi yang ada di MI NW Johar Pelita
Jatisela kurang dari 100, maka penelitian ini tergolong penelitian populasi,
sehingga seluruh siswa kelas V sejumlah 20 dijadikan sampel penelitian.21
C. Instrumen Penelitian
Setiap orang yang akan melakukan penelitian mereka akan
menggunakan alat bantu untuk mencari data berupa instrument penelitian,
dalam penelitian alat bantu yang digunakan harus erat hubungannya dengan
metode yang akan digunakan, karena peneliti akan menyajikan pedoman yang
peneliti gunakan ketika akan melakukan penelitian. Dalam hal ini bentuk
instrument yang digunakan oleh peneliti adalah instrumen angket. Angket atau
kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien apabila peneliti mengetahui variable-variabel yang akan diukur
dan hal-hal yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga
digunakan untuk jumlah responden yang cukup besr dan tersebar di wilayah
yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, yang
diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau
internet.22
Angket berisi tentang pengaruh kompetensi guru dan angket tentang
minat belajar siswa, sedangkan jenis angket yang digunakan adalah angket
tertutup dimana semua pertanyaan-pertanyaan telah tersedia jawabannya,
21 Observasi. Tanggal 25 juli 2016, jam 11.01 WITA
22 Rahmat, Statistika Penelitian ,(PT: Pustaka Setia,Bandung,2013), h. 105
26
siswa hanya akan memilih salah satunya. Angket yang dibuat berbentuk
pilihan ganda (multiple choice) yang terdiri dari 20 item pertanyaan pada
masing-masing angket. Pilihan jawaban pertanyaan angket kompetensi guru
terdiri dari 4 bagian, dengan sekor, 4: selalu, 3: sering, 2: kadang-kadang, dan
1: tidak pernah. Sedangkan pilihan jawaban pertanyaan angket minat belajar
siswa terdiri dari 4 bagian, dengan sekor, 4: sangat setuju, 3: setuju, 2: ragu-
ragu, dan 1: tidak setuju. Angket-angket yang telah disediakan oleh peneliti
diserahkan langsung kepada siswa kelas V MI NW Johar Pelita Jatisela yang
akan menjadi subjek penelitiannya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode
mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.
Masalah memberikan arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data.
Banyak masalah yang dirumuskan tidak akan bisa terpecahkan karena metode
untuk memperoleh data yang digunakan tidak memungkinkan, ataupun
metode yang ada tidak dapat menghasilkan data seperti yang diinginkan.23
Uraian-uraian di atas memberikan gambaran bahwa untuk memperoleh
hasil penelitian yang valid, seorang peneliti harus menggunakan metode yang
sesuai dalam penelitiannya. Karena metode yang digunakan adalah sebagai
pendukung lancarnya suatu proses penelitian. Adapun metode penelitian yang
dipakai antara lain:
23 Moh. Nazir,Metode Penelitian,(PT: Ghalia Indonesia,Bogor,2005), h. 174
27
1. Metode Observasi
Sebagai metode pengumpulan data, observasi dapat diartikan
sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsure-
unsur yang Nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian. 24 Observasi
yang peneliti lakukan di MI NW Johar Pelita, peneliti mendapatkan
gambaran umum tentang lokasi penelitian, letak geografis , keadaan guru
dan siswa yang terdapat di MI NW Johar Pelita Jatisela.25
2. Metode Angket
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang
dilekukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna. Angket merupakan metode pengumpulan data yang
efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu
apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, angket juga cocok
digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah
yang cukup luas. 26
Seperti yang telah dijelaskan di atas, angket adalah daftar
pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada responden. Angket
yang digunakan adalah angket yang telah dikembangkan oleh peneliti dan
diberikan kepada siswa untuk dijawab dan dibantu oleh guru atau staf
yang ada di sekolah tersebut dalam penyebarannya. Agar dalam
24 Eko Putro Widoyoko,Teknik Penyusunan Instrumen,(PT:Pustaka Belajar, Yogyakarta, 2013), h. 46
25 Observasi. Tanggal 26 juli 2016, jam 10.11 WITA
26 Ibid,….33
28
penyebarannya tidak mengganggu kegiatan pembelajaran maka,
pelaksanaannya dapat dilakukan ketika jam keluar main, pengisian angket
dapat dibimbing atau didampingi oleh guru dan kemudian diserahkan
kepada peneliti pada saat pulang sekolah.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak
begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap,
belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati.
Dalam menggunakan metode dokumentasi ini peneliti memegang
chek-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila
terdapat/muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan
tanda chek/tally ditempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang
bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel peneliti dapat
menggunakan kalimat bebas. 27
Adapun data untuk melengkapi metode dokumentasi ini yang harus
dikumpulkan antara lain:
a. Data keadaan siswa kelas V MI NW Johar Pelita Jatisela
b. Sejarah berdirinya MI NW Johar Pelita Jatisela
27 Suharsimi Arikunto, Prosedur……231
29
c. Keadaan guru dan pegawai MI NW Johar Pelita Jatisela
d. Keadaan sarana dan prasarana MI NW Johar Pelita Jatisela
e. Struktur organisasi MI NW Johar Pelita Jatisela
E. Teknik Analisis Data
Agar data-data yang dikumpulkan mempunyai arti dan makna serta
dapat diinterpretasikan kepada masalah yang sedang diteliti, maka kita perlu
menggunakan langkah-langkah yang tepat dalam menganalisis data sehingga
memperoleh kesimpulan yang tepat. Metode analisis data adalah merupakan
suatu cara yang dipergunakan dalam memperkuat data yang telah terhimpun
dari berbagai penelitian sehingga dapat berhasil sebagaimana yang diharapkan
karena data yang diperoleh melalui instrument penelitian masih berupa data
mentah.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah statistika yang menggambarkan
kegiatan berupa pengumpulan data, penyusunan data, pengelolaan data,
dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik ataupun diagram, agar
memberikan gambaran yang teratur, ringkas dan jelas mengenai sutu
keadaan atau peristiwa.28 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
statistika deskriptif yakni rata-rata (Mean), median, modus, dan standar
deviasi, ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan karakteristik skor
responden. Sebelum menghitung rata-rata, modus, median dan standar
28 Alfira Mulya Astuti, Statistika Penelitian (Mataram, FITK IAIN
Mataram,2013), h.3
30
deviasi, peneliti terlebih dahulu membuat tabel distribusi frekuensi,
adapun langkah-langkah dan rumusnya sebagai berikut:
a. Langkah-langkah dalam membuat tabel distribusi frekuensi
1) Mengurutkan data dari yang terbesar ke yang terkecil ataupun
sebaliknnya.
2) Menentukan rentang (R) dengan rumus R=data terbesar–data
terkecil.
3) Menentukan banyak kelas (K) dengan menggunakan aturan Sturges
K=1+3.3 log (n).
4) Menentukan panjang kelas (P) dengan rumus � =��.
5) Membuat tabel distribusi frekuensi.29
b. Rata-rata (Mean)
Rata-rata dihitung dengan menggunakan semua nilai dalam
data, yaitu jumlah seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya data.
Rata-rata dirumuskan sebagai berikut: �� =∑����∑��
Keterangan: �� : titik tengah kelas interval ke-i �� : frekuensi kelas interval ke-i ∑���� : jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi ke-i dengan titik tengah kelas ke-i. ∑�� : jumlah frekuensi
c. Modus
Modus adalah bilangan yang mempunyai frekuensi tertinggi
atau bilangan yang sering muncul. Jika data kuantiatif disusun dalam
29 Ibid., h.14-15
31
tabel distribusifrekuensi kelompok atau data kelompok, maka modus
data tersebut ditentukandengan rumus berikut. �� = � + � � �1�1+�2�
Keterangan : �� : Modus � : tepi bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi terbanyak � : panjang kelas modus �1 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval sebelum kelas modus �2 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval sesudah kelas modus
d. Median
Median merupakan nilai tengah data setelah data tersebut
disusun menurut urutan nilai. Median pada data yang disusun dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi atau data kelompo, ditentukan dengan
rumus berikut
�� = � + � �1
2�−�� �
Keterangan : �� : Median � : tepi bawah kelas median � : panjang kelas median � : banyak data � : frekuensi kumulatif sebelum kelas median � : frekuensi kelas median.30 e. Standar Deviasi
Variansi adalah jumlah kuadrat rata-rata simpangan, akar
pangkat dua dari variansi disebut standar deviasi atau simpangan baku.
Rumus standar deviasi sebagai berikut:
30 Ibid., h.23-25
32
� = �(∑��)∑����2−(∑����)2∑��(∑��−1)
Keterangan: ∑��2 : tiap data ke-i dikuadratkan kemudian dijumlahkan ∑�� : jumlah keseluruhan data ∑�� : frekuensi tiap kelas interval.31 Mendeskripsikan data hasil penelitian, sebelumnnya akan
dilakukan perhitungan yang meliputi rata-rata, median, modus dan
standar deviasi terhadap masing-masing variabel. Selanjutnya masing-
masing data tersebut dibuatkan tabel distribusi frekuensi. Untuk
mlihat kecendrungan variabel bebas terhadap variabel terikat, maka
dilakukan kategorisasi. Adapun kategorisasi data dari Kompetensi
Guru dan minat belajar adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Kategorisasi data untuk Kompetensi Guru dan Minat
Belajar
No Variabel Rumus Interval skor kategori 1
Kompetensi Guru
Di atas (M+1SD) > 81.1 Tinggi
Antara (M-1SD) sd
(M+1SD) 71.4≤ � ≥81.1 Sedang
Di bawa (M-1SD) < 71.4 Rendah 2
Minat Belajar
Di atas (M+1SD) >74.2 Tinggi
Antara (M-1SD) sd
(M+1SD) 64.1≤ � ≥74.2 Sedang
Di bawa (M-1SD) < 64.1 Rendah
1. Uji Validitas
Pengujian validitas instrument angket yang digunakan oleh peneliti
dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan rumus product moment
sebagai berikut:
31 Ibid., h.38
33
������� =�∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n∑ ����=1 ²− (∑ ��)². (�∑ ��²− (∑ ��)²��=1
��=1��=1
Keterangan:
n = Banyak responden
xi = Skor item/butir responden ke-I
yi = Skor total tiap responden
Tabel 3.2 Interpretasi Nilai Product Moment Pearson
Interval Kategori
0,80 < ������� ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik)
0,60 < ������� ≤ 0,80 Validitas tinggi (baik)
0,40 < ������� ≤ 0,60 Validitas sedang (cukup)
0,20 < ������� ≤ 0,40 Validitas rendah (kurang)
0,0 < ������� ≤ 0,20 Validitas sangat rendah (jelek)
< ������� ≤ 0,00 Tidak valid
2. Uji Prasyarat
Uji prasyarat merupakan uji yang harus dilakukan peneliti sebelum
melakukan uji hipotesis, dengan melakukan uji prasyarat, peneliti dapat
menentukan jenis statistika yang akan digunakan utuk pengujian hipotesis.
Uji prasyarat yang akan dilakukan peneliti terdiri dari dua uji yakni uji
normalitas dan uji homogenitas. Langkah-langkah dari uji normalitas dan
uji homogenitas sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
1) Menentukan Rata-rata Χ� =∑���
2) Menentukan standar deviasi
34
�� = �� ∑ (��)2��=1 −�∑ ����=1 �2�(�−1)
3) Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi
Banyak kelas interval: Aturan Sturges � = 1 + log(�)
Rentan = skor terbesar-skor terkecil
Panjang kelas interval: � =������������ �����
4) Menentukan kelas interval diperoleh dari skor terendah + panjang
kelas
5) Menentukan batas kelas dan Z batas kelas
6) Menentukan frekuensi ekspektasi = � × luas Z tabel
7) Menentukan frekuensi observasi yakni banyaknnya data yang
termasuk pada suatu kelas interval
8) Menentukan taraf signifikansi
9) Menentukan Tes Normalitas dengan rumus chi Square �2 = ∑ (Ο�−Ε�)2
Ε�
Dengan :
Ο� = Frekuensi Observasi
Ε� = Frekuensi Ekspektasi (Harapan)
10) Kriteria Pengujian Normalitas
Jika �2ℎ����� < �2����� maka data terdistribusi normal, dan pada
keadaan lain data tidak berdistribusi normal.
35
b. Uji Homogenitas
Langkah-langkah untuk menguji homogenitas: 1) Menentukan variansi terbesar �2 =
� ∑��2−(∑��)2�(�−1)
2) Menentukan variansi terkecil
3) Menentukan Fhitung dengan rumus � =variansi terbesar
variansi terkecil
4) Kriteria pengambilan kesimpulan
Jika �ℎ����� < ������ maka data homogen
Jika �ℎ����� ≥ ������ maka data tidak homogeny
3. Uji Hipotesis
Jika di dalam uji prasyarat, terbukti bahwa data berdistribusi
normal dan homogen, maka analisis statistika untuk menguji hipotesis
yang digunakan peneliti di dalam penelitian ini adalah analisis regresi
sederhana, dimana manfaat dari analisis regresi adalah untuk membuat
keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen yakni minat
belajar siswa dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen
(Kompetensi Guru) atau tidak. Regresi sederhana didasarkan pada
hubungan fungsional ataupun kausal satu variable independen dengan satu
variabel dependen. sehingga untuk menganalisis data, langkah pertama
yang dilakukan oleh peneliti yakni membuat hipotesis dan menentukan
persamaan regresinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
36
Hipotesis statistika
H0 : � = 0
H1 : � ≠ 0
Rumus �� = �0 + �1
Dimana : �� : y topi (prediksi) �0 : pengaruh variabel yang tidak di amati �1 : pengaruh variabel yang diamati
Untuk dapat menemukan persamaan regresi maka harus dihitung
terlebih dahulu nilai �1 dan �0. untuk mencari nilai �1 dan �0 digunakan
rumus sebagai berikut
Rumus: �1 =n ∑ xi y i−∑ xi y i
n ∑ xi2−(∑ xi )2
�0 =∑��−�1 ∑���
Dimana :
n : Jumlah responden
xi : Variabel independen (kecerdasan spiritual)
yi : Variabel dependen (motivasi belajar)
Kemudian langkah selanjtnnya adalah uji signifikansi dan uji
linieritas, dengan maksud apakah garis regresi antara variabel x dan y
signifikan dan membentuk garis linier atau tidak. Jika tidak linier analisis
regresi tidak di lanjutkan.
37
Ada beberapa tahapan dalam melakukan uji signifikansi antara lain
sebagai berikut:
a. Mencari jumlah kuadrat koefisien �0, dengan rumus sebagai berikut: ����� �0=
(∑��)2�
b. Langkah kedua adalah mencari jumlah kuadrat regresi. Dengan rumus
sebagai berikut: ����� (�1�0) = �1 �∑�� �� − (∑��)(∑��)� � c. Langkah ketiga adalah mencari jumlah kuadrat residu atau erornya,
dengan rumus sebagai berikut: ����� = ∑��2 − ����� (�1�0) − ����� �0
d. Langkah yang keempat adalah mencari rata-rata jumlah kuadrat residu,
dengan rumus sebagai berikut: ������ =����� �−2
e. Langkah terakhir adalah menguji signifikansi, dengan rumus dan
kriteria sebagai berikut: �ℎ�� =����� (�1�0)������
jika Fhit < Ftabel maka H0 ditolak (signifikan) dan jikaFhit ≥ Ftabel maka
H0 diterima (tidak signifikan)
38
Ada beberapa tahapan dalam melakukan uji linieritas antara lain
sebagai berikut:
a. Mencari jumlah kuadrat eror, dalam mencari kuadrat eror ini, data harus
diurutkan mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar, dengan rumus
sebagai berikut: ��� = ∑ �∑�2 − (∑�)2� ���=1
b. Mencari jumlah kuadrat tuna cocok /keakuratan atau ketepatannya,
dengan rumus sebagai berikut: ���� = ����� − ���
c. Langkah yang ketiga adalah mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna
cocok, dengan rumus sebagai berikut: ����� =�����−2
d. Langkah selanjutnnya adalah mencari rata-rata jumlah kuadrat eror,
dengan rumus sebagai berikut: ���� =����−2
e. Selanjutnya adalah menguji linieritas, dengan rumus dan criteria
sebagai berikut �ℎ�� =���������
jika Fhit < Ftabel maka H0 ditolak (data berpola linier) dan jikaFhit ≥ Ftabel
maka H0 diterima (data berpola tidak linier).32
32Ibid. h. 83-84.
39
Regresi sederhana dapat digunakan apabila data berdistribusi
normal dan homogen, namun jika data tidak berdisribusi normal dan
homogen maka analisis statistika yang digunakan adalah analisis statistika
nonparametrik yakni korelasi Kendall Tau. Korelasi Kendall Tau (�)
digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua
variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal atau rangking.33
Langkah-langakah dalam pengujian hipotesis menggunakan Kandall Tau
sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis
H0 : � = 0 H1 : � > 0
b. Menentukan kriteria pengujian hipotesis
H0 diterima bila harga Zhitung lebih kecil dari Ztabel, dan H1 diterima bila
harga Zhitung lebih besar atau sama dengan Ztabel.
c. Menentukan Ra (rangking atas) dan Rb (rangking bawah), Cara
menentukan Ra dan Rb berpedoman ada R2 (rangking ke 2). Ra adalah
jumlah rangking di bawah baris yang dihitung jumlahnnya, dan Rb
adalah jumlah rangking di bawah baris yang dihitung.
d. Melakukan uji hipotesis dengan rumus � =∑�−∑��(�−1)
2
33Sugiono, Statistika nonparametrik untuk penelitian (Bandang: Alfabeta, 2013), h. 117.
40
Dimana: � = koefisien korelasi kendall tau yang besarnya (-1 < 0 < 1) � = jumlah rangking atas � = jumlah rangking bawah � = jumlah anggota sempel
Untuk membuktikan koefisien itu dapat di berlakukan pada
populasi dimana sempel tersebut diambil, maka perlu diuji signifikansi
dengan menggunakan rumus Z.
Rumus: � =��2(2�+5)
9�(�−1)
41
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Validasi Instrumen
1. Validitas Instrumen
Validitas suatu instrumen menunjukkan tingkat ketepatan suatu
instrumen untuk mengukur apa yang harus diukur. Jadi validitas suatu
instrumen berhubungan dengan tingkat akurasi dari suatu alat ukur
mengukur apa yang akan diukur. 34 Berdasarkan dengan validitas
instrumen, seorang ahli mengatakan ‘’ sesuatu alat ukur itu dapat
mengukur apa yang hendak diukurang secara tepat’’.35 Adapun pendapat
ahli lain mengatakan bahwa valid atau kesahihan menunjukkan sejauh
mana alat pengukur dapat mengukur apa yang hendak diukur.36
Berdasarkan pendapat di atas, maka validitas berarti ketetetapan suatu alat
ukur (Instrumen) untuk mengukur apa yang hendak diukur. Validitas
instrumen dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu validitas ramalan,
validitas bandingan, validitas isi, kontraksi dan validitas susunan. Akan
tetapi suatu instrumen dikatakan valid paling tidak harus memenuhi isi
dan susunan. Validitas ini dilakukan dengan membandingkan materi
instrumen dengan analisi rasional terhadap aspek-aspek yang seharunya
digunakan. Terkait dengan hal ini seorang ahli mengatakan “validitas isi
34 Alfira Mulya Astuti,Statistik Pendidikan,(Mataram:FITK IAIN Mataram,2013). Hal. 49
35 Nur Kancana dan PPN sumartana, Evaluasi Pendidikan (surabaya: Usaha Nasional, 1998). h. 15
36Sumadi Suryabrata, Metodologi penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 86.
42
dan susunan disebut juga validitas rasional sebab pengukurannya terhadap
validitas tersebut di dasarkan atas analisis rasional.”37
2. Realibitas instrumen
Realibilitas menunjuk pada satu pengertiannn bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut baik.Arikunto berpendapat
bahwa “realibilitasnya suatu instrument menunjuk pada satu tingkat
keteredalan sesuatu”.38 Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang
reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya, yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Jadi reliabel dapat
diartikan sebagai sesuatu yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
B. Pengumpulan dan Penyajian Data
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh suatu data yang
akurat untuk dituangkan dalam penyajian data, sehingga dapat diketahui
tentang apakah ada pengaruh kornpetensi guru terhadap minat belajar
siswa. Hal ini sangat membantu sehingga dapat diketahui hasilnya
tersebut, dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik
penyebaran angket mengenai pengaruh kornpetensi guru terhadap minat
belajar siswa. Terkait dengan bagaimana data dikumpulkan oleh peneliti
di MI NW Johar Pelita Jatisela pada siswa kelas V yang meliputi teknik
observasi, wawancara, penyebaran angket, dan dokumentasi. Penelitian
37Ibid, h. 130. 38 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), h.168.
43
diawali dengan teknik observasi dan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti dengan guru mata pelajaran matematika yaitu Hudni, SPdi.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi
siswa yang sebenarnya.“Menurutnya sesuai dengan pengalaman dan
pengamatan guru yang bersangkutan sebagai guru mata pelajaran
matematika, kemampuan mereka selama mengikuti pelajaran matematika,
mereka memiliki daya tangkap yang berbeda-beda. Hal itu disebabkan
oleh kemampuan siswa ,sehingga daya tangkap yang dimiliki siswa ada
yang tinggi, sedang, dan rendah, hal ini juga disebabkan karena
keterbatasan media yang digunakan serta metode yang diterapkan.39
Selanjutnya terkait dengan penyebaran angket dan diberikan
secara bersama-sama kepada siswa kelas V dan tentunya peneliti
melakukan pengawasan agar ia lebih serius dalam melakukan pengisian
angket. Angket diberikan kepada siswa kelas V dengan teknik
pengambilan populasi dari kelas V sehingga banyaknya populasi
penelitian adalah 20 orang siswa. Dimana angket yang diberikan kepada
responden yakni dihubungkan melalui pertanyaan tertulis tentang
pengaruh kompetensi guru terhadap minat belajar siswa dan pertanyaan
tersebut dilengkapi dengan alternatif pemilihan yang sesuai dengan
pertanyaan yaitu A, B, C, dan D. Masing-masing alternatif diberi nilai atau
skor yang berbentuk angka. Angket ini mempunyai tiga sub yaitu pertama
data yang mengandung pertanyaan bersifat tertutup (closed quosetion)
39 Hasil wawancara dengan guru bidang study Matematika pada tanggal 15 Juni 2016
44
yaitu responden tinggal memilih jawaban yang disediakan.sedangkan
pelaksanaan angket tersebut peneliti mengambil siswa kelas V yang
berjumlah 20 orang siswa dengan keyakinan bahwa seluruhnya diharuskan
mampu memberikan jawaban terhadap permasalahan yang ditelti.
2. Penyajian Data
Melakukan penyajian data hasil penelitian merupakan salah satu
bagian penting dalam mendeskripsikan data yang diperoleh di lapangan
(lokasi penelitian). Oleh sebab itu untuk menjelaskan data yang sudah
dikumpulkan di lokasi penelitian, maka semua data hasil penelitian yang
sudah diperoleh di lapangan tersebut akan dianalisis (dideskripsikan)
sesuai pendekatan atau jenis penelitian yang digunakan.
a) Uji validitas
Instrumen penelitian yang berupa angket pengaruh kompetensi
guru terhadap minat belajar siswa ini dilakukan uji coba kepada 20 siswa
kelas V MI NW Johar Pelita Jatisela, selanjutnya dilakukan uji validasi
butir angket, adapun hasil validasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data hasil Analisis Uji Validitas Angket Kompetensi Guru (Kompetensi Profesional)
No Rhitung Rtabel Keputusan 1 0,250 0,444 TIDAK VALID 2 0,516 0,444 VALID 3 0,195 0,444 TIDAK VALID 4 0,561 0,444 VALID 5 0,478 0,444 VALID 6 0,635 0,444 VALID 7 0,493 0,444 VALID 8 0,879 0,444 VALID 9 0,918 0,444 VALID 10 0,445 0,444 VALID
45
11 0,462 0,444 VALID 12 0,450 0,444 VALID 13 0,482 0,444 VALID 14 0.475 0,444 VALID 15 0,487 0,444 VALID 16 0,766 0,444 TIDAK VALID 17 0,417 0,444 VALID 18 0,520 0,444 VALID 19 0,955 0,444 VALID 20 0,555 0,444 VALID
Tabel 4.2 Data hasil Analisis Uji Validitas Angket Minat Belajar Siswa Kelas V MI NW Johar Pelita Jatisela
No Rhitung Rtabel Keputusan 1 0,620 0,444 VALID 2 0,254 0,444 TIDA VALID 3 0,511 0,444 VALID 4 0,666 0,444 VALID 5 0,233 0,444 TIDAK VALID 6 0,521 0,444 VALID 7 0,090 0,444 TIDAK VALID 8 0,472 0,444 VALID 9 0,667 0,444 VALID 10 0,140 0,444 TIDAK VALID 11 0,758 0,444 VALID 12 0,506 0,444 VALID 13 0,483 0,444 VALID 14 0,547 0,444 VALID 15 0,661 0,444 VALID 16 0,464 0,444 VALID 17 0,464 0,444 VALID 18 0,450 0,444 VALID 19 0,445 0,444 VALID 20 0,493 0,444 VALID
46
b) Statistika Deskriptif
1) Kompetensi Guru
Tabel 4.3 Rangkuman Nilai Statistika Deskriptif untuk Kompetensi Guru
Variabel Statistika Deskriptif
Kompetensi Guru
Subjek 20 Skor ideal tertinggi 100
Skor tertinggi 75 Skor ideal terendah 0
Skor terendah 52 Rentang 23 �� 64.75 Modus 69.2 Median 72,5
SD 6,54 Varians 42,776
Berdasarkan Tabel 4.3, terlihat bahwa untuk 20 responden
variabel Kompetensi Guru, skor terendah yang didapatkan adalah 52
dari skor ideal terendahnya adalah 0 dan skor tertiggi yang didapatkan
adalah 75 dari skor ideal tertinggi adalah 100. Nilai rata-rata dari
variabel Kompetensi Guru adalah 64.75, sedangkan nilai modus,
rentang, median, Standar deviasi dan varians dari Variabel Kompetensi
guru masing-masing adalah 69.2, 23, 72,5, 6.54 dan 42.5776 Maka,
secara kelompok skor Variabel Kompetensi Guru dapat
dikategorisasikan menjadi dua kategori, sebagaimana pada Tabel 4.2.
(penyajian datanya dapat dilihat pada lampiran V)
47
Tabel 4.4 Kategorisasi data Kompetensi Guru
No Interval skor Kategori Frekuensi Persentasi (%)
1 >82 Tinggi 0 0 2 71.4 ≤ � ≥ 82 Sedang 4 20 3 < 71.4 Rendah 16 80
Total 20 100%
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, variabel Kompetensi Guru
dapat dikategorisasikan menjadi dua kategori yakni (1) sedang dengan
interval 71.4 ≤ � ≥ 82 dengan frekuensi 4 siswa dan persentase 20%
dan (2) rendah dengan interval kurang dari 71.4 dengan frekuensi 16
dan persentase 80%.
2) Minat Belajar
Tabel 4.5 Rangkuman Nilai Statistika Deskriptif untuk Minat Belajar
Variabel Statistika Deskriptif
Minat Belajar
Subjek 20 Skor ideal tertinggi 100
Skor tertinggi 73 Skor ideal terendah 0
Skor terendah 49 Rentang 24 � 60.75 Modus 61.5 Median 69.2
SD 5.72 Varians 32.71
Berdasarkan Tabel 4.5, terlihat bahwa untuk 20 responden
variabel Minat Belajar, skor terendah yang didapatkan adalah 49 dari
skor ideal terendah adalah 0 dan skor tertingginya adalah 73 dari skor
48
ideal tertinggi adalah 100. Nilai rata-rata dari variabel Minat belajar
adalah 60.75, sedangkan nilai modus, rentang, median, Standar deviasi
dan varians dari Variabel Minat Belajar masing-masing adalah 61.5,
69.2, 24, 5.72 dan 32.71. Maka, secara kelompok skor Variabel Minat
Belajar dapat dikategorisasikan menjadi dua kategori, sebagaimana
pada Tabel 4.4. (Hasil lengkap dari statistika deskriptif dapat dilihat ada
lampiran V)
Tabel 4.6 Kategorisasi data Minat Belajar
No Interval skor Kategori Frekuensi Persentasi (%)
1 >74.73 Tinggi 0 0 2 63.97 ≤ � ≥ 74.73 Sedang 6 30 3 < 63.97 Rendah 14 70
Total 20 100%
Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 4.6 di atas dapat
dikategorisasikan menjadi dua kategori yakni (1) sedang dengan
interval 63.97 ≤ � ≥ 74.73 dengan frekuensi 6 siswa dan persentase
30% dan (2) rendah dengan interval kurang dari 63.97 dengan frekuensi
14 dan persentase 70%.
C. Analisis Data
1. Uji Normalitas Data
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu peneliti
melakukan uji normalitas data. Uji normalitas data ini merupakan uji
prasyarat yang harus dipenuhi sebelum menggunakan statistika
parametrik. Uji normalitas dilakukan untuk mengatuhi data dalam
49
penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Data yang diuji
normalitasnya dalam penelitian ini adalah Kompetensi Guru dan Minat
Belajar, adapun pengujian normalitas datanya sebagai berikut:
a. Uji normalitas data Kompetensi Guru
Uji normalitas data untuk Kompetensi Guru menunjukkan data
bersifat normal. Uji normalitas data untuk Kompetensi Guru dapat
dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.7 Uji Normalitas Kompetensi Guru
Kelas Interval
Batas kelas
Z Batas Kelas
Luas Z tabel
Ei Oi (Oi-Ei)2/Ei
51,5 -2,02 52-56 0,0821 1,642 2 0,218
56,5 -1,26 57-61 0,2083 4,166 6 0,440
61,5 -0,49 62-66 0,0853 1,706 2 0,172
66,5 -0,26 67-71 0,2459 4,918 7 0,423
71,5 1,03 72-76 0,1148 2,296 3 0,306
76,5 1,79 �2 = � (�� − ��)2�� 1,559
Pada tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa nilai χ2obs adalah
1,559 (untuk detail perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 2).
Selanjutnnya akan dibandingkan dengan harga chi tabel dengan dk = 2
dan taraf signifikansi 1% yakni χ2obs(1,559) < χ2
tabel(9.21), sehingga data
untuk Kompetensi Guru teridentifikasi bersifat normal.(untuk penyajian
data lengkapnya dapat dilihat pada lampiran VI)
50
b. Uji Normalitas data Minat Belajar
Uji normalitas data untuk Minat Belajar menunjukkan data
normal, oleh karena itu peneliti dapat menguji hipotesis ini dengan
statistika parametrik. Uji normalitas data untuk Minat Belajar
menggunakan perhitungan manual, dapat dilihat pada tabel 4.6 di
bawah ini.
Tabel 4.8 Uji Normalitas Minat Belajar
Kelas Interval
Batas kelas
Z Batas Kelas
Luas Z tabel
Ei Oi (Oi-Ei)2/Ei
46,5 -2,14 49-53 0,0876 1,752 2 0,141
53,5 -1,26 54-58 0,2445 4,89 5 0,022
58,5 -0,39 59-63 0,3361 6,722 7 0,041
63,5 0,48 64-68 0,2271 4,542 4 0,271
68,5 1,35 69-73 0,0753 1,506 2 0,328
73,5 2,22 �2 = � (�� − ��)2�� 0,803
Pada tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa nilai χ2obs adalah
0,803 (untuk detail perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 3).
Selanjutnnya akan dibandingkan dengan harga chi tabel dengan dk=2
dan taraf signifikansi 1% yakni χ2obs(0,803) < χ2
tabel(9.21), sehingga data
untuk Minat Belajar teridentifikasi bersifat normal.(untuk penyajian
data lengkapnya dapat dilihat pada lampiran VII)
51
2. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan dua rata-
rata dari dua data yang digunakan agar pengujian dapat digunakan.
Adapun uji homogenitas dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
Fhitung (1,30) < Ftabel(2,15), ini menunjukkan bahwa data bersifat homogen
(unutk detail perhitungan dari uji homogenitas, dapat dilihat pada lampiran
VIII).
52
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHA SAN
A. Gambaran Umum Lokasi
1. Sejarah Singkat Berdirinya MI NW Johar Pelita.
Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Wathan Johar Pelita Jatisela adalah
salah satu Madrasah Ibtidaiyah swasta di desa Jatisela kecamatan
Gunungsari. Madrasah ini bernaung di bawah Yayasan Nahdlatul Wathan
yang didirikan pada tanggal 15 Juli 1985, dengan piagam Nomor :
Wr.85.140 Ts/I/88, dengan status diakui. Madrasah ini memiliki bangunan
gedung yang permanen dan sebagai kepala sekolah pertama adalah Bapak
Muhajirin salah seorang warga dusun Johar Pelita, setelah berjalan 3 tahun
yaitu dari tahun 1985 sampai tahun 1988.
Semenjak MI NW Johar Pelita ini di bawah kepemimpinan Bapak
Mahsun S.Ag., semua masalah perkembangan pendidikan mulai
diperbaharui dan pelaksanaan proses belajar mengajar banyak mengalami
kemajuan. Salah satunya mengenai pengaturan jadwal pelajaran yang
menyangkut waktu pembelajaran dimana pada waktu sebelumnya para
siswa menyelesaikan pelajaran di bawah pukul 12.00 menjadi sampai pukul
13.00. Bapak Mahsun, S.Ag. merupakan kepala MI NW Johar Pelita yang
ke sepuluh.40 Untuk lebih jelasnya mengenai pergantian kepala madrasah di
MI NW johar pelita maka penulis kemukakan table berikut ini:
40Ibid
53
Tabel 5.1 Nama-Nama Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Wathan Johar Pelita41.
No Nama Kepala Madrasah Periode/Masa Jabatan
1 Muhajirin 1985 – 1988 2 TGH. Masykur 1988 – 1991 3 Nurifin 1991 – 1993 4 Parno, BA 1993 – 1995 5 Muhammad 1995 – 1997 6 H. Abidin 1997 – 2000 7 Hj. Husnin 2000 – 2002 8 Syukri, S.Ag 2002 – 2003 9 Hudni 2003 – 2005 10 Mahsun, S.Ag 2005 – sampai saat ini
2. Visi dan Misi MI NW Johar Pelita
a. Visi
Berilmu dan Berakal berdasarkan iman dan takwa
b. Misi
1) Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan efektif
2) Memberikan motivasi, peningkatan wawasan pengetahuan
3) Memotivasi pengalaman ajaran agama dan aktifitas keagamaan
4) Menumbuhkan nilai-nilai Ahlakul Qrimah dalam kehidupan
sehari-hari42.
3. Letak Geografis MI NW Johar Pelita
Secara geografis, Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Wathan Johar
Pelita terletak di desa sesela kecamatan gunungsari kabupaten Lombok
Barat. Madrasah ini berada di jalan raya jatisela. Dari letak geografis MI
41 Ibid
42 Ibid
54
NW Johar Pelita memiliki letak yang cukup strategis karena jalan raya
jatisela merupakan jalan penghubung antara kecamatan Batulayar, kota
Mataram dan kecamatan Gunungsari43
Batasan-batasan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Wathan dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a. Sebelah barat berbatasan dengan gedung MTs NW Johar Pelita
b. Sebelah timur berbatasan dengan persawahan
c. Sebelah utara dengan jalan raya jatisela dan kampung Johar Pelita
d. Sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan persawahan desa
sesela.44
4. Keadaan Guru MI NW Johar Pelita
Guru atau tenaga pengajar yang ada di MI NW Johar Pelita adalah
guru-guru umum dan guru-guru agama yang berstatus negeri dan swasta.
Lebih jelas-nya keadaan guru atau tenaga pengajar yang ada di MI NW
Johar Pelita dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 5.2 Keadaan Guru MI NW Johar Pelita45
No Nama Guru L/P Ijazah Terakhir Jabatan 1 Mahsun, S.Ag L S1/ STIT Bima Kepala Sekolah 2 Haeniah, S.Pd.I P S1/IAINMataram Guru PNS 3 A.Wahid M.Sidik, A. Ma L PGA Mataram Guru PNS 4 Abdullah Munzir, S.Pd L S1/UMM Guru Honor 5 Munawir Kholid L SLTA Guru Honor 6 M.Saleh L SLTA Guru Honor 7 Hamidah Candra N, S.Pd P S1/UMM Guru Honor 8 Sare’ah, S. Pd P S1/IAIN Mataram Guru Honor
43 Ibid
44 Ibid
45 Ibid
55
9 Eni Haryani, S.Pd P S1/UMM Guru Honor 11 Erlina Muliasih, A.Ma. P D2 Guru Honor 12 Sumarni, A.Ma P D2 Guru Honor 13 Abdurrahman L SLTA Guru Honor 14 Ridwan Bakar, QH L SLTA Guru Honor 15 Zohriah, S.Pd.I P S1/IAIN Mataram Guru Honor 16 Hudni, S. Pd L S1 Guru Honor 17 Munawar Aija, QH L D2UNWMataram Guru Honor
5. Keadaan Siswa MI NW Johar Pelita
Tabel 5.3 Keadaan Siswa Pada Tahun Ajaran 2015/201646 No. Wali Kelas Kelas Laki-
laki Perempuan Jumlah
1. Erlina Muliasi, S.pd I 10 8 18 2. Sareah, S.Pd II 8 6 14 3. Hainiah A.Ma III 8 11 19 4. A. Wahid M. Sidik,
A.Ma IV 15 7 22
5. Hudni, S.Pd V 15 5 20 6. Abdullah Munzir, S.Pd VI 11 10 21
JUMLAH 68 47 115
6. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasaran mempunyai peranan yang sangat besar dalam
menunjang peroses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Adapun
keadaan sarana dan prasarana yang ada di MI NW Johar Pelita sebagai
berikut :47
Tabel 5.4 Keadaan Sarana dan Prasarana MI NW Johar Pelita48
No Nama Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan
1 Ruang Kepala Sekolah 1
Baik
Meja 1 Kursi 4
46 Ibid
47 Ibid
48 Ibid
56
Almari 1 Rak 1
2
Ruang Belajar 6
Baik Meja kursi siswa 200 Meja kursi guru 12 Papan tulis 6 Papan absen kelas 6
3
Ruang guru/pegawai 1
Baik Lemari 4 Meja besar 1 Kursi 15 Kursi pojok 3
1 Komputer
4
Ruang Perpustakaan 1 2 2 5 1 2
Baik Meja Lemari Rak buku Komputer Meja baca
5 Ruang Bimbingan Konseling
1 buah Baik
6 Ruang UKS 1 buah Baik 7 Ruang Osis - - 8 Mushala 1 buah Baik 9 Kamar Mandi/WC 3 buah Baik 10 Ruang Gudang 1 buah Baik
11
Ruang Komputer 1 buah
Baik Meja 8 Kursi 16 Komputer 8 Lemari 1 LCD 1
7. Struktur Organisasi MI NW Johar Pelita.
Berdasarkan sumber data Papan Struktur organisasi Madrasah
Ibtidaiyah Nahdlatul Wathan Johar Pelita, tugas personalia sekolah
terbagi berdasarkan struktur. Namun dalam pelaksanaan dan corak kerja
57
bersifat kekeluargaan dan kebersamaan. Artinya, dalam mengerjakan tugas
baik yang menyangkut pengem-bangan pendidikan peserta didik maupun
yang berkaitan dengan administrasi sekolah, para guru di MI NW Johar
Pelita melakukan kerjasama.
58
Gambar5.1 Struktur Organisasi MI NW Johar Pelita49
49 Ibid
Zohriah, S.Pd.I
Kor. Perl&Humas
SISWA
Ketua Yayasan
M. syukri, S.Ag
Kepala Madrasah
Mahsun, S.Ag
Wakil Kep. Madrasah
Hudni, S.Pd
Guru BP/BK
Munawar, Q.H., A.Ma
Tata Usaha
Munawir Kholid
Kor. Kesiswaan
Sare’ah, S.Pd.I
Kor. Kurikulum
Abd. Munzir,S.Pd
Kor. Sapras
Abd. Rahman
Wali KELAS
Kelas I Kelas V Kelas IV Kelas II
Kelas III Kelas VI
Sumarni, A.Ma
Haeniah, A.Ma
Erlina M. Hamidah C.N
Abd. Wahid Abd. Munzir
59
B. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi sederhana. Hipotesis noll (H0) adalah hipotesis
yang menyebutkan bahwa variabel independen tidak berhubungan terhadap
varibel dependen, sedangkan Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang
menyebutkan adanya huungan antara variabel independen dan dependen.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan taraf signifikan sebesasar
1% dan dalam pengujian hipotesisnya akan melalui beberapa pengujian
diantarannya yakni:
1. Uji Signifikansi
Uji signifikansi bertujuan untuk mengetahui variabel dependen dan
independennya berpengaruh secara signifikan atau tidak. Pengambilan
kepetusan untuk uji signifikansi adalah jika Fhitung > Ftabel maka koefisien
arah regresi signifikan, namun jika Fhitung ≤ Ftabel maka koefisien arah
regresi tidak signifikan. Hasil uji signifikan dalam penelitian ini adalah
Fhitung (18,00) > Ftabel (8,28), hal ini menunukkan bahwa data dari penelitian
ini signifikan. (unutk detail perhitungan dari uji signifikan, dapat dilihat
pada lampiran)
2. Uji Linieritas
Uji linieritas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data
yang di temukan peneliti berpola linier atau tidak. Pengambilan kepetusan
untuk uji linieritas adalah jika Fhitung < Ftabel maka data berpola linier,
namun jika Fhitung ≥ Ftabel maka data tidak berpola linier. Hasil uji
60
linieritas dalam penelitian ini adalah Fhitung (0,593) < Ftabel (5,82), hal ini
menunjukkan bahwa data dari penelitian ini berpola lnier. (unutk detail
perhitungan dari uji linieritas, dapat dilihat pada lampiran)
3. Uji Hubungan
Uji hubungan digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan dari kedua variabel atau tidak. Pengambilan kepetusan untuk uji
hubungan adalah jika rhitung > rtabel maka kedua variabel memiliki hubungan,
namun jika rhitung ≤ rtabel maka kedua variabel tidak memiliki hubungan. Hasil uji
hubungan dalam penelitian ini adalah rhitung (0,632) > rtabel (0,561), hal ini
menunjukkan bahwa ke dua variabel dari penelitian ini memiliki hubungan.
Sedangkan Besarnya Sumbangan (KD) Variabel Kompetensi Guru terhadap
Minat belajar adalah KD = 0.6322 × 100% = 39,94%. (unutk detail perhitungan
dari uji hubungan, dapat dilihat pada lampiran). Hal ini berarti bahwa, kompetensi
guru memberikan pengaruh sebanyak 39,94% terhadap minat belajar siswa, yang
dimana 60,06 % dipengaruhi oleh factor-faktor lainya yang peneliti tidak
melakukan penelitian terhadap factor-faktor tersebut.
4. Analisis Regresi
Analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi nilai
variabel dependen (terikat) berdasarkan nilai variabel independen (bebas)
analisis regresi dapat dilakukan apabila terdapat hubungan antara ke dua
variabel yang bersifat sebab akibat. Untuk mengetahui kontribusi dari
Kompetensi Guru terhadap Minat Belajar, dapat diketahui dengan
menghitung koefisien korelasi dari x dan y, berdasarkan hasil perhitungan
61
dengan menggunakan uji regresi sederhana menunjukkan Variabel
Kompetensi Guru memiliki koevisien korelasi sebesar 0,632. Nilai r
sebesar 0,632 kemudian digunakan untuk mendapatkan nilai kontribusi
(KD) yakni 39.94%, hal ini menunjukkan bahwa Kompetensi Guru
memberikan kontribusi sebesar 39.94% terhadap Minat Belajar.
Persamaan regresi diperoleh dari tabel koevisien �� = 18,485 + 0.656�,
persamaan ini menunjukkan bahwa apabila Kompetensi Guru ditingkatkan
sebesar satu satuan, maka Minat Belajar akan meningkat sebesar 0.656
dari Kompetensi Guru dan di tambah 18,485 dari variabel yang tidak di
amati.
C. Pembahasan
Kompetensi guru adalah suatu landasan yang sangat diperlukan untuk
mengembangkan potensi secara efektif terhadap suatu proses pembelajaran
terutama bagi pengembangan peserta didik. Berdasarkan paparan yang
tertuang pada bab sebelumnya dijelasakan bahwa semakin luas dan tinggi
kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh seorang pendidik atau guru
maka, semakin tinggi pula minat belajar yang dimiliki oleh siswa karena
baginya setiap kali proses pembelajaran itu berlangsung selalu menyenangkan
dan selalu ingin hadir disetiap pelajaran yang disampaikan. , dan sebaliknnya
semakin rendah kompetensi atau kemampuan yang dimiliki oleh seorang
pendidik atau guru terutama dalam pengelolaan kelas dan cara penyampaian
materi pelajaran maka, semakin akan semakin rendah pula minat siswa untuk
belajar karena baginya pelajaran itu membosankan dan hanya membuat lelah.
62
Dari analisis data di atas diperoleh hasil penelitian variabel bebas (X) yakni
kompetensi guru mata pelajaran matematika di MI NW Johar Pelita Jatisela
dengan kategori sedang. Sedangkan untuk variabel terikat (Y) yakni Minat
belajar siswa kelas V di MI NW Johar Pelita Jatisela juga termasuk dalam
kategori sedang.
Hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas, dapat membuktikan
asumsi awal dari peneliti terbukti, yakni semakin tinggi kompetensi guru
maka, semakin tinggi minat belajar yang dimiliki peserta didik , sebaliknnya
semakin rendah kompetensi guru maka, semakin rendah minat belajar yang
dimiliki oleh peserta didik tersebut dan apabila seorang guru memiliki
kompetensi yang sedang maka Minat belajar yang dimiliki oleh siswa juga
sedang.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penelti akan
memaparkan beberapa bukti untuk memperkuat asumsi peneliti yang terbukti
benar. Bukti Pertama adalah ketika peneliti mengelompokkan skor
Kompetensi Guru semua responden menjadi dua kategori yakni kategori
sedang didapatkan oleh 4 siswa, serta kategori rendah didapatkan oleh 16
siswa. Sedangkan untuk pengelompokkan skor Minat Belajar semua
responden menjadi dua kategori juga yakni kategori sedang didapatkan oleh 6
siswa, dan kategori rendah didapatkan oleh 14 siswa. Kategori untuk
kompetensi guru dan minat belajar yang telah dijelaskan di atas, dapat
membuktikan bahwa asumsi yang dipaparkan oleh peneliti terbukti, yakni
yang pertama apabila melihat jumlah siswa yang memperoleh kategori
63
sedang dan rendah pada kompetensi guru maka, tidak akan jauh beda dengan
jumlah siswa yang mendapat kategori sedang dan rendah pada Minat belajar.
Bukti yang kedua adalah ketika peneliti menguji data kompetensi
guru dan Minat belajar normal atau tidak. Berdasarkan Tabel yang telah
peneliti sajikan untuk kompetensi guru dan Minat Belajar menunjukkan
bahwa, data tersebut terbukti normal, ini diartikan bahwa, data dari
kompetensi guru dan Minat Belajar dapat menguji hipotesis menggunakan
statistika parametrik yakni regresi sederhana. Sedangkan untuk uji
Homogenitas dari data kompetensi dan Minat belajar menunjukkan kedua
data tersebut Homogen. Setelah peneliti melakukan uji prasyarat maka
peneliti dapat melakukan pengujian hipotesis. Berdasarkan analisi data yang
dilakukan oleh peneliti, peneliti mendapatkan bahwa variabel kompetensi
terhadap minat belajar signifikan, linier dan memiliki hubungan. Signifikan
dalam penelitian ini diartikan bahwa kompetensi guru dan Minat belajar
memiliki keterkaitan satu sama lain, atau dengan kata lain kompetensi guru
tidak dapat dilepaskan dari minat belajar itu sendiri. Sedangkan untuk
variabel kompetensi guru terhadap minat belajar linier, hal ini diartikan
bahwa kompetensi guru dan minat belajar berada pada satu garis lurus. Dan
untuk kompetensi guru terhadap minat belajar memiliki hubungan, ini
diartikan bahwa, berdasarkan uji hubungan yang dilakukan peneliti, Nilai
koefisien korelasi sebesar 0,632 dan kontribusi (KD) sebesar 39.94%
menunjukkan bahwa 39.94% variabel kompetensi guru memberikan pengaruh
terhadap minat belajar.
64
Bukti terakhir adalah uji regresi sederhana dan diperoleh persamaan
regresi yakni �� = 18.485 + 0.656� , dari persamaan ini menunjukkan
bahwa apabila kompetensi guru ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat
belajar akan meningkat sebesar 0.656 dari kompetensi guru dan di tambah
18,485 dari variabel yang tidak diamati.
Berdasarkan bukti-bukti yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti
mendapatkan bahwa, asumsi yang dipaparkan peneliti adalah terbukti benar,
yang dapat dilihat dari bagaimana tingkat hubungan kompetensi guru
terhadap Minat belajar yakni signiikan dan linier serta hasil persamaan regresi
yang didapatkan oleh peneliti apabila nilai kompetensi guru diketahui, maka
nilai minat belajar tidak jauh berbeda dengan apa yang didapatkan peneliti
melalui penyebaran angket, dan kenyataan bahwa nilai kompetensi guru dan
Minat belajar yang didapatkan melalui penyebaran angket berada pada
kategori yang tidak jauh berbeda atau hampir sama. Hal ini juga membuat
peneliti dapat membuktikan bahwa hipotesis yang peneliti perkirakan yakni
ada pengaruh kompetensi guru terhadap minat belajar siswa kelas V pada
mata pelajaran matematika terbukti benar, dengan kata lain peneliti dapat
menjawab rumusan masalah dari penelitian ini.
65
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang diperoleh oleh peneliti, maka peneliti
dapat mengemukakan bahawa kompetensi guru memiliki pengaruh sebesar
39,49 % terhadap minat belajar siswa kelas V pada mata pelajaran
matematika. Hal ini juga dibuktikan dengan korelasi kompetensi guru
terhadap minat belajar siswa sebesar 0,656 . Ini menunjukkan adanya
pengaruh kompetensi guru terhadap minat belajar siswa kelas V MI NW
Johar Pelita Jatisela pada mata pelajarn Matematika di MI NW Johar Pelita
Jatisela tahun pelajaran 2016/2017 dan diterima.
B. Saran
Melalui penulisan skripi ini penulisakan mengajukan saran-saran yang
kiranya ada manfaatnya bagi kemajuan lembaga pendidikan khususnya di
kelas V MI NW Johar Pelita Jatisela, terutama yang berkenaan dengan
kelancaran kegiatan belajar mengajar
1. Kepada Bapak Kepala Madrasah dan Guru
Agar dapat memberikan pendidikan yamng optimal, yang sesuai
dengan kontribusi pemahaman siswa, lebih menguasai secara mendalam
setiap materi yang diberikan atau disampaikan kepada siswa, dengan
tidak hanya berpatokan pada satu sumber belajar saja, tetapi juga bisa
melalaui sumber-sumber yang lain, seperti internet, majalah dan lain
sebagainya. Demikian juga pada pengelolaan kelas dapat dilakukan
66
dengan berbagai cara di antaranya membentuk meja dan kursi siswa
berbentuk huruf U atau sesekali siswa belajar di luar dilingkungan kelas
agar mendapatkan pemikiran yang lebih jernih, siswa juga harus belajar
secara real, maksudnya bukan hanya berupa teori tetapi berbentuk
pelajaran langsung atau nyata sesuai dengan pengalaman siswa, guru juga
dapat menggunakan berbagai metode atau media ketika kegiatan belajar
berlangsung.
2. Kepada Anak didik atau siswa
Kepada anak didik kiranya dapat menyadari bahwa yang belajar
adalah anak didik sendiri. Oleh sebab itu hendaknya berusaha dengan
sugguh-sungguh agar dapat mencapai prestasi yang semaksimal mungkin
dalam pelajarannya sesuai dengan potensi-potensi yang ada pada dirinya.
Dalam kegiatan atau proses belajar mengajar hendaknya mendengar
dengan seksama apa yang disampaikan oleh guru didepan kelas dan
ketika dimintai suatu kritik dan saran oleh seorang guru tentang
bagaimana harusnya cara mengajar guru yang bisa meningkatkan minat
belajar , anak didik harus berani menyampaikan pendapat.
Jika prestasi yang dimiliki sudah mencapai prestasi yang tinggi
maka harus berusaha untuk dipertahankan. Namun jika keadaan terus
menurun usahakan lagi dan lagi sampai bisa dan akhirnya ilmu yang
diperoleh bisa diamalkan dengan sebaik-baiknya.
67
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013).
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran,(Bandung:Afabeta,2013). Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011). Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen, (PT: Pustaka Belajar,
Yogyakarta, 2013). Irzani, Matematika 1 untuk Calon Guru SD/MI,(Yogyakarta: Kurnia Kalam
Semesta, 2010). Moh. Nazir, Metode Penelitian, (PT: Ghalia Indonesia, Bogor,2005). Mukhtar, Profesi Keguruan Tuntunan Bagi Para Pendidik, (Yogyakarta: Kurnia
Kalam Semesta, 2012). Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, (PT: RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 2012). Rahmat, Statistika Penelitian ,(PT: Pustaka Setia, Bandung,2013). Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung,
Alfabeta, 2014). ________, Statistik untuk Penelitian,(Jakarta, 2009). Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (PT.Rineka
Cipta, Jakarta, 2006). Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru,(Surabaya, PT.
Usaha Nasional, 2012). Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung:Alfabeta, 2012).
Uinkediri.blogspot.co.id/2014/12/Makalah-Definisi-Minat-Belajar.html,senin 24
februari 2015,jam 22:14
Tedi Priata,Etika Pendidikan Panduan Bagi Guru Professional,(Bandung,
Pustaka Setia,2012) Alfira Mulya Astuti,Statistik Pendidikan,(Mataram:FITK IAIN Mataram,2013
68
Nur Kancana dan PPN sumartana, Evaluasi Pendidikan (surabaya: Usaha Nasional, 1998)
Sumadi Suryabrata, Metodologi penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003) Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006)
69
LAMPIRAN -LAMPIRAN
1
Rangkuman Data Hasil Analisis Validitas Instrumen Angket Kompetensi Guru (Kompetensi Profesional)
No Nama Responden Nomor Item Instrumen (X) Skor T. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Aryan Pratama 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 67
2 Aliya Sapitri 4 3 2 2 3 3 3 4 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 4 2 56
3 Anggri Ramadan 4 3 2 2 2 4 3 2 2 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 60
4 Didi Kurniawan 2 2 3 4 3 3 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 67
5 Dimas Istiklal 4 3 3 3 4 3 2 2 2 4 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 52
6 Dipa Aulia 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 2 2 3 4 57
7 Lukmanul H. 4 3 2 3 4 4 4 1 4 2 2 2 2 2 2 4 4 3 1 4 57
8 M. Heru Pratama 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 70
9 M. Alpasani 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 72
10 M.Zainudin Sani 3 2 2 2 1 3 2 2 3 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 59
11 M. Yazid Zidan 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 2 2 2 2 2 60
12 Niza Nurul H. 2 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 2 2 62
13 Pawandi A. 4 3 2 4 3 3 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 65
14 Ripaldi Hakiki 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 2 2 4 4 67
15 Samsul Rizal 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 68
16 Satrio Dinarto 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 72
17 Sawaludin 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 75
18 Siti Nurul Asih 4 2 4 3 3 3 1 1 3 3 3 2 4 4 2 4 4 1 4 4 59
19 Sittin Haeran A. 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 68
20 Zagar Zaid 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 2 71
Jumlah 68 58 59 61 65 67 62 60 67 67 60 65 64 63 67 64 63 68 66 63 1284 R hitung 0,250 0,516 0,195 0,561 0,478 0,635 0,493 0,879 0,918 0,445 0,555 0,995 0,520 0,417 0,776 0,487 0,475 0,482 0,450 0,462
R tabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Validitas TV V TV V V V V V V V V V V TV V V V V V V
LAMPIRAN I
2
1. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4375) − (68). (1284)�(20.233) − (68)²(20.83218 − (1248)2)
=87500 − 87312�(4660 − 4624)(1664360− 1648656)
=188�(36)(15704)
=188√565344
=188
7518
= 0,250
2. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3743) − (58). (1284)�(20.170) − (58)²(20.83218 − (1248)2)
=74860 − 74472�(3400 − 336)(1664360− 1648656)
=388�(36)(15704)
=388√565344
=388
7518
= 0,516
Hasil Analisis validitas instrument angket kompetensi guru butir soal
1-20
Lampiran I I
2
3. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3809) − (59). (1284)�(20.189) − (59)²(20.83218 − (1248)2)
=76180 − 75756�(3780 − 3481)(1664360− 1648656)
=424�(299)(15704)
=424√4695496
=424
2199
= 0,195
4. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3977) − (61). (1284)�(20. 201) − (61)²(20.83218− (1248)2)
=79540 − 78324�(4020 − 3721)(1664360− 1648656)
=1216�(299)(15704)
=1216√4695496
=1216
2166
= 0,561
3
5. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4219) − (65). (1284)�(20.223) − (65)²(20.83218 − (1248)2)
=84380 − 83460�(4460 − 4225)(1664360− 1648656)
=920�(235)(15704)
=920√3690440
=920
1921
= 0,478
6. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4344) − (67). (1284)�(20. 231) − (67)²(20.83218− (1248)2)
=86940 − 86028�(4620 − 4489)(1664360− 1648656)
=912�(131)(15704)
=912√2057224
=912
1434
= 0,635
4
7. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4045) − (62). (1284)�(20.214) − (62)²(20.83218 − (1248)2)
=80900 − 79608�(4280 − 3844)(1664360− 1648656)
=1292�(436)(15704)
=1292√6846944
=1292
2616
= 0,493
8. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3980) − (60). (1284)�(20. 207) − (60)²(20.83218− (1248)2)
=79600 − 77040�(4140 − 3600)(1664360− 1648656)
=2560�(540)(15704)
=2560√8480160
=2560
2912
= 0,879
5
9. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4362) − (67). (1284)�(20.230) − (67)²(20.83218 − (1248)2)
=87240 − 86028�(4600 − 4489)(1664360− 1648656)
=1212�(111)(15704)
=1212√1743144
=1212
1320
= 0,918
10. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4349) − (67). (1284)�(20.239) − (67)²(20.83218 − (1248)2)
=86980 − 86028�(4780 − 4489)(1664360− 1648656)
=952�(291)(15704)
=952√4569864
=952
2137
= 0,445
6
11. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4094) − (63). (1284)�(20. 213) − (63)²(20.83218− (1248)2)
=81880 − 80892�(4260 − 3969)(1664360− 1648656)
=988�(291)(15704)
=988√4569864
=988
2137
= 0,462
12. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4288) − (66). (1284)�(20.234) − (66)²(20.83218 − (1248)2)
=85760 − 84744�(4680 − 4356)(1664360− 1648656)
=1016�(324)(15704)
=1016√5088096
=1016
2255
= 0,450
7
13. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4410) − (68). (1284)�(20. 242) − (68)²(20.83218− (1248)2)
=88200 − 87312�(4840 − 4624)(1664360− 1648656)
=888�216()(15704)
=888√3392064
=888
1841
= 0,482
14. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4105) − (63). (1284)�(20. 219) − (63)²(20.83218− (1248)2)
=82100 − 80892�(4380 − 3969)(1664360− 1648656)
=1208�(411)(15704)
=1208√6454344
=1208
2540
= 0,475
8
15. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4162) − (64). (1284)�(20.220) − (64)²(20.83218 − (1248)2)
=83240 − 82176�(4400 − 4096)(1664360− 1648656)
=1064�(304)(15704)
=1064√4774016
=1064
2184
= 0,487
16. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4352) − (67). (1284)�(20.230) − (67)²(20.83218 − (1248)2)
=87040 − 86028�(4600 − 4489)(1664360− 1648656)
=1012�(111)(15704)
=1012√1743144
=1012
1320
= 0,766
9
17. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4095) − (63). (1284)�(20.217) − (63)²(20.83218 − (1248)2)
=81900 − 80892�(4340 − 3969)(1664360− 1648656)
=1008�(371)(15704)
=1008√5826184
=1008
2413
= 0,417
18. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4176) − (64). (1284)�(20. 229) − (64)²(20.83218− (1248)2)
=83529 − 82176�(4520 − 4096)(1664360− 1648656)
=1344�(424)(15704)
=1344√6658496
=1344
2580
= 0,520
10
19. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4350) − (65). (1284)�(20. 255) − (65)²(20.83218− (1248)2)
=87000 − 83460�(5100 − 4225)(1664360− 1648656)
=3540�(875)(15704)
=3540√13741000
=3540
3706
= 0,855
20. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3925) − (60). (1284)�(20. 202) − (60)²(20.83218− (1248)2)
=78500 − 77040�(4040 − 3600)(1664360− 1648656)
=1460�(440)(15704)
=1460√6909760
=1460
2628
= 0,555
11
Rangkuman Data Hasil Analisis Validitas Instrumen Angket Minat Belajar Siswa kelas V MI NW Johar Pelita Jatisela
No Nama Responden Nomor Item Instrumen (X) Skor T. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Aryan Pratama 3 4 4 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 2 2 4 4 4 4 2 59
2 Aliya Sapitri 3 3 3 1 4 2 2 2 3 2 3 3 3 1 4 4 2 2 2 4 49
3 Anggri Ramadan 2 2 4 2 4 4 2 3 3 1 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 62
4 Didi Kurniawan 4 2 4 1 4 4 4 4 4 1 3 3 3 4 4 2 4 2 2 2 61
5 Dimas Istiklal 2 2 2 3 1 2 4 4 1 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 2 49
6 Dipa Aulia 1 3 2 2 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 3 2 4 4 3 3 57
7 Lukmanul H. 4 4 1 1 2 2 3 3 3 3 3 1 4 4 2 2 4 4 3 2 55
8 M. Heru Pratama 2 4 4 4 4 2 3 3 3 1 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 66
9 M. Alpasani 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 2 2 3 2 4 4 4 4 68
10 M.Zainudin Sani 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 73
11 M. Yazid Zidan 2 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 2 4 3 2 2 3 2 4 4 62
12 Niza Nurul H. 4 4 3 3 3 3 4 2 4 2 4 2 2 4 4 2 4 4 2 2 62
13 Pawandi A. 3 3 3 4 4 2 2 2 4 2 4 4 4 2 4 2 3 3 2 2 59
14 Ripaldi Hakiki 4 3 3 2 2 3 3 4 2 4 2 3 3 2 2 2 2 4 3 2 55
15 Samsul Rizal 2 2 3 3 4 2 4 3 3 3 1 4 2 4 3 3 4 2 2 2 56
16 Satrio Dinarto 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 4 2 4 4 4 68
17 Sawaludin 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 70
18 Siti Nurul Asih 1 3 4 2 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 1 4 2 4 3 53
19 Sittin Haeran A. 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 2 4 3 3 4 2 3 3 2 2 62
20 Zagar Zaid 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 66
Jumlah 59 63 67 56 66 59 62 60 64 55 59 59 61 61 61 53 69 62 60 55 1212 R hitung 0,620 0,254 0,511 0,666 0,233 0,521 0,090 0,472 0,667 0,140 0,758 0,506 0,483 0,547 0,661 0,464 0,464 0,450 0,445 0,493
R tabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Validitas V TV V V TV V TV V V TV V V V V V V V V V V
LAMPIRAN I II
2
21. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3658) − (59). (1212)�(20.195) − (59)²(20.−74294− (1212)2)
=73160 − 71508�(3900 − 3481)(1485880− 1468944)
=1652�(419)(16936)
=1652√7096184
=1652
2663
= 0,620
22. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3844) − (63). (1212)�(20. 211) − (63)²(20.−74294 − (1212)2)
=76880 − 76356�(4220 − 3969)(1485880− 1468944)
=524�(251)(16936)
=524√4250936
=524
2061
= 0,254
Hasil Analisis validitas instrument angket Minat Belajar Siswa butir soal 1-20
Lampiran I V
2
23. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4117) − (67). (1212)�(20.239) − (67)²(20.−74294− (1212)2)
=82340 − 81204�(4780 − 4489)(1485880− 1468944)
=1136�(291)(16936)
=1136√4928376
=1136
2219
= 0,511
24. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3487) − (56). (1212)�(20.180) − (56)²(20.−74294− (1212)2)
=69740 − 67872�(3600 − 3136)(1485880− 1468944)
=1868�(464)(16936)
=1868√7858304
=1868
2803
= 0,666
3
25. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4033) − (66). (1212)�(20242. ) − (66)²(20.−74294 − (1212)2)
=80660 − 79992�(4840 − 4356)(1485880− 1468944)
=668�(4840)(16936)
=668√8197024
=668
2863
= 0,233
26. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3630) − (59). (1212)�(20.187) − (59)²(20.−74294− (1212)2)
=72600 − 71508�(3740 − 3481)(1485880− 1468944)
=1092�(259)(16936)
=1092√4386424
=1092
2094
= 0,521
4
27. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3767) − (62). (1212)�(20.206) − (62)²(20.−74294− (1212)2)
=75340 − 75144�(4120 − 3844)(1485880− 1468944)
=196�(276)(16936)
=196√4674336
=196
2162
= 0,090
28. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3681) − (60). (1212)�(20.196) − (60)²(20.−74294− (1212)2)
=73620 − 72520�(3920 − 3600)(1485880− 1468944)
=1100�(320)(16936)
=1100√5419520
=1100
2327
= 0,472
5
29. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3949) − (64). (1212)�(20218. ) − (64)²(20.−74294 − (1212)2)
=78980 − 77568�(4360 − 4096)(1485880− 1468944)
=1412�(264)(16936)
=1412√4471104
=1412
2114
= 0,667
30. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3352) − (55). (1212)�(20.173) − (55)²(20.−74294− (1212)2)
=67040 − 66660�(3460 − 3025)(1485880− 1468944)
=380�(435)(16936)
=380√7367160
=380
2714
= 0,140
6
31. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3704) − (59). (1212)�(20. 208) − (59)²(20.−74294 − (1212)2)
=74080 − 71508�(4160 − 3481)(1485880− 1468944)
=2572�(679)(16936)
=2572√11499544
=2572
3391
= 0,758
32. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3646) − (59). (1212)�(20. 197) − (59)²(20.−74294 − (1212)2)
=72920 − 71508�(3940 − 3481)(1485880− 1468944)
=1412�(459)(16936)
=1412√7773624
=1412
2788
= 0,506
7
33. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3751) − (61). (1212)�(20. 201) − (61)²(20.−74294 − (1212)2)
=75020 − 73932�(4020 − 3721)(1485880− 1468944)
=1088�(299)(16936)
=1088√5063864
=1088
2250
= 0,483
34. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3766) − (61). (1212)�(20. 205) − (61)²(20.−74294 − (1212)2)
=75320 − 73932�(4100 − 3721)(1485880− 1468944)
=1388�(379)(16936)
=1388√6418744
=1388
2533
= 0,547
8
35. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3769) − (61). (1212)�(20. 201) − (61)²(20.−74294 − (1212)2)
=75380 − 73932�(4020 − 3721)(1485880− 1468944)
=1448�(299)(16936)
=1448√5063864
=1448
2250
= 0,661
36. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3270) − (53). (1212)�(20.159) − (53)²(20.−74294− (1212)2)
=65400 − 64236�(3180 − 2809)(1485880− 1468944)
=1164�(371)(16936)
=1164√6283256
=1164
2506
= 0,464
9
37. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(4230) − (69). (1212)�(20.251) − (69)²(20.−74294− (1212)2)
=84600 − 83628�(5020 − 4761)(1485880− 1468944)
=972�(259)(16936)
=972√4386424
=972
2094
= 0,464
38. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3811) − (62). (1212)�(20. 210) − (62)²(20.−74294 − (1212)2)
=76220 − 75114�(4200 − 3844)(1485880− 1468944)
=1106�(356)(16936)
=1106√6029216
=1106
2455
= 0,450
10
39. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3689) − (60). (1212)�(20. 196) − (60)²(20.−74294 − (1212)2)
=73780 − 72720�(3920 − 3600)(1485880− 1468944)
=1060�(320)(16936)
=1060√5419520
=1060
2327
= 0,455
40. ������� =� ∑ �� ����=1 − ∑ ����=1 ∑ ����=1�(n ∑ ����=1 ²−(∑ ��)².(� ∑ ��²−(∑ �� )²��=1
��=1��=1
������� =20(3390) − (55). (1212)�(20. 167) − (55)²(20.−74294 − (1212)2)
=67800 − 66660�(3340 − 3025)(1485880− 1468944)
=1140�(315)(16936)
=1140√5334840
=1140
2309
= 0,493
1
LAMPIRAN V
HASIL ANALISIS UNTUK STATISTIKA DESKRIPTIF
Statistika Deskriptif untuk Kompetensi Guru
• Data setelah diurutkan
52, 56, 57, 57, 59,59, 60, 60, 62,65, 67, 67, 67, 68,68, 70,71, 72, 72, 75
Nilai min = 52
Nilai Max = 75 � = 75 – 52 = 23 � = 1 + 3.3 ��� 20 = 5.29 � =�� =
23
5= 4.6 = 5
No Kelas Frekuensi �� ��� ��2 ���2 1 52-56 2 54 108 2916 5832 2 57-61 6 59 354 3481 20886 3 62-66 2 64 128 4096 8192 4 67-71 7 69 483 4761 33327 5 72-76 3 74 222 5476 16428 ∑ 20 1295 84665
• Rata-rata �� =∑����∑��
=1295
20
= 64.75
• Modus �� = � + � � �1�1+�2�
= 66.5 + 5 � 5
5+4�
= 66.5 +25
9
= 69.5
• Median �� = � + � �1
2�−�� �
2
= 62.5 + 5�1
220−6
2�
= 62.5 + 5(2)
= 72,5
• Standar Deviasi � = ��∑���(∑����2)−(∑����)2
(∑��)(∑��−1)
= �(20)(84665 )−(1295)2
(20)(20−1)
= �1693300−1677025
380
= �16275
380
= √42.828
= 6,54
Statistika Deskriptif untuk Minat Belajar
• Data Setelah Diurutkan
49, 49, 53, 55, 55, 56, 57, 59, 59, 61, 62, 62, 62, 62, 66, 66, 68, 68, 70, 73
Nilai min = 73
Nilai Max = 49 � = 73 – 49 = 24 � = 1 + 3.3 ��� 20 = 5.29 � =�� =
24
5= 4.8 = 5
No Kelas Frekuensi �� ��� ��2 ���2
1 49-53 2 51 102 2601 5202
2 54-58 5 56 280 3136 15680
3 59-63 7 61 427 374 26047
4 64-68 4 66 264 4356 17424
5 69-73 2 71 142 5041 10082 ∑ 20 1215 74435
• Rata-rata
3
�� =∑����∑��
=1215
20
= 60.75
• Modus �� = � + � � �1�1+�2�
= 59.5 + 5 � 2
2+3�
= 59,5 + 2
= 61.5
• Median �� = � + � �1
2�−�� �
= 58,5 + 5�1
220−5
7�
= 58.5 + 5 �5
7�
= 62
• Standar Deviasi � = ��∑���(∑����2)−(∑����)2
(∑��)(∑��−1)
= �(20)(74435 )−(1215)2
(20)(20−1)
= �1488700−1476225
380
= �12475
380
= 5.72
4
LAMPIRAN VI
HASIL ANALISIS UNTUK UJI NORMALITAS KOMPETENSI GURU
• Menentukan Rata-rata �� = 64.75
• Menentukan Standar Deviasi � = 6.54
• Banyak kelas Interval
• � = 75 – 52 = 23
• Rentang � = 1 + 3.3 ��� 20 = 5.29
Panjang Kelas � =�� =
23
5= 4.6 = 5
Kelas Interval
Batas kelas
Z Batas Kelas
Luas Z tabel
Ei Oi (Oi-
Ei)2/Ei 51.5 -2.02
52-56 0,0821 1,642 2 0,218 56.5 -1.26
57-61 0,2083 4,166 6 0,440 61.5 -0,49
62-66 0,0853 1,706 2 0,172 66.5 -0,26
67-71 0,2459 4,918 7 0,423 71.5 1,03
72-76 0,1148 2,296 3 0,306 76.5 1,79 �2 = � (�� − ��)2�� 1.559
Penjelasan Perhitungan
Kolom 1 : Kelas interval diperoleh dari skor terendah + panjang kelas, yaitu 52+5,
57+5, 62+5, 67+5, 72+5
Kolom 2 : Batas kelas
BK1 = 52 - 0.5 = 51.5
BK2 = 51.5 + 5 = 56.5
BK3 = 56.5 + 5 = 61.5
5
BK4 = 61.5 + 5 = 66.5
BK5 = 66.5 + 5 = 71.5
BK6 = 71.5 + 5 = 76.5
Kolom 3 : Z Batas kelas � �� 1 = 51.5−64.75
6.54= −2.02 � �� 2 =
56.5−64.75
6.54= −1.26 � �� 3 =
61.5−64.75
6.54= −0.49 � �� 4 =
66.5−64.75
6.54= 0.26 � �� 5 =
71.5−64.75
6.54= 1.03 � �� 6 =
76.5−64.75
6.54= 1,79
Kolom 4 : Luas Z Tabel � 1 = �−2.02 − �−1.26 = 0.4783 − 0.3962 = 0.0821 � 2 = �−1.26 − �−0.49 = 0.3962 − 0.1879 = 0.2083 � 3 = �−0.49 − �0.26 = 0.1879 − 0.1026 = 0.0853 � 4 = �1.03 − �0.26 = 0.3485 − 0.1026 = 0.2459 � 5 = �1,79 − �1.03 = 0,4633 − 0.3485 = 0.1148
Dk = 5-3=2
Taraf signifikan = 1%
χ2tabel =9.21
χ2obs(1,559) < χ2
tabel(9.21, maka data berdistribusi normal
6
LAMPIRAN VII
HASIL ANALISIS UNTUK UJI NORMALITAS MINAT BELAJAR
• Menentukan Rata-rata �� = 60,75
• Menentukan Standar Deviasi � = 5. 72
• Banyak kelas Interval
• � = 73 – 49 = 24
• Rentang � = 1 + 3.3 ��� 20 = 5.29
Panjang Kelas � =�� =
24
5= 4.8 = 5
Kelas Interval
Batas kelas
Z Batas Kelas
Luas Z tabel
Ei Oi (Oi-
Ei)2/Ei 48.5 -2.14
49-53 0.0876 1.752 2 0.141 53.5 -1.26
54-58 0.2445 4.89 5 0.022 58.5 0.39
59-63 0.3361 6.722 7 0.041 63.5 0.48
64-68 0.2271 4.542 4 0.271 68.5 1.35
69-73 0.0753 0.506 2 0.328 73.5 2.22 �2 = � (�� − ��)2�� 0.803
Penjelasan Perhitungan
Kolom 1 : Kelas interval diperoleh dari skor terendah + panjang kelas, yaitu 49 + 5 = 54
+ 5 = 59 + 5 = 64 + 5 = 69+5
Kolom 2 : Batas kelas
7
BK1 = 49- 0.5 = 48.5
BK2 = 48.5 + 5 = 53.5
BK3 = 53.5 + 5 = 58.5
BK4 = 58.5 + 5 = 63.5
BK5 = 63.5 + 5 = 68.5
BK6 = 68.5 + 5 = 73.5
Kolom 3 : Z Batas kelas
Z BK 1 = 48.5−60.75
5.72= −2.14
Z BK 2 = 53.5−60.75
5.72= −1.26
Z BK 3 = 58.5−60.75
5.72= −0.39
Z BK 4 = 63.5−60.75
5.72= 0.48
Z BK 5 = 68.5−60.75
5.72= 1.35
Z BK 6 = 73.5−60.75
5.72= 2.22
Kolom 4 : Luas Z Tabel
L 1 = Z−2.14 − Z−1.26 = 0.4838 − 0.3962 = 0.0876
L 2 = Z−1.26 − Z−0.39 = 0.3962 − 0.1517 = 0.2445
L 3 = Z−0,39 + Z0.48 = 0.1517 + 0.1844 = 0.3361
L 4 = Z1.35 − Z0.48 = 0.4115 − 0.1844 = 0.2271
L 5 = Z2.22 − Z1.35 = 0.4868 − 0.4115 = 0.0753
Dk = 5-3=2
Taraf signifikan = 1%
χ2tabel =9.21
χ2obs(0,803) < χ2
tabel(9.21, maka data berdistribusi normal
8
LAMPIRAN VIII
HASIL ANALISIS UNTUK UJI HOMOGENITAS
• Menentukan variansi terbesar
Variansi Kompetensi Guru
s2 = 42.7716 Variansi Minat belajar
s2 = 32.7184
• Menentukan variansi terkecil
Variansi terkecil adalah variansi minat belajar yakni 32.7184.
• Menentukan Fhitung dengan rumus
F =variansi terbesar
variansi terkecil
=42.7716
32.7184
= 1.30
• Kriteria pengambilan keputusan
Jika Fhitung < Ftabel maka data homogeny
Jika Fhitung ≥ Ftabel maka data tidak homogen
• Keputusan
Karena Fhitung (1.30) < Ftabel (2.47) maka data homogen
• Simpulan
Data untuk variabel kompetensi guru dan minat belajar homogen
9
LAMPIRAN IX
HASIL ANALISIS UNTUK UJI HIPOTESIS
Uji Signifikan
Hipotesis kerja β0: KOEFISIEN ARAH REGRESI TIDAK SIGNIFIKAN β1: KOEFISIEN ARAH REGRESI SIGNIFIKAN
ANALISIS
No xi yi xi2 yi
2 xiyi 1 67 59 4489 3481 3953 2 56 49 3136 2401 2744 3 60 62 3600 3844 3720 4 67 61 4489 3721 4087 5 52 49 2704 2401 2548 6 57 57 3249 3249 3249 7 57 55 3249 3025 3135 8 70 66 4900 4356 4620 9 72 68 5184 4624 4896 10 59 73 3481 5329 4307 11 60 62 3600 3844 3720 12 62 62 3844 3844 3844 13 65 59 4225 3481 3835 14 67 55 4489 3025 3685 15 68 56 4624 3136 3808 16 72 68 5184 4624 4896 17 75 70 5625 4900 5250 18 59 53 3481 2809 3127 19 68 62 4624 3844 4216 20 71 66 5041 4356 4686 ∑ 1284 1212 83218 74294 78326 β1 =
n ∑ xi y i−∑ xi ∑ y i
n ∑ xi2−(∑ xi )2
=20(78326 )−(1284 )(1212)
20(83218 )−1284 2
10
=1566520 −1556208
1664360 −1648656
=10312
15704
= 0,656 β0 =∑ yi−β1 ∑ x i
n
=1212−(0,656×1284)
20
=369.7
20
= 18.485
Jadi persamaan regresinya adalah Y� = 18,485 + 0,656x
JKRes β0=
(∑ y i )2
n= 73447
JKReg (β1β0) = β1 �∑ xi yi − (∑ xi )(∑ y i )
n�
= 0,656{783326 − 1284x1212
20
= 338,233
JKRes = ∑ yi2 − JKReg (β1β0) − JKRes β0
= 74294 − 338,233 − 73447
= 508,767
RJKRes =JK Res
n−2=
508,767
18 = 28,26483
Uji Signifikan
Fhit =JK Reg (β1β0)
RJK Res =
508,767
28,26483= 18,00000
Ftabel(0,01,1,18) = 8,28
Keputusan
Karena Fhitung(18,00000) > Ftabel(8,28) maka β0 di tolak (signifikan)
Kesimpulan
Koefisien arah regresi signifikan
11
Uji Linieritas
Hipotesis kerja
H0 = regresi tidak linier
H1 = Regresi linier
Analisis
No X Y K N 1 52 53 1 1 2 56 62 2 1 3 57 57 3 2 4 57 55 5 59 49 4 2 6 59 59 7 60 61 5 2 8 60 62 9 62 62 6 1 10 65 65 7 1 11 67 70 8
3 12 67 49 13 67 59 14 68 56 9 2 15 68 62 16 70 66 10 2 17 70 66 18 72 68 11 2 19 72 68 20 75 73 12 1 ∑ 1284 1212 12 20
JKE = ∑ �∑ y2 − (∑ y)2
n�m
k=1
= {532 − 532} + {622 − 622} + �(572 + 552) − 1122
2� +�(492 + 592) − 1082
2� + �(612 + 622) − 1232
2� + {(622 − 622)} +
{(552 − 552)} + �(702 + 492 + 592) − 1782
3� + �(562 + 622) −
1182
2� + �(662 + 662) − 1322
2� + �(682 + 682) − 1362
2� + {752 − 752}
= 0 + 0 + 2 + 50 + 1 + 0 + 0 + 221 + 18 + 0 + 0 + 0
= 292
12
JKTC = JKRes − JKE
= 508,767 − 292
= 216,767
RJKTC =JK TC
k−2
=216,767
10
= 21,67
RJKE =JK E
n−k
=292
8
= 36,5
Uji Linieritas
Fhit =RJKTC
RJKE
=21,67
36,5
= 0,593
Ftabel(0.01;10;8)=5,82
Keputusan
Karena Fhitung(0,593) < Ftabel(5,82) maka H0 ditolak
Kesimpulan
Regresi linier atau data berpola linier
Uji hubungan
Hipotesis kerja
H0 = tidak terdapat hubungan antara kompetensi guru terhadap minat belajar
H1 = terdapat hubungan antara kompetensi guru terhadap minat belajar
Hipotesis statistic
H0 : r = 0
H1 : r ≠ 0
Analisis
r =n ∑X i Y i−(∑X i )(∑Y i )���n ∑X i
2�−((∑X i )2)���n ∑Y i2�−((∑Y i )2)�
13
=20(78326 )−(1284)(1212)��(20×83218 )−(1284 2)��(20×74294)−1212 2�
= 0.632
rtabel(0.01;20)=0.561
Keputusan
Karena rhitung(0.632) rtabel(0.561) maka H0 ditolak
Kesimpulan
Terdapat hubungan antara kompetensi guru terhadap minat belajar
KD = 0.6322 × 100% = 39.94%
2
3
4
5